Kuku Pancanaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
stub |
||
(9 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{gabungdari|Pancanaka}}
{{rapikan}}
'''Kuku Pancanaka''' adalah pusaka [[Werkudara]] berupa [[kuku]] panjang runcing seperti [[pisau]] kecil di [[jempol]]
Alkisah [[putra]] [[Dewi Kunti]] yang berasal dari hasil puja cipta
Nilai filosofis yang terkandung dalam peristiwa tersebut kelahiran Arya Werkudara yang melibatkan ilmu pengetahuan dimana kehadiran Gajah Setu Sena adalah juga merupakan kehadiran ilmu pengetahuan untuk
Kuku itu diberi nama Kuku Pancanaka. (''Berdasar Pagelaran Wayang Lakon "Bhima Bungkus" oleh Ki Anom Suroto''). Secara filosofis, "kuku" terkait makna "kukuh" (teguh dan kuat keyakinan serta berlatih); "panca" (lima); "naka" (emas / tujuan), bisa juga dari "naga" (kuasa) yang artinya paugeran, moral, kekuatan, dan daya dasar.
Lima daya berupa: 1. daya bumi, 2. air, 3. api, 4. angin, dan 5.ether.
Lima paugeran dapat berupa:
1. Pengendalian nafsu membunuh/angkara,
2. Pengendalian nafsu makan minum, 3. Pengendalian nafsu seks,
4. Pengendalian nafsu kesenangan indrawi, dan
5. Pengendalian nafsu mencuri/merugikan orang lain.
Bisa juga berarti lima hawa sakti dalam diri: 1. prana, 2. apana, 3. samana, 4. udana, dan 5. vyana.
Kuku Pancanaka dapat juga diartikan kekuatan dari hasil mampu mengendalikan panca indriya.
Kuku Pancanaka ini adalah pusaka untuk mengalahkan musuh (=kejahatan) dengan menggenggamkan seluruh jari di kedua tangan erat-erat. Maknanya adalah pemusatan pikiran dan kesadaran akan lima daya / kekuatan.
Seperti telah dijelaskan
Jari telunjuk adalah Sedangkan letak kuku di sebelah kanan dan kiri adalah lambang penguasaan ilmu pengetahuan baik {{wayang-stub}}
[[Kategori:Wayang]]
[[Kategori:Lakon Wayang]]
|