Pelayanan kesehatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(37 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Global_physician_density_map_-_WHO_2010.png|jmpl|Kepadatan sumber daya pelayanan kesehatan dunia, yang dalam peta ini ditunjukkan oleh jumlah dokter per 10.000 penduduk suatu negara.]]'''Pelayanan kesehatan''' atau '''perawatan kesehatan''' ([[bahasa Inggris]]: ''health care'') adalah pemeliharaan atau peningkatan status [[kesehatan]] melalui usaha-usaha pencegahan, [[Diagnosis (medis)|diagnosis]], [[terapi]], pemulihan, atau penyembuhan [[penyakit]], [[cedera]], serta [[Disabilitas|gangguan fisik dan mental lainnya]]. Pelayanan kesehatan diberikan secara profesional oleh [[tenaga kesehatan]] dan [[tenaga pendukung kesehatan]], misalnya [[dokter]], [[dokter gigi]], [[perawat]], [[bidan]], [[apoteker]], beserta asisten-asistennya. Kegiatan pelayanan kesehatan diberikan di [[fasilitas kesehatan]] primer, sekunder, tersier, serta mencakup [[kesehatan masyarakat]].
Akses untuk memperoleh layanan kesehatan bisa saja bervariasi di antara negara, komunitas, dan individu — yang dipengaruhi oleh [[Determinan sosial kesehatan|kondisi sosial-ekonomi]] dan [[kebijakan kesehatan]]. Faktor-faktor yang memengaruhi akses pelayanan kesehatan di antaranya keterbatasan keuangan (seperti batas tanggungan asuransi), hambatan geografis (seperti biaya transportasi, kemungkinan untuk mengambil cuti kerja agar bisa menggunakan layanan tersebut), dan keterbatasan pribadi (kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan, [[literasi kesehatan]] yang buruk, dan pendapatan rendah).<ref>{{Cite web|date=2019|title=Healthcare Access in Rural Communities Introduction|url=https://www.ruralhealthinfo.org/topics/healthcare-access|publisher=Rural Health Information Hub|access-date=2019-06-14}}</ref>
[[Sistem kesehatan|Sistem pelayanan kesehatan]] merupakan sistem, terutama organisasi, yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan populasi sasaran. Menurut [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO), sistem pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik jika memiliki mekanisme pembiayaan, tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan dibayar dengan memadai, informasi yang dapat diandalkan yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan kebijakan, fasilitas kesehatan yang terpelihara dengan baik untuk memberikan obat-obatan yang berkualitas, dan teknologi. Sistem pelayanan kesehatan yang efisien berkontribusi pada ekonomi, pembangunan, dan industrialisasi suatu negara. Sejak lama, pelayanan kesehatan dianggap sebagai penentu penting dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta kesejahteraan penduduk di seluruh dunia.<ref name="WHO">{{cite web|title=Health Topics: Health Systems|url=https://www.who.int/topics/health_systems/en/|website=www.who.int|publisher=World Health Organization|archive-url=https://web.archive.org/web/20190718195540/https://www.who.int/topics/health_systems/en/|archive-date=2019-07-18|access-date=2013-11-24|url-status=live}}</ref> Sebagai contoh, [[variola]] merupakan penyakit pertama yang berhasil [[Pemberantasan penyakit menular|diberantas]] dalam sejarah manusia melalui intervensi pelayanan kesehatan.
== Prinsip ==
=== Ekuitas ===
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] telah menetapkan beberapa jenis peran bagi [[negara]] dan [[pemerintah]] sebagai pelaksana di bidang kesehatan. Peran ini dibedakan menjadi pengarah, pembuat kebijakan dan objek penerima kebijakan. Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan delapan elemen untuk [[kebijakan kesehatan]]. Dalam salah satu elemen kebijakan kesehatan ini, terdapat prinsip pemerataan. Prinsip ini berarti bahwa setiap negara anggota wajib memberikan pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh [[warga negara]]<nowiki/>nya. Pemberian pelayanan kesehatan tidak memandang status [[ekonomi]] dan [[status sosial]] dari warga negara.<ref>{{Cite book|last=Manurung, J., dkk.|date=2021|url=https://www.researchgate.net/profile/Vina-Novela-2/publication/355699276_Kebijakan_dan_Manajemen_Pelayanan_Kesehatan/links/617a2c7aa767a03c14c0168f/Kebijakan-dan-Manajemen-Pelayanan-Kesehatan.pdf|title=Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-342-238-3|editor-last=Simarmata|editor-first=Janner|pages=98|url-status=live}}</ref>
== Jenis ==
Jenis pelayanan kesehatan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan kedokteran dan pelayanan [[kesehatan masyarakat]]. Pelayanan kedokteran meliputi semua jenis pelayanan yang memiliki pengorganisasian yang bersifat mandiri maupun pengorganisasian yang bersifat kerja sama. Pelayanan kedokteran utamanya bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan memilihkan kesehatan. Sasaran pasien yang diutamakan adalah perseorangan dan keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan pelayanan kesehatan masyarakat utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dalam lingkup kelompok dan masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Mamik|title=Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan|location=Sidoarjo|publisher=Zifatama Publishing|isbn=978-602-1662-30-4|pages=125|url-status=live}}</ref>
Sementara itu, strata pelayanan kesehatan di dunia terbagi menjadi tiga tingkat. Ketiganya yaitu pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan sekunder dan pelayanan kesehatan tersier. Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat pokok. Jenis pelayanannya utamanya [[rawat jalan]]. Pelayanan kesehatan sekunder merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat lanjutan. Jenis pelayanannya adalah [[rawat inap]]. Sedangkan pelayanan kesehatan tersier merupakan pelayanan kesehatan yang sangat kompleks. Pelaksana jenis pelayanan kesehatan ini adalah para tenaga kesehatan di bidang subspesialis.<ref>{{Cite book|last=Ervianingsih, dkk.|date=2020|url=http://repository.uki.ac.id/4052/1/PEMBAHARUANDALAMORGANISASIPELAYANANKESEHATAN.pdf|title=Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan|location=Bandung|publisher=Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung|isbn=978-623-94066-7-7|editor-last=Jaelani|editor-first=Elan|pages=226-227|url-status=live}}</ref>
== Penyelenggaraan ==
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan diadakan di [[fasilitas pelayanan kesehatan]]. Fasilitas ini meliputi peralatan dan tempat. Fasilitas pelayanan kesehatan dapat mengadakan pelayanan kesehatan secara promotif, preventif, kuratif ataupun rehabilitatif. Penyedia fasilitas layanan kesehatan meliputi pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.<ref>{{Cite book|url=http://202.70.136.161:8107/293/2/Buku%20digital%20Stanprof%20ATLM%20%281%29.pdf|title=Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik|location=Jakarta|publisher=Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|isbn=978-623-301-053-5|pages=8|url-status=live}}</ref>
Para pelaksana pelayanan kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang bekerja secara profesional. Profesi yang dapat melakukan pelayanan kesehatan meliputi tenaga kerja di bidang kedokteran, [[kedokteran gigi]], [[farmasi]], [[kebidanan]], [[keperawatan]], optometri, dan [[audiologi]]. Pelayanan kesehatan juga dapat diberikan oleh tenaga kerja di bidang [[psikologi]], terapi okupasi, terapi fisik, dan pelatihan [[atletik]].<ref>{{Cite book|last=Syamsuriansyah, dkk.|date=2021|url=https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/347319-konsep-dasar-manajemen-kesehatan-e76caa30.pdf|title=Konsep Dasar Manajemen Kesehatan|location=Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung|publisher=Bandung|isbn=978-623-6457-12-2|pages=89|url-status=live}}</ref> Kegiatan pelayanan kesehatan di masyarakat meliputi kegiatan pencatatan, pelaporan, pengawasan dan evaluasi.<ref>{{Cite book|last=Rahayu, T. P., Suharto, A,, dan Sumaningsih, R.|date=2019|url=https://jurusankebidanan.poltekkesdepkes-sby.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/Modul-Ajar-2-Keb-Kom-20191.pdf|title=Modul Ajar 2: Kebidanan Komunitas|location=Surabaya|publisher=Prodi Kebidanan Magetan, Poltekkes Kemenkes Surabaya|isbn=978-623-92343-2-4|editor-last=Ngestiningrum|editor-first=Ayesha Hendrian|pages=117|url-status=live}}</ref>
== Mutu ==
Mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu kelayakan yang sesuai dengan standar-standar kesehatan yang berlaku. Intervensi atas mutu pelayanan kesehatan dilakukan secara aman dalam memberikan manfaat kepada masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan ditinjau dari kemampuan pelayanan kesehatan dalam memberikan dampak terhadap [[kematian]], kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan gizi.<ref>{{Cite book|last=Sari, A. R., dkk.|date=2021|url=https://www.researchgate.net/profile/Syamsul-Arifin-3/publication/349850548_MANAJEMEN_MUTU_PELAYANAN_KESEHATAN/links/604416bb299bf1e0785f686b/MANAJEMEN-MUTU-PELAYANAN-KESEHATAN.pdf|title=Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan|location=Bantul|publisher=Penerbit CV Mine|isbn=978-623-7550-74-7|editor-last=Rahayu|editor-first=Atikah|pages=126|url-status=live}}</ref>
[[Mortalitas|Angka kematian]] umumnya digunakan sebagai informasi bagi perencanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Angka kematian juga digunakan sebagai informasi untuk evaluasi atas kualitas pelayanan medis.<ref>{{Cite book|last=Nisak, U. K., dan Cholifah|date=2020|url=https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/view/978-623-6833-94-0/760|title=Statistik di Fasilitas Layanan Kesehatan|location=Sidoarjo|publisher=UMSIDA Press|isbn=978-623-6833-94-0|editor-last=Hanum|editor-first=Sri Mukhoddim Faridah|pages=76|url-status=live}}</ref>
== Peningkatan kualitas ==
Kualitas pelayanan kesehatan ditentukan oleh perilaku [[pasien]] dan informasi kesehatan yang tersedia.<ref>{{Cite book|last=Rasyid, A. U. M., dkk.|date=2021|url=http://dinda_rf.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5744/KOMUNIKASI+KEEHATAN.pdf|title=Komunikasi Kesehatan|location=Bandung|publisher=Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung|isbn=978-623-6092-24-8|pages=71|url-status=live}}</ref> Pelayanan kesehatan dianggap prima jika mampu menyediakan informasi kesehatan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan [[asdikamba]] (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana). Informasi tentang "apa" berkaitan dengan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan. Informasi tentang "siapa" berkaitan dengan siapa yang dapat diberikan pelayanan dan siapa yang memberikan pelayanan. Informasi tentang "di mana" berkaitan tempat pelayanan kesehatan dapat dengan mudah diperoleh. Informasi tentang "kapan" berkaitan dengan waktu tertentu yang diberikan untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Waktu ini sudah termasuk pelayanan 24 jam bagi keadaan gawat darurat. Informasi mnegenai "mengapa" berkaitan dengan alasan mengapa masyarakat harus menerima pelayanan kesehatan di tempat yang ditetapkan. Sedangkan informasi tentang "bagaimana" berkaitan dengan proses, sistem kesehatan dan metode pengobatan yang akan digunakan dalam pelayanan kesehatan.<ref>{{Cite book|last=Mishbahuddin|date=2020|url=https://www.researchgate.net/profile/Mishbahuddin-Badarali/publication/346916010_Meningkatkan_Manajemen_Pelayanan_Kesehatan_Rumah_Sakit/links/60d030b0458515dc17994ae0/Meningkatkan-Manajemen-Pelayanan-Kesehatan-Rumah-Sakit.pdf|title=Meningkatkan Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit|location=Bantul|publisher=Tangga Ilmu|isbn=978-602-61610-5-5|pages=12|url-status=live}}</ref>
Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan mengadakan penilaian teknologi kesehatan. Upaya ini diadakan bersama oleh [[tenaga kesehatan]] di bidang kedokteran dan bidang kesehatan. Peningkatan kualitas meliputi aspek promosi, preverensi, penegakan diagnosis, pengobatan, rehabilitasi serta perawatan jangka panjang. Penerapan penilaian teknologi kesehatan semakin dianjurkan seiring dengan maraknya program jaminan kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia kini telah mewajibkan seluruh negara anggota untuk mengadakan penilaian teknologi kesehatan.<ref>{{Cite book|last=Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan|date=2017|url=https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/panduan_ptk.pdf|title=Buku Panduan Penilaian Teknologi Kesehatan: Efektivitas Klinis dan Evaluasi Ekonomi|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan|pages=1|url-status=live}}</ref>
== Aksesibilitas ==
Aksesibilitas pelayanan kesehatan pada suatu wilayah dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor ketersediaan dan faktori penghalang. Faktor ketersediaan berkaitan dengan ketersediaan pelayanan kesehatan. Aspek yang mempengaruhi ketersediaan meliputi fasilitas layanan kesehatan dan tenaga kesehatan. Sedangkan faktor penghalang merupakan faktor yang dapat menghalangi proses pelayanan kesehatan. Faktor ini meliputi permasalahan geografi seperti luasnya wilayah pelayanan, persebaran dan kepadatan penduduk serta ketersediaan alat transportasi. Faktor penghalang juga meliputi ketersediaan pembiayaan kesehatan dan kepemilikan asuransi oleh masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Laksono, A. D., dkk.|date=2016|url=https://www.researchgate.net/profile/Agung-Laksono-2/publication/315892278_Aksesibilitas_Pelayanan_Kesehatan_di_Indonesia/links/58ec8edcaca272bd2876072e/Aksesibilitas-Pelayanan-Kesehatan-di-Indonesia.pdf|title=Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia|location=Sleman|publisher=Penerbti PT Kanisius|isbn=978-979-21-4917-3|pages=86|url-status=live}}</ref>
== Mediasi ==
Pelayanan kesehatan sebagai bagian dari sektor kesehatan dapat mengalami kemitraan dengan sektor-sektor lainnya. Mediasi ini dilakukan melalui [[promosi kesehatan]]. Terbentuknya kemitraan disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi kesehatan tidak hanya dari sektor kesehatan. Sebaliknya, pelayanan kesehatan diupayakan bersama oleh sektor publik, sektor kesehatan, sektor ekonomi, organisasi nirlaba, industri dan media massa. Kemitraan ini dilakukan untuk menyelesaikan persoalan pelayanan kesehatan yang kompleks dan luas. Peran promosi kesehatan sebagai mediator bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Nurmala, I., dkk.|date=2018|url=https://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku%20Promosi%20Kesehatan.pdf|title=Promosi Kesehatan|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-473-040-6|pages=4-5|url-status=live}}</ref>
== Etika ==
[[Etika]] pelayanan kesehatan merupakan suatu tindakan medis untuk pemberian obat-obatan dan jasa kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan asas, norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Penerapan etika pelayanan kesehatan merupakan bentuk tanggung-jawab oleh pemerintah kepada [[publik]].<ref>{{Cite book|last=Irwan|url=https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/1784/Irwan-Buku-Etika-dan-Perilaku-Kesehatan.pdf|title=Etika dan Perilaku Kesehatan|location=Bantul|publisher=CV. Absolute Media|isbn=978-602-1083-68-0|pages=67-68|url-status=live}}</ref>
== Limbah medis ==
Setiap jenis fasilitas pelayanan kesehatan menghasilkan [[limbah medis]]. Jumlah limbah medis yang dihasilkan pada jenis fasilitas pelayanan kesehatan juga berbeda-beda. Jumlah limbah medis yang dihasilkan selalu sebanding dengan tingkat kelas fasilitas pelayanan kesehatan. Perbandingan ini lebih khusus disebabkan oleh jumlah pemanfaatan pelayanannya. Fasilitas kesehatan harus menyesuaikan kapasitas insenarator yang dimilkinya jika menggunakan insenerator sebagai alat dalam penganangan limbah medis.<ref>{{Cite book|last=Adhani|first=Rosihan|date=2018|url=http://eprints.ulm.ac.id/2939/1/Buku%20Pengelolaan%20limbah%20medis%20pelayanan%20kesehatan_final_26feb2018.pdf|title=Pengelolaan Limbah Medis Pelayanan Kesehatan|location=Banjarmasin|publisher=Lambung Mangkurat University Press|isbn=978-602-6483-56-0|pages=90|url-status=live}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Pelayanan kesehatan di Amerika Serikat]]
* [[Pelayanan kesehatan di Australia]]
* [[Pelayanan kesehatan di Britania Raya]]
* [[Pelayanan kesehatan di Indonesia]]
* [[Pelayanan kesehatan di Kanada]]
* [[Pelayanan kesehatan di Selandia baru]]
== Referensi ==
{{reflist}}{{Kesehatan}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kesehatan]]
|