Melayu Tanjung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 9 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1276753 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox ethnic group
|group = Melayu Tanjung
'''Melayu Cape''' ({{lang-en|Cape Malay}}) adalah warga keturunan Melayu yang berada di [[Cape Town]], Provinsi [[Western Cape]], [[Afrika Selatan]]. Sebagian besar dari Cape Malay itu adalah keturunan [[Indonesia]]. Berdasarkan sejarah mereka adalah keturunan orang-orang buangan semasa era kolonial Belanda.<ref>{{cite web |url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/420510/ | title=Cape Malay |date=4 August 2012}}</ref> Saat ini, di Cape Town diperkirakan ada 200.000 warga orang Melayu Cape.▼
|image = File:The National Archives UK - CO 1069-214-85.jpg
|caption = Pengantin Melayu dan<br>pengiring pengantin di [[Afrika Selatan]].
|population = 300.000+
|popplace = {{flag|Afrika Selatan}} <br/> <small> [[Western Cape|Tanjung Barat]], [[Gauteng]] </small>
|langs = Sekarang: [[Bahasa Afrikaan|Afrikaan]], [[:en:South African English|Inggris Afrika]] <br/> Sebelumnya: [[bahasa Melayu|Melayu]],<ref>sampai abad 19</ref> [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Bugis|Bugis]], [[bahasa Belanda|Belanda]].<ref name="Stell2012">{{cite journal |format=PDF |last=Stell |first=Gerald |title=From Kitaab-Hollandsch to Kitaab-Afrikaans: The evolution of a non-white literary variety at the Cape (1856-1940) |journal=Stellenbosch Papers in Linguistics |publisher=Stellenbosch University |volume=37 |year=2007 |doi=10.5774/37-0-16 |url=http://sun025.sun.ac.za/portal/page/portal/Arts/Departments/linguistics/documents/SPIL37-GS.pdf |accessdate=24 April 2016 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160531151114/http://sun025.sun.ac.za/portal/page/portal/Arts/Departments/linguistics/documents/SPIL37-GS.pdf |archivedate=31 May 2016 }}</ref>
|rels = Mayoritas: [[Islam]] [[Sunni]] <br/> Minoritas: [[Islam]] [[Syiah]]|related = [[Suku Jawa]], [[Suku Melayu|etnis Melayu]], [[India Afrika]], [[:en:Bantu people in South Africa|orang Bantu]], [[bangsa Malagasi]], [[Belanda Cape]], [[orang Indo]], [[bangsa Belanda]], [[:en:Cape Coloureds|orang Tanjung]], [[Suku Bugis|bangsa Bugis]]
}}
▲'''Melayu
==Budaya==▼
Kebudayaan Indonesia pun banyak yang mewarnai kebudayaan coloured atau cape malay. Buku "''Indonesians in south africa: Historical links spanning three centuries''" mencatat beberapa hal. Sebagai contoh tari lingo ayoen, tari kusin, dan tari beras.▼
[[Berkas:Cape Malay Flowers.jpg|jmpl|Melayu Tanjung.]]
Bahkan, debus pun terbawa ke cape town. Tapi, di cape town debus disebut "''ratieb''". Ini dimungkinkan dibawa pengikut syeik h yusuf. Sebagai catatan, syeikh yusuf punya banyak pengikut dari banten, tempat debus berkembang. Dia bahkan mengawini anak ki ageng tirtayasa (raja banten).▼
== Sejarah ==
Kosa kata bahasa indonesia pun masih banyak dipakai orang cape malay. Achmad davids dalam bukunya "words the cape slaves made" mencatat ada 40 kosa kata indonesia yang sering dipakai di cape town. Di antara kosa kata itu adalah: ''Taramakasie'' (terima kasih), ''katja'', ''boeka'', ''toelis'', ''batja'', kitab, ''soempah'', syambole (cambuk), ''manieng-al'' (meninggal), granaa (gerhana), ''maskawi'' (mas kawin), ''agama'', ''ghoenthoem'' (guntur), ''gielap'' (kilat), dan ''kamar mandie'' dan sebagainya.▼
Perbudakan tumbuh subur di lepas pantai Afrika Barat dan Timur, sedangkan di Afrika Selatan baru ada sejak VOC datang dan mendirikan pemukiman Cape of Good Hope (Tanjung Harapan) pada tahun 1652. Ketika itu, Jan van Riebeeck datang ke Tanjung Harapan untuk mendirikan pos perdagangan dan benteng perbekalan untuk kapal dagang yang melintasi rute Eropa-Hindia Timur. Didirikan pula pemukiman Belanda untuk menghasilkan makanan dan pasokan-pasokan bagi kapal-kapal VOC. Oleh karena itu, budak dibutuhkan untuk bekerja di lahan-lahan pemukim Belanda<ref>{{Cite web|title=The Cape Malay {{!}} South African History Online|url=https://www.sahistory.org.za/article/cape-malay|website=www.sahistory.org.za|access-date=2023-04-15}}</ref>.
▲== Budaya ==
Beberapa kegiatan ritual dan tradisi keagamaan yang berasal dari tanah Melayu masih terus dipraktekkan seperti ratib (debus di Indonesia). Ritual ini besar kemungkinan besar berasal dari tanah Banten. Beberapa ritual dan praktek agama lainnya banyak menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penamaan ritual itu seperti puasa, buka puasa, sembahyang, bang (adhan), abdas (wudhu).Kata-kata Bahasa Indonesia lain yang masuk dalam kosa kata lokal tapi tidak ada kaitannya dengan ritual antara lain jamban (wc), terima kasih, kuli, pisang dan roti. ▼
▲Kebudayaan Indonesia pun banyak yang mewarnai kebudayaan
▲Bahkan, [[debus]] pun terbawa ke
Pengaruh musik Indonesia pun juga kuat. ''Ghoema'' sebenarnya sejenis genderang yang berasal dari indonesia. Musik ini dipakai untuk merayakan pembebasan budak pada 1883. Instrumen yang dipakai dalam musik ghoema, coen atau klopse campuran dari alat musik melayu dan afrika.▼
▲
Adat indonesia juga ikut berpengaruh. Contohnya "''tjoekoer''". Ini adat mencukur anak yang baru beruur seminggu. Sedikit rambutnya dicukur, seperti yang dilakukan sebagian orang indonesia.▼
▲Beberapa kegiatan [[ritual]] dan [[tradisi]] [[agama|keagamaan]] yang berasal dari tanah [[Sumatra|Melayu]] masih terus
▲Pengaruh [[musik Indonesia]] pun juga kuat. ''Ghoema'' sebenarnya sejenis genderang yang berasal dari
▲[[Budaya Indonesia|Adat
Rampie sny adalah kebiasaan Wanita berkumpul di masjid dan mengiris daun jeruk kecil-kecil sebagai pewangi untuk perayaan maulud. Ini sama dengan di indonesia yang mengiris daun pandan kecil-kecil. Karena di cape town tak ada pandan, gantinya daun jeruk.
Ada juga pengaruh [[masakan
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.indonesia-capetown.org.za/melayu.html Mayarakat Melayu di Cape Town]
* [http://www.kemlu.go.id/pretoria/Pages/Embassies.aspx?IDP=119&l=id Kegiatan Kementrian Luar Negeri RI di Cape Town]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}▼
▲* [http://www.kemlu.go.id/pretoria/Pages/Embassies.aspx?IDP=119&l=id Kegiatan Kementrian Luar Negeri RI di Cape Town]
{{Overseas Malays}}
[[Kategori:Diaspora Indonesia]]
[[Kategori:VOC]]
[[Kategori:Kolonialisme]]
|