Pestisida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 55 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q131656
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240409)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(80 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Cropduster_spraying_pesticides.jpg|jmpl|ka|Penyemprotan pestisida dengan [[pesawat terbang pertanian]]]]
'''Pembasmi hama''' atau '''pestisida''' adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau [http://pengusirtikuselectronik.blogspot.com membasmi organisme pengganggu]. Nama ini berasal dari ''pest'' ("[[hama]]") yang diberi akhiran ''-cide'' ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti [[serangga]], [[tikus]], [[gulma]], [[burung]], [[mamalia]], [[ikan]], atau [[mikrobia]] yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun".
[[Berkas:Lite-Trac_Crop_Sprayer.jpg|jmpl|ka|Mesin khusus penyemprot pestisida dengan ''[[rear-wheel drive]]'']]
 
'''Pestisida''' atau '''racun hama''' (dari [[bahasa Inggris]] ''pesticide'') adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.<ref>US Environmental (July 24, 2007), [http://www.epa.gov/pesticides/about/index.htm What is a pesticide?] epa.gov. Diakses 15 September 2007.</ref> Nama ini berasal dari ''pest'' ("[[hama]]") yang diberi akhiran ''-cide'' ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti [[serangga]], [[tikus]], [[gulma]], [[burung]], [[mamalia]], [[ikan]], atau [[mikrobia]] yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tetapi tak selalu, beracun.
Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa
 
* [[insektisida]] (serangga)
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak [[ekosistem]]. Berdasarkan [[Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten]], 9 dari 12 senyawa [[kimia organik]] berbahaya adalah pestisida.<ref>{{Cite web |url=http://www.pops.int/documents/guidance/beg_guide.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2013-12-12 |archive-date=2017-03-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170315065236/http://www.pops.int/documents/guidance/beg_guide.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref name="Gilden RC, Huffling K, Sattler B 2010 103–10">{{cite journal |author=Gilden RC, Huffling K, Sattler B |title=Pesticides and health risks |journal=J Obstet Gynecol Neonatal Nurs |volume=39 |issue=1 |pages=103–10 |year=2010 |month=January |pmid=20409108 |doi=10.1111/j.1552-6909.2009.01092.x |url=}}</ref>
* [[fungisida]] ([[fungi]]/jamur)
<!--Unreferenced, inapropriate tone
* [[rodensida]] (hewan pengerat/[[Rodentia]])
* [[herbisida]] (gulma)
* [[akarisida]] ([[tungau]])
* [[bakterisida]] ([[bakteri]])
* [[larvasida]] ([[larva]])
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak [[ekosistem]].
Dengan adanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
menurut depkes riau kejadian keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi sebab para petani sebagian besar menggunakan pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) kejadian keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut.
mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 ada 446 orang meninggal akibat keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan saat menggunakan pestisida Karena petani kurang tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berlebihan, dan berdasarkan hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau akibat kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak menggunakan [[alat pelindung diri]] saat pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang menggunakan APD ([[alat pelindung diri]]), 60% patani tidak tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. beliau juga mengatakan semakin rendah tingkat pendidikan petani semakin besar risiko terpajan penyakit akibat pestisida.
Oleh karena itu, adalah hal yang bijak jika kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berguna lainnya. Usaha atau tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah :
 
# Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.
Baris 22 ⟶ 17:
# Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
# Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.
-->
 
=== APA ITU PESTISIDA? ===
 
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
 
BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
 
== Sejarah ==
Sebelum tahun 2000 SM, manusia telah menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman pertanian. Pestisida pertama berupa [[sulfur]] dalam bentuk unsur yang ditebarkan di atas lahan pertanian di Sumeria sekitar 4500 tahun yang lalu. [[Rig Veda]] yang berusia 4000 tahun menyebutkan penggunaan tanaman beracun untuk mengendalikan hama.<ref>Rao GVR, Rupela OP, Rao VR and Reddy YVR (2007) [http://dspace.icrisat.ac.in/dspace/bitstream/10731/391/1/Role%20of%20biopesticides..prospects.pdf "Role of biopesticides in crop protection: present status and future prospects"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''Indian Journal of Plant Protection'', '''35''' (1): 1–9.</ref> Sejak abad ke 15, senyawa berbahaya seperti [[arsenik]], [[raksa]], dan [[timbal]] diterapkan di lahan pertanian untuk membunuh hama. Pada abad ke 17, [[nikotin sulfat]] diekstraksi dari daun [[tembakau]] untuk dijadikan insektisida. Abad ke 19, [[piretrum]] dari bunga [[krisan]] dan [[rotenon]] dari akar sayuran mulai dikembangkan.<ref name="Miller2002">Miller, GT (2002). ''Living in the Environment'' (12th Ed.). Belmont: Wadsworth/Thomson Learning. ISBN 0-534-37697-5</ref> Hingga tahun 1950an, pestisida berbahan dasar arsenik masih dominan.<ref name=Pinpointing>Ritter SR. (2009). [http://pubs.acs.org/cen/coverstory/87/8707cover1a.html Pinpointing Trends In Pesticide Use In 1939]. ''C&E News''.</ref> [[Paul Herman Müller]] menemukan DDT yang sangat efektif sebagai insektisida. Organoklorin menjadi dominan, tetapi segera digantikan oleh organofosfat dan karbamat pada tahun 1975 di negara maju. Senyawa [[piretrin]] menjadi insektisida dominan.<ref name=Pinpointing/> Herbisida berkembang dan mulai digunakan secara luas pada tahun 1960an dengan [[triazin]] dan senyawa berbasis nitrogen lainnya, asam karboksilat, dan glifosat.<ref name=Pinpointing/>
 
Pada tahun 1960an, ditemukan bahwa DDT menyebabkan berbagai burung pemakan ikan tidak bereproduksi, yang menjadi masalah serius bagi [[keanekaragaman hayati]]. Penggunaan DDT dalam pertanian kini dilarang dalam [[Konvensi Stockholm]], tetapi masih digunakan di beberapa negara berkembang untuk mencegah malaria dan penyakit tropis lainnya dengan menyemportkannya ke dinding untuk mencegah kehadiran nyamuk.<ref>Lobe, J (Sept 16, 2006), [http://www.commondreams.org/headlines06/0916-05.htm "WHO urges DDT for malaria control Strategies,"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061017195527/http://www.commondreams.org/headlines06/0916-05.htm |date=2006-10-17 }} Inter Press Service, cited from Commondreams.org. Retrieved on September 15, 2007.</ref>
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
 
== Definisi ==
Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 jenis.
{| class="wikitable floatright" style = "margin-left:15px; text-align:center"
|-
!Jenis pestisida
!Sasaran
|-
| [[Herbisida]] || [[Gulma]]
|-
| [[Arborisida]] || [[Perdu|Semak]] dan [[Belukar]]
|-
| [[Algisida]] atau [[Algasida]] || [[Alga]]
|-
| [[Avisida]] || [[Burung]]
|-
| [[Bakterisida]] || [[Bakteri]]
|-
| [[Fungisida]] || [[Fungi]]
|-
| [[Insektisida]] || [[Serangga]]
|-
| [[Mitisida]] atau [[Akarisida]] || [[Tungau]]
|-
| [[Molluskisida]] || [[Siput]]
|-
| [[Nematisida]] || [[Nematoda]]
|-
| [[Rodentisida]] || [[Hewan pengerat|Hewan Pengerat]]
|-
| [[Virusida]] || [[Virus]]
|-
| [[Larvisida]] || [[Ulat]]
|-
| [[Silvisida]] || [[Trembesi]]
|-
| [[Ovisida]] || [[Telur]]
|-
| [[Pisisida]] || [[Mujair]]
|-
| [[Termisida]] || [[Rayap]]
|-
| [[Predasida]] || [[Pemangsaan|Hewan Pemangsa]] atau Hewan [[Vertebrata]]
|}
 
[[FAO]] mendefinisi pestisida sebagai "zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk [[hasil hutan]], hasil [[perikanan]], dan [[hasil peternakan]]).Istilah ini juga mencakup zat yang mengendalikan pertumbuhan tanaman, merontokkan daun, mengeringkan tanaman, mencegah kerontokkan buah, dan sebagainya yang berguna untuk mengendalikan hama dan memitigasi efek dari keberadaan hama, baik sebelum maupun setelah panen."<ref name=code>Food and Agriculture Organization of the United Nations (2002), [https://web.archive.org/web/20060206095218/http://www.fao.org/WAICENT/FAOINFO/AGRICULT/AGP/AGPP/Pesticid/Code/Download/code.pdf International Code of Conduct on the Distribution and Use of Pesticides]. Retrieved on 2007-10-25.</ref>
Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida adalah sebagai alternatif terakhir. Dan belajar dari pengalaman, Pemerintah saat ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak menggunakannya. Menyikapi hal ini, yang terpenting adalah baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara aman dan benar. Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).
 
Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan target organisme yang menjadi sasarannya,<ref name="Gilden RC, Huffling K, Sattler B 2010 103–10"/><ref>{{cite web |url=http://www.chromatography-online.org/directory/analtcat-24/page.html |title=www.chromatography-online.org |work= |accessdate= |archive-date=2013-10-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131017182627/http://www.chromatography-online.org/directory/analtcat-24/page.html |dead-url=yes }}</ref> struktur senyawanya bahan bakunya (misal organik, inorganik, sintetis, [[biopestisida]]),<ref name=Council1997>Council on Scientific Affairs, American Medical Association. (1997). [http://www.ingentaconnect.com/content/ap/pm/1997/00000026/00000002/art00122%3Bjsessionid=pkwgpommd0xm.alexandra Educational and Informational Strategies to Reduce Pesticide Risks]. Preventive Medicine, Volume 26, Number 2</ref> dan wujud fisiknya serta cara penerapannya (misal [[fumigasi]] pada pestisida berwujud [[gas]]).<ref name=Council1997/> [[Biopestisida]] mencakup pestisida mikrobiologi dan biokimia.<ref>EPA. [http://www.epa.gov/pesticides/about/types.htm Types of Pesticides]. Last updated on Thursday, January 29th, 2009.</ref> Pestisida berbahan dasar tumbuhan saat ini telah berkembang, yaitu [[piretrum]], [[rotenon]], [[nikotin]], [[strychnine]], dan [[scillirosida]].<ref name=Kamrin1997>Kamrin MA. (1997). ''Pesticide Profiles: toxicity, environmental impact, and fate.'' CRC Press.</ref>{{Rp|15}}
 
Berbagai pestisida dapat dikelompokan menjadi famili senyawa kimianya. Famili senyawa kimia pestisida yang terkenal yaitu [[organoklorin]], [[organofosfat]], dan [[karbamat]]. Famili hidrokarbon organoklorin dapat dibagi menjadi diklorodifeniletana ([[DDT]]), senyawa [[siklodiena]], dan lainnya. Organoklorin bekerja dengan mengganggu keseimbangan ion [[kalium]]-[[natrium]] di dalam [[jaringan saraf]]. Tingkat keracunan senyawa ini dapat bervariasi, tetapi seluruh senyawa organoklorin bersifat persisten dan dapat terakumulasi secara biologi.<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|239–240}} Organofosfat dan karbamat telah menggantikan organoklorin. Keduanya menghambat kerja enzim [[asetilkolinesterase]] yang mengirimkan [[asetilkolin]] ke jaringan saraf, mampu menyebabkan kelumpuhan. Organofosfat secara umum beracun bagi [[vertebrata]].<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|136–137}}
PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973
 
Herbisida seperti [[fenoksi]] bekerja secara selektif dan hanya mengincar gulma berdaun lebar dan tidak mengincar rerumputan. Fenoksi dan asam benzoat berfungsi mirip seperti hormon pertumbuhan tanaman, dan menumbuhkan sel secara tidak terkendali, sehingga memaksa kerja sistem transportasi tanaman (floem dan xylem) dan merusaknya.<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|300}} Triazin mengganggu fotosintesis.<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|335}} [[Glifosat]] yang kini banyak digunakan, belum dikategorikan dalam famili senyawa herbisida manapun.
Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut antara lain ditentukan bahwa:
 
Pestisida juga dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme biologisnya dan metode penerapannya. Kebanyakan pestisida bekerja dengan meracuni hama.<ref>Cornell University. [http://pmep.cce.cornell.edu/facts-slides-self/core-tutorial/module04/index.html Toxicity of pesticides]. Pesticide fact sheets and tutorial, module 4. Pesticide Safety Education Program. Diakses 2007-10-10.</ref> Pestisida sistemik diserap oleh tanaman dan bergerak di dalam tanaman sehingga meracuni hama yang menghisap nutrisi tanaman. Insektisida dan fungisida bergerak melalui [[xylem]]. Insektisida sistemik dapat membahayakan serangga non target, bahkan serangga yang menguntungkan seperti [[lebah]] dan [[polinator]] lainnya, karena sinsektisida sistemik juga bergerak dari dalam tubuh tumbuhan ke [[bunga]].
* tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
* hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
* pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
* tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.
 
Pada tahun 2009, fungisida paldoksin diperkenalkan dan bekerja dengan memanfaatkan senyawa yang dilepaskan oleh tumbuhan, fitoaleksin. Secara alami, fungi melakukan detoksifikasi melawan fitoaleksin. Paldoksin menghambat enzim yang berperan dalam detoksifikasi tersebut. Fungisida ini dipercaya lebih aman.<ref>EurekAlert. (2009). [http://www.eurekalert.org/pub_releases/2009-03/acs-np030909.php New 'green' pesticides are first to exploit plant defenses in battle of the fungi].</ref>
Dalam peraturan pemerintah tersebut yang disebut sebagai pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
 
Pestisida juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kemampuan terurainya (''biodegradable'' dan persisten) yang dapat berlangsung selama beberapa detik hingga tahunan. DDT membutuhkan waktu tahunan untuk terurai di alam, dan akan terakumulasi dalam rantai makanan.<ref name=US-EPA>{{cite web|title=Types of Pesticides|url=http://www.epa.gov/pesticides/about/types.htm|publisher=US Environmental Protection Agency|accessdate=20 February 2013}}</ref>
* memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian
* memberantas gulma
* mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
* mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
* memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
* memberantas atau mencegah hama air
* memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
* memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
 
=== Organofosfat ===
Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.
Pestisida [[organofosfat]] mempengaruhi sistem saraf dengan mengganggu enzim yang mengatur asetilkolin, zat penghantar sinyal saraf. Ditemukan pada awal abad ke 19, tetapi efeknya pada serangga dan manusia baru diketahui pada tahun 1932: organofosfat sama berbahayanya bagi serangga dan manusia. Beberapa sangat beracun dan digunakan di Perang Dunia II sebagai senjata. Namun biasanya tidak bersifat persisten di alam.
 
=== Karbamat ===
Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.
Sama seperti organofosfat, tetapi efeknya bersifat ''reversible'' dan dapat disembuhkan.
 
=== Organoklorin ===
Organoklorin bekerja dengan mengganggu keseimbangan ion [[kalium]]-[[natrium]] di dalam [[jaringan saraf]]. Organoklorin telah dilarang penggunaannya di berbagai negara karena membahayakan lingkungan dan kesehatan serta bersifat sangat persisten.
 
=== Piretroid ===
PERANAN PESTISIDA
Dikembangkan sebagai versi sintetik dari senyawa alami [[piretrin]] yang ditemukan di bunga [[krisan]]. Namun senyawa piretroid sintetik berbahaya bagi kesehatan sistem saraf.
 
=== Sulfonilurea ===
Pestisida tidak hanya berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga diperlukan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.
Pestisida ini membunuh tanaman dengan menghambat enzim [[asetolaktat sintase]].<ref name=EXTOXNET>{{cite web|title=Nicosulfuron|url=http://extoxnet.orst.edu/pips/nicosulf.htm.|publisher=EXTOXNET|accessdate=9 May 2013}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Biopestisida ===
Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.
Biopestisida dikembangkan dari bahan alami, dari hewan, tumbuhan, bakteri, dan bahan tambang mineral. Contohnya adalah [[minyak kanola]] dan [[baking soda]] memiliki kemampuan sebagai pestisida. Klasifikasi biopestisida yaitu:
 
* Biopestisida mikrob yang merupakan sekumpulan mikrob (bakteri, fungi, virus) sebagai bahan aktifnya. Biopestisida ini bersifat selektif dan mengincar target tertentu saja. Telah terdapat fungi yang didayagunakan sebagai penghambat pertumbuhan gulma tertentu. Beberapa jenis fungi juga menjadi parasit bagi serangga dan dapat digunakan untuk membunuh serangga tersebut.
Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:
:[[Bacillus thuringiensis]] adalah contoh bakteri biopestisida. Bakteri ini memproduksi protein yang membunuh larva serangga. Protein ini mengganggu saluran pencernaan sehingga menyebabkan larva serangga kelaparan.
 
* Tanaman juga dapat dimodifikasi secara genetika untuk menghasilkan senyawa yang mampu melindungi tanaman.
* harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
* Pestisida biokimia yang secara alami terdapat di alam dapat mengendalikan hama secara non-toksik. Contohnya adalah [[feromon]] yang mempengaruhi siklus perkembang biakan serangga sehingga rantai keturunan serangga terputus. Feromon juga bisa berfungsi sebagai pemikat serangga untuk menuju ke jebakan serangga.
* efisien untuk mengendalikan hama tertentu
* meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan
* tidak boleh persistent, jadi harus mudah terurai
* dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) harus memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
* harus tersedia antidote untuk pestisida tersebut
* sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota
* relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
* harga terjangkau bagi petani.
 
Contoh pestisida lainnya yaitu:
Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai saat ini belum ada teknologi yang demikian. Pestisida masih diperlukan, bahkan penggunaannya semakin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam menggunakan pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida dapat membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil karena hama dapat ditekan.
{| class="wikitable"
|-
! Jenis !! Efek
|-
| [[Atraktan]] || Menarik [[Serangga]] pada lokasi yang mendapat perlakuan
|-
| [[Biofouling|Antifouling]] || Membunuh organisme yang menempel di badan [[kapal penangkap ikan]]
|-
| [[Defolian]]|| Merontokkan daun (''foliage'': daun)
|-
| [[Dessicant|Dessisant]] || Mengeringkan jaringan tumbuhan
|-
| [[Disinfektan]] || Membunuh atau menon-aktifkan mikroorganisme penyebab penyakit
|-
| Kemosterilan || Memandulkan [[Serangga]] atau Hewan [[Vertebrata]]
|-
| [[Repellent]] || Menolak atau mencegah kehadiran serangga
|-
| Sterilan Tanah || Pensterilasi Tanah dari [[Mikroorganisme]] dan organisma pengganggu lainnya
|-
| [[Stimulan]] || Di gunakan sebagai [[Perangsang]]
|-
| Inhibitor || Penghambat
|-
| Pengawet Kayu || Misalnya Penta Kloro Fenol (PKP)
|-
| Anti-feedan || Berkerja untuk menghalangi [[Hama]] makan, tetapi tetap tinggal sehingga mati kelaparan
|}
 
== Pemanfaatan ==
Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan menggunakan pestisida dapat meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan menggunakan pestisida dapat menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan berdasarkan catatan dari FAO penggunaan pestisida dapat menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.
Pestisida digunakan untuk mengendalikan keberadaan hama yang diyakini membahayakan.<ref name="purdue">[http://www.btny.purdue.edu/Pubs/PPP/PPP-70.pdf The benefits of pesticides: A story worth telling] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100609205608/http://www.btny.purdue.edu/Pubs/PPP/PPP-70.pdf |date=2010-06-09 }}. Purdue.edu. Diakses 15 September 2007.</ref> Misal [[nyamuk]] yang dapat membawa berbagai penyakit mematikan seperti [[virus Nil Barat]], [[demam kuning]], dan [[malaria]]. Pestisida juga ditujukan kepada hewan yang mampu menyebabkan alergi seperti [[lebah]], [[tawon]], [[semut]], dan sebagainya. Insektisida pun digunakan di [[peternakan]] dalam mencegah kehadiran serangga yang mampu menularkan penyakit dan menjadi parasit.<ref name="purdue"/> Pestisida pun digunakan dalam pengawetan makanan, seperti mencegah tumbuhnya jamur pada bahan pertanian dan mencegah serta membunuh tikus yang biasa memakan hasil pertanian yang disimpan. Herbisida juga digunakan dalam transportasi seperti membunuh gulma di pinggir jalan dan [[trotoar]]. [[Spesies invasif|Tumbuhan dan hewan invasif]] juga dapat ditanggulangi dan dicegah dengan pestisida. Herbisida dan algasida telah digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan alga dan tumbuhan air di perairan.<ref name="VCE">Helfrich, LA, Weigmann, DL, Hipkins, P, and Stinson, ER (June 1996), [http://www.ext.vt.edu/pubs/waterquality/420-013/420-013.html#L4 Pesticides and aquatic animals: A guide to reducing impacts on aquatic systems] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090305060503/http://www.ext.vt.edu/pubs/waterquality/420-013/420-013.html#L4 |date=2009-03-05 }}. Virginia Cooperative Extension. Diakses 2007-10-14.</ref> [[Hama]] seperti [[rayap]] dan [[jamur]] dapat merusak struktur bangunan yang terbuat dari [[kayu]].<ref name="purdue"/>
 
Pestisida dapat menyelamatkan usaha pertanian dengan mencegah hilangnya hasil pertanian akibat serangga dan hama lainnya. Di Amerika Serikat, diperkirakan setiap dolar yang dikeluarkan untuk pestisida menyelamatkan empat dolar uang yang dapat hilang karena hama.<ref name="Kelloggrl">Kellogg RL, Nehring R, Grube A, Goss DW, and Plotkin S (February 2000), [http://www.nrcs.usda.gov/Technical/land/pubs/eip_pap.html Environmental indicators of pesticide leaching and runoff from farm fields] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20020618151910/http://www.nrcs.usda.gov/technical/land/pubs/eip_pap.html |date=2002-06-18 }}. United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service. Diakses 2007-10-03.</ref> Studi lainnya menemukan bahwa tanpa penggunaan pestisida, hasil pertanian dapat turun sekitar 10%.<ref>Kuniuki S (2001). [http://sciencelinks.jp/j-east/article/200205/000020020502A0090868.php Effects of organic fertilization and pesticide application on growth and yield of field-grown rice for 10 years] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080118062301/http://sciencelinks.jp/j-east/article/200205/000020020502A0090868.php |date=2008-01-18 }}. ''Japanese Journal of Crop Science'' Volume 70, Issue 4, Pages 530-540. Retrieved 2008-01-08.</ref> Studi lainnya yang dilakukan pada tahun 1999 menemukan bahwa pelarangan pestisida di Amerika Serikat dapat menyebabkan kenaikan harga pangan, hilangnya lapangan pekerjaan, dan meningkatnya penderita kelaparan.<ref>Knutson, R.(1999). [http://www.afpc.tamu.edu/pubs/1/148/99-2.pdf Economic Impact of Reduced Pesticide Use in the United States].Agricultural and Food Policy Center. Texas A&M University.</ref>
Dengan melihat besarnya kehilangan hasil yang dapat diselamatkan berkat penggunaan pestisida, maka dapat dikatakan bahwa peranan pestisida sangat besar dan merupakan sarana penting yang sangat diperlukan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang berarti melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya saat ini yang dapat diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara lainnya, namun tidak mudah untuk dilakukan, kadang-kadang memerlukan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang besar, hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu yang tidak dapat diharapkan efektifitasnya. Pestisida saat ini masih berperan besar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.
 
[[DDT]] yang disemprotkan di tembok rumah dapat melawan malaria dan digunakan pada tahun 1950an dan [[WHO]] mendukung hal tersebut.<ref name="who mal">World Health Organization (September 15, 2006), [http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2006/pr50/en/ WHO gives indoor use of DDT a clean bill of health for controlling malaria]. Diakses 13 September 2007.</ref><ref name="who mal"/> Namun pada tahun 2007, sebuah studi mengkaitkan [[kanker payudara]] dengan paparan DDT pra-pubertas.<ref>http://www.sustainableproduction.org/downloads/EnvandOccCausesofCancer-2007Update-DownloadVersion_000.pdf</ref> Gejala keracunan fatal juga dapat terjadi ketika '''DDT''' dan senyawa '''[[hidrokarbon]] ber[[klorin]]''' masuk ke dalam saluran makanan manusia. Meski begitu, para ilmuwan memperkirakan DDR dan bahan kimia organofosfat lainnya telah menyelamatkan 7 juta jiwa sejak tahun 1945 dengan mencegah penyebaran penyakit malaria, [[wabah bubonik]], [[penyakit tidur|tripanosomiasis afrika]], dan [[typhus]].<ref name="sustaining">Miller GT (2004), ''Sustaining the Earth'', 6th edition. Thompson Learning, Inc. Pacific Grove, California. Chapter 9, Pages 211-216.</ref> Meski demikian, penggunaan DDT tidak selalu efektif karena [[resistansi pestisida|resistansi terhadap DDT]] telah ditemukan sejak tahun 1955, dan pada tahun 1972 19 spesies nyamuk dinyatakan telah tahan terhadap DDT.<ref>{{Cite web |url=http://magazine.panna.org/summer2006/inDepthDDT.html |title=PANNA: PAN Magazine: In Depth: DDT & Malaria<!-- Bot generated title --> |access-date=2013-12-12 |archive-date=2008-01-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080118043120/http://magazine.panna.org/summer2006/inDepthDDT.html |dead-url=yes }}</ref> Sebuah studi oleh WHO pada tahun 2000 di Vietnam menemukan bahwa pengendalian malaria tanpa DDT dapat lebih efektif dibandingkan DDT.<ref>{{Cite web |url=http://www.afronets.org/files/malaria.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2013-12-12 |archive-date=2007-03-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070314234719/http://www.afronets.org/files/malaria.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tahun 2006 dan 2007, dunia telah menggunakan setidaknya 5.2 miliar pon pestisida dengan herbisida merupakan porsi terbesar, mencapai 40%, diikuti insektisida 17%, dan fungisida 10%.<ref name="EPAPesticides">EPA Pesticide Industry Sales and Usage Report http://www.epa.gov/opp00001/pestsales/07pestsales/market_estimates2007.pdf</ref> Pada tahun yang sama, Amerika Serikat menggunakan 1.1 miliar pon pestisida.<ref name="EPAPesticides" /> Saat ini terdapat 155 juta bahan aktif yang terdaftar sebagai pestisida<ref>U.S. Environmental Protection Agency. http://www.ncbi.nlm.nih.gov.silk.library.umass.edu:2048/pubmed/18032337 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200608103138/http://silk.library.umass.edu/pubmed/18032337/ |date=2020-06-08 }}</ref> yang dapat digunakan bersama-sama untuk membentuk 20000 jenis produk pestisida.<ref>http://www.cdc.gov/niosh/topics/pesticides/</ref> Diperkirakan pasar ini akan mendapatkan keuntungan sebesar US$ 52 miliar pada tahun 2019.<ref>{{cite web|title=Market Study: Crop Protection (UC-2805)|url=http://www.ceresana.com/en/market-studies/chemicals/crop-protection/ceresana-research_market-study-crop-protection.html|year=2012|month=June|accessdate=2012-08-09|archive-date=2018-11-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20181106181543/https://www.ceresana.com/en/market-studies/chemicals/crop-protection/ceresana-research_market-study-crop-protection.html|dead-url=yes}}</ref>
MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA
 
== Alternatif ==
Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:
Berbagai metode dapat digunakan untuk mengendalikan hama, termasuk modifikasi metode [[budi daya]], penggunaan [[pengendalian hama biologis]] seperti feromon dan protein mikrob, [[rekayasa genetika]], dan metode penghalangan perkembang biakan serangga.<ref name="sustaining"/> Penerapan kompos dari sampah kebun juga dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.<ref name="nematodes">[http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2619736 R. McSorley and R. N. Gallaher, "Effect of Yard Waste Compost on Nematode Densities and Maize Yield", ''J Nematology'', Vol. 2, No. 4S, pp. 655–660, Dec. 1996.]</ref> Metode ini menjadi semakin populer karena lebih aman dibandingkan penggunaan bahan kimia konvensional.
 
Modifikasi praktik budi daya mencakup praktik [[polikultur]], [[rotasi tanaman]], penanaman di lahan yang tidak dapat ditumbuhi hama, penanaman berdasarkan musim di mana hama tidak banyak muncul, dan penggunaan [[tanaman jebakan]] yang memikat hama dari tanaman yang diproduksi.<ref name="sustaining"/> Penyiraman air panas juga sama efektifnya dengan pestisida dengan biaya yang sama dengan penyemprotan pestisida.<ref name="sustaining"/>
* Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
* Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
* Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
* Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
* Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
* Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
* Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
* Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
* Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
* Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
* Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
* Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
* Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
* Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
* Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
* Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
* Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.
 
Pelepasan organisme yang melawan hama juga dapat menjadi alternatif dari penanggulangan hama. Organisme tersebut adalah predator atau parasit dari hama target.<ref name="sustaining"/>
Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak menggunakan akhiran sida:
 
Intervensi siklus reproduksi serangga dapat dicapai dengan sterilisasi serangga jantan sehingga betina tidak menghasilkan telur.<ref name="sustaining"/> Metode ini pertama digunakan pada serangga ''[[Cochliomyia hominivorax]]'' pada tahun 1958.<ref>(July 2007), [http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/B/Biocontrols.html The biological control of pests] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100103213226/http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/B/Biocontrols.html |date=2010-01-03 }}. Diakses 17 September 2007.</ref><ref>[http://history.nasa.gov/SP-401/ch17.htm SP-401 Skylab, Classroom in Space: Part III - Science Demonstrations, Chapter 17: Life Sciences]. History.nasa.gov. Diakses 17 September 2007.</ref> Namun metode ini dapat memakan banyak biaya dan waktu, serta hanya efektif pada serangga jenis tertentu.<ref name="sustaining"/>
* Atraktan, zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
* Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
* Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
* Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman lainnya.
* Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
* Zat pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan pertumbuhan tanaman.
* Repellent, zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
* Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
* Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
* Stiker, zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
* Surfaktan dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
* Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
* Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.
 
Alternatif lainnya adalah perlakuan panas pada tanah (sterilisasi) menggunakan uap untuk membunuh hama yang hidup atau dorman di dalam tanah.
 
=== Efektivitas ===
FORMULASI PESTISIDA
Berbagai bukti menunjukan bahwa metode pengendalian hama alternatif memiliki efektivitas yang setara dengan pestisida kimia. [[Swedia]] telah mengurangi setengah pestisida berbahaya tanpa mengurangi hasil pertaniannya.<ref name="sustaining"/> Di Indonesia, petani telah mengurangi pestisida pada [[sawah]] sebanyak 65% dan hanya mengalami penurunan prduksi 15%.<ref name="sustaining"/> Di Florida penanaman [[jagung]] yang diikuti dengan penerapan kompos sampah kebun dengan [[rasio C/N]] yang tinggi dapat mengurangi parasit [[nematoda]] dan meningkatkan hasil produksi.<ref name="nematodes" />
 
[[Resistansi pestisida]] secara umum meningkat sehingga peningkatan penggunaan pestisida kimia cenderung tidak berarti. Pada tahun 1940an di Amerika Serikat, petani kehilangan 7% dari hasil pertanian akibat hama. Peningkatan penggunaan pestisida meningkat, tetapi pada tahun 1980an petani kehilangan 13% hasil pertanian akibat hama. Sejak tahun 1945, diperkirakan antara 500 hingga 1000 spesies serangga dan gulma telah mengembangkan ketahanan terhadap pestisida.<ref>http://www.panna.org/issues/pesticides-101-primer#2</ref>
Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:
 
== Kerugian ==
1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates)
Pestisida secara umum membawa kerugian bagi lingkungan dan kesehatan manusia.<ref>{{cite journal |author=Fantke P, Friedrich R, Jolliet O |title=Health impact and damage cost assessment of pesticides in Europe |journal=Environ Int |volume=49 |pages=9–17 |year=2012 |pmid=22940502 |doi=10.1016/j.envint.2012.08.001 |url=http://dx.doi.org/10.1016/j.envint.2012.08.001}}</ref>
Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.
2. Butiran (granulars)
Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule).
3. Debu (dust)
Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman).
4. Tepung (powder)
Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).
5. Oli (oil)
Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas.
6. Fumigansia (fumigant)
Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.
 
=== Bahaya bagi kesehatan ===
Pestisida dapat menyebabkan efek akut dan jangka panjang bagi pekerja pertanian yang terpapar.<ref>U.S. Environmental Protection Agency (August 30, 2007), [http://www.epa.gov/oppfead1/safety/newnote/workshop3.htm Pesticides: Health and Safety. National Assessment of the Worker Protection Workshop #3].</ref> Paparan pestisida dapat menyebabkan efek yang bervariasi, mulai dari iritasi pada kulit dan mata hingga efek yang lebih mematikan yang mempengaruhi kerja saraf, mengganggu sistem hormon reproduksi, dan menyebabkan kanker.<ref>http://www.epa.gov/pesticides/health/human.htm</ref> Sebuah studi pada tahun 2007 pada [[limfoma non-Hodgkin]] dan [[leukemia]] menunjukan hubungan positif dengan paparan pestisida.<ref>{{cite journal |author=Bassil KL, Vakil C, Sanborn M, Cole DC, Kaur JS, Kerr KJ |title=Cancer health effects of pesticides: Systematic review |journal=Can Fam Physician |volume=53 |issue=10 |pages=1704–11 |year=2007 |month=October |pmid=17934034 |pmc=2231435 |doi= |url=}}</ref> Bukti yang kuat juga menunjukan bahwa dampak negatif dari paparan pestisida mencakup kerusakan saraf, [[kelainan bawaan]], [[Gugur kandungan|kematian janin]], dan [[gangguan perkembangan sistem saraf]].<ref>{{cite journal |author=Sanborn M, Kerr KJ, Sanin LH, Cole DC, Bassil KL, Vakil C |title=Non-cancer health effects of pesticides: Systematic review and implications for family doctors |journal=Can Fam Physician |volume=53 |issue=10 |pages=1712–20 |year=2007 |month=October |pmid=17934035 |pmc=2231436 |doi= |url=}}</ref><ref>{{cite journal |author=Jurewicz J, Hanke W |title=Prenatal and childhood exposure to pesticides and neurobehavioral development: review of epidemiological studies |journal=Int J Occup Med Environ Health |volume=21 |issue=2 |pages=121–32 |year=2008 |pmid=18614459 |doi=10.2478/v10001-008-0014-z |url=}}</ref> Asosiasi Medis Amerika merekomendasikan pembatasan paparan pestisida dan mulai menggunakan alternatif yang lebih aman.<ref name="Council1997"/>
 
[[WHO]] dan [[UNEP]] memperkirakan bahwa setiap tahunnya 3 juta pekerja pertanian mengalami [[keracunan pestisida]], dan 18000 diantaranya meninggal.<ref name="sustaining"/> Dan kemungkinan 25 juta orang mengalami gejala keracunan pestisida ringan setiap tahunnya.<ref>{{cite journal |author=Jeyaratnam J |title=Acute pesticide poisoning: a major global health problem |journal=World Health Stat Q |volume=43 |issue=3 |pages=139–44 |year=1990 |pmid=2238694 |doi= |url=}}</ref> Bunuh diri dengan meracuni diri sendiri dengan pestisida merupakan cara bunuh diri paling populer ketiga di dunia.<ref>{{cite journal |author=Gunnell D, Eddleston M, Phillips MR, Konradsen F |title=The global distribution of fatal pesticide self-poisoning: Systematic review |journal=BMC Public Health |volume=7|pages=357 |year=2007 |pmid=18154668 |pmc=2262093 |doi=10.1186/1471-2458-7-357 |url=}}</ref> Wanita pada usia kehamilan 8 minggu yang hidup dekat dengan ladang yang disemprot pestisida organoklorin jenis [[dikofol]] dan [[endosulfan]] memiliki kemungkinan mendapatkan anak yang lahir dalam kondisi [[autisme|autis]].<ref>{{vcite journal |journal=Environ Health Perspect |year=2007 |volume=115 |issue=10 |pages=1482–9 |author= Roberts EM, English PB, Grether JK, Windham GC, Somberg L, Wolff C |title= Maternal residence near agricultural pesticide applications and autism spectrum disorders among children in the California Central Valley |doi=10.1289/ehp.10168 |pmid=17938740 |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2022638/ |laysummary=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2022665/ |laysource=EHP |laydate=2007 |pmc=2022638}}</ref>
KIMIA PESTISIDA
 
=== Efek bagi lingkungan ===
Pestisida tersusun dan unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.
{{Main|Dampak lingkungan dari pestisida}}
Penggunaan pestisida meningkatkan jumlah [[daftar masalah lingkungan|permasalahan pada lingkungan]]. Lebih dari 90% insektisida dan 95% herbisida yang disemprotkan menuju ke tempat yang bukan merupakan target.<ref name="sustaining"/> [[Arus pestisida]] terjadi ketika pestisida yang tersuspensi di udara sebagai partikel terbawa oleh angin ke wilayah lain, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran. Pestisida merupakan masalah utama [[polusi air]] dan beberapa pestisida merupakan [[polutan organik persisten]] yang menyebabkan [[kontaminasi tanah]].
 
Pestisida juga mengurangi [[keanekaragaman hayati pertanian]] di tanah sehingga mengurangi laju [[pengikatan nitrogen]].<ref name="gogo">Rockets, Rusty (June 8, 2007),
1. Sifat pestisida
[http://www.scienceagogo.com/news/farming.shtml Down On The Farm? Yields, Nutrients And Soil Quality]. Scienceagogo.com. Retrieved on September 15, 2007.</ref> hilangnya polinator,<ref name = Hackenberg>{{cite web |author=Hackenberg D |url=http://www.imkerinnen.at/Hauptseite/Menues/News/Brief%20David%20Hackenberg%20307%20engl.doc |title=Letter from David Hackenberg to American growers from March 14, 2007 |publisher=Plattform Imkerinnen — Austria |accessdate=2007-03-27 |date=2007-03-14 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070604214622/http://www.imkerinnen.at/Hauptseite/Menues/News/Brief+David+Hackenberg+307+engl.doc |archivedate=2007-06-04 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite news|author = Wells, M|title = Vanishing bees threaten U.S. crops|work = www.bbc.co.uk|publisher = ''[[BBC News]]''|date = March 11, 2007|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/6438373.stm|accessdate = 2007-09-19|location=London}}</ref><ref>{{cite web |author=Haefeker, Walter |url=http://www.beekeeping.com/articles/us/german_bee_monitoring.htm |title=Betrayed and sold out – German bee monitoring |accessdate=2007-10-10 |date=2000-08-12 |archive-date=2010-12-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101227153656/http://beekeeping.com/articles/us/german_bee_monitoring.htm |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite web |author=Zeissloff, Eric |url=http://www.beekeeping.com/artikel/imidacloprid_1.htm |title=Schadet imidacloprid den bienen |accessdate=2007-10-10 |year=2001 |language=German |archive-date=2011-03-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110320075244/http://www.beekeeping.com/artikel/imidacloprid_1.htm |dead-url=yes }}</ref> menghancurkan habitat (terutama habitat burung),<ref name="palmerw">Palmer, WE, Bromley, PT, and Brandenburg, RL. [http://ipm.ncsu.edu/wildlife/peanuts_wildlife.html Wildlife & pesticides - Peanuts]. North Carolina Cooperative Extension Service. Retrieved on 2007-10-11.</ref> dan membahayakan [[spesies terancam|satwa terancam]].<ref name="sustaining"/> Seiring waktu, spesies hama dapat mengembangkan ketahanan terhadap pestisida sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengembangkan pestisida jenis baru.
Setiap pestisida mempunyai sifat yang berbeda. Sifat pestisida yang sering ditemukan adalah daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih.
2. Tata Nama Pestisida
Pengetahuan pestisida juga meliputi struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan tata nama.
3. Cara Kerja Pestisida
* Pestisida kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
* Pestisida fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
* Pestisida sistemik, berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan. Hama akan mati kalau mengisap cairan tanaman.
* Pestisida lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.
 
Karena pestisida hidrokarbon terklorinasi larut di dalam jaringan lemak dan tidak diekskresikan, organisme yang terpapar akan mempertahankan senyawa tersebut sepanjang hidupnya. Akumulasi akan terjadi pada rantai makanan, di mana pestisida akan terkonsentrasi pada pemuncak rantai makanan. Di habitat laut, konsentrasi pestisida ada pada ikan karnivora, terutama ikan pemangsa burung dan mamalia.<ref name="Castro">Castro, Peter, and Michael E.Huber. Marine Biology. 8th. New York: McGraw-Hill Companies Inc., 2010. Print.</ref> [[Distilasi global]] adalah proses di mana pestisida yang menguap mengalir dari lingkungan yang lebih panas ke lingkungan yang lebih dingin, terutama kutub dan puncak gunung. Pestisida ini dapat terbawa oleh angin dan ter[[kondensasi]], kembali ke tanah sebagai [[hujan]] atau [[salju]].<ref name="Quinn">L. Quinn, Amie. "The impacts of agriculture and temperature on the physiological stress response in fish." Uleth. University of Lethbridge, n.d. Web. 20 Nov 2012.</ref>
CARA PENGGUNAAN PESTISIDA
 
{| class="wikitable" style = "float: right; margin-left:15px; text-align:center"
Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan pengendalian hama. Walaupun jenis obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak benar, maka menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida, di antaranya adalah keadaan angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bagian bawah lebih panas, pestisida akan naik bergerak ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan dapat menyebabkan pencucian pestisida, selanjutnya daya kerja pestisida berkurang.
|-
! Harm
! Annual US Cost
|-
| Public Health || $1.1 billion
|-
| Pesticide Resistance in Pest || $1.5 billion
|-
| Crop Losses Caused by Pesticides || $1.4 billion
|-
| Bird Losses due to Pesticides || $2.2 billion
|-
| Groundwater Contamination || $2.0 billion
|-
| Other Costs || $1.4 billion
|-
| '''Total Costs''' || '''$9.6 billion'''
|}
 
Dalam mengurangi dampak negatif ini, pestisida diharapkan mampu terdegradasi atau setidaknya tidak menjadi aktif setelah masuk ke lingkungan di luar lahan target penyemprotan. Inaktivasi dapat dilakukan dengan mendayagunakan sifat kimia dari senyawa atau memanfaatkan proses yang terjadi di lingkungan.<ref>Sims, G. K. and A.M. Cupples. 1999. Factors controlling degradation of pesticides in soil. Pesticide Science 55:598-601.</ref><ref>Sims, G. K. and L.E. Sommers. 1986. Biodegradation of pyridine derivatives in soil suspensions. Environmental Toxicology and Chemistry. 5:503-509.</ref> [[Adsorpsi]] pestisida oleh tanah juga dapat menghambat pergerakan pestisida, tetapi membahayakan keanekaragaman hayati di dalam tanah.<ref>Wolt, J. D., J.K. Smith, J.K. Sims, and D.O. Duebelbeis. 1996. Products and kinetics of cloramsulam-methyl aerobic soil metabolism. J. Agric. Food Chem. 44:324-332.</ref>
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida adalah ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping berakibat mempercepat timbulnya resistensi.
 
=== Keekonomian ===
1. Dosis pestisida
Di Amerika Serikat, kerugian biaya akibat dampak pestisida bagi kesehatan dan lingkungan diperkirakan mencapai US$ 9.6 miliar.<ref name="Pimental">Pimentel, David. "Environmental and Economic Costs of the Application of Pesticides Primarily in the United States." Environment, Development and Sustainability 7 (2005): 229-252., [http://www.beyondpesticides.org/documents/pimentel.pesticides.2005update.pdf]. Retrieved on February 25, 2011.</ref> Biaya tambahan mencakup proses registrasi dan pembelian pestisida. Proses registrasi zat atau produk pestisida baru membutuhkan waktu beberapa tahun hingga selesai karena membutuhkan lebih dari 70 jenis uji lapang dan memakan biaya sebesar US$ 50 - 70 juta untuk satu pestisida.<ref name="Pimental" />
Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Ada pula yang mengartikan dosis adalah jumlah pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan air yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan luas tertentu. Dosis bahan aktif adalah jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan volume larutan. Besarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida.
{{clear}}
2. Konsentrasi pestisida
Ada tiga macam konsentrasi yang perlu diperhatikan dalam hal penggunaan pestisida
* Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan air.
* Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter air.
* Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan jadi.
3. Alat semprot
Alat untuk aplikasi pestisida terdiri atas bermacam-macam seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter.
4. Ukuran droplet
Ada bermacam-macam ukuran droplet:
Veri coarse spray
lebih 300 µm
Coarse spray
400-500 µm
Medium spray
250-400 µm
Fine spray
100-250 µm
Mist
50-100 µm
Aerosol
0,1-50 µm
Fog
5-15 µm
 
== Lihat pula ==
5. Ukuran partikel
* [[Residu pestisida]]
Ada bermacam-macam ukuran partikel:
* [[Dampak Buruk Pestisida Secara Umum]]
Macrogranules
lebih 300 µm
Microgranules
100-300 µm
Coarse dusts
44-100 µm
Fine dusts
kurang 44 µm
Smoke
0,001-0,1 µm
 
== Referensi ==
6. Ukuran molekul hanya ada satu macam, yatu kurang 0,001 µm
{{reflist|2}}
 
== Bahan bacaan terkait ==
PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA
;Buku
* {{cite book|author=Greene, Stanley A.; Pohanish, Richard P. (editors)|title=Sittig's Handbook of Pesticides and Agricultural Chemicals|publisher=SciTech Publishing, Inc|year=2005|isbn=0-8155-1516-2}}
* {{cite book|title="The Pesticide Manual", 14th edition, 1350 pages|publisher=British Crop Protection Council (BCPC)|year=2006|isbn=1-901396-14-2|author=Tomlin, Clive (editor)}}
* {{cite book|author=Hamilton, Denis; Crossley, Stephen (editors)|title=Pesticide residues in food and drinking water|url=https://archive.org/details/pesticideresidue0000unse_i9b5|publisher=J. Wiley|year=2004|isbn=0-471-48991-3}}
* {{cite book|author=Hond, Frank et al.|title=Pesticides: problems, improvements, alternatives|url=https://archive.org/details/pesticidesproble0000unse|publisher=Blackwell Science|year=2003|isbn=0-632-05659-2}}
* {{cite book|author=Kegley, Susan E.; Wise, Laura J.|title=Pesticides in fruits and vegetables|url=https://archive.org/details/pesticidesinfrui0000kegl|publisher=University Science Books|year=1998|isbn=0-935702-46-6}}
* {{cite book|author=Levine, Marvin J.|title=Pesticides: A Toxic Time Bomb in our Midst|url=https://archive.org/details/pesticidestoxict0000levi|publisher=Praeger Publishers|year=2007|isbn=978-0-275-99127-2}}
* {{cite book|author=Ware, George W.; Whitacre, David M.|title=Pesticide Book|publisher=Meister Publishing Co|year=2004|isbn=1-892829-11-8}}
* {{cite book|author=Watson, David H. (editor)|title=Pesticide, veterinary and other residues in food|publisher=Woodhead Publishing|year=2004|isbn=1-85573-734-5}}
* {{cite book|author=Darmansyah, Iwan, dan Ariani Setiawati|title=Pedoman Pengobatan Keracunan Pestisida|publisher=Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Bagian Farmakologi, tanpa penerbit|year =1982}}
 
;Jurnal
1. Memilih pestisida
* {{cite journal | author=Walter A. Alarcon, et al. | title=Acute Illnesses Associated With Pesticide Exposure at Schools | journal=Journal of the American Medical Association | month=July | year=2005 | volume=294 | pages=455–465 | doi=10.1001/jama.294.4.455 | pmid=16046652 | issue=4}}
Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain dapat berbeda nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang harus diingat adalah jenis jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk jenis jasad pengganggu tertentu. Maka formulasi pestisida yang dipilih harus sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikendalikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida dapat dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang dapat dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan.
* [http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241501101_eng.pdf World Health Organization Persistent Organic Pollutants: Impact on Child Health]
Untuk menjaga kemanjuran pestisida, maka sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya.
2. Menyimpan pestisida
Pestisida senantiasa harus disimpan dalam keadaan baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak bocor atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Dapat disimpan dalam tempat yang khusus yang dapat dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak bocor karena air hujan. Hal tersebut kesemuanya dapat menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida.
Untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, maka harus disediakan air dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, serbuk gergaji atau tanah sebagai penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang bocor.
3. Menggunakan pestisida
Untuk menggunakan pestisida harus diingat beberapa hal yang harus diperhatikan:
* Pestisida digunakan apabila diperlukan
* Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
* Harus mengikuti petunjuk yang tercantum dalam label
* Anak-anak tidak diperkenankan menggunakan pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
* Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida dapat terserap melalui luka
* Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang diperlukan
* Hati-hati bekerja dengan pestisida, lebih-lebih pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
* Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
* Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida dilakukan di tempat terbuka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan alat khusus
* Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan berlebih atau kurang
* Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
* Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
* Wadah bekas pestisida harus dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
* Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
* Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan harus dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.
 
;Berita
PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN
* {{cite news|last = Janofsky|first = M|title = E.P.A. recommends limits on thousands of uses of pesticides|work =|pages =|publisher = New York Times|date = August 4, 2006|url = http://www.nytimes.com/2006/08/04/washington/04pest.html|accessdate = 2006-08-24 }}
* {{cite news|last = Janofsky|first = M|title = Unions say E.P.A. bends to political pressure|work =|pages =|publisher = New York Times|date = 2006-08-02|url = http://www.nytimes.com/2006/08/02/washington/02pest.html|accessdate = 2007-10-10 }}
* {{cite journal | author=Kaiser, J| title=Endocrine disrupters trigger fertility problems in multiple generations | journal=Science | month=June | year=2005 | volume=308 | pages=1391–1392| doi=10.1126/science.308.5727.1391a| pmid=15933166 | issue=5727}}
* {{cite journal | author=Kaiser, J| title=House would foil human pesticide studies | journal=Science | month=May | year=2005 | volume=308 | pages=1234| doi=10.1126/science.308.5726.1234b| pmid=15919959 | issue=5726}}
* {{cite journal | author=Webster, P | title=Study finds heavy contamination across vast Russian Arctic | journal=Science | year=Dec 2004 | volume=306 | pages=1875|pmid=15591171 | doi=10.1126/science.306.5703.1875a | issue=5703 }}
* {{cite journal | author=Stokstad, E| title=EPA criticized for study of child pesticide exposure | journal=Science | year=Nov 2004 | volume=306 | pages=961|pmid=15528421| doi=10.1126/science.306.5698.961 | issue=5698}}
* {{cite journal | author=Helmuth, L| title=Pesticide causes Parkinson's in rats | journal=Science | year=Nov 2000 | volume=290 | pages=1068 | doi = 10.1126/science.290.5494.1068a | pmid=11184997 | issue=5494}}
* {{cite journal | author=Adam, D | title=Pesticide use linked to Parkinson's disease | journal=Nature | year=Nov 2000 | volume=408 | issue=6809 | pmid=11089940 | pages=125 | doi=10.1038/35041740}}
 
== Pranala luar ==
* Petunjuk Keamanan
{{commons category|Pesticides}}
o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja.
* [http://npic.orst.edu National Pesticide Information Center (NPIC)] Information about pesticide-related topics.
o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja
* [http://www.netregs.gov.uk/netregs/63384.aspx Pesticide laws guidance on NetRegs.gov.uk]
o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan air sabun, yang banyak, jangan menggunakan insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan.
* [http://www.dropdata.org/RPU/pesticides_MoA.htm Pesticide Modes of action (International Pesticide Application Research Centre)]
o Setelah digunakan cucilah dengan air semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber air lainnya dengan insektisida ini atau wadah bekasnya.
* [http://www.beyondpesticides.org/ Beyond Pesticides, founded in 1981 as the National Coalition Against the Misuse of Pesticides] - Source of information on pesticide hazards, least-toxic practices and products, and on pesticide issues. Website has Daily News Blog relating to pesticides.
o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber air dan jangkauan anak-anak.
* [http://www.alanwood.net/pesticides/class_pesticides.html Compendium of Pesticide Common Names: Classified Lists of Pesticides] Lists of pesticide names by type.
o Rusakkanlah wadah bekasnya, kemudian tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber air.
* Pesticide Action Network. [http://www.pesticideinfo.org PAN Pesticides Database]. Compilation of multiple regulatory databases into a web-accessible form.
* [http://www.examinetics.com/ProfessionalResources/Pesticides/ Pesticide pathfinder] Information about pesticide use in the workplace and links to U.S regulatory information.
* [http://www.ams.usda.gov/AMSv1.0/ams.fetchTemplateData.do?template=TemplateC&navID=PesticideDataProgram&rightNav1=PesticideDataProgram&topNav=&leftNav=&page=PesticideDataProgram&resultType=&acct=pestcddataprg USDA Pesticide Data Program], tracking residue levels in food
* [http://www.snellsci.com/ Snell Scientifics Pesticide Development Lab ] General Pesticide Development Information
 
;Lembaga pengatur penggunaan pestisida
* Gejala Dini Keracunan
* [http://www.ctgb.nl] College voor toelating bestrijdingsmiddelen en biociden. Regulatory authority in the Netherlands - information available in English
o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan.
* [http://www.pesticides.gov.uk UK Pesticides Safety Directorate]
o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera berhenti bekerja, lakukan tindakan pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.
* [http://ec.europa.eu/food/plant/protection/evaluation/index_en.htm European Commission pesticide information]
* [http://www.waterkeeper.ca/content/fish/pesticide_legislation_suggests.php Lake Ontario Waterkeeper]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (May 21, 2008) -- Pesticide legislation suggests industry lobby is still alive and well
* [http://www.epa.gov/pesticides/ United States Environmental Protection Agency Office of Pesticides Program]
* [http://iaspub.epa.gov/apex/pesticides/f?p=CHEMICALSEARCH:1:2397994685836501::NO:1:: US EPA Pesticide Chemical Search]
 
;Kesehatan manusia
* Petunjuk Pertolongan Pertama pada Keracunan
* NIH encyclopedia pages with [http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002430.htm emergency treatment of Insecticide exposure]
o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini.
* [http://www.durango-software.com Durango Software] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181215222108/https://www.durango-software.com/ |date=2018-12-15 }} - Provides risk assessment tools for pesticide use
o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan air yang banyak.
* Environmental Working Group (July 14, 2005), [http://archive.ewg.org/reports/bodyburden2/execsumm.php The Pollution in Newborns] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090131073921/http://archive.ewg.org/reports/bodyburden2/execsumm.php |date=2009-01-31 }}.
o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan air bersih selama sedikitnya 15 menit.
* [http://www.epa.gov/region09/ag/docs/HazComms-AgWorkers.pdf Hazard Communications for Agricultural Workers] (October 2007)
o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas air hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan menjadi jernih.
* [http://www.epa.gov/region09/ag/docs/final-naws-s092805.pdf National Agricultural Workers Survey ]
o Jangan memberi sesuatu melalui mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar.
* [http://www.greenpeace.org/china/en/campaigns/food-and-agriculture/pesticides/pesticides-and-health Pesticides and Health -- Greenpeace China] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100822073805/http://www.greenpeace.org/china/en/campaigns/food-and-agriculture/pesticides/pesticides-and-health |date=2010-08-22 }}
o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernapasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen.
* [http://www.davidsuzuki.org/issues/health/science/pesticides/protecting-your-health-from-pesticides/index.php David Suzuki Foundation: Protecting Your Health from Pesticides] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110818151049/http://www.davidsuzuki.org/issues/health/science/pesticides/protecting-your-health-from-pesticides/index.php |date=2011-08-18 }}
* [https://web.archive.org/web/20110726130722/http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM0801.pdf Estimation of human intake of pesticides from all potential pathways] by L Tran, R Glass, P Ritchie, A Sleeuwenhoek, L MacCalman, J Cherrie. [[Institute of Occupational Medicine]] Research Report TM/08/01
* [http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM0004.pdf Field evaluation of protective clothing against non-agricultural pesticides] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120723103434/http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM0004.pdf |date=2012-07-23 }} by A Soutar and others. [[Institute of Occupational Medicine]] Research Report TM/00/04
* [http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM9607.pdf A comparison of different methods for assessment of dermal exposure to nonagricultural pesticides in three sectors] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120723103308/http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM9607.pdf |date=2012-07-23 }} by SN Tannahill and others. [[Institute of Occupational Medicine]] Research Report TM/96/07
 
{{Polusi}}
* Perawatan oleh Dokter
Perawatan dilakukan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul...
 
{{Authority control}}
{{kimia-stub}}
[[gr:Pestizidz]]
 
[[Kategori:PertanianPestisida| ]]
[[Kategori:Kesehatan lingkungan]]
[[Kategori:Pencemaran tanah]]