Hutan gugur daun tropis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 10 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q511668
Matabulanhari (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Chacachacare dry forest 3.JPG|thumbjmpl|250px|Hutan gugur daun tropika di [[Trinidad dan Tobago]] di musim kemarau]]
'''Bermula dari Hutan gugur daun tropika''', '''hutan musim tropika''' atau '''hutan monsun''' (''monsoon forest'') adalah suatu [[bioma]] berupa [[hutan]] di wilayah [[tropika]] dan [[subtropika]] yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun mengalami musim kering ([[kemarau]]) yang panjangnyata. selamaHutan beberapaMonsoon bulan.Tropis Walaupunumumnya wilayahmempunyai inicurah dicurahihujan yang tinggi. Namun, curah hujan hinggatersebut terkonsentrasi pada beberapa ratusbulan milimetersaja tiapdan tahunnyamempunyai –bahkanmusim lebih,kemarau yang nyata. Hutan musim keringumumnya panjangmempunyai ituwaktu memaksamusim kebanyakankemarau tumbuhanyang menggugurkanlebih daun-daunnya,dari dandua denganbulan. demikianHal memengaruhiini kehidupanmenyebabkan makhluksebagian ditanaman dalammeluruhkan hutandaunnya untuk mengurangi itupenguapan. Itulah sebabnya hutan ini disebut musiman, atau ada pula yang menyebutnya '''hutan luruh daun'''.
 
Beberapa hutan musim bahkan mempunyai curah hujan 3000–5000 mm per tahun. Akan tetapi curah hujan yang besar tersebut bukan berarti hari hujan yang panjang pada hutan musim. Hal ini menyebabkan faktor perbedaan antara hutan monsoon tropika dan hutan hujan tropika bukan pada jumlah curah hujannya. Akan tetapi pada panjangnya hari hujan dari suatu wilayah. Pada puncak musim hujannya hutan musim seringkali diguyur hujan dalam intensitas yang sangat tinggi dan berhari-hari tanpa berhenti. Namun di puncak musim kemaraunya hutan musim tidak akan diguyur hujan sama sekali dengan temperatur yang cukup sejuk dan langit yang sangat bersih tanpa adanya awan. Hutan musim juga disebut dengan Tropical Moist Decidious Forest.
 
Dalam [[bahasa Inggris]], bioma semacam ini dikenal dengan istilah-istilah ''tropical seasonal forest'', ''tropical and subtropical deciduous forest'', ''tropical and subtropical dry broadleaf forest'', atau ringkasnya ''tropical dry forest''.
 
== Variasi geografis ==
[[Berkas:Dry deciduous.jpg|thumbjmpl|leftkiri|220px|Sekelompok [[gajah]] melintas di hutan monsun di Bandipur, [[India]] ]]
Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan [[hutan hujan tropika]] pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°[[Lintang Utara|LU]] serta 10° dan 20°[[Lintang Selatan|LS]]. Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan [[sabana tropika]] dan [[padang rumput tropika]]; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal<ref name="whitmore"/>.
 
Di [[Kepulauan Nusantara]], Hutan Musim Tropika dapat di jumpai di wilayah [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara]], [[Sulawesi]] dan [[Maluku]]. terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih mulai kawasan [[Jawa]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara]] dan juga menyebrang ke kawasan [[Fauna Indonesia#Wallacea|Wallacea]] --dari—dari Kepulauan [[Filipina]] di sebelah utara, melintasi [[Sulawesi]] dan sebagian [[Maluku]], menyeberang ke selatan hingga wilayah [[Nusa Tenggara]], [[Bali]] dan [[Jawa]]..<ref name="whitmore"/>. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh [[angin]] monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan.<ref name="monk">{{aut|Monk, K.A., Y. de Fretes, & G. Reksodihardjo-Lilley. 2000.}} ''Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku''. Prenhallindo, Jakarta. Pp. 269-290</ref>.
Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di [[Meksiko]] bagian selatan dan di dataran rendah [[Bolivia]]. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan [[endemik]], seperti halnya di pesisir [[Pasifik]] di barat-laut [[Amerika Selatan]], di wilayah [[subtropika]] [[Amerika Serikat]], dan di [[Afrika]] bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di [[India]] tengah dan [[Indocina]] terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di [[Madagaskar]] dan [[Kaledonia Baru]] dikenal luas karena dihuni oleh banyak [[takson|taksa]] yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.
 
Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan [[hutan hujan tropika]] pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°[[Lintang Utara|LU]] serta 10° dan 20°[[Lintang Selatan|LS]]. Di wilayah Nusantara, Zona ekoton peralihan antara Hutan Monsoon Tropis dan Hutan Hujan Tropis dapat ditemukan di berbagai wilayah. Salah satu wilayah yang merupakan peralihan antara hutan monsoon dan hutan hujan adalah wilayah Jawa Tengah.
Di [[Kepulauan Nusantara]], terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih kawasan [[Fauna Indonesia#Wallacea|Wallacea]] --dari Kepulauan [[Filipina]] di sebelah utara, melintasi [[Sulawesi]] dan sebagian [[Maluku]], menyeberang ke selatan hingga wilayah [[Nusa Tenggara]], [[Bali]] dan [[Jawa]]<ref name="whitmore"/>. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh [[angin]] monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan<ref name="monk">{{aut|Monk, K.A., Y. de Fretes, & G. Reksodihardjo-Lilley. 2000.}} ''Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku''. Prenhallindo, Jakarta. Pp. 269-290</ref>.
 
Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan [[hutan hujan tropika]] pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°[[Lintang Utara|LU]] serta 10° dan 20°[[Lintang Selatan|LS]]. Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan [[sabana tropika]] dan [[padang rumput tropika]]; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal.<ref name="whitmore"/>.
 
Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di [[Meksiko]] bagian selatan dan di dataran rendah [[Bolivia]]. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan [[endemik]], seperti halnya di pesisir [[Pasifik]] di barat-laut [[Amerika Selatan]], di wilayah [[subtropika]] [[Amerika Serikat]], dan di [[Afrika]] bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di [[India]] tengah dan [[Indocina]] terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di [[Madagaskar]] dan [[Kaledonia Baru]] dikenal luas karena dihuni oleh banyak [[takson|taksa]] yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.
 
=== Hutan galeri ===
Di tempat-tempat yang lebih lembap atau yang berhubungan dengan air tanah yang relatif dangkal, hutan-hutan musim ini berganti dengan hutan yang selalu hijau. Misalnya di sepanjang alur sungai (yang mungkin mengering di bagian atas, namuntetapi di lapis bawah tanahnya masih sedikit berair), banyak individu pohon yang tetap hijau karena tidak menggugurkan daunnya. Maka di tempat-tempat semacam ini mungkin terbentuk [[formasi hutan|formasi]] hutan yang lebih basah seperti hutan hujan tropika, atau sekurang-kurangnya [[hutan gugur daun lembap]] (''tropical moist deciduous forest''). Terselip di antara hamparan hutan monsun yang lebih kering, hutan-hutan di [[mintakat riparian]] ini dikenal sebagai '''hutan galeri''' (''gallery forest'').<ref name="whitmore"/>.
 
Beberapa wilayah [[ekoregion]] hutan gugur daun, seperti halnya di [[Dataran Tinggi Dekkan|Dekkan]] Timur (India), [[Srilangka]], dan Indocina bagian tenggara, dicirikan oleh pepohonan yang selalu hijau.
 
== Karakteristik ekologis ==
Menyusutnya ketersediaan [[air tanah]] yang diperlukan [[tumbuhan]] untuk hidup, secara periodik dan hingga level yang amat rendah, merupakan faktor pembatas yang menentukan.<ref name="whitmore">{{aut|Whitmore, T.C. 1984.}} ''Tropical Rain Forest of the Far East''. Clarendon Press, London. Pp. 196-199</ref>. Hutan ini didominasi oleh jenis-jenis [[pohon]] yang menggugurkan daun (''deciduous'') di bulan-bulan kering, yakni di mana penguapan air melampaui kemampuan penyerapannya oleh akar. Gugurnya daun-daun di awal musim kering ini membantu mencegah kehilangan air yang terlalu banyak, karena air tumbuhan salah satunya menguap melalui daun. Dengan terbukanya tajuk, [[cahaya]] [[matahari]] leluasa masuk sampai ke lantai hutan dan merangsang semak-semak serta [[rumput|rerumputan]] tumbuh di lapis bawah.
[[Berkas:Hanuman monkeys in Chinnar.jpg|thumb|220px|Monyet hanuman di Suaka Margasatwa Chinnar, Kerala, India. Suaka ini salah satunya melindungi formasi hutan musim tropika]]
Menyusutnya ketersediaan [[air tanah]] yang diperlukan [[tumbuhan]] untuk hidup, secara periodik dan hingga level yang amat rendah, merupakan faktor pembatas yang menentukan<ref name="whitmore">{{aut|Whitmore, T.C. 1984.}} ''Tropical Rain Forest of the Far East''. Clarendon Press, London. Pp. 196-199</ref>. Hutan ini didominasi oleh jenis-jenis [[pohon]] yang menggugurkan daun (''deciduous'') di bulan-bulan kering, yakni di mana penguapan air melampaui kemampuan penyerapannya oleh akar. Gugurnya daun-daun di awal musim kering ini membantu mencegah kehilangan air yang terlalu banyak, karena air tumbuhan salah satunya menguap melalui daun. Dengan terbukanya tajuk, [[cahaya]] [[matahari]] leluasa masuk sampai ke lantai hutan dan merangsang semak-semak serta [[rumput|rerumputan]] tumbuh di lapis bawah.
 
Hutan gugur daun terutama dipengaruhi oleh adanya iklim musiman, yakni kemarau sekurang-kurangnya selama 4 bulan berturut-turut, dan curah hujan yang relatif rendah. Berdasarkan kombinasi faktor-faktor tersebut, dan juga faktor tanah, dikenal beberapa formasi hutan musim di Indonesia, di antaranya:<ref name="whitmore"/><ref name="monk"/><ref name="whitten">{{aut|Whitten, T., R.E. Soeriaatmadja, & S.A. Afiff. 1999.}} ''Ekologi Jawa dan Bali''. Prenhallindo, Jakarta. Pp. 470-482</ref>
Baris 29 ⟶ 33:
:Dijumpai di wilayah-wilayah dengan curah hujan kurang dari 1.500 mm, dan dengan bulan-bulan kering lebih dari 6 bulan setahunnya.
 
[[Berkas:Malabar_Giant_Squirrel-Dogra.jpg|thumbjmpl|220px|[[Jelarang malabar]] (''Ratufa indica'') di sebuah cabang pohon [[jati]] di hutan monsun Suaka Harimau Mudumalai, India]]
Di wilayah yang lebih basah (curah hujan > 2.000 &nbsp;mm; dan 2–4 bulan kering setahun) akan terbentuk [[hutan hujan semi selalu hijau]] (''tropical semi-evergreen rain forest''); sementara di daerah yang lebih kering (curah hujan < 1.000 &nbsp;mm; dengan lebih dari 9 bulan kering setahun) akan terbentuk [[hutan berduri tropika]] (''tropical thorn forest'') dan sabana tropika. Pembedaan hutan-hutan ini di lapangan tidak begitu mudah, karena umumnya ditentukan oleh proporsi jenis tumbuhan yang mencirikan masing-masing formasi hutan itu.<ref name="monk"/>
 
=== Keanekaragaman hayati ===
Banyak jenis pohon dominan di hutan-hutan monsun Nusa Tenggara dan Maluku, yang juga terdapat di sepanjang jalur hutan-hutan gugur daun India dan Burma. Di antaranya adalah [[kemiri]] (''Aleurites moluccana''), [[pilang]] (''Acacia leucophloea''), [[klampis]] (''Acacia tomentosa''), [[sengon]] (''Albizia chinensis''), [[terisi]] (''A. lebbeckioideslebbekoides''), [[siwalan]] (''Borassus flabellifer''), [[sonokeling]] (''Dalbergia latifolia''), [[kesambi]] (''Schleichera oleosa''), [[walikukun]] (''Schoutenia ovata''), [[asam jawa]] (''Tamarindus indica''), dan lain-lain.<ref name="monk"/>
 
Meskipun secara keseluruhan kekayaan hayatinya lebih rendah daripada hutan hujan tropika, akan tetapi hutan gugur daun tropika dihuni oleh banyak jenis fauna; termasuk aneka [[monyet]], [[rusa]], [[kucing]] besar, [[hewan pengerat]], dan bermacam jenis [[burung]]. [[Biomassa]] mamalia yang hidup di hutan ini bahkan dapat melebihi hutan hujan tropika, terutama pada hutan-hutan gugur daun di [[Asia]] dan [[Afrika]]. Banyak dari antaranya yang memperlihatkan adaptasi yang luar biasa terhadap kondisi iklim yang sukar ini.
Baris 53 ⟶ 57:
== Pranala luar ==
* WWF Ecoregions: [http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/im/im0111_full.html Eastern highlands moist deciduous forests (IM0111)], Dekkan timur
* WWF Ecoregions: [http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/im/im0117_full.html Irrawaddy moist deciduous forests (IM0117)], BurmaMyanmar tengah
* WWF Ecoregions: [http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/im/im0139_full.html Northern Thailand-Laos moist deciduous forests (IM0139)], Thailand-Laos
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Bioma]]