Sejarah Gereja Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 12 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1517265
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(626 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Gereja Katolik|size=large}}
{{kembali ke|Sejarah gereja}}
Menurut [[Tradisi Suci]] [[teologi Katolik|Kristen Katolik]], titik anjak '''sejarah Gereja Katolik''' adalah pribadi dan ajaran [[Yesus Kristus]] (sekitar tahun 4 SM sampai sekitar tahun 30 M), dan [[Gereja Katolik]] merupakan kesinambungan dari [[gereja perdana|jemaat Kristen Purba]] bentukan [[Para rasul|murid-murid Yesus]].<ref name="Catholic News Service">{{cite web|url=http://www.catholicnews.com/data/stories/cns/0703923.htm |archive-url=http://webarchive.loc.gov/all/20070710201403/http://www.catholicnews.com/data/stories/cns/0703923.htm |dead-url=yes |archive-date=10 July 2007 |title=Vatican congregation reaffirms truth, oneness of Catholic Church |publisher=Catholic News Service |accessdate=17 March 2012 }}</ref> Gereja Katolik menghormati uskup-uskupnya sebagai [[suksesi apostolik|para pengganti]] [[para rasul|rasul-rasul Yesus]], dan menghormati [[Paus (Gereja Katolik)|Uskup Roma]] sebagai satu-satunya pengganti [[Santo Petrus]],<ref>{{KGK|862|16 Nov 2014|long=on}}</ref> rasul yang berkarya di kota Roma pada abad pertama Masehi sesudah ditetapkan Yesus menjadi kepala Gereja.<ref name="NatGeographic281">Hitchcock, ''Geography of Religion'' (2004), hlm. 281, kutipan: "Beberapa (jemaat) di antaranya dibentuk Petrus, murid yang ditetapkan Yesus menjadi pendiri Gereja. Ketika jabatan ini terlembagakan, para sejarawan pun mengilas balik ke masa silam dan mengakui bahwa Petrus adalah paus pertama umat Kristen di kota Roma"</ref><ref name="Norman11">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlmn. 11, 14, kutipan: "Gereja ini didirikan Yesus sendiri semasa hidupnya di dunia.", "Karya kerasulan ini dibentuk di Roma, ibu kota dunia ketika Gereja pertama kali berdiri; jelas-jelas kota inilah yang dijadikan pusat panduan ajaran agama Kristen sedunia–Uskup Romalah yang sejak semula diminta uskup-uskup lain untuk menuntaskan silang pendapat."</ref> Pada akhir abad ke-2, para uskup mulai menyelenggarakan [[sinode|musyawarah-musyawarah tingkat daerah]] guna menuntaskan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ajaran dan kebijakan.<ref name=chadwick37>Chadwick, Henry, hlm. 37.</ref> Pada abad ke-3, Uskup Roma mulai menjadi semacam hakim agung, penuntas perkara-perkara yang tidak dapat dituntaskan uskup-uskup lain.<ref name=duffy18>Duffy, hlm. 18.</ref>
'''Sejarah [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]''' meliputi rentang waktu selama hampir dua ribu tahun. Sebagai cabang [[Agama Kristen|kekristenan]] tertua<ref>[[Gereja Ortodoks Timur]] dan beberapa gereja lain juga berasal-usul "apostolik" -- artinya, mereka juga merunut asal-usulnya kembali pada pendirian Gereja Kristiani pada zaman [[Keduabelas Rasul|para Rasul]]</ref>, sejarah Gereja Katolik merupakan bagian integral [[Sejarah gereja|Sejarah kekristenan]] secara keseluruhan. Istilah Gereja Katolik yang digunakan dalam artikel ini digunakan secara khusus untuk menyebut Gereja yang didirikan di [[Yerusalem]] oleh [[Yesus|Yesus dari Nazaret]] (sekitar tahun 33 Masehi) dan dipimpin oleh suatu suksesi apostolik yang berkesinambungan melalui Santo Petrus Rasul Kristus, dikepalai oleh [[Paus (Katolik Roma)|Uskup Roma]] sebagai pengganti St. Petrus, yang kini umum dikenal dengan sebutan [[Paus (Katolik Roma)|Paus]].
 
Agama Kristen tersebar ke seantero wilayah Kekaisaran Romawi, kendati dianiaya karena bertentangan dengan [[paganisme|kepercayaan pagan]] yang kala itu berstatus agama negara. Aniaya baru reda sesudah [[Maklumat Milano|agama Kristen dilegalkan]] [[Konstantinus Agung dan Kekristenan|Kaisar Konstantinus I]] pada tahun 313. Pada tahun 380, agama Kristen Katolik ditetapkan [[Theodosius I|Kaisar Teodosius I]] menjadi [[agama negara]] Kekaisaran Romawi. Agama Kristen menjadi agama negara Kekaisaran Romawi sampai [[Kekaisaran Romawi Barat]] runtuh, dan bertahan menjadi agama negara [[Kekaisaran Romawi Timur]] sampai [[kejatuhan Konstantinopel|kota Konstantinopel jatuh ke tangan bangsa Turki]]. [[Konsili Ekumenis|Konsili Oikumene]] [[Tujuh Konsili Ekumenis pertama|yang pertama sampai dengan yang ke-7]] terselenggara semasa agama Kristen menjadi agama negara. Menurut sejarawan Gereja, [[Eusebius dari Kaisarea|Eusebius]], ada lima [[keuskupan]] terkemuka ketika itu, yakni [[Uskup Roma|keuskupan Roma]], [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|keuskupan Konstantinopel]], [[Patriark Antiokhia|keuskupan Antiokhia]], [[Yerusalem dalam Kekristenan|keuskupan Yerusalem]], dan [[Patriark Aleksandria|keuskupan Aleksandria]]. Kelima keuskupan ini disebut [[Pentarki|Pancatantra]] ({{lang-el|Πενταρχία}}, ''Pentarkia''; {{lang-la|Pentarchia}}).
Sepanjang sejarahnya, [[skisma]] telah merusak kesatuan kekristenan. Perpecahan-perpecahan utama terjadi pada 318 akibat [[Arianisme]], pada [[1054]] [[skisma Timur-Barat]] dengan [[Gereja Ortodoks Timur]], dan pada [[1517]] dengan [[Reformasi Protestan]]. Gereja Katolik telah menjadi kekuatan penggerak pada beberapa peristiwa utama dalam sejarah dunia termasuk evangelisasi [[Eropa]] dan [[Amerika Latin]], perluasan [[melek aksara]] dan pendirian [[Universitas|universitas-universitas]], rumah-rumah sakit, [[monastisisme]], perkembangan [[Seni rupa]], [[Musik]] dan [[Arsitektur]], [[Inkuisisi]], [[Perang Salib]], metode filsafat analitis, dan runtuhnya [[Komunisme]] di [[Eropa Timur]] pada akhir [[abad ke-20]].
 
Pertempuran di [[Pertempuran Toulouse (721)|Toulouse]] mampu mengekalkan eksistensi Gereja Katolik di belahan Dunia Barat, kendati Roma diluluhlantakkan pada tahun 850, dan Konstantinopel sudah terkepung. Pada [[Kekristenan pada abad ke-11|abad ke-11]], kerenggangan silaturahmi antara Gereja [[bahasa Yunani|Yunani]] di Dunia Timur dan Gereja [[bahasa Latin|Latin]] di Dunia Barat akhirnya bermuara pada [[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]]. Salah satu pemicunya adalah sengketa seputar [[Keutamaan Uskup Roma|ruang lingkup kewenangan Uskup Roma]]. [[Perang Salib Keempat|Perang Salib IV]] dan aksi penjarahan kota Konstantinopel yang dilakukan [[Perang Salib|Laskar Salib]] membuat keterpecahan ini menjadi paripurna. Pada [[Kekristenan pada abad ke-16|abad ke-16]], Gereja Katolik menanggapi gerakan [[Reformasi Protestan]] dengan gerakan pembaharuan internal yang dikenal dengan sebutan [[Reformasi Katolik|Kontra Reformasi]].<ref name="Norman81"/> Pada abad-abad selanjutnya, agama Kristen Katolik menyebar ke segenap penjuru dunia, kendati mengalami penurunan jumlah pemeluk di Eropa akibat pertumbuhan [[protestanisme|agama Kristen Protestan]] dan merajalelanya [[skeptisisme religius|sikap skeptis terhadap agama]] pada [[Abad Pencerahan]] maupun sesudahnya. [[Konsili Vatikan II]], yang diselenggarakan pada dasawarsa 1960-an, adalah konsili yang menghasilkan perubahan-perubahan terpenting di bidang amalan Gereja Katolik sesudah [[Konsili Trente]] yang diselenggarakan empat abad sebelumnya.
== Pelayanan Yesus dan Berdirinya Gereja ==
[[Berkas:Christ pantocrator daphne1090-1100.jpg|thumb|right|225px|Yesus sebagai Kristus ''pantokrator'']]
 
== Kelahiran Gereja ==
{{lihat pula|Sejarah Gereja Perdana|Historiografi Gereja Perdana}}
 
=== Asal mula ===
[[Berkas:Jean II Restout - Pentecôte.jpg|jmpl|upright=1.5|ka|Lukisan peristiwa [[Pentakosta]] karya [[Jean II Restout]], 1732]]
Menurut [[Tradisi Suci]] Kristen Katolik, pendiri Gereja Katolik adalah [[Yesus Kristus]] sendiri. Kitab Suci [[Perjanjian Baru]] meriwayatkan kiprah dan ajaran Yesus, bagaimana ia memilih [[kedua belas Rasul|kedua belas rasulnya]], maupun [[Amanat Agung|amanatnya kepada mereka untuk melanjutkan karyanya]].<ref name="Kreeft98O">Kreeft, hlm. 980.</ref><ref name=bokenkotter30>Bokenkotter, hlm. 30.</ref> Gereja Katolik mengajarkan bahwa peristiwa turunnya [[Roh Kudus]] ke atas para rasul pada [[pentakosta|hari Pentakosta]] adalah tonggak sejarah permulaan kiprah Gereja Katolik di muka umum.<ref name="OneFaith46">Barry, hlm. 46.</ref> Umat Katolik percaya bahwa [[Santo Petrus]] adalah Uskup Roma yang pertama, sekaligus rasul yang menahbiskan [[Paus Linus|Linus]] menjadi Uskup Roma berikutnya, dan oleh karena itu merupakan cikal bakal dari [[suksesi apostolik]] tak terputus sampai kepada Uskup Roma saat ini, yakni Paus {{Incumbent pope}}. Dengan kata lain, Gereja Katolik memelihara kesinambungan suksesi apostolik Uskup Roma selaku pengganti Santo Petrus, yang lazim dikenal dengan sebutan "[[Paus (Gereja Katolik)|Sri Paus]]".<ref>{{KGK|880|11/1/14|end=881}}</ref>
 
Menurut [[Injil Matius]], Kristus menetapkan Petrus menjadi "cadas" landasan Gerejanya, karena [[Pengakuan Petrus|ia mengakui Yesus sebagai Kristus]].<ref>{{Alkitab|Matius 16:13-20}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/453832/Saint-Peter-the-Apostle/5630/Incidents-important-in-interpretations-of-Peter|title=Saint Peter the Apostle: Incidents important in interpretations of Peter|work=Encyclopædia Britannica|accessdate=8 November 2014}}</ref> Meskipun sebagian ahli sudah menandaskan bahwa Petrus adalah Uskup Roma yang pertama,<ref name=JoyceCE1913>{{Cite CE1913|wstitle=The Pope|first=George|last=Joyce|}}</ref>{{refn|group=lower-alpha|{{Cite CE1913|wstitle=The Pope|first=George|last=Joyce|}}<br> ''Sehubungan dengan anggapan bahwa Petrus adalah Uskup Roma yang pertama,'' "Tidaklah sukar untuk menunjukkan fakta bahwa statusnya [Petrus] sebagai Uskup Roma didukung banyak sekali bukti sehingga secara historis dapat dipastikan kebenarannya. Sehubungan dengan hal ini, sebaiknya dimulai dengan bukti-bukti dari abad ketiga, manakala rujukan-rujukan mengenai statusnya itu semakin sering muncul, dan setelah itu barulah ditelaah mundur dari titik waktu ini. Pada pertengahan abad ketiga, Santo Siprianus secara terang-terangan menyebut Takhta Keuskupan Roma sebagai Takhta Santo Petrus, dan menyebutkan bahwa Kornelius telah mewarisi "kedudukan Fabianus yang adalah kedudukan Petrus" (Ep 55:8; cf. 59:14). Firmilianus dari Kaisarea mencermati bahwa Stefanus mengklaim berhak menyelesaikan kontroversi baptisan ulang atas dasar statusnya selaku waris jabatan Petrus (Siprianus, Ep. 75:17). Ia tidak menafikan klaim itu: meskipun sudah pasti akan ia nafikan, andaikata mungkin ia lakukan. Jadi, pada tahun 250, status Petrus sebagai Uskup Roma diakui
Dasar institusional Gereja Katolik Roma adalah pribadi dan ajaran-ajaran [[Yesus Kristus]] (lahir 10-8 SM di [[Betlehem]], wafat sekitar 30 Masehi di Yerusalem) seperti yang tercantum dalam keempat [[Injil]] karya [[Injil Matius|Matius]], [[Injil Markus|Markus]], [[Injil Lukas|Lukas]] dan [[Injil Yohanes|Yohanes]]. Injil-Injil tersebut menggambarkan Yesus sebagai seorang tukang kayu Yahudi dari daerah [[Galilea]], yang adalah tokoh yang dijanjikan, Sang [[Mesias]] atau yang diurapi (''Christos'' dalam [[Bahasa Yunani]], asal-muasal gelar ''Yesus Kristus''), dan Putera Allah, sebagai penggenapan nubuat [[Perjanjian Lama]]. Oleh karena itu Kristen memandang dirinya sebagai kelanjutan dari [[Agama Yahudi|Yudaisme]], serta memandang [[Trinitas|Allah umat Kristiani]] dan [[YHWH|Allah umat Yahudi]] sebagai pribadi yang satu dan sama. Gereja adalah jemaat yang sama dengan yang dahulu didirikan oleh Yesus Kristus dan berkelanjutan sampai sekarang berkat kontinuitas sejarah melalui sesuatu yang disebut [[suksesi apostolik]] tak-terputus yang dianggap berawal dari pimpinan para rasul, Simon Petrus dan oleh karena itu pula dianggap oleh umat Katolik berawal dari Kristus sendiri.
orang-orang yang benar-benar tahu duduk perkaranya, tidak saja di Roma tetapi juga di Gereja-Gereja Afrika dan Asia Kecil. Pada perempat pertama abad itu (sekitar tahun 220), Tertulianus (De Pud. 21) menyebutkan tentang klaim Kalistus bahwa kuasa Petrus untuk mengampuni dosa telah diturunkan secara istimewa kepada dirinya. Andaikata Gereja Roma hanya sekadar didirikan Petrus dan tidak mengakuinya sebagai uskup pertama, maka tidak ada dasar bagi klaim-klaim semacam itu. Tertulianus, sama halnya dengan Firmilianus, punya motif yang kuat untuk menafikan klaim itu. Lagi pula, ia sendiri menetap di Roma, dan tentunya akan tahu persis jika gagasan mengenai status Petrus selaku Uskup Roma itu, sebagaimana yang digembar-gemborkan
para penentangnya, baru muncul pada tahun-tahun pertama abad ketiga, sebagai ganti riwayat yang lebih tua bahwasanya Gereja Roma didirikan bersama-sama oleh Petrus dan Paulus, dan bahwasanya Uskup Roma yang pertama adalah Linus. Sekitar waktu yang sama, Hipolitus (karena Lightfoot tentunya telah bertindak benar dengan meyakininya sebagai penulis bagian pertama dari "''Catalogus Liberianus''" — "Klemens dari Roma", 1:259) mencantumkan nama Petrus dalam daftar Uskup Roma...."<ref name=JoyceCE1913 />|}} sebagian lainnya berpendapat bahwa keberadaan lembaga kepausan tidak bergantung pada keyakinan bahwa Petrus adalah Uskup Roma, bahkan tidak bergantung pula pada keyakinan bahwa Petrus pernah tinggal di Roma.<ref>{{cite web|url=http://www.catholic.com/tracts/was-peter-in-rome|title=Was Peter in Rome?|publisher=Catholic Answers|date=10 Agustus 2004|quote=andaikata Petrus tidak pernah menjejakkan kakinya di kota Roma, ia tetap dapat menjadi paus pertama, karena salah seorang penggantinya dapat saja menjadi pemegang jabatan paus yang pertama kali menetap di Roma. Bagaimanapun juga, kepausan wujud karena dilembagakan
Kristus semasa hidupnya, jauh sebelum Petrus diriwayatkan berkunjung ke Roma. Sudah tentu ada rentang waktu selama beberapa tahun manakala lembaga kepausan belum memiliki kaitan dengan kota Roma.|accessdate=9 November 2014|archive-date=2013-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20131207211426/http://www.catholic.com/tracts/was-peter-in-rome|dead-url=yes}}</ref> Banyak ahli meyakini bahwa struktur kepemimpinan Gereja Perdana di kota Roma mula-mula terdiri atas sekumpulan imam atau sekumpulan uskup, sebelum berkembang menjadi struktur kepemimpinan yang terdiri atas satu orang uskup dan sekumpulan imam pada abad ke-2,<ref name=REB/>{{refn|group=lower-alpha|Menurut beberapa sejarawan, termasuk [[Bart D. Ehrman]], "Petrus, singkatnya, tidak mungkin adalah uskup pertama kota Roma, karena Gereja Roma tidak memiliki uskup ''seorang pun'' sampai kurang lebih seratus tahun sesudah Petrus wafat."<ref name=ehrman>[[Bart D. Ehrman]]. "Peter, Paul, and Mary Magdalene: The Followers of Jesus in History and Legend." Oxford University Press, USA. 2006. {{ISBN|0-19-530013-0}}. hlm. 84</ref>|}} dan sebutan "Uskup Roma" sesungguhnya baru kemudian hari dilekatkan para pujangga pada nama para mendiang rohaniwan Roma terkemuka, termasuk Petrus.<ref name=REB/> Bertolak dari pandangan semacam ini, [[Oscar Cullmann]]<ref>Oscar Cullmann (1962), Peter: Disciple, Apostle, Martyr (ed. ke-2), Westminster Press hlm. 234</ref> dan [[Henry Chadwick (teolog)|Henry Chadwick]]<ref>Henry Chadwick (1993), The Early Church, Penguin Books hlm. 18</ref> mempertanyakan keberadaan kaitan resmi antara Petrus dan lembaga kepausan modern, sementara [[Raymond E. Brown]] mengemukakan bahwa sekalipun penyebutan Petrus sebagai uskup lokal kota Roma dalah tindakan anakronistis, umat Kristen pada masa hidup Petrus sudah tentu menganggap Petrus memiliki "peran-peran tertentu yang menjadi pangkal perkembangan peran lembaga kepausan dalam Gereja pada masa-masa selanjutnya". Menurutnya, peran-peran tersebut "sangat mempengaruhi pembentukan anggapan bahwa Uskup Roma, uskup dari kota tempat Petrus wafat dan tempat Paulus bersaksi tentang kebenaran Kristus, adalah pengganti Petrus, pengemban tugas penggembalaan Gereja semesta".<ref name=REB>Raymond E. Brown, ''[https://books.google.com/books?id=b8ubeFP6JUYC&pg=PA134&dq=Peter+symbolisms+attached&hl=en&sa=X&ei=j-BlVIHdEcGzaYy9gIgK&redir_esc=y#v=onepage&q=Peter%20symbolisms%20attached&f=false 101 Questions and Answers on the Bible]'' (Paulist Press 2003 {{ISBN|978-0-80914251-4}}), hlmn. 132–134</ref>
 
=== Organisasi ===
Menurut keempat Injil, ketika Yesus berusia tiga puluh tahun (Lukas 3:23), dia meninggalkan kota Nazaret dan memulai sebuah pelayanan dakwah dan mukjizat kesembuhan. Dalam dakwahnya, dia menyerukan pertobatan (Markus 1:15), memperkenalkan Allah sebagai Bapa yang pengasih dan pengampun. Dia juga mengimbau orang-orang untuk meneladani kebaikan dan kasih Allah pada segala makhluk. Dia menarik beberapa orang yang menganggapnya sebagai seorang [[Rabi]] dan yang pada beberapa kasus meragukan apakah benar Dialah Sang Al-Masih itu. Dia, bagaimanapun, membangkitkan oposisi dari pimpinan dan otoritas religius Yahudi. Mereka menilai ajaran-ajarannya berbahaya bagi doktrin dan praktik Yahudi tradisional, serta merasa bahwa pernyataan-pernyataanNya mengenai identitas pribadiNya merupakan hujat. Injil Matius Pasal 16 meriwayatkan sebagai berikut:
Keadaan Kekaisaran Romawi kala itu memang memungkinkan tersebarnya gagasan-gagasan baru. Jaringan jalan raya serta jaringan perhubungan laut dan perairan darat, yang dibina dan dipelihara dengan baik oleh negara, mempermudah orang untuk melakukan perjalanan jauh, sementara [[Pax Romana]] membuat orang leluasa bepergian dari satu daerah ke daerah lain tanpa perlu mengkhawatirkan gangguan keamanan. Pemerintah mendorong rakyat, terutama yang tinggal di kota-kota, untuk belajar bahasa Yunani. Penguasaan ''[[basantara]]'' ini memudahkan rakyat di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi untuk mengungkapkan gagasan masing-masing dan memahami gagasan orang lain.<ref name=bokenkotter24>Bokenkotter, hlm. 24.</ref> Rasul-rasul Yesus mendapatkan pengikut-pengikut baru dari [[Diaspora Yahudi|paguyuban-paguyuban umat Yahudi]] di seluruh Mediterania.<ref name=chadwickhenry23and24/> Pada tahun 100, sudah terbentuk kurang lebih 40 paguyuban umat Kristen.<ref name="Hitchcock 281">Hitchcock, ''Geography of Religion'' (2004), hlm. 281, kutipan: "Pada 100 M, lebih dari 40&nbsp;jemaat Kristen tumbuh di kota-kota yang tersebar di sekeliling Laut Tengah, termasuk dua jemaat di Afrika Utara, yakni di Aleksandria dan Kirene, serta beberapa jemaat di Italia."</ref> Meskipun sebagian besar terbentuk di wilayah Kekaisaran Romawi, paguyuban-paguyuban umat Kristen juga terbentuk di [[Kekristenan di Armenia|Armenia]], [[Kekristenan di Iran|Iran]], dan daerah [[Pesisir Malabar]] di India.<ref name="AFM">A.E. Medlycott, ''India and The Apostle Thomas'', hlmn.1-71, 213-97; M.R. James, ''Apocryphal New Testament'', hlmn.364-436; Eusebius, ''Historia'', bab 4:30; J.N. Farquhar, ''The Apostle Thomas in North India'', bab 4:30; V.A. Smith, ''Early History of India'', hlm.235; L.W. Brown, ''The Indian Christians of St. Thomas'', hlmn.49–59</ref><ref>{{Citation|url=http://www.stthoma.com/ |title=stthoma.com |publisher=stthoma.com |accessdate=8 Agustus 2013}}</ref> Agama baru ini memikat banyak orang, khususnya di kota-kota. Agama Kristen mula-mula tersiar di kalangan budak belian dan masyarakat kelas bawah, tetapi kemudian menyebar pula di kalangan bangsawati Romawi.<ref>McMullen, hlmn. 37, 83.</ref>
<blockquote>
13
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
14
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
15
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
17
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
18
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya..
19
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
20
Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.
</blockquote>
 
Umat Kristen mula-mula beribadat bersama-sama dengan umat Yahudi, sehingga disebut [[umat Kristen Yahudi]] oleh para sejarawan, tetapi dalam jangka waktu dua puluh tahun sesudah Yesus wafat, [[Sabat dalam agama Kristen|hari Minggu]] dijadikan hari peribadatan utama.<ref name="Davidson115">Davidson, ''The Birth of the Church'' (2005), hlm. 115</ref> Setelah para pewarta injil, semisal [[Paulus dari Tarsus|Paulus asal Tarsus]], mulai mendapatkan pengikut baru dari [[bangsa-bangsa lain|kalangan non-Yahudi]], [[Pemisahan Gereja perdana dari agama Yahudi|ajaran Kristen lambat laun tercerabut dari amalan-amalan agama Yahudi]]<ref name=chadwickhenry23and24>Chadwick, Henry, hlmn. 23–24.</ref> dan tumbuh menjadi agama tersendiri.<ref name=macculloch109>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 109.</ref> Kaitan [[Rasul Paulus dan agama Kristen Yahudi|Paulus dengan agama Yahudi]] masih menjadi pokok perdebatan sampai sekarang. Demi merukunkan perbedaan ajaran kedua kubu yang saling bersaing di dalam tubuh Gereja, para rasul menyelenggarakan muktamar tingkat dunia yang pertama dalam sejarah Gereja, yakni [[Konsili Yerusalem]], sekitar tahun 50. Konsili ini menetapkan bahwa orang-orang non-Yahudi dibenarkan menjadi umat Kristen tanpa perlu mematuhi seluruh [[hukum Musa]].<ref name="chadwick37"/> Ketegangan yang timbul tak lama kemudian kian memperlebar jarak antara umat Kristen dan umat Yahudi. Keterpisahan ini nyaris paripurna ketika umat Kristen menolak ikut berjuang membantu umat Yahudi dalam [[Perang Bar Kokhba|Pemberontakan Bar Kohba]] pada tahun 132.<ref name="Davidson146">Davidson, ''The Birth of the Church' (2005), hlm. 146</ref> Meskipun demikian, sejumlah paguyuban umat Kristen masih melestarikan unsur-unsur amalan agama Yahudi.<ref name="Davidson149">Davidson, ''The Birth of the Church'' (2005), hlm. 149</ref>
Injil-Injil merinci hari-hari terakhir Yesus, ketika, kemungkinan besar pada usia tigapuluhan pertengahan, Yesus ditangkap oleh [[Sanhedrin]] di [[Yerusalem]] dan didakwa melakukan hujat. Di hadapan sidang Sanhedrin, Dia menyatakan diri sebagai [[Al-Masih]]. Sanhedrin kemudian mempersuasi otoritas Kekaisaran Romawi, yang memerintah kawasan itu sebagai [[Yudea|Provinsi Iudaea]], untuk menjatuhiNya hukuman mati; yang oleh karena itu, Dia dicambuk, dipukul, dan disalibkan. [[Sengsara Kristus]] diriwayatkan kembali dalam Injil-Injil, menuturkan kejadian-kejadian pada hari [[Jumat Agung]] (dimulai pada saat yang sekarang diaanggap sebagai waktu petang hari Kamis), yang berlangsung hingga hari [[Paskah]], tatkala, menurut Kitab [[Perjanjian Baru]], Yesus bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada murid-muridNya. Menurut perhitungannya sendiri, Gereja dimulai pada hari pertama [[Pentakosta]] ketika [[Roh Kudus]] turun ke atas para [[Keduabelas Rasul|rasul]] dan para murid di dalam [[Ruang Atas]].
 
Menurut beberapa sejarawan dan ahli, organisasi Gereja perdana tidaklah kaku, sehingga membuka peluang bagi munculnya bermacam-macam tafsir terhadap keyakinan-keyakinan Kristen.<ref name="MacCulloch, hlm.127">MacCulloch, ''Christianity'', hlmn.127–131.</ref> Agar ajaran-ajarannya semakin mapan, paguyuban-paguyuban umat Kristen menciptakan hierarki yang lebih tertata menjelang akhir abad ke-2. Hierarki tersebut berpuncak pada satu orang uskup dengan kewenangan mengatasi semua rohaniwan di kota kediamannya.<ref name=duffy9and10>Duffy, hlmn. 9–10.</ref> Tatanan semacam ini terus berkembang, dan kemudian hari melahirkan jabatan [[uskup metropolit|uskup ibu kota]] ({{lang-el|μητροπολίτης}}, ''metropolites''; {{lang-la|metropolita}}). Organisasi Gereja pun mulai diserupakan dengan organisasi negara. Uskup-uskup di kota-kota penting dalam bidang politik memiliki kewenangan mengatasi uskup-uskup di kota-kota sekitarnya.<ref name=markus75>Markus, hlm. 75.</ref> Gereja di kota Antiokhia, Aleksandria, dan Roma berada pada tataran yang paling tinggi.<ref name=macculloch134>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 134.</ref> Pada abad ke-2, uskup-uskup mulai sering berkumpul dan bermusyawarah dalam [[sinode|muktamar-muktamar tingkat daerah]] guna menuntaskan berbagai permasalahan seputar ajaran dan kebijakan.<ref name=chadwick37/> Eamon Duffy berpendapat bahwa pada abad ke-3, Uskup Roma mulai menjadi semacam hakim agung, penuntas perkara-perkara yang tidak dapat dituntaskan uskup-uskup lain.<ref name=duffy18>Duffy, hlm. 18.</ref>
Sebelumnya Yesus telah mengatakan bahwa Dia akan mempercayakan kepada [[Simon Petrus]] kunci-kunci Kerajaan [[Surga]] setelah menyebutnya diilhami oleh [[Allah Bapa]] bahwa di atas "batu karang" ([[Bahasa Latin]] : ''Petrus'', [[Bahasa Yunani]] ''Petros'', [[Bahasa Aram]] ''Kefa'') Petrus, Yesus akam mendirikan GerejaNya. Simon Peter disebut-sebut lagi dalam konteks Injil Yohanes, pasal 21 dengan perintah-perintah lisan eksplisit untuk "Gembalakanlah domba-dombaKu", "Gembalakanlah domba-dombaKu", dan "Gembalakanlah domba-dombaKu" pada ayat 15 sampai 17, sebagai berikut:
<blockquote>
15
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu."
16
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu."
17
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu.
</blockquote>
 
Ajaran Gereja kian murni berkat jasa sejumlah teolog dan guru terpandang, yang disebut [[bapa Gereja|bapa-bapa Gereja]].<ref>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 141.</ref> Semenjak tahun 100, guru-guru [[Kekristenan proto-ortodoks|proto-Ortodoks]] seperti [[Ignatius dari Antiokhia|Ignasius, Uskup Antiokhia]], dan [[Ireneus|Ireneus, Uskup Lugdunum]], merumuskan ajaran Katolik sedemikian rupa sehingga sangat bertolak belakang dengan ajaran-ajaran kerohanian lainnya, misalnya [[Gnostisisme|ajaran-ajaran Gnostik]].<ref name="Davidson169">Davidson, ''The Birth of the Church'' (2005), hlmn. 169, 181</ref> Ajaran dan tradisi Kristen disatupadukan di bawah pengaruh [[apologetika|ahli-ahli hujah]] seperti [[Paus Klemens I]], [[Yustinus Martir]], dan [[Agustinus dari Hippo|Agustinus, Uskup Hipo]].<ref name="Norman27">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlmn. 27–8, quote: "Sejumlah ahli hujah ternama yang muncul satu demi satu kian meningkatkan wibawa intelektual khazanah ajaran yang dimiliki lembaga kepausan, tepat pada waktunya, dalam kurun waktu awal perkembangannya, manakala ketiadaan jawatan pengajaran dapat memecah-belah kesaksian semesta, sehingga menjadi satu kesatuan gagasan yang utuh. Pada penghujung abad pertama, muncul Santo Klemens dari Roma, pengganti Santo Petrus yang ketiga selaku Uskup Roma; pada abad kedua muncul Santo Ignasius dari Antiokhia, Santo Ireneus dari Lyons, dan Santo Yustinus Martir; pada abad keempat muncul Santo Agustinus dari Hipo.</ref>
Tentu saja ini mendapat tentangan dari pihak-pihak di luar Katolik Roma. Ada banyak referensi yang menggugat. Misalnya pernyataan St. Cyprian (Siprianus) berikut:
<blockquote>"and then also the Lord Himself, fulfilling what had been written in the law and the prophets, teaches, saying, “I am the good shepherd, who lay down my life for the sheep. But the hireling, whose own the sheep are not, seeth the wolf coming, and leaveth the sheep, and fleeth, and the wolf scattereth them.”[5] To Simon, too, He speaks thus: “Lovest thou me? He answered, I do love Thee. He saith to him, Feed my sheep.”[6] We know that this saying arose out of the very circumstance of his withdrawal, and the rest of the disciples did likewise."</blockquote>
Dengan demikian, dinyatakan bahwa 3 pertanyaan Yesus dan 3 kali perintah untuk menggembalakan domba-domba sebagai proses pemulihan bagi Petrus, yang telah menyangkal Kristus. Bandingkan jumlah pertanyaan dengan jumlah penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus. Cyprian mengutip ayat di mana Yesus memandang para rasul yang meninggalkan dirinya sebagai "orang-orang upahan". Non-Katolik memandang pemulihan ini perlu bagi Petrus sekaitan dengan pernyataan Yesus berikut:
<blockquote>Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."</blockquote>
Dengan demikian dipandang jika Petrus tidak dipulihkan, bagaimana jatuhnya wibawa Petrus dibandingkan rasul-rasul lainnya, jika Petrus diperhadapkan pada pernyataan Yesus di atas.
 
=== Aniaya ===
Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci inilah Gereja Katolik Roma percaya bahwa [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] adalah penerus Santo Petrus dan pimpinan tunggal dari segenap Gereja di atas bumi. Doktrin-doktrin otoritas kepausan dan [[Primasi Pontif Romawi]] terus menjadi sumber kontroversi antara Gereja Katolik Roma dan denominasi-denominasi Gereja Kristiani lainnya.
Berbeda dari kebanyakan agama lain di Kekaisaran Romawi, agama Kristen menuntut para pemeluknya untuk mendustakan [[penyembahan berhala|semua ilah lain]]. Tuntutan ini adalah amalan yang diserap dari agama Yahudi. Penolakan untuk ikut serta merayakan hari-hari besar pagan membuat umat Kristen dengan sendirinya tersisih dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Warga non-Kristen, termasuk pejabat-pejabat pemerintah, khawatir sikap umat Kristen ini akan membangkitkan murka dewa-dewi, sehingga mengancam ketenteraman dan kesejahteraan negara. Selain itu, keakraban istimewa antarsesama pemeluk dan kerahasiaan amalan-amalan agama Kristen menimbulkan desas-desus bahwa umat Kristen mengamalkan sumbang pati dan kanibalisme. Kendati biasanya bersifat lokal dan sporadis, aksi-aksi penganiayaan terhadap umat Kristen yang timbul akibat desas-desus ini merupakan salah satu unsur pembentuk wawasan diri umat Kristen sampai agama Kristen dilegalkan pada abad ke-4.<ref name=macculloch155and164>MacCulloch, ''Christianity'', hlmn. 155–159, 164.</ref><ref name=chadwick21>Chadwick, Henry, hlm. 41.</ref> Serangkaian aniaya yang lebih terencana [[Kebijakan anti-Kristen di dalam Kekaisaran Romawi|terhadap umat Kristen]] dilancarkan pada akhir abad ke-3, ketika kaisar-kaisar memaklumkan kepada rakyat bahwa krisis militer, politik, dan ekonomi yang tengah melanda negara adalah wujud dari murka dewa-dewi. Semua orang yang tinggal di wilayah Kekaisaran Romawi diperintahkan untuk mempersembahkan kurban kepada dewa-dewi dengan ancaman pidana.<ref name=chadwick41and42>Chadwick, Henry, hlmn. 41–42, 55.</ref> Umat Yahudi dikecualikan dari perintah ini jika bersedia membayar [[Fiscus Iudaicus|pajak khusus Yahudi]]. Jumlah umat Kristen yang dihukum mati berkisar dari beberapa ratus sampai 50.000 jiwa.<ref>{{cite book |author=Heikki Räisänen|title=The Rise of Christian Beliefs: The Thought World of Early Christians|url=https://books.google.com/books?id=ktyMXIjcGakC&pg=PA292|year=2010|publisher=Fortress Press|page=292|isbn=9781451409536}}</ref> Banyak orang terpaksa mengungsi,<ref name=macculloch174>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 174.</ref> bahkan murtad. Silang pendapat seputar status [[murtad|orang-orang murtad]] yang kembali ke haribaan Gereja menjadi pangkal dari skisma [[Donatisme|sempalan Donatisme]] dan [[Novatianisme|sempalan Novasianisme]].<ref name=duffy20>Duffy, hlm. 20.</ref>
 
Sekalipun umat Kristen berulang kali dianiaya, usaha-usaha [[penginjilan|pewartaan Injil]] terus berjalan, dan pada akhirnya membuahkan [[Maklumat Milano|Maklumat Milan]] tahun 313, yang melegalkan keberadaan agama Kristen di negara Kekaisaran Romawi.<ref name="StoChris58">Collins, ''The Story of Christianity'' (1999), hlmn. 58-59</ref> Pada tahun 380, agama Kristen sudah menjadi [[agama negara]] Kekaisaran Romawi.<ref name="StoChris59">Collins, ''The Story of Christianity'' (1999), hlm. 59</ref> Dalam tulisannya, filsuf religius [[Simone Weil]] mengemukakan bahwa "pada zaman Konstantinus, pengharapan akan akhir zaman tentu sudah lumayan menipis. Kedatangan Kristus yang sudah di ambang pintu, yakni pengharapan akan hari kiamat, merupakan 'bahaya sosial yang sangat besar.' Selain itu, semangat hukum lama, yang begitu jauh berseberangan dengan segala hal yang berbau mistik, tidaklah terlampau berbeda dari semangat bangsa Romawi itu sendiri. Roma dapat menyelaraskan diri dengan [[Yahweh|Allah Semesta Alam]]."<ref>Weil, Surat kepada Seorang Imam, kutipan 35</ref>
== Kekaisaran Romawi (sekitar tahun 1 — 312) ==
[[Berkas:Mathis Gothart Grünewald 022.jpg|thumb|right|175px|Yesus Kristus wafat di salib]]
* ''Sekitar'' 1: [[Natal|Kelahiran]] [[Yesus]]. Menurut [[Injil Lukas]], kelahiranNya berlangsung di [[Betlehem]] pada masa pemerintahan Raja [[Herodes Agung]] dari [[Yudea]] dan Kaisar Romawi [[Augustus]], dan bahwa dia adalah putera dari [[Maria|Perawan Maria]], yang mengandung oleh kuasa [[Roh Kudus]]. Umat Kristiani menganggapNya sebagai [[inkarnasi]] ilahi [[Putera Allah]].
 
== Akhir Abad Kuno ==
''Sekalipun perhitungan yang dilakukan [[Dionysius Exiguus]] menentukan kelahiran Yesus pada pada tahun yang disebut sebagai 1 Masehi, sejarah menempatkan kelahiranNya pada waktu antara tahun 6 dan 4 SM''.
{{utama|Agama Kristen pada Akhir Abad Kuno}}
{{lihat pula|Tujuh Konsili Ekumenis pertama|Konstantinus Agung dan Kekristenan|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
[[Berkas:Constantine Musei Capitolini.jpg|jmpl|Kaisar [[Konstantinus I]] menetapkan hak-hak Gereja pada tahun 315]]
Ketika dinobatkan menjadi [[Kekaisaran Romawi Barat|kaisar atas provinsi-provinsi wilayah barat Kekaisaran Romawi]] pada tahun 312, [[Konstantinus I|Konstantinus]] mengungkapkan bahwa kejayaan yang ia raih semata-mata adalah anugerah dari Allah yang disembah umat Kristen. Banyak prajurit dalam angkatan bersenjatanya adalah pemeluk agama Kristen, dan angkatan bersenjatanya adalah penopang kekuasaannya. Bersama [[Licinius|Lisinius]], [[Kekaisaran Romawi Timur|kaisar atas provinsi-provinsi wilayah timur Kekaisaran Romawi]], Konstantinus menerbitkan [[Maklumat Milano|Maklumat Milan]], yang mewajibkan sikap toleransi terhadap semua agama di Kekaisaran Romawi. Maklumat ini tidak banyak mempengaruhi sikap dan perilaku warga negara.<ref>McMullen, hlm. 44.</ref> Berbagai undang-undang baru dirumuskan untuk membakukan beberapa pokok keyakinan dan amalan Kristen.<ref group=lower-alpha>Sebagai contoh, Bokenkotter menyebutkan bahwa hari Minggu dijadikan hari libur negara, pelacuran dan zina diganjar hukuman yang lebih berat, serta sejumlah aturan perlindungan ditetapkan atas para budak belian. (Bokenkotter, hlmn. 41–42.)</ref><ref>Bokenkotter, hlm. 41.</ref> Jasa terbesar Konstantinus bagi agama Kristen adalah pengayomannya. Ia menghibahkan tanah maupun dana dalam jumlah besar kepada Gereja, serta menganugerahkan pengecualian pajak dan berbagai keistimewaan lain atas [[Fabrica ecclesiae|harta benda]] Gereja maupun kepada para rohaniwan.<ref name=mcmullen49and50/> Semua anugerah tersebut maupun anugerah-anugerah lain yang kemudian hari diterima Gereja membuat Gereja menjadi pemilik tanah terluas di wilayah barat Kekaisaran Romawi pada abad ke-6.<ref name=duffy64>Duffy, hlm. 64.</ref> Banyak dari anugerah-anugerah tersebut berasal dari pajak yang dibebankan atas lembaga-lembaga amal pagan.<ref name=mcmullen49and50>McMullen, hlm. 49–50.</ref> Sejumlah lembaga amal ini terpaksa bubar akibat kekurangan dana, sehingga peran mereka selaku penyantun fakir miskin diambil alih Gereja.<ref>McMullen, hlm. 54.</ref> Sebagai cerminan dari kedudukan yang kian menanjak naik di tengah masyarakat Kekaisaran Romawi, kaum rohaniwan mulai berpakaian selayaknya orang-orang di lingkungan istana, antara lain dengan mengenakan [[korkap]].<ref>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 199.</ref>
 
Pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus, kira-kira separuh dari orang-orang yang mengaku memeluk agama Kristen tidak tergolong anggota jemaat Kristen arus utama.<ref>McMullen, hlm. 93.</ref> Karena khawatir ketidakbersatuan umat Kristen tidak berkenan kepada Allah dan akan mendatangkan malapetaka bagi negara, Kaisar Konstantinus membubarkan sejumlah sempalan Kristen lewat aksi militer maupun jalur hukum.<ref>Duffy, hlm. 27. Chadwick, Henry, hlm. 56.</ref> Untuk menyelesaikan berbagai sengketa lain, Kaisar Konstantinus memprakarsai penyelenggaraan [[konsili ekumenis|konsili oikumene]], muktamar waligereja sedunia, guna menetapkan tafsir-tafsir doktrin Gereja yang bersifat mengikat.<ref name=duffy29>Duffy, hlm. 29. MacCulloch ''Christianity'', hlm. 212.</ref>
* ''Sekitar'' 27: Yesus dibaptis, dimulainya pelayanan, dan dipilihnya para rasul. Injil Lukas mengindikasikan bahwa Kristus dibaptis pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius yakni tahun 27 Masehi (Lukas 3:1,21,22). Injil-Injil umat Kristiani sangat menonjolkan Petrus sebagai pimpinan dan juru bicara para rasul Yesus dengan seringnya disebutkan namanya dalam Injil-Injil. Petrus, dan putera-putera Zebedeus, Yakobus dan Yohanes, merupakan lingkaran dalam dari para rasul Yesus karena menyaksikan peristiwa-peristiwa penting tertentu dari kehidupan Yesus. Dakwah-dakwah utama Yesus, seperti [[Khotbah di Bukit]]. Perbuatan-perbuatan mukjizat, seperti membangkitkan orang mati, memberi makan lima ribu orang, berjalan di atas air, dst.
* ''Sekitar'' 33: Petrus menyatakan dan para pengikut lainnya percaya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Al-Masih bangsa Yahudi yang dijanjikan Yahweh menurut kitab-kitab suci Yahudi dan ramalan-ramalan para nabi Ibrani. Masuk ke Yerusalem, dimulainya sengsara Kristus. Yesus dari Nazaret disalibkan di [[Yerusalem]] di bawah kuasa [[Pontius Pilatus]], [[procurator]] [[Yudea]] pada masa pemerintahan [[Tiberius]] dan [[Herodes Antipas]], setelah [[Sandhedrin]], di bawah pimpinan Imam Besar [[Kayafas]], menuduh Yesus melakukan hujat. Akan tetapi Dia disalibkan oleh bangsa Romawi, atas dakwaan kejahatan politik yakni perbuatan makar dan pemberontakan seperti yang tertulis pada titulus di atas salib yang menunjukkan kejahatan yang diperbuatNya yakni: "Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi". Menurut para pengikutNya, tiga hari kemudian, "Allah membangkitkanNya dari antara orang mati"<ref>Kisah Para Rasul 2:24, Roma 10:9, 1 Korintus 15:15, Kisah Para Rasul 2:31-32, Kisah Para Rasul 3:15, Kisah Para Rasul 3:26, Kisah Para Rasul 4:10, Kisah Para Rasul 5:30, Kisah Para Rasul 10:40-41, Kisah Para Rasul 13:30, Kisah Para Rasul 13:34, Kisah Para Rasul 13:37, Kisah Para Rasul 17:30-31, 1 Korintus 6:14, 2 Korintus 4:14, Galatia 1:1, Efesus 1:20, Kolose 2:12, Tesalonika 1:10, Ibrani 13:20, 1 Petrus 1:3, 1 Petrus 1:21</ref>, atau, seperti yang juga mereka katakan, Dia "sudah bangkit."<ref>Markus 16:9, Lukas 24:7, Lukas 24:46, Yohanes 20:9, Kisah Para Rasul 10:41, Kisah Para Rasul 17:3, Kisah Para Rasul 1:22, Kisah Para Rasul 2:31, Kisah Para Rasul 4:33,</ref> Empat puluh hari setelah kebangkitanNya, Yesus naik ke surga, Injil-Injil Kristiani meriwayatkan bahwa Yesus memberi petunjuk kepada para muridNya bahwa: "Segala kuasa telah diberikan kepadaKu di surga dan di atas bumi. Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, ajarilah mereka untuk melakukan semua yang telah kuperintahkan kepadamu; dan lihatlah, Aku menyertaimu, bahkan sampai akhr zaman." (Matius 28:18-20). Sepuluh hari kemudian ([[Pentakosta]]) Petrus memberikan khotbah perdananya dan 3.000 orang memberi diri untuk dibaptis. Sejak saat itu, ajaran-ajaran Yesus menyebar ke seluruh dan ke luar batas [[Kekaisaran Romawi]] sehingga membentuk Gereja-Gereja yang dipimpin oleh para Rasul. Tradisi Kristiani mencatat bahwa Gereja Kristiani di Roma didirikan oleh [[Santo Petrus]] bersama [[Paulus dari Tarsus|Santo Paulus]], dan bahwa Petrus adalah [[uskup]]nya yang pertama.
* ''Sekitar'' 34: [[Stefanus|St. Stefanus]], seorang [[diakon]] dan [[martir|syuhada]] Kristiani yang pertama, dirajam sampai mati di Yerusalem.
* ''Sekitar'' 50: [[Konsili Yerusalem]]
* ''Sekitar'' 52: Kedatangan St. Thomas Rasul di [[India]] menurut tradisi.
* ''Sekitar'' 64: Penindasan atas umat Kristiani dimulai oleh [[Kaisar Nero]] setelah [[Kebakaran besar di Roma]]. Penindasan berlanjut sampai tahun 313 Masehi.
* ''Sekitar'' 64-67?: Wafatnya St. Petrus dan St. Paulus di Roma.
* ''Sekitar'' 70: Kejatuhan Yerusalem dan penghancuram Bait Suci.
* ''Sekitar'' 72: Kesyahidan St. Thomas Rasul di [[Mylapore]].
* ''Sekitar'' 96: Tahun yang menurut tradisi ditulisnya [[Surat-Surat Klemens|Epistola Klemens yang pertama]] yang dikaitkan dengan [[Paus Klemens I]] yang dialamatkan kepada Gereja di Korintus.
* ''Sekitar'' 100: St. Yohanes, yang tersisa dari ke-12 Rasul, wafat di Efesus.<ref>[http://www.newadvent.org/cathen/08492a.htm St. Yohanes Penginjil], Catholic Encyclopedia, diakses 30 Sep. 2006</ref><ref>[http://www.ewtn.com/library/MARY/JOHNEVAN.HTM St. Yohanes Penginjil], ewtn.com, diakses 30 Sep. 2006</ref>
* ''Sekitar'' 110: [[Ignatius dari Antiokhia]] menggunakan istilah [[Gereja Katolik]] dalam sepucuk suratnya kepada Gereja di [[Smyrna]], salah satu dari surat-surat yang otentisitasnya tak diragukan yang dikaitkan dengannya. Dalam surat ini dan surat-surat lainnya dia menekankan pentingnya para [[uskup]] dalam Gereja dan berbicara keras mengenai [[bidaah]].
* ''Sekitar'' 150: Naskah-naskah Alkitab terjemahan [[Bahasa Latin]] (''[[Vetus Latina]]'') dari Alkitab [[Bahasa Yunani|dalam bahasa Yunani]] beredar di kalangan umat Kristiani yang bukan pengguna Bahasa Yunani.
* ''Sekitar'' 155: Ajaran-ajaran [[Marcion]], [[gnostik]] [[Valentinus (Gnostik)|Valentinus]] dan [[pentakostal]] kaum [[Montanisme|Montanis]] menimbulkan memecah-belah komunitas Romawi. Penindasan atas umat Kristiani di Kekaisaran Romawi terus berlanjut.
* ''Sekitar'' 180: ''[[Adversus Haereses]]'' karya [[Irenaeus]] makin memperjelas konsep "[[bidaah]]."
* ''Sekitar'' 195: [[Paus Viktor I]], Paus pertama yang berasal dari Afrika, mengekskomunikasi kaum [[Kuartodesimanisme|Kuartodesiman]] dalam suatu [[Kontroversi Paskah]]. Beberapa pihak berpendapat bahwa mungkin dialah paus pertama yang merayakan misa dalam Bahasa Latin bukannya Bahasa Yunani.<ref>Pernyataan ini diutarakan dalam situs-situs web derivatif seperti [http://www.culturalcatholic.com/PopeVictorI.htm Cultural Catholic] (diakses [[28 September]] [[2006]]) dan [http://www.catholicintl.com/catholicissues/voford.htm Catholic Apologetics International] (diakses [[28 September]] [[2006]]); namun para sarjana liturgi meragukannya: Adrian Fortescue dari era awal abad dua puluh, dalam dua artikel Catholic Encyclopedia, [http://www.newadvent.org/cathen/09790b.htm Liturgy of the Mass] [[28 September]] [[2006]]) dan [http://www.newadvent.org/cathen/09790b.htm Church Latin] [[28 September]] [[2006]]), berpendapat bahwa, atas dasar kaitan antara Paus Viktor dengan sebuah karya tulis yang terdapat di antara tulisan-tulisan Santo [[Siprianus]], Paus Viktor tampaknya merupakan Paus pertama yang "menggunakan Bahasa Latin di Roma" (merujuk pada tulisan, bukan pada liturgi); dan Josef Jungmann dari era sesudahnya tidak menyebut-nyebut teori menyangkut Paus Viktor ini, dan menyatakan penggunaan Bahasa Latin pada makam para paus baru dimulai sejak [[Paus Kornelius]] (wafat 253), yang mengindikasikan bahwa perubahan tersebut terjadi sesudahnya, sementara dia mengamati bahwa kedua bahasa itu digunakan di Roma selama beberapa abad, menurut bahasa-bahasa yang dituturkan berbagai kelompok umat Kristiani di kota itu (halaman 65 pada jilid I dari bukunya ''Missarum Sollemnia - Eine genetische Erklärung der römischen Messe'' (Vienna, 1949) - terjemahan Bahasa Inggrisnya, juga dalam dua jilid, diberi judul "The Mass of the Roman Rite: Its Origins and Development", dan telah didaulat sebagai sebuah "karya tulis klasik", yang "mungkin merupakan naskah terbaik mengenai misteri terpenting dari iman kita ini"[http://fishersofmen.wordpress.com/2006/08/22/the-introductory-rites-of-mass-1/]).</ref>
* ''Sekitar'' 200: [[Tertullianus]], pujangga Latin Kristiani pertama, yang melahirkan istilah-istilah Latin mengenai konsep-konsep Kristiani seperti [[Trinitas|"Trinitas"]], [[Persona|"Tres Personae"]], [[Konsubstansial|"Una Substantia"]], [[Sakramen|"Sacramentum"]]
* [[20 Januari]] [[250]]: Kaisar [[Decius]] memulakan penindasan besar-besaran atas umat Kristiani di Roma. [[Paus Fabianus]] wafat sebagai syuhada. Sesudah itu kontroversi [[Donatisme|Donatis]] mengenai penerimaan kembali orang-orang murtad meresahkan banyak orang di Afrika Utara.
* ''Sekitar'' 250: [[Paus Fabianus]] dikatakan telah mengutus tujuh orang uskup dari [[Roma]] ke [[Galia]] untuk memberitakan Injil: [[Gatianus dari Tours|Gatianus]] ke [[Tours]], [[Trofimus dari Arles|Trofimus]] ke [[Arles]], [[Paulus dari Narbonne|Paulus]] ke [[Narbonne]], [[Saturninus]] ke [[Toulouse]], [[Denis]] ke [[Paris]], [[Austromonius]] ke [[Clermont]], dan [[Santo Martialus|Martialus]] ke Limoges.
* [[28 Oktober]] [[312]]: [[Konstantinus I|Kaisar Konstantinus]] memimpin pasukan Kekaisaran Romawi meraih kemenangan dalam [[Pertempuran Pons Milvius]]. Menurut tradisi, pada malam menjelang pertempuran itu, Konstantinus mendapat sebuah penglihatan bahwa dia akan meraih kemenangan jika dia bertempur di bawah lambang Kristus; oleh karena itu, para prajuritnya menerakan pada perisai-perisai mereka tanda [[Labarum|Khi-Rho]] yang terdiri atas dua huruf pertama dari kata Yunani untuk "Kristus" (ΧΡΙΣΤΌΣ). Setelah memenangi pertempuran itu, Konstantinus melegalkan kekristenan. Dia sendiri tidak dibaptis sampai menjelang ajalnya.
 
Ketetapan mengenai keilahian Kristus yang dihasilkan [[Konsili Nicea I|Konsili Nicea]] pada tahun 325 menimbulkan skisma. Sempalan baru, yang disebut [[Arianisme]], berkembang di luar wilayah Kekaisaran Romawi.<ref>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 221.</ref> Guna membedakan dirinya dari kaum penganut Arianisme, Gereja Katolik mengedepankan [[Devosi kepada Maria|devosi kepada Bunda Maria]]. Kebijakan ini justru menimbulkan skisma-skisma baru.<ref>MacCulloch, ''Christianity'', hlm. 225.</ref><ref>Chadwick, Henry, hlmn. 56–57.</ref>
== Kekaisaran Romawi Akhir (313 — 476) ==
[[Berkas:Constantine Musei Capitolini.jpg|thumb|200px|Patung kolosal kepala Konstantinus di [[Musei Capitolini]]]]
 
Pada tahun 380, agama Kristen arus utama, lawan dari sempalan [[Arianisme]], dijadikan agama resmi negara Kekaisaran Romawi.<ref>Duffy, hlm. 34.</ref> Agama Kristen kian lama kian identik dengan negara Kekaisaran Romawi, sampai-sampai menjadi biang keladi penganiayaan terhadap umat Kristen di negara-negara lain, lantaran para penguasa di negara-negara tersebut khawatir umat Kristen akan memberontak demi mendukung Kaisar Romawi.<ref>MacCulloch, ''Christianity'', hlmn. 185, 212.</ref> Dengan status dan kewenangan barunya selaku agama resmi negara, Gereja menjatuhkan pidana mati sebagai hukuman bagi ahli bidah Kristen untuk pertama kalinya pada tahun 385, yakni pidana mati kepada [[Prisilianus]].<ref name = "HereticsExecuted">
* 313: [[Maklumat Milan]] menyatakan Kekaisaran Romawi netral terhadap pandangan-pandangan keagamaan, keluarnya maklumat ini mengakhiri penindasan atas umat Kristiani.
{{cite web
* 318: [[Arius]] dikutuk dan diekskomunikasi oleh sebuah konsili yang diselenggarakan oleh [[Paus Aleksander dari Aleksandria|Aleksander, Uskup Aleksandria]].<ref>[http://www.roman-emperors.org/conniei.htm De Imperatoribus Romanis - Constantine I], diakses 23 Feb. 2007</ref>
| year = 2009
* 321: Dengan menganugerahkan hak kepada Gereja untuk memiliki properti, Konstantinus menyumbangkan istana Laterani kepada [[Paus Miltiades]]. Basilika Lateran (Basilika Penebus Kita) menjadi tahta keuskupan dari Uskup Roma.
| url = http://www.historyguide.org/ancient/lecture27b.html
* [[3 November]] [[324]]: Konstantinus meletakkan dasar ibukota baru Kekaisaran Romawi di [[Bizantium]], yang kelak dikenal sebagai ''Konstantinopel''.
| title= Lecture 27: Heretics, Heresies and the Church
* 325: [[Arianisme|Kontroversi Arian]] pecah di Aleksandria, menimbulkan kekerasan dan perpecahan besar-besaran di kalangan umat Kristiani.
| accessdate = 24 April 2010}} Review of Church policies towards heresy, including capital punishment (lihat Sinode di Saragosa).
* [[20 Mei]] [[325]]<ref>Tanggal ini menurut Catholic Encyclopedia[http://www.newadvent.org/cathen/11044a.htm] namun tidak definitif.</ref><ref>[http://www.roman-emperors.org/conniei.htm De Imperatoribus Romanis - Constantine I], diakses 23 Feb. 2007</ref>: [[Konsili Nicea Pertama|konsili Ekumenis Nicaea Pertama]], diselenggarakan untuk menanggapi kontroversi Arian, menghasilkan [[Kredo Nicea]], menyatakan keyakinan [[Trinitarianisme|umat Kristiani Trinitarian]] ortodoks akan [[Trinitas|Tritunggal Maha Kudus]]. Format Kredo Nicea telah melalui kontroversi sehubungan dengan ''[[Klausa Filioque]]'' namun masih digunakan Gereja Katolik sampai sekarang.
</ref>
* [[18 November]] [[326]]: [[Paus Silvester I]] mengkonsekrasi [[Basilika Santo Petrus]] yang dibangun oleh Konstantinus Agung di atas makam Rasul Petrus.
* [[11 Mei]] [[330]]: [[Konstantinopel]] diresmikan. Konstantinus memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Bizantium, dan memberinya nama baru ''Roma Baru''.
* [[22 Mei]] [[337]]: Konstantinus Agung mangkat. Dibaptis menjadi Kristen menjelang akhir hayatnya.
* 360: [[Julianus si murtad]] menjadi Kaisar Romawi non-Kristiani terakhir.
* [[27 Februari]] [[380]]: Kaisar [[Theodosius]] mengeluarkan sebuah maklumat, ''De Fide Catolica'', di Tesalonika, dipublikasikan di Konstantinopel, menyatakan kekristenan Katolik sebagai [[Agama negara]] Kekaisaran Romawi.<ref>[http://www.fordham.edu/halsall/source/theodcodeXVI.html Theodosian Code XVI.1.2] Medieval Sourcebook: Banning of Other Religions oleh Paul Halsall, Juni 1997, Fordham University, diakses 25 September 2006</ref><ref>[http://www.gmu.edu/departments/fld/CLASSICS/theod16.html IMPERATORIS THEODOSIANI CODEX Liber Decimus Sextus], Emperor Theodosius, George Mason University diakses 25 September 2006</ref><ref>Codex Theodosiani XVI.1.2:
 
Pada kurun waktu inilah, senarai kitab-kitab yang patut dihormati sebagai Kitab Suci untuk pertama kalinya ditetapkan dalam konsili-konsili atau sinode-sinode waligereja [[Perkembangan kanon Alkitab|melalui tahap-tahap 'kanonisasi' resmi]]. Sebelum konsili-konsili atau sinode-sinode ini diselenggaraan, susunan kitab-kitab yang dianggap suci sudah hampir sama dengan susunan [[Alkitab]] yang ada sekarang ini. Berdasarkan sejumlah keterangan tertulis, [[Konsili Roma]] secara resmi mengakui [[kanon Alkitab]] untuk pertama kalinya pada tahun 382, dengan menetapkan daftar kitab sahih ''[[Perjanjian Lama]]'' dan ''[[Perjanjian Baru]]''. Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Latin, yang dikenal dengan sebutan [[Vulgata]], dikerjakan pada tahun 391.<ref name="StoryChristianity">Collins, ''The Story of Christianity'' (1999), hlmn. 61–62</ref> Berdasarkan sejumlah keterangan tertulis lain, Konsili Kartago tahun 397 adalah konsili yang menetapkan susunan Alkitab yang paripurna sebagaimana yang ada sekarang ini.<ref name="CarthageCouncil">Denzinger [http://catho.org/9.php?d=bxk#a4r 186] menurut penomoran baru, [http://www.catecheticsonline.com/SourcesofDogma1.php 92] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100418172015/http://www.catecheticsonline.com/SourcesofDogma1.php |date=18 April 2010 }} menurut penomoran lama
:Bahwasanya keinginan kami adalah agar berbagai bangsa yang tunduk pada belas kasih dan kemurahan hati kami, harus terus menganut agama yang ajarkan kepada bangsa Romawi oleh Rasul Petrus yang suci, sebagaimana yang telah dilestarikan oleh tradisi yang teguh dan yang sekarang dianut oleh Pontif Damasus dan oleh Petrus, Uskup Aleksandria, orang yang kudus dan apostolik. Sesuai dengan ajaran apostolik dan doktrin Injil, marilah kita percaya akan satu Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus, dalam kemuliaan yang setara dan dalam Trinitas yang kudus. Kami memberi wewenang kepada orang-orang yang menuruti undang-undang ini untuk menggunakan sebutan umat Kristiani Katolik; tetapi untuk orang-orang lain, karena menurut penilaian kami mereka adalah orang-orang gila yang bodoh, kami memerintahkan agar mereka ditandai dengan nama yang memalukan yakni kaum bidaah, dan tidak boleh menyebut jamaah-jamaah mereka sebagai gereja-gereja. Mereka akan dihukum pertama-tama dengan hukuman kutukan ilahi dan yang kedua dengan hukuman yang akan dijatuhkan oleh kekuasaan kami seturut kehendak surga.
</ref> [[Konsili Efesus]] tahun 431 mempertegas kodrat [[inkarnasi]] Yesus, dengan menyatakan bahwa Yesus adalah [[persatuan hipostatik|manusia yang seutuhnya sekaligus Allah yang seutuhnya]].<ref name="SaintsSinners">
Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 35</ref> Dua dasawarsa kemudian, [[Konsili Kalsedon]] mengukuhkan primasi Paus Roma, sehingga kian meretakkan hubungan baik antara Roma dan Konstantinopel, pusat utama [[Kekristenan Timur|Gereja Timur]].<ref name="ConciseHistory">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 84–93</ref> Selain itu, muncul pula sengketa [[monofisitisme]] tentang bagaimana persisnya kodrat inkarnasi Yesus. Sengketa ini bermuara pada perpecahan antara Gereja Katolik dan Gereja-Gereja yang tergabung dalam persekutuan [[Gereja Ortodoks Oriental]].<ref name="OxfordHistory">McManners, ''Oxford Illustrated History of Christianity'' (2002), hlm. 142, Bab 4 Eastern Christendom karya [[Timothy Ware|Kallistos Ware]]</ref>
 
== Abad Pertengahan ==
dari Henry Bettenson, ed., Documents of the Christian Church, (London: Oxford University Press, 1943), halaman 31
{{lihat pula|Kekristenan pada Abad Pertengahan|Kepausan Bizantin|Monastisisme Kristiani}}
</ref>
* [[24 November]] [[380]]: Kaisar [[Theodosius I]] dibaptis.
* [[381]]: [[Konsili Konstantinopel Pertama|Konsili ekumenis Konstantinopel Pertama]].
* [[382]]: [[Konsili Roma]] di bawah kepemimpinan [[Paus Damasus I]] menetapkan Kanon [[Alkitab]], mendaftarkan kita-kitab [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] yang diterima. Kitab-kitab lainnya tidak dianggap sebagai Kitab Suci. Lihat pula [[Kanon Alkitab]].
* [[391]]: [[Theodosius I|Dekrit Kaisar Theodosius]] mengharamkan sebagian besar ritual [[Paganisme|Pagan]] yang masih dipraktikkan di Roma, dengan demikian mendorong sebagian besar populasi untuk berpindah keyakinan ke Agama Kristen.
* [[400]]: [[Vulgata]] karya [[Hieronimus]], terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Latin, diterbitkan. Vulgata merupakan seuah kompilasi kitab-kitab Alkitab [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] yang sangat berpengaruh dan yang menjadi dasar bagi Alkitab yang dikenal saat ini.
* [[404]]: Rahib [[Santo Telemakhus|Telemakhus]] menerobos ke tengah-tengah sebuah arena guna mencoba melerai dua gladiator; dia dibunuh oleh massa. Petunjukan gladiator dihapuskan oleh [[Kaisar Honorius]].
* [[24 Agustus]] [[410]]: Penjarahan Roma. [[Alarik]] dan pasukan [[Visigoth]]nya menerjang masuk melalui Gerbang Porta Salaria di Timur-Laut Kota Roma.
* [[431]]: [[Konsili Efesus]] menyatakan bahwa Yesus eksis sebagai manusia sekaligus sebagai Allah, menjernihkan statusnya dalam Tritunggal Maha Kudus. Makna Kredo Nicea juga dinyatakan sebagai naskah suci permanen dari Gereja.
* [[8 Oktober]] [[451]]: [[Konsili Khalsedon]] dibuka.
* [[1 November]] [[451]]: Konsili Khalsedon, konsili ekumenis keempat, ditutup. Dikeluarkannya [[Kredo Kalsedonia]], yang menyatakan kembali Yesus sebagai Allah Sejati dan Manusia Sejati dan dogma Perawan Maria sebagai Bunda Allah. Konsili ini [[ekskomunikasi|mengekskomunikasi]] [[Eutikius]], dan menimbulkan [[skisma]] dengan [[Gereja Ortodoks Oriental|Ortodoksi Oriental]].
* [[452]]: [[Paus Leo I]] (Leo Agung) menemui [[Attila|Attila Hun]], Si Cambuk Allah, dan mengurungkan niatnya menjarah Roma.
* [[455]]: [[Penjarahan Roma]] oleh Bangsa [[Vandal]]. Rampasan perang dari [[kuil Herodes|Bait Suci Yerusalem]] yang sebelumnya direbut oleh [[Titus]] diduga turut dibawa ke [[Kartago]].
* [[4 September]] [[476]]: Kaisar [[Romulus Augustus]] dipecat di Roma, ditandai oleh banyak orang sebagai keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat. Fokus Gereja awal beralih ke perluasan di Kekaisaran Romawi Timur, yang dikenal pula sebagai [[Kekaisaran Bizantium]], dengan ibukotanya di [[Konstantinopel]]. Pada akhirnya Gereja terpecah menjadi [[Gereja Ortodoks Timur|kekristenan Ortodoks]] dan Katolisisme pada [[abad ke-11]].
 
== Kekaisaran Bizantium Awal dan= Awal Abad Pertengahan (477 — 799) ===
Sesudah [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|pemerintahan wilayah barat Kekaisaran Romawi tumbang]] pada tahun 476, agama Kristen Katolik bersaing dengan sempalan [[Arianisme]] dalam mencari pengikut baru dari [[kerajaan-kerajaan orang barbar|suku-suku barbar]].<ref name="LeGoff20">Le Goff, ''Medieval Civilization'' (1964), hlmn. 5–20</ref> Agama Kristen Katolik mulai berkembang dengan lancar di kawasan barat Eropa sesudah [[Clovis I|Klovis I]], raja [[orang Franka]], melepaskan kepercayaan nenek moyangnya dan memeluk agama Kristen Katolik pada tahun 496.<ref name="LeGoff21">Le Goff, ''Medieval Civilization'' (1964), hlm. 21</ref>
[[Berkas:Meister von San Vitale in Ravenna 004.jpg|right|thumb|Yustinianus I tergambar dalam sebuah [[mosaik]] dalam gereja San Vitale, Ravenna, Italia]]
[[Berkas:Fra Angelico 031.jpg|kiri|jmpl|Sosok [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]], sesepuh zuhud Gereja Barat yang menyusun ''[[Peraturan Santo Benediktus|Regula Benediktus]]'', dalam fresko karya [[Fra Angelico]], ''[[circa|ca.]]'' 1437–1446.]]
* [[480]]: [[Santo Benediktus]] mulai menyusun peraturan [[Monastisisme|Monastik]], menetapkan regulasi-regulasi untuk pendirian biara-biara.
Pada tahun 530, [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]] menyusun ''[[Peraturan Santo Benediktus|Regula Benediktus]]'' sebagai panduan praktis dalam menjalani kehidupan sehari-hari di [[biara (tempat tinggal)|biara]]. Regula ini tersebar ke biara-biara di seantero Eropa.<ref name="Woods27">Woods, ''How the Church Built Western Civilization'' (2005), hlm. 27</ref> Biara-biara menjadi saluran utama peradaban yang melestarikan berbagai keterampilan, kemahiran, dan budaya intelektual di sekolah-sekolah, [[Skriptorium|skriptorium-skriptorium]], dan perpustakaan-perpustakaannya. Selain menjadi pusat kehidupan rohani, biara-biara juga menjadi pusat kegiatan pertanian, ekonomi, dan produksi.<ref name="LeGoff120">Le Goff, ''Medieval Civilization'' (1964), hlm. 120</ref> Pada kurun waktu inilah orang Visigoth dan orang Lombardi meninggalkan sempalan Arianisme dan memeluk agama Kristen Katolik.<ref name="LeGoff21"/> [[Paus Gregorius I|Paus Gregorius Agung]] sangat berjasa mengubah keyakinan orang Visigoth dan orang Lombardi, menata ulang struktur dan administrasi Gereja, serta melancarkan usaha-usaha baru untuk menyebarkan agama Kristen.<ref name="Duffy52">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 50–52</ref> Pada abad-abad selanjutnya, misionaris-misionaris dari Roma (misalnya Santo [[Agustinus dari Canterbury]] yang diutus untuk menyebarkan agama Kristen di tengah-tengah suku bangsa [[Anglo-Saxon|Angli-Saksen]]) maupun misionaris-misionaris dari [[Misi Hiberno-Skotlandia|Irlandia dan Skotlandia]] (antara lain Santo [[Kolumbanus]], Santo [[Bonifasius]], Santo [[Wilibrordus]], Santo [[Ansgar|Anskarius]]) menyiarkan agama Kristen sampai ke kawasan utara Eropa, dan mewartakan iman Katolik kepada [[suku bangsa Jermanik|suku-suku Jermani]], [[Bangsa Slavia|suku-suku Slav]], dan [[Viking|suku Viking]] maupun suku-suku lain di Skandinavia.<ref name="StoChris84">Collins, ''The Story of Christianity'' (1999), hlmn. 84–6</ref> Sekalipun tidak bersifat mutlak sebagaimana yang diklaim sebagian pihak, [[Sinode Whitby]] tahun 664 adalah peristiwa penting yang menyatukan kembali [[Kekristenan Kelt|Gereja Kelt]] di [[Kepulauan Inggris]] dengan hierarki Gereja Roma, sesudah putus hubungan akibat invasi suku-suku pagan. Di Italia, akta [[Donasi di Sutri|hibah Sutri]] tahun 728 dan akta [[Donasi Pipin|hibah Pipin]] tahun 756 membuat Sri Paus menjadi penguasa sebuah kerajaan dengan wilayah yang cukup luas. Akta [[Donasi Konstantinus|hibah Konstantinus]], yang mungkin sekali direkayasa pada abad ke-8, semakin mengukuhkan kekuasaan Sri Paus atas bekas wilayah barat Kekaisaran Romawi.
* [[496]]: [[Clovis I]] Raja pagan Bangsa [[Frank]], menjadi penganut iman Katolik.
* [[502]]: [[Paus Symnakus]] menetapkan aturan bahwa umat awam selanjutnya tidak lagi memberi suara dalam pemilihan Paus dan hanya klerus tingkat tinggi saja yang dapat menjadi calon paus.
* [[529]]: [[Codex Yustinianus]] dirampungkan. Bagian pertama dari Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil).
* [[2 Januari]] [[533]]: Merkurius menjadi [[Paus Yohanes II]]. Dia adalah paus pertama yang menggunakan nama pemerintahan. Yohanes II mendapatkan hadiah-hadiah berharga sekaligus sebuah pernyataan iman ortodoks dari Kaisar Bizantium [[Yustinianus]].
* [[533]]: Digesta, atau Pandectae, dikeluarkan; bagian kedua dari Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil). Institutiones, bagian ketiga Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil) mulai diberlakukan.
* [[536]]: [[Belisarius]] merebut kembali Roma.
* [[553]]: [[Konsili Konstantinopel II]] mengutuk kekeliruan-kekeliruan [[Origenes]], ''[[Tiga Bab]]'', dan meneguhkan keempat konsili umum pertama.
* [[590]]: [[Paus Gregorius I|Paus Gregorius Agung]] Memperbaharui struktur dan administrasi gerejawi dan menetapkan [[Kidung Gregorian]].
* [[596]]: Santo [[Agustinus dari Canterbury]] diutus oleh Paus Gregorius untuk menginjili Bangsa [[Inggris]] yang pagan.
* [[638]]: [[Yerusalem]] dan [[Syria]] yang dikuasai umat Kristiani ditaklukkan oleh kaum [[Muslim]].
* [[642]]: [[Mesir]] jatuh ke tangan kaum Muslim, diikuti seluruh Afrika Utara.
* [[664]]: [[Sinode Whitby]] mempersatukan [[kekristenan Seltik|Gereja Seltik]] di Inggris dengan Gereja Katolik.
* [[680]]: [[Konsili Konstantinopel III]] mengakhiri [[Monothelitisme]].
* [[685]]: Kaum Maronit menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk memilih [[Yohanes Maron]], yang berasal dari kaum mereka, sebagai Patriark Antiokhia dan Seluruh Timur. Yohanes mendapatkan persetujuan dari [[Paus Sergius I]], dan menjadi Patriark [[Maronit]] yang pertama.
* [[698]]: Santo [[Willibrordus]] ditugaskan oleh [[Paus Sergius I]] sebagai uskup bagi Bangsa Frisia ([[Belanda]]). Willibrordus membangun sebuah gereja di [[Utrecht]].
* [[711]]: Pasukan Muslim menginvasi [[Spanyol]].
* [[718]]: [[Santo Bonifasius]], seorang warga Inggris, ditugaskan oleh [[Paus Gregorius II]] untuk menginjili Bangsa [[Jerman]].
* [[726]]: [[Ikonoklasme]] pecah di Kekaisaran Timur. Perusakan gambar-gambar berlanjut hingga [[843]].
* [[732]]: Gerak maju kaum Muslim ke Eropa Barat dihadang oleh [[Charles Martel]] di [[Poitiers]], Perancis.
* [[751]]: Bangsa Lombardia menghapuskan Eksarkat Ravenna secara efektif mengenyahkan sisa-sisa kekuasaan Bizantium di Italia tengah dan Roma.
* [[756]]: Para paus dianugerahi independensi pemerintahan atas [[Roma]] oleh Raja [[Pepin si Pendek]] dari Bangsa [[Frank]], dalam [[Donasi Pepin]]. Lahirnya [[Negara-negara Kepausan]].
* [[787]]: Konsili Ekumenis Nicea kedua menghentikan [[Ikonoklasme]].
* [[793]]: Penjarahan biara [[Lindisfarne]] menandai dimulainya serbuan Bangsa [[Viking]] ke Eropa Kristen.
 
Pada permulaan abad ke-8, kebijakan [[ikonoklasme Bizantium|anti-ikon di Romawi Timur]] menjadi biang keladi utama sengketa antara Gereja Timur dan Gereja Barat. Kaisar-kaisar Romawi Timur melarang warganya membuat maupun menghormati gambar orang-orang suci, karena dinilai menyalahi [[Dasa Titah]]. Agama-agama besar lain di Dunia Timur, seperti [[agama Yahudi]] dan [[agama Islam]], juga memiliki larangan serupa. [[Paus Gregorius III]] menentang keras larangan ini.<ref name="Vidmar103">Vidmar, Jedin 34</ref> [[Irene dari Athena|Irene]], permaisuri kaisar baru yang sehaluan dengan Sri Paus, menggelar sebuah konsili oikumene untuk menuntaskan permasalahan ini. Pada tahun 787, bapa-bapa (waligereja yang menghadiri) [[Konsili Nicea II|Konsili Nikea II]] "menyambut hangat kedatangan rombongan perutusan yang membawa surat dari Sri Paus".<ref name="Duffy74">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 63, 74</ref> Dalam sidang penutup yang dipimpin wakil-wakil [[Paus Adrianus I|Paus Hadrianus I]],<ref>Franzen 35</ref> 300 bapa konsili "menerima ajaran Sri Paus"<ref name="Duffy74"/> yang membenarkan tindakan membuat dan menghormati [[ikon]].
== Kekaisaran Romawi Suci sampai Akhir Abad Pertengahan (800 — 1453) ==
 
Dengan penobatan [[Karel Agung]] oleh [[Paus Leo III]] pada tahun 800, maupun pemberian gelar ''[[Patricius|Patricius Romanorum]]'' dan penyerahan kunci [[Makam Santo Petrus]] kepadanya, lembaga kepausan mendapatkan pengayom baru di belahan Dunia Barat. Dukungan pengayom baru membuat para paus sampai taraf tertentu merdeka dari kekuasaan kaisar di Konstantinopel, tetapi pengayom baru juga menjadi salah satu sebab [[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]]. Sedari awal perjalanan sejarah Gereja, para Kaisar Romawi Timur dan para [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Batrik Konstantinopel]] memandang diri mereka sebagai penerus sejati Kekaisaran Romawi.<ref>Jedin 36</ref> Ketika [[Paus Nikolas I|Paus Nikolaus I]] menolak mengakui kesahihan jabatan [[Photios I dari Konstantinopel|Batrik Konstantinopel yang disandang Fotios I]], Sang Batrik pun menuding Sri Paus sebagai ahli bidah karena mempertahankan frasa ''[[filioque]]'' dalam syahadat, yang ia anggap sama saja dengan percaya bahwa [[Roh Kudus]] keluar dari [[Allah Bapa|Bapa]] "''dan [[Allah Putra|Putra]]''". Dukungan pengayom baru memang memperkuat lembaga kepausan, tetapi dalam jangka panjang justru menciptakan masalah baru bagi para paus, yakni [[kontroversi Penobatan|kontroversi investitur]], ketika para [[Kaisar Romawi Suci]] berusaha menempatkan orang-orang kepercayaannya pada jabatan uskup, bahkan jabatan paus.<ref name="Vidmar107">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlmn. 107–111</ref><ref name="Duffy78">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 78, quote: "Pengganti Paus Paskalis, [[Paus Eugenius II]] (824–7), justru terpilih berkat pengaruh kaisar, sehingga menghilangkan sebagian besar dari keuntungan-keuntungan yang sudah dicapai lembaga kepausan. Ia mengakui kedaulatan kaisar atas Negara Gereja, dan menerima undang-undang dasar sodoran dari Lothair yang mengesahkan pengawasan kekaisaran atas tata usaha pemerintahan Roma, memaksa seluruh warga Negara Gereja untuk bersumpah setia kepada kaisar, dan mewajibkan paus terpilih untuk bersumpah setia kepada kaisar sebelum dinobatkan. Bahkan pada masa jabatan [[Paus Sergius II]] (844–847), ditetapkan bahwa paus terpilih tidak boleh dinobatkan tanpa mandat kaisar, dan upacara penobatan harus dihadiri
* [[25 Desember]] [[800]]: Raja [[Charlemagne|Karel Agung]] dari Bangsa Frank dimahkotai sebagai [[Kekaisaran Romawi Suci|Kaisar Romawi Suci]] di Barat oleh [[Paus Leo III]] di [[Basilika Santo Petrus]].
wakil kaisar. Pemberlakuan ketetapan ini sama saja dengan menghidupkan kembali sejumlah aturan Kekaisaran Romawi Timur yang jauh lebih merendahkan martabat."</ref> Sesudah [[Kekaisaran Karoling|Kekaisaran Wangsa Karoling]] terpecah belah, dan pasukan-pasukan Muslim mulai gencar merongrong Semenanjung Italia, lembaga kepausan pun memasuki kurun waktu ketidakberdayaan tanpa pengayom sama sekali.<ref>Franzen. 36–42</ref>
* [[829]]: [[Ansgarius]] memulai karya misi di [[Swedia]] dekat [[Stockholm]].
* [[863]]: [[Santo Kiril]] dan [[Santo Methodius]] diutus oleh [[Patriark Konstantinopel]] untuk menginjili bangsa-bangsa [[Slavia]]. Mereka menerjemahkan Alkitab ke dalam [[Bahasa Slavik Gerejawi Kuna|Slavonika]].
* [[869]]: [[Konsili Ekumenis Konstantinopel IV]] mengutuk [[Photius]]. Konsili ini dan konsili-konsili umum berikutnya disangkal oleh Gereja-Gereja Ortodoks Timur.
* [[910]]: Biara agung [[Benediktin]] di [[Cluny]] meremajakan [[monastisisme]] Barat. Biara-biara menyebar ke wilayah-wilayah terpencil di Eropa Barat.
* [[988]]: [[Vladimir I dari Kiev|St. Vladimir Agung]] dibaptis; menjadi Adipati Agung Kiev pertama yang beragama Kristen.
* [[1012]]: [[Burchardus dari Worms]] merampungkan ke-20 jilid ''Decretum'' dari [[Hukum Kanon]].
* [[16 Juli]] [[1054]]: Perpecahan [[Liturgi]]s, [[linguistik]], dan politis mengakibatkan perpecahan permanen antara Gereja Timur dan Gereja Barat, yang dikenal sebagai [[Skisma Timur-Barat]] atau Skisma Akbar. Tiga legatus, [[Humbertus dari Mourmoutiers]], [[Fredericus dari Lorraine]], dan [[Petrus, Uskup Agung Amalfi]], memasuki Katedral Hagia Sophia saat perayaan misa pada Sabtu petang dan meletakkan pada altar selembar [[Bulla kepausan]] berisi ekskomunikasi atas Patriark [[Mikhael I Kerularius]]. Para legatus bergegas kembali ke Roma dua hari kemudian, meninggalkan kota Konstantinopel yang tak lama lagi dilanda huru-hara.
* [[27 November]] [[1095]]: [[Paus Urbanus II]] menyampaikan khotbah ''sacrum bellum'' (perang suci), [[Perang Salib]], untuk membela umat Kristiani Timur, dan para [[peziarah]] di [[Tanah Suci]], dalam [[Konsili Clermont]].
* [[1098]]: Pendirian biara pembaharuan di [[Citeaux]], yang mendorong pertumbuhan ordo [[Cistercian]].
* [[1099]]: Perebutan kembali [[Yerusalem]] oleh para pejuang [[Perang Salib I]].
 
=== Puncak Abad Pertengahan ===
[[Berkas:Paris.notre.dame.750pix.jpg|thumb|350px|Katedral Notre-Dame - dirancang dalam gaya arsitektur Gothik.]]
[[Berkas:St-thomas-aquinas.jpg|jmpl|[[Thomas Aquinas|Santo Tomas Aquinas]]]]
{{lihat pula|Kekristenan pada Abad Pertengahan}}
[[reformasi Kluniak|Usaha pembaharuan biara yang berlangsung Cluny]] pada tahun 910 menundukkan para [[abbas|abas]] di bawah kendali langsung Sri Paus, alih-alih di bawah kendali penguasa-penguasa feodal, dan dengan demikian menghilangkan salah satu biang keladi utama korupsi. Kenyataan ini memicu pembaharuan besar-besaran di biara-biara.<ref name="Duffy88">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 88–89</ref> Baik biara-biara, rumah-rumah tarekat, maupun gereja-gereja katedral masih tetap menjalankan hampir semua sekolah serta perpustakaan, dan kerap menjalankan pula usaha simpan-pinjam yang mendorong pertumbuhan ekonomi.<ref name="Woods40">Woods, ''How the Church Built Western Civilization'' (2005), hlm. 40</ref><ref name="LeGoff80">Le Goff, ''Medieval Civilization'' (1964), hlmn. 80–82</ref> Selepas tahun 1100, beberapa [[sekolah katedral]] dipecah menjadi [[sekolah tata bahasa]] dan sekolah tinggi yang mengajarkan mata-mata pelajaran lanjutan. Banyak dari sekolah-sekolah tinggi tersebut berkembang menjadi [[Universitas Abad Pertengahan|universitas]], leluhur lembaga-lembaga pendidikan modern di Dunia Barat. Perkembangan ini mula-mula berlangsung di [[Universitas Bologna|Bologna]], disusul [[Universitas Paris|Paris]] dan [[Universitas Oxford|Oxford]].<ref name="Woods44">Woods, ''How the Church Built Western Civilization'' (2005), hlmn. 44–48</ref> Di universitas-universitas inilah para teolog terkemuka berusaha menjelaskan hubungan pengalaman hidup dengan iman manusia.<ref name="Bokenkotter158"/> [[Thomas Aquinas|Santo Tomas Aquinas]], teolog yang paling terkemuka, menghasilkan ''[[Summa Theologica]]'', karya ilmiah penting yang merupakan sintesis filsafat [[Aristoteles]] dan injil.<ref name="Bokenkotter158">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 158–159</ref> Sumbangsih biara bagi [[Dunia Barat|masyarakat Dunia Barat]] mencakup penyebarluasan kepandaian mengolah logam, budi daya tanaman-tanaman pangan baru, penciptaan [[notasi musik]], dan penyusunan maupun pelestarian karya-karya sastra.<ref name="Woods44"/>
 
[[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]] yang memecah belah agama Kristen terjadi pada abad ke-11.<ref name="SandSp91">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 91</ref> Skisma ini timbul akibat sengketa antara Konstantinopel dan Roma mengenai siapa yang berwenang membawahi Gereja di Sisilia, dan bermuara pada aksi saling ekskomunikasi pada tahun 1054.<ref name="SandSp91"/> Sejak saat itu, umat Kristen Latin dikenal dengan sebutan Gereja Katolik, dan umat Kristen Yunani dikenal dengan sebutan [[Gereja Ortodoks Timur|Gereja Ortodoks]].<ref name="StoChris44">Collins, ''The Story of Christianity'' (1999), hlm. 103</ref><ref name="Vidmar104">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 104</ref> Baik [[Konsili Lyon II]] tahun 1274 maupun [[Konsili Firenze]] tahun 1439 gagal merukunkan kedua belah pihak.<ref name="Duffy119">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 119, 131</ref> Beberapa [[Gereja-Gereja Katolik Timur|Gereja Timur]] telah kembali bersatu dengan Gereja Katolik, dan beberapa Gereja Timur lain mengaku tidak pernah keluar dari persekutuan dengan Sri Paus.<ref name="Vidmar104"/><ref>{{cite web|title=Eastern Catholic |work=Catholic World News |publisher=Trinity Communications |year=2008 |url=//www.cwnews.com/news/biosgloss/definition.cfm?glossID=67 |accessdate=30 Mei 2008 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20050409045926/http://www.cwnews.com/news/biosgloss/definition.cfm?glossID=67 |archivedate=9 April 2005 |df= }}</ref> Secara resmi, kedua Gereja belum kembali bersatu, tetapi [[Deklarasi gabungan Katolik-Ortodoks 1965|kedua belah pihak sudah menarik kembali pernyataan ekskomunikasi masing-masing]] pada tahun 1965.<ref name="Duffy278">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 278</ref>
* [[1123]]: [[Konsili Lateran Pertama|Konsili Ekumenis Lateran Pertama]].
* [[1139]]: [[Konsili Lateran II|Konsili Ekumenis Lateran Kedua]].
* [[1144]]: [[Basilika Santo Denis]] karya [[Abbot Suger]] adalah bangunan besar pertama yang dibangun dalam gaya [[arsitektur Gothik]].
* [[1150]]: Publikasi ''[[Decretum Gratiani]]''.
* [[1179]]: [[Konsili Lateran III|Konsili Ekumenis Lateran Ketiga]].
* [[1182]]: Gereja Maronit menegaskan kembali persekutuannya yang tak terputus dengan [[Tahta Suci]].
* [[2 Oktober]] [[1187]]: [[Pengepungan Yerusalem]]. Pasukan Ayyubi dibawah pimpinan [[Saladin]] merebut Yerusalem, mengobarkan [[Perang Salib III]].
* [[8 Januari]] [[1198]]: Lotario de' Conti di Segni terpilih menjadi [[Paus Innosentius III]]. Masa kepausannya dianggap sebagai puncak kekuasaan temporal dari kepausan.
* [[13 April]] [[1204]]: [[Perang Salib IV|Penjarahan Konstantinopel]] oleh para pejuang [[Perang Salib IV]]. Permulaan [[Kekaisaran Latin di Konstantinopel]].
* [[1205]]: [[Santo Fransiskus dari Assisi]] menjadi seorang [[pertapa]], mendirikan ordo kerahiban [[Fransiskan]].
* [[11 November]] [[1215]]: [[Konsili Lateran IV|Konsili Ekumenis Lateran Keempat]] dibuka oleh Paus Innosentius III.
* [[November 30]], [[1215]]: Konsili Ekumenis Lateran Keempat ditutup oleh Paus Innosentius III. Tujuh puluh dekrit disetujui, salah satunya adalah definisi [[transubstansiasi]].
* [[1229]]: [[Inkuisisi]] dibentuk sebagai tanggapan terhadap [[bidaah]] [[Cathar]], dalam [[Konsili Toulouse]].
* [[1231]]: Akta pendirian [[Universitas Paris]] dikeluarkan oleh [[Paus Gregorius IX]].
* [[1241]]: Mangkatnya [[Ogadai Khan]], Khan Agung bangsa [[Mongol]], menghentikan gerak maju bangsa Mongol ke Eropa sesudah kemenangan yang mereka raih dengan mudah dalam [[Pertempuran Liegnitz]] (sekarang di Polandia) dan [[Pertempuran Mohi]] (sekarang di Hungaria) melawan gabungan serdadu Kristen.
* [[1245]]: [[Konsili Ekumenis Lyons Pertama]]. Mengucilkan dan memecat Kaisar Frederick II.
* [[1274]]: [[Konsili Ekumenis Lyons Kedua]]. Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks bersatu kembali untuk sementara waktu.
* [[1295]]: [[Marco Polo]] tiba di kampung halamannya [[Venesia]].
* [[February 22]], [[1300]]: [[Paus Bonifasius VIII]] mengeluarkan Bulla "Antiquorum fida relatio"; perayaan Tahun Suci Yubileum yang pertama kali tercatat.
* [[18 November]] [[1302]]: Paus Bonifasius VIII mengeluarkan Bulla Kepausan [[Unam sanctam]].
* [[1305]]: Pengaruh Perancis mengakibatkan Paus pindah dari [[Roma]] ke [[Avignon]].
* [[12 Agustus]] [[1308]]: [[Paus Klemens V]] mengeluarkan Bulla ''Regnans in coelis'' menyeru diselenggarakannya sebuah konsili umum pada [[1 Oktober]] [[1310]], di Vienne, Perancis dengan tujuan "melakukan pemeriksaan sehubungan dengan Ordo Ksatria Templar, baik atas para anggota perorangan maupun tanah-tanahnya, dan sehubungan pula dengan hal-hal lain yang terkait dengan iman Katolik, Tanah Suci, dan perbaikan Gereja dan aparat gerejawi".
* 17 - 20 Agustus [[1308]]: Para pinpinan [[Ksatria Templar]] [[Perkamen Chinon|diampuni secara rahasia]] oleh Paus Klemens V seusai diperiksa oleh para agen kepausan untuk memverifikasi klaim-klaim yang dituduhkan terhadap mereka di kastil Chinon di [[Keuskupan Tours]].
* [[16 Oktober]] [[1311]]: Sesi formal pertama dari [[Lpnsili Vienne|Komsili Ekumenis Vienne]] dimulai di bawah kepemimpinan Paus Klemens V.
* [[22 Maret]] [[1312]]: Klemens V mengeluarkan Bulla ''Vox in excelsis'' membubarkan [[Ksatria Templar]].
* [[6 Mei]] [[1312]]: Konsili Ekumenis Vienne ditutup pada sesi formal ketiga.
* [[26 Mei]] [[1328]]: [[William dari Ockham]] melarikan diri dari Avignon. Kelak dia dikucilkan oleh [[Paus Yohanes XXII]], yang dituding Ockham sebagai bidaah.
* [[1370]]: Santa [[Katerina dari Siena]] mengimbau Paus untuk kembali ke Roma.
* [[1378]]: Anti-paus Klemens VII (Avignon) dipilih sebagai tandingan terhadap [[Paus Urbanus VI]] (Roma) menimbulkan [[Skisma Barat]].
* [[1387]]: Bangsa Lithuania menjadi bangsa terakhir di Eropa yang menganut iman Katolik.
* [[1440]]: [[Johannes Gutenberg]] merampungkan mesin cetak kayunya yang menggunakan logam yang dapat dipindah-pindahkan merevolusi penyebaran pengetahuan dengan cara reproduksi yang lebih murah dan lebih cepat. Hasilnya adalah produksi Alkitab dan buku-buku lainnya dalam jumlah banyak.
* [[29 Mei]] [[1453]]: [[Jatuhnya Konstantinopel]].
 
Pada abad ke-11, timbul [[kontroversi Penobatan|kontroversi investitur]] antara Kaisar Romawi Suci dan Sri Paus, yakni sengketa mengenai hak mengangkat petinggi Gereja. Sengketa ini adalah tahap pertama dalam pertikaian berkepanjangan antara [[Gereja dan negara di Eropa pada Abad Pertengahan]]. Mula-mula lembaga kepausan tampil sebagai pihak yang unggul, tetapi karena masyarakat Italia terbelah menjadi [[Guelf dan Ghibellin|golongan Guelfi dan golongan Gibellini]] yang sering kali diteruskan ke anak cucu sampai akhir [[Abad Pertengahan]], lembaga kepausan lambat laun menjadi pihak yang lemah, terutama karena sengketa ini menyeret lembaga kepausan ke tengah arena politik. Gereja juga berusaha mengendalikan, atau mengutip pungutan dari perkawinan di kalangan ningrat dengan mengeluarkan larangan kawin sampai tujuh lapis turunan bagi pasangan dari dua keluarga sedarah ([[konsanguinitas]]) dan pasangan dari dua keluarga semenda ([[Afinitas (hukum kanon)|afinitas]]) pada tahun 1059. Dengan adanya larangan-larangan tersebut, hampir semua perkawinan di kalangan ningrat harus mendapatkan dispensasi dari Sri Paus. Pada tahun 1215, larangan-larangan ini dibatasi sampai empat lapis turunan saja, dan sekarang hanya terbatas pada satu satu lapis turunan, misalnya seorang laki-laki diharamkan mengawini putri tirinya.
== Abad Pencerahan (1454 — 1632) ==
[[Berkas:Michelangelo's Pieta 5450 cropncleaned.jpg|right|thumb|250px|''Pieta'' karya Michelangelo dalam Basilika St. Petrus, Vatikan]]
* [[1492]]: [[Christopher Columbus|Christophorus Columbus]] menemukan Dunia Baru.
* [[1493]]: Dengan [[Inter caetera]], [[Paus Alexander VI]] menganugerahkan hak-hak kolonial tunggal atas sebagian besar Dunia Baru kepada [[Spanyol]].
* [[22 Januari]] [[1506]]: Kaspar von Silenen dan kontingen pertama dari para serdadu bayaran [[Swiss]] memasuki Vatikan pada masa pemerintahan [[Paus Julius II]]. Tanggal ini adalah tanggal tradisional berdirinya [[Garda Swiss]].
* [[18 April]] [[1506]]: Paus Julius II melakukan peletakan batu pertama dari Basilika St. Petrus yang baru.
* [[1508]]: Michaelangelo mulai melukisi langit-langit [[Kapela Sistina]].
* [[31 Oktober]] [[1517]]: [[Martin Luther]] mengajukan [[95 Thesis]]nya, memprotes penjualan [[indulgensi]].
* [[1516]]: Santo Sir Thomas More menerbitkan "Utopia" dalam Bahasa Latin.
* [[1519]]: [[Penaklukan Spanyol atas Mexico]] oleh [[Hernando Cortes]].
* [[3 Januari]] [[1521]]: Martin Luther akhirnya diekskomunikasikan oleh [[Paus Leo X]] dalam [[bulla kepausan|bulla]] [[Decet Romanum Pontificem]].
* [[1521]]: Pembaptisan umat katolik perdana di [[Filipina]], bangsa Kristiani pertama di [[Asia Tenggara]]. Peristiwa ini diperingati dengan perayaan [[Santo Niño de Cebú]].
* [[17 Oktober]] [[1521]]: Paus Leo X menganugerahkan gelar [[Fidei Defensor]] bagi [[Raja Henry VIII dari Inggris]] karena pembelaannya atas ketujuk sakramen dan supremasi paus dalam [[Assertio Septem Sacramentorum]] terhadap [[Protestan]]tisme.
* [[6 Mei]] [[1527]]: [[Penjarahan Roma]].
* [[1531]]: [[Bunda dari Guadalupe|Bunda Maria Guadalupe]] menampakkan diri kepada [[Juan Diego]] di [[Mexico]].
* [[16 November]] [[1532]]: [[Francisco Pizarro]] mengalahkan [[Atahualpa]]. Penaklukan Kekaisaran Bangsa Inka.
* [[1534]]: Kepala dan seluruh warga Kampung Mamuya di [[Maluku Utara]] memeluk iman Katolik.
* [[15 Agustus]] [[1534]]: [[Ignatius Loyola|Santo Ignatius Loyola]] dan lima orang lainnya, termasuk [[Fransiskus Xaverius]] bertemu di Montmartre di luar Paris untuk mendirikan Ordo misionaris [[Serikat Yesus]].
* [[30 Oktober]] [[1534]]: Parlemen Inggris menyetujui ''Act of Supremacy'' yang menjadikan Raja Inggris sebagai Kepala Tertinggi Gereja Inggris. Skisma Anglikan dengan Roma.
* [[1535]]: Michaelangelo mulai melukis Pengadilan Terakhir dalam Kapela Sistina.
* [[1536]] Sampai [[1540]]: [[Dissolusi biara-biara]] di Inggris, Wales dan Irlandia.
* [[17 Desember]] [[1538]]: Paus Paulus III mengekskomunikasikan Raja Henry VIII dari Inggris.
* [[1540]]: [[Paus Paulus III]] mengukuhkan Ordo [[Serikat Yesus]].
* [[1543]]: Karya tulis lengkap dari teori heliosentris Kopernikus dengan judul, Perihal Revolusi Bola-Bola Langit (De Revolutionibus Orbium Coelestium) diterbitkan. Dianggap sebagai awal revolusi ilmu pengetahuan.
* [[13 Desember]] [[1545]]: [[Konsili Trente]] diselenggarakan pada masa kepausan Paulus III, untuk mempersiapkan tanggapan Katolik atas [[reformasi]] protestan. Peraturan-peraturan yang dihasilkannya menjadi pedoman umat Katolik selama sekurang-kurangnya tiga abad.
* [[1546]] Sampai [[1547]]: Santo [[Fransiskus Xaverius]] mengunjungi dan membaptis beberapa warga [[Ambon]], [[Saparua]], dan [[Ternate]].
* [[4 Desember]] [[1563]]: [[Konsili Trente]] ditutup. Dekrit-dekrit dikukuhkan pada [[26 Januar]] [[1564]], oleh Pius IV dalam Bulla "Benedictus Deus".
* [[1568]]: [[Yohanes Krisostomus|St. Yohanes Krisostomus]], [[St. Basil]], [[Gregory dari Nazianzus|St. Gregorius Nazianzus]], [[St. Athanasius]] dan [[St. Thomas Aquinas]] dijadikan para [[Doktor Gereja]].
* [[14 Juli]] [[1570]]: Paus St. Pius V mengeluarkan Konstitusi Apostolik mengenai [[Misa Tridentina]], Quo Primum.
* [[7 Oktober]] [[1571]]: Armada Kristiani dari Liga Kudus mengalahkan kaum Turki Ottoman dalam [[Pertempuran Lepanto]].
* [[1577]]: [[Teresa dari Avila]] menulis ''El Castillo Interior'', salah satu dari karya-karya tulis klasik dari [[mistisisme]] Katolik.
* [[24 Februari]] [[1582]]: Paus Gregorius XIII mengeluarkan Bulla [[Inter gravissimas]] yang mereformasi [[Kalender Julian]].
* [[4 Oktober]] [[1582]]: [[Kalender Gregorian]] pertama kalinya diadopsi oleh [[Italia]], [[Spanyol]], dan [[Portugal]]. Sesudah tanggal 4 Oktober adalah tanggal 15 Oktober - sepuluh hari dihilangkan.
* [[28 September]] [[1586]]: Domenico Fontana berhasil menyelesaikan pemugaran Obelisk Vatikan di tempatnya sekarang di alun-alun St. Petrus. Dipuji sebagai sebuah pencapaian teknis pada masa itu.
* [[1593]]: [[Robert Bellarmine]] merampungkan karyanya ''Disputationes de controversiis christianae fidei''.
* [[1598]]: Peranan Paus dalam [[Perdamaian Vervins]].
* [[1600]]: [[Paus Klemens VIII]] mengesahkan pemanfaatan kopi meskipun ada petisi yang diajukan para imam untuk melarang minuman Muslim yang mereka sebut "minuman iblis". Sri Paus mencoba secangkir dan menyatakannya "sungguh lezat sehingga sayang sekali untuk membiarkan orang-orang kafir memanfaatkannya secara eksklusif. Kita perlu mencurangi Setan dengan cara membaptisnya."<ref>[http://www.newpartisan.com/home/suave-molecules-of-mocha-coffee-chemistry-and-civilization.html Suave Molecules of Mocha] Coffee, Chemistry, and Civilization, New Partisan - A Journal of Culture, Arts and Politics, 7 Maret 2005, diakses 23 Oktober 2006</ref>
* [[1614]]: [[Tokugawa Ieyasu]] melarang kekristenan di [[Jepang]].
* [[1619]] Sampai [[1799]]: VOC berkuasa di Nusantara, Agama Katolik dilarang. Imam-imam Katolik diusir, dan umat Katolik pribumi diprotestankan.
* [[19 April]] [[1622]]: [[Paus Gregorius XV]] menjadikan Armand Jean du Plessis de Richelieu sebagai kardinal atas nominasi [[Raja Louis XIII]] — menjadi [[Kardinal Richelieu]]. Pengaruh dan kebijakan-kebijakannya sangat memengaruhi perkembangan seni, budaya, politik, agama, dan perang di Eropa.
* [[18 November]] [[1626]]: [[Paus Urbanus VIII]] dengan khidmat meresmikan Basilika St. Petrus yang baru 1.300 tahun sesudah basilika pertama yang dibangun oleh Konstantinus dikonsekrasi oleh [[Paus Silvester I]].
 
[[Berkas:CouncilofClermont.jpg|jmpl|kiri|Dalam sidang [[Konsili Clermont]] tahun 1095, [[Paus Urbanus II]] mengimbau bangsa Eropa Barat untuk mengobarkan [[Perang Salib Pertama|Perang Salib]], gambar dalam [[naskah beriluminasi]] dari ''ca.'' tahun 1490]]
== Abad Akal-Budi (1633 — 1800) ==
* [[1633]]: [[Galileo]] diadili.
* [[1638]]: [[Pemberontakan Shimabara]] mengakibatkan meningkatnya penindasan atas umat Katolik, dan semua umat Kristiani di Jepang.
* [[12 September]] [[1683]]: [[Pertempuran Wina]]. Kemenangan penentu bagi bala tentara [[Liga Suci]], pimpinan Raja Yohanes III Sobieski dari Polandia, atas kaum Turki Ottoman, pimpinan Wazir Agung Merzifonlu [[Kara Mustafa]] Pasha.
* [[1653]]: [[Sumpah Salib Coonan]] diikrarkan oleh sekelompok [[Umat Kristiani Santo Tomas]] menentang Bangsa Portugis.
* [[1685]]: [[Louis XIV dari Perancis|Louis XIV]] mengeluarkan [[Maklumat Nantes]] dengan harapan dapat merebut hati paus.
* [[1691]]: [[Paus Innosentius XII]] mengeluarkan pernyataan menentang [[nepotisme]] dan [[simoni]].
* [[1713]]: [[Ensiklikal]] [[Unigenitus]] mengutuk [[Jansenisme]].
* [[1715]]: [[Paus Klemens XI]] mengeluarkan ketetapan yang menentang pihak [[Yesuit]] dalam perkara [[Kontroversi Ritus-Ritus Cina]].
* [[1721]]: [[Kaisar Kangxi]] melarang misi Kristiani di [[Cina]].
* [[28 April]] [[1738]]: Paus Klemens XII mengeluarkan bulla ''[http://www.papalencyclicals.net/Clem12/c15inemengl.htm In Eminenti]'' yang melarang umat Katolik untuk mengikuti, membantu, bergaul atau memberi bantuan dalam bentuk dan cara apa pun kepada organisasi-organisasi Freemasonry dan Freemason dengan ancaman ekskomunikasi.
* [[1738]]: [[Ordo Suster-Suster Caritas Montreal]] didirikan.
* [[1769]]: Ordo [[Passionis]] dianugerahi hak-hak penuh oleh [[Paus Klemens XIV]].
* [[1769]]: [[Junípero Serra]] mendirikan [[Misi San Diego de Alcala]], misi Spanyol pertama di [[California]].
* [[1773]]: [[Pembubaran Yesuit]].
* [[1789]]: [[John Carroll]] menjadi [[Uskup Baltimore]], uskup pertama di [[Amerika Serikat]].
* [[1793]]: [[Revolusi Perancis]] melembagakan standar-standar [[anti-klerus]].
* [[1798]]: [[Paus Pius VI]] ditawan.
 
[[Paus Urbanus II]] melancarkan [[Perang Salib Pertama|Perang Salib yang pertama]] pada tahun 1095, setelah menerima permohonan bantuan dari [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Romawi Timur]] [[Alexius I Komnenus|Aleksios Komnenos]] untuk membendung invasi bangsa Turki.<ref name="rileysmith">Riley-Smith, ''The First Crusaders'' (1997), hlm. 8</ref> Paus Urbanus juga yakin bahwa Perang Salib dapat membantu merukunkan Gereja Barat dengan Gereja Timur.<ref name="Vidmar130">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlmn. 130–131</ref><ref name="Bokenkotter140">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 140 quote: "Jadi ketika Urbanus menyerukan imbauan untuk mengobarkan Perang Salib di Clermont pada tahun 1095, salah satu motifnya adalah memberi bantuan kepada umat Kristen Timur yang sedang dirundung masalah."</ref> Laporan-laporan tentang kezaliman kaum Muslim terhadap umat Kristen<ref name="Bokenkotter155">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 155 quote: "Tersiar pula cerita-cerita tentang perlakuan semena-mena orang kafir terhadap orang-orang Kristen yang sedang berziarah ke Yerusalem. Cerita-cerita ini membangkitkan kemarahan masyarakat Dunia Barat."</ref> memicu pelancaran serangkaian kampanye militer mulai tahun 1096, yang dikenal dengan sebutan [[Perang Salib]]. Kampanye-kampanye militer ini dilancarkan dengan tujuan memulihkan kekuasaan umat Kristen atas [[Tanah Suci]]. Tujuan ini tidak kunjung terwujud secara permanen, dan aksi-aksi kejam yang dilakukan angkatan bersenjata kedua belak pihak meninggalkan warisan sikap saling curiga di antara umat Islam dan umat Kristen Gereja Barat maupun Gereja Timur.<ref name="LeGoff66">Le Goff, ''Medieval Civilization'' (1964), hlmn. 65–67</ref> [[Perang Salib Keempat|Aksi penjarahan kota Konstantinopel]] yang terjadi pada masa Perang Salib IV membuat umat Kristen Timur merasa sangat terpukul dan kecewa, meskipun tahu bahwa [[Paus Innosensius III|Paus Inosensius III]] secara terang-terangan melarang aksi tersebut.<ref name="Tyerman">Tyerman, ''God's War: A New History of the Crusades'' (2006), hlmn. 525–560</ref> Pada tahun 2001, [[Paus Yohanes Paulus II]] memohon umat Kristen Ortodoks untuk mengampuni dosa-dosa umat Katolik, termasuk aksi penjarahan kota Konstantinopel tahun 1204.<ref>{{cite news | title =Pope sorrow over Constantinople
== Abad ke-19 ==
|work=''BBC News''| date = 29 June 2004| url =http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/3850789.stm | accessdate =6 April 2008 }}</ref>
* [[16 Juli]] [[1802]]: Konkordat Perancis tahun 1801. Gereja Katolik terbentuk kembali di Perancis.
* [[2 Desember]] [[1804]]: Napoleon memahkotai diri sendiri sebagai Kaisar Perancis di Katedral Notre Dame, Paris, di hadapan Paus Pius VII.
* [[8 Mei 1807]]: Raja Louis Napoleon memberikan persetujuan atas pendirian [[Perfektur Apostolik]] [[Hindia Belanda]] di [[Batavia]].
* [[1847]]: [[Patriark Latin Yerusalem]] mulai bertempat tinggal di [[Yerusalem]].
* [[1850]]: [[Keuskupan Agung Westminster]] dan dua belas keuskupan lainnya didirikan, dan dengan demikian terbentuk kembali hirarki Katolik di [[Kerajaan Inggris]].
* [[1852]]: [[Konsili Penuh Baltimore]] yang pertama diselenggarakan di Amerika Serikat.
* [[8 Desember]] [[1869]]: Paus Pius IX membuka Konsili Ekumenis Vatikan Pertama.
* [[18 Juli]] [[1870]] : Konstitusi Dogmatis Gereja Kristus dari sesi keempat Konsili Vatikan I, "Pastor Aeternus", mengeluarkan dogma [[Infalibilitas kepausan]] di antara isu-isu lainnya sebelum jatuhnya kota Roma dalam dalam [[Perang Franco-Prussia]] yang mengakibatkan konsili ini berakhir secara perematur dan mengakhiri keberadaan [[Negara-negara Kepausan]]. Kontroversi perihal beberapa isu mengakibatkan terbentuknya [[Gereja Katolik Lama]]. Konsili ini belum ditutup secara resmi sampai pada tahun 1960 oleh [[Paus Yohanes XXIII]] dalam rangka persiapan [[Konsili Vatikan II|Konsili Vatikan Kedua]].
* [[15 Mei]] [[1891]]: Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklikal ''Rerum Novarum'' (terjemahan: Hal-Hal Baru).
* [[30 November]] [[1894]]: Paus Leo XIII mempublikasikan Surat Apostolik ''[http://www.papalencyclicals.net/Leo13/l13orient.htm Orientalium Dignitas]'' (Mengenai Gereja-Gereja Timur) yang menjaga arti penting dan keberlangsungan tradisi-tradisi Timur bagi Gereja secara keseluruhan.
* [[1898]] - Secondo Pia mengambil foto-foto pertama dari Kain Kafan Turin.
 
Ada dua langgam arsitektur gereja yang lahir pada kurun waktu ini. Langgam arsitektur yang lahir lebih dulu adalah [[Arsitektur Romanesque|langgam Romawi]], yakni gaya arsitektur yang memadukan dinding-dinding raksasa dengan pelengkung-pelengkung bundar dan langit-langit batu. Ketiadaan jendela-jendela berukuran besar diimbangi dengan lukisan-lukisan berwarna-warni pada dinding ruangan yang bertemakan kisah-kisah Alkitab dan riwayat hidup orang-orang kudus. [[Basilika Saint-Denis]] menandai kemunculan trend baru di bidang arsitektur katedral, karena dibangun menggunakan gaya [[arsitektur Gotik|arsitektur Gothik]].<ref name="Woods122">Woods, ''How the Church Built Western Civilization'' (2005), hlmn. 119–122</ref> Gaya arsitektur yang menghadirkan jendela-jendela besar serta pelengkung-pelengkung yang lancip dan tinggi ini membuat pencahayaan ruangan maupun keselarasan geometri bangunan menjadi lebih baik, dengan maksud untuk mengarahkan pikiran umat kepada Allah, "Sang Mahapengatur".<ref name="Woods122"/> Pada abad ke-12, lahir empat [[Monastisisme|tarekat kerahiban]] baru yang sebagian besar anggotanya berkiprah sebagai [[ordo militer|kesatria-kesatria militer]] dalam Perang Salib.<ref name="Norman62">Norman, ''The Roman Catholic Church'' (2007), hlm. 62</ref> Santo [[Bernardus dari Clairvaux]], rahib tarekat [[Sistersien]], sangat besar pengaruhnya terhadap tarekat-tarekat baru ini, dan memprakarsai usaha-usaha pembaharuan demi memastikan kemurnian tujuan pembentukannya.<ref name="Norman62"/> Berkat pengaruhnya yang besar, [[Paus Aleksander III]] melancarkan usaha-usaha pembaharuan yang melahirkan [[Hukum kanon Gereja Katolik|hukum kanon]].<ref name="Duffy101">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 101</ref> Pada abad berikutnya, [[Fransiskus dari Assisi|Francesco di Bernardone]] dan [[Dominikus|Domingo de Guzmán]] mendirikan [[ordo mendikan|tarekat-tarekat fakir]] baru yang menghadirkan [[Hidup bakti|cara hidup bakti]] di tengah-tengah lingkungan perkotaan.<ref name="LeGoff87">Le Goff, ''Medieval Civilization'' (1964), hlm. 87</ref>
== Abad ke-20 ==
* [[15 Desember]] [[1904]]: 178 warga Kalibawang dibaptis oleh [[Van Lith|Romo Van Lith, SJ]], lokasi pembaptisan kini menjadi tempat ziarah [[Sendangsono]].
* [[1926]]: Fransiskus Xaverius Satiman ditahbiskan menjadi imam pribumi pertama di Hindia Belanda.
* [[2 Oktober]] [[1928]]: Santo Josemaría Escrivá mendirikan [[Opus Dei]], sebuah organisasi sedunia yang beranggotakan umat awam Gereja Katolik.
* [[11 Februari]] [[1929]]: [[Perjanjian Lateran]] ditandatangani oleh Benito Mussolini dan Kardinal Gasparri menetapkan [[Vatikan|Kota Vatikan]] sebagai negara merdeka dan menyelesaikan masalah perebutan hak atas kota Roma antara [[Italia]] dan [[Tahta Suci]] sejak pengambilalihan [[Negara Kepausan]] pada tahun 1870.
* [[12 Februari]] [[1931]]: Radio Vatikan diresmikan. Dibangun oleh Guglielmo Marconi dan diresmikan oleh Paus Pius XI. Siaran perdananya dalam kode Morse berbunyi: ''In nomine Domini, amen''.
* [[20 Juli]] [[1933]]: Konkordat antara Tahta Suci dan Pemerintah Jerman ditandatangani oleh [[Paus Pius XII|Eugenio Kardinal Pacelli]] dan [[Franz von Papen]], masing-masing mewakili [[Paus Pius XI]] dan Presiden [[Paul von Hindenburg]].
* [[1 September]] [[1939]]: Jerman menginvasi Polandia. Permulaan Perang Dunia kedua. Vatikan menyatakan sikap netral guna menghindari keterlibatan dalam konflik dan juga untuk menghindari pendudukan oleh militer Italia.
* [[1940]]: [[Albertus Soegijapranata]] ditahbiskan menjadi [[uskup]] pribumi pertama di Hindia Belanda.
* [[1944]]: Tentara Jerman menduduki Roma. [[Adolf Hitler]] menyatakan akan menghormati netralitas Vatikan; akan tetapi beberapa insiden, seperti memberi bantuan kepada personel angkatan udara sekutu yang terluka, nyaris menyebabkan [[Nazi Jerman]] menginvasi Vatikan. Roma dibebaskan oleh tentara sekutu hanya beberapa minggu sesudah pendudukan Jerman.
* [[1950]]: [[Maria diangkat ke surga]] dijadikan dogma.
* [[20 Januari]] [[1961]]: [[John F. Kennedy]] diambil sumpahnya sebagai [[presiden Amerika Serikat]] yang ke-35. Dia merupakan tokoh katolik pertama dan calon termuda yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
* [[11 Oktober]] [[1962]]: [[Paus Yohanes XXIII]] membuka [[Konsili Vatikan II|Konsili Ekumenis Vatikan Kedua]]. [[Konsili Ekumenis]] ke-21 dari Gereja Katolik ini menitikberatkan [[panggilan universal menuju kekudusan]] dan membuahkan banyak perubahan dalam praktik, termasuk makin meningkatnya penekanan pada [[ekumenisme]]; berkurangnya aturan-aturan penitensi, puasa dan praktik-praktik devosional lainnya; dan memulakan revisi atas peribadatan, yang menjadi makin sederhana dan mudah difahami umat dengan mengizinkan penggunaan bahasa lokal menggantikan [[Bahasa Latin]]. Oposisi terhadap perubahan-perubahan yang dihasilkan Konsili ini menimbulkan gerakan [[Umat Katolik Tradisionalis]] yang tidak menyetujui perubahan-perubahan atas tata-cara peribadatan yang lama.
* [[7 Desember]] [[1965]]: Deklarasi Bersama Katolik-Ortodoks oleh Paus Paulus VI dan Patriark Ekumenis Athenagoras I. Ekskomunikasi timbal-balik dari [[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]] tahun 1054 antara Katolik dan Ortodoks ditarik kembali oleh kedua belah pihak.
* [[8 Desember]] [[1965]]: Paus Paulus VI menutup Konsili Vatikan Kedua.
* [[29 Juni]][[1967]]: Yustinus Darmojuwono dilantik sebagai [[kardinal]] Indonesia yang pertama.
* 1970: [[Misa Paulus VI|Revisi atas Missale Romanum]], dikeluarkan setelah introduksi bahasa setempat secara bertahap dalam perayaan [[Misa]].
* [[26 Agustus]] [[1978]]: [[Paus Yohanes Paulus I]] menjadi paus pertama yang menggunakan dua nama kepemimpinan sekaligus. Dia memimpin Gereja hanya selama 33 hari.
* [[16 Oktober]] [[1978]]: [[Paus Yohanes Paulus II]] menjadi paus Polandia pertama dan tokoh non-Italia pertama yang dipilih menjadi paus dalam kurun waktu 450 tahun; berpengaruh atas keruntuhan [[komunisme]] di Eropa.
* 1984: [[Hari Pemuda Dunia]] yang pertama yang digagas Paus Yohanes Paulus II dirayakan di Roma. Silih berganti dirayakan di Roma dan sebuah kota lain setiap tahun.
* [[30 Juni]] [[1988]]: Uskup Agung [[Marcel Lefebvre]] dari [[Sosietas St. Pius X]] (SSPX), menahbiskan empat pria menjadi uskup di [[Ecône]], [[Swis]] tanpa meminta persetujuan paus. Lefebvre dan keempat pria terseut otomatis dijatuhi ekskomunikasi sesuai hukum kanon. Para tradisionalis SSPX sejak saat itu berada dalam status [[skisma]].<ref>[http://catholiceducation.org/articles/apologetics/ap0072.html Schism of SSPX] Pete Vere, My Journey out of the Lefebvre Schism: All Tradition Leads to Rome, Catholic Education Resource Center, diakses 20 Nov. 2006</ref>
* [[31 Desember]] [[1991]]: Uni Soviet resmi dibubarkan. Gereja yang tertindas muncul kembali dari persembunyian.
* 1992: [[Katekismus Gereja Katolik]] pertama kali dicetak di Perancis.
* 1994: ''[[Ordinatio Sacerdotalis]]'', surat Apostolik berisi larangan atas [[pentahbisan perempuan]] menjadi imam, dikeluarkan oleh [[Paus Yohanes Paulus II]].
 
Pada abad ke-12, muncul sempalan [[Katarisme]] di Languedoc, Prancis. Usaha-usaha untuk menanggulangi ajaran bidah inilah yang melahirkan lembaga inkuisisi. Setelah kaum Katar didakwa membunuh seorang [[Pierre de Castelnau|utusan paus]] pada tahun 1208, [[Paus Innosensius III|Paus Inosensius III]] melancarkan [[Perang Salib Albigensian|Perang Salib Albigenses]].<ref name="Duffy112">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 112</ref> Berbagai tindakan penyalahgunaan kewenangan yang terjadi selama berlangsungnya Perang Salib ini mendorong Paus Inosensius III untuk membentuk lembaga inkuisisi kepausan secara informal guna mencegah tindakan-tindakan pembantaian lanjutan dan memberantas sisa-sisa kaum Katar sampai ke akar-akarnya.<ref name="Vidmar144">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlmn. 144–147, quote: "Perang Salib yang kelak dikenal dengan sebutan Perang Salib Albigenses ini berlangsung sampai tahun 1219. Selaku seorang ahli hukum, Paus Inosensius III mampu menyadari kenyataan bahwa Perang Salib mudah sekali lepas kendali sekaligus mampu memikirkan cara untuk membendungnya. Ia mengimbau para penguasa lokal untuk mengadopsi undang-undang anti-ahli bidah dan menghadapkan terdakwa ke mahkamah. Pada tahun 1231, lembaga kepausan mulai melancarkan inkuisisi, dan para frater ditugaskan untuk membentuk mahkamah-mahkamah investigasi."</ref><ref name="Bokenkotter132">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 132, quote: "Sebuah Perang Salib dimaklumkan terhadap kaum yang kadang-kadang disebut "Albigenses"&nbsp;...&nbsp;Dalam rangka Perang Salib inilah lahir sistem inkuisisi lembaga kepausan, yakni mahkamah khusus yang dibentuk atas ketetapan Sri Paus dan bertugas mengusut para ahli bidah. Tanggung jawab tersebut sebelumnya dipercayakan kepada para uskup lokal. Meskipun demikian, Paus Innosensius merasa perlu menanggulangi ancaman kaum Albigenses sehingga mengirim delegasi-delegasi dengan kuasa khusus yang membuat mereka lepas dari kewenangan uskup. Pada tahun 1233, Paus Gregorius IX mengubah lembaga ''ad hoc'' ini menjadi sebuah sistem permanen yang dijalankan para inkuisitor, yang lazimnya dipilih dari kaum fakir Kristen, yakni anggota-anggota tarekat Dominikan dan tarekat Fransiskan yang terkenal berani, jujur, arif, dan giat."</ref> Pada masa-masa jayanya, sesudah diformalisasi [[Paus Gregorius IX]], lembaga [[inkuisisi Abad Pertengahan]] ini menghukum mati rata-rata tiga orang per tahun.<ref name="Bokenkotter132"/><ref name="Norman93">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlm. 93</ref> Seiring waktu, aksi-aksi [[inkuisisi]] lain juga dilancarkan
== Abad ke-21 ==
[[Berkas:Pope Benedictus XVI january,20 2006 (20).JPG|thumb|195px|Benediktus XVI, Paus pertama yang terpilih pada abad ke-21]]
* [[30 April]] [[2000]] : Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi St. Faustina dan menentukan Hari Minggu sesudah Paskah sebagai Hari Minggu Belas-Kasih Ilahi dalam Kalender Romawi Umum, yang mulai berlaku sejak tahun 2001.
* [[1 Januari]] [[2001]]: Abad ke-21 dan milenium baru dimulai. Gereja mengkhidmatkan permulaan milenium Kristiani ketiga dengan memperpanjang sampai ke sebagian tahun 2001, tahun Yubileum yang diperingati Gereja tiap 25-tahun sekali. Khusus untuk tahun 2000, disebut Yubileum Agung.
* [[6 Januari]] [[2001]]: Yohanes Paulus II mengeluarkan [[Novo Millennio Ineunte]], sebuah program bagi Gereja dalam milenium baru, dalam mana dia menempatkan kekudusan melalui latihan doa sebagai prioritas terpenting dari Gereja Katolik sejalan dengan tujuannya.
* [[18 Januari]] [[2002]]: Mantan iman [[John Geoghan]] didakwa melakukan [[pelecehan seksual|perundungan seksual terhadap anak-anak]] dan dijatuhi hukuman penjara 10 tahun, sebagai bagian dari skandal pelecehan seksual. Kasus Geoghan merupakan salah satu dari skandal-skandal terburuk dalam Gereja Katolik di zaman modern.
* [[2 April]] [[2005]]: Paus Yohanes Paulus II meninggal-dunia pada usia 84 tahun. Pemakamannya disiarkan ke segenap penjuru dunia melalui media modern. Jutaan peziarah Katolik pergi ke Roma untuk memberikan penghormatan terakhir.
* [[19 April]] [[2005]]: Joseph Kardinal Ratzinger asal Jerman terpilih oleh [[Dewan Kardinal]] sebagai [[Paus Benediktus XVI]], dan menjadi paus pertama yang terpilih pada abad ke-21 dan pada [[milenium ke-3]].
* [[18 Agustus]] [[2005]]: Paus Benediktus XVI berkunjung ke [[Cologne]], [[Jerman]], kunjungan pertamanya di luar Italia. Melanjutkan [[Hari Pemuda Dunia]] yang dimulai oleh pendahulunya.
* [[12 September]] [[2006]]: Paus Benediktus XVI memberikan ceramah "Iman, Akal Budi serta Kenangan dan Renungan Universitas" di [[University of Regensburg]]. Mengutip Kaisar [[Manuel II Palaiologos|Manuel II Paleologus]]: "Tunjukkan padaku hal baru yang dibawa Muhammad, dan hal-hal yang akan kau dapati hanyalah keburukan dan ketidakmanusiawian, seperti perintah untuk menyiarkan dengan pedang iman yang dikhotbahkannya." dalam sebagian kecil dari ceramahnya mengenai iman dan akal budi, irasionalitas dari kekerasan, dan program de-helenisasi membangkitkan reasksi-reaksi keras dan mematikan dari umat muslim di seluruh dunia.<ref>[http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/speeches/2006/september/documents/hf_ben-xvi_spe_20060912_university-regensburg_en.html Iman, Akal Budi serta Kenangan-Kenangan dan Renungan-Renungan Universitas] dari situs web resmi Vatikan, diakses 18 Oktober 2006</ref><ref>[http://www.zenit.org/english/visualizza.phtml?sid=94748 "Tiga Langkah dalam Program DeHelenisasi"] oleh Paus Benediktus XVI, [[Zenit News Agency]], diakses 18 Oktober 2006</ref><ref>[http://www.latimes.com/news/nationworld/world/la-fg-pope17sep17,0,5146612.story?coll=la-home-world Pope Is Regretful That His Speech Angered Muslims, 17 September 2006, L.A. Times], diakses 18 Oktober 2006</ref><ref>[http://www.cnn.com/2006/WORLD/europe/09/18/pope.islam.ap/ Al Qaeda threat over pope speech, 18 September 2006, CNN.com] diakses 18 Oktober 2006</ref><ref>[http://today.reuters.com/news/articlenews.aspx?type=topNews&storyID=2006-09-18T100352Z_01_L18796129_RTRUKOC_0_US-POPE-ISLAM-QAEDA.xml&WTmodLoc=NewsHome-C1-topNews-1 Qaeda-led group vows "jihad" over Pope's speech, 18 September 2006, Reuters], diakses 18 Oktober 2006</ref>
* [[7 Juli]] [[2007]]: [[Motu proprio]] [[Summorum Pontificum]] dikeluarkan oleh Paus Benediktus XVI yang secara eksplisit memperbolehkan [[Missale Romanum]] tahun 1962 sebagai bentuk luar-biasa dari [[Ritus Romawi]]. Harapan akan pemulihan skisma antara [[Sosietas St. Pius X|SSPX]] dan Gereja Katolik tersirat dalam surat lampiran pada motu proprio tersebut.
 
Gereja atau penguasa sekuler untuk menindas ahli bidah, untuk menghadapi ancaman invasi [[Moor|orang Moro]], maupun untuk tujuan-tujuan politik.<ref name=christopherblack/> Para terdakwa bidah diimbau untuk mengingkari kesesatannya jika ingin terhindar dari hukuman penitensi, denda, kurungan, atau [[eksekusi pembakaran|bakar hidup-hidup]].<ref name="christopherblack">Black, ''Early Modern Italy'' (2001), hlmn. 200–202</ref><ref name="Casey">Casey, ''Early Modern Spain: A Social History'' (2002), hlmn. 229–230</ref>
== Bacaan selanjut ==
Bokenkotter, Thomas. ''A Concise History of the Catholic Church.'' Direvisi dan diperluas ed. New York: Image Books Doubleday, 2005. ISBN 0-385-51613-4
 
{{Konsili Ekumenis Katolik}}
== Referensi ==
Pada abad ke-14, pertentangan antara Gereja dan negara kian menjadi-jadi. Untuk melepaskan diri dari keadaan kalut di Roma, [[Paus Klemens V]] pindah ke Prancis pada tahun 1309, dan menjadi paus pertama dari tujuh orang paus yang bermastautin di kota benteng [[Avignon]], kawasan selatan Prancis.<ref name="Duffy122">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 122</ref> Kurun waktu ketika lembaga kepausan berkedudukan di Avignon disebut sebagai [[kepausan Avignon|zaman kepausan Avignon]]. Sri Paus kembali bermastautin di kota Roma pada tahun 1378 atas desakan [[Katarina dari Siena]] dan tokoh-tokoh lain yang merasa [[Takhta Suci|Takhta Santo Petrus]] sepatutnya berada di Roma.<ref name="McManners232">McManners, ''Oxford Illustrated History of Christianity'' (1990), hlm. 232, Bab 6 Christian Civilization oleh Colin Morris (Universitas Southampton)</ref><ref name="Vidmar155">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 155</ref> [[Konklaf|Sidang pemilihan paus baru]], yang digelar menyusul kemangkatan [[Paus Gregorius XI]] pada tahun itu, menjadi pokok pertentangan antara kubu pendukung calon paus berkebangsaan Italia dan kubu pendukung calon paus berkebangsaan Prancis yang bermuara pada [[Skisma Barat]]. Selama 38 tahun, ada dua orang paus yang menjabat secara bersamaan, seorang di Roma, dan seorang lagi di Avignon. Usaha rujuk justru memperumit masalah, karena memunculkan paus ketiga pada tahun 1409, yang tadinya direncakan menjadi satu-satunya paus yang dapat diterima semua pihak.<ref name="McManners240">McManners, ''Oxford Illustrated History of Christianity'' (1990), hlm. 240, Bab 7 Gereja pada [[Akhir Abad Pertengahan]] dan Pembaharuannya oleh [[Patrick Collinson]] (Universitas Cambridge)</ref> Masalah baru terpecahkan pada tahun 1417 dalam [[Konsili Konstanz]]. Para kardinal peserta konsili mengimbau ketiga paus yang ada untuk meletakkan jabatan, kemudian menggelar sidang pemilihan paus baru yang berakhir dengan terpilihnya [[Paus Martinus V]].<ref name="McManners240"/>
<div class="reflist4" style="height: 300px; overflow: auto; padding: 3px noprint" >
{{reflist|2}}
</div>
 
== LihatRenaisans Puladan reformasi ==
=== Abad penjelajahan dan para misionaris ===
* [[Sejarah Gereja (Eusebius)]]
{{utama|Kontra Reformasi|Gereja Katolik pada Abad Penjelajahan}}
* [[Sejarah gereja]]
{{See also|Reformasi Protestan|Kekristenan pada abad ke-16|Perang agama Eropa}}
Selama abad ke-15 dan awal abad ke-16, misionaris-misionaris dan penjelajah-penjelajah Eropa menyebarkan agama Kristen Katolik ke Benua Amerika, Asia, Afrika, dan Oseania. Dengan menerbitkan [[bulla kepausan|bula]] ''[[Inter Caetera]]'', [[Paus Aleksander VI]] menganugerahkan hak jajah atas sebagian besar daerah yang baru ditemukan kepada Spanyol dan [[Portugal]].<ref name="Koschorke13">[[Klaus Koschorke|Koschorke, K.]] ''A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America'' (2007), hlmn. 13, 283</ref> Di bawah sistem ''patronato'' ({{lang-pt|padroado}}), pejabat-pejabat negara mengatur pengangkatan rohaniwan dan membatasi hubungan langsung dengan Vatikan.<ref name="Dussel39">Dussel, Enrique, ''A History of the Church in Latin America'', Wm B Eerdmans Publishing, 1981, hlmn. 39, 59</ref> Pada bulan Desember 1511, [[Antonio de Montesinos (frater Dominikan)|Antonio de Montesinos]], seorang frater dari tarekat Dominikan, secara terbuka mengecam pejabat-pejabat pemerintah Spanyol di [[Hispaniola|Ispanyola]] karena memperlakukan orang-orang pribumi Amerika dengan semena-mena. Ia berkata, "...&nbsp;kamu sekalian sudah berdosa besar&nbsp;...&nbsp;karena kekejaman dan tirani yang kamu gunakan dalam berurusan dengan orang-orang tak berdosa ini".<ref name="Woods135">Woods, ''How the Church Built Western Civilization'' (2005), hlm. 135</ref><ref name=Johansen109a>[[Bruce E. Johansen]], ''The Native Peoples of North America,'' Rutgers University Press, New Brunswick, 2006, hlmn. 109, 110, quote: "Di Benua Amerika, [[Bartolomé de Las Casas]], seorang imam Katolik, giat mendorong dilakukannya penyelidikan resmi terhadap berbagai macam kekejaman dalam aksi penaklukan yang dilakukan bangsa Spanyol. Las Casas mendata tindakan-tindakan brutal bangsa spanyol terhadap orang-orang pribumi dengan sangat cermat."</ref><ref name="Koschorke287">Koschorke, ''A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America'' (2007), hlm. 287</ref> Menjawab kecaman tersebut, [[Ferrando II d'Aragón|Raja Fernando]] memberlakukan ''[[Undang-Undang Burgos]]'' dan ''Undang-Undang Valladolid''. Penerapannya tidak tegas, dan meskipun sebagian pihak menyalahkan Gereja karena tidak berbuat banyak demi kebebasan orang-orang Indian, pihak-pihak lain justru menegaskan bahwa Gerejalah satu-satunya lembaga yang menyuarakan kepentingan orang-orang pribumi.<ref name="Dussel45">Dussel, Enrique, ''A History of the Church in Latin America'', Wm B Eerdmans Publishing, 1981, hlmn. 45, 52, 53 quote: "Gereja yang misioner ini sejak semula sudah menentang tindakan-tindakan negara tersebut, dan hampir semua hal positif yang dilakukan demi kemaslahatan orang-orang pribumi adalah buah dari imbauan dan seruan para misionaris. Meskipun demikian, kenyataan bahwa ketidakadilan yang merajalela sangat sukar diberantas tetap tidak dapat dipungkiri&nbsp;...&nbsp;Tokoh yang lebih berjasa daripada Bartolome de Las Casas adalah Uskup Nikaragua, Antonio de Valdeviso, yang wafat sebagai martir karena membela masyarakat Indian."</ref> Isu ini menimbulkan krisis hati nurani di spanyol pada abad ke-16.<ref name="Koschorke287"/><ref name=Johansen109>[[Bruce E. Johansen]], ''The Native Peoples of North America,'' Rutgers University Press, New Brunswick, 2006, hlmn. 109, 110, quote: Sebagian besar karena karya tulis Las Casas, muncul gerakan di Spanyol yang memperjuangkan perlakuan yang lebih manusiawi terhadap orang-orang pribumi.</ref> Banyaknya swakritik dan renungan filsafati yang dikemukakan para teolog Katolik, teristimewa dari [[Francisco de Vitoria]], memunculkan perdebatan mengenai hakikat hak-hak manusia<ref name="Koschorke287"/> dan melahirkan hukum internasional modern.<ref name="Woods137">Woods, ''How the Church Built Western Civilization'' (2005), hlm. 137</ref><ref name="Chadwick327">Chadwick, Owen, ''The Reformation'', Penguin, 1990, hlm. 327</ref>
 
Pada tahun 1521, berkat kepemimpinan dan usaha pewartaan penjelajah Portugis, [[Fernando de Magelhaens|Fernão de Magalhães]], untuk pertama kalinya dilangsungkan pembaptisan orang-orang pribumi yang kemudian hari menjadi bangsa Kristen pertama di Asia Tenggara, yakni [[bangsa Filipina]].<ref name="Koschorke21">Koschorke, ''A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America'' (2007), hlm. 21</ref> Pada tahun berikutnya, misionaris-misionaris [[Fransiskan]] tiba di negeri yang kini bernama [[Meksiko]]. Mereka berusaha mengajak orang-orang Indian setempat untuk memeluk agama Kristen Katolik, tetapi juga berusaha meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mendirikan sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit. Orang-orang Indian mereka ajari metode-metode bercocok tanam yang lebih baik dan cara-cara yang lebih mudah untuk menenun dan membuat gerabah. Karena ada sebagian orang yang masih meragukan bahwa bangsa Indian sungguh-sungguh manusia, [[Paus Paulus III]] menerbitkan bula ''Veritas Ipsa'' atau ''[[Sublimis Deus]]'' pada tahun 1537 untuk menegaskan bahwa bangsa Indian patut diperlakukan sebagai manusia.<ref name=Johansen110>[[Bruce E. Johansen]], ''The Native Peoples of North America,'' Rutgers University Press, New Brunswick, 2006, hlm. 110, quote: "Dalam bula ''Sublimis deus'' (1537), Paus Paulus III menegaskan bahwa bangsa Indian harus dianggap sungguh-sungguh manusia, dan jiwa-jiwa mereka sama abadinya dengan jiwa-jiwa bangsa Eropa. Penegasan ini juga mengharamkam segala bentuk pembudakan bangsa Indian..."</ref><ref name="Koschorke290">Koschorke, ''A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America'' (2007), hlm. 290</ref> Semenjak terbitnya bula tersebut, usaha penyebaran agama Kristen Katolik mulai mebuahkan hasil.<ref name=samora20>Samora ''dkk.'', ''A History of the Mexican-American People'' (1993), hlm. 20</ref> Dalam rentang waktu 150 tahun berikutnya, usaha misi meluas sampai ke [[Amerika Serikat Barat Daya|kawasan barat laut Amerika Utara]].<ref name=jacksonxiv>Jackson, ''From Savages to Subjects: Missions in the History of the American Southwest'' (2000), hlm. 14</ref> Orang-orang pribumi secara legal didefinisikan sebagai kanak-kanak, dan para imam memegang peran ayah, yang sering kali dikukuhkan dengan penerapan hukuman badan.<ref name=jacksonxiii>Jackson, ''From Savages to Subjects: Missions in the History of the American Southwest'' (2000), hlm. 13</ref> Di India, misionaris-misionaris Portugis dan imam Yesuit asal Spanyol, [[Fransiskus Xaverius]], mewartakan Injil kepada orang-orang non-Kristen maupun komunitas-komunitas Kristen India yang mengaku sebagai komunitas-komunitas bentukan [[Tomas|Rasul Tomas]].<ref name="Koschorke3">Koschorke, ''A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America'' (2007), hlmn. 3, 17</ref>
 
[[Berkas:Whitby abbey photography.jpg|ka|jmpl|[[Biara Whitby]] di Inggris, salah satu dari ratusan biara Eropa yang dihancurkan pada masa [[reformasi Protestan|reformasi]] di Inggris, Prancis, dan negeri-negeri Kristen Protestan Reformed. Meskipun beberapa paguyuban biara di negeri-negeri Kristen Protestan Lutheran membubarkan diri dengan suka rela, ada pula yang tetap bertahan sampai sekarang.]]
 
=== Renaisans Eropa ===
Di Eropa, [[Renaisans]] menandai kemunculan kembali minat orang terhadap ilmu pengetahuan [[Abad Kuno]] dan [[Zaman Klasik|Abad Klasik]]. Renaisans juga merupakan kurun waktu ketika orang mulai mempertanyakan kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut. Katedral-katedral dan gereja-gereja sudah lama menjadi semacam buku bergambar dan galeri seni bagi jutaan orang yang tidak berpendidikan. Jendela-jendela kaca patri, [[fresko]]-fresko, patung-patung, lukisan-lukisan, dan panel-panel bergambar menceritakan kembali kisah hidup orang-orang kudus dan tokoh-tokoh Alkitab. Gereja mensponsori seniman-seniman besar Renaisans seperti [[Michelangelo]] dan [[Leonardo da Vinci]], pecipta sejumlah karya seni yang terkenal di seluruh dunia.<ref name="Duffy133">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 133</ref> Meskipun para pemimpin Gereja mampu mengarahkan seni rupa yang terinspirasi [[humanisme Renaisans]] untuk kepentingan Gereja, ada juga konflik-konflik antara kaum rohaniwan dan kaum humanis, misalnya konflik yang timbul sewaktu digelarnya sidang pengadilan ahli bidah terhadap [[Johann Reuchlin]]. Pada tahun 1509, cendekiawan Renaisans ternama, [[Desiderius Erasmus]], menulis ''[[Pujian kepada Kebodohan]]'', sebuah karya tulis yang merangkum keresahan masyarakat akan korupsi yang merajalela di dalam tubuh Gereja.<ref name="Norman86">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlm. 86</ref> [[Paus (Gereja Katolik|Lembaga kepausan]] sendiri dipertanyakan
kaum [[konsiliarisme]] dalam [[Konsili Konstanz]] maupun [[Konsili Basel]]. Usaha-usaha pembaharuan yang nyata diusulkan dalam sidang [[Konsili Ekumene Katolik|kedua konsili oikumene]] tersebut maupun dalam [[Konsili Lateran V]], tetapi dimentahkan. Usaha-usaha tersebut dipandang perlu tetapi tidak membuahkan hasil dalam skala besar karena adanya perseteruan internal,<ref name="Franzen 65-78">Franzen 65–78</ref> konflik-konflik dengan Kekaisaran Turki Utsmaniyah maupun [[Saracen|kaum Sarasen]],<ref name="Franzen 65-78"/> dan praktik [[simoni]] maupun [[Kardinal kerabat|nepotisme]] yang merajalela di dalam tubuh Gereja pada abad ke-15 dan awal abad ke-16.<ref name="Bokenkotter202"/> Akibatnya, tokoh-tokoh duniawi yang kaya dan berkuasa seperti Roderigo [[Keluarga Borgia|Borgia]] ([[Paus Aleksander VI]]) dapat terpilih menjadi paus.<ref name="Bokenkotter202">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 201–205</ref><ref name="Duffy149">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 149</ref>
 
=== Perang-perang Reformasi Protestan ===
[[Konsili Lateran V]] hanya melahirkan segelintir usaha pembaharuan pada bulan Maret 1517. Beberapa bulan kemudian, pada tanggal 31 Oktober 1517, [[Martin Luther]] menerbitkan ''[[95 Dalil Luther|Sembilan Puluh Lima Dalil]]''-nya, dengan harapan dapat mencetuskan perdebatan.<ref name="Vidmar184">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 184</ref><ref name="Bokenkotter215">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 215</ref> Dalil-dalilnya memprotes pokok-pokok [[doktrin]] Gereja Katolik maupun praktik jual beli [[indulgensi]].<ref name="Vidmar184"/><ref name="Bokenkotter215"/> [[Huldrych Zwingli|Hulderikus Zwingli]], [[Yohanes Calvin]], dan beberapa tokoh lain juga mengecam ajaran-ajaran Gereja Katolik. Penentangan-penentangan tersebut didukung penguasa-penguasa lokal, dan berkembang menjadi gerakan [[Reformasi Protestan]].<ref name="ConciseHistory2">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 223–224</ref><ref name="Vidmar196">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlmn. 196–200</ref> Pada kurun waktu ini, banyak orang beremigrasi meninggalkan kampung halamannya ke daerah-daerah yang menoleransi atau menganut keyakinan yang sama dengannya, kendati ada pula yang bertahan tinggal dan menjadi [[Kripto-Protestantisme|kaum kripto-Protestan]] atau [[Nikodemit|orang Nikodemit]].
 
Di Jerman, gerakan reformasi menyulut perang antara [[Liga Schmalkaldic|Liga Schmalkalden]] selaku pihak Protestan melawan Kaisar [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Karel V]] selaku pihak Katolik. Perang sembilan tahun antara kedua belah pihak berakhir pada tahun 1555, tetapi ketegangan yang masih membara akhirnya menyulut konflik yang lebih besar lagi, yakni [[Perang Tiga Puluh Tahun]], yang meletus pada tahun 1618.<ref name="Vidmar233"/>
Di Negeri Belanda, perang-perang Kontra-Reformasi adalah [[Pemberontakan Belanda|Pemberontakan Rakyat Belanda]] dan [[Perang Delapan Puluh Tahun]] yang juga mencakup [[Perang Suksesi Jülich|Perang Suksesi Kepemimpinan Kadipaten Gulik]]. [[Perang Köln]] (1583–1589) adalah konflik antara faksi [[Protestan]] dan faksi [[Katolik]] di [[Elektorat Köln|Swapraja Kurfürstentum Köln]]. Ketika [[Gebhard Truchsess von Waldburg]], uskup agung yang mengepalai Swapraja Kurfürstentum Köln, berganti keyakinan menjadi pemeluk agama Kristen Protestan, umat Katolik memilih [[Ernst von Bayern]] menjadi Uskup Agung Köln yang baru. [[Ernst von Bayern]] berhasil mengalahkan [[Gebhard Truchsess von Waldburg]] beserta sekutu-sekutunya.
 
Di Prancis, serangkaian konflik yang disebut [[Perang Agama Prancis|Perang Agama di Prancis]] antara [[Huguenot|kaum Huguenot]] dan [[Liga Katolik (Prancis)|Liga Katolik]] berlangsung dari tahun 1562 sampai tahun 1598. Beberapa paus memihak dan menjadi penyandang dana Liga Katolik.<ref name="Duffy177">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 177–178</ref> Perang Agama di Prancis berakhir pada masa jabatan [[Paus Klemens VIII]]. Sri Paus terpaksa menerima isi [[Maklumat Nantes]] yang dikeluarkan [[Henri IV dari Prancis|Raja Henry IV]] pada tahun 1598. Maklumat Nantes menjamin toleransi sipil maupun [[toleransi beragama]] terhadap umat Protestan.<ref name="Vidmar233">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 233</ref><ref name="Duffy177"/> Pada tahun 1565, beberapa ratus [[Fort Caroline#Fort Caroline (1564–1565)|penumpang Huguenot yang selamat dari kapal karam]] menyerah kepada pemerintah koloni Spanyol di Florida karena yakin akan diperlakukan dengan baik. Selain beberapa orang Katolik, semua tawanan asal Prancis tersebut dihukum mati sebagai ahli bidah, dengan partisipasi aktif rohaniwan.<ref name="HendersonCommittee198987">{{cite book|author1=Richard R. Henderson|author2=International Council on Monuments and Sites. U.S. Committee|author3=United States. National Park Service|title=A Preliminary inventory of Spanish colonial resources associated with National Park Service units and national historic landmarks, 1987|url=https://books.google.com/books?id=AIkIAQAAMAAJ&q=slaughters|date=March 1989|publisher=United States Committee, International Council on Monuments and Sites, for the U.S. Dept. of the Interior, National Park Service|page=87}}</ref>
 
=== Inggris ===
[[Berkas:Martyrs_of_Guernsey.jpg|jmpl|Saat ketiga [[Martir Guernsey]] dihukum bakar pada masa pemerintahan Ratu Mary I, salah seorang di antaranya melahirkan. Bayinya dapat diselamatkan, tetapi karena para padri berpendapat bahwa si bayi mewarisi cacat akhlak ibunya, Bailiff Hellier Gosselin memerintahkan agar si bayi dilemparkan ke dalam kobaran api. Kemudian hari, Hellier Gosselin terpaksa kabur meninggalkan [[kepulauan Channel|Kepulauan Selat]] demi menghindari amuk massa sesudah Ratu Elizabeth I naik takhta.<ref>[https://brill.com/view/book/edcoll/9789004364950/B9789004364950_009.xml Pleading the Belly: A Sparing Plea? Pregnant Convicts and the Courts in Medieval England] oleh Sara M. Butler dalam ''Crossing Borders: Boundaries and Margins in Medieval and Early Modern Britain'' DOI: https://doi.org/10.1163/9789004364950_009</ref>]]
 
[[Reformasi Inggris]] tampaknya dilandasi
keinginan [[Henry VIII dari Inggris|Raja Henry VIII]] untuk menganulir perkawinannya dengan [[Katherine dari Aragon|Catalina de Aragón]], dan mula-mula lebih bersifat politik meskipun kemudian hari menjadi perkara teologi.<ref name=scruton1996p470>{{cite book |author=Roger Scruton|author-link=Roger Scruton|title=A Dictionary of Political Thought|url=https://archive.org/details/dictionaryofpoli0000scru_h0g0|year=1996|page=[https://archive.org/details/dictionaryofpoli0000scru_h0g0/page/470 470]|quote="Reformasi (Inggris) tidak boleh dicampuradukkan dengan perubahan-perubahan yang diperkenalkan dalam Gereja Inggris sewaktu 'Reformasi Parlemen' tahun 1529 sampai tahun 1536, yang pada hakikatnya bersifat politik alih-alih bersifat keagamaan, dirancang untuk menyatukan sumber kewenangan sekuler dan sumber kewenangan keagamaan menjadi satu kewenangan tunggal: [[Komuni Anglikan|Gereja Anglikan]] baru kemudian hari memunculkan perubahan-perubahan mendasar dalam doktrin."}}</ref> [[Acts of Supremacy|Undang-Undang Supremasi]] menjadikan kepala monarki Inggris sebagai kepala Gereja Inggris dan oleh karena itu membentuk [[Gereja Inggris]]. Kemudian sejak tahun 1536, sekitar 825 biara di seluruh Inggris, [[Wales]], dan Irlandia [[Pembubaran Biara-biara|disegel]] dan gereja-gereja Katolik disita negara.<ref name = Schama>Schama, ''A History of Britain 1: At the Edge of the World?'' (2003), hlmn. 309–311</ref><ref name="Vidmar220"/> Ketika Raja Henry VIII mangkat pada tahun 1547, seluruh biara, frateran, susteran, dan tempat-tempat suci dihancurkan atau disegel.<ref name="Vidmar220">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 220, quote: "Melihat kegigihan Cranmer dalam mempengaruhinya untuk menjadikan Inggris sebagai negara Lutheran atau Kalvinis, Henry mengambil keputusan pada bulan September 1538 dan mengundangkan Enam Pasal, yang bertujuan memulihkan iman purba, termasuk amalan selibat bagi kaum rohaniwan. Pada tahun 1543, sebagian besar undang-undang Reformasi ditunggangbalikkan. Satu orang, John Lambert, dijadikan contoh pada bulan November 1538. Ia dibakar dengan cara diseret keluar masuk kobaran api karena menganut keyakinan-keyakinan yang sama dengan Cranmer mengenai Ekaristi. Cranmer dipaksa menyaksikan peristiwa brutal itu. Ia juga harus memulangkan istrinya ke Jerman."</ref><ref name = Gonzalez75>Gonzalez, ''The Story of Christianity, Jilid 2'' (1985), hlm. 75, quote: "Di Inggris, ia mengambil langkah-langkah yang bertujuan sedapat mungkin menyesuaikan gereja di negeri itu dengan agama Kristen Katolik Roma, kecuali dalam urusan ketaatan kepada Sri Paus. Ia juga menolak memulihkan biara-biara, yang sudah ia segel dan sita dengan alasan reformasi, dan yang harta bendanya tidak ingin ia kembalikan."</ref> [[Mary I dari Inggris|Ratu Mary I]] memulihkan kesatuan Gereja Inggris dengan Roma, dan (bertentangan dengan saran dari duta besar Spanyol) menganiaya umat Protestan pada masa pemerintahannya.<ref name="Vidmar225">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlmn. 225–226</ref><ref name = Haigh159>Haigh, ''The English Reformation Revised'' (1987), hlm. 159, quote: "Mary ingin secepat mungkin mengubah Inggris menjadi negara Katolik: menegakkan kembali kewibawaan Sri Paus, membatalkan statuta-statuta parlemen yang telah mengubah hubungan antara Gereja dan negara dengan begitu radikal, serta memulihkan kembali doktrin dan peribadatan Katolik di dalam gereja Inggris. Tidak ada yang boleh menghalangi langkahnya. Baik gerutu, kerusuhan, maupun pemberontakan rakyat, bahkan saran duta besar Spanyol agar tidak bertindak buru-buru, mampu menghentikan usaha sang ratu untuk mewujudkan niatnya.&nbsp;...&nbsp;Tewas dibakar hidup-hidup di tangan sheriff menjadi hukuman bagi siapa saja yang terbukti menganut ajaran bidah di hadapan mahkamah Gereja dan tidak bersedia mengingkarinya."</ref> Sesudah beberapa kali diprovokasi, [[Elizabeth I dari Inggris|Ratu Elizabeth I]], pengganti Ratu Mary I, memberlakukan Undang-Undang Supremasi. Undang-undang ini mengharamkan pemeluk agama Katolik menjadi anggota asosiasi-asosiasi profesional, menjadi pejabat publik, memiliki hak suara, maupun mendidik anak-anak mereka.<ref name="Vidmar225"/><ref name=Solt149>Solt, ''Church and State in Early Modern England, 1509–1640'', (1990), hlm. 149</ref> Ratu Elizabeth I jauh lebih lama memerintah dibanding Ratu Mary I, dan jumlah [[Daftar martir Katolik dari Reformasi Inggris|umat Katolik]] maupun [[Daftar martir Protestan dari Reformasi Inggris|umat Protestan aliran lain]] yang dihukum mati pada masa pemerintahannya melampaui jumlah korban penganiayaan pada masa pemerintahan pendahulunya.<ref name="Vidmar225"/> Aniaya yang bermula pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth diteruskan
para penggantinya.<ref name = SchamaII>Schama, ''A History of Britain 1: At the Edge of the World?'' (2003), hlmn. 272–273.</ref> Ratu Elizabeth I juga memberlakukan [[Hukum Pidana (Irlandia)|Undang-Undang Hukum Pidana]] di Irlandia<ref name="jackson">Jackson, ''Ireland Her Own'' (1991), hlm. 514</ref> kendati tidak seefektif di Inggris.<ref name="Vidmar225"/><ref name="Norman132">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlmn. 131–132</ref> Karena agama Kristen Katolik sudah mengakar dalam kehidupan berbangsa dan dianggap sebagai salah satu unsur identitas bangsa di Irlandia, rakyat Irlandia terus bertahan melawan usaha gencar Inggris untuk melenyapkan Gereja Katolik.<ref name="Vidmar225"/><ref name="Norman132"/>
 
=== Konsili Trento ===
Dalam bukunya yang berjudul ''The Reformation, A History'', sejarawan [[Diarmaid MacCulloch]] mengemukakan pandangannya bahwa semua pembantaian yang terjadi pada era Reformasi melahirkan konsep toleransi beragama dan Gereja Katolik yang lebih baik,<ref>{{cite web | last =Potemra | first =Michael | title =Crucible of Freedom | work =National Review | date =13 July 2004 | url = http://nationalreview.com/books/potemra200407131542.asp| archiveurl = https://web.archive.org/web/20070426172353/http://nationalreview.com/books/potemra200407131542.asp| archivedate = 26 April 2007| accessdate =21 Juni 2008 }}</ref> yang merespon tantangan-tantangan terhadap doktrin dan penyelewengan-penyelewengan yang diungkit gerakan reformasi ke permukaan dalam [[Konsili Trento]] (1545–1563). Konsili inilah yang mencetuskan [[Kontra-Reformasi]] serta menegaskan kembali doktrin-doktrin pokok Kristen Katolik seperti [[transubstansiasi]] dan perlunya kasih, pengharapan, maupun iman untuk mencapai keselamatan.<ref name="Bokenkotter242">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 242–244</ref> Konsili Trento juga mereformasi banyak bidang lain yang penting bagi Gereja, khususnya melalui perbaikan mutu pendidikan rohaniwan dan konsolidasi yurisdiksi terpusat [[Kuria Romawi]].<ref name="Norman81">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlm. 81</ref><ref name="Bokenkotter242"/><ref name="Vidmar237">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 237</ref>
 
[[Berkas:Stift melk 001 2004.jpg|jmpl|300px|[[Biara Melk]] di [[Austria Hilir|Niederösterreich]], salah satu contoh bangunan bergaya [[Barok]]]]
 
Pada beberapa dasawarsa sesudah penyelenggaraan Konsili Trento, timbul [[Konsili Trento#Tanggapan Protestan|sengketa ilmiah]] antara [[Martin Chemnitz]] dari kubu Lutheran dan [[Diogo de Payva de Andrada]] dari kubu Katolik mengenai selaras tidaknya pernyataan-pernyataan tertentu dengan ajaran bapa-bapa Gereja dan Kitab Suci. Kritik-Kritik yang dimunculkan gerakan reformasi adalah salah satu faktor yang membidani lahirnya [[ordo keagamaan|tarekat-tarekat religius]] baru, antara lain tarekat [[Teatin]], [[Barnabit]], dan [[Yesuit]]. Beberapa dari tarekat-tarekat tersebut kemudian hari menjadi tarekat-tarekat misi ternama.<ref name="Norman91">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlmn. 91–92</ref> Pembaharuan dan penataan kembali kehidupan rohani terinspirasi karya-karya tulis orang-orang kudus baru (seperti [[Teresa dari Avila]], [[Fransiskus de Sales]], dan [[Filipus Neri]]) yang memunculkan beragam aliran kerohanian di dalam Gereja ([[Serikat Oratorian Neri|serikat Oratorian]], [[Karmelit|tarekat Karmelit]], [[Salesian|tarekat Salesian]], dll).<ref name="Bokenkotter251">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 251</ref> Perkembangan positif lain yang muncul pada kurun waktu ini adalah meningkatnya mutu pendidikan umat awam seiring maraknya pendirian sekolah-sekolah menengah yang menghidupkan kembali mata-mata pelajaran tingkat lanjut seperti sejarah, filsafat, dan teologi.<ref name="Vidmar241">Vidmar, ''The Catholic Church Through the Ages'' (2005), hlm. 241</ref> Untuk memasyarakatkan ajaran-ajaran Kontra-Reformasi, Gereja mendukung penerapan gaya [[Barok]] dalam penciptaan karya-karya seni rupa, seni musik, dan arsitektur. Penerapan gaya Barok di untuk kepentingan agama menghasilkan karya-karya yang mampu menyentuh lubuk hati dan menggugah keimanan.<ref name="Murray45">Murray, ''Dictionary of the Arts'' (1994), hlm. 45</ref>
 
Sementara itu, Fransiskus Xaverius, misionaris Yesuit asal [[Navarra]], membawa masuk [[Gereja Katolik di Jepang|agama Kristen Katolik ke Negeri Matahari Terbit]], dan pada akhir abad ke-16, berlaksa-laksa rakyat Jepang telah menjadi umat Katolik. Pertumbuhan Gereja di Jepang mandek pada tahun 1597. Dalam rangka mengisolasi negeri Jepang dari pengaruh asing, Syogun [[Toyotomi Hideyoshi|Toyotomi Hideyosyi]] melancarkan [[Kirisyitan|aksi penganiayaan yang sangat kejam terhadap umat Kristen]].<ref name="Koschorke31">Koschorke, ''A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America'' (2007), hlmn. 31–32</ref> Bangsa Jepang dilarang meninggalkan tanah airnya dan bangsa Eropa dilarang masuk ke Jepang. Meskipun demikian, [[Kakure Kirishitan|populasi kecil umat Kristen Jepang]] mampu bertahan menyintasi zaman sampai Jepang mulai membuka pintunya bagi dunia luar pada ke-19, dan masih tetap eksis sampai sekarang.<ref name="Koschorke31"/><ref name="McManners318">McManners, ''Oxford Illustrated History of Christianity'' (1990), hlm. 318, Bab 9 The Expansion of Christianity oleh [[John McManners]]</ref>
 
== Zaman Barok, Abad Pencerahan, dan revolusi ==
{{See also|Kekristenan pada abad ke-17|Kekristenan pada zaman modern#Abad Pencerahan (1640–1740)}}
 
=== Devosi-devosi kepada Bunda Maria ===
[[Konsili Trento]] menngobarkan kembali semangat hidup zuhud dan [[Penghormatan kepada Maria dalam Gereja Katolik|devosi-devosi kepada Bunda Maria]] dalam Gereja Katolik. Pada masa-masa [[Reformasi Protestan]], Gereja Katolik membela [[Mariologi Katolik Roma|keyakinan-keyakinannya tentang Bunda Maria]] terhadap pandangan-pandangan Protestan. Pada waktu yang sama, negara-negara Katolik [[perang Utsmaniyah di Eropa|berperang melawan Kekaisaran Turki Utsmaniyah]] dan mampu berjaya karena keberkahan syafaat [[Maria|Santa Perawan Maria]]. Kemenangan yang diraih dalam [[Pertempuran Lepanto]] (1571) diyakini sebagai anugerah Allah berkat syafaat Bunda Maria "dan menandai awal kebangkitan devosi-devosi kepada Bunda Maria, [[Ratu Surga]] dan Bumi, serta peranannya selaku [[mediatrix]] (perantara) berbagai kasih karunia Allah".<ref>Otto Stegmüller, Barock, in Marienkunde, 1967 566</ref> [[Colloquium Marianum]], sebuah kelompok elit, maupun [[Sodalitas Santa Perawan Maria]] melandaskan kegiatan-kegiatannya pada pengamalan hidup lurus, jauh dari [[tujuh dosa pokok|dosa-dosa utama]].
 
Sebagaimana telah ditetapkan [[Paus Paulus V]] pada tahun 1617, pada tahun 1622, [[Paus Gregorius XV]] menetapkan bahwa Santa Perawan Maria tidak terbukti dikandung tidak tanpa noda. Ketetapan tersebut mendukung keyakinan bahwa Santa Perawan Maria terlahir tanpa [[dosa asal]] karena dilindungi rahmat Allah (atau [[Dikandung Tanpa Noda|dikandung tanpa noda]]).{{Clarify|date=June 2009}} Pada tahun 1661, [[Paus Aleksander VII]] memaklumkan bahwa jiwa Bunda Maria bebas dari dosa asal. Pada tahun 1708, [[Paus Klemens XI]] memerintahkan agar segenap Gereja merayakan pesta [[Dikandung Tanpa Noda|Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda]]. perayaan [[Rosario]] diperkenalkan pada tahun 1716, dan perayaan Tujuh Duka Maria diperkenalkan pada tahun 1727. [[Doa Malaikat Tuhan]] mendapat dukungan besar dari [[Paus Benediktus XIII]] pada tahun 1724, dan dari [[Paus Benediktus XIV]] pada tahun 1742.<ref>F Zöpfl, Barocke Frömmigkeit, dalam Marienkunde, 577</ref> Amalan-amalan penghormatan terhadap Bunda Maria yang berkembang di tengah masyarakat menjadi lebih semarak daripada yang sudah-sudah, yakni berbagai [[ziarah]] penghormatan Bunda Maria, [[devosi Katolik|devosi-devosi]] ''Salve Maria'', [[litani]]-litani baru kepada Bunda Maria, sandiwara-sandiwara tentang Bunda Maria, [[himne|madah-madah pujian]] kepada Bunda Maria, dan [[prosesi]]-prosesi penghormatan Bunda Maria. Organisasi-organisasi [[persaudaraan]] Bunda Maria, yang sebagian besar kini sudah bubar, pernah memiliki berjuta-juta anggota.<ref>Zöpfl 579</ref>
 
[[Berkas:Jacob Ferdinand Voet - Portrait of Innocenzo XI Odescalchi (cropped).jpeg|jmpl|ka|Sesudah berabad-abad ditentang Prancis, [[Paus Innosensius XI|Paus Inosensius XI]] akhirnya dibeatifikasi
[[Paus Pius XII]] pada tahun 1956]]
 
=== Sekularisme Abad Pencerahan ===
[[Abad Pencerahan|Gerakan Pencerahan]] merupakan tantangan baru bagi Gereja. Berbeda dengan [[Reformasi Protestan]] yang hanya mempermasalahkan doktrin-doktrin Kristen tertentu, gerakan Pencerahan mempertanyakan agama Kristen secara meyeluruh. Pada umumnya gerakan Pencerahan menempatkan [[akal|nalar]] manusia di atas [[wahyu]] ilahi, dan mengecilkan kewenangan-kewenangan agamawi yang berlandaskan wahyu ilahi seperti [[Paus (Gereja Katolik)|lembaga kepausan]].<ref>Lortz, IV, 7–11</ref> Di lain pihak, Gereja berusaha membendung [[Galikanisme]] dan [[Konsiliarisme]], ideologi-ideologi yang mengancam lembaga kepausan maupun struktur Gereja.<ref>Duffy 188–189</ref>
 
Menjelang paruh akhir abad ke-17, [[Paus Innosensius XI|Paus Inosensius XI]] menginsyafi bahwa serangan bangsa Turki ke Eropa, yang didukung Prancis, merupakan ancaman besar bagi Gereja. Ia membentuk koalisi Polandia-Austria yang berhasil mengalahkan bangsa Turki di Wina pada tahun 1683. Bagi para ahli, Paus Inosensius XI adalah seorang paus yang saleh karena memberantas penyelewengan-penyelewengan dalam Gereja, antara lain praktik [[simoni]], [[nepotisme]], dan pemborosan lembaga kepausan yang membuat ia harus menanggung warisan utang sebesar 50.000.000 keping [[Scudo Italia|Scudo]]. Dengan menghapus sejumlah jabatan kehormatan dan memperkenalkan kebijakan-kebijakan fiskal baru, Paus Inosensius XI berhasil mengendalikan keuangan Gereja.<ref name="Duffy188"/> [[Paus Innosensius X|Paus Inosensius X]] dan [[Paus Klemens XI]] berjuang melawan ideologi [[Jansenisme|Yansenisme]] dan [[Galikanisme]], yang mendukung [[Konsiliarisme]] dan memungkiri keutamaan Sri Paus, dengan menuntut pemberian konsesi istimewa kepada Gereja di Prancis. Keadaan ini melemahkan kemampuan Gereja untuk menanggapi para pemikir [[Galikanisme|Galikanis]] seperti [[Denis Diderot]], yang menggugat doktrin-doktrin asasi Gereja.<ref name="Bokenkotter267">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 267–269</ref>
 
Pada tahun 1685, Raja Prancis penganut Galikanisme, [[Louis XIV dari Prancis|Louis XIV]], memaklumkan [[Maklumat Fontainebleau|pembatalan Maklumat Nantes]], dan dengan demikian mengakhiri toleransi beragama yang sudah berjalan selama satu abad. Prancis memaksa para teolog Katolik untuk mendukung [[Konsiliarisme]] dan memungkiri [[infalibilitas kepausan|infalibilitas Sri Paus]]. Raja Louis XIV mengancam [[Paus Innosensius XI|Paus Inosensius XI]] dengan [[Konsili Ekumene Katolik|konsili umum]] dan aksi militer untuk merebut [[Negara Gereja]].<ref>Franzen 326</ref> Negara [[kerajaan mutlak|monarki absolut]] tersebut menggunakan ideologi Galikanisme untuk menangani sendiri urusan pengangkatan hampir semua pejabat penting Gereja dan menguasai sejumlah besar harta benda Gereja.<ref name="Duffy188">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 188–191</ref><ref name="Norman137">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlm. 137</ref> Penyerobotan kewenangan Gereja oleh negara semacam ini juga menular ke negara-negera lain. Di Belgia dan Jerman, Galikanisme muncul dalam wujud [[Febronianisme]], yang menolak hak-hak prerogatif Sri Paus dengan pendapat-pendapat yang sama.<ref name="Franzen 328">Franzen 328</ref> Kaisar [[Joseph II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Josef II]] asal Austria (1780–1790) mempraktikkan kebijakan [[Josefisme]] dengan meregulasi peri kehidupan Gereja, pengangkatan pejabat Gereja, dan penyitaan besar-besaran harta benda Gereja.<ref name="Franzen 328"/> Abad ke-18 juga merupakan Abad Pencerahan Katolik, kurun waktu timbulnya gerakan reformasi dalam berbagai aspek.<ref>[[Ulrich L. Lehner]], The Catholic Enlightenment. The Forgotten History of a Global Movement (Oxford University Press, 2016).</ref>
 
=== Gereja di Amerika Utara ===
Usaha misi Katolik berkembang di daerah yang kini menjadi Kawasan Barat Amerika Serikat, tetapi harus bekerjasama dengan pejabat sipil dan militer Kerajaan Spanyol sampai abad ke-19.<ref>Franzen, 362</ref> [[Junípero Serra]], padri Fransiskan yang mengepalai usaha misi tersebut, mendirikan sejumlah pusat misi dan [[presidio]] di Kalifornia yang menjadi lembaga-lembaga ekonomi, politik, dan keagamaan yang penting.<ref name="Norman111">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlmn. 111–112</ref> Pusat-pusat misi tersebut memperkenalkan budi daya gandum, ternak lembu, serta tatanan politik dan keagamaan yang baru baru kepada suku-suku Indian di Kalifornia. Jalur-jalur tempuh yang melewati kawasan pesisir maupun daerah pedalaman dirintis dari [[Kota Meksiko]] dan pusat-pusat misi terdepan di [[Texas]] dan [[New Mexico|Meksiko Baru]] sehingga menghasilkan pembentukan 13 pusat misi besar di Kalifornia pada tahun 1781. Para pendatang dari Eropa membawa masuk bibit-bibit penyakit baru yang menewaskan sepertiga populasi pribumi.<ref name="King">King, ''Mission to Paradise''(1975), hlm. 169</ref> Meksiko menutup pusat-pusat misi pada era 1820-an dan menjual tanah-tanah misi. Pada abad ke-19, sesudah sebagian besar daerah koloni Spanyol dan Portugis dipecah, barulah Vatikan mampu mengambil alih penanganan kegiatan-kegiatan misi Katolik melalui organisasi ''[[Propaganda Fide]]''-nya.<ref>Franzen 362</ref>
 
=== Gereja di Amerika Selatan ===
Pada kurun waktu ini, Gereja harus menghadapi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan pemerintah Portugis dan Spanyol di daerah-daerah koloni mereka. Di Amerika Selatan, para Yesuit melindungi masyarakat pribumi dari perbudakan dengan jalan membangun permukiman-permukiman semimerdeka yang disebut [[Reduksi Yesuit|reduksi]] (tempat orang-orang pribumi justru disiksa, dipaksa memeluk agama Katolik, mengalami trauma, dan diperbudak para Yesuit). [[Paus Gregorius XVI]] menantang kedaulatan Spanyol dan Portugis dengan mengangkat orang-orangnya pilihannya sendiri menjadi uskup di daerah-daerah koloni, dengan mengutuk perbudakan maupun praktik [[sejarah perbudakan|jual beli budak]] dalam bula ''[[In supremo apostolatus]]'' tahun 1839, dan dengan menyetujui penahbisan rohaniwan pribumi sekalipun pemerintah masih berpandangan rasis.<ref name="Duffy221">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 221</ref>
 
=== Yesuit ===
{{utama|Serikat Yesus}}
==== Yesuit di India ====
[[Kekristenan di India|Komunitas Kristen India]] turun-temurun percaya bahwa mereka adalah kelanjutan dari paguyuban umat Kristen yang dibentuk [[Tomas|Rasul Tomas]] di Kerala. Mereka disebut [[umat Kristen Santo Tomas]]. Komunitas tersebut sangat kecil. Jumlah umat Kristen di India baru bertambah sesudah [[Fransiskus Xaverius]] (1502–1552), seorang padri Yesuit, mulai berkiprah di India. Teladannya diikuti [[Roberto de Nobili]] (1577–1656), padri [[Serikat Yesus|Yesuit]] asal [[Toskana]] yang diutus sebagai misionaris ke kawasan selatan India. Ia memelopori [[inkulturasi]], dengan mengadopsi berbagai adat-istiadat kaum [[Brahmana]] yang menurutnya tidak bertentangan dengan agama Kristen. Ia hidup selayaknya seorang Brahmana, mempelajari [[bahasa Sanskerta]], dan menghadirkan agama Kristen sebagai bagian dari khazanah kepercayaan bangsa India, bukan sebagai agama yang identik dengan kebudayaan Portugis maupun kaum penjajah. Ia memperbolehkan umat Kristen melaksanakan amalan-amalan warisan leluhur mereka yang menurutnya tidak bertentangan langsung dengan ajaran-ajaran Kristen. Pada tahun 1640, di [[Madurai]] saja sudah ada 40.000 pemeluk agama Kristen. Pada tahun 1632, [[Paus Gregorius XV]] mengizinkan pendekatan semacam ini, tetapi sentimen-sentimen anti-Yesuit yang kuat di Portugal, Prancis, dan bahkan di Roma membuat pendekatan tersebut dilarang, dan mengakhiri keberhasilan usaha-usaha misi Katolik di India.<ref>Franzen, 323</ref> Pada tanggal 12 September 1744, [[Paus Benediktus XIV]] melarang amalan-amalan yang disebut [[ritus-ritus Malabar]]. Akibatnya, umat Kristen dari masyarakat berkasta tinggi, yang ingin melestarikan budaya warisan leluhur mereka, meninggalkan Gereja Katolik.<ref>Robert Eric Frykenberg, ''Christianity in India: From Beginnings to the Present'' (Oxford University Press, 2008)</ref><ref>Stephen Neill, ''A History of Christianity in India'' (Cambridge University Press, 1984)</ref>
 
=== Revolusi Prancis ===
{{See also|Kekristenan pada abad ke-18|Kekristenan pada zaman modern#Revivalisme (1720–1906)}}
Gerakan antirohaniwan yang merajalela ketika berlangsungnya [[Revolusi Prancis]] mengakibatkan seluruh gereja berikut harta bendanya dinasionalisasi, bahkan ada usaha-usaha membentuk gereja yang dikelola negara. Sejumlah besar padri menolak bersumpah untuk taat kepada [[Majelis Nasional (Revolusi Prancis)|Majelis Nasional]], sehingga Gereja dinyatakan sebagai lembaga terlarang dan diganti dengan agama yang menyembah "Nalar", meskipun agama baru ini tidak kunjung memasyarakat. Pada kurun waktu ini, semua biara dihancurkan, 30.000 padri diasingkan, dan ratusan padri lainnya dibunuh.<ref>Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlmn. 283–285</ref><ref>Kenneth Scott Latourette, ''Christianity in a Revolutionary Age. Jld. I: The 19th Century in Europe; Background and the Roman Catholic Phase'' (1958) hlmn. 120–127</ref>
Karena [[Paus Pius VI]] memihak kubu penentang revolusi dalam [[Perang Koalisi Pertama]], [[Napoleon I dari Prancis|Napoleon Bonaparte]] menginvasi Italia. Sri Paus yang sudah berumur 82 tahun itu digiring sebagai tawanan ke Prancis pada bulan Januari 1798, dan wafat tak lama kemudian. Untuk mengambil hati rakyat, Napoleon mengizinkan Gereja Katolik untuk kembali berkiprah di Prancis dengan menandatangani [[Konkordat 1801]]. Tanah-tanah milik Gereja tidak pernah dikembalikan, tetapi para padri dan agamawan lainnya digaji pemerintah, yang mendanai perawatan harta benda Gereja dengan pendapatan pajak. Umat Katolik diizinkan membuka kembali sejumlah sekolahnya. Berakhirnya perang-perang Napoleon yang ditandai penyelenggaraan [[Kongres Wina]], menjadi era kebangkitan Katolik dan kembalinya Negara Gereja menjadi wilayah kedaulatan Sri Paus. Serikat Yesus juga dipulihkan.<ref name="Duffy216">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 214–216</ref><ref>Latourette, ''Jld. I: The 19th Century in Europe; Background and the Roman Catholic Phase'' (1958) hlmn. 127–129, 399–462</ref>
 
==== Prancis pada abad ke-19 ====
Prancis tetap sebuah negara Katolik. Hasil sensus tahun 1872 menunjukkan bahwa dari 36 juta warga negara Prancis, 35,4 juta jiwa memeluk agama Kristen Katolik, 600.000 jiwa memeluk agama Kristen Protestan, 50.000 memeluk agama Yahudi, dan 80.000 tercatat sebagai orang-orang berpikiran bebas. Revolusi Prancis gagal membinasakan Gereja Katolik, dan statusnya dipulihkan Konkordat 1801 yang ditandatangani Napoleon. Kembalinya wangsa Bourbon ke tampuk pemerintahan pada tahun 1814 memunculkan kembali banyak bangsawan dan tuan tanah kaya yang mendukung Gereja, yang mereka pandang sebagai kubu pertahanan konservatisme dan monarkisme. Meskipun demikian, biara-biara berikut tanah-tanahnya yang luas maupun kekuasaan politiknya yang besar sudah binasa. Sebagian besar tanah-tanah biara sudah dijual kepada para wirausahawan dari kota yang tidak memiliki ikatan sejarah dengan tanah maupun kaum taninya. Hanya sejumlah kecil padri yang ditahbiskan pada kurun waktu 1790–1814, sementara sejumlah besar padri meninggalkan Gereja. Akibatnya, jumlah rohaniwan paroki menyusut dari 60.000 orang pada tahun 1790 menjadi 25.000 orang saja pada tahun 1815, dan kebanyakan sudah uzur. Wilayah Prancis, terutama daerah sekitar kota Paris, hanya dilayani sejumlah kecil padri. Meskipun demikian, beberapa daerah masih teguh berpegang pada iman Katolik, di bawah pimpinan bangsawan-bangsawan dan keluarga-keluarga tua setempat.<ref>Robert Gildea, ''Children of the Revolution: The French, 1799–1914''(2008) hlm. 120</ref> Pemulihan berlangsung lamban, bahkan sangat lamban di kota-kota besar dan kawasan-kawasan industri. Melalui karya misi yang sistematis serta pengutamaan liturgi dan devosi-devosi kepada Santa Perawan Maria, ditambah dukungan dari Kaisar Napoleon III, kondisi Gereja Katolik di Prancis akhirnya membaik. Pada tahun 1870, ada 56.500 orang imam, yang merupakan tenaga-tenaga baru yang lebih muda dan lebih dinamis di desa-desa dan kota-kota kecil, dengan jaringan sekolah, lembaga amal, dan organisasi umat awam yang kuat.<ref>Roger Price, ''A Social History of Nineteenth-Century France'' (1987) bab 7</ref> Umat Katolik konservatif menguasai pemerintahan negara pada kurun waktu 1820–1830, tetapi lebih sering memainkan peran-peran politik sekunder atau harus melawan serangan-serangan dari golongan republikan, golongan liberal, golongan sosialis, dan golongan sekuler.<ref>Kenneth Scott Latourette, ''Christianity in a Revolutionary Age. Jld. I: The 19th Century in Europe; Background and the Roman Catholic Phase'' (1958) hlmn. 400–412</ref><ref>Theodore Zeldin, ''France, 1848–1945'' (1977) Jld. 2, hlmn. 983–1040</ref>
 
==== Zaman Republik Ketiga (1870–1940) ====
Pada zaman Republik Ketiga, timbul sengketa seputar status Gereja Katolik. Para rohaniwan dan uskup-uskup Prancis dipandang sebagai sekutu golongan monarkis, mengingat ada banyak rohaniwan yang berasal dari kalangan ningrat. Golongan republikan adalah golongan berbasis kalangan menengah Prancis yang antirohaniwan. Di mata mereka, persekutuan Gereja dengan golongan monarkis adalah ancaman politik terhadap ideologi republikanisme sekaligus bahaya yang mengintai semangat kemajuan modern. Golongan republikan merasa tidak senang terhadap Gereja karena afiliasi politik dan afiliasi kelas sosialnya. Bagi mereka, Gereja mewakili tradisi-tradisi, takhayul-takhayul, dan ideologi monarkisme yang sudah ketinggalan zaman. Golongan republikan didukung umat Protestan dan umat Yahudi. Berbagai aturan hukum diundangkan demi melemahkan Gereja Katolik. Pada tahun 1879, para padri dikeluarkan dari panitia-panitia pengelola rumah sakit dan badan-badan pengurus lembaga amal. Pada tahun 1880, dilancarkan upaya-upaya baru untuk menyingkirkan kongregasi-kongregasi religius. Dari tahun 1880 sampai 1890, tenaga perawat perempuan dari kalangan awam dijadikan pengganti para biarawati di banyak rumah sakit. Konkordat 1801 masih tetap berlaku, tetapi pada tahub 1881, pemerintah menghentikan pembayaran gaji kepada padri-padri yang tidak disenanginya.<ref>Philippe Rigoulot, "Protestants and the French nation under the Third Republic: Between recognition and assimilation," ''National Identities,'' Maret 2009, Jld. 11 Edisi 1, hlmn. 45–57</ref>
 
Undang-undang sekolah tahun 1882 yang diajukan [[Jules Ferry]], perdana menteri dari golongan republikan, mengatur sistem nasional sekolah-sekolah negeri yang mengajarkan moralitas puritan yang tegas tetapi tidak mengajarkan agama.<ref>Barnett B. Singer, "Minoritarian Religion and the Creation of a Secular School System in France," ''Third Republic'' (1976) No. 2 hlmn. 228–259</ref> Untuk sementara waktu, sekolah-sekolah swasta katolik ditoleransi. Nikah sipil diwajibkan, perceraian diizinkan, dan pastor-pastor tentara dibebastugaskan dari angkatan bersenjata.<ref>Patrick J. Harrigan, "Church, State, and Education in France From the Falloux to the Ferry Laws: A Reassessment," ''Canadian Journal of History,'' April 2001, 36#1 hlmn. 51–83</ref>
 
Ketika terpilih pada tahun 1878, [[Paus Leo XIII]] berusaha menenangkan kisruh hubungan Gereja-negara di Prancis. Pada tahun 1884, ia mengimbau uskup-uskup Prancis untuk tidak menunjukkan sikap bermusuhan kepada negara. Pada tahun 1892, ia menerbitkan sebuah ensiklik yang berisi anjuran kepada umat Katolik Prancis untuk mendukung pemerintah Republik Prancis dan membela Gereja dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan politik golongan republikan. Usaha perbaikan hubungan ini gagal. Rasa saling curiga kedua belah pihak sudah telanjur mendarah daging, bahkan kian tajam akibat [[skandal Dreyfus]]. Sebagian besar umat Katolik tergolong dalam kubu anti-Dreyfus. Serikat Asumsionis mempublikasikan artikel-artikel anti-Semit dan antirepublikan dalam jurnal mereka, ''La Croix''. Tindakan tersebut membuat para politikus republikan kebakaran jenggot dan bernafsu membalas dendam. Merekas sering kali bekerja bahu membahu dengan loji-loji [[Freemason|Tarekat Mason Bebas]]. Pemerintah Prancis pada masa kepemimpinan Perdana Menteri [[Pierre Waldeck-Rousseau]] (1899–1902) dan Perdana Menteri [[Émile Combes]] (1902–1905) bertikai dengan Vatikan dalam soal pengangkatan uskup-uskup. Para pastor tentara dikeluarkan dari rumah-rumah sakit angkatan laut dan rumah-rumah sakit militer (1903–1904), dan tentara diperintahkan untuk tidak berhubungan dengan klub-klub Katolik (1904). Ketika menjadi perdana menteri pada tahun 1902, Émile Combes bertekad mengalahkan agama Katolik dengan telak. Ia menyegel semua sekolah paroki di Prancis, kemudian mengusahakan agar parlemen menolak keabsahan semua tarekat religius. Kelima puluh empat tarekat religius yang ada di Prancis dengan demikian dinyatakan bubar, dan sekitar 20.000 anggota tarekat religius langsung angkat kaki dari Prancis, sebagian besar pindah ke Spanyol.<ref>Frank Tallett dan Nicholas Atkin, ''Religion, society, and politics in France since 1789'' (1991) hlm. 152</ref> Pada tahun 1905, [[Undang-undang pemisahan Gereja dan negara di Prancis tahun 1905|Konkordat 1801 dinyatakan batal]], sehingga Gereja dan negara akhirnya terpisahkan. Seluruh harta benda Gereja disita. Penyelenggaraan ibadat berjemaah diserahkan kepada serikat-serikat awam Katolik yang mengendalikan akses ke gereja-gereja. Pada praktinya, perayaan Misa dan ibadat-ibadat lain terus berjalan. Gereja Katolik di Prancis menderita kerugian besar dan kehilangan setengah imam-imamnya. Meskipun demikian, Gereja memetik keuntungan jangka panjang, yakni kebebasan mengatur diri sendiri, karena negara tidak lagi campur tangan dalam urusan pemilihan uskup dan ideologi Galikanisme pun akhirnya mati.<ref>Robert Gildea, ''Children of the Revolution: The French, 1799–1914'' (2010) bab 12</ref>
 
[[Berkas:Ruinas 030.jpg|jmpl|300px|Gereja [[reduksi Yesuit|permukiman Indian]] di [[San Ignacio Miní]]]]
 
=== Afrika ===
Menjelang akhir abad ke-19, para misionaris Katolik, yang datang ke Afrika bersama pemerintah daerah-daerah koloni, mendirikan sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, biara-biara, dan gereja-gereja.<ref name="Has398">Hastings, hlmn. 397–410</ref>
 
== Abad Industri ==
{{Seealso|Kekristenan pada zaman modern|Kekristenan pada abad ke-19}}
 
=== Konsili Vatikan I ===
Sebelum penyelenggaraan [[Konsili Vatikan I]], pada tahun 1854, [[Paus Pius IX]] mencanangkan [[Dogma dalam Gereja Katolik|dogma]] [[Dikandung Tanpa Noda]] dengan dukungan penuh mayoritas [[uskup]] Gereja Katolik yang ia mintai sumbang saran dari tahun 1851 sampai tahun 1853.<ref>{{citation|url=http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/audiences/alpha/data/aud19930324en.html |title=John Paul II, General Audience |publisher=Vatican.va |date=Maret 24, 1993 |accessdate=8 Agustus 2013 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110810175256/http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/audiences/alpha/data/aud19930324en.html |archivedate=10 Agustus 2011 |df= }}</ref> Delapan tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1846, Sri Paus sudah lebih dahulu mempermaklumkan Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda sebagai pelindung Amerika Serikat sebagaimana yang diharapkan uskup-uskup di negara itu.<ref>Pius IX dalam Bäumer, hlm. 245</ref>
 
Dalam sidang Konsili Vatikan I, sekitar 108 orang bapa konsili meminta agar frasa "perawan tak bercela" ditambahkan ke dalam doa [[Salam Maria]].<ref>dan menambahkan frasa ''Immaculata'' (Yang Tak Bercela) ke dalam [[Litani Loreto]].</ref> Beberapa bapa konsili meminta agar dogma Dikandung Tanpa Noda dimasukkan ke dalam [[kredo|syahadat]], tetapi ditentang Paus Pius IX.<ref>Bauer 566</ref>
Banyak orang Katolik di [[Prancis]] yang berharap konsili oikumene ini menjadikan [[infalibilitas kepausan|infalibilitas Sri Paus]] dan [[Maria diangkat ke surga|pengangkatan Bunda Maria ke surga]] dijadikan dogma.<ref>Civilta Catolica 6 Februari 1869.</ref> Selama konsili berlangsung, muncul sembilan petisi terkait mariologi yang mendukung dogmatisasi keyakinan tentang pengangkatan Bunda Maria ke surga, tetapi ditentang keras sejumlah bapa konsili, teristimewa bapa-bapa konsili dari [[Jerman]]. Pada tahun 1870, [[Konsili Vatikan I]] mengukuhkan doktrin [[infalibilitas kepausan|infalibilitas Sri Paus]] bilamana dijalankan menurut ketentuan-ketentuan khusus yang telah ditetapkan.<ref name="Leith">Leith, ''Creeds of the Churches'' (1963), hlm. 143</ref><ref name="Duffy232">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 232</ref> Kontroversi seputar infalibilitas Sri Paus maupun beberapa isu lain mengakibatkan segolongan kecil umat Katolik memisahkan diri dan membentuk [[Gereja Katolik Lama]].<ref name="Fahlbusch">Fahlbusch, ''The Encyclopedia of Christianity'' (2001), hlm. 729</ref>
 
=== Ajaran sosial Gereja ===
{{utama|Ajaran sosial Katolik}}
[[Berkas:LeoXIII1900.jpg|jmpl|kiri|Gereja, yang lamban bereaksi terhadap perkembangan industrialisasi dan pemiskinan pekerja, pertama-tama berusaha meneduhkan situasi dengan meningkatkan karya amal kasih. Pada 1891 [[Paus Leo XIII]] mengeluarkan ensiklik ''[[Rerum novarum]]'' yang menjabarkan definisi martabat dan hak-hak pekerja sektor industri menurut Gereja.]]
[[Revolusi Industri]] memunculkan berbagai keprihatinan terkait memburuknya kondisi kerja maupun kondisi hidup para buruh di perkotaan. Dipengaruhi Uskup Jerman yang bernama [[Wilhelm Emmanuel Freiherr von Ketteler]], [[Paus Leo XIII]] menerbitkan ensiklik ''[[Rerum novarum]]'' pada 1891. Ensiklik ini berisi penjabaran [[ajaran sosial Katolik]] yang menolak sosialisme tetapi menganjurkan regulasi syarat-syarat kerja, serta mendesak penetapan upah layak dan pengakuan hak buruh untuk membentuk [[serikat buruh]].<ref name="Duffy240">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 240</ref>
 
''[[Quadragesimo anno]]'' dikeluarkan [[Paus Pius XI]] pada 15 Mei 1931, 40 tahun sesudah terbitnya ''Rerum novarum''. Berbeda dari Paus Leo XIII yang lebih banyak membahas mengenai kondisi kaum buruh, Paus Pius XI memusatkan perhatiannya pada implikasi-implikasi etis dari tata tertib sosial dan ekonomi. Ia mengimbau agar dilakukan rekonstruksi tata tertib sosial berdasarkan prinsip [[wikt:solidaritas|solidaritas]] dan [[subsideritas (Katolik)|subsideritas]].<ref>Duffy 260</ref> Ia mengungkap pula mengenai bahasa-bahaya besar yang mengancam kemerdekaan dan keluhuran martabat manusia yang muncul dari kapitalisme tanpa batas dan komunisme totaliter.
 
Ajaran-ajaran sosial dari [[Paus Pius XII]] mengulangi ajaran-ajaran ini, dan menjabarkannya secara lebih terperinci bukan hanya bagi kaum buruh dan kaum pemilik modal, melainkan juga bagi profesi-profesi lain seperti [[politikus]], [[pendidik]], ibu rumah tangga, [[petani]], [[ahli pembukuan]], [[organisasi internasional]], dan segala aspek kehidupan termasuk [[militer]]. Ia bahkan melangkah lebih jauh lagi daripada Paus Pius XI dengan merumuskan pula ajaran-ajaran sosial di bidang [[kedokteran]], [[psikologi]], [[olah raga]], [[televisi]], [[ilmu pengetahuan]], [[hukum]], dan [[pendidikan]]. Nyaris tidak ada isu sosial yang tidak dibahas dan dihubungkan dengan iman Kristen oleh Paus Pius XII.<ref>Franzen, 368</ref> Ia dijuluki "Paus Teknologi" karena kesediaan dan kesanggupannya untuk menguji dampak-dampak sosial dari kemajuan teknologi. Pokok perhatian utamanya adalah keberlangsungan hak-hak dan kemuliaan martabat tiap-tiap manusia. Dengan bermulanya [[Abad Antariksa]] menjelang akhir masa jabatannya, Paus Pius XII menelaah implikasi-implikasi sosial dari penjelajahan antariksa dan satelit-satelit terhadap sarana pemersatu umat manusia dengan mengimbau masyarakat untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas yang baru dalam terang [[Ajaran-ajaran sosial kepausan|ajaran-ajaran Sri Paus]] sebelumnya mengenai subsidiaritas.<ref>Felicity O'Brien, Pius XII, London 2000, hlm.13</ref>
 
==== Lembaga-lembaga peranan wanita ====
[[Berkas:Gibson and Mother Marianne Cope.jpg|jmpl|Para suster bersama anak-anak penderita kusta di Hawai pada tahun 1886. Perempuan-perempuan Katolik seperti Santa [[Marianne Cope]] sangat berjasa menciptakan dan menjalankan berbagai sistem pendidikan dan perawatan kesehatan modern.]]
 
Kaum wanita Katolik telah berperan penting dalam penyediaan pendidikan dan pelayanan kesehatan sebagai wujud pengamalan ajaran sosial Katolik. Tarekat-tarekat kuno seperti [[Karmelit]] telah melakukan karya sosial selama berabad-abad.<ref>Geoffrey Blainey; A Short History of Christianity; Penguin Viking; 2011</ref> Pada abad ke-19, marak bermunculan tarekat-tarekat religius baru bagi kaum perempuan yang berkiprah di bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan.Dari antara tarekat-tarekat ini, Tarekat [[Suster-Suster Don Bosco]], Tarekat [[Suster-Suster Klaretin]], dan Tarekat [[Misionaris Maria Fransiskan]] adalah tarekat-tarekat religius Katolik untuk kaum perempuan yang paling besar.<ref name="catholicculture.org">{{citation |url=http://www.catholicculture.org/news/headlines/index.cfm?storyid=14192 |title=140th anniversary of largest women’s religious institute : News Headlines |publisher=Catholic Culture |date=3 Mei 2012 |accessdate=8 Agustus 2013}}</ref>
 
Tarekat [[Suster-Suster Belas Kasih]] dibentuk [[Catherine McAuley]] di [[Irlandia]] pada tahun 1831. Anggota-anggotanya tarekat ini di kemudian hari mendirikan rumah-rumah sakit dan sekolah-sekolah di berbagai belahan dunia.<ref>{{cite CE1913|wstitle=Sisters of Mercy}}</ref> Tarekat [[Saudari-Saudari Kecil Kaum Papa]] didirikan pada pertengahan abad ke-19 oleh Santa [[Jeanne Jugan]] di dekat Rennes, Prancis, untuk merawat para lansia yang menggelandang di jalanan kota-kota kecil maupun besar di Prancis.<ref>{{cite CE1913 |url=http://www.newadvent.org/cathen/12248a.htm |title=Little Sisters of the Poor |accessdate=8 August 2013}}</ref><ref>{{citation |author=Actualités |url=http://news.fr.msn.com/m6-actualite/article.aspx?cp-documentid=150143558 |title=Vatican: cinq bienheureux, dont une Française et un Belge, canonisés ce dimanche - Actualités : Toute l'actualité et l'info en France et dans le Monde-MSN&M6 |publisher=News.fr.msn.com |accessdate=8 August 2013 |archive-date=2013-12-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131203052008/http://news.fr.msn.com/m6-actualite/article.aspx?cp-documentid=150143558 |dead-url=yes }}</ref><!-- In Britain's Australian colonies, Australia's first canonized Saint, [[Mary MacKillop]], co-founded the [[Sisters of St. Joseph of the Sacred Heart]] as an educative religious institute for the poor in 1866, going on to establish schools, orphanages and refuges for the needy.<ref>{{cite news | url=http://www.news.com.au/national/mary-mackillop-to-become-australias-first-saint-on-october-17/story-e6frfkvr-1225832369178 | work=news.com.au | title=Mary MacKillop to become Australia's first saint on October 17 | date=19 February 2010}}</ref> In 1872, the [[Salesian Sisters of Don Bosco]] (also called Daughters of Mary Help of Christians) was founded by [[Maria Domenica Mazzarello]]. The teaching order was to become the modern world's largest institute for women, with around 14,000 members in 2012.<ref name="catholicculture.org"/> Saint [[Marianne Cope]] opened and operated some of the first general hospitals in the United States, instituting cleanliness standards which influenced the development of America's modern hospital system.<ref>{{citation |url=http://edition.cnn.com/2012/10/20/health/saint-marianne-cope/index.html?hpt=hp_t3 |title=Mother Marianne becomes an American saint - CNN.com |publisher=Edition.cnn.com |accessdate=8 August 2013}}</ref>--> Di Amerika Serikat, Santa [[Katharine Drexel]] mendirikan [[Universitas Xavier Louisiana]] untuk membantu warga pribumi dan keturunan Afrika.<ref>{{citation |url=http://www.xula.edu/president/index.php |title=Xavier University of Louisiana |publisher=Xula.edu |accessdate=8 August 2013 |archive-date=2013-04-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130413051024/http://www.xula.edu/president/index.php |dead-url=yes }}</ref>
 
=== Mariologi ===
[[Berkas:Madonna and Child (Filippo Lippi).jpg|jmpl|''Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus'', karya [[Filippo Lippi]]]]
Para paus telah berulang kali menonjolkan kaitan erat antara [[Maria|Perawan Maria]] sebagai [[Theotokos|Bunda Allah]] dan penerimaan penuh akan Yesus Kristus sebagai [[Putra Allah]].<ref>''Mystici corporis'', ''Lumen gentium'' dan ''[[Redemptoris Mater]]'' menyajikan pemahaman Katolik modern mengenai keterkaitan ini.</ref><ref>lihat ''Mystici corporis'' yang dikeluarkan Paus Pius XII, dan ''Redemptoris Mater'' yang dikeluarkan Paus Yohanes Paulus II: Konsili Vatikan II, dengan menghadirkan Maria dalam misteri Kristus, juga menemukan jalan untuk memahami misteri Gereja secara lebih mendalam. Maria, sebagai Bunda Kristus, bersatu sedemikian rupa dengan Gereja, "yang didirikan Tuhan sebagai tubuh-Nya sendiri."</ref><!--
Sejak abad ke-19, they were highly important for the development of [[Roman Catholic Mariology|mariology]] to explain the [[Blessed Virgin Mary (Roman Catholic)|veneration of Mary]] through their decisions not only in the area of Marian beliefs ([[Mariology(RC)|Mariology]]) but also Marian practices and [[Catholic devotions|devotions]]. Sebelum abad ke-19, para paus memberlakukan amalan penghormatan kepada Bunda Maria dengan mengesahkan [[kalender orang kudus|hari-hari peringatan]] Bunda Maria yang baru, [[prayer]]s, initiatives, the acceptance and support of Marian congregations.<ref>Baumann in Marienkunde 1163</ref><ref>^ Baumann in Marienkunde, 672</ref>--> Semenjak abad ke-19, para paus mulai lebih sering memanfaatkan [[ensiklik]]. [[Paus Leo XIII]], [[Sri Paus Rosario]], menerbitkan sebelas ensiklik terkait Bunda Maria. Penghormatan kepada Santa Perawan Maria dengan dua disahkan paus-paus terkemudian dengan dua [[dogma]]. [[Paus Pius IX]] mengesahkan dogma [[Maria Dikandung Tanpa Noda]] 1854, dan [[Paus Pius XII]] mengesahkan dogma [[Maria Diangkat ke Surga]] pada tahun 1950. Paus Pius XII juga menetapkan hari raya baru untuk memuliakan Bunda Maria sebagai [[Ratu Surga]] dan memperkenalkan [[Tahun Maria]] untuk pertama kalinya pada tahun 1954. Tahun Maria yang kedua dimaklumkan [[Paus Yohanes Paulus II]]. [[Paus Pius IX]], [[Paus Pius XI]], dan [[Paus Pius XII]] memperlancar pengakuan terhadap kesahihan [[penampakan-penampakan Bunda Maria]] semisal yang terjadi di [[Lourdes]] dan [[Fátima, Portugal|Fátima]]. Para paus di kemudian hari, mulai dari [[Paus Yohanes XXIII]] sampai [[Paus Benediktus XVI]], menganjurkan peziarahan ke [[tempat-tempat ziarah Bunda Maria]] ([[Paus Benediktus XVI]] pada tahun 2007 dan 2008). [[Konsili Vatikan II]] menggarisbawahi pentingnya penghormatan kepada Bunda Maria dalam dokumen ''[[Lumen gentium]]''. Di tengah berlangsungnya Konsili Vatikan II, [[Paus Paulus VI]] mempermaklumkan Bunda Maria sebagai [[Bunda Gereja]].
 
=== Antirohaniwan ===
{{Seealso|Agama Kristen pada abad ke-20}}
Pada abad ke-20, pemerintahan di sejumlah negara dikuasai pihak-pihak yang berhaluan politik [[radikalisme politik|radikal]] dan [[antirohaniwan|antiklerikal]]. [[Undang-Undang Calles]] tahun 1926, yang memisahkan negara dari Gereja di Meksiko, bermuara pada [[Perang Cristero]]<ref name="Chadwick264">Chadwick, Owen, hlmn. 264–265.</ref> yang mengakibatkan lebih dari 3.000 orang imam diasingkan atau dibunuh,<ref name="Scheina">Scheina, hlm. 33.</ref> gereja dicemarkan, ibadat diolok-olok, biarawati diperkosa, dan imam-imam ditembak mati bila tertangkap.<ref name="Chadwick264"/> Di Uni Soviet, Gereja dan umat Katolik ditindas seusai [[Revolusi Bolshevik]] pada tahun 1917, sampai memasuki era 1930-an.<ref>Riasanovsky 617</ref> Selain pembunuhan rohaniwan, biarawan, dan umat awam, penyitaan barang-barang perlengkapan ibadat, dan penutupan gedung-gedung gereja juga merupakan hal yang umum terjadi.<ref name="Riasanovsky 634">Riasanovsky 634</ref> Pada [[Perang Saudara Spanyol]], yang berlangsung dari tahun 1936 sampai tahun 1939, hierarki Katolik mendukung pasukan pemberontak [[Negara Spanyol|Nasionalis Spanyol]], yang dipimpin [[Francisco Franco]], melawan pemerintah koalisi [[Front Kerakyatan (Spanyol)|Front Kerakyatan]],<ref name="payne">{{cite book |title= Franco and Hitler: Spain, Germany and World War II. |url= https://archive.org/details/francohitlerspai0000payn |last=Payne |first=Stanley G |year=2008 |publisher=Yale University Press| isbn=0-300-12282-9|page=[https://archive.org/details/francohitlerspai0000payn/page/13 13]}}</ref> dengan beralasan bahwa [[Teror Merah (Spanyol)|kaum Republikan telah sengaja melakukan tindak kekerasan]] terhadap Gereja.<ref name="Alonso">{{cite book |title= The New Catholic Encyclopedia |last=Fernandez-Alonso |first=J |year=2002 |publisher=Catholic University Press/Thomas Gale|isbn=0-7876-4017-4|pages=395–396 |volume= 13}}</ref> Gereja Katolik juga menjadi salah satu unsur aktif di gelanggang politik Spanyol yang terkotak-kotak menjadi beberapa kubu pada tahun-tahun menjelang pecahnya perang saudara.<ref>Mary Vincent, Catholicism in the Second Spanish Republic {{ISBN|0-19-820613-5}} hlm.218</ref> [[Paus Pius XI]] menjuluki ketiga negara tersebut dengan sebutan "segitiga mengerikan" dan mengistilahkan sikap diam Eropa dan Amerika Serikat sebagai "konspirasi bungkam".
 
=== Kediktatoran ===
==== Italia ====
[[Paus Pius XI]] berniat mengakhiri sengketa lama antara lembaga kepausan dan pemerintah Italia, serta mengusahakan agara kemerdekaan dan kedaulatan Takhta Suci kembali diakui. Sebagian besar wilayah Negara Gereja telah direbut pada tahun 1860 oleh angkatan bersenjata [[Victor Emmanuel II dari Italia|Raja Italia, Victor Emmanuel II]] (1861–1878), yang bercita-cita [[Penyatuan Italia|mempersatukan seluruh Italia]]. Kota Roma sendiri direbut paksa pada tahun 1870, dan Sri Paus menjadi "[[tahanan di Vatican]]." Kebijakan-kebijakan pemerintah Italia selalu bersifat antirohaniwan sampai dengan Perang Dunia I, manakala Takhta Suci berhasil menyepakati sejumlah kompromi dengan pemerintah Italia.<ref>Emma Fattorini, ''Hitler, Mussolini and the Vatican: Pope Pius XI and the Speech That was Never Made '' (2011) Bab 1</ref>
[[Berkas:Vatican City annex.jpg|jmpl|kiri|Peta tapal batas [[Kota Vatikan]]]]
 
Guna mengukuhkan rezim Fasis diktatorialnya sendiri, [[Benito Mussolini]] juga mengupayakan tercapainya kesepakatan dengan Takhta Suci. Kesepakatan tercapai pada tahun 1929 dengan penandatanganan [[Perjanjian Lateran]], yang menguntungkan kedua belah pihak.<ref>Frank J. Coppa, ''Controversial concordats: the Vatican's relations with Napoleon, Mussolini, and Hitler'' (1999)</ref> Berdasarkan syarat-syarat perjanjian pertama, [[Kota Vatikan]] diberi kedaulatan sebagai sebuah negara merdeka sebagai ganti membatalkan klaimnya atas daerah-daerah bekas wilayah Negara Gereja. Dengan demikian Paus Pius XI menjadi kepala dari sebuah negara mini dengan wilayah, angkatan bersenjata, stasiun radio, dan perwakilan diplomatik sendiri. Konkordat tahun 1929 membuat agama Kristen Katolik menjadi satu-satunya agama di Italia (kendati agama-agama lain ditoleransi), pemerintah Italia membayar gaji imam-imam dan uskup-uskup, mengakui pernikahan yang dilangsungkan di gereja (sebelumnya, kedua mempelai harus menjalani upacara pernikahan sipil), serta menghadirkan pelajaran agama di sekolah-sekolah negeri. Sebagai gantinya, uskup-uskup bersumpah setia pada negara Italia, yang memiliki hak veto dalam pemilihan uskup.<ref>{{cite book |author=Cyprian Blamires|title=World Fascism: A Historical Encyclopedia|url=https://books.google.com/books?id=nvD2rZSVau4C&pg=PA120|year=2006|publisher=ABC-CLIO|page=120|isbn=9781576079409}}</ref> Gereja tidak secara resmi diwajibkan mendukung rezim Fasis; kedua belah pihak tetap kukuh berseberangan pendirian tetapi permusuhan yang meluap-luap sudah berakhir. Gereja secara khusus mendukung kebijakan-kebijakan luar negeri, semisal dukungan terhadap kubu anti-Komunis dalam Perang Saudara Spanyol, dan dukungan terhadap penaklukan Etiopia. Masih ada silang pendapat seputar jaringan muda-mudi Aksi Katolik, yang ingin digabungkan Mussolini dengan perkumpulan muda-mudi Fascis bentukannya. Satu-satunya kompromi yang disepakati adalah pemerintahan Fascis diperbolehkan untuk mensponsori tim-tim olahraga.<ref>Kenneth Scott Latourette, ''Christianity In a Revolutionary Age A History of Christianity in the 19th and 20th Century: Jld. 4 The 20th Century In Europe'' (1961) hlmn. 32-35, 153, 156, 371</ref>
 
Italia membayar ganti rugi kepada Vatikan 1.750 juta lira (sekitar $100 juta) atas penyitaan properti gereja semenjak tahun 1860. Paus Pius XI menginvestasikan dana ganti rugi ini di bursa saham dan lahan yasan. Tugas mengelola investasi ini dipercayakan Sri Paus kepada [[Bernardino Nogara]], tokoh awam yang dengan cerdik menginvestasikannya dalam bentuk saham, emas, dan bursa-bursa berjangka, sehingga kondisi keuangan Gereja Katolik mengalami peningkatan yang signifikan. Sebagian besar laba investasi digelontorkan untuk mendanai usaha pemeliharaan bangunan-bangunan bersejarah di Vatikan yang sangat tinggi. Ongkos pemeliharaan yang sangat besar ini sebelumnya ditutupi dengan dana yang dikumpulkan
[[Negara Gereja]] sampai dengan tahun 1870.
 
Hubungan Vatikan dengan pemerintahan Mussolini memburuk secara drastis selepas tahun 1930, manakala ambisi totaliter Mussolini mulai bersinggungan dengan otonomi Gereja. Sebagai contoh, kaum fasis berusaha menjadikan perkumpulan-perkumpulan muda-muda Gereja sebagai bagiannya. Untuk menanggapinya, Paus Pius XI mengeluarkan ensiklik ''[[Non abbiamo bisogno]]'' (Kami Tidak Butuh) pada tahun 1931. Ensiklik ini mengecam persekusi rezim fasis terhadap Gereja di Italia, dan mengutuk "pemberhalaan negara."<ref>{{cite book |author=Eamon Duffy|title=Saints and Sinners: A History of the Popes; Edisi ke-2|url=https://books.google.com/books?id=MTWM6PjNvBMC&pg=PA340|year= 2002|publisher=Yale University Press|page=340|isbn=0300091656}}</ref>
 
==== Austria dan Jerman Nazi ====
{{utama|Paus Pius XI dan Jerman}}
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 183-R24391, Konkordatsunterzeichnung in Rom.jpg|jmpl|Penandatanganan ''[[Reichskonkordat]]'' pada tanggal 20 Juli 1933. Kiri ke kanan: Prelatus Jerman [[Ludwig Kaas]], Wakil Kanselir Jerman [[Franz von Papen]], mewakili negara Jerman, Monsinyur [[Giuseppe Pizzardo]], [[Paus Pius XII|Kardinal Pacelli]], Monsinyur [[Alfredo Ottaviani]], Duta Besar Jerman [[Rudolf Buttmann]].]]
Vatikan mendukung kaum Sosialis Kristen di Austria, negara berpenduduk mayoritas Katolik namun memiliki unsur sekuler yang kuat. Paus Pius XI sangat mendukung rezim [[Engelbert Dollfuss]] (1932–1934), yang bercita-cita membentuk ulang masyarakat Austria berdasarkan ensiklik-ensiklik Sri Paus. Engelbert Dollfuss berusaha memberantas anasir-anasir antirohaniwan dan kaum sosialis, namun tewas dibunuh kaum Nazi Austria pada tahun 1934. Penggantinya, [[Kurt von Schuschnigg]] (1934–1938), juga pro-Katolik dan didukung Vatikan. Jerman menganeksasi Austria pada tahun 1938 dan memberlakukan kebijakan-kebijakannya sendiri.<ref>Latourette, ''Christianity in a Revolutionary Age A History of Christianity in the 19th and 20th Century: Bab 4 The 20th Century in Europe'' (1961) hlmn. 188-191</ref>
 
Paus Pius XI bersedia untuk merundingkan butir-butir kesepakatan dengan negara mana saja yang bersedia melakukannya, karena ia berpikir bahwa perjanjian tertulis adalah cara terbaik untuk melindungi hak-hak Gereja dari pemerintah yang kian lama kian cenderung campur tangan dalam urusan-urusannya. Dua belas konkordat ditandatangani pada masa kepausannya dengan berbagai bentuk pemerintahan, termasuk dengan pemerintah sejumlah negara Jerman. Ketika [[Adolf Hitler]] menjadi Kanselir Jerman pada tanggal 30 Januari 1933 dan meminta sebuah konkordat, Paus Pius XI pun menyambut baik permintaannya itu. [[Reichskonkordat|Konkordat]] tahun 1933 memuat jaminan-jaminan kebebasan bagi [[Gereja Katolik dan Jerman Nazi|Gereja di Jerman Nazi]], dan kemerdekaan bagi organisasi-organisasi Katolik, perkumpulan-perkumpulan muda-mudi Katolik, dan pengajaran agama Katolik di sekolah-sekolah.<ref>Latourette, ''Christianity in a Revolutionary Age: A History of Christianity in the 19th and 20th Century: Bab 4 The 20th Century in Europe'' (1961) hlmn. 176-188</ref>
 
Ideologi Nazi dipelopori [[Heinrich Himmler]] dan [[Ideologi the SS|SS]]. Dalam usahanya untuk sepenuhnya mengendalikan raga dan pikiran rakyat Jerman, SS mengembangkan suatu agenda antiagama.<ref>Mark Edward Russ, "The Nazis' Religionspolitik: An Assessment of Recent Literature," ''Catholic Historical Review'' (2006) 92#3 hlmn. 252-267</ref> Tak seorang pun rohaniwan Katolik maupun Protestan yang diizinkan memimpin ibadat tentara di kesatuan-kesatuan SS (namun diperbolehkan memimpin ibadat tentara di kesatuan-kesatuan angkatan darat biasa). Himmler membentuk sebuah kesatuan khusus untuk mengidentifikasi dan melenyapkan pengaruh-pengaruh Katolik. SS memutuskan bahwa Gereja Katolik Jerman adalah ancaman serius bagi hegemoninya, dan karena Gereja Katolik Jerman terlalu kuat untuk dibubarkan, maka pengaruh-pengaruhnya harus dikikis satu per satu, misalnya dengan menutup perkumpulan-perkumpulan muda-mudi Katolik dan usaha-usaha penerbitan Katolik.<ref>Wolfgang Dierker, "Himmlers Glaubenskrieger. Der Sicherheitsdienst der SS, Seine Religionspolitik und die 'Politische Religion' des Nationalsozialismus," ''Historisches Jahrbuch'' (2002), Jld. 122, hlmn. 321-344.</ref>
 
Setelah Konkordat berulang kali dilanggar, Paus Pius XI akhirnya mengeluarkan ensiklik ''[[Mit brennender Sorge]]'' tahun 1937 yang berisi pengutukan terhadap penindasan Nazi atas Gereja sekaligus terhadap ideologi neopaganisme dan superioritas ras yang didengung-dengungkan Nazi.<ref>{{cite book |author=Martyn Housden|title=Resistance and Conformity in the Third Reich|url=https://books.google.com/books?id=Rp6Qfc69FjsC&pg=PA52|year=1997|publisher=Psychology Press|page=52|isbn=9780415121347}}</ref>
 
=== Perang Dunia II ===
Setelah Perang Dunia II meletus pada bulan September 1939, Gereja mengutuk aksi invasi atas Polandia dan aksi-aksi invasi sesudahnya yang dilakukan Nazi pada 1940.<ref name="Cook983">Cook, hlm. 983</ref> Semasa [[Holocaust]], [[Paus Pius XII]] memberi arahan kepada hierarki Gereja untuk membantu [[Paus Pius XII dan Holocaust|melindungi umat Yahudi dan kaum Gipsi dari Nazi]].<ref>Bokenkotter hlm. 192</ref> Meskipun Paus Pius XII dianggap berjasa menyelamatkan ratusan ribu nyawa orang Yahudi,<ref name="Deák">Deák, hlm. 182.</ref> Gereja tetap saja difitnah telah mendukung paham [[Kekristenan dan antisemitisme|antisemit]]<ref>{{cite news | last =Eakin| first =Emily| title =New Accusations Of a Vatican Role In Anti-Semitism}}</ref> Albert Einstein mengemukakan pendapatnya mengenai peran Gereja Katolik semasa Holocaust sebagai berikut: "Selaku seorang pecinta kebebasan, ketika revolusi muncul di Jerman, saya berharap universitas-universitas akan membela kebebasan, sebab saya tahu bahwa universitas-universitas senantiasa membangga-banggakan darma baktinya dalam menegakkan kebenaran; namun, tidak, universitas-universitas dengan cepat dibungkam. Selanjutnya saya berharap para editor besar persuratkabaran yang dalam editorial-editorial di mereka pada hari-hari yang lalu begitu berapi-api menggembar-gemborkan kecintaan mereka akan kebebasan; namun sama seperti universitas-universitas, mereka pun dibungkam hanya dalam hitungan minggu... Hanya Gereja saja yang teguh berdiri menentang kampanye Hitler untuk menindas kebenaran. Dulu saya tidak menyimpan minat khusus terhadap Gereja, namun sekarang saya merasa sangat mengasihi dan mengaguminya karena Gereja sajalah yang sudah berani dan gigih membela kebenaran intelektual dan kebebasan moral. Oleh karena itu dengan terpaksa saya harus mengaku bahwa apa yang dulu saya pandang hina kini saya puji secara terang-terangan." Kutipan pernyataan ini dimuat dalam majalah Time edisi 23 Desember 1940 pada halaman 38.<ref>{{cite web| title=Battle Lines Were Drawn After Beatification of Pope Pius IX| work =The New York Times| date=1 September 2001| url=https://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9B04E3DF1130F932A3575AC0A9679C8B63&sec=&spon=&pagewanted=all|accessdate=9 Maret 2008}}</ref> Komentator-komentator lain yang berat sebelah telah mengemukakan tuduhan bahwa Paus Pius XII tidak cukup gigih berusaha menghentikan kekejaman-kekejaman Nazi.<ref name="Phayer">Phayer, hlmn. 50–57</ref> Perdebatan seputar validitas dari kritik-kritik ini masih berlanjut sampai hari ini.<ref name="Deák">Deák, hlm. 182.</ref>
 
== Abad Pascaindustri ==
=== Konsili Vatikan II ===
{{utama|Sejarah Gereja Katolik sejak 1962}}
Gereja Katolik mengalami suatu proses pembaharuan yang komprehensif selepas [[Konsili Vatikan II]] (1962–1965).<ref name="Duffy272">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlmn. 270–6</ref> Meskipun diniatkan sinambung dengan Konsili Vatikan I, konsili yang dipimpin [[Paus Yohanes XXIII]] ini malah berkembang menjadi semacam mesin perubahan.<ref name="Duffy272"/><ref>{{cite book|author1=J. Derek Holmes|author2=Bernard Bickers|title=Short History of the Catholic Church|url=https://books.google.com/books?id=0l2tAwAAQBAJ|date=5 Agustus 2002|publisher=A&C Black|isbn=978-0-86012-308-8}}</ref> Para peserta konsili diserahi tugas untuk membuat ajaran-ajaran historis Gereja menjadi jelas bagi dunia modern, dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan mengenai berbagai topik, termasuk mengenai fitrah Gereja, misi yang diemban umat awam, dan kebebasan beragama.<ref name="Duffy272"/> Para peserta konsili menyetujui revisi atas liturgi dan membenarkan penggunaan bahasa-bahasa yang dipertuturkan umat di samping [[bahasa Latin]] dalam pelaksanaan [[ritus Latin|ritus-ritus liturgi Latin]] selama berlangsungnya perayaan Misa dan ibadat-ibadat sakramen.<ref name="Paulvi">{{cite web|last=Paul VI |first=Pope |title=Sacrosanctum Concilium |publisher=Vatican |date=1963-12-04 |url=http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_const_19631204_sacrosanctum-concilium_en.html |accessdate=2008-02-09 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080221180735/http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_const_19631204_sacrosanctum-concilium_en.html |archivedate=2008-02-21 |df= }}</ref> Upaya-upaya Gereja untuk meningkatkan [[ekumenisme|persatuan umat Kristen]] dijadikan prioritas.<ref name="Duffy274">Duffy, ''Saints and Sinners'' (1997), hlm. 274</ref> Selain mencari landasan bersama dalam isu-isu tertentu dengan gereja-gereja Protestan, Gereja Katolik juga telah membahas kemungkinan-kemungkinan untuk bersatu dengan Gereja Ortodoks Timur.<ref>{{cite web | title =Roman Catholic-Eastern Orthodox Dialogue | publisher =Public Broadcasting Service | date =2000-07-14 | url =https://www.pbs.org/wnet/religionandethics/week346/feature.html | accessdate =2008-02-16 | archive-date =2013-03-10 | archive-url =https://web.archive.org/web/20130310120644/http://www.pbs.org/wnet/religionandethics/week346/feature.html | dead-url =yes }}</ref>
 
==== Pembaharuan ====
Perubahan-perubahan pada ritus-ritus dan upacara-upacara lama selepas Konsili Vatikan II menuai berbagai tanggapan. Sebagian kalangan berhenti pergi ke gereja, sementara yang lain berusaha melestarikan liturgi lama dengan bantuan imam-imam yang bersimpati.<ref name="Bokenkotter410">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 410</ref> Kalangan yang memberi tanggapan-tanggapan semacam ini menjadi cikal bakal dari paguyuban-paguyuban [[Katolik Tradisionalis]], yang percaya bahwa pembaharuan-pembaharuan Vatikan II sudah kebablasan. Umat Katolik [[Kekristenan liberal|liberal]] di lain pihak justru merasa bahwa pembaharuan-pembaharuan Vatikan II tidak cukup pesat. Pandangan-pandangan liberal dari para teolog, seperti [[Hans Küng]] dan [[Charles Curran (teolog)|Charles Curran]], berbuntut pada pencabutan wewenang mereka untuk mengajar selaku pemeluk agama Kristen Katolik oleh Gereja.<ref>Bauckham, Richard, dalam ''New Dictionary of Theology'', oleh Ferguson (penyunting), 1988, hlm. 373</ref> Menurut Profesor Thomas Bokenkotter, sebagian besar umat Katolik "menerima perubahan-perubahan itu dengan lebih atau kurang santun."<ref name="Bokenkotter410"/> Pada 2007, [[Paus Benediktus XVI]] melonggarkan perizinan untuk merayakan Misa cara lama, sebagai salah satu opsi yang tersedia untuk merayakan misa, bilamana diminta umat beriman.<ref>Surat Apostolik "Motu Proprio data" Summorum Pontificum mengenai penggunaan [[Ritus Romawi|Liturgi Romawi]] sebelum pembaharuan tahun 1970 (7 Juli 2007)</ref>
 
Sebuah [[Kitab Hukum Kanonik|''Codex Iuris Canonici'']] baru, yang disusun atas imbauan [[Paus Yohanes XXIII]], diundangkan [[Paus Yohanes Paulus II]] pada 25 Januari 1983. [[Kitab Hukum Kanonik 1983]] juga mengatur berbagai pembaharuan serta penggantian hukum dan tata tertib Gereja Latin. Kitab ini menggantikan [[Kitab Hukum Kanonik 1917]] yang diundangkan [[Paus Benediktus XV]].
 
=== Teologi ===
==== Modernisme ====
{{utama|Modernisme dalam Gereja Katolik}}
 
==== Teologi pembebasan ====
Tumbuhnya kesadaran dan politisasi sosial dalam Gereja Katolik di Amerika Latin pada era 1960-an melahirkan [[teologi pembebasan]]. Seorang imam asal Peru, [[Gustavo Gutiérrez]], adalah penganjur utama teologi ini.<ref name="LTBBC">{{cite web | title = Liberation Theology| publisher =BBC | year =2005 | url =http://www.bbc.co.uk/religion/religions/christianity/beliefs/liberationtheology.shtml | accessdate =2008-06-02 }}</ref> Pada 1979, Konferensi Waligereja Meksiko secara resmi memaklumkan bahwa Gereja Katolik di Amerika Latin "berpihak pada kaum papa".<ref>{{cite book |author= Aguilar, Mario |title=The History and Politics of Latin American Theology, Jilid 1 |location=London |publisher=SCM Press |year= 2007 |page= 31|isbn= 978-0-334-04023-1}}</ref> Uskup Agung [[Óscar Romero]], salah seorang pendukung gerakan ini, gugur pada 1980 sebagai martir mutakhir yang paling terkenal dari Amerika Latin, setelah ditembak sewaktu merayakan Misa oleh gerombolan bersenjata yang terkait dengan pemerintah.<ref>Untuk keterangan lebih lanjut mengenai Uskup Romero dari salah seorang mantan koleganya, lihat {{cite book |author= Sobrino, Jon |authorlink= Jon Sobrino |title= Archbishop Romero: Memories and Reflections |url= https://archive.org/details/archbishopromero0000sobr |location= Maryknoll, NY |publisher= Orbis |year= 1990 |isbn= 978-0-88344-667-6}}</ref> Baik [[Paus Yohanes Paulus II]] maupun [[Paus Benediktus XVI]] (Kardinal Ratzinger kala itu) mengecam gerakan ini.<ref>{{cite news | last = Rohter| first =Larry | title =As Pope Heads to Brazil, a Rival Theology Persists | work =[[The New York Times]] | date =2007-05-07 | url=https://www.nytimes.com/2007/05/07/world/americas/07theology.html | accessdate =2008-02-21 }} Sebagian besar campur tangan Paus Benediktus XVI dalam usaha penanggulangan teologi pembebasan terjadi ketika ia masih berpangkat Kardinal.</ref> Teolog Brazil, [[Leonardo Boff]], sampai dua kali diperintahkan untuk berhenti menerbitkan karya tulis dan mengajar.<ref>{{cite book |author= Aguilar, Mario |title=The History and Politics of Latin American Theology, Jilid 1 |location=London |publisher=SCM Press |year= 2007 |page= 121|isbn= 978-0-334-04023-1}}</ref> Paus Yohanes Paulus II dikecam karena mengambil tindakan yang sangat tegas terhadap para penganjur gerakan ini, namun ia bersikeras bahwa Gereja, dalam berbagai usahanya untuk membela kaum papa, tidak dibenarkan menggunakan kekerasan maupun politik kepartaian.<ref name="LTBBC"/> Gerakan ini masih hidup sampai sekarang di Amerika Latin, meskipun Gereja kini menghadapi tantangan [[revivalisme|kebangunan rohani]] Pentakosta di sebagian besar dari kawasan itu.<ref>Untuk keterangan lebih lanjut mengenai kegigihan teologi pembebasan untuk bertahan, lihat {{cite news | last = Rohter| first =Larry | title =As Pope Heads to Brazil, a Rival Theology Persists | work=[[The New York Times]] | date =2007-05-07 |url= https://www.nytimes.com/2007/05/07/world/americas/07theology.html?pagewanted=1&_r=1| accessdate =2008-06-02 }} Mengenai ancaman gerakan Pentakosta, lihat {{cite book |last= Stoll |first= David |title= Is Latin America turning Protestant?: The Politics of Evangelical Growth |url= https://archive.org/details/islatinamericatu00davi |location= Berkeley |publisher=[[University of California Press]] |year= 1990 |isbn= 978-0-520-06499-7}}</ref>
 
=== Seksualitas dan isu gender ===
[[Revolusi seks]] pada era 1960-an membangkitkan isu-isu yang menantang bagi Gereja Katolik. Ensiklik [[Paus Paulus VI]] yang terbit pada 1968, ''[[Humanae Vitae]]'', menegaskan kembali pandangan tradisional Gereja Katolik tentang pernikahan dan hubungan-hubungan dalam pernikahan, serta meneguhkan penentangan abadi terhadap [[kontrasepsi|pengendalian kelahiran buatan manusia]]. Selain itu, ensiklik ini juga kembali menegaskan kesucian hidup manusia, mulai dari dalam kandungan sampai [[Kematian karena sebab alami|wafat secara wajar]], serta mengutuk [[aborsi]] dan [[eutanasia]] sebagai dosa-dosa berat yang setara dengan pembunuhan.<ref>{{cite web |last=Paul VI |first=Pope |title=Humanae Vitae |publisher=Vatican |year=1968 |url=http://www.vatican.va/holy_father/paul_vi/encyclicals/documents/hf_p-vi_enc_25071968_humanae-vitae_en.html |accessdate=2008-02-02 |deadurl=yes |archiveurl=https://www.webcitation.org/5xI2Wz6n5?url=http://www.vatican.va/holy_father/paul_vi/encyclicals/documents/hf_p-vi_enc_25071968_humanae-vitae_en.html |archivedate=2011-03-19 |df= }}</ref><ref name="Norman184">Norman, ''The Roman Catholic Church an Illustrated History'' (2007), hlm. 184</ref>
 
Adanya usaha-usaha menggiring Gereja untuk mempertimbangkan [[pentahbisan kaum perempuan]] mendorong Paus Yohanes Paulus II untuk mengeluarkan dua dokumen yang menjelaskan ajaran Gereja terkait gagasan tersebut. ''[[Mulieris Dignitatem]]'' dikeluarkan pada 1988 untuk menjelaskan peran [[Complementarianism|yang sama penting dan bersifat melengkapi]] dari kaum perempuan di dalam karya Gereja.<ref>{{cite web|last=John Paul II |first=Pope |title=Mulieris Dignitatem |publisher=Vatican |year=1988 |url=http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_15081988_mulieris-dignitatem_en.html |accessdate=2008-02-21 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070107000833/http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_15081988_mulieris-dignitatem_en.html |archivedate=2007-01-07 |df= }}</ref><ref name="Bokenkotter467">Bokenkotter, ''A Concise History of the Catholic Church'' (2004), hlm. 467</ref> Selanjutnya pada 1994, terbit ''Ordinatio Sacerdotalis'' yang menjelaskan bahwa Gereja hanya menahbiskan laki-laki demi meneladani Yesus, yang hanya memilih laki-laki saja untuk melaksanakan tugas khusus ini.<ref name="Benedict180">Paus Benediktus XVI, ''Jesus of Nazareth'' (2008), hlmn. 180–181, kutipan: "Beda antara status murid dari kedua belas Rasul dan status murid dari perempuan-perempuan pengikut Yesus sangatlah jelas; tugas-tugas yang dibebankan kepada kedua kelompok ini cukup berbeda. Akan tetapi Lukas memperjelas—dan Injil-Injil lain juga menunjukkan hal ini dalam berbagai macam cara—bahwasanya 'banyak' perempuan menjadi bagian dari paguyuban umat beriman yang lebih akrab, dan bahwasanya keikutsertaan mereka dengan penuh iman sebagai pengikut Yesus merupakan suatu unsur hakiki dari paguyuban itu, sebagaimana yang tergambarkan dengan begitu hidupnya di kaki salib dan pada peristiwa kebangkitan."</ref><ref>{{cite web | last =John Paul II | first =Pope | title =Apostolic Letter to the Bishops of the Catholic Church on Reserving Priestly Ordination to Men Alone| publisher = Vatican| date =1994-05-22 | url = http://google.com/search?q=cache:hargcmbWQ5QJ:www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_letters/documents/hf_jp-ii_apl_22051994_ordinatio-sacerdotalis_en.html+Catholic+Church,+women%27s+ordination&hl=en&ct=clnk&cd=10&gl=us| accessdate =2008-02-02 }}</ref><ref>{{cite news | last =Cowell | first =Alan | title =Pope Rules Out Debate On Making Women Priests | work = The New York Times | date =1994-05-31 | url =https://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9F05E7DE133BF932A05756C0A962958260&sec=&spon=&pagewanted=all | accessdate =2008-02-12 }}</ref>
 
== Gereja Katolik dewasa ini ==
{{Seealso|Agama Kristen pada abad ke-21}}
 
=== Dialog Katolik-Ortodoks ===
Pada bulan Juni 2004, [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Batrik Oikumene]], Bartolomeus I, berkunjung ke Roma pada [[Hari Raya Santo Petrus dan Paulus|Hari Santo Petrus dan Santo Paulus]] (29 Juni) untuk sekali lagi bertemu secara pribadi dengan Paus Yohanes Paulus II, untuk melakukan pembicaraan dengan [[Dewan Kepausan untuk Memajukan Persatuan Kristiani|Dewan Kepausan Bagi Kemajuan Persatuan Umat Kristen]], dan untuk menghadiri upacara perayaan hari besar itu di [[Basilika Santo Petrus]].
 
Keikutsertaan Batrik Oikumene dalam liturgi Ekaristi yang dipimpin Sri Paus mengikuti program kunjungan Batrik Oikumene sebelumnya yang dilakukan Batrik Dimitrios pada 1987 dan [[Bartolomeus I dari Konstantinopel|Batrik Bartolomeus I]] sendiri, yakni program yang terdiri atas keikutsertaan penuh dalam [[Misa#Liturgi Sabda|Liturgi Sabda]], pendarasan [[Doa Syahadat Nicea|Syahadat Nikea-Konstantinopel]] dalam bahasa Yunani secara bersama-sama oleh Sri Paus dan Batrik Oikumene, dan diakhiri berkat penutup yang diberikan Sri Paus bersama-sama Batrik Oikumene dari depan altar ''Confessio''.<ref>[http://www.ewtn.com/library/Theology/CATORT04.HTM Laporan Mengenai Hubungan Katolik-Ortodoks]</ref> Batrik Oikumene tidak ikut serta secara penuh dalam [[Misa#Liturgi Ekaristi|Liturgi Ekaristi]] yang mencakup konsekrasi dan pembagian [[Ekaristi|komuni]].<ref>[http://www.vatican.va/news_services/liturgy/2004/documents/ns_lit_doc_20040629_rite_en.html Presentasi Perayaan] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040806145711/http://www.vatican.va/news_services/liturgy/2004/documents/ns_lit_doc_20040629_rite_en.html |date=2004-08-06 }}</ref><ref>[http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/speeches/2004/july/documents/hf_jp-ii_spe_20040701_jp-ii-bartholomew-i_en.html Pernyataan Bersama]</ref>
 
Sesuai dengan praktik Gereja Katolik yang menyertakan klausa ''filioque'' bilamana mendaraskan Syahadat Nikea dalam bahasa Latin,<ref>Missale Romanum 2002 (Buku Misa Romawi dalam bahasa Latin), hlm. 513</ref> tetapi tidak menyertakannya bilamana mendaraskan Syahadat Nikea dalam bahasa Yunani,<ref>Ρωμαϊκό Λειτουργικό 2006 (Buku Misa Romawi dalam bahasa Yunani), Jld. 1, hlm. 347</ref> Paus [[Yohanes Paulus II]] dan Paus [[Benediktus XVI]] telah mendaraskan Syahadat Nikea bersama-sama dengan Batrik [[Patriark Dimitrios I dari Konstantinopel|Dimitrios I]] dan Batrik [[Bartolomeus I dari Konstantinopel|Bartholomeus I]] dalam bahasa Yunani tanpa menyertakan klausa ''filioque''.<ref>[http://www.vatican.va/news_services/liturgy/2004/documents/ns_lit_doc_20040629_rite_en.html Program Perayaan]{{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20040806145711/http://www.vatican.va/news_services/liturgy/2004/documents/ns_lit_doc_20040629_rite_en.html |date=2004-08-06 }}</ref><ref>[https://www.youtube.com/watch?v=_MFg8FBOHDg Video rekaman pendarasan syahadat bersama]</ref> Tindakan kedua batrik ini, yakni mendaraskan syahadat bersama-sama dengan Sri Paus, mendapat kecaman tajam dari sebagian pihak di kalangan Kristen Ortodoks Timur, misalnya Metropolit Kalavryta di Yunani, pada bulan November 2008<ref>[http://www.mkka.blogspot.com/ Blog pribadi Metropolit Kalavryta], dilaporkan pula oleh [http://www.romfea.gr/index.php?option=com_content&task=view&id=1932 kantor berita keagamaan ini] dan oleh [http://www.roacamerica.org/art-kiss-demetrios-latest.shtml Gereja Ortodoks Rusia] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090921003654/http://www.roacamerica.org/art-kiss-demetrios-latest.shtml |date=2009-09-21 }}</ref>
 
[[Dokumen Ravenna|Pernyataan Ravenna]] pada 2007 menegaskan kembali keyakinan-keyakinan ini, dan mengemukakan kembali gagasan bahwa Uskup Roma memang adalah ''protos'' (orang nomor satu), meskipun kelak akan digelar pembahasan-pembahasan terkait pelaksanaan yang eklesiologis dan konkret dari keutamaan Sri Paus.
 
=== Kasus pelecehan seksual ===
{{Further information|Kasus-kasus pelecehan seksual Gereja Katolik}}
 
Pada 2001, muncul gugatan-gugatan hukum yang mengklaim bahwa [[Kasus-kasus pelecehan seksual Gereja Katolik|imam-imam Katolik telah melakukan pelecehan seksual terhadap kanak-kanak]].<ref name="Bruni336">Bruni, ''A Gospel of Shame'' (2002), hlm. 336</ref> Untuk menanggapi skandal yang merebak, Gereja Katolik telah menetapkan prosedur-prosedur resmi untuk mencegah tindakan pelecehan, untuk mengimbau masyarakat agar melaporkan tindakan-tindakan pelecehan yang telah terjadi, dan untuk menangani laporan-laporan tersebut dengan segera, meskipun efektivitas dari prosedur-prosedur ini dipermasalahkan kelompok-kelompok yang mewakili para korban pelecehan.<ref>{{cite news|author=David Willey |url=http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-10645748 |title=Vatican 'speeds up' abuse cases |work=BBC News |date=15 Juli 2010 |accessdate=11 Agustus 2013}}</ref>
 
Sejumlah imam mengundurkan diri, yang lain dipecat serta dipenjarakan,<ref>{{cite news | last =Newman | first =Andy | title =A Choice for New York Priests in Abuse Cases | work =The New York Times | date =2006-08-31 | url =https://www.nytimes.com/2006/08/31/nyregion/31priest.html | accessdate =13 Maret 2008}}</ref> dan ada pula penyelesaian-penyelesaian damai secara finansial dengan sejumlah besar korban pelecehan.<ref name="Bruni336"/> [[Konferensi Waligereja Amerika Serikat]] memerintahkan dilakukannya suatu kajian komprehensif yang akhirnya mendapati bahwa empat persen dari seluruh imam yang bertugas di Amerika Serikat sejak 1950 sampai dengan 2002 telah menghadapi salah satu dari sekian macam dakwaan [[pelanggaran kesusilaan]].
 
=== Paus Benediktus XVI ===
Dengan terpilihnya [[Paus Benediktus XVI]] pada 2005, Gereja Katolik telah menyaksikan perlanjutan sebagian besar dari kebijakan-kebijakan pendahulunya, [[Paus Yohanes Paulus II]], dengan beberapa pengecualian yang menonjol: Paus Benediktus mendesentralisasikan upacara beatifikasi dan membatalkan keputusan pendahulunya terkait pemilihan paus.<ref>Moto Proprio, De Aliquibus Mutationibus, 11 Juni 2007</ref> Pada 2007, ia menciptakan rekor baru dalam sejarah Gereja dengan menyetujui beatifikasi [[498 Martir Spanyol]]. Ensikliknya yang pertama, ''[[Deus caritas est]]'', membahas tentang cinta kasih dan seks dalam penentangan berkesinambungan terhadap pandangan-pandangan lain mengenai seksualitas.
 
Upaya Gereja Katolik untuk memperbaiki hubungan oikumene dengan [[Gereja Ortodoks Timur]] diperumit sengketa seputar doktrin maupun sejarah mutakhir dari [[Ritus Timur|Gereja-Gereja Katolik Timur]], yang mencakup pula permasalahan pengembalian properti Gereja-Gereja Katolik Timur yang diambil alih Gereja Ortodoks semasa [[Perang Dunia II]] atas perintah [[Josef Stalin|Yosef Stalin]].
 
=== Paus Fransiskus ===
[[Paus Fransiskus]] adalah paus yang menjabat saat ini. Sesudah [[Pengunduran diri Paus Benediktus XVI|pengunduran diri Paus Benediktus]], ia terpilih pada 2013 sebagai paus pertama dari tarekat Yesuit sekaligus paus pertama dari [[Benua Amerika]] dan paus pertama dari [[belahan selatan|Belahan Selatan Bumi]].<ref>[http://www.huffingtonpost.com/2013/04/13/cardinal-walter-kasper-says-pope-francis-will-bring-new-life-to-vatican-ii_n_3076386.html Cardinal Walter Kasper Says Pope Francis Will Bring New Life To Vatican II]</ref> Semenjak terpilih menjadi paus, ia telah meperlihatkan suatu pendekatan yang lebih sederhana dan kurang formal terhadap jabatan paus, dengan memilih untuk tinggal di [[Domus Sanctae Marthae|wisma tamu Vatikan]] ketimbang di [[Istana Apostolik|kediaman resmi Sri Paus]].<ref>{{cite news|last=Vallely|first=Paul|title=Pope Francis profile: Jorge Mario Bergoglio, a humble man who moved out of a palace into an apartment, cooks his own meals and travels by bus|url=https://www.independent.co.uk/voices/comment/pope-francis-profile-jorge-mario-bergoglio-a-humble-man-who-moved-out-of-a-palace-into-an-apartment-cooks-his-own-meals-and-travels-by-bus-8533450.html|accessdate=4 Juni 2013|newspaper=The Independent|date=14 Maret 2013}}</ref> Ia juga telah mengisyaratkan sejumlah perubahan dramatis dalam ranah kebijakan—misalnya menyingkirkan tokoh-tokoh konservatif dari jabatan-jabatan tinggi di Vatikan, mengimbau para uskup untuk hidup lebih bersahaja, dan mengambil sikap yang lebih pastoral terhadap homoseksualitas.<ref>Elizabeth Dias, "Pope Francis Willing To 'Evaluate' Civil Unions, But No Embrace of Gay Marriage" [http://time.com/13161/pope-francis-willing-to-evaluate-civil-unions-but-no-embrace-of-gay-marriage/ ''TIME'' 5 Maret 2014 ]</ref><ref>Mariano Castillo, "Pope Francis reassigns conservative American cardinal," [http://www.cnn.com/2014/11/09/world/europe/pope-francis-reassigns-conservative-cardinal/index.html ''CNN'' 10 November 2014]</ref>
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Katolik|Yahudi|Kristen|Agama}}
{{div col|2}}
* [[Anti-Katolik]]
* [[Garis waktu Kekristenan|Garis waktu agama Kristen]]
* [[Garis waktu Gereja Katolik]]
* [[Gereja Katolik Roma dan peradaban manusia|Jasa Gereja Katolik bagi peradaban umat manusia]]
* [[Sejarah Kekristenan|Sejarah agama Kristen]]
* [[Sejarah Gereja (Eusebius)|Sejarah Gereja karya Eusebius]]
* [[Sejarah Gereja Katolik di Indonesia]]
* [[Sejarah kepausan|Sejarah lembaga kepausan]]
* [[Garis waktu Kekristenan]]
{{div col end}}
* [[Sejarah Kepausan]]
* [[Ludwig von Pastor]]
 
== Pranala luarKeterangan ==
{{Reflist|group=lower-alpha}}
* [http://ekaristi.org/doa/sejarah2.php?subaction=showfull&id=1260286979&archive=1260286989&start_from=&ucat=8& Daftar Sejarah Paus]
 
== Rujukan ==
[[Kategori:Sejarah Gereja Katolik Roma| ]]
{{reflist|colwidth=30em}}
 
== Daftar pustaka ==
{{Link FA|fi}}
{{refbegin|2}}
* {{cite book|ref=harv |last=Aguilar |first=Mario |title=The History and Politics of Latin American Theology |volume=1 |location=London |publisher=SCM Press |year=2007 |isbn=978-0-334-04023-1}}
* {{cite book|ref=harv |last=Armstrong |first=Alastair |title=The European Reformation |location=London |publisher=Heinemann |year=2002 |isbn=0-435-32710-0}}
* {{cite book|ref=harv |last=Black |first=Christopher |authorlink=Christopher Black |year=2001 |title=Early Modern Italy |url=https://archive.org/details/earlymodernitaly0000blac |publisher=Routledge |isbn=0-415-21434-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Bokenkotter |first=Thomas |year=2004 |title=A Concise History of the Catholic Church|url=https://archive.org/details/concisehistoryof00boke |publisher=Doubleday|isbn=0-385-50584-1}}
* {{cite book|editor-last=Brown |editor-first=Stewart J. |editor2-first=Timothy |editor2-last=Tackett |title=Cambridge History of Christianity: Jilid 7, Enlightenment, Reawakening and Revolution 1660-1815'' |year=2007 |isbn=052181605X }}
* {{cite book|ref=harv |last=Bruni |first=Frank |authorlink=Frank Bruni |last2=Burkett |first2=Elinor |title=A Gospel of Shame: Children, Sexual Abuse, and the Catholic Church |url=https://archive.org/details/gospelofshamechi00brun |page=336 |publisher=Harper Perennial |year=2002 |isbn=978-0-06-052232-2}}
* {{cite book|ref=harv |last=Casey |first=James |title=Early Modern Spain: A Social History (Social History of Modern Europe) |url=https://archive.org/details/earlymodernspain0000case |publisher=Routledge |year=1999 |isbn=0-415-20687-1}}
* {{cite book|ref=harv |last=Chadwick |first=Henry |authorlink=Henry Chadwick (theologian)|year=1990 |chapter=The Early Christian Community |editor-last=McManners |editor-first=John |title=The Oxford Illustrated History of Christianity |url=https://archive.org/details/oxfordillustrate00mcma |publisher= Oxford University Press |pages=[https://archive.org/details/oxfordillustrate00mcma/page/20 20]–61 |isbn=0-19-822928-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Chadwick |first=Owen |title=A History of Christianity |publisher=Barnes & Noble |year=1995 |isbn=0-7607-7332-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=Chadwick |first=Owen |title=The Reformation |url=https://archive.org/details/reformation0000chad_z8f9 |publisher=Penguin |origyear=1964|year=1990 |isbn=0-14-013757-2}}
* {{cite book|ref=harv |last=Collins |first=Michael |last2=Price |first2=Mathew A.|title=The Story of Christianity |url=https://archive.org/details/storyofchristian0000coll |publisher=Dorling Kindersley |year=1999 |isbn=0-7513-0467-0}}
* {{cite book|ref=harv |last=Duffy |first=Eamon |authorlink=Eamon Duffy |year=1997 |title=Saints and Sinners, a History of the Popes |url=https://archive.org/details/saintssinnershis00duff |publisher=Yale University Press |isbn=0-300-07332-1}}
* {{cite book|ref=harv |last=Dussel |first=Enrique |authorlink=Enrique Dussel |year=1981 |title=A History of the Church in Latin America |url=https://archive.org/details/historyofchurchi0000duss |publisher=Wm. B. Eerdmans |isbn=0-8028-2131-6}}
* {{cite book|ref=harv |last=Edward |first=John Emerich |authorlink=John Dalberg-Acton, 1st Baron Acton|year=1908 |title=The Cambridge Modern History |url=https://archive.org/details/cambridgemodern05benigoog |publisher=Macmillan & Co. ltd., original from Harvard University |isbn=0-674-02585-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=Fahlbusch |first=Erwin |year=2007 |title=The Encyclopedia of Christianity |publisher=Wm. B. Eerdmans|url=https://books.google.com/?id=7ly4DgtT3LkC&pg=PA729&dq=old+catholic+church,+origin|isbn=0-8028-2415-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Franzen |first=August |first2=Remigius |last2=Bäumer |first3=Roland |last3=Fröhlich |title=Kleine Kirchengeschichte |publisher=Herder |location=Freiburg |year=2000 |isbn=978-3-451-26896-0 |language=German}}''(quoted as Franzen)''
* {{cite book|ref=harv |last=Franzen |first=August |first2=Remigius |last2=Bäumer |year=1988 |title=Papstgeschichte |publisher=Herder |location=Freiburg |isbn=3-451-08578-X |language=German}}''(quoted as Franzen, Papstgeschichte)''
* {{cite book|ref=harv |last=Haigh |first=Christopher |year=1987 |title=The English Reformation Revised |url=https://archive.org/details/englishreformati00chri |publisher=Cambridge University Press |isbn=0-521-33631-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=Hitchcock |first=Susan Tyler |last2=Esposito |first2=John |authorlink2=John Esposito |year=2004 |title=Geography of Religion |url=https://archive.org/details/geographyofrelig0000hitc_r6d0 |publisher=National Geographic Society |isbn=0-7922-7313-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Jackson |first=Robert H.|authorlink=Robert H. Jackson (political scientist) |title=From Savages to Subjects: Missions in the History of the American Southwest |url=https://archive.org/details/isbn_076560597 |publisher=ME Sharpe, Inc |year=2000 |isbn=978-0-7656-0597-9}}
* {{cite book|ref=harv |last=Jackson |first=T.A.|year=1991 |title=Ireland Her Own |publisher=Lawrence & Wishart|isbn=0-85315-735-9}}
* {{cite book|ref=harv | author = [[Bruce E. Johansen]] |year=2006 |title=The Native Peoples of North America |url=https://archive.org/details/nativepeoplesofn0000joha_j8g1 |publisher=Rutgers University Press|isbn=0-8135-3899-8}}
* {{cite book|ref=harv |last=Kamen |first=Henry |title=The Spanish Inquisition |year=1997 |publisher=Weidenfeld & Nicolson |location=London |isbn=0-297-81719-1}}
* {{cite book|ref=harv |last=King |first=Kenneth |authorlink=Kenneth King (historian)|year=1975 |title=Mission to Paradise: The Story of Junipero Serra and the Missions of California|url=https://books.google.com/?id=R_o8AAAAIAAJ&dq=junipero+serra&q=death+of+indians+by+disease |publisher=Society of California Pioneers}}
* {{cite book|ref=harv |last=Koschorke |first=Klaus |last2=Ludwig |first2=Frieder |last3=Delgado |first3=Mariano |year=2007 |title=A History of Christianity in Asia, Africa, and Latin America, 1450–1990 |url=https://archive.org/details/historyofchristi00unse_0 |publisher=Wm B Eerdmans Publishing Co|isbn=978-0-8028-2889-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=Langan |first=Thomas |authorlink=Thomas Langan |title=The Catholic Tradition |url=https://archive.org/details/catholictraditio00lang_0 |publisher=University of Missouri Press |year=1998 |isbn=978-0-8262-6096-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Le Goff |first=Jacques |authorlink=Jacques Le Goff |title=Medieval Civilization |url=https://archive.org/details/medievalciviliza0000lego_l6n6 |publisher=Barnes & Noble |year=2000 |isbn=978-0-7607-1652-6}}
* {{cite book|ref=harv |last=Leith |first=John |authorlink=John H. Leith|year=1963 |title= Creeds of the Churches |publisher=Aldine Publishing Co|url=https://books.google.com/?id=fOaXP-CjPOIC&pg=PA143&lpg=PA143&dq=first+vatican+council|isbn=0-664-24057-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=MacCulloch |first=Diarmaid |authorlink=Diarmaid MacCulloch |year=2010 |title=Christianity: The First Three Thousand Years |url=https://archive.org/details/christianityfirs0000macc |publisher=Viking |isbn=978-0-670-02126-0}} (originally published 2009 by Allen Lane, as ''A History of Christianity'')
* {{cite book|ref=harv |last=MacMullen |first=Ramsay |authorlink=Ramsay MacMullen |year=1984 |title=Christianizing the Roman Empire: (A.D. 100–400) |url=https://archive.org/details/christianizingro00macm_0 |location=New Haven, CT |publisher=Yale University Press |isbn=978-0-585-38120-6}}
* {{cite book|ref=harv |last=Markus |first=Robert |year=1990 |chapter=From Rome to the Barbarian Kingdom (339–700) |editor-last=McManners |editor-first=John |title=The Oxford Illustrated History of Christianity |url=https://archive.org/details/oxfordillustrate00mcma |publisher=Oxford University Press |pages=[https://archive.org/details/oxfordillustrate00mcma/page/62 62]–91 |isbn=0-19-822928-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=McManners |first=John |authorlink=John McManners |year=1990 |title=The Oxford Illustrated History of Christianity|url=https://archive.org/details/oxfordillustrate00mcma |publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-822928-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Norman |first=Edward |authorlink=Edward Norman |year=2007 |title=The Roman Catholic Church, An Illustrated History |url=https://archive.org/details/romancatholicchu0000norm |publisher=University of California Press |isbn=978-0-520-25251-6}}
* {{cite book|ref=harv |last=Orlandis |first=Jose |authorlink=Jose Orlandis |year=1993 |title=A Short History of the Catholic Church |publisher=Scepter Publishers|url=https://books.google.com/?id=M8kjqryq8dIC&dq=catholic+church+and+world+history&pg=PP1&q=Catholic+church+and+world+history&cd=1 |isbn=1-85182-125-2}}
* {{cite book|ref=harv |last=Pham |first=John Peter |title=Heirs of the Fisherman: Behind the Scenes of Papal Death and Succession |publisher=Oxford University Press |year=2006 |isbn=0-19-517834-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Riley-Smith |first=Jonathan |authorlink=Jonathan Riley-Smith |year=1997 |title=The First Crusaders |url=https://archive.org/details/firstcrusaders1000jona |publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-511-00308-0}}
* {{cite book|ref=harv |last=Samora |first=Julian |last2=Simon |first2=Patricia Vandel |last3=Candelaria |first3=Cordelia |last4=Pulido |first4=Alberto L |title=A History of the Mexican-American People |url=https://archive.org/details/historyofmexican00samo |publisher=University of Notre Dame Press |year=1993 |isbn=978-0-268-01097-3}}
* {{cite book|ref=harv |last=Schama |first=Simon |authorlink=Simon Schama |origyear=2000 |year=2003 |title= A History of Britain 1: At the Edge of the World? |publisher=[[BBC|BBC Worldwide]]|location=London|isbn=0-563-48714-3|pages=309–11|chapter= Burning Convictions}}
* {{cite book|ref=harv |last=Scheina |first=Robert L.|year=2007 |title= Latin America's Wars: The Age of the Caudillo |publisher=Brassey's|url=https://books.google.com/?id=8aWQ_7oKJfkC&pg=PA33&lpg=PA33&dq=cristero+war+priests+killed|isbn=1-57488-452-2}}
* {{cite book|ref=harv |last=Scruton |first=Roger |authorlink=Roger Scruton |year=1996 |title=A Dictionary of Political Thought|url=https://archive.org/details/dictionaryofpoli0000scru_h0g0 |publisher=Macmillan|isbn=0-330-28099-6}}
* {{cite book|ref=harv |last=Solt |first=Leo Frank |authorlink=Leo Frank Solt |year=1990 |title=Church and State in Early Modern England, 1509-1640 |url=https://archive.org/details/churchstateinear0000solt |publisher=Oxford University Press |isbn=0-19-505979-4}}
* {{cite book|ref=harv |last=Stacy |first=Lee |year=2003 |title=Mexico and the United States |publisher=Marshall Cavendish |isbn=0-7614-7402-1}}
* {{cite book|ref=harv |last=Steinfels |first=Peter |authorlink=Peter Steinfels |year=2003 |title=A People Adrift: The Crisis of the Roman Catholic Church in America |url=https://archive.org/details/peopleadriftcris0000stei |publisher=Simon & Schuster|isbn=0-684-83663-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=Tyerman |first=Christopher |year=2006 |title=God's War: A New History of the Crusades |url=https://archive.org/details/godswarnewhistor00tyer |publisher=Harvard University Press|isbn=0-674-02387-0}}
* {{cite book|ref=harv |last=Vidmar |first=John |authorlink=John Vidmar |title=The Catholic Church Through the Ages |url=https://archive.org/details/catholicchurchth0000vidm |year=2005|publisher=Paulist Press|isbn=0-8091-4234-1}}
* {{cite book|ref=harv |last=Walsh |first=Mary Ann |author2=Thavis, John |year=2003 |title=John Paul II: A Light for the World, Essays and Reflections on the Papacy of |url=https://books.google.com/?id=pWkVkkWcNIUC&pg=PA62&lpg=PA62&dq=john+paul+ii+no+place+in+priesthood+for+those+who+would+abuse+children|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=1-58051-142-2}}
* {{cite book|ref=harv |last=Woods Jr |first=Thomas |authorlink=Thomas Woods |year=2005 |title=How the Catholic Church Built Western Civilization|url=https://archive.org/details/howcatholicchurc0000wood |publisher=Regnery Publishing, Inc|isbn=0-89526-038-7}}
* {{cite book|ref=harv |last=Woolner |first=David |year=2003 |title=FDR, The Vatican and the Roman Catholic Church in America, 1933–1945 |url=https://books.google.com/?id=jMvaoXvJ4VcC&dq=role+of+catholic+church+during+world+war+ii&pg=PP1&q=Role+of+Catholic+Church+during+World+War+II&cd=2 |publisher=Macmillan|isbn=978-88-209-7908-9}}
{{refend}}
 
{{Navboxes
|list=
{{Catholicism}}
{{Daftar Paus}}
}}
 
[[Kategori:Sejarah Gereja Katolik Roma| ]]