Layang gantung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 36 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q208147
Andrewn123 (bicara | kontrib)
Penambahan sinonimnya, gantole
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Hanggliding03042006.JPG|thumbjmpl|rightka|250px|Gantolle]]
'''Layang Gantung''' atau '''Gantollegantole'''<ref>{{Cite web|title=Entri: gantole|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Gantole|website=KBBI V|access-date=2024-05-09}}</ref> adalah salah satu [[olah ragaolahraga angin]].<ref name="gantolle">[http://www.ushpa.aero/aboutus.asp USHPA] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120101212059/http://www.ushpa.aero/aboutus.asp |date=2012-01-01 }} USHPA diakses 09 Juli 2011 01.00pm</ref> Dia merupakan [[olah ragaolahraga]] [[rekreasi]] atau kompetitif yang berhubungan dekat dengan [[gliding]], tetapi menggunakan pesawat yang lebih sederhana yang kadangkalakadang kala hanya terdiri dari [[sayap]] kain yang berangka-metal, dengan [[pilot]] berada di sebuah ''harness'' yang menggantung dari kerangka sayap dan melakukan kontrol dengan menggerakan badan terhadap rangka yang berbentuk segitiga yang juga menempel di kerangka utama.<ref name="gantolle"/>
 
Eksperimen awal dengan penerbangan gliding dilakukan pada akhir [[abad ke-19]] oleh ''pioneer'' seperti [[Otto Lilienthal]]. Pesawat ini sekarang ini dikenal sebagai hang glider.
 
== Sejarah Layang Gantung ==
[[Berkas:Leonardo Design for a Flying Machine, c. 1505.jpg|thumbjmpl|rightka|250px|Sketsa Leonardo da Vinci: "Flying Machine"]]
Layang gantung atau Gantole dapat ditelusuri kembali ke masa [[Abbas bin Firnas]] adalah manusia yang telah terlebih dahulu melakukannya dengan melakukan terbang di [[udara]] dialah orang yang pertama kali terbang di udara sebelum [[Leonardo da Vinci]], yang membuat sketsa tentang keinginannya untuk penerbangan manusia. Melalui fakta dan fiksi, penerbangan telah memainkan peran utama dalam mimpi manusia untuk melayang bersama dengan burung.<ref name="gantolle"/>
 
Pada tahun 852, di bawah pemerintahan [[Khalifah Abdul Rahman II]], [[Abbas bin Firnas]] memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘[[terbang]]’ dari [[menara]] [[Masjid Mezquita]] di [[Cordoba]] dengan menggunakan semacam [[sayap]] dari jubah yang disangga kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di [[udara]] dan memperlambat jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai [[parasut]] pertama di dunia.
[[Berkas:Leonardo Design for a Flying Machine, c. 1505.jpg|thumb|right|250px|Sketsa Leonardo da Vinci: "Flying Machine"]]
 
Layang gantung atau Gantole dapat ditelusuri kembali ke masa [[Leonardo da Vinci]], yang membuat sketsa tentang keinginannya untuk penerbangan manusia. Melalui fakta dan fiksi, penerbangan telah memainkan peran utama dalam mimpi manusia untuk melayang bersama dengan burung.<ref name="gantolle"/>
Keberhasilannya itu tak lantas membuatnya berpuas diri. Dia kembali melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan konsep serta teori yang ia adopsi dari gejala-[[gejala alam]] yang kerap diperhatikannya.
 
Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuah [[mesin terbang]] merupakan cikal-bakal layang gantung yang mampu membawa manusia. Setelah versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di [[al-‘Arus]] (Mount of the Bride) di kawasan [[Rusafa]], dekat Cordoba.
 
Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu terbilang sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama layang gantung buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang membuat Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.
 
Kecelakaan itu terjadi karena Ibnu Firnas lalai memperhatikan bagaimana [[burung]] menggunakan ekor mereka untuk mendarat. Dia pun lupa untuk menambahkan ekor pada model layang gantung buatannya. Kelalaiannya inilah yang mengakibatkan dia gagal mendaratkan layang gantung ciptaannya dengan sempurna.
 
Namun usaha Ibnu Firnas bukan usaha ilmuwan Muslim terakhir. Pada tanun 1630-1632 M, [[Hezârfen Ahmed Çelebi]] di [[Turki]] berhasil menyeberangi [[Selat Bospurus]] di [[Istanbul]]. Ahmad melompat dari [[menara Galata]] yang tingginya 55 meter dan berhasil terbang dengan layang gantungnya kira-kira sejauh 3&nbsp;km serta mendarat dengan selamat.
 
Usaha meraih teknologi aeronautika ini sejalan dengan tantangan [[Allah]] di dalam firman-Nya:
''"Hai jamaah [[jin]] dan [[manusia]], jika kamu sanggup melintasi penjuru [[langit]] dan [[bumi]], maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan".''(QS. [[ar Rahman]] (55):33).<ref>http://masmoi.wordpress.com/2010/02/13/ibnu-firnas-pencipta-konsep-pesawat-terbang/</ref>
 
Dari saat penerbangan nahas Icarus ke zaman pionir olahraga seperti Otto Lilienthal, Octave Chanute dan John Montgomery, manusia telah mencoba melakukan terbang bebas di hampir setiap fase sejarah modern. Saat [[Wright Bersaudara]] menciptakan penemuan mereka untuk penerbangan bermesin, mereka mengasah keterampilan terbang mereka dalam "gantolle". Setelah penerbangan bersejarah mereka di Kitty Hawk, seluruh dunia menjadi semakin tertarik pada pengembangan teknologi penerbangan bermesin, meninggalkan gantole untuk generasi berikutnya.<ref name="gantolle"/>
Baris 17 ⟶ 31:
== Layang Gantung di Indonesia ==
 
Komunitas layang gantung di Indonesia ada di Sumatera UtaraBarat, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah., Jawa timur, Kalimantan timur<ref name="gantolle-indo">[http://gantolle.com/ Gantolle Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110905062114/http://gantolle.com/ |date=2011-09-05 }} diakses 18 Juli 2011 pk.09.44am</ref>
 
== Referensi ==