Tekukur biasa: Perbedaan antara revisi

'''Tekukur Biasa''' ({{lang-en|spotted dove}}; ''Spilopelia chinensis'') adalah sejenis [[burung merpati]] kecil yang mempunyai [[paruh]], berekor agak panjang, berdarah panas, dan bereproduksi dengan cara bertelur.

Tubuh berukuran sedang (30 &nbsp;cm). Warnanya coklatcokelat kemerahjambuankemerah-jambuan. Ekor burung ini tampak panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak hitam putih khas pada leher. Iris jingga, paruh hitam, kaki merah. Hidup dekat dengan manusia. Mencari makan di permukaan tanah. Sering duduk berpasangan di tempat terbuka. Bila terganggu terbang rendah di permukaan tanah, dengan kepakan sayap pelan.<ref>[{{Cite web |url=http://www.bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_tekukur_biasa.htm |title=Tekukur Biasa] |access-date=2011-11-20 |archive-date=2012-01-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120115230818/http://www.bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_tekukur_biasa.htm |dead-url=yes }}</ref>.

[[Berkas:Spotted Dove (Streptopelia chinensis) on a Kapok (Ceiba pentandra) tree in Kolkata W IMG 3476.jpg|leftkiri|thumbjmpl|Subspesies ''suratensis'' (dari [[Kolkata]]) yang ditunjukkan oleh bintik pada bulu sayap ]]

Spesies ini mulanya termasuk dalam genus ''Streptopelia'' terapi dalam studi pada tahun 2001 berdasarkan urutan molekul dan juga vokalisasi mengindikasikan bahwa spesies ini bersama dengan ''Streptopelia senegalensis'' yang mencolok dari taksa yang tersisa yang menyebabkan tekukur biasa masuk pada genus ''Streptopelia''.<ref>{{cite journal| author=Johnson KP; De Kort S; Dinwoodey K; Mateman AC; Ten Cate C; Lessells CM; Clayton DH| year=2001| journal=Auk| volume=118 | title=A molecular phylogeny of the dove genera ''Streptopelia'' and ''Columba''| issue=4| pages= 874–887| url=http://www.inhs.uiuc.edu/~kjohnson/kpj_pdfs/Auk.2001.pdf| doi=10.1642/0004-8038(2001)118[0874:AMPOTD]2.0.CO;2| access-date=2012-05-16| archive-date=2007-09-27| archive-url=https://web.archive.org/web/20070927083603/http://www.inhs.uiuc.edu/~kjohnson/kpj_pdfs/Auk.2001.pdf| dead-url=yes}}</ref> Sebab inilah yang membuat peneliti membagi mereka pada genus yang terpisah . [[Carl Jakob Sundevall|Carl Sundevall]] membuat genus ''[[Stigmatopelia]]'' dengan jenis ''senegalensis'', sementara itu ia juga membuat genus ''[[Spilopelia]]'' (untuk ''chinensis'', ''suratensis'' dan ''tigrina'', dan memperlakukannya sebagai [[spesies]] yang terpisah) pada halaman yang sama di bukunya tahun [[1872]].<ref>{{cite book|url=http://archive.org/stream/methodinaturali00sundgoog#page/n182/mode/1up|author=Sundevall, Carl|year=1872| title=Methodi naturalis avium disponendarum tentamen| page=100}}</ref> <!--Some authors used ''Stigmatopelia'' arguing that it has priority as it appears first on the page.<ref name=cheke>{{cite journal| title= Naming segregates from the Columba-Streptopelia pigeons following DNA studies on phylogeny|author=Cheke, Anthony S|year=2005| journal=Bulletin of the British Ornithologists' Club|volume=125| issue=4| pages=293–295}}</ref> Schodde and Mason in their zoological catalogue of Australian birds however chose ''Spilopelia'' based on 24(b) of the ICZN Code.<ref>{{cite book|author=Schodde R; I J Mason|year=1997| title=Zoological Catalogue of Australia. Aves (Columbidae to Coraciidae). Volume 37.2|publisher=CSIRO publishing|page=20| isbn=978-0-643-06037-1}}</ref>

Jenis ini umum terdapat mulai dari [[India]] dan [[Cina]] ke selatan sampai Jawa, tetapi juga merupakan burung sangkar yang terkenal dan telah diintroduksi secara luas di mana-mana.<ref>[http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/3278 Ensiklopedi Jakarta]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.

Mencari makan di atas permukaan [[tanah]]. Sering duduk berpasangan di jalan yang terbuka. Bila terganggu, terbang rendah di atas tanah dengan kepakan sayap pelan yang khas.<ref>[{{Cite web |url=http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/tekukur-biasa/ |title=Burung] |access-date=2011-11-20 |archive-date=2012-07-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120702084740/http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/tekukur-biasa/ |dead-url=yes }}</ref>.