Ayam kampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 6 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q1755357
k Membatalkan 1 suntingan oleh 113.212.163.142 (bicara) ke revisi terakhir oleh Rex Aurorum
Tag: Pembatalan
 
(70 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox poultry breed
{{Taxobox
| name = '''GallusAyam domesticus'''Kampung
| image = freerangechickensAyam kampung jantan.jpg
| image_size =
| image_width = 250px
| alt =
| image_caption = Ayam kampung (''Gallus domesticus'') sedang diberi makan di tanah terbuka
| image_caption = Ayam kampung jantan berwarna hitam-merah
|regnum=[[Animalia]]
| status = Risiko rendah
|phylum = [[Chordata]]
| altname = Ayam Kampung
|classis = [[Aves]]
| country = Indonesia
|ordo=[[Galliformes]]
| distribution =
|familia=[[Phasianidae]]
| standard =
|genus=''[[Gallus]]''
| use = tujuan ganda
|species=''[[Gallus gallus|G. gallus]]''
| nickname =
|subspecies='''''G. g. domesticus'''''
| apa =
|trinomial=''Gallus gallus domesticus''|author=[[Carolus Linnaeus|Linnaeus]]|date = [[1758]]
| aba =
| ee =
| pcgb =
| maleweight = rata-rata 2 - 2.5 kg<ref name=dad>[http://dad.fao.org/cgi-bin/EfabisWeb.cgi?sid=0b1613ebf16355cf65f6a05b9a65fe25,reportsreport8a_50005484 Breed data sheet: Ayam Kampong/Malaysia]. Domestic Animal Diversity Information System of the Food and Agriculture Organization of the United Nations. Accessed August 2014.</ref>
| femaleweight = rata-rata 1.5 - 2 kg<ref name=dad/>
| skincolor =
| eggcolor = putih dan putih kecoklat
| comb =
| note =
| type = [[Ayam]]
| latin = Gallus gallus domesticus
}}
 
'''Ayam kampung''' adalah sebutan di [[Indonesia]] bagi [[ayam peliharaan]] yang tidak ditangani dengan cara [[budidaya]] massal komersial serta tidak berasal-usul dari [[galur]] atau [[ras hewan dan tumbuhan|ras]] yang dihasilkan untuk kepentingan komersial tersebut <ref name="Rasyaf"> Rasyaf M. 1992. Produksi dan Pemberian Pakan Unggas. Hlmn 42-50.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
AyamDahulu, ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging <ref name="Rasyaf"/>. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya<ref name="Rasyaf"/>. Namun, sekarang sudah banyak yang membudidayakan ayam kampung untuk tujuan komersial.
 
Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah ''Gallus domesticus''.<ref name="Mengenal Hewan & Tumbuhan Asli Indonesia"> Kurniawan. Mengenal Hewan & Tumbuhan Asli Indonesia. Hlmn 7.ISBN :6028526177602-8526-17-7. Jakarta :Agromedia Pustaka</ref>. Aktivitas peternakan ayam kampung telah ada sejak zaman dahulu. <refSeiring name="Rasyaf"/>dengan berkembangnya zaman, kini peternakan ayam kampung telah banyak mengalami perubahan. Sudah banyak ayam kampung yang dikembangkan agar memiliki produktivitas yang lebih baik.
 
== Latar belakang ==
Ayam kampung merupakan salah satu jenis [[ternak]] unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara .<ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras.halmn 243-244. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>. Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing .<ref name="Sarwono" />.
 
Istilah "''Ayamayam kampung''" semula adalah kebalikan dari istilah "''ayam ras''", dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar perumahan .<ref name="Sarwono" />. Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan [[pemuliaan]] beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam kampung .<ref name="Sarwono" />. Untuk membedakannya kini dikenal istilah '''ayam buras''' (singkatan dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekadar diumbar dan dibiarkan mencari makan sendiri).<ref name="Sarwono" />. Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi (secara alamiah) sehingga terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih mudah .<ref name="Sarwono" />.
 
== Sejarah Perkembanganperkembangan ==
Sejarah ayam kampung dimulai dari generasi pertama ayam kampung yaitu dari keturunan ayam hutan merah (''Gallus gallus'').<ref name="Zoological record, Jilid 104, Terbitan 18-20"> Cambridge Scientific Abstracts, Inc. Internet Database Service. 1970. Zoological record, Jilid 104, Terbitan 18-20. London :Zoological Society.</ref>. Jenis ayam kampung sudah dikenal sejak zaman [[Kerajaan Kutai]].<ref name="Sujionohadi">Sujionohadi K, Setiawan AI. 1993. Ayam Kampung Petelur. Jakarta :Niaga Swadaya.</ref>. Pada saat itu, ayam kampung merupakan salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai [[upeti]] dari masyarakat setempat.<ref name="Sujionohadi" /> Keharusan menyerahkan upeti menyebabkan ayam kampung selalu diternakan oleh warga kampung dan menyebabkan ayam kampung tetap terjaga kelestariannya.<ref name="Sujionohadi" /> Di samping itu, ayam kampung memang sesuai dengan selera masyarakat setempat.<ref name="Sujionohadi" /> Kebiasaan beternak ayam kampung tersebutlah yang menyebabkan ayam ini mudah dijumpai di tanah air.<ref name="Sujionohadi" /> Sampai sekarang sistem upeti dalam arti perpindahan barang (ayam kampung) dari desa ke kota masih tetap ada.<ref name="Sujionohadi" /> Bedanya, saat ini perpindahan tersebut lebih bersifat bisnis.<ref name="Sujionohadi" />.!
 
== Varietas ==
Ayam kampung mempunyai banyak varietas dan spesies,. beberapaBeberapa di antaranya yang penting, yaitu :<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"> Rukmana R.2003. Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan. Hlmn 17-25.ISBN:9792106804 979-21-0680-4. Yogyakarta: Kanisius</ref>.
 
=== 1. Ayam KeduMerawang ===
 
[[Ayam keduMerawang]] merupakan ayam lokal yang berkembang di [[Kabupaten MagelangMerawang]] dan [[Temanggung]] atau eks. Kersidenan Kedu (Jawa Tengah)<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />. Berdasarkan penampilan warnanya, ayam keduMerawang dapat dibedakan menjadi empattiga jeniswarna sebagaiyaitu berikutKuning, Coklat dan Kemerahan. Produksi telur ayam Merawang bisa mencapai 125 butir setahun. Pertumbuhan ayam Merawang juga tergolong cepat. Ayam Merawang pada umur dua bulan bisa mencapai 1,2 kg (jantan) dan 0,8 kg (betina).<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />.
 
a.=== Ayam Kedu Hitam===
 
[[Ayam kedu]] hitammerupakan mempunyaiayam penampilanlokal fisikyang hampirberkembang hitamdi semua,[[Kabupaten tetapiMagelang]] kalaudan diamati[[Temanggung]] secaraatau telitieks. warnanyaKersidenan tidakKedu terlalu hitam(Jawa Tengah).<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />. PenampilanBerdasarkan kulitpenampilan pantat dan jengger masih mengandung warna kemerah-merahan <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Bobotwarnanya, ayam kedu hitamdapat jantandibedakan dewasamenjadi antaraempat 2jenis kg–2,5 kg, sedangkan yang betinanya hanya 1,5 kgsebagai berikut.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam ini sering disamakan dengan ayam cemani karena tampak serba hitam <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
 
b.==== Ayam Kedu CemaniHitam ====
 
Ayam kedu cemanihitam memilikimempunyai penampilan sosokfisik tubuhhampir hitam mulussemua, termasuktetapi [[paruh]],kalau kuku,diamati telapaksecara kaki,teliti lidah,warnanya telaktidak (langit-langitterlalu mulut),hitam.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Penampilan bahkankulit [[daging]]pantat dan [[tulang]]nyajengger jugamasih [[hitam]]mengandung warna kemerah-merahan.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />. Sosok tubuhBobot ayam kedu hitam jantan dewasa tinggi besar dan [[bobot]]nya antara 32 kg-3kg–2,5 kg, sedangkan yang [[betina]]betinanya dewasahanya berbobot1,5&nbsp;kg.<ref antaraname="Ayam 2Buras kg-2,5Intensifikasi kgDan Kiat Pengembangan" /> Ayam ini sering disamakan dengan ayam cemani karena tampak serba hitam.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />.
 
c.==== Ayam Kedu PutihCemani ====
 
Ayam kedu putihcemani ditandaimemiliki denganpenampilan warnasosok bulutubuh putihhitam mulus, jenggertermasuk dan kulit mukanya berwarna[[paruh]], merahkuku, sedangkantelapak [[kaki]]nya, berwarna putihlidah, atautelak kekuning(langit-kuninganlangit <refmulut), name="Ayambahkan Buras[[daging]] Intensifikasidan Dan[[tulang]]nya Kiatjuga Pengembangan"/>[[hitam]]. Jenggernya tegak berbentuk wilah <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />. BobotSosok tubuh ayam jantan kedu putihjantan dewasa mencapaitinggi 2,5besar kgdan <ref[[bobot]]nya name="Ayamantara Buras3 Intensifikasikg-3,5 Dankg, Kiatsedangkan Pengembangan"/>. Sedangkan bobot ayam kedu putihyang [[betina]] 1,dewasa berbobot antara 2 kg–1kg-2,5 kg .<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />.
 
d.==== Ayam Kedu MerahPutih ====
 
Ayam kedu merahputih ditandai dengan warna [[bulu]] hitamputih mulus, tetapijengger dan kulit muka dan jenggermukanya berwarna merah, sedangkan kulit badannya berwarna [[putihkaki]]nya berwarna putih atau kekuning-kuningan.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />. SosokJenggernya tubuhtegak ayamberbentuk keduwilah.<ref merahname="Ayam tinggiBuras besarIntensifikasi denganDan bobotKiat Pengembangan" /> Bobot ayam jantan kedu putih dewasa 3mencapai kg-32,5 &nbsp;kg,.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Sedangkan bobot ayam kedu putih [[betina]] 1,2 kg-2kg–1,5 kg .<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />.
 
=== 2.= Ayam NunukanKedu Merah ====
 
[[Ayam nunukan]]kedu disebutmerah jugaditandai ayamdengan Tawao. Ayam ini merupakan ayam lokal yang berkembang diwarna [[Pulau Tarakanbulu]], [[Kalimantanhitam Timur]].mulus, Ayamtetapi nunukankulit diperkirakanmuka berasaldan darijengger [[Cina]] <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Karakteristik ayam nunukan adalah warna bulunyaberwarna merah, cerahsedangkan ataukulit merahbadannya kekuning-kuningan, buluberwarna [[sayapputih]] dan [[ekor]] tidak berkembang sempurna .<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />. SementaraSosok [[paruh]]tubuh danayam kakinyakedu berwarnamerah kuningtinggi ataubesar putihdengan kekuning-kuninganbobot denganayam jenggerjantan dandewasa pial3 berwarnakg-3,5 merahkg, cerah.Sedangkan Jenggernyabobot berbentukayam wilahbetina dan2 bergerigi delapankg-2,5 kg.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />.
 
=== Ayam Nunukan ===
[[Stadium]] anak ayam sampai umur 45 hari cenderung berbulu kapas <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Berat badan ayam nunukan [[jantan]] dewasa 3,4 kg–4,2 kg, sedangkan yang betina 1,6 kg–1,9 kg <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
 
[[Ayam nunukan]] disebut juga ayam Tawao. Ayam ini merupakan ayam lokal yang berkembang di [[Pulau Tarakan]], [[Kalimantan Timur]]. Ayam nunukan diperkirakan berasal dari [[Cina]].<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Karakteristik ayam nunukan adalah warna bulunya merah cerah atau merah kekuning-kuningan, bulu [[sayap]] dan [[ekor]] tidak berkembang sempurna.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Sementara [[paruh]] dan kakinya berwarna kuning atau putih kekuning-kuningan dengan jengger dan pial berwarna merah cerah. Jenggernya berbentuk wilah dan bergerigi delapan.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
=== 3. Ayam Pelung ===
 
[[Stadium]] anak ayam sampai umur 45 hari cenderung berbulu kapas.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Berat badan ayam nunukan [[jantan]] dewasa 3,4 kg–4,2 kg, sedangkan yang betina 1,6 kg–1,9 kg.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
Ayam pelung merupakan ayam lokal yang berkembang di [[Kabupaten Cianjur]] dan [[Sukabumi]] (Jawa Barat)<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam pelung memiliki sosok tubuh besar dan tegap, [[tembolok]]nya tampak menonjol <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Kakinya panjang, kuat, dan pahanya berdaging tebal <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam pelung jantan memiliki Jengger berbentuk wilah yang besar, tegak, bergerigi nyata dan berwarna merah cerah <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam pelung betina mempunyai jengger, tetapi jengger terseebut tidak berkembang dengan baik <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam pelung jantan dewasa mempunyai bobot badan berkisar antara 3,5 Kg – 5,5 Kg, sedangkan yang betina 2,5 Kg – 3,5 Kg <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
 
=== 4. Ayam SumatraPelung ===
[[Berkas:Blauwe sumatra haan.jpg|thumb|300px|Ayam Sumatra]]
Ayam Sumatra merupakan ayam lokal dari [[Sumatera Barat]] <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Penampilan perawakannya tegap, gagah ,tetapi ukuran tubuhnya kecil. Ayam Sumatra jantan berkepala kecil, tetapi [[tengkorak]]nya lebar <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. [[Pipi]]nya penuh (padat), keningnya tebal, dan pialnya menggantung ke bawah. Paruh ayam Sumatra umumnya pendek dan kukuh berwarna hitam, dengan cuping kecil dan berwarna hitam <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
Ayam Sumatra memiliki jengger berbentuk wilah dan berwarna merah <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"> Rukmana R.2003. Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan. ISBN:9792106804. Yogyakarta: Kanisius</ref>. Kulit muka juga berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Bobot ayam Sumatra jantan dewasa 2 Kg, sedangkan yang betina 1,5 Kg <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
 
Ayam pelung merupakan ayam lokal yang berkembang di [[Kabupaten Cianjur]] dan [[Sukabumi]] (Jawa Barat).<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Ayam pelung memiliki sosok tubuh besar dan tegap, [[tembolok]]nya tampak menonjol.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Kakinya panjang, kuat, dan pahanya berdaging tebal.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Ayam pelung jantan memiliki Jengger berbentuk wilah yang besar, tegak, bergerigi nyata dan berwarna merah cerah.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Ayam pelung betina mempunyai jengger, tetapi jengger terseebut tidak berkembang dengan baik.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Ayam pelung jantan dewasa mempunyai bobot badan berkisar antara 3,5 Kg – 5,5 Kg, sedangkan yang betina 2,5 Kg – 3,5 Kg.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
=== 5. Ayam Belenggek ===
 
=== Ayam Sumatra ===
Ayam belenggek berasal dari Sumatera Barat, tepatnya dipedalaman Kabupaten Solok <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam ini pandai berkokok dengan suara yang merdu dan iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri atas 6-12 suku kata. Semakin panjang [[suku kata]]nya, semakin panjang [[kokok]]nya <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
[[Berkas:Blauwe sumatra haan.jpg|jmpl|Ayam Sumatra]]
Ayam Sumatra merupakan ayam lokal dari [[Sumatera Barat]].<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Penampilan perawakannya tegap, gagah,tetapi ukuran tubuhnya kecil. Ayam Sumatra jantan berkepala kecil, tetapi [[tengkorak]]nya lebar.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> [[Pipi]]nya penuh (padat), keningnya tebal, dan pialnya menggantung ke bawah. Paruh ayam Sumatra umumnya pendek dan kukuh berwarna hitam, dengan cuping kecil dan berwarna hitam.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
Ayam Sumatra memiliki jengger berbentuk wilah dan berwarna merah.<ref name="hasilan otomatis1">Rukmana R.2003. Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan. ISBN 979-21-0680-4. Yogyakarta: Kanisius</ref> Kulit muka juga berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Bobot ayam Sumatra jantan dewasa 2 Kg, sedangkan yang betina 1,5 Kg.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
 
=== 6. Ayam GaokBelenggek ===
 
Ayam belenggek berasal dari Sumatera Barat, tepatnya dipedalaman Kabupaten Solok.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Ayam ini pandai berkokok dengan suara yang merdu dan iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri atas 6-12 suku kata. Semakin panjang [[suku kata]]nya, semakin panjang [[kokok]]nya.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
Ayam gaok bersal dari [[Pulau Madura|madura]] dan [[Pulau Puteran]], [[Kabupaten Sumenep]] <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Keistimewaan ayam gaok yaitu kokoknya memiliki suara panjang yang hampir sama dengan ayam pelung yang terdapat di Cianjur (Jawa Barat)<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Ayam Gaok jantan dewasa memiliki bobot badan mencapai 4 Kg, sedangkan yang betina 2 - 2,5 Kg. Ayam Gaok jantan memiliki tampilan tubuh besar, tegap dan gagah <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"> Rukmana R.2003. Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan. ISBN:9792106804. Yogyakarta: Kanisius</ref>. Jenggernya besar berbentuk wilah dan berwarna merah, dengan pial yang besar dan warnanya merah <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Kakinya berwarna kuning <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>. Bulunya didominasi oleh warna kuning kehijau-hijauan (''wido''), namun ada juga yang berwarna lain, seperti merah dan hitam <ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan"/>.
 
=== SebagaiAyam sumber panganGaok ===
Ayam kampung disukai orang karena [[daging]]nya yang kenyal dan "berisi", tidak lembek dan tidak ber[[lemak]] sebagaimana ayam ras <ref name="Murtidjo">Murtidjo BA. 1994. Mengelolah Ayam Buras.Hlmn:15-16. ISBN 979-413-740-5.Yogyakarta: Kanisius.</ref> Berbagai [[masakan Indonesia]] banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan)<ref name="Murtidjo"/>. Selain itu daging ayam kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi <ref name="100 Menu Masakan Ayam"> Setyawati D. 2008. 100 Menu Masakan Ayam. hlmn 15.ISBN 602-8260-02-9. Jakarta:Gradien Mediatama.</ref> . Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga <ref name="100 Menu Masakan Ayam"/> . Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi <ref name="100 Menu Masakan Ayam"/>. Kadar lemaknya juga relatif lebih rendah bila dibandingkan daging pada bagian pahanya <ref name="100 Menu Masakan Ayam"/> Ayam kampung dipelihara oleh masyarakat terutama sebagai sumber protein hewani baik berupa [[telur]] maupun daging, di samping [[kotoran]]nya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ikan.<ref name="Murtidjo"/> Sebagai sumber [[protein]] hewani telur dan daging mengadung [[asam amino]] esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat<ref>Kamal. 1994. Kontrol Kualitas Pakan dan Menyusun Pakan Ternak.Yogyakarta: UGM Press.</ref>. Oleh karena itu, agar ayam kampung dapat berproduksi dengan baik salah satunya harus diberikan pakan yang cukup. <ref>Wihandoyo. 1991. Serba Serbi Preatasi Ayam Buras. Yogyakarta: UGM Press.</ref> Ayam kampung memerlukan komposisi [[nutrisi]] yang tepat, termasuk jika menginginkan ayam kampung yang memiliki tingkat produksi telur yang tinggi<ref name="Rasyaf"/> Berat telur ayam kampung berkisar antara 26,27-55,4 gr dengan rataan 45,46. <ref>Mansjoer et al. 1990. Pencarian [[Galur Murni]] Ayam Kampung, Ayam Pelung dan Ayam Bangkok Dalam Usaha Pelestarian Sumber Genetik Ayam Di Indonesia Laporan Penelitian IPB Bogor.</ref>
 
Ayam gaok bersal dari [[Pulau Madura|madura]] dan [[Pulau Puteran]], [[Kabupaten Sumenep]].<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Keistimewaan ayam gaok yaitu kokoknya memiliki suara panjang yang hampir sama dengan ayam pelung yang terdapat di Cianjur (Jawa Barat).<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Ayam Gaok jantan dewasa memiliki bobot badan mencapai 4 Kg, sedangkan yang betina 2 – 2,5 Kg. Ayam Gaok jantan memiliki tampilan tubuh besar, tegap dan gagah.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Jenggernya besar berbentuk wilah dan berwarna merah, dengan pial yang besar dan warnanya merah.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Kakinya berwarna kuning.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" /> Bulunya didominasi oleh warna kuning kehijau-hijauan (''wido''), tetapi ada juga yang berwarna lain, seperti merah dan hitam.<ref name="Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan" />
== Pemeliharaan ==
Ada dua cara memelihara ayam kampung, yaitu dipelihara dengan dilepas bebas atau istilahnya diliarkan dan yang kedua dibudidayakan. <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
 
=== DiliarkanAyam Garut ===
Ciri khas ayam ini adalah badannya yang lebih besar dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Kepala yg besar, paruh dan kaki berwarna kuning dan berkaki panjang layaknya ayam kampung pada umumnya. Pada umumnya bulu berwarna rambang (hitam putih acak)..namun warna lainpun ada walaupun tidak mendominasi secara umum keberadaannya.
Cara pemeliharaan ini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat pedesaan, cara ini disebut sebagai cara tradisional. yaitu dilepas bebas berkeliaran di kebun-kebun sekitar rumah <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>.
 
Kulitnya yang kekuning-kuningan serta tekstur daging yang kenyal dan gurih membuat jenis ayam ini layak menjadi sumber kebutuhan protein masyarakat dan juga sebagai produk ayam kampung pedaging unggulan daerah [[Kabupaten Garut]].
==== Keunggulan ====
Ayam kampung yang dilepas bebas biasanya mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi dan menghemat biaya makanan <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref> Umumnya ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan dan tambahan bekatul secukupnya.<ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref> Selebihnya ayam dianggap dapat mencari makan sendiri disekitar rumah <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>.
 
Keberadaan ras ayam murni ini sudah sangat langka di masyarakat asal daerah tersebut akibat domestikasi alami akibat sistem pemeliharaan umbar/diliarkan dengan jenis ayam lain. Namun kini beberapa praktisi ayam kampung di Kabupaten Garut sedang mengembangkan dan memurnikan ayam ras lokal ini untuk disertifikasi secara nasional oleh pemerintah.
==== Kelemahan ====
Kelemahannya di antaranya yaitu ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>. Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas.<ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>. Kendali akan keberadaan ayam kurang, sehingga kemungkinan dimangsa [[predator]] maupun hilang lebih tinggi.<ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>. Cara pemeliharan ini kurang produktif <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
=== DikandangkanAyam KUB ===
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) merupakan ayam kampung asli hasil inovasi dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian. Ayam KUB memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur lebih banyak mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, memiliki bobot badan umur 20 minggu (±5 bulan) berkisar antara 1.500-2.000 gram, umur awal bertelur lebih awal sekitar 20-22 minggu dengan bobot telur 35-45 gram. Masa mengeram ayam yang berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali serta lebih tahan terhadap penyakit.
[[Berkas:Bird_in_a_cage.jpg|thumb|250px|Ayam yang dipelihara dengan cara dikandangkan.]]
Semula hewan yang kini dipelihara hidup bebas di alam, di hutan, di pegunungan dan lautan lepas.<ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Jumlah hewan-hewan ini beraneka ragam, dan sifat-sifat kehidupannya pun bermacam-macam <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Jumlah yang banyak dan beragam itu tidak seimbang dengan jumlah manusia yang masih sedikit dan hidup di [[gua]]-gua terpencil untuk melindungi diri dari serangan binatang buas <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Kebutuhan untuk hidup mendorong manusia memanfaatkan tanaman dan binatang yang dapat ditangkap atau dibunuhnya <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Dari kegiatan itulah manusia mengalami proses belajar untuk mengenal hewan yang enak dimakan dan mudah ditangkap atau dibunuh <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Perbendaharaan manusia akan hewan konsumsi mulai bertambah <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Di antara hewan yang digemari, adalah hewan-hewan kecil yang mudah ditangkap atau dibunuh <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Proses terus berkembang dan kegemaran akan hewan-hewan konsumsi mulai meningkat pada usaha untuk dengan mudah memperoleh tanpa harus mencari-cari di [[hutan]]. Inilah penyebab timbulnya keinginan untuk memelihara hewan dengan cara dikandangkan <ref name="Memelihara ayam buras">Rasyaf M.1990. Memelihara ayam buras.ISBN :9794133000. Yogyakarta: Kanisius.</ref>. Cara pemeliharan ini kurang produktif <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
Ayam KUB diseleksi dengan tujuan untuk ayam petelur dan menjadi indukan penghasil DOC (Day Old Chicken) yang banyak untuk memenuhi kebutuhan ayam kampung. Selain itu, ayam ini dapat tumbuh lebih cepat daripada ayam kampung biasa. Rasa daging ayam KUB gurih, sebagaimana ayam kampung pada umumnya.
Kandang adalah tempat tinggal hewan yang dipelihara, salah satunya ayam, tempat berlindung dari terik matahari dan hujan, tempat mendapat pakan dan minum, mendapat jaminan kesehatan dan aman dari gangguan hewan pemangsa lainnya serta orang-orang jahat <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Oleh karena itu kandang sangat berperan penting dalam pemeliharaan ayam kampung <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
==== KeunggulanAyam Joper ====
Jenis ayam joper merupakan hasil persilangan antara pejantan bangkok dengan ayam layer (petelur) sebagai indukannya. Tak ada catatan resmi sejak kapan unggas persilangan ini mulai dibudidayakan di Indonesia.
Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya, dapat mempercepat [[Populasi (biologi)|populasinya]] dengan cara setiap ayam yang bertelur diambil dan dikumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin penetas <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>. Anak ayam tidak harus mengikuti induknya <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>. Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai <ref name="Sarwono">Sarwono B.1995. Berternak Ayam Buras. Jakarta:Penebar Swadaya.</ref>.
 
Meski ayam joper juga memiliki galur ayam kampung dari pejantan bangkok yang asalnya berasal dari [[Thailand|Siam]] (Thailand). Dari hasil persilangan itu, kemudian menghasilan ''final stock'' atau F1 yang disebut dengan ayam kampung super, nama lain dari joper.
==== Kelemahan ====
Apabila kondisi kandang tidak diperhatikan dan tidak sesuai syarat, maka kondisi hewan peliharaan jstru akan memburuk, hal ini disebabkan kondisi yang telah membuat hewan ternak memiliki ketergantungan terhadap pemeliharanya, sehingga memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan cara diliarkan <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Oleh karena itu kondisi kandang merupakan hal yang sangat penting dalam cara pemeliharaan ini, misalnya pada saat pembuatan kandang harus diperhatikan beberapa faktor, di antaranya yaitu masalah biologis ayam yang akan menempatinya, teknik pembuatan kandang yang berhubungan langsung dengan masalah bentuk dan kualitas bahan, serta masalah [[iklim]], [[suhu]], pergerakan [[angin]] dan pengaturan udara yang berhubungan langsung dengan [[temperatur]] dan [[kelembaban]] kandang serta [[ventilasi]] udara <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
Layer petelur dipakai peternak ''breeding'' sebagai indukan betina selama proses persilangan dikarenakan unggas ini bisa menghasilkan produksi telur yang lebih banyak dari pada ayam lainnya.
== Kebiasaan atau sifat ayam kampung yang merugikan ==
Beberapa kebiasaan atau sifat yang kampung yang meugikan, di antaranya yaitu :<ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
Sementara pejantan bangkok dipilih karena merupakan ayam kampung unggulan yang memiliki daya tahan relatif baik terhadap penyakit serta pertumbuhannya cukup cepat untuk dipanen dagingnya. Itu sebabnya, bibit anakan atau DOC joper bisa diproduksi secara massal dan dalam waktu sangat singkat.
1. Kanibalisme
 
Bahkan, mayoritas DOC ayam joper yang beredar di pasaran bukan diproduksi oleh pabrikan ''breeding'' besar, melainkan dikembangbiakkan oleh peternak ''breeding'' skala rumahan.
Kanibalisme pada ayam kampung adalah mematuk bahkan memakan kawan sendiri <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.Kanibalisme pada ayam kampung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ayam kekurangan zat makanan, misalnya protein, mineral dan air minum; jumlah ayam dalam satu kandang terlalu padat, sehingga ayam saling berebut tempat yang paling menyenangkan; udara dalam kandang terlalu panas, karena sistem ventilasi kandang kurang baik; ayam kekurangan [[grit]] <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
Selain perkawinan alami dengan mencampur betina dan pejantan dalam satu kandang, peternak juga mengawinkan layer dengan bangkok dengan metode inseminasi sehingga bisa mempercepat proses pembuahan.
2. Memakan telur
 
Telur dari ayam layer yang sudah dibuahi pejantan bangkok kemudian dikumpulkan dalam periode tertentu untuk kemudian ditetaskan di mesin tetas salam kurang lebih 21 hari untuk kemudian menjadi DOC siap jual.
Peristiwa ayam memakan telur ([[egg eating]]) sering dijumpai pada pemeliharaan ayam sistem [[kandang litter]]. Untuk menghindari ayam memakan telurnya sendiri, zat-zat [[mineral]] ([[NaCl]] dan [[Ca]])dan air minum yang dibutuhkan ayam harus dipenuhi <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
== Sebagai sumber pangan ==
3. Rontok Bulu
Ayam kampung disukai orang karena [[daging]]nya yang kenyal dan "berisi", tidak lembek dan tidak ber[[lemak]] sebagaimana ayam ras<ref name="Murtidjo">Murtidjo BA. 1994. Mengelolah Ayam Buras.Hlmn:15-16. ISBN 979-413-740-5.Yogyakarta: Kanisius.</ref> Berbagai [[masakan Indonesia]] banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan).<ref name="Murtidjo" /> Selain itu daging ayam kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi.<ref name="100 Menu Masakan Ayam">Setyawati D. 2008. 100 Menu Masakan Ayam. hlmn 15.ISBN 602-8260-02-9. Jakarta:Gradien Mediatama.</ref> Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga.<ref name="100 Menu Masakan Ayam" /> Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi.<ref name="100 Menu Masakan Ayam" /> Kadar lemaknya juga relatif lebih rendah bila dibandingkan daging pada bagian pahanya<ref name="100 Menu Masakan Ayam" /> Ayam kampung dipelihara oleh masyarakat terutama sebagai sumber protein hewani baik berupa [[telur]] maupun daging, di samping [[kotoran]]nya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ikan.<ref name="Murtidjo" /> Sebagai sumber [[protein]] hewani telur dan daging mengadung [[asam amino]] esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.<ref>Kamal. 1994. Kontrol Kualitas Pakan dan Menyusun Pakan Ternak.Yogyakarta: UGM Press.</ref> Oleh karena itu, agar ayam kampung dapat berproduksi dengan baik salah satunya harus diberikan pakan yang cukup.<ref>Wihandoyo. 1991. Serba Serbi Preatasi Ayam Buras. Yogyakarta: UGM Press.</ref> Ayam kampung memerlukan komposisi [[nutrisi]] yang tepat, termasuk jika menginginkan ayam kampung yang memiliki tingkat produksi telur yang tinggi. Berat telur ayam kampung berkisar antara 26,27-55,4 gr dengan rataan 45,46.<ref>Mansjoer et al. 1990. Pencarian [[Galur Murni]] Ayam Kampung, Ayam Pelung dan Ayam Bangkok Dalam Usaha Pelestarian Sumber Genetik Ayam Di Indonesia Laporan Penelitian IPB Bogor.</ref>
 
Rontok bulu merupakan peristiwa alami yang wajar bagi ayam. Tetapi bila hal ini terjadi terlalu cepat, jelas akan merugikan [[peternak]] ayam <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
== Pemilihan bibit unggul ==
Dalam pengembangannya, ditemukan berbagai hambatan untuk meningkatkan [[produktivitas]] ayam kampung yang relatif rendah <ref name="Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya">Darwati.2000. Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya.Jurnal penelitian IPB.</ref> Hal ini terkait dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional, pakan yang diberikan masih seadanya, dan belum terlaksananya sistem pengendalian penyakit dengan baik <ref name="Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya"/>Hambatan-hambatan ini menjadi kendala dalam pengembangan ternak ayam kampung di pedesaan <ref name="Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya"/> Dalam pembudidayaan ayam kampung, permasalahan yang sering ditemui adalah penyediaan [[bibit]] ayam kampung unggul <ref name="Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya"/> Dalam pencarian calon bibit unggul, selain didasarkan dari tampilan luarnya, juga seleksi ayam kampung yang berbasis konsep pemuliaan ternak, sehingga diperoleh bibit [[unggul]], yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas ternak <ref name="Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya"/>
 
Ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu<ref name="Ilmu Peternakan Umum">Wiharto. 1991. Ilmu Peternakan Umum. Malang: Nuffic Universitas Brawijaya Malang.</ref>:
# Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
# [[Otot]] [[gempal]] dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
# Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi [[bulu]] yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
# [[Mata]] cerah dan pandangannya tampak tajam.
# Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
# Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
# Induk [[jantan]] mempunyai [[jengger]] yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, [[paruh]] pendek, tajam dan kuat.
# Jarak ujung [[tulang]] dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.
 
== Penyakit dan Cara Penanggulangannya ==
Ayam kampung termasuk jenis unggas yang tahan terhadap penyakit <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Tetapi tidak berarti bahwa ayam kampung tidak dapat diserang oleh penyakit <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
=== Jenis Penyakit ===
 
Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang ayam kampung <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
1. Tetelo (New Castle Desease:ND)
 
Penyakit tetelo (New Castle Desease:ND)merupakan penyakit ayam yang sangat berbahaya dan sulit ditanggulangi <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Penularannya dapat melalui berbagai media, antara lain : Kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit; Tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bibit kuman penyakit ini; Tempat makan dan minum yang kurang bersih, sehingga mudah ditempeli oleh virus penyakit ini; Burung-burung liar (misalnya burung gereja) yang ikut memakan makanan ayam. Tingkat kematian akibat penyakit ini sangat tinggi, sekitar 10-100% <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
2. Pilek (snot)
 
Penyebab penyakit ini adalah bakteri (''Hemophilus galiarum'') <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Penularannya dapat melalui berbagai media, antara lain :Kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit; Melalui udara, debu, makanan dan alat-alat dalam kandang yang kurang bersih; Tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bibit kuman penyakit ini; Burung-burung liar (misalnya burung gereja) yang ikut memakan makanan ayam <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit ini juga sangat tinggi <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
3. Berak darah (''Coccidiocis'')
 
Berak darah (''Coccidiocis'') dapat menyerang ayam segala umur. Penularannya dapat terjadi melalui : binatang lain (seperti [[tikus]], [[burung]], ayam liar yang masuk kedalam [[kandang]] dan telah membawa [[bibit penyakit]] atau empat makan dan minum yang kurang [[bersih]] <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery"/>.
 
4. Sesak napas
 
Sesak napas penyebabnya adalah bakteri (''Mycroplasma gallisepticum''). Penyakit ini menyerang alat-alat pernapasan, sehingga ayam kesulitan untuk bernapas <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
5. Berak Kapur
 
Berak kapur disebabkan oleh bakteri (''Salmonella pullorum''). Penyakit ini lebihsuka menyerang anak ayam dan [[ayam dara]] <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Penularannya melalui : [[Telur]]; Kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam yang sakit; peralatan [[penetasan]] dan peralatan-peralatan kandang yang kurang bersih <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery"/>.
 
=== Cara Menanggulangi Penyakit ===
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan penyakit, peternak harus segera mengakaratina ayam yang dicurigai sakit, melarang atau membatasi tamu yang masuk kekompleks peternakan <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>. Disamping itu kebersihan peralatan kandang, seperti tempat pakan dan minum serta keadaan kandang harus selalu diperhatikan <ref name="MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery">Muslim DA. MEMELIHARA AYAM KAMPUNG, Sistem Battery.Yoyakarta: Kanisius.</ref>.
 
== Contoh Manfaat persilangan ayam kampung ==
Persilangan ayam kampung varietas lain dengan [[ayam pelung]] bertujuan memanfaatkan pejantan pelung yang kualitas suaranya jelek akan tetapi pertumbuhannya bagus untuk memperoleh nilai tambah atau keunggulan dari hasil persilangan kedua jenis ayam tersebut.<ref name="Produktivitas Ayam Kampung, Pelung dan Resiprokalnya"/>
 
== Lihat pula ==
 
{{wikispecies|Gallus gallus domesticus}}
* [[Peternakan]]
* [[Ternak]]
* [[Jelajah bebas]]
* [[Ayam KUB]]
* [[Ayam hutan hijau]]
* [[Ayam broiler]]
* [[Ayam Pedaging/Petelur]]
* [[Telur (makanan)]]
* [[Flu burung]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
 
==Pranala luar==
[[Kategori:Ayam]]
* Muladno. ''[http://www.fao.org/3/al695e/al695e00.pdf Local chicken genetic resources and production systems in Indonesia]''. FAO. 2008.
[[Kategori:Peternakan]]
[[Kategori:Peternakan ayam]]
 
[[msKategori:AyamRas kampungayam]]
[[Kategori:Gallus]]
[[Kategori:Ras ayam dari Indonesia]]
[[Kategori:Ras ayam dari Malaysia]]