Bumi Manusia (novel): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k institut typo |
||
(54 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{untuk|film berjudul sama tahun 2019|Bumi Manusia (film)}}
{{infobox book
| name = Bumi Manusia
| title_orig =
| translator = Maxwell Lane (Inggris)
| image =
| caption =
| author = [[Pramoedya Ananta Toer]]
| illustrator =
| cover_artist =
| country = [[Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|
* [[Bahasa Belanda|Belanda]]
* [[Bahasa Inggris|Inggris]]
* [[Bahasa Italia|Italia]]
* [[Bahasa Jepang|Jepang]]
* [[Bahasa Jerman|Jerman]]
* [[Bahasa Korea|Korea]]
* [[Bahasa Malayalam|Malayalam]]
* [[Bahasa Mandarin|Mandarin]]
* [[Bahasa Melayu|Melayu]]
* [[Bahasa Norwegia|Norwegia]]
* [[bahasa Portugis|Portugis]]
* [[bahasa Prancis|Prancis]]
* [[bahasa Rusia|Rusia]]
* [[Bahasa Serbia|Serbia]]
* [[Bahasa Spanyol|Spanyol]]
* [[Bahasa Swedia|Swedia]]
* [[Bahasa Tagalog|Tagalog]]
* [[Bahasa Thai|Thai]]
* [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]
* [[Bahasa Ukraina|Ukraina]]
| series = [[Tetralogi Buru]]
| genre = Drama histori
| publisher = [[Hasta Mitra]]
| release_date = [[1980]]
| english_release_date =
| media_type =
| pages =Paperback, 535 Halaman
| isbn =9799731232 (ISBN13: 9789799731234)
| preceded_by =
| followed_by = [[Anak Semua Bangsa]]
|Review=4.4/5 Goodreads.}}
'''''Bumi Manusia''''' ({{lang-en|This Earth of Mankind}}<ref>{{Cite book|title=This Earth of Mankind|last=Lane|first=Max|date=1983|publisher=Penguin Book|isbn=|location=Australia|pages=|url-status=live}}</ref>) adalah buku pertama dari [[Tetralogi Buru]] karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang pertama kali diterbitkan oleh [[Hasta Mitra]] pada tahun [[1980]].
Buku ini ditulis [[Pramoedya Ananta Toer]] ketika masih mendekam di [[Pulau Buru]]. Sebelum ditulis pada tahun [[1975]], sejak tahun [[1973]] terlebih dahulu telah diceritakan ulang kepada teman-temannya.
Setelah diterbitkan, ''Bumi Manusia'' kemudian dilarang beredar setahun kemudian atas perintah [[Jaksa Agung]]. Sebelum dilarang, buku ini sukses dengan 10 kali cetak ulang dalam setahun pada 1980-1981.<ref name="Institut Sejarah Sosial Indonesia">{{cite web | url=https://sites.google.com/site/sejarahsosial/pelaranganbuku/pelarangan-buku-dari-jaman-ke-jaman/dilarang-membaca-buku-buku-ini | title=Buku yang dilarang | publisher=Institut Sejarah Sosial Indonesia | date=27 Maret 2010 | accessdate=17 April 2014 | author=Alit Ambara | archive-date=2014-04-19 | archive-url=https://web.archive.org/web/20140419021040/https://sites.google.com/site/sejarahsosial/pelaranganbuku/pelarangan-buku-dari-jaman-ke-jaman/dilarang-membaca-buku-buku-ini | dead-url=yes }}</ref> Sampai tahun 2005, buku ini telah diterbitkan dalam 33 bahasa. Pada September [[2005]], buku ini diterbitkan kembali di [[Indonesia]] oleh [[Lentera Dipantara]].
Buku ini melingkupi masa kejadian antara tahun [[1898]] hingga tahun [[1918]], masa ini adalah masa munculnya pemikiran [[politik etis]] dan masa awal periode [[Kebangkitan Nasional]]. Masa ini juga menjadi awal masuknya pemikiran rasional ke [[Hindia Belanda]], masa awal pertumbuhan organisasi-organisasi modern yang juga merupakan awal kelahiran demokrasi pola [[Revolusi
==
Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang tokoh bernama Minke. Minke adalah salah satu anak pribumi yang sekolah di [[HBS]]. Pada masa itu, yang dapat masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang keturunan Eropa. Minke adalah seorang pribumi yang pandai, ia sangat pandai menulis. Tulisannya bisa membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat di berbagai Koran Belanda pada saat itu. Sebagai seorang pribumi, ia kurang disukai oleh siswa-siswi Eropa lainnya. Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner di buku ini. Ia berani melawan ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia juga berani memberontak terhadap kebudayaan Jawa, yang membuatnya selalu di bawah.
Selain tokoh Minke, buku ini juga menggambarkan seorang "[[Nyai]]" yang bernama Nyai Ontosoroh. Nyai pada saat itu dianggap sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan karena statusnya sebagai istri simpanan. Statusnya sebagai seorang Nyai telah membuatnya sangat menderita, karena ia tidak memiliki hak asasi manusia yang sepantasnya. Tetapi, yang menariknya adalah Nyai Ontosoroh sadar akan kondisi tersebut sehingga dia berusaha keras dengan terus-menerus belajar, agar dapat diakui sebagai seorang manusia. Nyai Ontosoroh berpendapat, untuk melawan penghinaan, kebodohan, kemiskinan, dan sebagainya hanyalah dengan belajar.
Minke juga menjalin asmara dan akhirnya menikah dengan
Melalui buku ini, Pram menggambarkan bagaimana keadaan pemerintahan [[kolonialisme]] [[Belanda]] pada saat itu secara hidup. Pram, menunjukan betapa pentingnya belajar. Dengan belajar, dapat mengubah nasib. Seperti di dalam buku ini, Nyai yang tidak bersekolah, dapat menjadi seorang guru yang hebat bagi siswa HBS dan Minke. Bahkan pengetahuan si nyai itu, yang didapat dari pengalaman, dari buku-buku, dan dari kehidupan sehari-hari, ternyata lebih luas dari guru-guru sekolah HBS.
Baris 42 ⟶ 63:
Bulan April [[1980]] selepas dari tahanan, [[Hasjim Rachman]], mantan pemimpin redaksi ''[[Bintang Timur]]'', dan Pramoedya menemui [[Joesoef Isak]], mantan wartawan ''[[Merdeka]]'' yang belasan tahun mendekam di [[Rutan]] Salemba. Diskusi berkembang, dan kesepakatan dicapai untuk menerbitkan karya eks-[[tapol]] yang selama ini tidak mendapat sambutan dari penerbit lain.
Naskah pertama terpilih untuk diterbitkan adalah ''Bumi Manusia''. Pramoedya kembali bekerja keras memilah tumpukan kertas ''doorslag'' yang berhasil diselamatkannya dari [[Pulau Buru]]. Hampir semua naskah aslinya ditahan oleh petugas penjara dan sampai tidak pernah dikembalikan. Dalam waktu tiga bulan ia berhasil menyalin kembali dan merajut tumpukan kertas lusuh yang dimakan cuaca menjadi naskah buku. Sementara itu, Hasjim dan Joesoef berkeliling menemui beberapa pejabat pemerintah, termasuk wakil presiden [[Adam Malik]], yang ternyata memberikan sambutan baik.
Awal Juli [[1980]] naskah ''Bumi Manusia'' dikirim ke percetakan [[Aga Press]] dengan harapan terbit menjelang peringatan [[Proklamasi Indonesia|Proklamasi]]. Cetakan pertama keluar tanggal [[25 Agustus]], meleset dari rencana semula. Sampul cetakan pertama ini masih sangat sederhana, hanya berupa tulisan saja. Bagi Pramoedya penerbitan ''Bumi Manusia'', seperti yang dicatatnya, berarti "suatu kebulatan tekad, keikhlasan, dan sekaligus ketabahan untuk memberikan saham pada perkembangan demokrasi di Indonesia – dan bukan demokrasi warisan sah kolonial, demokrasi hasil keringat sendiri".
Dalam waktu 12 hari sekitar 5.000 eksemplar habis terjual. Hanya beberapa bulan setelah ''Bumi Manusia'' keluar, sejumlah penerbit di [[Hongkong]], [[Malaysia]], [[Belanda]] dan [[Australia]] mendekati Hasta Mitra untuk mendapat hak terjemahan. [[Pramoedya Ananta Toer|Pramoedya]] sebagai penulis tetap mendapat royalti sementara Hasta Mitra hanya bertindak sebagai perantara. Penerbit Wira Karya di Malaysia membayar royalti sebesar 12% langsung kepada Pramoedya.
Dalam bulan November Hasta Mitra sudah membuat cetakan ketiga, dan berhasil menjual sekurangnya 10.000 eksemplar. Dan sambutan pun semakin ramai, mulai dari kritikus [[Jakob Soemardjo]] dan [[Parakitri Simbolon]] sampai artis remaja [[Yessy Gusman]] yang menyebutnya "karya sastra yang terbagus saat ini." [[Harian Angkatan Bersenjata]] yang dikelola Markas besar [[ABRI]] pun sempat menyebutnya sebagai "sumbangan baru untuk khasanah sastra Indonesia".
== Pelarangan ==
Buku ini dilarang oleh Kejaksaan Agung tahun [[1981]], dengan tuduhan mempropagandakan ajaran-ajaran [[Marxisme]]-[[Leninisme]] dan [[Komunisme]], walaupun dalam buku ini tidak disebut-sebut sedikit pun tentang ajaran-ajaran Marxisme-Leninisme atau komunisme, yang disebut hanya [[Nasionalisme]].<ref name="Institut Sejarah Sosial Indonesia"/>
Awalnya Percetakan Ampat Lima yang memproduksi ''Bumi Manusia'' diminta agar tidak mencetak terbitan Hasta Mitra. Redaktur media massa ditelepon agar tidak memuat resensi apalagi pujian bagi karya Pramoedya ini.
Baris 58 ⟶ 78:
Pada April [[1981]] beberapa organisasi pemuda bentukan [[Orde Baru]] menggelar diskusi yang isinya mengecam karya Pramoedya. Hasil diskusi ini kemudian disiarkan melalui media massa sebagai bukti keresahan masyarakat, modal penting bagi Kejaksaan Agung untuk menetapkan larangan. Suratkabar pendukung Orde Baru seperti ''[[Suara Karya]]'', ''[[Pelita]]'' dan ''[[Karya Dharma]]'' mulai menerbitkan kecaman terhadap ''Bumi Manusia'' dan pengarangnya.
[[Ikatan Penerbit Indonesia]] (IKAPI) yang akan menyelenggarakan pameran buku tahunan, tiba-tiba mengirim surat pembatalan ke alamat Hasta Mitra. Padahal sebelumnya panitia kelihatan sangat bergairah mengajak penerbit itu menjadi anggota dan turut serta dalam kegiatan-kegiatannya. Suratkabar yang semula simpati semakin jarang memberi tempat dan bahkan beberapa tulisan yang siap naik cetak tiba-tiba dibatalkan, hanya karena penulisnya memuji kedua karya Pramoedya.
Akhirnya, [[29 Mei]] [[1981]], Jaksa Agung mengeluarkan SK-052/JA/5/1981 tentang pelarangan ''Bumi Manusia'' dan ''[[Anak Semua Bangsa]]''. Dalam surat itu antara lain disebutkan sepucuk surat dari [[Pangkopkamtib|Kopkamtib]] yang keluar seminggu sebelumnya, dan Rapat [[Menkopolkam|koordinasi Polkam]] tanggal [[18 Mei]] [[1981]]. Pelarangan itu sepenuhnya adalah keputusan politik dan tidak ada kaitannya dengan nilai sastra, argumentasi ilmiah serta alasan-alasan yang dikemukakan sebelumnya.
Semua agen dan toko buku didatangi oleh Kejaksaan Agung yang menyita semua eksemplar ''Bumi Manusia'' dan ''Anak Semua Bangsa''. Beberapa di antaranya malah mengambil inisiatif menyerahkannya secara sukarela. Tapi sampai Agustus 1981, hanya ada 972 eksemplar yang diterima oleh Kejaksaan Agung, dari sekitar 20.000 eksemplar yang beredar.
Bulan September [[1981]], penerjemah ''Bumi Manusia'' ke dalam bahasa Inggris, [[Maxwell Lane]], yang juga staf [[kedutaan besar]] [[Australia]] di Jakarta, dipulangkan oleh pemerintahnya. Perusahaan Ampat Lima yang mencetak kedua karya pertama juga akhirnya mundur karena tekanan dari Kejaksaan dan aparat keamanan.
== Pementasan teater ==
''Bumi Manusia'' dengan tokoh utamanya [[Nyai Ontosoroh]] dipentaskan dalam bentuk teater pada bulan Desember 2006 di 12 kota secara serentak (Padang, Lampung, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya, Denpasar, Mataram, Makassar, Kendari, Pontianak). Naskah adaptasi ditulis oleh [[Faiza Mardzoeki]] dan disesuaikan dengan budaya setempat di kota-kota tersebut. Khusus untuk pementasan di Jakarta dilakukan pada bulan Agustus 2007 dengan sutradara [[Wawan Sofwan]]. Pementasan ''Nyai Ontosoroh'' ini sekaligus merupakan satu ajang berkesenian untuk memperingati perayaan [[Hari Hak Asasi Manusia]] dan [[Hari Perempuan Indonesia]] yang kedua-duanya jatuh pada bulan Desember.
Nyai Ontosoroh adalah figur yang mempunyai pendirian kuat, ulet dan pantang menyerah dalam berjuang, rasional dan mempunyai visi kebangsaan. Nyai Ontosoroh adalah simbol perlawanan terhadap kesewenang-wenangan kekuasaan, terhadap harga diri sebuah bangsa. Yang cukup menonjol pada naskah Nyai Ontosoroh adalah proses pembangunan karakter berdaulat yang mampu menghadapi dan melawan kekuasaan dengan tanpa mencabik-cabik integritas perorangan maupun kelas. Apalagi proses pembangunan karakter tersebut dikenakan pada konteks sejarah penjajahan, yang masih relevan dalam kajian sosial-budaya masa kini sekalipun.
Pementasan ini merupakan hasil produksi dari Perguruan Rakyat Merdeka bekerjasama dengan banyak lembaga ataupun individu yaitu Elsam, Institut Ungu, Jaringan Nasional Perempuan Mahardhika, JARI, Kalyanamitra, Komunitas Ciliwung, Pramoedya Institute, Pantau, Perkumpulan Praxis, Perkumpulan Seni Indonesia dan Solidaritas Perempuan.
== Daftar cetakan ==
* Cetakan Pertama: November 1999
* Cetakan Kedua: Desember 1999
* Cetakan Ketiga: April 2000
* Cetakan Keempat: Juni 2000
* Cetakan Kelima: Juli 2000
* Cetakan Keenam: Agustus 2000
* Cetakan Ketujuh: September 2000
* Cetakan Kedelapan: Desember 2000
* Cetakan Kesembilan: Maret 2001
* Cetakan Kesepuluh: April 2001
* Cetakan Kesebelas: Juli 2001
* Cetakan Keduabelas: September 2001
* Cetakan Ketigabelas: Oktober 2001
* Cetakan Keempatbelas: November 2001
* Cetakan Kelimabelas: Maret 2002
* Cetakan Keenambelas: April 2002
* Cetakan Ketujuhbelas: Mei 2002
* Cetakan Kedelapanbelas: Juni 2002
* Cetakan Kesembilanbelas: Juli 2002
* Cetakan Keduapuluh: November 2002
== Publikasi dalam bahasa berbeda ==
* ''Bumi Manusia'', Hasta Mitra, 1980 (Jakarta, Indonesian)
* ''Aarde Der Mensen'', Manus Amici, 1981 (Amsterdam, Dutch)
* ''Ren Shi Jian'', Beijing Da Xue, 1982 (Beijing, Chinese)
* ''Ren Shi Jian'', Dou Shi Chu Ban Selangor, 1983 (Malaysia, Chinese)
* ''Bumi Manusia'', Wira Karya, 1983, (Kuala Lumpur, Malaysian)
* ''This Earth of Mankind'', Penguin Book, 1983 (Australia, English)
* ''Garten der Menschheit'', Express Editio, 1984 (Berlin, German)
* ''Im Garten der Menschheit'', Albert Klutsch-Verlags-Vertrag, 1984 (German)
* ''Människans Jord'', Förlaget Hjulet, 1986 (Stockholm, Swedish)
* ''Ningen No Daichi'', Shinkuwara Mekong Published, 1986 (Japanese)
* ''MИP ЧEЛOBEЧECKИЙ'', Radooga Moskwa 1986 (Russian)
* ''CBIT ЛЮДCbKЙ'', In Ukrainian, 1986 (Ukrainian)
* ''Garten der Menschheit'', Rowohlt Taschenbuch Verlag, 1987 (German)
* ''Aarde der mensen'', Unieboek, 1987 (Amsterdam, Dutch)
* ''Ang Daigdig ng Tao'', Solidaridad Publishing House, 1989 (Manila, Filipino)
* ''Questa Terra Dell'Uomo'', Il Saggiatore, 1990 (Milan, Italy)
* ''Minke'', O Neul Publishing, 1990 (Korean)
* ''This Earth of Mankind'', Penguin Book, 1990 (New York, English)
* ''This Earth of Mankind'', William Morrow & Co., Inc, 1991 (New York, English)
* ''Människans Jord'', Norstedts Förlag AB, 1992 (Stockholm, Swedish)
* ''Tierra Humana'', Txalaparta, 1995 (Navarre, Spanish)
* ''Erbe Einer Versunkenen Welt'', Verlag Volt und Welt, 1996 (German)
* ''Aarde der mensen'', Uitgeverij De Geus, 1999 (Breda)
* ''This Earth of Mankind'', Penguin Book, 2000 (Italy)
* ''Le Monde des Hommes'', Payot & Rivages, 2001 (Paris, French)
* ''Menneskenes Jord'', Pax Forlag A/S, 2001 (Oslo, Norwegian)
* ''Tiera Humana'', Edisiones Destino, S.A., 2001 (Barcelona, Spanish)
* ''This Earth of Mankind'', Bertrand Editorial, 2002 (Portuguese)
* ''This Earth of Mankind'', Leopard Förlag, 2002 (Swedish)
* ''Bumi Manusia'', Radio 68H, 2002 (Radio Broadcast, Indonesian)
* ''Esta estranha terra'', Livros Quetzal, 2003 (Portuguese)
* ''Människornas Jord'', Leopard Förlag, 2003 (Stockholm, Swedish)
* ?, Alfa-Narodna Knjiga, 2003 (Serbian)
* ''แผ่นดินของชีวิต'', Kobfai Publishing, 2003 (Thai)
* ''Bumi Manusia'', Lentera Dipantara, 2005 (Indonesian)
* ''دھرتی کا دکھ'', Mas'ud Ash'ar, 2009 (Lahore, Urdu)
* 'Manushya Bhoomi' tr.by S.A.Qudsi,(Malayalam-Indian)- Chintha Pub-2011
== Film ==
{{utama|Bumi Manusia (film)}}
''Bumi Manusia'' ini juga akan difilmkan. Sejak pertengahan tahun 2004 proses pembuatannya sudah mulai dilakukan. [[Hatoek Soebroto]], seorang produser film, bersama [[Elang Perkasa|PT Elang Perkasa]] telah menandatangani kontrak pembuatan film itu bersama dengan pihak keluarga Pramoedya, pada [[3 September]] [[2004]]. PT Elang Perkasa bekerja sama dengan perusahaan film milik Deddy Mizwar [[Citra Sinema]] dalam proses pembuatannya.<ref>[http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=47826 Media Indonesia]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pencarian lokasi sudah dimulai sejak akhir [[2005]]. Awal [[2006]] proses produksi dimulai dengan penulisan skenario oleh [[Jujur Prananto]], penulis skenario ''[[Ada Apa dengan Cinta?]]''. [[Garin Nugroho]] akan menyutradarai film ini.
Pada 24 Mei 2018, diselenggarakan konferensi pers yang mengumumkan bahwa Bumi Manusia akan difilmkan oleh [[Falcon Pictures]] dengan [[Hanung Bramantyo]] sebagai sutradara. Sosok Minke akan diperankan oleh [[Iqbaal Ramadhan]], Annelies Mellema akan diperankan oleh [[Mawar de Jongh]], dan [[Sha Ine Febriyanti]] sebagai Nyai Ontosoroh.<ref>{{Cite news|url=http://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2018/05/25/film-bumi-manusia-segera-digarap-iqbaal-tertantang-perankan-minke-424948|title=Film Bumi Manusia Segera Digarap, Iqbaal Tertantang Perankan Minke|date=2018-05-25|newspaper=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2018-05-28}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
*
*
* {{ms}} [http://www.radix.net/~bardsley/Koh_article.htm Dunia Melayu Yang Tersirat Dalam Tetralogi Bumi Manusia Pramoedya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060220010255/http://radix.net/~bardsley/Koh_article.htm |date=2006-02-20 }}
* {{en}} [http://us.penguingroup.com/static/rguides/us/this_earth_of_mankind.html resensi di penguingroup.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070501120949/http://us.penguingroup.com/static/rguides/us/this_earth_of_mankind.html |date=2007-05-01 }}
{{TetraBuru}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Pramoedya Ananta Toer]]
[[Kategori:Novel Indonesia]]
[[Kategori:Novel tahun 1980]]
|