Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(23 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|
|title =Pendiri [[Kesultanan Kota Pinang]]
| image = ▼
|
|
|reign = sekitar 1540 M
|othertitles =[[Sultan]]
|full name =
| birth_place = {{negara|Pagaruyung}} [[Pagaruyung]], [[Minangkabau]]▼
|birth name =
|native_lang1 =
|native_lang1_name1=
|predecessor =
|successor = Sultan Mangkuto Alam Marhum Mangkat di Jambu
|suc-type =
|spouse 1 = Putri Lenggageni
|spouse
|
|issue
|royal
|dynasty =[[Mauli]]
}}▼
|royal anthem =
|mother =
|date of birth =
|date of death =
|place of death =[[Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan|Kota Pinang]]
|date of burial =
|place of burial =
▲|}}
'''Batara Guru Pinayungan''' adalah seorang sultan sekaligus pendiri [[Kesultanan Kota Pinang]] pada tahun 1540. <!--beliau-->Ia merupakan putra Sultan Alamsyah Syaifuddin yang berasal dari [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref name="bunga rampai">Tengku Ferry Bustamam, Bunga Rampai Kesultanan Asahan, 2003</ref> Bersama dua orang saudaranya, Batara Payung dan Putri Lenggageni ia pergi merantau dari Pagaruyung. Setibanya di Kota Pinang pada awal abad ke-17, ia berhasil menghentikan peperangan di antara penduduk setempat. Karena wibawa dan kemampuannya itu, ia akhirnya diangkat menjadi raja di wilayah tersebut.
Batara Pinayungan memiliki seorang saudara yang bernama Batara Payung. Putranya, [[Si Baroar Nan Sakti|Baroar Nan Sakti]], diangkat sebagai raja oleh masyarakat [[Mandailing Godang]] dengan gelar Sutan Diaru.<ref>Edi Nasution, Tulila: muzik bujukan Mandailing, Phoenix Printers, Penang: 2007</ref> Kelak keturunan Batara Payung inilah yang membentuk fam/marga [[Nasution]] (''Nan sakti on'') di [[Kabupaten Mandailing Natal]].<ref>Mohd. Saleh Nasution, Si Baroar Asal Mula Marga Nasution, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976</ref>
Salah seorang keturunan dari Batara Payung, yaitu [[Anwar Nasution]], dianugerahi gelar sangsako adat ''Yang Dipertuan Tuanku Raja Pinayungan Nan Sati'' oleh pihak keturunan [[Raja Pagaruyung]] pada suatu prosesi adat di [[Istano Silinduang Bulan]], [[Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]] pada tahun 2006. Anwar Nasution yang pernah menjabat Ketua [[Badan Pemeriksa Keuangan]] (BPK), merupakan generasi ke-16 dari Batara
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{indo-bio-stub}}▼
[[Kategori:Dinasti Mauli]]
▲[[Kategori:Tokoh Mandailing]]
▲[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
|