Jarak pagar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: migrasi |
||
(20 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
|
|
|
}}
Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama di [[Indonesia]]: ''jarak kosta'', ''jarak budeg'' ([[Bahasa Sunda|Sunda]])
== Botani ==
Berdasarkan pengamatan terhadap keragaman di alam, tumbuhan ini diyakini berasal dari Amerika Tengah, tepatnya di bagian selatan [[Meksiko]], meskipun ditemukan pula keragaman yang cukup tinggi di daerah [[Amazonas, Brasil|Amazon]]. Penyebaran ke [[Afrika]] dan [[Asia]] diduga dilakukan oleh para penjelajah [[Portugis]] dan [[Spanyol]] berdasarkan bukti-bukti berupa nama setempat.
Ke Indonesia, tumbuhan ini didatangkan oleh [[Jepang]] ketika menduduki Indonesia antara tahun 1942 dan 1945. Tumbuhan ini direncanakan sebagai sumber bahan bakar alternatif bagi [[tank]] dan [[pesawat perang]] sewaktu [[Perang Dunia II]].
Kemampuan untuk diperbanyak secara [[klon]]al menyebabkan keanekaragaman tumbuhan ini tidak terlalu besar. Walaupun demikian, karena ia termasuk [[tumbuhan berpenyerbukan silang]] maka mudah terjadi [[rekombinasi]] sifat yang membawa pada tingkat keragaman yang cukup tinggi.
Biji (dengan cangkang) jarak pagar mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% [[minyak nabati|minyak]] kasar.
Baris 35 ⟶ 24:
Jarak pagar dipandang menarik sebagai sumber [[biodiesel]] karena kandungan minyaknya yang tinggi, tidak berkompetisi untuk pemanfaatan lain (misalnya jika dibandingkan dengan [[kelapa sawit]] atau [[tebu]]), dan memiliki karakteristik [[agronomi]] yang sangat menarik.
Tumbuhan ini diintroduksi ke Indonesia oleh administrasi [[Pendudukan Jepang di Indonesia|pendudukan Jepang]] dengan maksud sebagai sumber [[bahan bakar]] murah. Minyak dari [[biji]]nya dapat diolah menjadi [[biodiesel]]. Seusai kemerdekaan, pemanfaatannya terbengkalai.
Kandungan minyak bijinya dapat mencapai 63%,<ref>Akbar, Yaakob, Kamarudin, Ismail, Salimon. 2009. Characteristic and Composition of Jatropha Curcas Oil Seed from Malaysia and its Potential as Biodiesel Feedstock. Eur.J.Sci.Res. 29:396-403</ref>
Sebagai biodiesel, minyak biji jarak pagar perlu diproses dengan [[metilasi]] terlebih dahulu, sebagaimana minyak nabati lain. Selanjutnya, ia dapat digunakan tersendiri atau, yang lebih umum, dicampurkan dengan minyak diesel dari sumber mineral dengan komposisi 30:70.
Pengembangan pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai bahan bakar melalui pendekatan ilmiah di Indonesia dimulai sejak tahun 1997 di [[ITB]] dengan fokus ekstraksi minyak. [[BPPT]] kemudian juga terlibat.
Minyak jarak pagar mulai menjadi sorotan dunia semenjak melonjaknya harga minyak mineral dan isu lingkungan diangkat dalam pemanfaatan biodiesel karena sumber-sumbernya banyak yang kurang mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan, khususnya pada kelapa sawit, keberlanjutan (''sustainability'').
Baris 50 ⟶ 39:
=== Sisa ekstraksi ===
Fasa padatan setelah ekstraksi minyak dari biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan [[pupuk organik]].
Produk sampingan dari proses trans-esterifikasi (metilasi) dapat diperdagangkan sebagai bahan baku industri yang memanfaatkan asam lemak, seperti kertas berkualitas tinggi (high quality paper), pil energi, sabun, kosmetik, obat batuk, dan agen pelembab pada tembakau.
Baris 57 ⟶ 46:
Tanaman jarak mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuhnya, dapat tumbuh baik pada tanah yang kurang subur asalkan memiliki drainase baik (tidak tergenang) dengan [[pH]] tanah optimal 5.0–6.5. Tanaman jarak pagar merupakan [[tumbuhan tahunan|tanaman tahunan]] jika dipelihara dengan baik dapat hidup lebih dari 20 tahun. Ia sanggup menghasilkan secara ekonomis pada tempat dengan curah hujan hanya empat bulan, berbeda dari kelapa sawit yang memerlukan curah hujan konstan untuk hasil terbaiknya.
Bahan tanaman dapat berasal dari stek cabang atau batang, maupun benih. Jika menggunakan stek dipilih cabang atau batang yang telah cukup berkayu. Untuk benih dipilih dari biji yang telah cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.
Pembibitan dapat dilakukan di polibag atau di bedengan yang diberi naungan. Setiap polibag diisi media tanam berupa tanah lapisan atas (top soil) dan dapat dicampur pupuk kandang. Setiap polibag ditanami satu [[bibit]] Lama pembibitan 2–3 bulan. Penanaman dapat juga dilakukan secara langsung di lapangan (tanpa pembibitan) dengan menggunakan stek cabang atau batang.
Kegiatan persiapan lahan meliputi pembukaan lahan, [[ajir|pengajiran]], dan pembuatan lubang tanam. Penanaman dengan kerapatan 1600 sampai 3400 pohon per ha (jarak tanam 2 m × 3 m sampai 1.5 m × 2 m). Pada areal yang miring sebaiknya digunakan sistem kontur. Lubang tanam dibuat biasanya dengan ukuran 40
Penanaman bibit sehat dengan ketinggian melebihi 50
Bunga terbentuk setelah umur
Cara pemanenan dengan memetik buah yang telah masak dengan tangan atau gunting. Produktivitas per pohon jarak pagar berkisar antara 3.
Untuk mengganti 20% diesel dengan biodiesel dari jarak pagar diperlukan sekitar 3,5 juta hektare luas penanaman.
== Hama dan Penyakit ==
Hama yang ditemukan pada lahan jarak pagar antara lain Chrysocoris javanus,
Gejala penyakit berupa bercak daun kuning yang tidak beraturan oleh Xanthomonas ricinicola, barcak coklat/daun seperti terbakar oleh Helminthosporiumsp., busuk bunga/buah oleh Botrytis ricini, embun tepung oleh Oidiumsp., bercak hitam/busuk batang oleh Fusarium sp..<ref>{{Cite journal|last=Chandra|first=David|date=2008|title=Inventarisasi Hama dan Penyakit pada Pertanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) di Lampung dan Jawa Barat|url=http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1606|language=en}}</ref> Beberapa cendawan terbawa benih yang dapat menyebabkan penyakit antara lain
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.jatrophacurcasplantations.com/ "Jatropha Curcas Plantation", situs promosi penanaman jarak pagar]
* Inventarisasi Hama dan Penyakit pada Pertanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) di Lampung dan Jawa Barat [http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1606]
* Hama dan penyakit benih dan tanaman pembibitan tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas L.) di kebun bibit Indonesia Center For Biodiversity and Biotechnology (ICBB) [http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/50711]
{{Taxonbar|from=Q74644}}
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Euphorbiaceae]]
[[Kategori:Tumbuhan beracun]]
[[Kategori:Jatropha]]
|