Pela: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sobboy Moi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(25 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Italic title}}
'''''Pela''''' adalah istilah yang dikenal oleh [[Suku Ambon|masyarakat Ambon]] dan [[Maluku Tengah|Maluku bagian tengah]] pada umumnya untuk menyebut sistem persekutuan yang disepakati antara dua desa ([[Negeri (Maluku Tengah)|negeri]]) atau lebih. Dalam beberapa kasus yang lebih jarang, persekutuan terjadi antara [[Daftar fam Maluku|fam-fam]] (''matarumah'') tertentu dari negeri yang berbeda. Di Jazirah Leitimur, beberapa negeri yang bertetangga saling terlibat dalam pakta persekutuan ''pela''. Hal ini berbeda dengan di kawasan lainnya, dimana negeri-negeri yang ber''pela'' biasanya terletak berjauhan satu sama lain dan biasanya sering berbeda pulau.
Sebagian besar persekutuan ''pela'' terjadi di antara negeri yang beragama [[Kristen Protestan|Kristen]] (''Sarane''), tetapi cukup banyak pula yang mengikat negeri Kristen dengan negeri [[Islam]] (''Salam''). Bisa dikatakan bahwa ''pela'' dapat melintasi batas-batas agama. ''Pela'' antar negeri yang beragama Islam tidak ada. Berbeda dengan negeri Kristen yang memakai adat — dan bukannya agama mereka — untuk membangun aliansi resmi antar negeri, masyarakat Islam Maluku menganggap diri mereka semua sebagai bagian dari ''[[Ukhuwah Islamiyah]]'', sehingga tidak merasa perlu untuk mempererat ikatan satu sama lain melalui aliansi semacam ''pela''. Dalam beberapa kasus ditemukan ''pela'' yang mengikat beberapa negeri Kristen dan beberapa negeri Islam. Dalam kasus tersebut negeri Islam yang satu menganggap negeri Islam lain dalam persekutuan yang sama sebagai saudara ''pela''nya.
== Peraturan
''Pela'' dianggap sebagai suatu ikatan persaudaraan antara semua
# Negeri-
# Jika diminta ataupun tidak diminta, maka
#
# Semua penduduk negeri-negeri yang saling berhubungan
<blockquote>
</blockquote>
== Jenis-jenis
Pada prinsipnya dikenal tiga jenis
# ''Pela
▲Pada prinsipnya dikenal tiga jenis Pela yaitu Pela Karas (Keras), Pela Gandong (Kandung) atau Bongso (Bungsu) dan Pela Tampa Siri (Tempat [[Sirih]]).
# ''Pela
# ''Pela
''Pela
▲# Pela Karas adalah sumpah yang diikrarkan antara dua Negri (kampung) atau lebih karena terjadinya suatu peristiwa yang sangat penting dan biasanya berhubungan dengan pe[[perang]]an antara lain seperti pengorbanan, akhir perang yang tidak menentu (tak ada yang menang atau kalah perang), atau adanya bantuan-bantuan khusus dari satu Negri kepada Negri lain.
▲# Pela Gandong atau Bongso didasarkan pada ikatan darah atau keturunan untuk menjaga hubungan antara kerabat keluarga yang berada di Negri atau pulau yang berbeda.
▲# Pela Tampa Siri diadakan setelah suatu peristiwa yang tidak begitu penting berlangsung, seperti memulihkan damai kembali sehabis suatu insiden kecil atau bila satu Negri telah berjasa kepada Negri lain. Jenis Pela ini juga biasanya ditetapkan untuk memperlancar hubungan perdagangan.
''Pela
▲Pela Karas dan Pela Gandong ditetapkan oleh sumpah yang sangat mengikat dan biasanya disertai dengan kutukan untuk Pelanggaran terhadap perjanjian Pela ini. Sumpah dilakukan dengan mencampur tuak dengan darah yang diambil dari tubuh pemimpin kedua pihak kemudian diminum oleh kedua pihak tersebut setelah senjata-sejata dan alat-alat perang lain dicelupkan kedalamnya. Alat-alat tersebut nantinya digunakan untuk melawan dan membunuh siapapun yang melanggar perjanjian. Penukaran darah memeteraikan persaudaraan itu.
▲Pela Tampa Siri dilakukan tanpa sumpah dengan menukar dan mengunyah Sirih bersama. Pela Tampa Siri merupakan suatu perjanjian persahabatan sehingga perkawinan antar pihak yang terkait diperbolehkan dan tolong menolong lebih bersifat sukarela tanpa ada ancaman hukuman nenek moyang.
== ''Panas
Untuk menjaga kelestariannya, maka pada waktu-waktu tertentu diadakan upacara bersama yang disebut
== Pelestarian ==
▲Untuk menjaga kelestariannya maka pada waktu-waktu tertentu diadakan upacara bersama yang disebut "panas Pela" antara kedua Negeri yang berpela. Upacara ini dilakukan dengan berkumpul selama satu minggu di salah satu Negeri untuk merayakan hubungan dan kadang-kadang memperbaharui sumpahnya. Pada umumnya upacara atau gelaran panas Pela diramaikan dengan pertunjukan menyanyi, dansa dan tarian tradisional serta acara lain seperti makan patita/makan perdamaian.
Sistem ''pela'' hingga saat ini masih berperan penting terutama di daerah [[Maluku Tengah|Maluku bagian tengah]]. Karena rasa persatuan dan identitas bersama disadari dan dijalankan dengan kuat, upacara-upacara pembaharuan ''pela'' (''panas pela'') masih sering berlangsung. Sejak masa [[Perang Dunia II]], muncul sejumlah ''pela'' baru, kebanyakan ''pela tampa siri'' yang ditetapkan sebagian besar antara negeri-negeri Islam dan Kristen sebagai usaha untuk menguatkan hubungan antara kedua pemeluk agama itu. Dapat dikatakan bahwa berkat sistem ''pela'', [[Konflik sektarian Maluku|konflik yang terjadi antara pihak Islam dan Kristen yang terjadi pada tahun 1998–2002]] dapat diredakan.<ref>{{cite journal|url=https://www.neliti.com/publications/158195/pela-gandong-sebagai-sarana-penyelesaian-konflik|title=Pela Gandong Sebagai Sarana Penyelesaian Konflik|first1=Julia|last1=Masringor|first2=Besse|last2=Sugiswati|language=id|year=2017|access-date=04-06-2024|publisher=Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma|location=[[Surabaya]], Indonesia|volume=22|number=1|journal=Perspektif: Kajian Masalah Hukum dan Pembangunan|pages=66–79|issn=}}</ref>
==
* [[Daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Ambon]]
* [[Daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Haruku]]
* [[Daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Nusalaut]]
* [[Daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Saparua]]
* [[Daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Seram dan sekitarnya]]
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Topik Maluku}}
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Maluku]]
{{Maluku-stub}}
|