Kemangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k migrasi |
||
(46 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| fill = yes
| image = Kemangi.jpg
|
| species = africanum
}}
'''Kemangi''' adalah [[terna]] kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai [[lalap]]. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma [[limau]]. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi [[pepes]]. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun [[kubis]], irisan [[ketimun]], dan [[sambal]] untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di [[Thailand]] ia dikenal sebagai ''manglak'' dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Baris 20 ⟶ 9:
Kemangi adalah [[hibrida]] antar[[spesies]] antara dua spesies [[selasih]], ''Ocimum basilicum'' dan ''O. americanum''. Ia dikenal juga sebagai ''O. basilicum'' var. ''anisatum'' Benth. Aroma khasnya berasal dari kandungan [[sitral]] yang tinggi pada daun dan bunganya.
Masyarakat Minangkabau menggunakan tumbuhan sejenis kemangi yang dinamakan dengan ''ruku-ruku'' yang di dalam Bahasa Thailand disebut sebagai ''bai kra pao''. Ruku-ruku biasanya digunakan untuk memasak [[gulai]] ikan dan ''asam padeh'' (asam pedas).
== Deskripsi ==
Kemangi adalah [[tumbuhan tahunan]] yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk [[perdu]] yang tingginya dapat mencapai 100 [[cm]]. [[Bunga]]nya tersusun di [[tandan]] yang tegak. [[Daun]]nya panjang, tegak, berbentuk [[taji]] atau bulat [[telur]],{{sfn|Tim Redaksi|2008|p=131}} berwarna hijau muda dan berbau harum.{{sfn|Sastrapradja et al.|1981|p = 103}} Ujung daun bisa tumpul atau bisa juga tajam, panjangnya mencapai 5
Daun kemangi mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, seperti vitamin A, B, C, ''[[betakaroten]],'' kalsium, ''magnesium'', fosfor, protein, karbohidrat, lemak, [[zat besi]], [[Flavonoid|''flavonoid'']]'', arginin, anetol,'' dan ''boron''.<ref name=":0">{{Cite book|last=Handari|first=Tanti|date=2014|url=https://onesearch.id/Record/IOS3605.INLIS000000000020083|title=Terapi Top Herbal Untuk Ragam Penyakit|location=Yogyakarta|publisher=Dafa Publishing|isbn=9786027028111|pages=vii, 151 hlm|url-status=live}}</ref> Menurut studi literatur yang dilakukan di berbagai negara, komposisi minyak atsiri dari daun kemangi adalah ''metil chaviol, [[linalool]], [[eugenol]], metil eugenol, fenchyl alkohol, limoenene, α-pinene, β-pinene, β-caryophyllene, thymol, camphene, α-bergamonete, geranial, geranial asetat,'' 1,8 ''– cineol, estragole, cineol, α-cubebene, nerol,methyl cinnamate,'' dan ''linalil asetat''. Aktivitas biologis dari komposisi dari senyawa–senyawa kimia yang terkandung dalam daun kemangi ditentukan oleh [[Genotipe|genotip]], lingkungan serta tempat tumbuh dari tanaman tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Pandey|first=Abhay Kumar|last2=Singh|first2=Pooja|last3=Tripathi|first3=Nijendra Nath|date=2014-09|title=Chemistry and bioactivities of essential oils of some Ocimum species: an overview|url=http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S2221169115300897|journal=Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine|language=en|volume=4|issue=9|pages=682–694|doi=10.12980/APJTB.4.2014C77}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Yosephine|first=Ardiana Dewi|last2=Wulanjati|first2=Martha Purnami|last3=Saifullah|first3=Teuku Nanda|last4=Astuti|first4=Puji|date=2013|title=Formulasi Mouthwash Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Serta Uji Antibakteri dan Antibiofilm Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans Secara in Vitro|url=https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/download/8036/6227|journal=Traditional Medicine Journal|volume=18|issue=18|pages=95-102}}</ref><ref name=":2">{{Cite journal|last=Utami|first=Putri Widya|first2=Isnandar|last3=Syaflida|first3=Rahmi|last4=Basar Siregar|first4=Indra|date=April 2021|title=Pengaruh ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L) terhadap Staphylococcus aureus di rongga mulut|journal=Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran|volume=33|issue=1|pages=38-43|doi=10.24198/jkg.v32i1.29968}}</ref>
[[File:Bunga Kemangi.jpg|thumb|Bunga kemangi]]
== Manfaat untuk kesehatan ==
* '''Melawan radikal bebas'''
Daun kemangi dapat melawan [[radikal bebas]], karena memiliki [[antioksidan]] yang berupa ''[[flavonoid]]'' dan ''[[eugenol]]'' yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur, yang sangat baik untuk melawan [[radikal bebas]] yang masuk ke dalam tubuh.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Cahyani|first=Novita Maylia Eka|date=2014|title=Daun Kemangi (Ocinum Cannum) Sebagai Alternatif Pembuatan Handsanitizier|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/2843|journal=Jurnal Kesehatan Masyarakat|volume=9|issue=2|pages=136-142}}</ref>
* '''Membantu pertumbuhan tulang'''
Daun kemangi dapat membantu pertumbuhan [[Tulang|tulang]]. Hal ini disebabkan karena daun kemangi memiliki kandungan kalsium dan fosfor, yang memiliki peran penting untuk mengatur pembentukan dan pertumbuhan tulang. Selain itu, kandungan astenol dan boron dalam daun kemangi berperan aktif dalam merangsang fungsi kerja dari hormon [[estrogen]] dan juga hormon [[androgen]], serta mencegah pengeroposan tulang.<ref name=":1" />
* '''Membantu memperlancar aliran darah'''
Daun kemangi juga dapat berkhasiat membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh, karena mengandung [[magnesium]] yang dapat membantu merilekskan jantung dan juga pembuluh darah, sehingga menjaga aliran darah untuk tetap lancar.<ref name=":1" />
* '''Meningkatkan kekebalan tubuh'''
Daun kemangi memiliki kandungan [[Beta-karoten|betakaroten]] yang dapat meningkatkan respon antibodi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. [[Beta-karoten|Betakaroten]] juga dapat bermanfaat sebagai sintesis protein, sehingga mendukung proses pertumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain itu, khasiat daun kemangi dari kandungan [[Beta-karoten|betakaroten]] tersebut juga dapat membantu untuk meningkatkan fungsi penglihatan.<ref name=":1" />
[[File:Sambal kemangi.jpg|thumb|Sambal kemangi]]
* '''Membantu untuk mencegah kemandulan'''
Daun kemangi mengandung zat ''[[Arginina|arginin]]'' yang dapat memperkuat daya hidup sperma sehingga dapat mencegah kemandulan. Selain itu, daun kemangi juga mengandung zat ''[[eugenol]]'' dan ''apigenin fenkhona'' yang dapat membantu meningkatkan kualitas ereksi dan mencegah ejakulasi dini.<ref name=":1" />
* '''Mengobati panau'''
Daun kemangi dapat digunakan sebagai obat [[panau]] dengan cukup mudah. Caranya ambil segenggam daun kemangi dan cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panau. Untuk hasil optimal sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari.<ref name=":1" />
* '''Mengobati sariawan'''
Caranya dengan ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit. Setelah halus, daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat. Untuk hasil maksimal, lakukan maksimal 3 kali dalam sehari.<ref name=":1" />
* '''Menghilangkan mual dan flu'''
Daun kemangi juga bermanfaat untuk melawan penyakit flu dan mual. Caranya yaitu pertama keringkan daun kemangi dan kemudian seduh layaknya teh. Minum air teh kemangi tersebut dua kali dalam sehari.<ref name=":1" />
* '''Menghilangkan bau mulut dan bau amis saat haid'''
Ambil daun kemangi, biji, serta akarnya. Bersihkan dan kemudian seduh dengan air panas. Seduhan tersebut bisa ditambahkan dengan gula merah atau madu. Minum air tersebut setiap pagi sebelum beraktivitas'''.'''<ref name=":1" /> Selain itu, daun kemangi juga bermanfaat untuk menghilangkan bau amis saat perempuan haid. Caranya dengan mencampurkan daun kemangi dengan tanaman herbal lainnya. Resepnya yaitu daun kemangi 30 gr, [[Temu lawak|temulawak]] 30 gr, serta daun [[sirih]] 5 lembar. Rebus semua bahan yang telah dicuci bersih dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc. 1 resep untuk dua gelas, diminum 2 kali sehari ketika haid.<ref name=":0" />
[[File:L Basil.jpg|thumb|Pucuk kemangi]]
* '''Meredakan perut kembung'''
Caranya rebus daun kemangi dengan [[bawang merah]] yang kemudian dicampur dengan [[minyak kelapa]]. Segera dioleskan ramuan tersebut pada perut yang dirasa kembung.<ref name=":1" />
== Alternatif Kegunaan ==
* '''Alternatif Pembuatan ''Handsanitizer'''''
Minyak atsiri yang berasal dari daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri ''[[Staphylococcus aureus|S. aureus]]'' dan ''[[Escherichia coli|E. coli]]'' dengan konsentrasi bunuh minimal 0,5%v/v dan 0,25%v/v. Sehingga ''handsanitizer'' yang memiliki kandungan daun kemangi efektif dalam membunuh bakteri terutama S. aureus dan E. coli di tangan, sehingga dapat menurunkan prevalensi penyakit pencernaan. Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa ekstrak ''[[ethanol]]'' dari daun kemangi mempunyai daya antibakteri terhadap sembilan spesies termasuk dari genus ''Acinetobacter'', ''Bacillus'', and ''Micrococcus''. Sedangkan ekstrak ''methanol'' dan ''hexanol'' dari daun kemangi menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap tiga belas species dari tujuh genus termasuk ''Acinetobacter, [[Bacillus]], Brucella, [[Escherichia|Eschericia]], Micrococcus,'' dan ''Staphylococcus'' dan efek anticandida terhadap ''Candida albicans''.<ref name=":1" /> Selain manfaat dari segi kegunaannya yang aman dan ramah lingkungan ini, ''[[Penyanitasi tangan|handsanitizier]]'' berbahan dasar daun kemangi juga bernilai ekonomis, karena harga bahan baku yang terjangkau serta ketersediaan yang melimpah.<ref name=":1" />
* '''Alternatif Obat Antibakteri untuk ''Staphylococcus Aureus'''''
Penelitian penggunaan ekstrak daun kemangi terbukti berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri ''[[Staphylococcus aureus|Staphylococcus Aureus,]]'' mikroorganisme dalam rongga mulut yang bersifat patogen.<ref name=":2" /> Minyak atsiri pada daun kemangi memberikan aroma yang khas. Minyak ini diketahui mengandung metil sinamat, sitral, dan kamfer. Sitral merupakan campuran dari dua komponen asiklik geranial (A sitral atau citral trans) dan netral (cis citral atau cital B).<ref name=":3">{{Cite journal|last=Marlindayanti|first=Marlindayanti|last2=Zainur|first2=R A|last3=Widodo|first3=Yufen|date=2018-12-19|title=Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Basilicum) Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak|url=http://dx.doi.org/10.36086/jpp.v13i1.75|journal=JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)|volume=13|issue=1|pages=68–74|doi=10.36086/jpp.v13i1.75|issn=2654-3427}}</ref>
Senyawa turunan hidrokarbon atau ''fenol'' dari minyak atsiri yang berasal dari daun kemangi memiliki daya antibakteri yang kuat yang terdiri dari ''1,8-cineole, ß-bisabolene, methyl [[eugenol]]''. Ketiga bahan tersebut memiliki sifat larut terhadap ''[[etanol]]'' dan dapat menyebabkan kerusakan membran sel bakteri. Membran sel ini berfungsi untuk permeabilitas selektif dan proses transporaktif sehingga mampu menjaga komposisi internal dalam bakteri. Apabila membran sel tersebut rusak maka dapat mengakibat kematian bakteri, karena protein dan lipid dalam bakteri akan keluar dan bahan makanan untuk menghasilkan energi tidak dapat masuk.<ref name=":3" />
Proses pembuatan ekstrak daun kemangi dapat menggunakan metode [[maserasi]],<ref name=":2" /> yaitu metode ektraksi dengan proses perendaman bahan yang akan diekstraksi dengan pelarut yang sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambil. Metode ini dapat menggunakan pemanasan rendah atau tanpa menggunakan proses pemanasan.<ref>{{Cite journal|last=Chairunnisa|first=Sarah|last2=Wartini|first2=Ni Made|last3=Suhendra|first3=Lutfi|date=2019-12-23|title=Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai Sumber Saponin|url=http://dx.doi.org/10.24843/jrma.2019.v07.i04.p07|journal=JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI|volume=7|issue=4|pages=551|doi=10.24843/jrma.2019.v07.i04.p07|issn=2503-488X}}</ref> Daun kemangi sebanyak 1 kg, dicuci lalu dikeringkan dalam temperatur ruangan hingga kering. Kemudian, dihaluskan dengan blender sehingga diperoleh serbuk [[simplisia]]. Serbuk simplisia 100 g dimasukkan ke dalam maserator (wadah bertutup), lalu ditambahkan 2 L etanol 96%, diaduk-aduk dan diamkan selama 24 jam sambil sesekali diaduk. Kemudian disaring menggunakan kertas saring dan kapas sehingga didapatkan maserat. Sisa simplisia dimasukkan kembali dalam maserator lalu tambahkan 1 L etanol 96%, dan di ulangi kembali. Campurkan kedua maserat dan uapkan etanol 96% dengan menggunakan waterbath dengan temperatur 90<sup>o</sup>C sehingga dihasilkan ekstrak kental daun kemangi sebanyak 20 g. Setelah itu, dilakukan pengenceran dengan menggunakan pelarut ''dimethylsulfoxide'' (DMSO)untuk mendapatkan ekstrak daun kemangi yang berkonsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%.<ref name=":2" />
Hasil dari penelitian ini terbukti konsentrasi 50% merupakan kadar bunuh minimum (KBM) untuk ''strain'' murni bakteri ''[[Staphylococcus aureus]]'', dan kadar hambat minimum (KHM) untuk isolat klinik [[Staphylococcus aureus|''Staphylococcus'' aureus]]. Konsentrasi 25% hanya didapati kadar hambat minimum (KHM) untuk strain murni ''[[Staphylococcus aureus]]''.<ref name=":2" />
* '''Alternatif obat Skabisida Tungau ''Sarcoptes scabiei'''''
Daun kemangi dapat digunakan sebagai skabisida, baik berbentuk salep maupun semprotan. Namun penelitian menunjukkan bahwa bentuk salep lebih efektif dibandingkan bentuk semprotan.<ref>{{Cite journal|last=Fitri|first=Ayu Tiara|last2=Kanedi|first2=Mohammad|last3=Setyaningrum|first3=Endah|last4=Susanto|first4=Gregorius Nugroho|date=2020|title=Uji Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Dalam Bentuk Salep dan Spray Sebagai Skabisida Tungau Sarcoptes scabiei|url=http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/medika/article/view/2543|journal=Jurnal Medika Malahayati|volume=4|issue=1|pages=62-70}}</ref> Senyawa aktif lainnya yaitu ''methyl clavical'' yang termasuk kedalam kelompok ether. Senyawa ''methyl clavical'' juga memiliki efek anastetikum. Seperti halnya contoh kelompok ether yang lain, diperkirakan ''methyl clavical'' bekerja dengan cara mengganggu kerja susunan syaraf tungau. Makin tinggi ekstrak daun kemangi yang digunakan maka makin tinggi zat bioaktif di dalam kemangi yang bekerja memengaruhi proses rontoknya kutikula dari tungau.<ref>{{Cite journal|last=H|first=Dattu Iffah|last2=Gunandini|first2=Dwi Jayanti|last3=Kardinan|first3=Agus|date=2017-02-23|title=Pengaruh ekstrak kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) terhadap perkembangan lalat rumah (Musca domestica) (L.)|url=http://dx.doi.org/10.5994/jei.5.1.36|journal=Jurnal Entomologi Indonesia|volume=5|issue=1|pages=36|doi=10.5994/jei.5.1.36|issn=2089-0257}}</ref>
Aktivitas biologi minyak atsiri terhadap serangga dapat bersifat mengurangi nafsu makan (''antifeedant''), menolak (''repellent''), menurunkan fertilitas, menarik (''attractant''), racun kontak (''toxic''), menghambat peletakan telur (''ovipotion deterrent''), racun pernapasan (''fumigant''), menghambat pertumbuhan, serta sebagai antiserangga vektor.<ref>{{Cite journal|last=Hartati|first=Sri Yuni|date=2012|title=Prospek pengembangan minyak atsiri sebagai pestisida nabati|journal=Prespektif|volume=11|issue=1|pages=45 - 58}}</ref>
[[File:Pembibitan Kemangi.jpg|thumb|Bibit kemangi yang akan ditanam di lahan]]
== Persebaran dan habitat ==
Spesies ini banyak terdapat di [[Asia]] dan [[Amerika]]. Di [[Pulau Jawa]], kemangi/surawung ditanam di [[kebun]]-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, di lapangan, dan di huma-huma.{{sfn|Sastrapradja et al.|1981|p=103}} Umumnya ditanam sebagai tanaman yang dibudidayakan. Walapun demikian, hasil tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Asalnya belum diketahui secara pasti. Tumbuhan ini dapat tumbuh di [[dataran rendah]] hingga pada ketinggian 500 [[mdpl]]. Perkembangbiakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan [[biji]].{{sfn|Sastrapradja et al.|1981|p=103}}
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 90:
{{Refbegin}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
{{Refend}}
{{rempah-rempah}}
{{Taxonbar|from=Q15347492}}
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:Lamiaceae|Kemangi]]
[[Kategori:Herba]]
|