Besar Mertokusumo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎Pranala luar: clean up
 
(26 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tone}}
{{Infobox personOfficeholder
| honorific_prefix = Mas
| name honorific_prefix = BesarMas Mertokoesoemo
|name image = Besar Mertokusumo.jpgMartokoesoemo
|image image_size = Besar Martokoesoemo, Kami Perkenalkan (1954), p38.jpg
| alt image_size =
|alt caption = =
|caption birth_date = {{birth date|1894|07|08}}=
|order birth_place = [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Hindia Belanda]] = ke-6
|office = Wali Kota Tegal
| death_date = 1980 (umur 86)<!--Sumber itu pasti menyatakan usia 86, ia tidak memberikan satu tahun. --->
|term_start death_place = 1942
|term_end death_cause = 1945
|vice_president =
| resting_place = Taman Makam Giritama, [[Kota Bogor|Bogor]], Indonesia
|vice_prime_minister =
| resting_place_coordinates = <!-- {{Coord|LAT|LONG|type:landmark|display=inline}} -->
|deputy monuments =
|monarch residence =
|president nationality = Indonesia
|prime_minister =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->
| other_names =
|governor citizenship =
|succeeding education = =
| alma_materlieutenant = [[Universitas Leiden]]
|predecessor occupation = [[H. = PengajurLeenmans]]
|successor years_active = [[R. Soengeb Reksoatmodjo]]
| spouse birth_date = Raden Ayu{{birth Majatoendate|1894|07|08}}
|birth_place children = [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Hindia = 4Belanda]]
|death_date = 23 Februari 1980 (umur 85)
|death_place =
|death_cause =
| resting_place = Taman Makam Giritama, [[Kota Bogor|Bogor]], Indonesia
| resting_place_coordinates = <!-- {{Coord|LAT|LONG|type:landmark|display=inline}} -->
|monuments =
|residence =
|nationality = Indonesia
| other_names =
|citizenship =
|education =
|alma_mater = [[Universitas Leiden]]
|occupation = Pengajur
|years_active =
|spouse = Raden Ayu Marjatoen
|children = 4
}}
 
'''Besar MertokusumoMartokusumo''' atau dikenal juga dengan '''Mas Besar Martokoesoemo''' adalah seorang pengacara atau advokat pertama Indonesia dan wali kota Tegal yang lahir di ({{lahirmati|[[Brebes]], |8|07|1894|[[8 Juli 1894Jakarta]]|23|02|1980|}}). Ia menikah dengan Raden Ajoe Marjatoen dan dikaruniai empat orang anak yaitu Mas Roro Marjatni, Mas Roro Indraningsih, Mas Soeksmono dan Mas Wisnoentoro merupakan wali kota bangsa Indonesia Pertama serta tercatat sebagai anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
 
== Riwayat Hidup ==
Mantan Sekjen [[Departemen Kehakiman]] itu mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Rendah Belanda ''(Europeesche Lagere School-ELS)'' di Pekalongan dan lulus pada [[1909]]. Enam tahun kemudian, lulus dari ''Rechtschool'' di [[Jakarta]], kemudian melanjutkan pendidikan di [[Universitas Leiden]], Belanda dan lulus pada [[1922]].
 
=== Masa Pendudukan Jepang ===
Besar Mertokusumo yang biasa dikenal oleh masyarakat Tegal dengan nama Mr.Mas Besar Martokoesoemo diangkat sebagai [[wali kota]] (''Shi-co'') April 1942 [[Tegal]] saat pendudukan [[Jepang]] dan menjadi salah seorang anggota [[BPUPKI]]. Kemudian pada Juni 1944 diangkat sebagai [[Bupati]] (''Ken-Co'') Tegal, dan menjadi Wakil [[Residen]] [[Pekalongan]] (''Fuku Syuu-cokan'') pada Juni 1945.
 
=== Peranan sebagai pengacara / advokat ===
Besar Mertokusumo yang biasa dikenal oleh masyarakat Tegal dengan nama Mr.Mas Besar Martokoesoemo diangkat sebagai [[wali kota]] (''Shi-co'')April 1942 [[Tegal]] saat pendudukan [[Jepang]] dan menjadi salah seorang anggota [[BPUPKI]]. Kemudian pada Juni 1944 diangkat sebagai Bupati (''Ken-Co'') Tegal, dan menjadi Wakil [[Residen]] [[Pekalongan]] (''Fuku Syuu-cokan'') pada Juni 1945.
Siapa advokat pertama di Indonesia? Ketika pertanyaan itu muncul, mungkin sederet nama seperti [[Lukman Wiriadinata]], [[Yap Thiam Hien]] dan [[Suardi Tasrif]]. Mereka memang dikenal sebagai pengacara pembela kepentingan rakyat. Nama mereka juga sering menjadi rujukan ketika orang berbicara tentang hak azasiasasi manusia dalam proses hukum.
 
== Peranan sebagai pengacara / advokat ==
 
Siapa advokat pertama di Indonesia? Ketika pertanyaan itu muncul, mungkin sederet nama seperti [[Lukman Wiriadinata]], [[Yap Thiam Hien]] dan [[Suardi Tasrif]]. Mereka memang dikenal sebagai pengacara pembela kepentingan rakyat. Nama mereka juga sering menjadi rujukan ketika orang berbicara tentang hak azasi manusia dalam proses hukum.
 
Sebenarnya advokat pertama di Indonesia adalah Besar Mertokusumo. Nama Besar memang tak besar seperti namanya. Tak ada nama jalan yang mengutip namanya. Hingga kini belum ada gelar pahlawan yang ditambatkan padanya. Dalam literatur sejarah advokat, Besar Mertokusumo kerap disebut sebagai generasi advokat pertama.
Baris 42 ⟶ 57:
Beruntunglah kita memiliki [[Daniel S. Lev]] yang banyak menyinggung kiprah Besar dalam dunia advokat. Banyak buku sejarah advokat yang lahir belakangan bersumber dari buku Daniel yang bertajuk Hukum dan Politik di Indonesia. Dalam buku itulah, Daniel memperkenalkan sosok Besar Mertokusumo sebagai advokat pertama di Indonesia.
 
[[Adnan Buyung Nasution]] juga mengakui hal itu. Dia sempat jadi advokat tetapi tidak lama. BeliauIa memang lebih banyak di pemerintah, ketimbang praktik advokat, sosok Besar juga sebagai penyusun konsep sistem peradilan Indonesia.
 
Dalam buku Daniel S. lev, sosok Besar digambarkan sebagai advokat yang sering membela terdakwa miskin dalam persidangan di Landraad (Pengadilan Negeri). Besar menggeluti dunia advokat sekitar tahun [[1923]]. Firma hukumnya didirikan di [[Tegal]], [[Jawa Tengah]], dekat kota kelahirannya, Brebes. Daniel S. Lev menyatakan kemungkinan Tegal dipilih karena disitulah keluarga dan teman-temannya berada. Beberapa kantor advokat Belanda juga sudah berdiri ketika itu di Tegal.
 
Ketika berpraktik di ''Landraad'' ([[Pengadilan Negeri]]), Besar tak senang dengan perlakuan pengadilan terhadap terdakwa asal Indonesia. Dalam persidangan, terdakwa orang Indonesia harus duduk di lantai, membungkuk dalam-dalam dan sangat ketakutan. Besar menilai perlakuan itu sebagai bentuk penghinaan pengadilan terhadap orang Indonesia. Ketika itu, hakim dan jaksa menggunakan bahasa Belanda saat bersidang. Besar sendiri tak suka dengan kondisi demikian. Persidangan itu membuat orang Indonesia sulit menerima pengadilan itu seperti pengadilannya sendiri. Meski demikian, para [[hakim]] [[Belanda]] tetap menghormati Besar.
 
Setelah firma hukum di Tegal berkembang, Besar membuka kantor cabang di [[Semarang]]. Di kantor barunya, ia lebih banyak merekrut sarjana hukum Indonesia, antara lain [[Sastromulyono]], Suyudi, dan lain-lain. Pernah, suatu waktu, gaji advokat dikantor itu 600 golden per bulan, ditambah dengan bagian keuntungan. Ketika [[zaman malaise]] (krisis) dua kantor yang didirikan oleh Besar itu berdiri sendiri.
 
Sebelum terjun ke dunia advokat, Besar bekerja sebagai panitera pada Landraad di [[Pekalongan]]. Pekerjaan itu diperoleh setelah lulus dari ''Rechtschool''. Setelah bekerja beberapa tahun, kemudian hijrah ke Belanda untuk memperoleh gelar sarjana hukum, bersama dengan sebelas pelajar lainnya dengan kuliah di [[Universitas Leiden]].
 
Kaum [[pribumi]] yang belajar hukum umumnya berasal dari komunitas Jawa, SumateraSumatra dan keturunan Cina. Mereka belajar di ''Rechtschool'' dengan materi [[ilmu hukum]] dan hukum acara pidana. Mereka yang lulus dengan ketat bergelar ''rechtskundingen'' sebagai sarjana muda hukum. Sedang mereka yang cerdas dapat meraih penuh gelar sarjana hukumnya di negeri Belanda, yang statusnya disamakan dengan kelompok yang langsung sekolah di Belanda.
 
Pada umumnya sarjana hukum dari Belanda diberi dua pilihan, yaitu untuk menerapkan ilmu yang mereka miliki dengan bekerja di Belanda atau pulang ke Indonesia. Mereka yang pulang ke Indonesia sebagian besar bekerja di pengadilan dan dalam jumlah yang lebih kecil mencoba membuka kantor advokatnya. Salah satunya ada Besar Mertokusumo yang membuka kantor di Tegal.
Baris 58 ⟶ 73:
Minimnya jumlah advokat ketika itu dipengaruhi meningkatnya suhu politik di Indonesia. Mahasiswa hukum yang kembali ke Indonesia kebanyakan langsung terjun ke dunia politik. Tidak mudah untuk menjadi advokat ketika itu, kesulitan itu bukan kesulitan finansial sebab advokat baru kebanyakan berasal dari keluarga dan keturunan kaya. Meski demikian, dari sisi profesionalitas, advokat Indonesia harus bersaing dengan pengacara Belanda yang notabene dekat dengan lembaga hukum yang dikuasai pejabat Belanda.
 
Profesi advokat tak jarang juga mendapat kecaman dari keluarga. Profesi advokat tak dipandang mentereng layaknya jabatan di pemerintahan. Begitupula dengan keluarga Besar, awalnya keluarga tak menyetujui pilihan Besar menjadi advokat. Bekerja sebagai pamong praja dinilai lebih baik dibandingkan advokat. Padahal ayah Besar adalah [[jaksa]]. Namun, Besar tak gentar dengan rintangan tersebut, ia tetap memilih menjadi pengacara. Keluarganya pun akhirnya menerima keputusan Besar hingga ia mengakhiri karirnyakariernya sebagai advokat pada [[1942]].
 
== Penghargaan ==
 
Berdasarkan Kepres No.048/ TK/ 1992 tanggal 17 Agustus 1992 (secara anumerta) mendapatkan [[Bintang Mahaputera Utama|Bintang Mahaputra Utama]] atas jasa-jasa beliaujasanya kepada bangsa dan negara. Meninggal dalam usia 8685 tahun dan dimakamkan di Makam Giritama, Tonjong Parung [[Bogor]]
 
== Pranala luar ==
 
* http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol23185/besar-mertokusumo-advokat-pertama-indonesia-yang-terlupakan
* [http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=97699/90693{{Pranala Gedungmati|date=Februari Perpusda2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes Diresmikan]}}
{{indo-bio-stub}}
* [http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=9069397699/ Gedung Perpusda Diresmikan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.radartegal.com/index.php/Buku-Mr-Besar-Diluncurkan.html/ Buku Mr Besar Diluncurkan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=97699/ Gedung Perpusda Diresmikan]
* [http://www.radartegal.com/index.php/Buku-Mr-Besar-Diluncurkan.html/ Buku Mr Besar Diluncurkan]
{{BPUPKI}}
{{DEFAULTSORT:Mertokusumo, Besar}}
 
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
{{s-start}}
[[Kategori:Tokoh dari Brebes]]
{{s-off}}
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
{{succession box|title=[[Wali kota]] [[Tegal]]|years= 1942–1945|before=[[H. Leenmans]]|after=[[R. Soengeb Reksoatmodjo]]}}
{{s-end}}
 
{{DEFAULTSORT:Mertokusumo, Besar}}
[[Kategori:Kelahiran 1894]]
[[Kategori:Kematian 1980]]
[[Kategori:Tokoh hukumPengacara Indonesia]]
[[Kategori:Anggota BPUPKI]]
[[Kategori:Alumni Universitas Leiden]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Brebes]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Wali Kota Tegal]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]