Batu bara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 36.68.55.19 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrophinBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(81 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|jenis batuan|[[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak|Batak]]|Batubara}}
:''Untuk kegunaan lain, lihat [[Batubara (disambiguasi)]]
{{Other uses|Batubara (disambiguasi)}}
[[Berkas:Coal.jpg|thumb|right|Contoh batu bara]]
'''Batu bara''' atau '''batubara''' adalah salah satu [[bahan bakar fosil]]. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui '''proses pembatubaraan'''. Unsur-unsur utamanya terdiri dari [[karbon]], [[hidrogen]] dan [[oksigen]].
 
{{Infobox rock
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
|nama=Batu bara
|Jenis batuan=[[Batuan sedimen]]
|gambar=Coal anthracite.jpg
|teksgambar=Batu bara [[antrasit]]
|image_size=258px
|Mineral utama=[[karbon]]
|Mineral sekunder=[[hidrogen]]<br />[[belerang]]<br />[[oksigen]]<br />[[nitrogen]]
}}
[[Berkas:Coal.jpg|jmpl|ka|Contoh batu bara]]
'''Batu bara''' adalah salah satu [[bahan bakar fosil]]. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan yakni secara ringkas dalam 2 tahapan; tahapan diagenetik atau biokimia dan tahap malihan atau geokimia. Unsur-unsur utamanya terdiri dari [[karbon]], [[hidrogen]] dan [[oksigen|nitrogen dan oksigen]]
 
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk, bisa berbentuk kubus, balok, bulat, atau segitiga.
 
Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C<sub>137</sub>H<sub>97</sub>O<sub>9</sub>NS untuk bituminus dan C<sub>240</sub>H<sub>90</sub>O<sub>4</sub>NS untuk antrasit.
 
== Batu bara secara umumUmur ==
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang [[Sejarah geologi Bumi|sejarah geologi]]. [[Karbon (periode)|Zaman Karbon]], kira-kira 340 juta tahun yang lalu, adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif ketika hampir seluruh deposit batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.{{Butuh rujukan}}
 
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 juta tahun yang lalu, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan Bumi bagian selatan, seperti [[Australia]], dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.{{Butuh rujukan}}
=== Umur batu bara ===
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya
terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon,
kira-kira 340 ''juta tahun yang lalu'' (jtl), adalah masa pembentukan
batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara
(''black coal'') yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
 
== Materi pembentuk ==
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan
Hampir seluruh bahan pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel ([[1981]]) adalah sebagai berikut:
batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti
* Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari periode ini.
Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl)
* Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari periode ini.
di berbagai belahan bumi lain.
* Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di [[Eropa]] dan [[Amerika Utara]]. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
* Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis [[Pteridospermatophyta|Pteridospermae]] seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di [[Australia]], [[India]] dan [[Afrika]].
* Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
 
== Pembentukan ==
=== Materi pembentuk batu bara ===
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatubaraan (''coalification''). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
* Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
* '''Alga''', dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
* Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
* '''Silofita''', dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
* '''Pteridofita''', umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di [[Eropa]] dan [[Amerika Utara]]. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
* '''Gimnospermae''', kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di [[Australia]], [[India]] dan [[Afrika]].
* '''Angiospermae''', dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
 
=== PenambanganKelas dan jenis ===
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit, dan gambut.
[[Berkas:Coal mine Wyoming.jpg|thumb|Tambang batu bara di [[Bihar]], India.]]
* Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (''luster'') metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur [[karbon]] (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
* Bituminus mengandung 68 - 86% unsur [[karbon]] (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
* Sub-bituminus mengandung sedikit [[karbon]] dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
* Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
* Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
 
== Penambangan ==
'''Penambangan batu bara''' adalah penambangan [[batu bara]] dari [[bumi]]. [[Batu bara]] digunakan sebagai [[bahan bakar]]. Batu bara juga dapat digunakan untuk membuat [[Coke (bahan bakar)|coke]] untuk pembuatan [[baja]].<ref name="bmacoal.com">[http://www.bmacoal.com/school_projects/glossary.asp BHP Billiton Mitsubishi Alliance - Glossary]</ref>
[[Berkas:Coal mine Wyoming.jpg|jmpl|Tambang batu bara di [[Bihar]], India.]]
 
Penambangan batu bara adalah penambangan batu bara dari [[bumi]]. Batu bara digunakan sebagai [[bahan bakar]]. Batu bara juga dapat digunakan untuk membuat [[kokas]] untuk pembuatan [[baja]].<ref name="bmacoal.com">{{Cite web |url=http://www.bmacoal.com/school_projects/glossary.asp |title=BHP Billiton Mitsubishi Alliance - Glossary |access-date=2010-07-12 |archive-date=2008-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080619034500/http://www.bmacoal.com/school_projects/glossary.asp |dead-url=yes }}</ref>
 
Tambang batu bara tertua terletak di [[Tower Colliery]] di [[Inggris]].
 
=== Kelas dan jenis batu bara ===
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
* '''Antrasit''' adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (''luster'') metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur [[karbon]] (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
* '''Bituminus''' mengandung 68 - 86% unsur [[karbon]] (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
* '''Sub-bituminus''' mengandung sedikit [[karbon]] dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
* '''Lignit''' atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
* '''Gambut''', berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
 
=== Pembentukan batu bara ===
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatu baraan (''coalification''). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
 
* '''Tahap Diagenetik atau Biokimia''', dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
* '''Tahap Malihan atau Geokimia''', meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
 
== Batu bara di Indonesia ==
Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau [[SumateraSumatra]] dan [[Kalimantan]]), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut [[Skala waktu geologi]].
 
Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranyadi antaranya tegolongtergolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimanadi mana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur SumateraSumatra dan sebagian besar Kalimantan.<ref>Frederich, Langford and Moore, [[1999]]</ref>
 
=== Endapan batu bara Eosen ===
Endapan ini terbentuk pada tatanan tektonik ekstensional yang dimulai sekitar Tersier Bawah atau Paleogen pada cekungan-cekungan sedimen di [[SumateraSumatra]] dan [[Kalimantan]].
 
Ekstensi berumur Eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda, dari sebelah barat Sulawesi, Kalimantan bagian timur, Laut Jawa hingga SumateraSumatra. Dari batuan sedimen yang pernah ditemukan dapat diketahui bahwa pengendapan berlangsung mulai terjadi pada Eosen Tengah. Pemekaran Tersier Bawah yang terjadi pada Paparan Sunda ini ditafsirkan berada pada tatanan busur dalam, yang disebabkan terutama oleh gerak penunjaman [[Lempeng Indo-Australia]].<ref name="cole">Cole and Crittenden, [[1997]]</ref> Lingkungan pengendapan mula-mula pada saat Paleogen itu non-marin, terutama fluviatil, kipas aluvial dan endapan danau yang dangkal.
 
Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah - Atas namun di SumateraSumatra umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di SumateraSumatra bagian tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh endapan danau (non-marin).<ref name="cole"/> Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara dimanadi mana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran pantai yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur Eosen Atas.<ref>Frederich et al, [[1995]]</ref>
 
Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan berikut: [[Kabupaten Pasir|Pasir]] dan Asam-asam ([[Kalimantan Selatan]] dan [[Kalimantan Timur|Timur]]), [[Barito]] ([[Kalimantan Selatan]]), Kutai Atas ([[Kalimantan Tengah]] dan [[Kalimantan Timur|Timur]]), Melawi dan Ketungau ([[Kalimantan Barat]]), Tarakan ([[Kalimantan Timur]]), Ombilin ([[Sumatera Barat]]) dan [[SumateraSumatra]] Tengah ([[Riau]]).
 
Dibawah ini adalah kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia.
{| class="wikitable"
|-
Baris 129 ⟶ 130:
(ar) - as received, (ad) - air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
 
=== Endapan batu bara [[Miosen]] ===
Pada Miosen Awal, pemekaran regional Tersier Bawah - Tengah pada Paparan Sunda telah berakhir. Pada Kala Oligosen hingga Awal Miosen ini terjadi transgresi marin pada kawasan yang luas dimanadi mana terendapkan sedimen marin klastik yang tebal dan perselingan sekuen batugamping. Pengangkatan dan kompresi adalah kenampakanketampakan yang umum pada tektonik Neogen di Kalimantan maupun SumateraSumatra.
Endapan batu bara Miosen yang ekonomis terutama terdapat di Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan Barito (Kalimantan Selatan) dan Cekungan SumateraSumatra bagian selatan. Batu bara Miosen juga secara ekonomis ditambang di Cekungan Bengkulu.
 
Batu bara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial, delta dan dataran pantai yang mirip dengan daerah pembentukan gambut saat ini di SumateraSumatra bagian timur. Ciri utama lainnya adalah kadar abu dan belerang yang rendah. Namun kebanyakan sumberdaya batu bara Miosen ini tergolong sub-bituminus atau lignit sehingga kurang ekonomis kecuali jika sangat tebal (PT Adaro) atau lokasi geografisnya menguntungkan. Namun batu bara Miosen di beberapa lokasi juga tergolong kelas yang tinggi seperti pada Cebakan Pinang dan Prima ([[Kaltim Prima Coal|PT KPC]]), endapan batu bara di sekitar hilir Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan beberapa lokasi di dekat Tanjungenim, Cekungan SumateraSumatra bagian selatan.
 
Tabel dibawahdi bawah ini menunjukan kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Miosen di Indonesia.
{| class="wikitable"
|-
Baris 199 ⟶ 200:
|-
| Air Laya
| SumateraSumatra bagian selatan
| PT Bukit Asam
| 24.00
Baris 221 ⟶ 222:
 
=== Sumberdaya batu bara ===
[[Berkas:Charging of coal into barges.jpg|thumbjmpl|Pengisian batu bara ke dalam kapal tongkang.]]
[[Berkas:Memuat batubara.jpg|jmpl|Proses pemuatan batubara menggunakan konveyor ke tongkang.]]
Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau [[Kalimantan]] dan Pulau [[Sumatera]], sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Papua]], dan [[Sulawesi]].
Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau [[Kalimantan]] dan Pulau [[Sumatra]], sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Papua]], dan [[Sulawesi]].
 
Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan tersebut sebagian besar berada di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Namun upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status lahan tambang. Daerah-daerah tempat cadangan batu bara sebagian besar berada di kawasan hutan konservasi.<ref>[http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2687839_4202.html Indonesia Miliki Cadangan Batubara 160 Miliar Ton - PortalKBR.com]</ref> Rata-rata produksi pertambangan batu bara di Indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 10 persen digunakan untuk kebutuhan energi dalam negeri, dan sebagian besar sisanya (90 persen lebih) diekspor ke luar.
 
Di Indonesia, batu bara merupakan bahan bakar utama selain [[solar]] (''diesel fuel'') yang telah umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batu bara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar Rp 0,74/kilokalori sedangkan batu bara hanya Rp 0,09/kilokalori, (berdasarkan harga [[solar]] industri Rp. 6.200/liter).
 
Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil terpenting bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyarmiliar ton. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan. Sayangnya, Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya menjadi energis listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melalui polutan CO<sub>2</sub>, SO<sub>2</sub>, NO<sub>x</sub> dan C<sub>x</sub>H<sub>y</sub> cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.
 
Batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah [[likuifikasi]] (pencairan) dan [[gasifikasi]] (penyubliman) batu bara.
 
Membakar batu bara secara langsung (direct burning) telah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran langsung seperti: ''fixed grate'', ''chain grate'', ''fluidized bed'', ''pulverized'', dan lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
 
== Gasifikasi batu bara ==
<!--
Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini [[karbon monoksida]] (CO), [[karbon dioksida]] (CO<sub>2</sub>), [[hidrogen]] (H), [[metan]] (CH<sub>4</sub>), dan [[nitrogen]] (N<sub>2</sub>) – dapat digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.
==Mengubah Batu bara menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM)==
 
Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai "[[hujan asam]]". Disini juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batu bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.
Di Indonesia, pencairan batu bara menjadi BBM memang belum berjalan apa-apa, baru sebatas riset melulu. Namun, di Afrika Selatan sudah berlangsung lama. Latar belakangnya bukan kelangkaan minyak bumi, tetapi tekanan politik dunia yang membuat negara itu dikucilkan dalam perdagangan dunia, termasuk untuk komoditas minyak bumi. Ketika itu Afrika Selatan menerapkan politik apartheid.
 
== Merusak kesehatan manusia ==
Beruntung Jerman berbaik hati dengan membantu teknologi pencairan batu bara agar rakyat negeri itu tidak terlalu menderita. Maka, mulailah negara itu mencairkan batu bara yang dimilikinya menjadi BBM untuk memenuhi kebutuhan warganya. Karena kadar abunya tinggi, proses pencairannya dilakukan tidak langsung.
 
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kematian.<ref>[http://www.lungusa.org/assets/documents/healthy-air/toxic-air-report.pdf Toxic Air: The Case for Cleaning Up Coal-fired Power Plants]. American Lung Association (Maret 2011) {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20120126123239/http://www.lungusa.org/assets/documents/healthy-air/toxic-air-report.pdf |date=26 Januari 2012}}</ref>
Cadangan minyak di perut Bumi Indonesia per tahun 2000 tinggal 4,8 miliar barrel (sekitar 550 miliar liter; 1 barrel = 114,41 l). Jika tidak ditemukan cadangan minyak baru dan tingkat konsumsinya tetap, cadangan itu akan habis dalam tahun 2007. Bahkan dengan bertambahnya jumlah penduduk, industri, dan kendaraan bermotor, masa krisis BBM akan lebih cepat lagi datangnya.
Memang, ancaman krisis BBM ini mengglobal sifatnya. Karenanya, banyak negara maju yang melakukan penelitian untuk menemukan teknologi yang bisa menghasilkan sumber energi alternatif. Salah satunya adalah mengubah batu bara (BB) menjadi BBM. Konversi inilah yang kini tengah diteliti di Indonesia, mengingat persediaan batu baranya melimpah.
 
Kabut asap London yang mematikan terutama disebabkan oleh penggunaan batubara yang sangat banyak. Batubara global diperkirakan menyebabkan 800.000 kematian prematur setiap tahun,<ref name="Endcoal health">{{cite web |title=Health |url=https://endcoal.org/health/ |publisher=Endcoal |accessdate=3 Desember 2018 |archive-date=2017-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171222052743/https://endcoal.org/health/ |dead-url=yes }}</ref> umumnya di India<ref name=Economist2018>{{cite journal |title=India shows how hard it is to move beyond fossil fuels |journal=The Economist |url=https://www.economist.com/briefing/2018/08/02/india-shows-how-hard-it-is-to-move-beyond-fossil-fuels |date=2 Agustus 2018}}</ref> dan Tiongkok.<ref>[http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/publications/preventing-disease/en/ Preventing disease through healthy environments: a global assessment of the burden of disease from environmental risks] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160730124831/http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/publications/preventing-disease/en/ |date=30 Juli 2016 }}. World Health Organization (2006)</ref><ref>{{cite book|url=http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GlobalHealthRisks_report_full.pdf|isbn=978-92-4-156387-1|date=2009|publisher=World Health Organization|title=Global health risks. Mortality and burden of disease attributable to selected major risks|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120214111235/http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GlobalHealthRisks_report_full.pdf|archivedate=14 Februari 2012|df=dmy-all}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/ |title=WHO – Ambient (outdoor) air quality and health |date= |work=who.int |accessdate=7 Januari 2016 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160104165807/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/ |archivedate=4 Januari 2016 |df= }}</ref>
Berdasarkan data, cadangan batu bara Indonesia memang berlimpah. Setidaknya, 36,3 miliar ton batu bara menumpuk di perut Bumi Indonesia. Sekitar 85% di antaranya (30,9 miliar ton) berupa lignit. Di tempat persembunyiannya, batu bara muda ini mudah terbakar oleh provokasi panas dan sulit dipadamkan.
Kalau 1 ton BB kering bisa menghasilkan 4 barrel minyak, cadangan tadi - dengan asumsi kadar airnya rata-rata 30% - bisa diubah menjadi minyak sebanyak kira-kira 86,5 miliar barrel. Jumlah ini kira kira 18 kali cadangan minyak bumi negara Indonesia saat ini. Dengan asumsi konsumsi minyak nasional tetap, jumlah sebanyak itu bisa memenuhi kebutuhan lebih dari 100 tahun.
 
Menghirup [[debu batu bara]] menyebabkan [[pneumokoniosis pekerja batu bara]] yang dikenal dengan bahasa sehari-hari sebagai "paru-paru hitam", disebut demikian karena debu batu bara benar-benar mengubah paru-paru menjadi hitam dari warna merah jambu biasa.<ref>{{cite web|url=http://www.webmd.com/lung/tc/black-lung-disease-topic-overview|title=Black Lung Disease-Topic Overview|work=WebMD|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150710021533/http://www.webmd.com/lung/tc/black-lung-disease-topic-overview|archivedate=10 Juli 2015|df=dmy-all}}</ref> Di Amerika Serikat saja, diperkirakan bahwa 1.500 mantan karyawan industri batubara meninggal setiap tahun akibat pengaruh menghirup debu tambang batubara.<ref>{{cite web|url=http://www.umwa.org/?q=content/black-lung|title=Black Lung|date=|work=umwa.org|accessdate=7 Januari 2016|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160203042713/http://www.umwa.org/?q=content%2Fblack-lung|archivedate=3 Februari 2016|df=dmy-all}}</ref>
Bila program yang telah disusun berlangsung lancar dan ada investor yang bersedia menanamkan modal untuk membangun pabrik pencairannya, pada 2010 Indonesia sudah bisa menghasilkan BBM dari batu bara. BBM yang dihasilkan kelak tidak berbeda dengan BBM yang ada sekarang, kecuali bebas timbal.
 
Sekitar 10% batu bara adalah abu:<ref>{{cite web|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150720233354/http://www.epa.gov/cleanenergy/energy-and-you/affect/coal.html|archivedate=20 Juli 2015|url=http://www.epa.gov/cleanenergy/energy-and-you/affect/coal.html|title=Coal|work=epa.gov|date=2014-02-05}}</ref> [[abu batubara]] berbahaya dan beracun bagi manusia dan beberapa makhluk hidup lainnya.<ref>{{cite web|url=http://www.psr.org/environment-and-health/code-black/coal-ash-toxic-and-leaking.html|title=Coal Ash: Toxic – and Leaking|work=psr.org|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150715170100/http://www.psr.org/environment-and-health/code-black/coal-ash-toxic-and-leaking.html|archivedate=15 Juli 2015|df=dmy-all}}</ref> Abu batubara mengandung unsur radioaktif [[uranium]] dan [[thorium]]. Abu batubara dan produk sampingan pembakaran padat lainnya disimpan secara lokal dan tersebar dengan berbagai cara yang membuat mereka yang tinggal di dekat pabrik batu bara terkena radiasi dan racun lingkungan.<ref name="sa-coal-ash-more-rdactiv">{{cite web|url=http://www.scientificamerican.com/article/coal-ash-is-more-radioactive-than-nuclear-waste|title=Coal Ash Is More Radioactive than Nuclear Waste|author=Hvistendahl, Mara|work=Scientific American|date=13 Desember 2007|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150710171812/http://www.scientificamerican.com/article/coal-ash-is-more-radioactive-than-nuclear-waste/|archivedate=10 Juli 2015|df=dmy-all}}</ref>
Dengan demikian, mesin kendaraan yang semula berbahan bakar dari minyak bumi tidak perlu dimodifikasi mesin atau ditambah peralatan baru. Yang perlu diperbarui barangkali sikap pengguna BBM agar lebih berhemat sehingga sumber daya alam yang ada bisa dimanfaatkan lebih lama lagi.
-->
 
Sejumlah besar abu batubara dan limbah lainnya diproduksi setiap tahun. Penggunaan batubara menghasilkan ratusan juta ton abu dan produk limbah lainnya setiap tahun. Ini termasuk [[abu terbang]], [[abu padat]], dan [[desulfurisasi gas buang]] lumpur, yang mengandung [[merkuri]], [[uranium]], [[thorium]], [[arsenik]], dan [[logam berat]] lainnya, bersama dengan non-logam seperti [[selenium]].<ref>World Coal Association [http://www.worldcoal.org/pages/content/index.asp?PageID=127 "Environmental impact of Coal Use"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090223203113/http://www.worldcoal.org/pages/content/index.asp?PageID=127 |date=23 Februari 2009 }}</ref>
== Gasifikasi batu bara ==
 
Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini [[karbon monoksida]] (CO), [[karbon dioksida]] (CO<sub>2</sub>), [[hidrogen]] (H), [[metan]] (CH<sub>4</sub>), dan [[nitrogen]] (N<sub>2</sub>) – dapat digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.
Emisi cerobong asap batubara menyebabkan [[asma]], [[stroke]], berkurang [[kecerdasan]], [[arteri]] tersumbat, [[serangan jantung]], [[gagal jantung kongestif]], [[aritmia]], [[keracunan merkuri]], [[Stenosis|oklusi arteri]], dan [[kanker paru-paru]].<ref name="psr_coal-damages-health">[http://www.psr.org/news-events/press-releases/coal-pollution-damages-human-health.html Coal Pollution Damages Human Health at Every Stage of Coal Life Cycle, Reports Physicians for Social Responsibility] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150731182839/http://www.psr.org/news-events/press-releases/coal-pollution-damages-human-health.html |date=31 Juli 2015 }}. ''Physicians for Social Responsibility''. psr.org (18 November 2009)</ref><ref>Burt, Erica; Orris, Peter and Buchanan, Susan (April 2013) [http://noharm.org/lib/downloads/climate/Coal_Literature_Review_2.pdf Scientific Evidence of Health Effects from Coal Use in Energy Generation] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150714193454/http://noharm.org/lib/downloads/climate/Coal_Literature_Review_2.pdf |date=14 Juli 2015 }}. University of Illinois at Chicago School of Public Health, Chicago, Illinois, US</ref>
 
Biaya kesehatan tahunan di Eropa dari penggunaan batu bara untuk menghasilkan listrik diperkirakan mencapai € 43 miliar.<ref>{{cite web|title=The Unpaid Health Bill – How coal power plants make us sick|url=https://www.env-health.org/unpaid-health-bill-how-coal-power-plants-make-us-sick/|publisher=Health and Environment Alliance|accessdate=15 December 2018|date=2013-03-07}}</ref>
 
Di Cina, peningkatan kualitas udara dan kesehatan manusia akan meningkat dengan kebijakan iklim yang lebih ketat, terutama karena energi negara itu sangat bergantung pada batubara. Dan akan ada manfaat ekonomi bersih.<ref>{{cite web|title=Health benefits will offset cost of China's climate policy|url=http://news.mit.edu/2018/study-health-benefits-will-offset-cost-china-climate-policy-0423|publisher=[[MIT]]|accessdate=15 Desember 2018}}</ref>
 
Sebuah studi tahun 2017 dalam ''Jurnal Ekonomi'' menemukan bahwa untuk Inggris selama periode 1851-1860, "peningkatan satu standar deviasi dalam penggunaan batubara meningkatkan angka kematian bayi sebesar 6-8% dan menjelaskan bahwa dampak penggunaan batubara pada industri sekitar sepertiga dari hukuman mati perkotaan yang dilaksanakan selama periode ini. "<ref>{{Cite journal|last=Beach|first=Brian|last2=Hanlon|first2=W. Walker|title=Coal Smoke and Mortality in an Early Industrial Economy|journal=The Economic Journal|volume=128|issue=615|language=en|pages=2652–2675|doi=10.1111/ecoj.12522|issn=1468-0297|df=dmy-all|year=2018}}</ref>
Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai "hujan asam" [[“acid rain”]]. Disini juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batu bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.
 
== Bagaimana membuat batu bara bersih ==
Ada beberapa cara untuk membersihkan batu bara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia kekuningan yang ada sedikit di batu bara, pada beberapa batu bara yang ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan eastern states lainnya, sulfur terdiri dari 3 sampai 10 % dari berat batu bara, beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan negara-negara bagian sebelah barat lainnya sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batu bara. Penting bahwa sebagian besar sulfur ini dibuang sbelumsebelum mencapai cerobong asap.
 
Satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecah batu bara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold” dapat dipisahkan dari batu bara. Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar yang terisi air , batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam. Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan batu bara dari pengotor-pengotornya.
 
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut "organic sulfur," dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batu bara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.
Baris 265 ⟶ 271:
 
=== Membuang NOx dari batu bara ===
Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar dari padadaripada udara yang dihirup, pada kenyataannya 80% dari udara adalah nitrogen, secara normal atom-atom nitrogen mengambang terikat satu sama lainnya seperti pasangan kimia, tetapi ketika udara dipanaskan seperti pada nyala api boiler (3000 F=1648 C), atom nitrogen ini terpecah dan terikat dengan oksigen, bentuk ini sebagai nitrogen oksida atau kadang kala itu disebut sebagai NOx. NOx juga dapat dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak di dalam batu bara.
 
Di udara, NOx adalah polutan yang dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur yang kadang kala terlihat di seputar kota besar, juga sebagai polusi yang membentuk “acid rain” (hujan asam), dan dapat membantu terbentuknya sesuatu yang disebut “ground level ozone”, tipe lain dari padadaripada polusi yang dapat membuat kotornya udara.
 
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari bentukan asalnya, beberapa cara telah ditemukan untuk membakar batubarabatu bara di pemabakar dimanadi mana ada lebih banyak bahan bakar dari padadaripada udara di ruang pembakaran yang terpanas. Di bawah kondisi ini kebanyakan oksigen terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan nitrogen. Campuran pembakaran kemudian dikirim ke ruang pembakaran yang kedua dimanadi mana terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini disebut "staged combustion" karena batu bara dibakar secara bertahap. Kadang disebut juga sebagai "low-NOx burners" dan telah dikembangkan sehingga dapat mengurangi kangdungan Nox yang terlepas di uadara lebih dari separuh. Ada juga teknologi baru yang bekerja seperti "scubbers" yang membersihkan NOX dari flue gases (asap) dari boiler batu bara. Beberapa dari alat ini menggunakan bahan kimia khusus yang disebut katalis yang mengurai bagian NOx menjadi gas yang tidak berpolusi, walaupun alat ini lebih mahal dari "low-NOx burners," namun dapat menekan lebih dari 90% polusi Nox.
 
== Cadangan batu bara dunia ==
[[Berkas:Us coal regions 1996.png|thumbjmpl|300px|rightka|Daerah batu bara di Amerika Serikat]]
Pada tahun 1996 diestimasikan terdapat sekitar satu [[exa]]gram (1 × 10<sup>15</sup> kg atau 1 trilyuntriliun ton) total batu bara yang dapat ditambang menggunakan teknologi tambang saat ini, diperkirakan setengahnya merupakan batu bara keras. Nilai energi dari semua batu bara dunia adalah 290 zettajoules.<ref>Sustainable Energy" 2005 page 303 The MIT Press by Jefferson W. Tester et al. ISBN 0-262-20153-4</ref> Dengan konsumsi global saat ini adalah 15 terawatt,<ref>BP2006 energy report, and US EIA 2006 overview</ref> terdapat cukup batu bara untuk menyediakan energi bagi seluruh dunia untuk 600 tahun.
 
[[British Petroleum]], pada Laporan Tahunan [[2006]], memperkirakan pada akhir 2005, terdapat 909.064 juta ton cadangan batu bara dunia yang terbukti (9,236 × 10<sup>14</sup> [[kilogram|kg]]), atau cukup untuk 155 tahun (cadangan ke rasio produksi). Angka ini hanya cadangan yang diklasifikasikan terbukti, program bor eksplorasi oleh perusahaan tambang, terutama sekali daerah yang di bawah eksplorasi, terus memberikan cadangan baru.
Baris 293 ⟶ 299:
Of the 3 fossil fuels coal has the most widely distributed reserves, and coal is mined in over 100 countries, and on all continents except Antarctica. The largest reserves are found in the USA, Russia, Australia, China, India and South Africa.-->
{| class="wikitable" align="center" style="text-align:center"
|+ '''Cadangan batu bara dunia pada akhir [[2005]] (dalam juta ton)'''<ref>{{en}} {{cite web
| title=Reserves-Coal page 1
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_1.pdf
| publisher =Dewan Energi Dunia
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
| access-date=2008-10-01
}}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| archive-date=2012-07-22
| archive-url=https://web.archive.org/web/20120722031114/http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_1.pdf
| dead-url=yes
}}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| title=Resources-bituminous
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_2_i.pdf
| publisher =Dewan Energi Dunia
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| title=Resources-sub-bitum
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_2_ii.pdf
Baris 311 ⟶ 321:
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| title=Resources-lignite
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_2_iii.pdf
| publisher =Dewan Energi Dunia
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}</ref>
|-
! width="200pt"|Negara
Baris 381 ⟶ 391:
|{{flagcountry|Chili}} ||31||1.150||||1.181
|-
|{{flagcountry|HongariaHungaria}} ||||80||1.017||1.097
|-
|{{flagcountry|Peru}} ||960||||100||1060
Baris 435 ⟶ 445:
|{{flagcountry|Portugal}} ||3||||33||36
|-
|{{flagcountry|PerancisPrancis}} ||22||||14||36
|-
|{{flagcountry|Italia}} ||||27||7||34
Baris 481 ⟶ 491:
| 238,1
| 247,6
|-
! {{flagcountry|Indonesia}}
| 200,8
| 131,4
|-
! {{flagcountry|Cina}}
| 103,4
| 95,5
|-
! {{flagcountry|Amerika serikat}}
Baris 501 ⟶ 519:
| 27,7
| 28,8
|-
! {{flagcountry|Cina}}
| 103,4
| 95,5
|-
! [[Amerika Selatan]]
| 57,8
| 65,9
|-
! {{flagcountry|Indonesia}}
| 200,8
| 131,4
|-
! Total
Baris 520 ⟶ 530:
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar perusahaan batu bara Indonesia]]
* [[Skala waktu geologi]]
* [[Yayasan Batu Bara Dunia]] [[w:World Coal Institute|en]]
 
== Referensi ==
Baris 529 ⟶ 540:
{{Commons|Coal}}
* {{en}}[http://www.worldcoal.org World Coal Institute]
* {{id}}[http://www.worldcoal.org/indonesian.asp Yayasan Batu Bara Dunia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070518065749/http://www.worldcoal.org/indonesian.asp |date=2007-05-18 }}
* {{en}}[http://www.worldcoal.org/pages/content/index.asp?PageID=187 Coal: Facts & Figures] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090518143559/http://www.worldcoal.org/pages/content/index.asp?PageID=187 |date=2009-05-18 }}
* {{en}}[http://www.msnbc.msn.com/id/5174391/ MSNBC report on coal pollution health effects in the United States]
* {{en}}[http://www.uic.com.au/nip83.htm Clean coal technologies] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050621112309/http://www.uic.com.au//nip83.htm |date=2005-06-21 }}
** {{en}}[http://www.jcoal.or.jp/overview_en/gijutsu.html Advanced methods of using coal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100809105829/http://www.jcoal.or.jp/overview_en/gijutsu.html |date=2010-08-09 }} ([[Pusat Energi Batu bara Jepang]] [[w:Japanese Coal Energy Center|en]])
* {{en}}[http://www.fe.doe.gov/programs/fuels/hydrogen/Hydrogen_from_Coal_R&D.html USDOE Hydrogen from Coal Research] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130303040016/http://www.fe.doe.gov/programs/fuels/hydrogen/Hydrogen_from_Coal_R%26D.html |date=2013-03-03 }}
* {{en}}[http://www.tandf.co.uk/journals/titles/07349343.asp Coal Preparation]
* {{en}}[http://smtc.uwyo.edu/coal/ Wyoming Coal]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari Universitas Wyoming.
* {{en}}[http://www.our-energy.com/coal_en.html Coal - origin, purification and consumption]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}}[http://www.stoke.gov.uk/ccm/museums/museum/2006/gladstone-pottery-museum/information-sheets/coal-in-north-staffordshire.en History of coal seams and the practice of coal mining in North Staffordshire, UK]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}}[http://www.gasifikasibatubara.com Gasifikasi Batubarabatu bara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130602103444/http://gasifikasibatubara.com/ |date=2013-06-02 }}
* Daniel Burns. ''The modern practice of coal mining'' (1907)
* Chirons, Nicholas P. ''Coal Age Handbook of Coal Surface Mining'' (ISBN 0-07-011458-7)
Baris 550 ⟶ 561:
| url = http://www.eia.doe.gov/oiaf/1605/ggccebro/chapter1.html
| accessdate = 2007-10-16}}
* Charles V. Nielsen and George F. Richardson. ''1982 Keystone Coal Industry Manual'' (1982)
* Saleem H. Ali. Minding our Minerals, 2006. [http://saleemali.newsvine.com/_news/2006/12/06/470322-minding-our-minerals]
* A.K. Srivastava. ''Coal Mining Industry in India'' (1998) (ISBN 81-7100-076-2)
* {{Citation
| last = The Department of Trade and Industry
| title = The Coal Authority
| url = http://www.coal.gov.uk/resources/cleanercoaltechnologies/CoalMineandbedmethane.cfm
| accessdate = 2007-10-16}}
| archive-date = 2008-10-13
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081013144159/http://www.coal.gov.uk/resources/cleanercoaltechnologies/CoalMineandbedmethane.cfm
| dead-url = yes
}}
* James Tonge. ''The principles and practice of coal mining'' (1906)
 
[[Kategori:BatubaraBatu bara| ]]
{{Link GA|ja}}