Taman Nasional Bunaken: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menghilangkan referensi [ * ]
k Menghapus Kategori:Pariwisata di Minahasa menggunakan HotCat
 
(31 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info kawasan lindung
{{Infobox protected area
| name = Taman Nasional Bunaken
| iucn_category = II
| photo = Logo TN Bunaken.png
| image = Bunaken01.JPG
| photo_caption =
| caption = Pemandangan [[Pulau Bunaken]] dari pulau Manado Tua
| map = Indonesia Sulawesi#Indonesia
| map =Sulawesi_Topography
| map_caption = Letak diTaman Nasional SulawesiBunaken
| map_width = 250
| label = '''BunakenTN NPBunaken'''
| label_position = left
| location = [[Sulawesi Utara]], Indonesia
| nearest_city = [[Manado]]
| lat_d = 1
| lat_m = 40
| lat_s =
| lat_NS = N
| long_d = 124
| long_m = 39
| long_s =
| long_EW = E
| coords_ref =
| region =
| area = 89.000 hektare (890  km²)
| established = 1991
| visitation_num = ca.35,000<ref name="BNP MAB">[http://www.bunaken.org/index.php?p=entrance Mangement Advisory Board:Entrance fee collection data], retrieved 14-December-2009</ref>
| visitation_year = 2003-06
| governing_body = Departemen[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan]]
| urlwebsite =
}}
 
'''Taman Nasional Bunaken''' adalah [[taman laut]] yang terletak di [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. [[Taman]] ini terletak di [[Segitiga Terumbu Karang]], yang menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang<ref name="Turak">[http://www.bunaken.org/download/Turak%20DeVantier%20IOI%20Bunaken%20Coral%20Report.pdf E. Turak and L. DeVantie: ''Reef-building corals of Bunaken National Park: Rapid ecological assessment of biodiversity and status''], 15-December-2009</ref> dan juga berbagai spesies ikan, moluska, [[reptil]], dan [[mamalia]] [[laut]]. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang [[rumput laut]], [[terumbu karang]], dan ekosistem pantai.<ref name="dephut">[http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/bunaken_NP.htm Indonesia Ministry of Forestry: Bunaken National Park] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100210172459/http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/bunaken_NP.htm |date=2010-02-10 }}, retrieved 14-December-2009</ref>
 
[[Taman]] nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65&nbsp;km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: [[Bunaken]], [[Manado]] Tua, Mantehage, [[Naen]], dan Siladen.
 
[[File:Bunaken Marine Park.JPG|thumb|Pemandangan Bawah Laut Taman Nasional Bunaken]]
== Flora dan fauna ==
Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya.<ref name="dephut"/> Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini.<ref name="Turak">[http://www.bunaken.org/download/Turak%20DeVantier%20IOI%20Bunaken%20Coral%20Report.pdf E. Turak and L. DeVantie: ''Reef-building corals of Bunaken National Park: Rapid ecological assessment of biodiversity and status''],retrieved 15-December-2009</ref> Spesies alga yang dapat ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah [[Caulerpa]], [[Halimeda]] dan [[Padina]], sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah [[Thalassia]] hemprichii, Enhallus acoroides, dan [[Thalassaodendron]] ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove.<ref name="dephut"/> Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan wilayah ini.
 
== Flora dan faunaFauna ==
Di daratan, pulau ini kaya akan [[Arecaceae]], [[sagu]], woka, silar dan [[kelapa]]. Selain itu, Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan, seperti rusa dan [[kuskus]]. Hutan mangrove di taman ini menjadi habitat bagi [[kepiting]], [[lobster]], [[moluska]] dan burung laut.<ref name="dephut"/>
Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya.<ref name="dephut"/> Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini.<ref name="Turak">[http://www.bunaken.org/download/Turak%20DeVantier%20IOI%20Bunaken%20Coral%20Report.pdf E. Turak and L. DeVantie: ''Reef-building corals of Bunaken National Park: Rapid ecological assessment of biodiversity and status''],retrieved 15-December-2009</ref> Spesies alga yang dapat ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah [[Caulerpa]], [[Halimeda]], dan [[Padina]], sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah [[Thalassia]] hemprichii, Enhallus acoroides, dan [[Thalassaodendron]] ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove.<ref name="dephut"/> Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan wilayah ini.
 
Di daratan, pulau ini kaya akan [[Arecaceae]], [[sagu]], woka, silar dan [[kelapa]]. Selain itu, Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan, seperti rusa dan [[kuskus]]. Hutan mangrove di taman ini menjadi habitat bagi [[kepiting]], [[lobster]], [[moluska]], dan burung laut.<ref name="dephut"/>
== Sejarah ==
Asal mula Kota Manado menurut legenda dulu berasal dari “Wanua Wenang” sebutan penduduk asli Minahasa . Wanua Wenang telah ada sekitar abad XIII dan didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar Dotulolong Lasut yang saat itu menjabat sebagai Kepala Walak Ares,dikenal sebagai Tokoh pendiri Wanua Wenang yang menetap bersama keturunannya.
 
== Aktivitas Manusia ==
Versi lain mengatakan bahwa Kota Manado merupakan pengembangan dari sebuah negeri yang bernama Pogidon. <!--Lebih cocok untuk artikel Pogidon: Pogidon didirikan oleh sebagian anak [[Suku Bantik]] yang tinggal di [[Gunung Bantik]] (dekat Pineleng-Warembungan) pada masa kepemimpinan "Gudangne" Rombang, yang terletak sebelah selatan muara [[Sungai Tondano]], di mana daerah tersebut masih berupa hutan dan belum berpenghuni. Pusat perkampungan Pogidon terdapat di Markas Korem 131 Santiago (bersebelahan dengan Kantor Pos Manado sekarang) dan sekitarnya. Pendirian negeri Pogidon ditandai dengan penanaman tujuh pohon kayu dondo. Hal tersebut selalu dilakukan anak suku Bantik setiap kali mereka mendirikan negeri baru.<!--Tidak layak: Sangat disayangkan, sewaktu Kolonel Soetrisno menjabat sebagai komandan Korem 131 Santiago, 5(lima) dari 7(tujuh) pohon legenda tersebut telah ditebang. Sedangkan 1(satu) dari 2(dua) pohon legenda yang sisa ditebang pula oleh Letkol Runtukahu pada tahun 2000. Tahun 2006 masih tertinggal 1(satu) batang tuur (stumb) yang ditumbuhi ranting muda). Di samping kiri Makorem 131 Santiago, terdapat sebuah selokan bernama Kali Pogidon yang sampai sekarang masih mengalir ke arah reklamasi Megamall Teluk Manado (antara Kentucky FC dan PT Jasindo).
Di wilayah ini, terdapat 22 [[desa]] dengan jumlah penduduk sekitar 35.000 jiwa. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai nelayan atau petani kelapa, [[ubi jalar]], pisang dan rumput laut untuk diekspor, sementara sebagian lainnya bekerja sebagai pemandu, pekerja di ''cottage'' dan nakhoda kapal.<ref>[http://assets.wwfid.panda.org/downloads/bunaken_factsheet.pdf WWF: Bunaken NP fact sheet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110727162940/http://assets.wwfid.panda.org/downloads/bunaken_factsheet.pdf |date=2011-07-27 }}, retrieved 15-December-2009</ref>
Sekeliling negeri Pogidon banyak ditumbuhi semacam pohon kayu yang daunnya lebar-lebar yang disebut "Kayu Benang" (wenang). Kulit batangnya biasa dipakai oleh anak-suku Bantik untuk mencelup pukat penangkap ikan, supaya kuat dan bertahan lama. Oleh karena itu negeri Pogidon disebut juga Benang (Wenang).http://jeldytontey.blogspot.com/2009/08/berdirinya-negeri-minanga-dan-pogidon.html<ref>Sejarah Anak Suku Bantik oleh Pdt. M. Kiroh, 1968</ref>-->Kota Manado diperkirakan telah dikenal sejak [[abad ke-16]]. Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah didatangi oleh orang-orang dari luar negeri. Nama "Manado" daratan mulai digunakan pada tahun [[1623]] menggantikan nama "Pogidon" atau "Wenang". Kata Manado sendiri merupakan nama pulau disebelah pulau Bunaken, kata ini berasal dari bahasa daerah [[Minahasa]] yaitu ''Mana rou'' atau ''Mana dou'' yang dalam [[bahasa Indonesia]] berarti "di jauh". Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang [[Eropa]] dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Fort Nieuw Amsterdam Menado TMnr 10015137.jpg|thumb|300px|Benteng Nieuw Amsterdam di Manado pada tahun 1920-an]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Manado straatbeeld. TMnr 60008295.jpg|thumb|300px|Pemandangan jalan di Manado pada tahun 1910-an]]
Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya ''besluit'' Gubernur Jenderal [[Hindia Belanda]] tanggal [[1 Juli]] [[1919]]. Dengan ''besluit'' itu, ''Gewest'' Manado ditetapkan sebagai ''Staatsgemeente'' yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan ''gemeente'' atau ''Gemeente Raad'' yang dikepalai oleh seorang [[Walikota]] (''Burgemeester''). Pada tahun [[1951]], ''Gemeente'' Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur [[Sulawesi]] tanggal [[3 Mei]] [[1951]] Nomor 223. Tanggal [[17 April]] [[1951]], terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada [[1953]] Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 ''juncto'' Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun [[1957]], Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun [[1959]], Kotapraja Manado ditetapkan sebagai [[Daerah Tingkat II]] sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun [[1965]], Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
 
Pariwisata di wilayah ini terus dikembangkan. Antara tahun 2003 hingga 2006, jumlah pengunjung di Taman Nasional Bunaken mencapai 32.000 hingga 39.000 jiwa, dengan 8-10.000 di antaranya merupakan turis asing.<ref name="BNP MAB"/>
Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal [[14 Juli]] [[1623]], merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih [[14 Februari]] [[1946]], dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan [[Belanda]] untuk mempertahankan kemerdekaan [[Indonesia]], kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli [[1919]], yaitu munculnya ''Besluit'' Gubernur Jenderal tentang penetapan ''Gewest'' Manado sebagai ''Staatgemeente'' dikeluarkan dan tahun [[1623]] yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli [[1989]], Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367. Sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai hari jadi Kota Manado.
 
== Konservasi dan ancamanAncaman ==
Taman Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah satu taman laut pertama Indonesia. Pada tahun 2005, Indonesia mendaftarkan taman nasional ini kepada [[UNESCO]] untuk dimasukan kedalam [[Situs Warisan Dunia]].<ref name="UNESCO">[http://whc.unesco.org/en/tentativelists/2002/ UNESCO: Bunaken NP], 14-December-2009</ref> Meskipun memiliki status taman nasional dan mendapat pendanaan yang cukup, taman ini mengalami degradasi kecil akibat penambangan terumbu karang, kerusakan akibat jangkar, penggunaan bom dan sianida dalam menangkap ikan, kegiatan menyelam, dan sampah.<ref name="BNP MAB"/> [[World Wildlife Fund]] (WWF) memberikan bantuan konservasi sebagai bagian dari "''Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plan''". Konservasi meliputi patroli, yang berhasil mengurangi penggunaan bom dalam menangkap ikan.<ref>[http://www.wwf.or.id/en/about_wwf/wherewework/bunaken.cfm WWF: Bunaken] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100102051731/http://www.wwf.or.id/en/about_wwf/wherewework/bunaken.cfm |date=2010-01-02 }}, retrieved 14-December-2009</ref>
 
== Referensi ==
Baris 56 ⟶ 52:
 
== Pranala luar ==
* {{wikivoyage|Bunaken}}
* [http://www.bunaken.org/index.php?p=&lang=id Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken]
* [http://www.telusurindonesia.com/keindahan-taman-laut-bunaken.html Keindahan Surga di Taman Nasional Bunaken] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150102192157/http://www.telusurindonesia.com/keindahan-taman-laut-bunaken.html |date=2015-01-02 }}
* [http://www.seacology.org/projects/individualprojects/INDON_bunaken2004.htm Reef Rehabilitation Project on Bunaken] by Seacology
* [http://www.bunaken.org/index.php?p=&lang=id Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken]
* {{wikivoyage|Bunaken}}
* [http://www.seacology.org/projects/individualprojects/INDON_bunaken2004.htm Reef Rehabilitation Project on Bunaken] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071216083135/http://www.seacology.org/projects/individualprojects/INDON_bunaken2004.htm |date=2007-12-16 }} by Seacology
 
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}
{{Taman nasional di Indonesia}}
{{commonscat|Bunaken}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Taman nasional di Indonesia|Bunaken]]
[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Utara|Bunaken]]