Aceng Fikri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) |
||
(50 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/haji) -->
| honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|name = H. Aceng H.M. Fikri, S.Ag▼
|
|imagesize = ▼
|
|
|
| office = [[Dewan Perwakilan Daerah|Anggota Dewan Perwakilan Daerah]]
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]▼
|
|
| term_end = 30 September 2019
|predecessor1 = [[Agus Supriadi]]▼
|
| 1namedata = [[Irman Gusman]] <br/> [[Oesman Sapta Odang]]
| order1 = ke-24
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Garut]], [[Indonesia]] ▼
|
▲| president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|death_place = ▼
|
| term_end1 = [[25 Februari]] [[2013]]
|spouse = Nurrohimah<ref name=garutkabgoid>{{cite web|url=http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/pemerintahan_orda_pimda_bupati |title= Profil Bupati di situs resmi Kabupaten Garut}}</ref>, Fani Oktora (mantan) <ref name=detiknews/>▼
| governor1 = [[Ahmad Heryawan]]
| lieutenant1 = [[Dicky Candra]] (2009-2011){{br}}[[Agus Hamdani]] (2012-2013)
▲| predecessor1 = [[Agus Supriadi]]
|
|
▲| death_place =
| party = {{Parpolicon|Golkar}} (2011-2012){{br}}{{Parpolicon|PKB}} (2002–2006)
▲| spouse = Nurrohimah<ref name=garutkabgoid>{{cite web |url=http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/pemerintahan_orda_pimda_bupati |title=
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3
| alma_mater = Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musadaddiyah [[UIN Sunan Gunung Djati Bandung]] [[UIN Syarif Hidayatullah]] [[Universitas Indonesia]]<ref name=garutkabgoid/>
| occupation = [[Politikus]]
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
}}
'''
== Menjadi bupati Garut ==
{{main|Diky Candra}}
Dia terpilih menjadi Bupati Garut setelah memenangi Pilkada Garut 2008 dalam dua putaran sebagai calon independen bersama [[Diky Candra]], mengungguli kandidat dari [[PDI Perjuangan|PDIP]]-[[Partai Golkar]] dengan mengumpulkan 57 persen suara.<ref>{{cite web|url= http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/01/23/brk,20090123-156596,id.html
Pada September 2011, Wakilnya Diky Candra menyatakan telah menyampaikan pengunduran diri karena ketidakharmonisan hubungan dengannya. Sebelum Pilkada, Diky dan Aceng berjanji untuk tidak membawa politik dalam jabatan pemerintahan mereka, dan Diky menilai Aceng Fikri telah mengkhianatinya dengan masuk ke Partai Golkar dan menjabat sebagai wakil ketua DPD Jabar dari partai tersebut.<ref>{{
Terkait kontroversi sang bupati pada Desember 2012, partai Golkar menyatakan bahwa Aceng sudah dipecat dari kepengurusan Golkar, walaupun informasi ini masih simpang siur. Menurut Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat, Irianto MS. Syarifudin,
Pada tanggal [[25 Februari]] [[2013]] [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ahmad Heryawan]] memberikan surat pemakzulan dari [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] kepada Aceng Fikri dan
=== Skandal mobil dinas ===
Pada 11 Juni 2011, seorang perempuan bernama Puti Harissa Pratidhina, terlibat kecelakaan tabrakan beruntun melibatkan tiga kendaraan roda empat. Kecelakaan tersebut diduga karena Puti sedang mabuk. Yang menarik adalah kendaraan yang dikemudikan oleh Puti adalah mobil dinas milik Bupati Garut, yang adalah milik negara/rakyat. Hingga kini belum diketahui hubungan antara Bupati Aceng dengan perempuan tersebut.<ref>{{cite web|url=http://garutnews.com/?p=15827|title=
=== Skandal nikah kilat ===
Pada 14 Juli 2012, dia menikah lagi secara siri dengan seorang gadis berusia 18 tahun dengan mengaku sebagai duda.<ref name=detiknews>{{
Sang bupati sendiri menampik bahwa hubungannya dengan Fani adalah pernikahan. Menurutnya, yang terjadi adalah sebuah hubungan emosional atau perikatan dengan komitmen yang disepakati kedua belah pihak. Dia menganggap bahwa masalah ini hanyalah politisasi dari lawan politiknya menjelang pilkada untuk menjegal dirinya.<ref>{{
Pernyataan-pernyataan kontroversi sang bupati terkait pernikahan kilatnya:
# "Uji petik dong. Biar saya bisa melihat physicallynya seperti apa."
# "Saya sudah keluar uang hampir habis Rp 250 juta, hanya nidurin satu malam. Nidurin artis saja tidak harga segitu."<ref>{{
# "Karena nikah itu kan perdata, perikatan, akad. Jadi kalau dianalogikan, tidak ada bedanya nikah dengan jual beli, kalau tidak sesuai speknya, ya tidak apa-apa dikembalikan."<ref name=detik>{{
# "Sumpah demi Allah, demi Rasulullah. Saya kan duda, pernah punya istri."
▲# "Sumpah demi Allah, demi Rasulullah. Saya kan duda, pernah punya istri." <ref name=detik/> (Sang bupati belum bercerai dengan istrinya)
# "Terlepas yang namanya perawan itu dipakai lalu berdarah. Tapi ini, dari ekspresi dia (Fani) seperti orang yang sudah terbiasa,"<ref name=detik/>
# “Saya heran, kenapa peristiwa (kasus nikah kilat) mencuat saat ini yang kebetulan menjelang Pilkada 2013."
</ref><ref>{{cite web|url=http://www.youtube.com/watch?v=-lq8rmFAOHM|title=
# "Sahabat Rasul juga ada yang ceraikan bininya dlm sehari, gara2 betisnya cacad, itu adalah hadits."<ref>{{
# "Perceraian ini adalah suatu takdir,
▲# "Perceraian ini adalah suatu takdir, perjalanan pernikahan mau lima hari, tiga hari, bahkan satu hari pun tidak masalah kalau pihak laki-laki merasa tidak cocok."<ref>{{cite web|url=http://regional.kompas.com/read/2012/12/04/07524293/Aceng.Bantah.Ceraikan.Fani.karena.Tak.Perawan?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp|title= Aceng Bantah Ceraikan Fani karena Tak Perawan|author=Kompas}}</ref>
Belum selesai soal persoalan nikah siri kilat 4 hari dengan Fani Oktora, sang bupati kembali tersandung kasus pernikahan singkat. Kali ini, seorang wanita di Karawang, Jawa Barat, bernama Shinta Larasati mengaku dinikahi Aceng dengan usia pernikahan 2 bulan saja.<ref>{{
Pada tanggal 3 Desember 2012, Bupati Garut Aceng HM Fikri sepakat berdamai dengan Fani Oktora.<ref>{{
== Lihat pula ==
* [[Partai Kebangkitan Bangsa]]
* [[Gerakan Pemuda Ansor]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{s-start}}
{{s-off}}
{{succession box|title=[[Daftar Bupati Garut|Bupati Garut]]|years=[[13 Juni]] [[2009]] – [[25 Februari]] [[2013]]|before=[[
{{s-end}}
{{lifetime|1972||}}
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Garut]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Anggota DPD 2014-2019]]
[[Kategori:Bupati Garut]]
|