PSPS Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irvannanda (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(277 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox sepakFootball bolaclub Ligina
| clubname = PSPS Pekanbaru
|image = [[Berkas:Logo PSPS Riau.jpeg|150px]]
| current = Liga Super Indonesia 2013
|fullname = Persatuan Sepak bola Pekanbaru dan Sekitarnya
| image = [[Berkas:Logo PSPS Pekanbaru.png|140px|Logo PSPS]]
|nickname = ''Askar Bertuah''
| fullname = Persatuan Sepak bola Pekanbaru dan Sekitarnya
|founded = 1 Januari 1955
| nickname = ''Asykar Bertuah'' <br /> ''Tapir Sumatra''
|ground = [[Stadion Kaharudin Nasution]] [[Pekanbaru]] [[Riau]], [[Indonesia]]
| founded =
|capacity = 20.000
| alamat = Komplek Ronggo Town House Pekan Baru
|| chrtitle = CEO
| ground = [[Stadion Kaharuddin Nasution]] (Stadion Rumbai), Rumbai [[Pekanbaru]], [[Indonesia]]
| chairman = {{flagicon|IDN}} [[Effendi Syahputra]]
| capacity = 20.000
|coach ketua umum = {{flagicon|IndonesiaIDN}} [[HermanAji AbdullahSantoso]]
|asisten pelatih = {{flagicon|IDN}} [[Miskardi]]
| ketua harian =
|Keeper sekretaris coach = {{flagicon|IndonesiaIDN}} Fardiansyah[[Yanuar Hermansyah]]
|Pelatih fisik = {{flagicon|IDN}} [[Sansan Susanpur]]
| bendahara =
|league manajer = {{flagicon|Indonesia}}[[Liga Dastrayani2 (Indonesia)|Liga Bibra2]]
|liga 2 2022-2023 = Peringkat 9
| pelatih = {{flagicon|Indonesia}} [[Mundari Karya]]
|season = 2023-2024
| asisten pelatih = {{flagicon|Indonesia}} [[Afrizal]]
|fansgroup =
| dokter tim = {{flagicon|Indonesia}} [[dr Miftah]]
[[Asykar Theking]] Dan
| league = [[Liga Super Indonesia]]
Curva Nord 1955
| season = [[Liga Indonesia|20011-12]]
| position = [[Liga Indonesia]],
| Peringkat = 7
| pattern_la1=|pattern_b1=_redsquares_stripe|pattern_ra1=|
| leftarm1=29459B|body1=29459B|rightarm1=29459B|shorts1=29459B|socks1=29459B|
| pattern_la2=|pattern_b2=_PSPSPekan13a|pattern_ra2=|
| leftarm2=000000|body2=000000|rightarm2=000000|shorts2=000000|socks2=000000|
}}
 
'''PSPS Pekanbaru''' (singkatan dari '''Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya)Sekitar''' adalah klub sepak bola kebanggaan kota [[Pekanbaru]], [[Riau]]. TimPada inimusim sekarangkompetisi bermain2024, ditim [[ISL]]ini yangakan saatbermain inidi dikenalLiga dengan2 LIGAdan SUPER.akan Kandang PSPS adalahmenggunakan [[Stadion Kaharuddin Nasution]], atau yang lebih dikenal sebagai '''Stadion Rumbai''', karena letaknya di daerah [[Rumbai, Pekanbaru]]. Kursi pelatih PSPS sekarang dipegang oleh [[Mundari Karya]]kandang. Tim ini memiliki julukan ''AsykarBertuahAskar Bertuah'', sesuaidengan julukan kotaSuporter [[PekanbaruAsykar Theking]], ''Kotadan Bertuah''.Curva ParaNord suporter fanatik mereka disebut ''Asykar Theking''1955.
 
== Sejarah PSPS Pekanbaru ==
Klub ini terbentuk pada 1955. Tidak gampang untuk mengangkat perserikatan Pekanbaru untuk menjadi bond perserikatan yang disegani di kancah sepak bola nasional. Selama 44 tahun hingga melangkah ke Divisi Utama PSSI tahun 1999, PSPS selalu menghitung hari dan menebar harapan.
[http://www.riaudailyphoto.com/2012/01/sejarah-psps-pekanbaru.html PSPS]
 
Mulai dari periode kepengurusan pertama yang dipimpin mantan Kepala PLN PEKANBARU, Yubahar, langkah PSPS di saat itu hanyalah sebuah perserikatan kecil yang hanya didukung lima klub anggota yang terdiri dari PS IPP (Ikatan Pemuda Pekanbaru), PS Pelayaran, PS Caltex, PS PU (Pekerjaan Umum) dan PS Elektra (PLN).
Tidak gampang untuk mengangkat perserikatan Pekanbaru untuk menjadi bond perserikatan yang disegani di Kancah sepakbola nasional. Selama 44 Tahun hingga melangkah ke Divisi Utama PSSI tahun 1999. PSPS selalu menghitung hari dan menebar harapan.
 
Meski begitu diawal berdirinya, PSPS sudah menjadi bond yang sejajar dengan perserikatan lain yang ada di Sumatra, yang memiliki aset berupa pemain nasional. Tahun 1961 PSPS juga pernah ikut PON di Bandung maka tersebutlah beberapa pemain seperti Jayusman, Thamrin Manaf dan Hamid. Saat itu kondisi pendidikan dan sepak bola berbeda dengan kondisi sekarang. dr Thamrin Manaf yang dipanggil ke Timnas, tidak bisa bergabung karena tidak mendapat izin dari sekolah dan tempat ia bekerja. Meski begitu jatah Riau diisi oleh Hamid yang saat itu menjadi kiper nasional. Hamid kala itu sangat diidolakan masyarakat Pekanbaru, Hamid memperkuat [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Timnas Indonesia]] di [[Pyongyang]], [[Korea Utara]] tahun 1963 dibawah pelatih EA Mangindaan.
Mulai dari periode kepengurusan pertama yang dipimpin mantan Kepala PLN PEKANBARU,Yubahar. Saat itu langkah PSPS hanyalah sebuah perserikatan kecil yang hanya didukung lima klub anggota yang terdiri dari PS IPP (Ikatan Pemuda Pekanbaru), PS PELAYARAN, PS CALTEX, PS PU (Pekerjaan Umum) dan PS Elektra (PLN).
 
Besarnya potensi sepak bola di Pekanbaru saat itu pulalah yang kemudian menggiring Gubernur Riau, Kaharudin Nasution untuk mendirikan sebuah stadion yang diberi nama Stadion Dwikora pada tahun 1963. Meski terbuat dari kayu, stadion ini menjadi pusat olahraga pertama di [[Pekanbaru Kota, Pekanbaru|Pekanbaru]]. Pemain PSPS lain yang juga sempat terdaftar sebagai pemain timnas adalah Jayusman, Jayusman adalah pegawai di kantor pajak, tetapi sayang gelandang tangguh ini gagal memperkuat timnas yang sebelumnya telah berencana tampil di Aljazair, saat itu Aljazair sedang terjadi pergolakan.
Meski begitu diawal berdirinya, PSPS sudah menjadi bond yang sejajar dengan perserikatan lain yang ada di Sumatra,yang memiliki aset berupa pemain nasional. Tahun 1961 PSPS juga pernah ikut PON di Bandung maka tersebutlah beberapa pemain seperti jayusman, Thamrin manaf dan Hamid. Saat itu kondisi pendidikandan sepakbola berbeda dengan kondisi sekarang. dr Thamrin manaf yang dipanggil ke Timnas,tidak bisa bergabung karena tidak mendapat izin dari Sekolah dan Tempat ia bekerja. Meski begitu jatah Riau diisi oleh Hamid yang saat itu menjadi kiper nasional. hamid kala itu sangat diidolakan masyarakat Pekanbaru, Hamid memperkuat Timnas Indonesia di Pyongyang Korea Utara tahun 1963 dibawah pelatih EA Mangindaan.
 
Era dukungan dan gairah dari masyarakat Pekanbaru tidak berlanjut, era Hamid,Thamrin Manaf, Jayusman hanya menghasilkan kenangan yang indah untuk dikenang. Kepengurusan demi kepengurusan pun mulai berganti, tercatat beberapa nama sempat menjadi Ketua Umum PSPS diantaranya Farouq Alwi, yang saat itu menjadi Wali kota Pekanbaru, hingga tradisi Ketua Umum PSPS dijabat oleh wali kota Pekanbaru.
Besarnya potensi sepakbola di Pekanbaru saat itu pulalah yang kemudian menggiring Gubernur Riau Kaharudin Nasution untuk mendirikan sebuah Stadion yang diberi nama Stadion Dwikora pada tahun 1963. Meski terbuat dari kayu ,stadion ini menjadi pusat olahraga pertama di Pekanbaru. Pemain PSPS lain yang juga sempat terdaftar sebagai Pemain Tim nasional adalah Jayusman, Jayusman adalah pegawai Kantor Pajak, Tetapi sayang Gelandang Tangguh PSPS ini gagal memperkuat Tim nas yang rencana akan tampil di Aljazair, saat itu Aljazair ada pergolakan.
 
Pada tahun 1972 pusat pelatihan pemain PSPS yaitu Stadion Dwikora mengalami kebakaran, dan bangunan utama dari stadion tersebut mengalami kebakaran hebat sehingga tidak dapat digunakan kembali. Stadion yang telah menjadi pusat pembibitan pemain PSPS Pekanbaru ini sempat terbengkalai selama 6 tahun dan hanya menjadi lapangan ilalang. Hingga akhirnya dibangun kembali oleh [[Chevron Pacific Indonesia|PT. Caltex Pacific Indonesia]] dan diresmikan oleh Gubernur Riau saat itu, [[Arifin Achmad]] pada tanggal 13 Maret 1977 dengan kapasitas penonton 3500 orang. Kemudian pada tanggal 8 Maret 1980 Stadion ini berganti nama menjadi Stadion Hang Tuah dan pengantian namanya diresmikan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga saat itu, Abdul Gafur.
Era dukungan dan gairah dari masyarakat Pekanbaru tidak berlanjut, era Hamid,Thamrin Manaf, Jayusman hanya menghasilkan kenangan yang indah untuk dikenang. Kepengurusan demi kepengurusan pun mulai berganti,tercatat beberapa nama sempat menjadi Ketua Umum PSPS PEKANBARU diantaranya Farouq Alwi yang saat itu menjadi Walikota Pekanbaru, hingga tradisi Ketua Umum PSPS dijabat oleh walikota Pekanbaru.
 
Setelah Stadion Hang Tuah diresmikan, PSPS mulai aktif kembali dan PSPS kembali mampu menggairahkan pemain mudanya untuk memacu prestasi, maka lahirlah pemain seperti Sugiarto yang pernah mengikuti seleksi PSSI Pra [[Olimpiade]] tahun 1975. Sejumlah nama juga hadir, hingga sekarang namanya masih disebut kehebantannya antara lain Mahmud (mewakili Sumbagut ke [[Pekan Olahraga Nasional|PON]] di Makassar), Nantan Ibrahim, Nazwar Nurdin, Majid, Margono dan Ujang Jufri. Usaha PSPS Pekanbaru untuk tampil di kompetisi elite nasional pernah hampir berhasil pada tahun 1984, kala itu kompetisi terbagi antar Perserikatan dan Galatama. PSPS sebagai klub perserikatan tergabung dalam zona Sumbagut dan berhasil mewakili SUmatra mengikuti babak play off di Cimahi, Jawa Barat untuk ke Divisi Utama. Sayangnya pada salah satu pertandingan, PSPS tersingkir. PSPS mengalami kelelahan karena sebagian besar pemain PSPS berasal dari PS UNRI yang pada saat bersamaan juga sedang melakukan turnamen di Bandung, sehingga harus pulang pergi Bandung-Cimahi. Saat itu Peluang PSPS untuk lolos sangat besar sebab diperkuat sejumlah pemain nasional yang juga mereka semua adalah pemain handalan PS BPD RIAU ([[Bank Riau Kepri]] saat ini) diantaranya Ricky Darman, Dino Kardinal, Edu Mukhni dan kiper berdarah Tionghoa yang terkenal saat itu, Sutanto Ongso. Saat itu PS BPD merupakan salah satu klub elite yang tidak terkalahkan di Pekanbaru, berkat kepedulian Direktur Utama BPD Riau Syafii Yusuf yang saat itu juga menjadi Manajer PSPS Pekanbaru. Syafii Yusuf dinilai sebagai orang yang mempelopori masuknya pemain dari luar Riau ke Pekanbaru terutama dari [[Padang]] dan [[Medan]].
Pada tahun 1972 pusat pelatihan pemain PSPS yaitu Stadion Dwikora mengalami kebakaran, dan bangunan utama dari Stadion tersebut mengalami kebakaran hebat sehingga tidak dapat digunakan kembali. Stadion yang telah menjadi pusat pembibitan pemain PSPS PEKANBARU ini sempat terbengkalai selama 6 tahun dan hanya menjadi lapangan ilalang. Hingga akhirnya dibangun kembali oleh PT. CPI dan diresmikan oleh Gubernur Riau Arifin Achmad pada tanggal 13 Maret 1977 dengan kapasitas penonton 3500 orang. Kemudian pada tanggal 8 Maret 1980 Stadion ini berganti nama menjadi Stadion Hang Tuah dan pengantian namanya diresmikan oleh Menpora Abdul Gafur.
 
===Menapaki kasta pertama liga sepakbola Indonesia===
Setelah Stadion kembali ada, PSPS mulai aktif kembali, dan PSPS kembali mampu menggairahkan pemain mudanya untuk memacu prestasi,maka lahirlah pemain seperti Sugiarto yang pernah mengikuti seleksi PSSI Pra Olimpiade tahun 1975. Sejumlah nama juga hadir,hingga sekarang namanya masih disebut kehebantannya antara lain Mahmud (mewakili Sumbagut ke PON di Makassar), nantan Ibrahim, Nazwar Nurdin, Majid, Margono dan Ujang Jufri.
Usaha PSPS PEKANBARU untuk tampil di kompetisi elite nasional pernah hampir berhasil pada Tahun 1984. kala itu kompetisi terbagi antar Perserikatan dan Galatama. PSPS sebagai klub perserikatan tergabung dalam zona Sumbagut dan berhasil mewakili SUmatra mengikuti abbak play off di Cimahi, Jawa Barat untuk ke Divisi Utama. Sayangnya pada salah satu pertandingan melawan Tim Jawa, PSPS kalah. PSPS mengalami kelelahan karena sebagianbesar pemain PSPS berasal dari PS UNRI yang pada saat bersamaan juga sedang melakukan turnamen di Bandung, sehingga harus pulang pergi Bandung-Cimahi. Saat itu Peluang PSPS untuk lolos sangat besar sebab diperkuat sejumlah pemain nasional yang juga mereka semua adalah pemain handalan PS BPD RIAU (BANK RIAU KEPRI saat ini) diantaranya Ricky Darman, Dino Kardinal, Edu Mukhni Sutanto Ongso"Aseng". Saat itu PS BPD merupakan salah satu klub elite yang tidak terkalahkan di Pekanbaru,berkat kepedulian Direktur Utama BPD Riau Syafii Yusuf yang saat itu juga menjadi Manajer PSPS PEKANBARU. Syafii Yusuf dinilai sebagai orang yang mempelopori masuknya pemain dari luar Riau ke Pekanbaru terutama dari Padang dan Medan.
 
Hingga akhirnya pada tahun 1994, jabatan kepengurusan PSPS dipimpin Iskandar Husin yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Transmigrasi Riau. iskandarIskandar Husin juga sukses mempromosikan [[Persiraja Banda Aceh]] ke Divisi Utama PSSI, ia berusaha untuk mengembalikan bond perserikatan ini menjadi kebanggaan masyarakat Pekanbaru dan Riau.
 
Iskandar Husin mendatangkan pemain baru, dibawah pelatih kepala AMrustianAmrustian, mulailah PSPS PEKANBARUPekanbaru merintis jalan di Divisi Dua menuju DivisDivisi Satu PSSI. Dan perjuangan itu akhirnya berhasil, pada Liga Indonesia tahun 1994/1995. Sejak saat itu PSPS bercokol di Divisi Satu PSSI. Tahun 1995/1996 PSPS berhasil meraih juara dua Piala Menpora di Bogor serta juga lolos ke PON yang sebelumnya harus melewati seleksi tingkat regional.
 
Berkat keberhasilan itu Iskandar Husin mendapat pujian masyarakat pecinta bola Pekanbaru. Lalu semakin besarlah harapan dibebankan dipundaknya untuk membawa PSPS ke jenjang paling bergengsi yaitu Divisi Utama PSSI, namun upaya ini dua kali gagal. Di Liga Indonesia II (LIGINA II) PSPS hanya bisa bertahan tidak terdegradasi, di Liga Indonesia III (LIGINA III) PSPS berhasil masuk 10 besar. Hanya angan-angan dan impian Iskandar Husin untuk mengangkat PSPS ke Divisi Utama tidak kesampaian, hingga akhirnya Iskandar Husin yang pernah membawa Persiraja ke Divisi Utama PSSI pindah tugas ke [[Kalimantan Barat]].
Tahun 1995/1996 PSPS berhasil meraih juara dua Piala Menpora di Bogor serta juga lolos ke PON yang sebelumnya harus melewati seleksi tingkat regional.
 
'''SANG JUARA DIVISI I'''
MENAPAK DIVISI SATU PSSI
 
Era kebangaan itu akhirnya datang juga. Setelah berkutat di di Divisi II Wilayah Riau, Divisi II PSSI, dan Divisi I PSSI, jalan panjang itu mulai menampakkan titik terangnya. Pergantian kepengurusan dari Iskandar Husin ke Tengku Lukman Jafaar pada tahun 1997/1998 membuat PSPS bergairah kembali.
Pada tahun 1993/1994 dibawah kepemimpinan Ketua Umum yang Baru Ir. H. Iskandar Husin yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Transmigrasi Riau,maka target target untuk menapak kompetisi yang lebih ketat di Divisi Satu mulai dirintis.
 
Didukung staf yang memiliki kemampuan untuk memanage organisasi, didukung semangat yang bergelora dari semua pengurus terutama peran besar dari Syali Duyun Tanjung (Alm) yang menjabat sebagai Ketua Harian PSPS.
Ditahun 1994/1995 PSPS berhasil menapakkan kaki di Divisi Satu dibawah bimbingan pelatih Amrustian.
 
Dengan merangkul pengusaha muda Riau, Arsadianto Rahman (Anto Rahman, kakak kandung dari Plt. Gubernur Riau saat ini periode 2014 - 2019, [[Arsyadjuliandi Rachman]]) sebagai manajer PSPS di LIGINA IV, PSPS mulai mendatangkan pemain yang berkualitas untuk mengangkat prestasi sekaligus memotivasi pemain muda. Sayangnya gelora Divisi Utama sempat terhenti satu tahun karena Liga Indonesia IV dihentikan ditengah jalan karena pertukaran pemimpin di Tanah AIr.
Berkat keberhasilan itu Iskandar Husin mendapat pujian masyarakat pecinta bola Pekanbaru. Lalu semakin besarlah harapan dibebankan dipundaknya untuk membawa PSPS ke jenjang paling bergengsi yaitu Divisi Utama PSSI, namun upaya ini dua kali gagal. Di Liga Indonesia II (LIGINA II) PSPS hanya bisa bertahan tidak terdegradasi, di Liga Indonesia III (LIGINA III) PSPS berhasil masuk 10 besar. Hanya angan-angan dan impian Iskandar Husin untuk mengangkat PSPS ke Divisi Utama tidak kesampaian, hingga akhirnya Iskandar Husin yang pernah membawa Persiraja ke Divisi Utama PSSI pindah tugas ke Kalimantan Barat.
 
Semangat itu terus muncul hingga akhirnya di Liga Indonesia v pada tahun 1998/1999 kembali diputar. PSPS melakukan persiapan yang benar-benar matang PSPS merekrut pelatih nasional, Sofyan Hadi serta mengontrak dua pemain asing yaitu Mourmada Marco dan Essama Raymond, keduanya menjadi idola baru publik Pekanbaru. Disamping itu PSPS juga memboyong 10 pemain terbaik di tanah jawa untuk bermain di Pekanbaru, makam muncullah nama Hasyim, Khairul Minan, Kamarudin Betay. Masuknya pemain luar daerah ini justru memberi dampak postitif bagi PSPS, karena dengan kehadiran mereka pemain lokal PSPS kembali bergairah untuk bersaing, maka muncullah pahlawan baru seperti Miskardi, Tharjaki Lubis, Agus Rianto.
SANG JUARA DIVISI I
 
'''JALAN MENUJU DIVISI UTAMA LIGA INDONESIA'''
Era kebangaan itu akhirnya datang juga. Setelah berkutat di di Divisi II Wilayah Riau, Divisi II PSSI, dan Divisi I PSSI, jalan panjang itu mulai menampakkan titik terangnya. Pergantian kpengurusan dari Iskandar Husin ke Tengku Lukman Jafaar pada tahun 1997/1998 membuat PSPS bergairah kembali.
 
Memasuki divisi utama untuk pertama kalinya setelah dalam penantian 43 tahun. PSPS promosi ke Divisi Utama untuk pertama kalinya dengan predikat juara Divisi Satu dengan mengalahkan PS Indocement Cirebon dengan skor 2-1 di final yang diselenggarakan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta.
Didukung staf yang memiliki kemampuan untuk memanage organisasi,didukung semangat yang bergelora dari semua pengurus terutama peran besar dari Syali Duyun Tanjung (Alm) yang menjabat sebagai Ketua Harian PSPS.
 
Para pemain yang memperkuat PSPS saat itu antara lain Miskardi, Mourmada Marco, Simon Tin Atangana, Essama Amougu Raymond, Aidil Desfi, Darwin, Dodi Cahyadi, Agus Rianto, Toyo Hariono, dan lainnya.
Dengan merangkul pengusaha muda Riau, Arsadianto Rahman (Anto Rahman) sebagai manajer PSPS di LIGINA IV, PSPS mulai mendatangkan pemain yang berkualitas untuk mengangkat prestasi sekaligus memotivasi pemain muda. Sayangnya gelora Divisi Utama sempat terhenti satu tahun karena LIGA INDONESIA IV dihentikan ditengah jalan karena pertukaran pemimpin di Tanah AIr.
 
Setelah masuk ke Divisi Utama, PSPS sempat diperkuat oleh nama-nama tenar yang telah lama malang melintang di Liga Indonesia, seperti Sudirman, Adnan Mahing, Ritham Madubun, Rahmad M. Rivai, (alm) Chairul Minan, Rusdianto, Rino Yuska, Nova Zaenal, Gustavo Hernan Ortiz, I Komang Mariawan, Ebwelle Bertin, Felipe E. Cortez, Joe Nagbe, Moses Nyewan, M. Affan Lubis, Mbeng Jean, Joseph Lewono, Alejandro Castro dan beberapa nama lainnya.
Semangat itu terus muncul hingga akhirnya di Liga Indonesia v pada tahun 1998/1999 kembali diputar. PSPS melakukan persiapan yang benar-benar matang PSPS merekrut pelatih Nasional Sofyan Hadi serta mengontrak dua pemain asing yaitu Mourmada Marco dan Essama Raymond, keduanya menjadi idola baru publik Pekanbaru. Disamping itu PSPS juga memboyong 10 pemain terbaik di tanah jawa untuk bermain di Pekanbaru,makam muncullah nama Hasyim, Khairul Minan, Kamarudin Betay. Masuknya pemain luar daerah ini justru memberi dampak postitif bagi PSPS, karena dengan kehadiran mereka,pemain lokal PSPS kembali bergairah untuk bersaing, maka muncullah pahlawan baru seperti Miskardi, Tharjaki Lubis, Agus Rianto.
 
PSPS pernah mengalami masa jayanya sewaktu berhasil merekrut pemain-pemain Timnas Indonesia, seperti [[Kurniawan Dwi Yulianto]], [[Bima Sakti Tukiman|Bima Sakti]], Eko Purdjianto, [[Aples Gideon Tecuari]], [[Hendro Kartiko]], Sugiyantoro, Edu Juanda, dan Amir Yusuf Pohan. Ini berakhir pada musim 2004, saat PSPS mulai melakukan perombakan setelah gagal mewujudkan target juara dalam 2 musim. Ditambah lagi dengan insiden skorsing yang menimpa 3 orang pilar PSPS akibat sikap tidak profesional terhadap wasit.
'''SEKILAS PERJALANAN'''
 
Sejak saat itu, PSPS mengalami pasang surut dalam prestasi di Liga Indonesia dengan penggantian pelatih yang hampir setiap musimnya dilakukan, mulai dari pelatih nasional maupun lokal Riau seperti Syafrianto Rusli, [[Abdulrahman Gurning]], Miskardi, [[Mundari Karya]], hingga pelatih saat ini, Philep Hansen Maramis.
Memasuki divisi utama untuk pertama kalinya setelah dalam penantian 43 tahun. Tahun 2008 merupakan kali kedua PSPS berkiprah di Divisi Utama setelah sempat terdegradasi. PSPS promosi ke Divisi Utama untuk pertama kalinya dengan predikat juara divisi satu dengan mengalahkan PS Indocement Cirebon 2-1 di Final yang diselenggarakan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus Jakarta.
 
Di era kendali pelatih Syafrianto Rusli, PSPS memperlihatkan kemajuan yang cukup mengesankan, sebelumnya keadaan PSPS di Liga Divisi Satu terlihat timbul-tenggelam karena ketidakseriusan pemain dan manajemen tim. Semenjak ditangani oleh Syafrianto Rusli, frekuensi kemenangan baik di kandang maupun tandang mengalami perkembangan yang signifikan. Itu juga berlaku pada 'saudara mudanya', Persih Indragiri Hilir. Kedua 'kakak-beradik' ini berpacu untuk mendapatkan tempat di Divisi Utama Liga Indonesia pada musim yang akan datang.
Para pemain yang memperkuat PSPS saat itu antara lain Miskardi, Mourmada Marco, Simon Tin Atangana, Essama Amougu Raymond, Aidil Desfi, Darwin, Dodi Cahyadi, Agus Rianto, Toyo Hariono, dan lainnya.
 
Mulai musim kompetisi 2008, PSPS naik ke Liga Divisi Utama. Kursi pelatih dipercayakan kepada Mundari Karya. Namun, karena belum jelasnya kesepakatan dengan manajemen, Mundari Karya menangani tim PSPS[butuh rujukan], dan ditunjuklah mantan pelatih kepala Persitara Jakarta Utara Abdurrahman Gurning sebagai pengganti Mundari Karya.
Setelah masuk ke Divisi Utama, PSPS sempat diperkuat oleh nama-nama tenar yang telah lama malang melintang di Liga Indonesia, seperti Sudirman, Adnan Mahing, Ritham Madubun, Rahmad M. Rivai, (alm) Chairul Minan, Rusdianto, Rino Yuska, Nova Zaenal, Gustavo Hernan Ortiz, I Komang Mariawan, Ebwelle Bertin, Felipe E. Cortez, Joe Nagbe, Moses Nyewan, M. Affan Lubis, Mbeng Jean, Joseph Lewono, Alejandro Castro dan beberapa nama lainnya.
 
Semenjak putaran ke II musim kompetisi Liga Indonesia 2007, Manajemen Tim PSPS telah diganti. sebagai Manager Drs. Destrayani Bibra, Ass. Manager Ir. Dityo Pramono dan sekretaris Tim Drs. Fardiyansyah Akt. Dengan Manajemen baru Tim PSPS berhasil menggeliat dalam percaturan Liga Divisi Utama. Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2008, PSPS Pekanbaru mempercayakan Tim dilatih oleh A.R. Gurning, yang biasa di panggil "Bang Haji". Dan di awal musim kompetisi PSPS telah menunjukan kemajuan yang sangat baik, dengan menduduki posisi teratas sementara dengan 6 kemenangan dan 2 kali seri serta tidak terkalahkan. Hasilnya PSPS Pekanbaru langsung dipromosikan ke Liga Super Indonesia 2009-10 setelah meduduki peringkat ketiga Divisi Utama.
 
'''INDONESIAN SUPER LEAGUE'''
 
Menjajal ISL bersama tim papan atas Indonesia, di musim pertamanya PSPS berhasil tampil gemilang dengan menempati peringkat 7. Hal ini termasuk istimewa karena saat itu PSPS tampil hampir tanpa pemain bintang dan mengandalkan pemain lokal Riau yang akhirnya pada musim itu mencuat menjadi pemain yang diperhitungkan seperti Herman Dzumafo, Dedi Gusmawan, Danil Junaedi, Banaken Bassoken, Agus Cima, April Hadi dll. Semakin istimewa karena pada musim 2009-2010 ini PSPS hanya kalah sekali di kandang dari juara musim tersebut yaitu Persipura Jayapura.
 
Di musim berikutnya PSPS mengalami penurunan dan akhirnya kemudian kembali terdegradasi ke Divisi Utama pada akhir musim 2013.
 
'''ISC'''
 
Indonesia Soccer Championship adalah kompetisi tidak resmi yang diakibatkan oleh sanksi yang dijatuhkan [[FIFA]] kepada [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia]]. PSPS bermain di ISC B yang merupakan kompetisi kasta kedua itu sebelum akhirnya terhenti pada babak 8 besar.
 
'''Liga 2 2017'''
 
Setelah [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia]] sudah lepas dari sanksi yang diberikan [[FIFA]], maka kompetisi sepak bola indonesia kembali bergulir dengan nama baru. Liga 1 untuk kasta pertama, Liga 2 untuk kasta kedua, dan Liga 3 untuk kasta paling rendah. Pada Liga 2 Musim 2017 PSPS kembali berhasil menembus babak 8 besar. namun kembali gagal untuk melangkah ke babak 4 besar setelah bermain imbang pada pertandingan terakhir melawan PSIS Semarang. PSIS unggul produktivitas 1 gol dari PSPS, sehingga PSPS harus puas finish di posisi 3 grup Y 8 Besar Liga Musim 2018.
 
 
 
'''AKUISISI SAHAM PSPS RIAU OLEH PENGUSAHA MALAYSIA'''Setelah PSPS Riau dihimpit dengan permasalahan gaji dan juga biaya yang terhutang oleh manajemen terdahulu, Hal ini menarik minat pengusaha perhotelan asal Malaysia Bapak Norizam Tukiman untuk menjadi penyelamat dan seterusnya membawa PSPS Riau kembali ke jalur yang tepat untuk dapat bersaing di industry sepakbola indonesia. Di awal tahun 2021, Rumor berita terus berkembang di kalangan pendukung sepakbola Indonesia bahwa Tim Askar Bertuah akan diambil alih.
 
Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tanggal 3 Mei 2021, PSPS Riau sah diambil alih oleh pengusaha Malaysia, Bapak Norizam Tukiman yang menjadi berita hangat antara pecinta sepakbola Indonesia yang membawa angina segar untuk era baru kebangkitan PSPS Riau.
 
Akuisisi PSPS Riau itu juga merupakan sejarah dalam industri sepakbola Indonesia untuk pertama kalinya investor asing menjadi pemilik klub sepakbola profesional di Indonesia. Selain itu, akuisisi PSPS Riau juga didukung oleh Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, yang meyakini hal itu legal dan diperbolehkan didalam aturannya.
 
Bapak Norizam Tukiman yang juga pemilik klub sepakbola TRW Kelantan FC yang bermain di kasta kedua Liga Primer Malaysia, dengan kepemilikan ini maka besar peluang terjadinya kolabrasi dua klub antara PSPS Riau dan Kelantan FC untuk dapat mengembangkan prestasi di dua negara tersebut sehingga industry sepakbola di Malaysia dan Indonesia semakin maju, selain itu hal dapat Ini membuka peluang bagi meningkatkan prestasi kedua Klub dan peluang kerjasama lainnya yang dapat bermanfaat untuk seluruh pihak terutama PSPS Riau dan Kelantan FC.
 
Tim Askar Bertuah, setelah terjadinya pengalihan saham PSPS Riau, PSPS Riau juga kini dikenal sebagai The Riau Warriors (TRW), yang merupakan julukan yang mirip dengan Kelantan FC yaitu The Red Warriors (TRW).
PSPS pernah mengalami masa jayanya sewaktu berhasil merekrut pemain-pemain Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Eko Purjianto, Aples Gideon Tecuari, Hendro Kartiko, Sugiyantoro, Edu Juanda, dan Amir yusuf Pohan. Ini berakhir pada musim 2004, saat PSPS mulai melakukan perombakan setelah gagal mewujudkan target juara dalam 2 musim. Ditambah lagi dengan insiden skorsing yang menimpa 3 orang pilar PSPS akibat sikap tidak profesional terhadap wasit.
 
== Stadion ==
PSPS akan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution yang berkapasitas 25.000 tempat duduk untuk menghadapi musim kompetisi 2018. Stadion ini pernah digunakan untuk menghelat PON Riau tahun 2012 dan kualifikasi AFC U-22 tahun 2012.
 
== Julukan ==
Askar Bertuah berarti Pasukan Beruntung. Sesuai dengan julukan Kota Pekanbaru sebagai Kota Bertuah maka PSPS Pekanbaru diberi julukan Askar Bertuah, yang diartikan agar PSPS Pekanbaru selalu beruntung dengan memenangi setiap pertandingan baik kandang maupun tandang.
* '''Asykar Bertuah'''
Asykar Bertuah dalam [[Bahasa Indonesia]] artinya Pasukan Beruntung, PSPS Pekanbaru ''diberi julukan'' Asykar Bertuah supaya PSPS Pekanbaru selalu beruntung dengan memenangi setiap pertandingan baik kandang maupun tandang.
 
== Pendukung ==
* '''Tapir Sumatra'''
Pendukung PSPS datang dari kota Pekanbaru terutama daerah Rumbai, Rumbai Pesisir, Senapelan, Sukajadi, Pekanbaru Kota, Simpang Tiga, Marpoyan Damai, Panam dll. Beberapa Universitas di Pekanbaru jadi basis pendukung diantaranya UNRI, UIR, UNILAK dan UIN Sultan Syarief Qasim II.
Tapir adalah binatang yang sangat banyak dijumpai di [[Provinsi Riau]], Tapir bergerak lambat di hutan dan berhenti untuk makan dan memperhatikan bau yang ditinggalkan tapir lain di daerah itu. Akan tetapi, bila merasa terancam, tapir dapat '''lari dengan cepat''' meskipun bertubuh besar, dan mereka juga dapat membela diri dengan rahang kuat serta '''gigi tajamnya'''. PSPS Pekanbaru ''diberi julukan'' Tapir Sumatra supaya PSPS Pekanbaru bisa menjadi tim yang melesat cepat kepapan atas klasemen ISL dan memperkenalkan binatang ini agar dilindungi oleh masyarakat [[Provinsi Riau]].
Konsentrasi pendukung juga terdapat di luar kota Pekanbaru yaitu Minas, Kampar, Taluk kuantan, Duri, Perawang, Siak dan Pelalawan. Namun secara menyeluruh masyarakat Riau umumnya adalah pendukung PSPS.
 
Pendukung PSPS memiliki 1 kelompok besar suporter yakni '''[[Asykar Theking]]'''
== Performa Tim ==
Selama dibawah kendali pelatih Syafrianto Rusli, PSPS memperlihatkan kemajuan yang cukup mengesankan, sebelumnya keadaan PSPS di [[Liga Divisi Satu]] terlihat timbul-tenggelam karena ketidakseriusan pemain dan manajemen tim. Semenjak ditangani oleh Syafrianto Rusli, frekuensi kemenangan baik di kandang maupun tandang mengalami perkembangan yang signifikan. Itu juga berlaku pada 'saudara mudanya', [[Persih Indragiri Hilir]]. Kedua 'kakak-beradik' ini berpacu untuk mendapatkan tempat di [[Divisi Utama Liga Indonesia]] pada musim yang akan datang.
 
== Manajemen & Staf ==
Mulai musim kompetisi 2008, PSPS naik ke Liga Divisi Utama. Kursi pelatih dipercayakan kepada Mundari Karya. Namun, karena belum jelasnya kesepakatan dengan manajemen, Mundari Karya menangani tim PSPS{{fact}}, dan ditunjuklah mantan pelatih kepala Persitara Jakarta Utara Abdurrahman Gurning sebagai pengganti Mundari Karya.
'''<big>Manajemen</big>'''
{| class="wikitable"
!'''Jabatan'''
!'''Staf'''
|-
|Presiden
|Norizam Tukiman
|-
|Wakil Presiden
|Ari Nugroho Arsadianto
|-
|General Manager
|Edward Riansyah
|-
|Supporting Director
|Qusmaini Noor
|-
|Team Manager
|Andi Oh
|-
|Business Manager
|M. Masmaidi Aris
|-
|Media Officer
|Muhammad Teza Taufik
|-
|Sekretaris
|Muhammad Teza Taufik
|-
|Team Coordinator
|Ahmad Riansyah
|-
|Financial Manager
|Mikhail Djatmiko
|-
|Graphic Designer
|Sony Andrio Ranhas
|-
|Photographer
|Fauzan Nur Rachman
|-
|Videographer
|Fajar Prasetio
|}
'''<big>Staf Kepelatihan</big>'''
{| class="wikitable"
!'''Jabatan'''
!'''Staf'''
|-
|Pelatih Kepala
|Simón Elissetche
|-
|Asisten Pelatih
|Miskardi
|-
|Pelatih Kiper
|Indra Surya
|-
|Dokter Tim
|dr. Miftah
|-
|Kitman
|Yarmel
|-
|Kitman
|Haris Hami Meagalky
|}
 
== Prestasi ==
Semenjak putaran ke II musim kompetisi Liga Indonesia 2007, Manajemen Tim PSPS telah diganti. sebagai Manager Drs. Destrayani Bibra, Ass. Manager Ir. Dityo Pramono dan sekretaris Tim Drs. Fardiyansyah Akt.
'''Divisi I Liga Indonesia'''
Dengan Manajemen baru Tim PSPS berhasil menggeliat dalam percaturan Liga Divisi Utama.
* '''Juara (1):''' 1998-1999
Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2008, PSPS Pekanbaru mempercayakan Tim dilatih oleh A.R. Gurning, yang biasa di panggil "Bang Haji".
Dan di awal musim kompetisi PSPS telah menunjukan kemajuan yang sangat baik, dengan menduduki posisi teratas sementara dengan 6 kemenangan dan 2 kali seri serta tidak terkalahkan. Hasilnya PSPS Pekanbaru langsung dipromosikan ke [[Liga Super Indonesia 2009-10]] setelah meduduki peringkat ketiga Divisi Utama.
 
== SkuatKiprah saatdi iniliga nasional ==
{| class="wikitable" style="text-align: center"
{{.}}<ref>{{cite web|url=http://www.liga-indonesia.co.id/bli/index.php?go=news.clubdetail&type=profile&klub=2 |title=Squad List |publisher=liga-indonesia.co.id |date= |accessdate=2013-01-05}}</ref>
|-
! rowspan="2" |Musim
! colspan="3" |Liga
|-
!{{Tooltip|Komp.|Kompetisi}}
!Pos
!Keterangan
|-
|1996/1997
|Divisi I
|3
|Putaran 2
|-
|1997/1998
| colspan="3" |'''''Musim tidak selesai'''''
|-
|1998/1999
|Divisi I
|1
|Juara, Promosi ke Divisi Utama
|-
|1999/2000
|Divisi Utama
|5
|Wilayah Barat
|-
|2001
|Divisi Utama
|6
|Wilayah Barat
|-
|2002
|Divisi Utama
|5
|Wilayah Barat
|-
|2003
|Divisi Utama
|9
|
|-
|2004
|Divisi Utama
|16
|
|-
|2005
|Divisi Utama
|14
|Wilayah Barat. Degradasi ke Divisi I
|-
|2006
|Divisi I
|4
|
|-
|2007
|Divisi Utama
|4
|Promosi ke Divisi Utama
|-
|2008/2009
|Divisi Utama
|3
|Promosi ke ISL
|-
|2009/2010
|ISL
|7
|
|-
|2010/2011
|ISL
|11
|
|-
|2011/2012
|ISL
|13
|
|-
|2013
|ISL
|18
|Degradasi ke Divisi Utama
|-
|2014
|Divisi Utama
|
|Babak 16 besar
|-
|2015
| colspan="3" |'''''Tidak ada kompetisi (Banned FIFA)'''''
|-
|2016
|ISC B
|
|Babak 8 besar
|-
|2017
|Liga 2
|5
|Babak 8 besar
|-
|2018
|Liga 2
|
|Putaran Pertama
|-
|2019
|Liga 2
|
|Putaran Pertama
|-
|2020
| colspan="3" |'''''Kompetisi dihentikan (Pandemi Covid-19)'''''
|}
 
== Sponsors ==
*BRI
*Zamburger
*Zamsaham
*Hotel Zamburger
*Radio Zamburger
*Eka hospital
*93 sports
*Next PhySiocare
*Muscle gym
*Isabell's
*MG Barber salon
*Bank Riau-Kepri
*Riau Andalan Pulp and Paper
 
== Apparel ==
* [[Nike, Inc.|Nike]] (2001-2002)
* [[Adidas]] (2003-2004)
* [[Lotto Sport Italia|Lotto]] (2009–2011)
* Pluso (2012)
* [[Joma]] (2012–2014)
* Calcetto (2015-2016)
* Classico (2017)
* [[Kelme]] (2018)
* Curva Sport Apparel (2019-2020)
*93 Sports (2021-2023)
*Curva Sport Apparel (2023)
 
== Skuat ==
Berikut skuat yang diturunkan untuk ajang Liga 2 Indonesia 2019.<ref>{{cite web |url=http://www.liga-indonesia.co.id/bli/index.php?go=news.clubdetail&type=profile&klub=2 |title=Squad List |publisher=liga-indonesia.co.id |date= |accessdate=2013-01-05 |archive-date=2012-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120801001514/http://liga-indonesia.co.id/bli/index.php?go=news.clubdetail&type=profile&klub=2 |dead-url=yes }}</ref>
{{Fs start}}
{{Fs player|no=1|nat=IndonesiaIDN|pos=GK|name=[[FanceErlangga HariyantoSetyo]]}}
{{Fs player|no=49|nat=IndonesiaIDN|pos=DFMF|name=[[DikaYudi HanggaraAdytia Tile]]}}
{{Fs player|no=510|nat=IndonesiaIDN|pos=DFMF|name=[[Bobby SatriaIfrawadi]]}}
{{Fs player|no=711|nat=South KoreaIDN|pos=MFFW|name=[[LeeFachri Su-HyongAlhayani]]}}
{{Fs player|no=812|nat=IndonesiaIDN|pos=DF|name=[[TengkuRifaldo LutfiDwi HidayatSugandi]]}}
{{Fs player|no=913|nat=IndonesiaIDN|pos=FWDF|name=[[JibbyHidayatullah Wuwungan(footballer)|Hidayatullah]]}}
{{Fs player|no=1015|nat=MaliIDN|pos=FWDF|name=[[CamaraDanil NamoryJunaidi]]}}
{{Fs player|no=1216|nat=IndonesiaIDN|pos=FWMF|name=[[Muhammad IsnainiFadau]]}}
{{Fs player|no=1317|nat=IndonesiaIDN|pos=MFFW|name=[[TriasRiki BudiDwi SusantoSaputro]]}}
{{Fs player|no=1419|nat=IndonesiaIDN|pos=MF|name=[[GusripenKevin EfendiJulian]]}}
{{Fs player|no=1820|nat=IndonesiaIDN|pos=MFFW|name=[[M.Susilo Zahrul AzharIrwandoyo]]}}
{{Fs mid}}
{{Fs player|no=20|nat=Indonesia|pos=GK|name=[[Amin Syarifudin]]}}
{{Fs player|no=3222|nat=IndonesiaIDN|pos=GKDF|name=[[SusantoArif (footballer)|SusantoBudi Darmawan]]}}
{{Fs player|no=2223|nat=IndonesiaIDN|pos=GKDF|name=[[AdiMuhammad ChandraZulkhairi]]}}
{{Fs player|no=2324|nat=IndonesiaIDN|pos=FWMF|name=[[RudiIrdan WidodoIsmail]]}}
{{Fs player|no=2877|nat=IndonesiaIDN|pos=DFMF|name=[[PawiraMuhammad PutraYogi Novrian]]}}
{{Fs player|no=9425|nat=IndonesiaIDN|pos=MFFW|name=[[RedoFirman RinaldiSeptian]]}}
{{Fs player|no=9930|nat=IndonesiaIDN|pos=FWMF|name=[[RickyM. LeurimaYoga Pratama]]}}
{{Fs player|no=41||nat=IDN|pos=DF|name=[[Muhammad Mukhlis (footballer)|Muhammad Mukhlis]]}}
{{Fs player|no=78|nat=IDN|pos=GK|name=[[Ismail Hanafi]]}}
{{Fs player|no=94|nat=IDN|pos=FW|name=[[Rido Rinaldi]]|other=[[Captain (association football)|captain]]}}
{{Fs player|no=98|nat=IDN|pos=GK|name=[[Ivan Fadillah]]}}
{{Fs end}}
 
== Pemain Terkenal ==
=== Pemain Nasional ===
* {{flagicon|Indonesia}} [[Miskardi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Ritham Madubun]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Agus Rianto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sudirman]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Saktiawan Sinaga]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rahmad M. Rivai]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Chairul Minan]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rino Yuska]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Nova Zaenal]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[I Komang Mariawan]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rusdianto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[M. Affan Lubis]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Kurniawan Dwi Yulianto]]
Baris 144 ⟶ 370:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Edu Juanda]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Amir Yusuf Pohan]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Uston Nawawi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Slamet Riyadi (Pe-Sepakbola]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Erol FX Iba]]
 
=== Pemain Asing ===
* {{flagicon|Cameroon}} [[Mbeng Jean Mamboo]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[Joseph Lewono]]
* {{flagicon|Chile }} [[Felipe E. Cortez]]
* {{flagicon|Liberia}} [[Joe Nagbe]]
* {{flagicon|ArgentinaKamerun}} {{flagicon|Indonesia}} [[GustavoHerman Dzumafo Epandi|Dzumafo HernanEpandi OrtizHerman]]
* {{flagicon|LiberiaIndonesia}} [[MosesM. NyewanIsnaini]]
* Makan Konate
* {{flagicon|Chad}} [[Marco Mourmada]]
* Rohit Chand
* {{flagicon|Cameroon }} [[Simon Tin Atangana]]
* Zainal Arief
* {{flagicon|Gabon}} [[Raymond Amougu Essama]]
* {{flagicon|Cameroon }} [[Ebwelle Bertin]]
 
== Supporter ==
Berawal dari keinginan para pengurus dan manajemen untuk membuat suporter yang akan mendukung PSPS dalam setiap pertandingannya, apalagi setelah lolos masuk ke Divisi Utama, Mafrion membentuk dan menyerahkan kepada Painur untuk membina suporter yang bernama “ASYKAR BERTUAH” sesuai dengan nama tim PSPS. {{cn}}
 
Kemudian Edi Iskandar pemilik SSB Portes yang pada saat itu muridnya 180 orangmendapat tawaran dari Jeffri Nazir, guna mengerahkan anak didiknya untuk menjadi suporter, hal ini langung ditanggapi oleh Edi Iskandar dengan serius. Pada saat mendukung PSPS untuk pertama kalinya, Edi menyuruh anak didiknya memakai kostum merah dan biru. Hari itu PSPS menang 3-1 melawan Persijatim. {{cn}}
 
==Maskot==
Setelah sukses mengerahkan anak didiknya sebagai supporter PSPS maka Jeffri Nazir dan Irwansyah Tanjung berinisiatif untuk membelikan gendang sebagai alat pendukung. Sejak saat itu, para anak didiknya ini terkenal dengan BOCAH THEKING yang selalu berdampingan dengan Suporter ASKAR BERTUAH. Dan dari sinilah awal per-supporter-an di Riau dimulai. Seiringan perkembangan waktu, namanya diganti menjadi Asykar Theking. Maka pada tanggal 21 Desember 2001 dideklarasikanlah supporter ini di Hotel Mutiara. {{cn}}
PSPS Riau memiliki dua maskot salah satunya berupa hewan Tapir [[Sumatera|Andalas]], karena Provinsi Riau merupakan habitat alami binatang [[Tapir]], Juga sebagai kampanye pelestarian binatang Tapir yang kini terancam kepunahan. Tapir memiliki indra pendengarannya dan penciuman sangat tajam. Karena ukurannya, tapir memiliki sedikit pemangsa alami, bahkan tapir jarang dimangsa oleh [[Harimau]].
Akan tetapi, bila merasa terancam, tapir dapat lari dengan cepat meskipun bertubuh besar, dan mereka juga dapat membela diri dengan rahang kuat serta [[Gigi|gigi]] tajamnya. 
Oleh karena itu, PSPS Pekanbaru juga memiliki julukan Tapir Andalas selain julukan Askar Bertuah. Dengan harapan PSPS Riau menjadi kelab yang tidak mudah kalah dan bisa menyerang tim lawan.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.facebook.com/askar.bertuahPSPS/ Facebook PSPS PEKANBARU ]
* {{id}} [http://www.pspspekanbaru.com/ Unofficial Website PSPS Pekanbaru ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131027055516/http://www.pspspekanbaru.com/ |date=2013-10-27 }}
* {{id}} [http://www.pspsonline.co.cc/ Web Blog PSPS ONLINE ]
* {{id}} [https://twitter.com/#!/PSPS_PEKANBARU Twitter PSPS PEKANBARU]
* {{id}} [http://www.facebook.com/pages/ultras-1955/174452192939 Facebook Page Ultras 1955]
* '''{{id}}''' [httphttps://www.facebookinstagram.com/pages/Asykar-Thekingofficial.asykartheking/55296927527 FacebookInstagram PageOfficial Asykar Theking]
* {{id}} [http://psps-pekanbaru.blogspot.com/ Blog PSPS Pekanbaru ]
* {{id}} [https://www.facebook.com/pages/Curva-Nord-1955/280147468767329 Facebook Page Curva Nord 1955]
* {{id}} [https://www.twitter.com/#!/PSPSRiau Twitter PSPS Riau]
 
{{TimLiga LSI2}}
{{Skuat PSPS Pekanbaru}}
{{Sepak bola di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:PSPS Riau}}
 
[[Kategori:{{Tim sepak bola Indonesia]]di Riau}}
[[Kategori:KotaKlub Pekanbarusepak bola di Riau]]