Asy-Syafi'i: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(187 revisi perantara oleh 83 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|Teolog, penulis dan cendekiawan Muslim Arab (767–820)}}
{{lowercase title}}
{{redirect|Imam Syafi'i|desa di Iran|Emam Safi|nama keluarga Mesir dengan ejaan Arab yang sama|El-Shafei}}
{{Use dmy dates|date=November 2020}}
{{Infobox religious biography
| era = [[Zaman Kejayaan Islam]]
| image
| caption = [[kaligrafi]] Arab nama asy-Syafi'i
| name = Asy-Syafi'i<br />{{lang|ar|اَلشَّافِعِيُّ}}
| title
| religion = [[Islam]]
| birth_date = 767 M<br /> 150 H <br />[[Gaza]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
| death_date = 19 January 820 M (umur 54)<br /> 204 H <br />[[Fustat]], Kekhalifahan Abbasiyah
| denomination
| jurisprudence = [[Mujtahid]]
| main_interests = [[Fiqih]], [[Hadis]]
| notable_ideas = [[Syafi'i|mazhab Syāfi‘ī]]
| works = ''[[Ar-Risalah]]'', ''[[al-Umm|Kitab al-Umm]]'', ''[[Musnad asy-Syafi'i]]''
| influences = [[Ja'far ash-Shadiq]],<ref name="HistoryOfIslam">{{cite web |url=http://historyofislam.com/contents/the-classical-period/imam-ja%E2%80%99afar-as-sadiq/ |title=Imam Ja'afar as Sadiq |work=History of Islam |access-date=2012-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150721215837/http://historyofislam.com/contents/the-classical-period/imam-ja%E2%80%99afar-as-sadiq/ |archive-date=2015-07-21 |url-status=dead}}</ref> [[Malik bin Anas|Malik]],<ref name="Dutton">{{citation |title=The Origins of Islamic Law: The Qurʼan, the Muwaṭṭaʼ and Madinan ʻAmal |last=Dutton |first=Yasin |author-link=Yasin Dutton |page=16}}</ref> [[Sufyan bin Uyainah]], [[Muhammad asy-Syaibani]], [[Al-Laith bin Sa'ad]], [[Sayyidah Nafisah]]<ref name="sunnah">{{cite web|url=http://www.sunnah.org/history/Scholars/nafisa_at_tahira.htm|title=Nafisa at-Tahira|website=www.sunnah.org|access-date=19 October 2016|archive-date=26 June 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190626065514/http://www.sunnah.org/history/Scholars/nafisa_at_tahira.htm|url-status=dead}}</ref><ref name="KassamBlomfield">{{citation |author1=[[Zayn Kassam]] |author2=Bridget Blomfield |chapter=Remembering Fatima and Zaynab: Gender in Perspective |title=The Shi'i World |editor=Farhad Daftory |publisher=[[I.B Tauris]] Press |year=2015}}</ref><ref name="Alia2015">{{cite web |last=Aliyah |first=Zainab |title=Great Women in Islamic History: A Forgotten Legacy |url=http://www.youngmuslimdigest.com/study/02/2015/great-women-islamic-history-forgotten-legacy/ |website=Young Muslim Digest |access-date=18 February 2015 |date=2 February 2015}}</ref>
| influenced = [[Ahmad bin Hanbal]], [[Ishaq bin Rahwaih]]
}}
'''Abū ʿAbdillāh Muḥammad bin Idrīs asy-Syāfiʿī''' ({{lang-ar|أَبُو عَبْدِ ٱللهِ مُحَمَّدُ بْنُ إِدْرِيسَ ٱلشَّافِعِيُّ}}; 767 – Januari 820 M) adalah seorang [[teolog]] [[Muslim]] beretnis Arab, penulis, dan cendekiawan, yang merupakan salah satu kontributor pertama dari [[Fiqih|prinsip-prinsip yurisprudensi Islam]] (Uṣūl al-fiqh). Sering disebut sebagai ''[[Syaikhul Islam|Syaikhul Islām]]'', asy-Syāfi'ī adalah salah satu dari empat [[Imam]] Sunni besar, yang warisannya dalam masalah yuridis dan pengajaran akhirnya mengarah pada pembentukan [[mazhab]] ''[[fiqh]]'' [[Syafi'i]]. Dia adalah murid Imam hadis awal yang paling menonjol, [[Malik bin Anas]]. Asy-Syāfi'ī juga pernah diangkat menjadi hakim di [[Najran]].<ref>{{Cite book|last=Day|first=Stephen W.|date=2012-06-25|url=https://books.google.com/books?id=7dqsHiTOr_YC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA30&dq=shafi'i+najran+yemen&hl=id|title=Regionalism and Rebellion in Yemen: A Troubled National Union|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-02215-7|language=en|p=30}}</ref><ref>{{Cite book|last=Islam|first=M. R.|last2=Zatzman|first2=Gary M.|last3=Islam|first3=Jaan S.|date=2013-11-13|url=https://books.google.com/books?id=15YYAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT331&dq=shafi'i+najran+judge&hl=id|title=Reconstituting the Curriculum|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-118-86790-7|language=en|p=}}</ref> Asy-Syāfi'ī lahir di [[Palestina (wilayah)|Palestina]] ([[Jund Filastin]]), dan kemudian tinggal di [[Makkah]] dan [[Madinah]] di [[Hijaz]], kemudian ia beralih ke [[Yaman]], [[Mesir]], dan [[Bagdad]] di [[Irak]].
== Historiografi ==
Biografi asy-Syafi'i sulit ditemukan. [[Dawud az-Zahiri]] dikatakan sebagai orang pertama yang menulis buku yang memuat biografi tentang dirinya, akan tetapi buku tersebut telah hilang.<ref>[[An-Nawawi]], Tahdhib al-Asma wal-Lughat, v.1, pg.82</ref><ref>[[Ibnu Hajar al-Asqalani]], Tawalli al-Ta`sis li-Ma'ali Muhammad bin Idris, pg.26</ref> Biografi tertua yang masih ada ditulis oleh [[Ibnu Abi Hatim ar-Razi]] dan tidak lebih dari kumpulan anekdot, beberapa di antaranya terkesan dilebih-lebihkan. Sebuah sketsa biografi ditulis oleh Zakarīya bin Yahya as-Sājī kemudian direproduksi, tetapi bahkan kemudian, banyak legenda telah merayap ke dalam kisah kehidupan asy-Syafi'i.<ref name=":1">{{Cite book|title = Translation of al-Shāfi'i's Risāla – Treatise on the Foundations of Islamic Jurisprudence|url = https://www.academia.edu/42980655/Al_Shafiis_Risala_Treatise_on_the_foundations_of_Islamic_Jurisprudence_translated_by_Majid_Khadduri_1961_|last = Khadduri|first = Majid|publisher = Islamic Texts Society|year = 2011|isbn = 978-0946621-15-6|location = England|pages = 8, 11–16}}</ref> Biografi nyata pertama ditulis oleh [[al-Baihaqi|Ahmad Baihaqi]] dan dipenuhi dengan apa yang dianggap oleh cendekiawan modern sebagai legenda saleh, dan tampaknya lebih masuk akal.<ref name=":1"/>
== Biografi ==
=== Leluhur ===
Asy-Syāfiʿī termasuk dalam klan [[Quraisy]] dari Bani [[Muthalib bin Abdu Manaf|Muthalib]], yang merupakan saudara dari klan [[Bani Hasyim]], klan nabi Islam [[Muhammad]] dan leluhur para khalifah [[Abbasiyah]]. Garis keturunan ini mungkin telah memberinya prestise, yang muncul dari suku Muhammad, dan kekerabatan kakek buyut Muhammad dengannya.<ref name=":1" /> Namun, asy-Syāfiʿī tumbuh dalam kemiskinan, terlepas dari posisi sosial keluarganya yang tinggi.{{citation needed|date=April 2023}}
=== Masa muda ===
Asy-Syāfiʿī lahir di [[Palestina (wilayah)|Palestina]] ({{transl|ar|[[Jund Filastin|Jund Filastīn]]}}) di kota [[Ashkelon|Asqalan]] pada tahun 150 H (767 M).<ref name=":0">{{Cite book|title = The Four Imams and Their Schools|last = Haddad|first = Gibril Fouad|publisher = Muslim Academic Trust|year = 2007|isbn = 978-1-902350-09-7|location = United Kingdom|pages = 189, 190, 193}}</ref> Ayahnya meninggal di [[Asy-Syam]] ketika dia masih kecil. Khawatir akan kehilangan garis keturunan [[Syarif|syarīf]]-nya, ibunya memutuskan untuk pindah ke [[Makkah]] ketika dia berusia sekitar dua tahun. Selain itu, akar keluarga keibuannya berasal dari [[Yaman]], dan ada lebih banyak anggota keluarganya di Mekkah, di mana ibunya percaya bahwa dia sebaiknya diasuh. Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal asy-Syāfiʿī di Makkah, kecuali bahwa ia dibesarkan dalam keadaan miskin dan sejak masa mudanya ia rajin belajar.<ref name=":1" /> Sebuah riwayat menyatakan bahwa ibunya tidak mampu membeli kertas, jadi dia menulis hasil pelajarannya pada tulang.<ref name=":2">Ibn Abi Hatim, Manaaqibush-Shaafi'ee, pg. 39</ref> Ia belajar di bawah bimbingan [[Muslim bin Khalid az-Zanji]], [[Mufti]] Makkah saat itu, yang dianggap sebagai guru pertama asy-Syāfiʿī.<ref>Ibn Kathir, Tabaqat Ash-Shafi'iyyin, Vol 1. Page 27 Dār Al-Wafa’</ref> Pada usia tujuh tahun, asy-Syāfiʿī telah menghafal [[Al-Qur'an]]. Pada usia sepuluh tahun, dia telah menghafal {{transl|ar|[[Muwatta Malik|Muwaṭṭaʾ]]}} karya [[Malik bin Anas]] di luar kepala, yang membuat az-Zanji akan menunjuknya untuk mengajar saat dirinya tidak ada atau berhalangan. Asy-Syāfiʿī telah diberi wewenang untuk mengeluarkan [[fatwa]] pada usia lima belas tahun.<ref>{{Cite book|title = Manāqib al-Shāfi'ī wa-Ābāduh|last = Ibn Abī Hātim|publisher = Dar Al Kotob Al-Ilmiyyah|pages = 39}}</ref>
=== Belajar dengan Mālik ===
Asy-Syāfiʿī pindah ke [[Madinah]] untuk melanjutkan studi hukum Islamnya.<ref name=":1" /> Ada perbedaan terhadap pada usia berapa dia berangkat ke Madinah; sebuah riwayat menyatakan bahwa usianya pada saat itu tiga belas tahun,<ref name=":0" /> sementara yang lain menyatakan bahwa dia berusia dua puluhan.<ref name=":1" /> Di sana, dia diajari selama bertahun-tahun oleh Imam terkenal [[Malik bin Anas|Mālik bin Anas]],<ref name="jacb1">{{cite book|last1 = A.C. Brown|first1 = Jonathan|title = Misquoting Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet's Legacy|date = 2014|publisher = [[Oneworld Publications]]|isbn = 978-1780744209|page = [https://archive.org/details/misquotingmuhamm0000brow/page/35 35]|url-access = registration|url = https://archive.org/details/misquotingmuhamm0000brow/page/35|author1-link = Jonathan A.C. Brown}}</ref> yang terkesan dengan ingatan, pengetahuan, dan kecerdasannya.<ref name=":0" /><ref>{{cite web|url=http://www.shafiifiqh.com/the-biography-of-imam-ash-shafii/ |title=The Biography of Imam Ash Shafii | Shafii Fiqh.com | Shafii Institute |access-date=2012-02-23 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120420061442/http://www.shafiifiqh.com/the-biography-of-imam-ash-shafii/ |archive-date=2012-04-20 }}</ref> Menjelang kematian Mālik pada tahun 179 H (795 M), asy-Syāfiʿī telah memperoleh reputasi sebagai seorang ahli hukum yang brilian.<ref name=":1" /> Meskipun kemudian dia tidak setuju dengan beberapa pandangan Mālik, asy-Syāfiʿī sangat menghormatinya dengan selalu menyebut dia sebagai "Guru".<ref name=":0" />
===
Pada usia tiga puluh tahun, asy-Syāfiʿī diangkat sebagai gubernur [[Abbasiyah]] di kota Yaman [[Najran]].<ref name=":0" /><ref name="jacb1"/> Dia terbukti sebagai administrator yang adil tetapi segera terjerat dengan kecemburuan faksi. Pada 803 M, asy-Syāfiʿī dituduh membantu [[Banu Ali]] dalam pemberontakan, dan dengan demikian dipanggil dengan dirantai bersama sejumlah Banu Ali ke hadapan khalifah [[Harun ar-Rasyid]] ({{reign|786|809}}) di [[ar-Raqqah]].<ref name=":1" /> Sementara para komplotan lainnya dihukum mati, pembelaan asy-Syāfiʿī sendiri yang fasih meyakinkan Khalifah untuk menolak tuduhan itu. Riwayat lain menyatakan bahwa ahli hukum [[Hanafi]] terkenal, [[Muhammad asy-Syaibani|Muḥammad bin al-Ḥasan asy-Syaibānī]], hadir di pengadilan dan membela asy-Syāfiʿī sebagai tokoh [[fikih]] terkenal.<ref name=":1" /> Kelak, peristiwa itu membuat asy-Syāfiʿī semakin dekat dengan asy-Syaibānī, yang kemudian akan menjadi guru asy-Syāfiʿī. Juga didalilkan bahwa kejadian ini mendorongnya untuk mengabdikan sisa karirnya pada studi hukum, dan tidak pernah lagi melayani pemerintah.<ref name=":1" />
=== Berguru kepada Asy-Syaibānī, dan paparan ahli hukum Hanafi ===
Asy-Syāfiʿī pergi ke [[Baghdad]] untuk belajar dengan asy-Syaibānī dan lainnya.<ref name="jacb1"/> Di sinilah dia mengembangkan [[mazhab]] pertamanya, dipengaruhi oleh ajaran [[Abu Hanifah]] dan [[Malik bin Anas]].{{citation needed|reason=Pernyataan ini membutuhkan bukti keberadaan aliran pemikiran independen pada titik hidupnya ini|date=October 2015}} Karyanya kemudian dikenal sebagai ''al-Mażhab al-Qadim lil Imam asy-Syāfiʿī'', atau Mazhab Lama asy-Syāfiʿī.{{citation needed|reason=This statement requires proof of the existence of such a work, and its name|date=April 2023}}
Di sinilah asy-Syāfiʿī secara aktif berpartisipasi dalam argumen hukum dengan para ahli hukum Hanafi, dengan gigih membela mazhab [[Maliki|Mālikī]].<ref name=":1" /> Beberapa otoritas menyatakan bahwaa sy-Syāfiʿī terkadang kesulitan dalam mempertahankan argumennya.<ref name=":1" /> Asy-Syāfiʿī akhirnya meninggalkan Baghdad menuju Makkah pada tahun 804 M, kemungkinan karena keluhan dari pengikut Hanafi kepada asy-Syaibānī bahwa asy-Syāfiʿī telah menjadi agak kritis terhadap posisi asy-Syaibānī selama perselisihan mereka. Akibatnya, asy-Syāfiʿī dilaporkan telah berdebat dengan asy-Syaibānī mengenai perbedaan mereka, meski siapa yang memenangkan debat masih belum diketahui secara pasti.<ref name=":1" />
Di Makkah, asy-Syāfiʿī mulai berceramah di [[Masjidilharam]], yang meninggalkan kesan mendalam bagi banyak murid-murid yang mempelajari fikih, termasuk ahli hukum [[Hanbali]] yang terkenal, [[Ahmad bin Hanbal]].<ref name=":1" /> Penalaran hukum asy-Syāfiʿī mulai matang, ketika ia mulai menghargai kekuatan penalaran hukum para ahli hukum Hanafi, dan menyadari kelemahan yang melekat baik pada mazhab Mālikī maupun Hanafi.<ref name=":1" />
=== Berangkat ke Baghdad dan Mesir ===
[[File:Schafi'i-Mausoleum in Kairo.jpg|250px|thumb|[[Makam Imam Syafi'i|Mausoleum Imam Syafi'i]] di Kairo|alt=]]
Asy-Syāfiʿī akhirnya kembali ke [[Baghdad]] pada tahun 810 M. Pada saat ini, statusnya sebagai seorang ahli hukum telah cukup berkembang untuk memungkinkannya membangun garis spekulasi hukum yang independen. Khalifah [[al-Ma'mun]] ({{reign|813|833}}) dikatakan telah menawarkan posisi asy-Syāfiʿī sebagai hakim, tetapi dia menolak tawaran tersebut.<ref name=":1" />
====
{{See also|Ahlulbait|Bani Hasyim}}
Pada 814 M, asy-Syāfiʿī memutuskan untuk meninggalkan Baghdad menuju Mesir. Alasan kepergiannya dari Irak tidak pasti, tetapi di Mesir dia akan bertemu guru lain, [[Sayyidah Nafisah]] binti Hasan, yang juga akan membiayai studinya.<ref name="sunnah">{{cite web|url=http://www.sunnah.org/history/Scholars/nafisa_at_tahira.htm|title=Nafisa at-Tahira|website=www.sunnah.org|access-date=19 October 2016|archive-date=26 June 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190626065514/http://www.sunnah.org/history/Scholars/nafisa_at_tahira.htm|url-status=dead}}</ref><ref name="KassamBlomfield">{{citation |author1=[[Zayn Kassam]] |author2=Bridget Blomfield |chapter=Remembering Fatima and Zaynab: Gender in Perspective |title=The Shi'i World |editor=Farhad Daftory |publisher=[[I.B Tauris]] Press |year=2015}}</ref><ref name="Alia2015">{{cite web |last=Aliyah |first=Zainab |title=Great Women in Islamic History: A Forgotten Legacy |url=http://www.youngmuslimdigest.com/study/02/2015/great-women-islamic-history-forgotten-legacy/ |website=Young Muslim Digest |access-date=18 February 2015 |date=2 February 2015}}</ref> Beberapa murid utamanya akan menuliskan apa yang dikatakan asy-Syāfiʿī, yang kemudian akan meminta mereka untuk membacanya kembali dengan suara keras sehingga dapat dilakukan koreksi. Semua penulis biografi asy-Syāfiʿī setuju bahwa warisan karya-karya atas namanya adalah hasil dari setiap sesi pelajaran dengan murid-muridnya.<ref name=":1" />
Nafisah adalah [[Silsilah keluarga Muhammad|keturunan]] dari Muhammad, melalui cucunya [[Hasan bin Ali]], yang menikah dengan keturunan Muhammad lainnya, yaitu Ishaq al-Mu'tamin, putra [[Ja'far ash-Shadiq]], yang kabarnya juga merupakan guru dari Malik bin Anas.<ref name="Dutton">{{citation |title=The Origins of Islamic Law: The Qurʼan, the Muwaṭṭaʼ and Madinan ʻAmal |last=Dutton |first=Yasin |author-link=Yasin Dutton |page=16}}</ref><ref name="Haddad2007">{{cite book |last=Haddad |first=Gibril F. |title=The Four Imams and Their Schools |location=[[London]], the [[United Kingdom|U.K.]] |publisher=Muslim Academic Trust |year=2007 |pages=121–194}}</ref>{{rp|121}} and [[Abu Hanifah]].<ref name="sunnah" /><ref name="KassamBlomfield" /><ref name="Alia2015" /> Jadi keempat Imam besar ''[[Fiqh]]'' Sunni (Abu Hanifah, Malik, asy-Syāfiʿī, dan Ibnu Hanbal) sama-sama terhubung dengan Ja'far dari keluarga Muhammad, baik secara langsung maupun tidak langsung.<ref name="HistoryOfIslam">{{cite web |url=http://historyofislam.com/contents/the-classical-period/imam-ja%E2%80%99afar-as-sadiq/ |title=Imam Ja'afar as Sadiq |work=History of Islam |access-date=2012-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150721215837/http://historyofislam.com/contents/the-classical-period/imam-ja%E2%80%99afar-as-sadiq/ |archive-date=2015-07-21 |url-status=dead}}</ref>
===
[[File:Imam Shafii Tomb.jpg|250px|thumb|left|Makam Imam Syafi'i di Kairo]]
Setidaknya satu otoritas meriwayatkan bahwa asy-Syāfiʿī meninggal akibat luka yang diderita akibat serangan oleh pendukung pengikut [[Maliki]] yang bernama Fityan. Cerita berlanjut bahwa asy-Syāfiʿī memenangkan perdebatan dan Fityan yang tidak terima, kemudian melakukan pelecehan. Gubernur Mesir pada masa itu, yang memiliki hubungan baik dengan asy-Syāfiʿī, memerintahkan agar Fityan dihukum dengan diarak melalui jalan-jalan kota dengan membawa papan dan menyebutkan alasan hukumannya. Pendukung Fityan sangat marah dengan perlakuan ini dan menyerang asy-Syāfiʿī sebagai pembalasan setelah asy-Syāfiʿī selesai berceramah. Asy-Syāfiʿī meninggal beberapa hari kemudian.<ref>Khadduri, pp. 15–16 (Translator's Introduction). Khadduri cites for this story Yaqut's ''Mu‘jam al-Udabā'', vol. VI pp. 394–95 (ed. Margoliouth, London: 1931), and Ibn Hajar's ''Tawālī al-Ta'sīs'', p. 86.</ref> Namun, [[Ibnu Hajar al-Asqalani]] dalam biografinya tentang asy-Syāfiʿī, ''Tawālī al-Ta'sīs'', meragukan cerita ini dengan mengatakan "Saya tidak mempertimbangkan [cerita] ini sebagai sumber yang dapat dipercaya".<ref>Ibn Hajar's ''Tawālī al-Ta'sīs'', p.185 DKi 1986 edition</ref> Namun, asy-Syāfiʿī juga diketahui menderita penyakit usus serius/wasir,<ref>Ibn Hajar's ''Tawālī al-Ta'sīs'', p.177 DKi 1986 edition</ref> yang membuatnya menjadi lemah dan sakit selama tahun-tahun terakhir hidupnya. Dengan demikian, penyebab pasti kematian asy-Syāfiʿī tidak diketahui.<ref>Khadduri, p. 16 (Translator's Introduction).</ref>
Asy-Syāfiʿī meninggal pada usia 54 tahun pada tanggal 30 [[Rajab]] tahun 204 H (20 Januari 820 M), di Fustat, Mesir, dan dimakamkan di kubah Bani Abdul Hakam, dekat [[Mokattam|Gunung al-Muqattam]].<ref name=":1" /> Sebuah ''[[kubah|qubbah]]'' ({{lang-ar|قُـبَّـة}}) dan [[Mausoleum Imam al-Syafi'i|makam]] dibangun pada tahun 608 H (1212 M) oleh Sultan [[Ayyubiyah]], [[al-Kamil]] ({{reign|1218|1238}}), dan tetap menjadi situs penting saat ini.<ref name=Archnet>{{cite web|url=http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=3417 |title=Archnet |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20131215102706/http://archnet.org/library/sites/one-site.jsp?site_id=3417 |archive-date=2013-12-15 }}</ref><ref name=TourEgypt>{{cite web|url=http://www.touregypt.net/featurestories/shafii.htm|title=Tour Egypt :: The Mausoleum of Imam al-Shafi}}</ref> [[Salahuddin al-Ayyubi]] membangun [[madrasah]] dan tempat suci di lokasi makam Asy-Syafi'i. Saudara laki-laki Salahuddin, Afdal, membangun [[mausoleum]] untuknya pada tahun 1211 setelah kekalahan [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]]. Tempat ini tetap menjadi situs di mana orang mengajukan petisi untuk keadilan.<ref>Ruthven Malise, ''Islam in the World''. 3rd edition Granta Books London 2006 ch. 4, page 122</ref>
== Warisan ==
=== Mazhab Syafi'i ===
{{Sunni}}
{{Main article|Syafi'i}}
Mazhab [[Syafi'i]], salah satu dari empat [[mazhab]] [[Sunni]], yang diberi nama berdasarkan Asy-Syāfi'ī, yang juga berjasa mendirikan kerangka mazhab tersebut. yurisprudensi Islam dengan menetapkan urutan kepentingan relatif dari berbagai sumbernya sebagai berikut:
#[[Al-Qur'an]];
#[[Hadis]], yaitu kumpulan kata-kata, dan tindakan dari [[Muhammad]]. (Bersama dengan Al-Qur'an, sumber-sumber ini merupakan "sumber-sumber wahyu");
#[[Ijma']], yaitu konsensus komunitas Muslim (tradisional murni);
#[[Qiyas]], yaitu metode analogi.<ref name=Schacht-OoMJ-1959-1>{{cite book |title=The Origins of Muhammadan Jurisprudence |last1=Schacht |first=Joseph |publisher=Oxford University Press |orig-year= 1950 |year= 1959 |page=1 }}</ref><ref>Snouck Hurgronje, C. ''Verspreide Geschriften''. v.ii. 1923-7, page 286-315</ref><ref>''Étude sur la théorie du droit musulman'' (Paris : Marchal et Billard, 1892–1898.)</ref><ref>Margoliouth, D.S., ''The Early Development of Mohammedanism'', 1914, page 65ff</ref><ref>Schacht, Joseph in ''Encyclopedia of Islam'', 1913 v.IV, sv ''Usul''</ref>
Sarjana John Burton memuji asy-Syafi'i yang tidak hanya karena membangun ilmu fikih dalam Islam, namun juga pentingnya ilmu tersebut bagi agama. Dia berkata, "Ketika orang-orang sezamannya dan para pendahulunya mendefinisikan Islam sebagai sebuah fenomena sosial dan sejarah, Syafi'i berusaha untuk mendefinisikan sebuah Hukum yang diwahyukan."<ref name=JBSILITA1990:14>[[#JBSILITA1990|Burton, ''Islamic Theories of Abrogation'', 1990]]: p.14</ref> Asy-Syāfi‘ī menekankan otoritas akhir dari sebuah [[hadis]] dari [[Muhammad]] sehingga bahkan Al-Qur'an pun "harus ditafsirkan berdasarkan tradisi (yaitu hadis), dan bukan sebaliknya."<ref>J. SCHACHT, ''An Introduction to Islamic Law'' (1964), supra note 5, at 47</ref><ref name="Forte-1978-13">{{cite journal|last1=Forte|first1=David F.|title=Islamic Law; the impact of Joseph Schacht |journal=Loyola Los Angeles International and Comparative Law Review |date=1978|volume=1|page=13 |url=http://www.soerenkern.com/pdfs/islam/IslamicLawTheImpactofJosephSchacht.pdf |access-date=19 April 2018}}</ref> Meskipun secara tradisional Al-Qur'an dianggap berada di atas Sunnah dalam otoritasnya, Asy-Syafi'i "dengan tegas menyatakan" bahwa sunah berdiri "sejajar dengan Al-Qur'an", (menurut sarjana Daniel Brown) karena – seperti yang dikatakan Al-Syafi'i itu – "perintah Nabi (Muhammad) adalah perintah Allah."<ref>al-Shafii ‘’Kitab al-Risala’’, ed. Muhammad Shakir (Cairo, 1940), 84</ref><ref>{{cite book|last1=Brown |first1=Daniel W.|title=Rethinking tradition in modern Islamic thought |date=1996 |publisher=Cambridge University Press |isbn=0521570778|page=8 |url=https://www.scribd.com/document/116836545/Rethinking-Traditions-in-Modern-Islamic-Thought-Daniel-w-Brown |access-date=10 May 2018}}</ref>
Fokus komunitas Muslim pada hadis Muhammad dan ketidaktertarikan terhadap hadis para sahabat Muhammad (yang hadisnya umum digunakan sebelum asy-Syāfi‘ī karena sebagian besar dari mereka masih hidup dan menyebarkan ajarannya setelah kematiannya) dipikirkan untuk mencerminkan keberhasilan doktrin asy-Syāfi‘ī.<ref name=Schacht-OoMJ-1959-4>{{cite book |title=The Origins of Muhammadan Jurisprudence |last1=Schacht |first=Joseph |publisher=Oxford University Press |orig-year= 1950 |year= 1959 |page=4 }}</ref>
Pengaruh asy-Syāfi‘ī sedemikian rupa sehingga ia mengubah penggunaan istilah Sunnah, "sampai yang dimaksud hanyalah Sunnah Nabi." Menurut John Burton, hal ini adalah "pencapaian prinsipnya").<ref name=JBSILITA1990:15>[[#JBSILITA1990|Burton, ''Islamic Theories of Abrogation'', 1990]]: p.15</ref> Padahal sebelumnya, sunnah digunakan untuk menyebut tata krama dan adat istiadat suku.<ref name=JBSILITA1990:12>[[#JBSILITA1990|Burton, ''Islamic Theories of Abrogation'', 1990]]: p.12</ref> Asy-Syāfi'ī membedakan antara "sunnah umat Islam" yang tidak otoritatif dan diikuti dalam praktik keagamaan, dengan "sunah Nabi" yang ''harus'' diikuti oleh seluruh umat Islam.<ref name=JBSILITA1990:14/> Dengan demikian, definisi sunnah menurut asy-Syāfi'ī hanya mencakup sunnah dari nabi Islam Muhammad saja.<ref name=JBSILITA1990:15/>
Dalam ilmu-ilmu Islam, Burton memujinya dengan "penetapan perbedaan teoritis formal" antara 'Sunnah Nabi' dan Al-Qur'an, "terutama ketika dua sumber fundamental tersebut tampaknya berbenturan".<ref name=JBSILITA1990:15/>
====Penentang
{{Main|Mu'tazilah}}
Asy-Syāfi‘ī adalah bagian dari para teolog tradisionalis awal yang sangat menentang ''Mu'tazilah'' dan mengkritik para teolog spekulatif karena meninggalkan [[Al-Qur'an]] dan ''[[Sunnah]]'' melalui adopsi mereka terhadap Filsafat Yunani dalam [[Metafisika]].<ref>{{Cite book |last=Abrahamov |first=Binyamin |title=Islamic Theology: Traditionalism and Rationalism |url=https://archive.org/details/islamictheologyt0000abra |publisher=Edinburgh University Press |year=1998 |isbn=0-7486-1102-9 |location=George Square, Edinburgh |pages=[https://archive.org/details/islamictheologyt0000abra/page/28 28]–29 |chapter=Chapter 3: Traditionalism Against Rationalism- The Traditionalists' Criticism of the use of Rational Methods |quote="Al-Shafi'ī's attitude towards the Mutazilites was no less severe. His judgement of them is that they should be smitten with palm branches and shoes in the presence of many people and then it will be said: this is the punishment of those who abandoned the Qur'an and the Sunna and turned to the Greek"}}</ref>
====Pengikut====
Di antara pengikut mazhab asy-Syāfi'ī adalah:
*[[Al-Baihaqi]]<ref>The Levels of the Shafiee scholars by Imam As-Subki طبقات الشافعية للسبكي</ref>
*[[As-Suyuti]]<ref>Nahyan Fancy, ''Science and Religion in Mamluk Egypt'' (2013, {{ISBN|1136703616}}), page 23: "... highlighted by the latter-day Shafi'i authority, Jalal al-Din al-Suyuti."</ref>
*[[Adz-Dzahabi]]<ref>Scott C. Lucas, ''Constructive Critics, Ḥadīth Literature, and the Articulation of Sunni Islam'' (2004, {{ISBN|9004133194}}), page 72: "It is somewhat astonishing that al-Dhahabi, ''a purported adherent'' to the Shafi'i madhhab, does not honor al-Shafi'i with the sobriquet Shayk al-Islam." (Emphasis added.)</ref>
*[[Al-Ghazali]]
*[[Ibnu Hajar al-Asqalani]]
*[[Ibnu Katsir]]
*[[An-Nawawi]]
*[[Al-Mawardi]]
* Al-Muzani
===
Asy-Syāfi'ī menulis lebih dari 100 buku.<ref>David Waines, ''An Introduction to Islam'', Cambridge University Press, 2003, p. 68</ref> Namun kebanyakan dari mereka belum sampai kepada kita. Karya-karyanya yang masih ada dan dapat diakses saat ini adalah:
* ''[[Ar-Risalah]]'' – Buku paling terkenal karya asy-Syāfi'ī yang di dalamnya ia mengkaji [[Ushul Fikih|prinsip-prinsip yurisprudensi]].
* ''[[al-Umm|Kitab al-Umm]]'' – teks utamanya yang masih ada tentang mazhab [[Syafi'i]].
* ''[[Musnad asy-Syafi'i]]'' – kajian [[hadis]] oleh asy-Syāfi'ī.
* ''Ikhtilaf al-Hadis''.<ref>{{Cite web |title=اختلاف الحديث - ط الفكر بآخر كتاب الأم - المكتبة الشاملة |url=https://shamela.ws/book/9348 |access-date=2023-10-05 |website=shamela.ws}}</ref>
* ''As-Sunan al-Ma’tsur''.<ref>{{Cite web |title=كتاب السنن المأثورة للشافعي - المكتبة الشاملة |url=https://shamela.ws/book/13033 |access-date=2023-10-05 |website=shamela.ws}}</ref>
* ''Jama’ al-Ilm''.<ref>{{Cite web |title=كتاب جماع العلم - المكتبة الشاملة |url=https://shamela.ws/book/3197 |access-date=2023-10-05 |website=shamela.ws}}</ref>
Selain itu, asy-Syafi'i adalah seorang penyair yang fasih, yang banyak menggubah puisi pendek yang ditujukan untuk membahas moral dan perilaku. Yang paling terkenal adalah syair ''al-Diwan'' miliknya.
=== Pujian ===
[[Ahmad bin Hanbal]] menganggap asy-Syafi'i sebagai "''Imam'' yang paling setia pada tradisi" yang memimpin [[Ahli Hadis|Ahlul Hadis]] menuju kemenangan melawan eksponen [[Ahlur Ra’yi]].<ref name="Glodziher 2008 23">{{Cite book|last=Glodziher|first=Dr. Ignaz|title=The Zahiris, Their Doctrine and their History: A Contribution to the History of Islamic Theology|publisher=Brill Publishers|year=2008|isbn=978-90-04-16241 9|location=Koninklijke Brill NV, Leiden, The Netherlands|page=23|chapter=Chapter 3}}</ref> Ibnu Hanbal juga menyatakan bahwa “Tidak pernah ada orang penting dalam ilmu pengetahuan yang tidak banyak melakukan kesalahan, dan lebih mengikuti sunnah Nabi daripada asy-Syafi’i.”<ref name="Glodziher 2008 23"/>
[[Shah Waliullah Dehlawi]], ulama Sunni abad ke-18 menyatakan:<ref>[[Izalat al-Khafa]] p. 77 part 7</ref> "Seorang [[Mujaddid]] muncul di akhir setiap abad: Mujaddid abad ke-1 adalah [[Imam#Imam Sunni|Imam Ahlul Sunnah]], [[Umar II|Umar bin Abdul Aziz]]. Mujaddid abad ke-2 adalah asy-Syafi'i Mujaddid abad ke-3 adalah Imam Ahlul Sunnah [[Abu al-Hasan al-Asy'ari]] Mujaddid abad Abad ke-4 adalah [[Hakim an-Naisaburi]]."<ref name=":2"/><ref>Diwan al-Imam al-shafi'i, (book of poems – al-shafi'i) p. 100; Dar El-Mrefah Beirut – Lebanon 2005. {{ISBN|9953-429-33-2}}</ref><ref>Dhammul-Kalaam (Q/213)</ref><ref>[[Dhahabi]], as-Siyar (10/30)</ref><ref name=Schacht-OoMJ-1959-13>{{cite book |title=The Origins of Muhammadan Jurisprudence |last1=Schacht |first=Joseph |publisher=Oxford University Press |orig-year= 1950 |year= 1959 |page=13 }}</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
=== Bibliografi ===
* {{Cite book| first1=John |last1=Burton | title=The Sources of Islamic Law: Islamic Theories of Abrogation | publisher=Edinburgh University Press | year=1990 | isbn=0-7486-0108-2 |url=http://www.almuslih.org/Library/Burton,%20J%20-%20The%20Sources%20of%20Islamic%20Law.pdf |access-date=21 July 2018 |ref=JBSILITA1990}}
* {{cite book|last=Ruthven|first=Malise|title=Islam in the World|edition=3rd|publisher=Oxford University Press|date=2006|chapter=4|asin=0195305035|isbn=9780195305036|url=https://www.amazon.com/Islam-World-Malise-Ruthven/dp/0195305035}}
* [[Majid Khadduri]] (trans.), "al-Shafi'i's Risala: Treatise on the Foundation of Islamic Jurisprudence". Islamic Texts Society 1961, reprinted 1997. {{ISBN|0-946621-15-2}}.
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Al-Shafi‘i}}
{{wikisourcelang|ar|مؤلف:محمد بن إدريس الشافعي|Shafi`i}}
{{Portal|Islam}}
* [http://www.sunnah.org/publication/khulafa_rashideen/shafii.htm Biografi lengkap Imam Shafi"i] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180215093318/http://www.sunnah.org/publication/khulafa_rashideen/shafii.htm |date=2018-02-15 }}
* [http://www.haqislam.org/biographies/imam-shafiee.htm Biografi singkat Imam Shafi"i] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190113035858/http://www.haqislam.org/biographies/imam-shafiee.htm |date=2019-01-13 }}
* [http://www.al-inaam.com/library/shaafiee.htm Concise Summary Imam Shafi"i]
{{lifetime|767|819|Syafi'i, Imam}}
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}}
[[Kategori:Imam Sunni|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Bani Muththalib|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Mazhab Maliki|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Ulama Syafi'i Abad ke-3 H|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Ulama|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Imam Mazhab|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
[[Kategori:Ulama Tabi'ut Tabi'in|Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i]]
|