Gedung Sate: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: Propinsi → Provinsi (2) using AWB |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(61 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{one source}}
[[Berkas:Gedung-Sate-Trees.jpg|thumb|200px|Gedung Sate]]▼
{{Infobox building
[[Berkas:Gedung Sate - backside.jpg|thumb|200px|Gedung Sate bagian belakang]]▼
| name = Gedung Sate
| native_name= ᮌᮨᮓᮧᮀ ᮞᮒᮦ
'''Gedung Sate''', dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau [[markah tanah]] [[Kota Bandung]] yang tidak saja dikenal masyarakat di [[Jawa Barat]], namun juga seluruh [[Indonesia]] bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api [[Tasikmalaya]]. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.▼
| image = Gedung Sate Oktober 2024 - Rahmatdenas.jpg
| caption = Gedung Sate pada 2024
| former_names = Kantor Departemen Badan Usaha Milik Negara Hindia Belanda ({{lang|nl|Department van Gouvernementsbedrijven}})
| map_type =
| map_caption =
| building_type =
| architectural_style = [[New Indies Style]], [[Rasionalisme (arsitektur)|Rasionalisme Belanda]], [[Arsitektur Sunda|Sunda]]
| structural_system =
| cost =
| location = [[Bandung]], [[Indonesia]]
| address = Jalan Diponegoro No. 22
| client =
| owner = Pemerintah Provinsi Jawa Barat <br> [[Daerah Operasi II Bandung]]
| current_tenants =
| landlord =
| start_date = 27 Juli 1920
| completion_date = September 1924
| inauguration_date =
| demolition_date =
| destruction_date =
| height =
| diameter =
| other_dimensions =
| floor_count = 3
| floor_area = 27.990,859 m<sup>2</sup>
| main_contractor =
| architect = J.Gerber
| structural_engineer =
| services_engineer =
| civil_engineer =
| other_designers = Eh. De Roo, G. Hendriks
| quantity_surveyor =
| awards =
| references =
}}
Gedung Sate yang pada masa [[Hindia Belanda]] itu disebut ''Gouvernements Bedrijven'' (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh [[Johanna Catherina Coops,]] puteri sulung [[Walikota]] [[Bandung]], [[B. Coops]] dan [[Petronella Roelofsen]], mewakili Gubernur Jenderal di [[Batavia]], [[J.P. Graaf van Limburg Stirum]] pada tanggal [[27 Juli]] 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.[[J.Gerber]], arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik [[Delft]] [[Nederland]], Ir. [[Eh. De Roo]] dan Ir. [[G. Hendriks]] serta pihak ''Gemeente van Bandoeng'', diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan [[Cina]] yang berasal dari ''Konghu'' atau [[Kanton]], dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk [[Kampung Sekeloa]], [[Kampung Coblong Dago]], [[Kampung Gandok]] dan [[Kampung Cibarengkok]], yang sebelumnya mereka menggarap ''Gedong Sirap'' (Kampus [[ITB]]) dan ''Gedong Papak'' ([[Balai Kota Bandung]]).▼
▲'''Gedung Sate'''
▲Gedung Sate yang pada masa [[Hindia Belanda]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van het Departement van Gouvernementsbedrijven in Bandoeng TMnr 10015218.jpg|thumb|200px|left|Gedung Sate (ca.1920-28)]]▼
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van het Departement van Gouvernementsbedrijven in Bandoeng TMnr 10015218.jpg|
Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama ''Gouverments Bedrijven'', termasuk kantor pusat PTT ([[Pos]], [[Telepon]] dan [[Telegraf]]) dan Perpustakaan. Perpustakaan Gedung Sate memuat 250.000 buku yang didapat dari perusahaan kereta api, dinas pos, telegraf dan telepon, dan dinas pertambangan. Perpustakaan ini menjadi perpustakan terbesar di Hindia Belanda untuk kategori ilmu pengetahuan. Sementara untuk kategori umum, perpustakaan Gedung Sate menjadi yang terbesar kedua setelah perpustakaan “Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen”<ref>{{cite web |url=https://www.sejarahbandung.id/harta-karun-di-gedung-sate/ |author=Hevi Abu Fauzan |title=Harta Karun di Gedung Sate |date=12 Agustus 2022 |access-date=1 November 2022 |website=SejarahBandung.id |archive-date=2023-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230331220349/https://www.sejarahbandung.id/harta-karun-di-gedung-sate/ |dead-url=no }}</ref>.
Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek [[Belanda]] Dr.[[Hendrik Petrus Berlage]], yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional [[Nusantara]].
Baris 13 ⟶ 53:
Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur ''Indo-Eropa'', (''Indo Europeeschen architectuur stijl''), sehingga tidak mustahil bila keanggunan [[Candi Borobudur]] ikut mewarnai Gedung Sate.
Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate
[[D. Ruhl]] dalam bukunya ''Bandoeng en haar Hoogvlakte'' 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di [[Indonesia]]".
Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, ''"Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis"''. Seperti halnya gaya arsitektur [[Italia]] pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap
Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan [[Gunung Manglayang]]. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik. ▼
▲Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan [[Gunung Manglayang]]. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.
Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².▼
▲Gedung Sate berdiri
Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema [[Moor]] [[Spanyol]], sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap [[pura]] [[Bali]] atau pagoda di [[Thailand]]. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.▼
▲Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema [[Moor]] [[Spanyol]], sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap [[pura]] [[Bali]] atau pagoda di [[Thailand]]. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate. Ornamen yang terbuat dari batu, terletak di atas pintu utama Gedung Sate, sering dikaitkan dengan candi [[Borobudur]] karena bentuknya yang serupa.
Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung [[Tangkuban Perahu]] di sebelah utara.
Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi
Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati [[Gedung Kerta Mukti]] di [[Jalan Braga]] Bandung.
Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.
Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi bersama staf menempati Gedung Baru.
Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat [[Eropa]]. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat ruangan-ruangan yang
Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.
Baris 41 ⟶ 81:
Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.[[Sudibyo]] yang dibangun tahun [[1977]] diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [[Provinsi]] [[Jawa Barat]] dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.
Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan
Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.▼
▲Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman
Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekedar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.▼
▲Khusus
Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (''capitol building'') di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan [[Gedung Putih]] di [[Washington, DC]], [[Amerika Serikat]]. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah ''"Gedung Putih"''nya kota Bandung.▼
▲Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (''capitol building'') di banyak
* {{id}} [http://www.jabar.go.id/detail.php?data=gs Situs Pemerintah Jawa Barat]▼
== Lihat pula ==
{{commonscat|Gedung Sate}}
* [[Sate]],
▲{{coord|-6.902459|107.618730|display=title}}
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
▲* {{id}} [http://www.jabar.go.id/detail.php?data=gs Situs Pemerintah Jawa Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050210081136/http://jabar.go.id/detail.php?data=gs |date=2005-02-10 }}
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
[[Kategori:Tempat wisata di Kota Bandung]]
[[Kategori:
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Bandung]]
[[Kategori:
[[Kategori:
|