Berau Coal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(18 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
| logo = Logo-berau.jpg
▲ company_name = PT Berau Coal|
| type = [[Perusahaan swasta|Swasta]]
| location = [[Jakarta]], Indonesia
| key_people = [[Fuganto Widjaja]] (Presiden Direktur)
▲ foundation = [[1983]] |
| revenue = {{profit}} US$507 juta (2012)<ref name=IndoInv>Indonesia Investments [http://www.indonesia-investments.com/business/indonesian-companies/berau-coal-energy/item221 Berau Coal Energy] Retrieved February 2015</ref>
| homepage = {{url|beraucoalenergy.co.id}}
▲ num_employees = |
}}
'''PT Berau Coal Energy''' adalah produsen batu bara terbesar kelima di Indonesia.<ref name=IndoInv/>
==
Berau Coal Energy dibentuk pada tahun 1983, pasca penandatanganan kontrak dengan pemerintah Indonesia sebagai kontraktor pertambangan tunggal di [[Berau]], [[Kalimantan Timur]]. Produksi pun dimulai pada tahun 1994.<ref name=ICB2004>Indonesian Coal Book, 2004–2005, [http://www.petromindo.com/coalbook/files/0607/PKP2Bsample1.pdf P52-55] Retrieved February 2015</ref>
==
Berau Coal mengoperasikan limatambang aktif, yakni Lati, Sambarata, Binungan, Gurimbang,dan Parapatan yang terletak di satu konsesi di [[Kalimantan Timur]. Kandungan batu bara di konsesi seluas sekitar 118.400 hektar tersebut<ref>The Jakarta Post, Sept 2013, [http://www.thejakartapost.com/news/2013/09/23/berau-invest-300m-boost-production.html "Berau to invest $300m to boost production"] Retrieved February 2015</ref> diperkirakan sekitar 2,6 milyar ton, dengan cadangan mungkin dan cadangan terbuktinya saat ini diperkirakan sebesar 512 juta ton,<ref>Moody's Investors Service [https://www.moodys.com/research/Moodys-Beraus-proposed-maturity-extension-of-2015-notes-likely-a--PR_317045 "Berau's proposed maturity extension of 2015 notes likely a distressed exchange"] Retrieved February 2015</ref>
Ketiga tambang tersebut<ref>{{Cite web|url=https://www.beraucoalenergy.co.id/our-profile/resource-and-quality/|title=Resource and Quality|website=Berau Coal Energy | Resource and Quality}}</ref> memproduksi [[batu bara termal]]<ref>{{Cite web|url=https://markets.businessinsider.com/stocks/pt_berau_coal_energy_tbk/company-profile|title=PT Berau Coal Energy Tbk Company Profile | Markets Insider|first=finanzen net|last=GmbH|website=Business Insider|access-date=2021-04-15|archive-date=2019-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20190429091552/https://markets.businessinsider.com/stocks/pt_berau_coal_energy_tbk/company-profile|dead-url=yes}}</ref> dengan menggunakan teknik [[pertambangan terbuka]] konvensional,<ref name=ICB2004/> terutama untuk diekspor ke Tiongkok.<ref name=IndoInv/>
== Kontroversi ==
Berau Coal pernah menjadi bagian dari Asia Resource Minerals, yang kemudian berganti nama menjadi Bumi Plc, dan sahamnya dibeli pada bulan Juli 2010 oleh Vallar, [[tempurung uang]] senilai £700 juta milik Nat Rothschild.
Setelah serangkaian konflik internal, perdebatan di ruang direksi, dan tuntutan di pengadilan atas "ketidakwajaran keuangan" di Berau Coal, Amir Sambodo pun setuju untuk mengundurkan diri pada bulan Maret 2015 dari jabatan presiden direktur Berau Coal. Namun, ia tidak mau menyerahkan jabatannya dan menolak untuk memperbolehkan direktur pertambangan, direktur keuangan Asia Resource, ataupun presiden direktur Berau Coal yang baru untuk berkantor di Berau. Selama beberapa waktu, pimpinan Bumi yang bertindak atas nama Rothschild, pun hanya memiliki akses terbatas ke sistem akuntansi dan informasi bank dari Berau Coal.<ref>{{Cite web|url=https://www.telegraph.co.uk/finance/newsbysector/industry/mining/11622948/Company-suspends-shares-trading-after-former-CEO-refuses-to-leave-head-office.html|title=Company suspends shares trading after former CEO refuses to leave head office|date=22 May 2015|website=The Telegraph}}</ref>
Pada tahun 2010, Asia Resource Minerals menuduh mantan presiden direktur Berau Coal yang lain, yakni Rosan Roeslani, atas penggelapan. Selama persiapan penyusunan laporan tahunan Berau Coal untuk tahun 2012, ditemukan pembayaran misterius dengan total $201 juta selama tahun 2011 dan 2012.<ref>{{Cite web|url=https://asia.nikkei.com/Business/With-founder-on-hook-for-173M-private-equity-company-plans-media-asset-sale|title=With founder on hook for $173M, private equity company plans media asset sale|website=Nikkei Asian Review}}</ref> Pada bulan Desember 2015, Roeslani pun diperintahkan untuk menyerahkan lebih dari $173 juta ditambah biaya terkait oleh sebuah pengadilan di Singapura.
Sebagai bagian dari upaya untuk merestrukturisasi dan menguasai perusahaan ini, Rothschild berniat menyuntikkan dana sebesar USD100 juta ke Berau Coal<ref name="wsj.com">{{Cite web|url=https://www.wsj.com/articles/nat-rothschild-agrees-to-sell-arms-stake-1433776140|title=Nat Rothschild Agrees to Sell ARMS Stake|first=Alex|last=MacDonald|date=8 June 2015|work=The Wall Street Journal}}</ref> dan menandatangani perjanjian dukungan restrukturisasi dengan para kreditur pada bulan Februari 2015,<ref>{{Cite web|url=https://www.reuters.com/article/asia-bonds-idUSL4N0XZ1JR20150508|title=Berau battle heats up as Raiffeisen sells stake|date=8 May 2015|agency=Reuters}}</ref> namun akhirnya dikalahkan oleh tawaran yang diajukan oleh keluarga Widjaja.
Anak usaha [[Sinar Mas]] milik Widjaja, Asia Coal Energy Ventures, yang dipimpin oleh Fuganto Widjaja, bersama dengan Argyle Street Management Ltd., kemudian mengajukan tawaran tunai dan rencana rekapitalisasi alternatif pada tanggal 7 Mei 2015, yang meliputi suntikan dana sebesar $150 juta, serta perjanjian dukungan restrukturisasi, mirip seperti yang diajukan oleh Rothschild.<ref name="wsj.com"/> Sebagai hasilnya, Rothschild pun mundur dan setuju untuk menjual 17,2% saham yang dipegangnya pada bulan Juni 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.wsj.com/articles/nat-rothschild-agrees-to-sell-arms-stake-1433776140|title=Nat Rothschild Agrees to Sell ARMS Stake|date=8 June 2015|website=The Wall Street Journal}}</ref>
[[Perusahaan induk]] milik Rothschild kemudian menyatakan bahwa, "Ini akan menjadi investasi pertama dan terakhir kami di sektor batu bara Indonesia"<ref>{{Cite web|url=https://www.ft.com/content/1def1222-0dde-11e5-9a65-00144feabdc0|title=Subscribe to read | Financial Times|website=Financial Times}}</ref>
'''Gagal bayar'''
Berau Capital Resources Pte menerbitkan 12,5% utang senior ssnilai US$450 juta pada tahun 2015. PT Berau Coal Energy juga menerbitkan 7,25% utang senior senilai US$500 juta pada tahun 2017. Kedua utang senior tersebut seharusnya direstrukturisasi melalui sebuah perjanjian dengan para pemenangnya,<ref>{{Cite web|url=https://www.reuters.com/article/sinarmas-berau-energy-idUSL4N0ZU1LJ20150714|title=Indonesia's Sinar Mas to restructure Berau Coal's $950 mln debt-Investor Daily|date=14 July 2015|agency=Reuters}}</ref> namun Berau Coal kemudian tidak melanjutkan penyusunan perjanjian tersebut. Utang senior tahun 2015 dan 2017 pun saat ini berstatus gagal bayar. Sejak bulan Juli 2015, Berau Group telah mengajukan empat<ref name="ReferenceA">Debtwire, ‘Berau creditor Argentem loses battle to block Singapore scheme meeting, but wins on class issue’, 20 February 2018</ref> skema pengaturan ataupun prosiding moratorium,<ref name="ReferenceA"/> dengan klausa yang dideskripsikan sebagai "terang-terangan menghina", karena saat itu harga batu bara global sedang naik dua kali lipat.<ref>{{Cite web|url=https://www.ifre.com:443/story/1441113/beraus-low-brow-offer-is-pause-for-thought-ynbylnq7q9|title=Berau's low-brow offer is pause for thought | IFR|website=IFRe}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://markets.businessinsider.com/commodities/coal-price|title=Coal PRICE Today | Markets Insider|first=finanzen net|last=GmbH|website=Business Insider}}</ref> Pada akhirnya, tidak ada skema yang berhasil disepakati.<ref>{{Cite web|url=https://eoasis.rajahtann.com/eoasis/lu/pdf/2018-03_Release-of-Claims-Against-3rd-Parties.pdf|title=<!--ACTUAL ARTICLE TITLE BELONGS HERE! original text: eoasis.rajahtann.com/eoasis/lu/pdf/2018-03_Release-of-Claims-Against-3rd-Parties.pdf}-->}}</ref>
'''Penghentian perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia'''
Berau Coal Energy telah dikeluarkan dari Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 16 November 2017, pasca sejumlah penghentian dalam dua tahun terakhir, serta karena gagal menyerahkan laporan tahunan dan pernyataan keuangan secara tepat waktu sejak tahun 2014.<ref>{{Cite web|url=https://www.idnfinancials.com/n/13322/Berau-Coal-will-be-delisted-on-November-16|title=Berau Coal will be delisted on November 16|date=18 October 2017|website=IDN Financials|access-date=22 November 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20181122052130/https://www.idnfinancials.com/n/13322/Berau-Coal-will-be-delisted-on-November-16|archive-date=22 November 2018|url-status=dead}}</ref>
'''Kasus Pengadilan New York'''
Pada bulan April 2019, pasca gagal terbayarnya dua utang senior yang bernilai sekitar USD 1 milyar, [[keluarga Widjaja]] pun dibawa ke pengadilan di New York oleh para investor Berau Coal, untuk meminta ganti rugi sebesar USD 165 juta ditambah bunga. Penasehat hukum para penggugat, yakni sebuah [[pengelola investasi global]] asal New York, mengklaim di pengadilan bahwa sejumlah taktik digunakan oleh [[keluarga Widjaja]] selama proses restrukturisasi APP. Financial Times<ref>{{Cite web|url=https://www.ft.com/content/f6eb7558-5f14-11e9-b285-3acd5d43599e|title=Subscribe to read|website=Financial Times|access-date=29 April 2019}}</ref> mencatat bahwa kasus ini terjadi saat "kekhawatiran mulai muncul terhadap kondisi ekonomi dan politik di Indonesia".
Pada bulan April 2019, para juri di Pengadilan Tinggi New York setuju untuk mengabulkan tuntutan para penggugat, yakni ganti rugi dengan total lebih dari $170 juta.
== Referensi ==
{{Reflist}}
==Pranala luar==
* [http://www.beraucoalenergy.co.id Official company site]
{{Sinar Mas}}
{{Pertambangan di Indonesia}}
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
|