Kabupaten Gunungkidul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lampyridae2000 (bicara | kontrib)
k Merapikan teks
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(336 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati2
{{dati2|nama=Kabupaten Gunungkidul
|settlement_type = Kabupaten
|provinsi=[[Daerah Istimewa Yogyakarta|D.I. Yogyakarta]]
|nama = Kabupaten Gunungkidul
|ibukota=[[Wonosari]]
|nama_lain = Gunung Kidul
|luas=1485.36
|translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]
|penduduk=748119
|translit_lang1_info1 = ꦒꦸꦤꦸꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀
|penduduktahun=2010
|lambang = Seal of Gunungkidul Regency.svg
|kepadatan=462
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|kecamatan=18
|perrow = 1/2
|kelurahan=144
|image1=Ngobaran beach gunung kidul (7762200868).jpg
|kodearea=0274
|caption1=<center>Kawasan Pantai Ngobaran
| dau = Rp. 572.300.004.000,-
|image2=Gondala pantai Timang - Gunung Kidul, DIY.jpg
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
|caption2=<center>Gondala Pantai Timang
|lambang= [[Berkas:Lambang_Kabupaten_Gunung_Kidul.jpg|80px]]
|image3=03 ArfaniMujib.jpg
|peta= [[Berkas:Lokasi DIY Kabupaten Gunungkidul.svg|300px]]
|caption3=<center>Gua Song Gilap
|koordinat=-
|dasar hukum=UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950
|tanggal=15 Agustus 1950
|motto=Handayani (Hijau, Aman, Normatif, Dinamis, Amal, Yakin, Asah Asih Asuh, Nilai Tambah, Indah)
|kepala daerah=[[Bupati]]
|nama kepala daerah= Hj. Badingah, SSos.
|web=http://www.gunungkidulkab.go.id/
}}
|motto = Dhaksinarga Bhumikarta<br/>{{small|{{lang icon|Jawa Kuno|Jawa Kuno}} Pegunungan Selatan (Gunungkidul) yang subur makmur negerinya}}
|julukan = {{hlist|Gaplek|Tiwul|Bumi Handayani|Yogyakarta Lantai Dua}}
|semboyan = Gunungkidul HANDAYANI<br/>(Hijau, Aman, Normatif, Dinamis, Amal, Yakin, Asah Asih Asuh, Nilai Tambah, Indah)
|provinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|ibukota = [[Wonosari, Gunungkidul|Wonosari]]
|kapanewon = 18
|kalurahan = 144
|dasar hukum = UU 15 Tahun 1950, PP No 32 tahun 1950
|tanggal =
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1831|5|27}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Sunaryanta|H. Sunaryanta]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = Heri Susanto
|sekretaris daerah = Drajad Nuswatoro
|ketua DPRD = Endah Subekti Kuntariningsih
|luas = 1485,36
|luasref =
|penduduk = 776584
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,52% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 3,28% [[Kekristenan]]
** 1,64% [[Protestan]]
** 1,64% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,12% [[Hindu]] |0,05% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,03% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/><ref name=Agama>{{cite web|url = https://kependudukan.jogjaprov.go.id/statistik/penduduk/agama/1/0/00/03/34.ez|title = Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Gunungkidul 2014|last = |first = |website = |publisher = Pemprov D.I Yogyakarta|accessdate = 21 Januari 2021|archive-date = 2021-06-17|archive-url = https://web.archive.org/web/20210617061426/https://kependudukan.jogjaprov.go.id/statistik/penduduk/agama/1/0/00/03/34.ez|dead-url = yes}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Jawa|Jawa]].
|IPM = {{increase}} 70,16 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=4 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 274
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|558xx – 558xx]]
|nomor_polisi = AB
|apbd =
|pad =
|dau = Rp 965.080.463.000,00- ([[2019]]) <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora = [[Nangka]]<ref name="florafauna">Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 3 tahun 1999</ref>
|fauna = [[Lebah madu]]<ref name="florafauna"/>
|web = {{URL|http://www.gunungkidulkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Gunungkidul''' ({{lang-jv|꧋ ꦒꦸꦤꦸꦁꦏꦶꦢꦸꦭ꧀ ꧉}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di Kapanewon [[Wonosari, Gunungkidul|Wonosari]]. Nama kabupaten ini berasal dari [[Bahasa Jawa]], yaitu "Gunungkidul" ({{lang-id|gunung di selatan}}), yang wilayahnya terletak di jajaran [[Pegunungan Sewu]], Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Dengan luas sekitar sepertiga dari luas daerah induknya, kepadatan penduduk di kabupaten ini relatif rendah daripada kabupaten-kabupaten yang lainnya. Populasi Gunungkidul pada tahun [[2021]] berjumlah 758.168 jiwa, [[laki-laki]] 374.558 jiwa dan [[perempuan]] 383.610 jiwa. Dan pada pertengahan 2024, jumlah penduduk Gunungkidul sebanyak 776.584 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=24 Agustus 2024|format=Visual}}</ref>
'''Kabupaten Gunungkidul''' ([[bahasa Jawa]]: [[Hanacaraka]], ???????????; [[huruf Latin|Latin]], ''Gunungkidul'') adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah '''Wonosari'''. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi [[Jawa Tengah]] di utara dan timur, [[Samudra Hindia]] di selatan, serta [[Kabupaten Bantul]] dan [[Kabupaten Sleman]] di barat. Kabupaten Gunungkidul terdiri atas 18 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas sejumlah [[desa]] dan [[kelurahan]]. Pusat pemerintahan di Kecamatan [[Wonosari]].
Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari [[Pegunungan Sewu]]. Gunungkidul dikenal sebagai daerah tandus namun menyimpan beragam potensi, baik wisata, budaya maupun kuliner yang unik.
 
Kabupaten ini berbatasan dengan [[Provinsi Jawa Tengah]] di sebelah utara dan sebelah timur, [[Samudra Hindia]] di sebelah selatan, serta [[Kabupaten Bantul]] dan [[Kabupaten Sleman]] di sebelah barat. Kabupaten Gunungkidul memiliki 18 [[kapanewon]].<ref name="DUKCAPIL"/> Sebagian besar wilayah [[kabupaten]] ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari [[Pegunungan Sewu]]. Gunungkidul dikenal sebagai daerah tandus dan sering mengalami [[kekeringan]] di [[musim kemarau]], akan tetapi menyimpan kekhasan sejarah yang unik, selain potensi [[pariwisata]], [[budaya]], maupun [[kuliner]]nya.
== Sejarah ==
Pada waktu Gunungkidul masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang dihuni beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa tersebut adalah Pongangan, yang dipimpin oleh R. Dewa Katong saudara raja Brawijaya. Setelah R Dewa Katong pindah ke desa Katongan 10 km utara Pongangan, puteranya yang bernama R. Suromejo membangun desa Pongangan, sehingga semakin lama semakin rama. Beberapa waktu kemudian, R. Suromejo pindah ke Karangmojo.
Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya, Tumenggung Prawiropekso menasehati R. Suromejo agar meminta ijin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.
R. Suromejo tidak mau, dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjodirjo yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831. Gunungkidul (selain Ngawen sebagai daerah enclave Mangkunegaran) menjadi kabupaten di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta.
Mas Tumenggung Pontjodirjo diganti Mas Tumenggung Prawirosetiko, yang mengalihkan kedudukan kota kabupaten dari Ponjong ke Wonosari.
 
Makanan ringan dan makanan tradisional dari Gunungkidul termasuk "Gathot" dan "Thiwul". Mereka terbuat dari Singkong Fermentasi dan Singkong Kering.
Menurut Mr R.M Suryodiningrat dalam bukunya ”Pep alam bukunya ''Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk'', berdirinya Gunungkidul (daerah administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta. Disebutkan bahwa ''”Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen opak. Poeniko siti maosan dalem sami kaliyan Montjanagari ing jaman kino, dados bawah ipun Pepatih Dalem. Ing tahoen 1831 Nagoragung sarta Mantjanagari-nipoen Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados 3 wewengkon, dene Pangagengipoen wewengkon satoenggal-satoenggalipoen dipoen wastani Boepati Wadono Distrik kaparingan sesebatan Toemenggoeng, inggih poeniko Sleman (Roemijin Denggong), Kalasan serta Bantoel. Siti maosan dalem ing Pengasih dipoen koewaosi dening Boepati Wedono Distrik Pamadjegan Dalem. Makanten oegi ing Sentolo wonten pengageng distrik ingkang kaparingan sesebatan Riya. Goenoengkidoel ingkang nyepeng siti maosan dalem sesebatan nipoen Riya.”''
Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten Gunungkidul dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari '''Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758''' dan dikuatkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 tentang Penetapan hari, tanggal bulan dan tahun Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh bupati saat itu Drs KRT Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985.
Sedangkan secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan berkedudukan di Wonosari sebagai ibukota kabupaten, ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat.
Guna mengabadikan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul dibangun prasasti berupa tugu di makam bupati pertama Mas Tumenggung Pontjodirjo dengan bertuliskan Suryo sangkala dan Condro sangkala berbunyi : NYATA WIGNYA MANGGALANING NATA ” HANYIPTA TUMATANING SWAPROJO” Menuruut Suryo sangkala tahun 1831 dibalik 1381, sedang Condro sangkala 1758 dibalik 8571.
 
Pesisir selatan Gunungkidul memiliki beberapa pantai yaitu Baron, Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang, Sundak, Siung, Wediombo, Jungwok, Greweng, Sedahan dan Sadeng. Beberapa pantai ini menyediakan ikan segar dan hasil laut lainnya yang dipasok oleh nelayan setempat. Yang paling terkenal adalah Pantai Baron. Ada sebuah taman di sebelah pantai yang dikelilingi oleh restoran seafood dan hostel. Ada pasar ikan segar di sisi timur pantai. Di sisi barat, sungai mengalir keluar dari gua yang hampir setinggi laut di sisi punggungan barat. Pantainya sendiri berwarna khaki dan terbentang dengan perahu nelayan tradisional. Di samping pantai utama, terdapat satu kilometer pantai pasir putih yang terletak di balik punggungan timurnya. Itu bisa dicapai dengan sedikit pendakian.
=== Zaman Prasejarah ===
Gunungkidul telah dihuni oleh spesies manusia sejak 700 ribu tahun lalu{{citation needed}}. Banyak ditemukan bukti-bukti arkeologis keberadaan manusia tersebut yang ditemukan di [[gua|gua-gua]] & [[ceruk|ceruk-ceruk]] di [[karst|perbukitan karst]] Gunungkidul, terutama di [[Ponjong, Gunungkidul|Kecamatan Ponjong]]. Kecenderungan manusia menempati Gunungkidul saat itu disebabkan sebagian besar dataran rendah di Yogyakarta masih digenangi air.<ref name="A">[http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/11/15555379/melacak.manusia.purba.gunung.kidul Kompas - Melacak manusia purba Gunungkidul] diakses pada 6 November 2009</ref> Kedatangan manusia pertama di Gunungkidul terjadi pada akhir periode [[Pleistosen]]. Saat itu, manusia [[Ras Australoid]] bermigrasi dari [[Pegunungan Sewu]] di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] melewati lembah-lembah karst [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]] hingga akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Gunungkidul melalui [[Sungai Bengawan Solo|jalur Bengawan Solo]] purba.<ref name="B">Kompas - Daya Adaptasi Penghuni Lembah Karst diakses 28 Agustus 2006</ref>
 
== Geografi ==
Dari sekitar 460 gua karst di Gunungkidul, hampir setengahnya menjadi hunian manusia purba. Dari 72 gua horizontal di ujung utara Gunung Sewu, tepatnya di Kecamatan Ponjong yang terapit Ledok Wonosari di barat dan Ledok Baturetno di timur, 14 goa di antaranya merupakan bekas hunian manusia purba, dan dua di antaranya sudah diekskavasi yaitu Song Bentar dan Song Blendrong.<ref name="B"/> Di ceruk Song Bentar yang pernah menjadi hunian ''[[Homo sapiens]]'' ditemukan delapan individu yang terdiri dari: 5 dewasa, 2 anak-anak, dan 1 bayi juga ditemukan alat-alat batu seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah. Sementara di Song Blendrong ditemukan banyak tulang, peralatan batu, tanduk, dan serut kerang yang berserakan di lantai ceruk.<ref name="A"/>
Sesuai namanya, Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh pegunungan yang merupakan bagian barat dari [[Pegunungan Sewu]] atau Pegunungan Kapur Selatan (dari nama alias inilah, penamaan '''''"Gunungkidul"''''' diturunkan), yang membentang di [[Pulau Jawa]] bagian selatan mulai dari kawasan tersebut ke arah timur hingga [[Kabupaten Tulungagung]].
 
[[Pegunungan Sewu]] terbentuk dari batu [[gamping]], menandakan bahwa pada masa lalu merupakan dasar laut. Temuan-temuan fosil hewan laut purba mendukung anggapan ini. Kawasan ini mulai menjadi daratan akibat pengangkatan-pengangkatan tektonik dan vulkanik sejak Kala [[Miosen]]<ref name="Bemm">Bemmelen RG van. 1949. The Geology of Indonesia. Government Printing Office, Den Haag.</ref>
Selain itu, di [[Goa Seropan]] di [[Semanu, Gunungkidul|Kecamatan Semanu]] juga ditemukan bukti keberadaan manusia purba. Di lorong lama gua itu banyak ditemukan cetakan tulang purba di dinding-dinding lorong. Sementara di lorong baru, yang berada pada kedalaman 60 m, dan baru muncul setelah terjadinya banjir di sungai bawah tanah tahun 2008, ditemukan potongan tulang kaki, gigi, dan rusuk mamalia.<ref name="A"/>
 
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu kotanya di Kapanewon Wonosari. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kapanewon Wonosari terletak di sebelah tenggara Kota Yogyakarta (Ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta), dengan jarak ± 39&nbsp;km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18 Kapanewon dan 144 desa.
== Pusaka ==
* [[Tombak Kyai Marga Salurung]]
 
=== Batas wilayah ===
[[Pusaka]] Tombak Kyai Marga Salurung merupakan pusaka pemberian dari Raja Yogyakarta, [[Hamengkubuwono X]] pada [[Minggu]] [[27 Mei]] [[2001]], saat Perayakan Hari Jadi ke-170 Kabupaten Gunungkidul.
Batas wilayah kabupaten Gunungkidul antara lain;
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Sleman]] dan [[Provinsi Jawa Tengah]]
|selatan = [[Samudra Hindia]]
|barat = [[Kabupaten Bantul]]
|timur = [[Provinsi Jawa Tengah]]
}}
 
=== Topografi ===
Tombak pusaka yang memiliki dhapur baru cekel, warangka kajeng sanakeling melambangkan agar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap memiliki tekad utama untuk mencapai cita-cita luhur yang berakar kuat dan selalu berpihak kepada rakyat. Para pemimpin dan rakyatnya memiliki sikap salurung atau searah setujuan, seia sekata, saiyeg-saeka- kapti dalam koridor demokrasi yang berarti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, yang sadar haknya, namun juga menghormati hak orang lain dan tahu pasti kewajibannya.
Berdasarkan kondisi [[topografi]] '''''Kabupaten Gunungkidul''''' dibagi menjadi 3 (tiga) '''''zona''''' pengembangan, yaitu:
* '''Zona Utara''' disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200 m–700 m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit, terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m-12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan batuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi : [[Patuk, Gunungkidul|Kapanewon Patuk]], [[Gedangsari, Gunungkidul|Kapanewon Gedangsari]], [[Nglipar, Gunungkidul|Kapanewon Nglipar]], [[Ngawen, Gunungkidul|Kapanewon Ngawen]], [[Semin, Gunungkidul|Kapanewon Semin]], dan [[Ponjong, Gunungkidul|Kapanewon Ponjong]] bagian utara.
* '''Zona Tengah''' disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari, dengan ketinggian 150 m–200 mdpl. Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan [https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-grumusol grumosol] hitam dengan bahan induk batuan kapur. Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, akan tetapi disaat musim kemarau kering. Kedalaman air tanah berkisar antara 60 m–120 m di bawah permukaan tanah. Wilayah Zona Tengah ini meliputi : [[Playen, Gunungkidul|Kapanewon Playen]], [[Wonosari, Gunungkidul|Kapanewon Wonosari]], [[Karangmojo, Gunungkidul|Kapanewon Karangmojo]], [[Ponjong, Gunungkidul|Kapanewon Ponjong]] bagian tengah dan [[Semanu, Gunungkidul|Kapanewon Semanu]] bagian utara.
* '''Zona Selatan''' disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu ('''Duizon gebergton''' atau '''Zuider gebergton'''), dengan ketinggian 0 m–300 mdpl. Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut ('''''Conical limestone''''') dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah. Zona Selatan ini meliputi: [[Saptosari, Gunungkidul|Kapanewon Saptosari]], [[Paliyan, Gunungkidul|Kapanewon Paliyan]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]], [[Rongkop, Gunungkidul|Kapanewon Rongkop]], [[Tanjungsari, Gunungkidul|Kapanewon Tanjungsari]], [[Tepus, Gunungkidul|Kapanewon Tepus]], [[Purwosari, Gunungkidul|Kapanewon Purwosari]], [[Panggang, Gunungkidul|Kapanewon Panggang]], [[Ponjong, Gunungkidul|Kapanewon Ponjong]] bagian selatan, dan [[Semanu, Gunungkidul|Kapanewon Semanu]] bagian selatan.
 
=== Klimatologi ===
* Tombak Kyai Panjolo Panjul
Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim '''[[iklim muson tropis|monsun tropis]]''' (''Am''), dengan topografi wilayah yang didominasi dengan daerah kawasan perbukitan karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan karst yang banyak terdapat goa-goa alam dan juga sungai bawah tanah yang mengalir. Dengan kondisi tersebut menyebabkan kondisi lahan di kawasan selatan kurang subur yang berakibat budidaya pertanian di kawasan ini kurang optimal.
* Songsong (Payung) Kyai Robyong
 
Kondisi [[klimatologi]] Kabupaten Gunungkidul secara umum menunjukkan kondisi sebagai berikut:
== Kondisi Umum ==
* Curah hujan rata-rata pada Tahun 2010 sebesar 1.954,43&nbsp;mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130 hari per tahun. Bulan basah 7 bulan, sedangkan bulan kering berkisar 5 bulan. Wilayah Kabupaten Gunungkidul sebelah utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi dibanding wilayah tengah dan selatan. Wilayah Gunungkidul wilayah selatan mempunyai awal hujan paling akhir.
=== Geografi ===
* Suhu udara rata-rata harian 27,7&nbsp;°C, suhu minimum 23,2&nbsp;°C dan suhu maksimum 32,4&nbsp;°C.
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa YogyAkarta. Kota Wonosari terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa.
* Kelembaban nisbi berkisar antara 80 %–85 %, tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim.
{{Gunung Kidul weatherbox}}
 
== Sejarah ==
Letak geografi :
=== Prasejarah ===
110O 21' sampai 110O 50' BUJUR TIMUR
Dari temuan-temuan [[arkeologi]], kawasan Gunungkidul diperkirakan telah dihuni oleh [[manusia]] (''Homo sapiens'') sejak 700 ribu tahun lalu.<ref name="kompas">Kusuma M. [http://sains.kompas.com/read/2009/10/11/15555379/melacak.manusia.purba.gunung.kidul Melacak Manusia Purba Gunung Kidul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130324033741/http://sains.kompas.com/read/2009/10/11/15555379/Melacak.Manusia.Purba.Gunung.Kidul |date=2013-03-24 }}. Kompas daring. Edisi Minggu, 11 Oktober 2009. Diakses 15 Juni 2014</ref> Banyak ditemukan petunjuk keberadaan manusia yang ditemukan di [[gua|gua-gua]] & [[ceruk|ceruk-ceruk]] di [[karst|perbukitan karst]] Gunungkidul, terutama di [[Ponjong, Gunungkidul|Kapanewon Ponjong]]. Kecenderungan manusia menempati Gunungkidul saat itu disebabkan sebagian besar dataran rendah di Yogyakarta masih digenangi air.<ref name="A">[http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/11/15555379/melacak.manusia.purba.gunung.kidul Kompas - Melacak manusia purba Gunungkidul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091015140626/http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/11/15555379/melacak.manusia.purba.gunung.kidul |date=2009-10-15 }} diakses pada 6 November 2009</ref> Kedatangan manusia pertama di Gunungkidul terjadi pada akhir periode [[Pleistosen]]. Saat itu, manusia [[Ras Australoid]] bermigrasi dari [[Pegunungan Sewu]] di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] melewati lembah-lembah karst [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]] hingga akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Gunungkidul melalui [[Sungai Bengawan Solo|jalur Bengawan Solo]] purba.<ref name="B">Kompas - Daya Adaptasi Penghuni Lembah Karst diakses 28 Agustus 2006</ref>
7O 46' sampai 8O 09' LINTANG SELATAN
 
Dari sekitar 460 gua karst di Gunungkidul, hampir setengahnya menjadi hunian manusia purba. Dari 72 gua horizontal di ujung utara Gunung Sewu, tepatnya di Kapanewon Ponjong yang terapit Ledok Wonosari di barat dan Ledok Baturetno di timur, 14 goa di antaranya merupakan bekas hunian manusia purba, dan dua di antaranya sudah diekskavasi yaitu Song Bentar dan Song Blendrong.<ref name="B"/> Di ceruk Song Bentar yang pernah menjadi hunian ''[[Homo sapiens]]'' ditemukan delapan individu yang terdiri dari: 5 dewasa, 2 anak-anak, dan 1 bayi juga ditemukan alat-alat batu seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah. Sementara di Song Blendrong ditemukan banyak tulang, peralatan batu, tanduk, dan serut kerang yang berserakan di lantai ceruk.<ref name="A"/>
=== Batas wilayah ===
 
Selain itu, di [[Goa Seropan]] di [[Semanu, Gunungkidul|Kapanewon Semanu]] juga ditemukan bukti keberadaan manusia purba. Di lorong lama gua itu banyak ditemukan cetakan tulang purba di dinding-dinding lorong. Sementara di lorong baru, yang berada pada kedalaman 60 m, dan baru muncul setelah terjadinya banjir di sungai bawah tanah tahun 2008, ditemukan potongan tulang kaki, gigi, dan rusuk mamalia.<ref name="A"/>
* Utara : Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman
* Timur : Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
* Selatan : Samudra Hindia atau sering disebut dengan Pantai Laut Selatan
* Barat :Kecamatan [[Imogiri]], [[Pundong, Bantul|Pundong]],Dlingo, Piyungan, Kabupaten Bantul
 
=== TopografiBerdirinya Kabupaten ===
Pada waktu Gunungkidul masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang dihuni beberapa orang pelarian dari [[Majapahit]]. Desa tersebut adalah [[Karangmojo, Karangmojo, Gunungkidul|Pongangan]], yang dipimpin oleh '''''R. Dewa Katong''''' saudara raja Brawijaya. Setelah R. Dewa Katong pindah ke [[Katongan, Nglipar, Gunungkidul|Desa Katongan]] 10&nbsp;km utara Pongangan, puteranya yang bernama '''''R. Suromejo''''' membangun [[Karangmojo, Karangmojo, Gunungkidul|Desa Pongangan]], sehingga semakin lama semakin ramai.
Berdasarkan kondisi [[topografi]] Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu :
* Zona Utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200 m - 700 m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit, terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m-12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan bataun induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Kecamatan Ponjong bagian utara.
Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja Mataram [[Sunan Amangkurat II|'''''Sunan Amangkurat Amral''''']] yang berkedudukan di [[Kartosuro]]. Kemudian ia mengutus ''Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso'' agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya, Tumenggung Prawiropekso menasihati R. Suromejo agar meminta izin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.
* Zona Tengah disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari, dengan ketinggian 150 m - 200 mdpl. Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, tetapi dimusim kemarau kering. Kedalaman air tanah berkisar antara 60 m - 120 m dibawah permukaan tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian tengah dan Kecamatan Semanu bagian utara.
* Zona Selatan disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu (Duizon gebergton atau Zuider gebergton), dengan ketinggian 0 m - 300 mdpl. Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut (Conical limestone) dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah. Zone Selatan ini meliputi Kecamatan Saptosari, Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang, Ponjong bagian selatan, dan Kecamatan Semanu bagian selatan.
R. Suromejo tidak mau dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. '''''Ki Pontjodirjo''''' yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri. Kemudian oleh '''''[[Pangeran Sambernyowo]]''''' diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831. ''Daerah Gunungkidul'' (selain Ngawen sebagai daerah enclave Mangkunegaran) menjadi kabupaten di bawah kekuasaan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|'''''Kasultanan Yogyakarta''''']].
 
Mas Tumenggung Pontjodirjo digantikan oleh '''''Mas Tumenggung Prawirosetiko (R. Tumenggung Prawirosetiko)''''', yang mengalihkan kedudukan kota kabupaten dari [[Ponjong, Gunungkidul|Kapanewon Ponjong]] ke [[Wonosari, Gunungkidul|Kapanewon Wonosar]]<nowiki/>i ('''''[[Wonosari, Gunungkidul|Kota Wonosari]]''''').
=== Klimatologi ===
 
Menurut Mr. '''''R.M Suryodiningrat''''' dalam bukunya ”'''''Peprentahan Praja Kejawen'''''” yang dikuatkan buku '''''de Vorstenlanden''''' terbitan 1931 tulisan [[G.P. Rouffaer]], dan pendapat B.M.Mr. [[A.K. Pringgodigdo]] dalam bukunya '''Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk''', berdirinya Gunungkidul (daerah administrasi) tahun 1831 setahun seusai [[Perang Diponegoro]], bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta. Disebutkan bahwa ''”'''Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen opak. Poeniko siti maosan dalem sami kaliyan Montjanagari ing zaman kino, dados bawah ipun Pepatih Dalem. Ing tahoen 1831 Nagoragung sarta Mantjanagari-nipoen Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados 3 wewengkon, dene Pangagengipoen wewengkon satoenggal-satoenggalipoen dipoen wastani Boepati Wadono Distrik kaparingan sesebatan Toemenggoeng, inggih poeniko Sleman (Roemijin Denggoeng), Kalasan sarta Bantoel. Siti maosan dalem ing Pengasih dipoen koewaosi dening Boepati Wedono Distrik Pamadjegan Dalem. Makanten oegi ing Sentolo wonten pengageng distrik ingkang kaparingan sesebatan Riya. Goenoengkidoel ingkang nyepeng siti maosan dalem sesebatan nipoen Riya.'''”''
Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim tropis, dengan topografi wilayah yang didominasi dengan daerah kawasan perbukitan karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan karst yang banyak terdapat goa-goa alam dan juga sungai bawah tanah yang mengalir. Dengan kondisi tersebut menyebabkan kondisi lahan di kawasan selatan kurang subur yang berakibat budidaya pertanian di kawasan ini kurang optimal.
Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten Gunungkidul dengan [[Wonosari, Gunungkidul|Wonosari]] sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari '''Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758''' dan dikuatkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No: 70/188.45/6/1985 tentang Penetapan hari, tanggal bulan dan tahun Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh bupati saat itu Drs. K.R.T. Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985.
Sedangkan secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan berkedudukan di [[Wonosari, Gunungkidul|Wonosari]] sebagai [[ibu kota kabupaten]], ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh K.R.T. Labaningrat.
 
=== Pusaka ===
Kondisi [[klimatologi]] Kabupaten Gunungkidul secara umum menunjukkan kondisi sebagai berikut:
* [[Tombak Kyai Marga Salurung]]
* Curah hujan rata-rata pada Tahun 2010 sebesar 1.954,43 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 103 hari/ tahun. Bulan basah 7 bulan, sedangkan bulan kering berkisar 5 bulan. Wilayah Kabupaten Gunungkidul sebelah utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi dibanding wilayah tengah dan selatan. Wilayah Gunungkidul wilayah selatan mempunyai awal hujan paling akhir.
[[Pusaka]] Tombak Kyai Marga Salurung merupakan pusaka pemberian dari Raja Yogyakarta, [[Hamengkubuwono X]] pada [[Minggu]] [[27 Mei]] [[2001]], saat Perayakan Hari Jadi ke-170 ''Kabupaten Gunungkidul''. Tombak pusaka yang memiliki dhapur baru cekel, warangka kajeng sanakeling melambangkan agar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap memiliki tekad utama untuk mencapai cita-cita luhur yang berakar kuat dan selalu berpihak kepada rakyat. Para pemimpin dan rakyatnya memiliki sikap salurung atau searah setujuan atau seiya sekata.
* Suhu udara rata-rata harian 27,7° C, suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4°C.
 
* Kelembaban nisbi berkisar antara 80 % - 85 %, tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim.
'''''([https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/hari-keistimewaan#:~:text=Saiyeg%20Saeka%20Kapti%20ini%20memiliki,%2C%20persaudaraan%2C%20dan%20gotong%20royong. saiyeg saeka kapti])''''' ini memiliki arti '''''kerukunan, persaudaraan, dan gotong royong''''' atau dalam koridor demokrasi yang berarti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, yang sadar haknya, tetapi juga menghormati hak orang lain dan tahu pasti kewajibannya.
* Tombak Kyai Panjolo Panjul
* Songsong (Payung) Kyai Robyong
 
== Pemerintahan ==
=== Kepala daerah ===
{{utama|Daftar Bupati Gunungkidul}}
 
{| class="wikitable" style="background:#eeee; float:center; text-align:center"
! No.
! colspan="2" |Bupati
! Awal
! Akhir
! colspan="2" |Wakil Bupati
|-
|27
|[[Berkas:Sunaryanta.jpg|100px]]
|[[Sunaryanta]]
|26 Februari 2021
|''[[Petahana]]''
|[[Berkas:Wakil Bupati HERI SUSANTO.jpg|100px]]
|Heri Susanto
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gunungkidul}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gunungkidul#Komposisi}}
 
=== PotensiKapanewon ===
{{utama|Daftar kapanewon dan kalurahan di Kabupaten Gunungkidul}}
{{:Daftar kapanewon dan kalurahan di Kabupaten Gunungkidul}}
 
== Ekonomi ==
Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Pertanian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa : batu kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa. Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo. Potensi hasil laut dan wisata sangat besar dan terbuka untuk dikembangkan.Potensi lainnya adalah industri kerajinan, makanan, pengolahan hasil pertanian yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan.
Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, Perkebunan, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Pertanian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa : batu kapur, batu apung, [[kalsit]], [[zeolit]], [[bentonit]], tras, [[kaolin]] dan pasir [[kuarsa]]. Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km dari Kapanewon Purwosari sampai Kapanewon Girisubo. Potensi hasil laut dan wisata sangat besar dan terbuka untuk dikembangkan.Potensi lainnya adalah industri kerajinan, makanan, pengolahan hasil pertanian yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan.
 
=== SosialKebudayaan Budaya ===
Bentuk wilayah atau fisografi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola kehidupan sosial budaya pada masyarakat. Unsur sosial budaya merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan, hal ini terkait perencanaan, sasaran, dan capaian target kinerja pembangunan. Karakteristik sosial budaya masyarakat Gunungkidul adalah masyarakat tradisional yang masih memegang teguh budaya luhur warisan nenek moyang. Sehingga dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah berupaya untuk mengadopsi karakteristik sosial budaya agar dapat berimprovisasi dengan kultur masyarakat yang ada.
Masyarakat Kabupaten Gunungkidul secara umum menggunakan bahasa lokal (bahasa jawa) dalam berkomunikasi, sementara bahasa nasional (bahasa Indonesia) secara resmi dipakai dalam lingkungan formal (kantor, pendidikan, fasilitas umum, dan lain-lain).
Baris 99 ⟶ 166:
Organisasi kesenian sebagai budaya yang terus dipupuk dan dilestarikan oleh masyarakat berjumlah 1.878 organisasi, dengan tokoh pemangku adat berjumlah 144 orang. Sementara itu desa budaya yang dikembangkan oleh pemerintah untuk menunjang kesejahteraan masyarakat sebanyak 10 desa budaya, cagar budaya yang dimiliki sebanyak 5 buah serta benda cagar budaya sejumlah 692 buah yang tersebar di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
 
=== KecamatanBahasa ===
Menurut [[Badan Bahasa]], [[bahasa Jawa]] dialek Yogya-Solo merupakan [[bahasa daerah]] yang dituturkan mayoritas penduduk Kabupaten Gunungkidul.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta|title=Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=23 Mei 2020|archive-date=2020-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20200801083507/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta|dead-url=no}}</ref> Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kabupaten Gunungkidul.<ref>{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|title=Statistik Kebahasaan 2019|last=|first=|date=2019|publisher=Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=9786028449182|location=Jakarta|pages=4|url-status=live|access-date=2020-05-23|archive-date=2020-04-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200430141420/http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|dead-url=no}}</ref> Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul adalah [[bahasa Indonesia]].
 
== Transportasi ==
* Gedangsari
Kabupaten Gunungkidul yang merupakan [[Jalan Lintas Selatan|jalur lintas selatan jawa]] yang menghubungkan dari [[Cilacap]] sampai [[Wonogiri]], serta dari [[Kota Yogyakarta]] via [[Kabupaten Bantul]].
* Girisubo
* Karangmojo
=== Angkutan Antar Kota ===
* Ngawen
Terminal Wonosari Merupakan Terminal Terbesar Di Gunungkidul, Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) Tujuan [[Jabodetabek]] mangkal di Wonosari ini.
* Nglipar
Berikut adalah operator Bus Tujuan Wonosari:
* Paliyan
 
* Panggang
* Maju Lancar
* Patuk
* PlayenSantoso
* Putera Mulya
* Ponjong
* dan masih banyak lagi
* Purwosari
Selain itu, terdapat pula bus AKAP yang memiliki tujuan daerah lain di Gunungkidul seperti di Semin yang dilayani oleh P.O. (Perusahaan Otobus) Rosalia Indah.
* Rongkop
* Saptosari
* Semanu
* Semin
* Tanjungsari
* Tepus
* Wonosari
 
=== BupatiAngkutan udara ===
Landasan Udara Gading merupakan lanud yang ada di Gunungkidul, yang digunakan untuk keperluan Militer.
# Mas Tumenggung Pontjodirjo
# Raden Tumenggung Prawirosetiko
# Raden Tumenggung Suryokusumo
# Raden Tumenggung Tjokrokusumo
# Raden Tumenggung Padmonegoro
# Raden Tumenggung Danuhadiningrat
# Raden Tumenggung Mertodiningrat
# KRT.Yudodiningrat
# KRT.Pringgodiningrat
# KRT.Djojodiningrat
# KRT.Mertodiningrat
# KRT.Dirjodiningrat
# KRT.Tirtodiningrat
# KRT.Suryaningrat
# KRT.Labaningrat
# KRT.Brataningrat
# KRT.Wiraningrat
# Prawirosuwignyo
# KRT.Djojodiningrat,BA
# Ir.Raden Darmakun Darmokusumo
# Drs.KRT.Sosrodiningrat
# Ir.Soebekti Soenarto
# KRT.Harsodingrat,BA
# Drs.KRT.Hardjohadinegoro (Drs.Yoetikno)
# Suharto,SH
# Prof.Dr Ir Sumpeno Putro, MSc
# Hj Badingah SSos (Bupati saat ini).
 
== Potensi Pariwisata ==
=== Wisata Pantai ===
[[Berkas:Pantai_seruni.jpg|jmpl|280px|Pantai Seruni]]
Gunungkidul memiliki puluhan pantai indah nak eksotis di pesisir selatan. Tak kurang dari limapuluhan pantai berjajar dari ujung barat hingga ujung timur. Beberapa pantai yang menjadi tujuan wisata utama antara lain:
[[Berkas:Pantai Gesing.jpg|jmpl|280px|Pantai Gesing]]
* Kec. Tepus: Banyunibo, Busung, Jagang Kulon, Jogan, Klumpit, Lambor, Sundak, Ngetun, Ngondo, Nguluran, Ngungap, Pakundon, Sawahan, [[Siung]], Ngandong, Seruni, Songlibeng, Watutogok, Weru, Timang, Muncar, Slili, Pulang Sawal, Kelosirat, PokTunggal
Gunungkidul memiliki puluhan pantai indah nan eksotis di pesisir selatan. Tak kurang dari lima puluhan pantai berjajar dari ujung timur hingga ujung barat. Beberapa pantai dan tebing atau bukit pantai yang menjadi tujuan wisata utama antara lain:
* Kec. Tanjungsari: Baron, Kukup, Krakal, Drini, Parangracuk, Sepanjang, Sarangan, Watukodok
* Kec. Girisubo: Krokoh, Sadeng, Wediombo
* Kec. Panggang: Gesing, Grigak, Karangtelu, Kesirat, Nampu, Ngunggah
* Kec. Saptosari: Butuh, Langkap, Ngobaran, Ngrenehan, Nguyahan, Torohudan
* Kec. Purowsari: Klampok, Parangendog, Watugupit - Purwosari
 
*[[Kapanewon Girisubo]]:
=== Wisata Budaya ===
1). Desa Balong: [[Air Terjun Banyutibo]], Tebing [[Telak Boyo]], [[Bukit Pengilon]], [[Pantai Watu Lumbung]], [[Pantai Brangkal]], dan [[Pantai Nampu]].
* Situs Megalitik Sokoliman - situs prasejarah berupa menhir, fragmen menhir & kubur batu terletak di Bejiharjo, Karangmojo
* Pesanggrahan Gembirowati bangunan dari abad XVI seluas 13.200m2 diketinggian 138mdpl di Ds. Watugajah, Girijati, Purwosari
* Pertapaan Kembang Lampir terletak di Girisekar, Panggang. Tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan. Buka Senin & Kamis
* Petilasan Gunung Gambar adl tempat bertapa Pangeran Samber Nyowo terletak di Jurangjero, Ngawen
* Rasulan / Bersih Desa. Merupakan tradisi adat yang digelar setiap tahun sekali oleh sebagian besar desa-desa di Gunungkidul. Simbol perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta. Biasanya dilakukan kenduri adat, sajian makanan khas serta pertunjukan kesenian seperti jathilan, reog dan wayang kulit.
 
2). Desa Jepitu: [[Pantai Wedhiombo]], [[Dander Wedhiombo]], [[Tebing Grendan]], [[Pantai Jungwok]], [[Pantai Greweng]], [[Pulau Gelatik]], [[Pantai Sedahan]], [[Pantai Dadapan]], [[Tanjung Ndadapan]], dan [[Mahbang Fishing Zone]].
=== Wisata Alam ===
* [[Gunung Nglanggeran]], Patuk - Gunung api purba yg tersusun dari materi vulkanik tua. Menyajikan panorama indah
* Telaga Suling/Bengawan Solo Purba - cocok utk tracking atau jelajah wisata. Ds Songbanyu & Ds Pocung, Girisubo. Tidak jauh dari Pantai Sadeng
* Lembah Karst Mulo/ Ngingrong. 5 km sebelah selatan kota Wonosari
* Air Terjun Sri Gethuk - Dusun Menggoran, Bleberan, Playen
* Hutan Wonosadi dan Gunung Gambar di Ngawen. Terkenal dengan seni musik tradisional Rinding Gumbeng.
* Hutan Wanagama - Gading, Playen
* Telaga Kemuning di Desa Kemuning, Patuk
* Luweng Sampang - Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari
 
3). Desa Thileng: [[Tebing Tutup]].
=== Desa Wisata ===
* DUSUN BOBUNG, PUTAT, PATUK - Sentra kerajinan Topeng Kayu dan kerajinan batik kayu.
* DUSUN GAROTAN, BENDUNG, SEMIN - Sentra kerajinan cor besi dalam bentuk lampu antik, kursi taman. 25 KM utara Wonosari
* DUSUN MOJO, NGEPOSARI SEMANU - Sentra pengrajin batu putih dg ornamen menarik. Punya tradisi adat Wedi Utah
 
4). Desa Pucung: Tebing [[Pantai Ngungap|Ngungap]], [[Pantai Srakung]], dan [[Tebing Menyer Fishing Zone]].
=== Wisata Goa ===
* [[GOA PINDUL]] - Terkenal dengan Cave Tubing di Gelaran, Bejiharjo Karangmojo
* GOA NGOBARAN - kawasan Pantai Ngobaran, Saptosari. Mengalir sungai bawah tanah didalamnya
* GOA SEROPAN - Desa Semuluh, Semanu. Panjang 888m dengan kedalaman 60m
* GOA NGINGRONG - Kawasan lembah karst Mulo, 5km selatan kota Wonosari
* GOA GREWENG - kawasan Pantai Wediombo, Girisubo
* GOA JOMBLANG - panjang sekitar 500 meter. Di Jetis Wetan, Pacarejo Semanu
* GOA SI OYOT - caving vertical-horisontal dengan panjang goa sekitar 8000 meter. Terletak di Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo
* GOA JLAMPRONG - Mojo, Ngeposari, Semanu. Panjang mencapai 1 km
* GOA SRITI - Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo
* GOA KALICUSI - Body rafting & Cave Tubing. Pacarejo Semanu
 
5). Desa Songbanyu: [[TPI Sadeng]], [[Pantai Baronan]], [[Pantai Brumbun]], [[Pantai Mbongosan]], dan [[Pantai Krokoh]].
== Kuliner ==
*Kapanewon Tepus: Air Watunene, Watu Lawang, Busung, Jagang Kulon, Jogan, Klumpit, Lambor, Sundak, Ngetun, Ngondo, Nguluran, Ngungap, Pakundon, Sawahan, [[Siung]], Ngandong, Seruni, Songlibeng, Watutogok, Weru, Timang, Muncar, Slili, [[Pantai Pulang Sawal|Pantai Pulang Sawal/Indrayanti]], Kelosirat, PokTunggal
Sebagai penghasil ketela pohon / singkong, Gunungkidul mempunyai makanan khas yang banyak terbuat dari singkong. [[Thiwul]] dan gatot adalah makanan khas yang paling terkenal dari Gunungkidul. Keduanya sama-sama terbuat dari singkong namun menghasilkan citarasa yang berbeda. Makanan dari bahan singkong yang lain: lempeng, klethek, cemplon, pathilo, lemet. Selain itu Gunungkidul terkenal dengan kuliner ekstrem yang unik seperti belalang goreng dan ungkrung (kepompong) ulat pohon jati.
*Kapanewon Tanjungsari: [[Pantai Baron]], [[Pantai Kukup]], [[Pantai Krakal]], Drini, Parangracuk, Sepanjang, Sarangan, [[Pantai Watukodok]], Pantai Sanglen, [https://bprentcar.com/pantai-mesra-gunungkidul/ Pantai Mesra]
*Kapanewon Panggang: Gesing, Grigak, Karangtelu, Kesirat, Nampu, Ngunggah
*Kapanewon Saptosari: Butuh, Langkap, Ngobaran, Ngrenehan, Nguyahan, Turohudan
*Kapanewon Purwosari: Klampok, Parangendog, Watugupit–Purwosari
 
=== PranalaWisata luarBudaya ===
* [[Pesanggrahan Gembirowati]] bangunan dari abad XVI seluas 13.200m2 diketinggian 138mdpl di Kalurahan Watugajah, Girijati, Purwosari
* [http://www.gunungkidulkab.go.id Website Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul]
* [[Pertapaan Banglanpir Kembang Lampir]] terletak di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang. Tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan. Buka Senin & Kamis
* [http://www.gdhe.web.id Situs Pemerhati Kabupaten Gunungkidul]
* [[Petilasan Gunung Gambar]] tempat bertapa Pangeran Samber Nyowo terletak di Jurangjero, Ngawen
* [The 8 Wonders Gunungkidul Media Pemerhati Kabupaten Gunungkidul]
* [[Rasulan / Bersih Desa]]. Merupakan tradisi adat yang digelar setiap tahun sekali oleh sebagian besar desa-desa di Gunungkidul. Simbol perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta. Biasanya dilakukan kenduri adat, sajian makanan khas serta pertunjukan kesenian seperti jathilan, reog dan wayang kulit.
 
=== Wisata Situs ===
* [[Situs Megalitik Sokoliman]]–situs prasejarah berupa menhir, fragmen menhir & kubur batu terletak di Bejiharjo, [[Karangmojo]]
* [[Situs Gondangan]]-terletak di Bejiharjo, [[Karangmojo]]
* [[Situs Desa Bleberan]]-Bleberan , [[Playen]]
 
=== Wisata Candi ===
Kabupaten Gunungkidul mempunyai candi:
* [[Candi Plembutan]]- di Desa Plembutan 7 Km barat daya [[Wonosari, Gunungkidul|Kota Wonosari / Kapanewon Wonosari]].
* [[Candi Risan]]–Sebuah Punden berundak yang terletak di [[Candirejo, Semin, Gunung Kidul|Desa Candirejo]], [[Semin, Gunungkidul|Kapanewon Semin]].
 
=== Wisata Alam ===
* [[Gunung Batur]] di [[Balong, Girisubo, Gunungkidul|Desa Balong]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]] merupakan Gunung Api Purba yang tersusun dari materi atau sedimen batuan vulkanik tua. Menyajikan panorama pemandangan tepi laut selatan jawa dan tampak hamparan pasir [https://goo.gl/maps/57Hvw9NofkVKev9h9 Pantai Nampu] dan [[Pantai Wediombo|Pantai Wedhiombo]] yang panjang membentang hingga ke tanjung Grendan, serta pada sisi bagian timur hingga ke utara tampak hamparan sawah yang luas.
* Bukit Pengilon di [[Balong, Girisubo, Gunungkidul|Desa Balong]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]] merupakan tebing pinggir pantai untuk swa foto ataupun foto pre-wedding dengan background garis [[Ufuk|horizon samudera]] dan sunset diwaktu petang. Adapun pada lembahnya dijadikan Camping Ground Area yang tidak kalah menawan.
* Telusur [[Luweng Sawah Balong|Luweng Sawah]] terletak di [[Balong, Girisubo, Gunungkidul|Desa Balong]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]] merupakan tempat wisata '''''telusur goa bawah tanah''''' yang merupakan jalur air bawah tanah [[alami]] mengalir dari [[Luweng Sawah Balong|Luweng Sawah]] hingga ke [[Kali Puring]].
* [[Panjat Tebing Cabe Kidul|Cabe Kidul Cliff Climbing]] terletak di [[Balong, Girisubo, Gunungkidul|Desa Balong]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]] yakni tempat wisata yang ekstrim bagi para penggiat atau Pecinta Alam khususnya para pemanjat tebing. Adapun tempat wisata yang satu ini dipopulerkan/diboomingkan oleh para mahasiswa dan kelompok organisasi [[UKM Mapala Arga Tirta UPY]], [[Unit kegiatan mahasiswa|UKM]] MUSIK [[Universitas PGRI Yogyakarta|UPY]], [[UKM Mapala Arga Tirta UPY|UKM Mapala UMY]], Mahasiswa Unkid dan [[Orkes Ngopi Cerdas]].
* [https://goo.gl/maps/57Hvw9NofkVKev9h9 Pantai Nampu] [[Balong, Girisubo, Gunungkidul|Desa Balong]] dan [[Pantai Wediombo|Pantai Wedhiombo]] [[Jepitu, Girisubo, Gunungkidul|Desa Jepitu]], merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang membentang memanjang dari utara ke selatan hingga ke tanjung grendan, serta menjadikannya spot foto yang tidak kalah menarik untuk melihat proses tenggelamnya matahari (sunset).
* [[Pantai Jungwok]] merupakan pantai baru yang dibuka untuk umum oleh Dispar Gunungkidul yang terletak di [[Jepitu, Girisubo, Gunungkidul|Desa Jepitu]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]].
* Pantai Krokoh, juga merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang terletak di [[Songbanyu, Girisubo, Gunungkidul|Desa Songbanyu]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]].
* [[Telaga Suling/Bengawan Solo Purba]], merupakan tempat yang cocok untuk tracking atau jelajah wisata di [[Songbanyu, Girisubo, Gunungkidul|Desa Songbanyu]] & [[Pucung, Girisubo, Gunungkidul|Desa Pucung]], [[Girisubo, Gunungkidul|Kapanewon Girisubo]], dan tidak jauh dari [[Pantai Sadeng|TPI Sadeng]].
* [[Gunung Nglanggeran]], di [[Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul|Desa Nglanggeran]], [[Patuk, Gunungkidul|Kapanewon Patuk]] merupakan Gunung Api Purba yg tersusun dari materi vulkanik tua. Menyajikan panorama indah.
* [[Telaga Kemuning]] di Desa Kemuning, [[Patuk, Gunungkidul|Kapanewon Patuk]].
* [[Embung Nglanggeran]] di [[Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul|Desa Nglanggeran]], [[Patuk, Gunungkidul|Kapanewon Patuk]].
* [[Kebun Buah Nglangggeran]] di sekitar Embung [[Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul|Desa Nglanggeran]], [[Patuk|Kapanewon Patuk]].
* Bukit Hargodumilah, terletak di Jalan Yogyakarta-Wonosari Km.17, Pedukuhan Hargodumilah, [[Patuk, Patuk, Gunungkidul|Desa Patuk]], [[Patuk|Kapanewon Patuk]], Kabupaten Gunungkidul.
* [[Tahura Bunder]], Desa Bunder, [[Patuk|Kapanewon Patuk]].
* Purbo Selo Nawing, di Desa Salam, [[Patuk, Gunungkidul|Kapanewon Patuk]].
* [[Lembah Karst Mulo/ Ngingrong|Lembah Karst Ngingrong]] di Desa Mulo, 5&nbsp;km sebelah selatan [[Wonosari, Gunungkidul|Kota Wonosari / Kapanewon Wonosari]].
* [[Air Terjun Sri Gethuk]] di Desa Bleberan tepatnya di Pedukuhan Menggoran, [[Bleberan|Desa Bleberan]], [[Playen|Kapanewon Playen]].
* [[Hutan Wonosadi]] dan [[Gunung Gambar]] di [[Ngawen|Kapanewon Ngawen]]. Terkenal dengan seni musik tradisional Rinding Gumbeng.
* [[Hutan Wanagama]] di [[Banaran, Playen, Gunungkidul|Desa Banaran]]. [[Playen|Kapanewon Playen]].
* [[Air Terjun Gedad]] terletak di Padukuhan Gedad, [[Banyusoco, Playen, Gunungkidul|Desa Banyusoca]]. [[Playen|Kapanewon Playen]].
* [[Luweng Sampang]] terletak di Padukuhan Karangasem, Desa Sampang, [[Gedangsari|Kapanewon Gedangsari]]
* [[Gua Pindul]] terletak di Desa Bejiharjo, [[Karangmojo, Gunungkidul|Kapanewon Karangmojo]].
* [[Pakel|Bendungan Pakel]] terletak di [[Karangsari, Semin, Gunungkidul|Desa Karangsari]], [[Semin, Gunungkidul|Kapanewon Semin]], Kabupaten Gunungkidul
 
== Lihat pula ==
* [[Rinding Gumbeng]]
*[[Gua Jomblang]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.gunungkidulkab.go.id Situs web Pemerintah Kabupaten Gunungkidul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200922061604/https://gunungkidulkab.go.id/ |date=2020-09-22 }}
* {{id}} [http://www.gdhe.web.id Situs web pemerhati kabupaten Gunungkidul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210512035828/http://gdhe.web.id/ |date=2021-05-12 }}
* (Indonesia) [http://goapindul.com Situs Pariwisata Goa Pindul]
{{Kabupaten Gunungkidul}}
{{DIY}}
{{Authority control}}
 
<references group="ket." />
 
[[Kategori:Kabupaten Gunungkidul|Kabupaten Gunungkidul]]
[[Kategori:Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta|Gunungkidul]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Gunungkidul]]
[[Kategori:DAS Opak]]