Djarum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(545 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Perlindungan dari alamat IP yang menambah slogan tanpa signifikansi|small=yes}}
{{Infobox
|
|
| logo_size = 200px
| type = [[Perusahaan keluarga|Keluarga]]
| foundation = {{start date and age|1951|4|21}}
| founder = [[Oei Wie Gwan]]
| key_people = [[Robert Budi Hartono]]<br />[[Michael Bambang Hartono]]
| owner =
[[Robert Budi Hartono]]</br>
[[Michael Bambang Hartono]]
| products = {{unbulleted list|[[Kretek]]|Perbankan|[[Ritel]]|[[Elektronika]]|Produk-produk perkebunan|[[Teknologi]]|[[Lokapasar]]|[[Pariwisata]] dan layanan [[akomodasi]]|[[Media]]|[[Makanan]] dan [[minuman]]}}
| location = [[Kudus]], [[Indonesia]]
| subsid = PT Sumber Cipta Multiniaga<br />PT Stevania Ultra Tobacco<br />PT Intertobacco Utama Industry<br />PT Tobacco Selatmalaka Industry<br />PT Manunggal Jaya Tobacco<br />PT Roberta Prima Tobacco<br />PT Prima Tobacco Harum Industry<br />PT Transentra Tobacco<br />PT Victory Supra Sigaret<br />PT Filasta Indonesia<br />PT Armando Intertobacco Industry<br />PT Mercu Pantura Industry<br />PT Wikatama Indah Sigaret<br />PT Jamrud Khatulistiwa Tobacco<br />PT Chandra Asri Mulia Abadi<br/> PT Maju Abadi Sigaret<br/>PT Leni Jaya Tobacco<br />PT Sinar Muria Agung<br />PT Moeria Mulia<br />PT Martindo Inti Tobacco Industry<br />PT Sentral Kencana Abadi<br />PT Subur Hasil Industri<br />PT Dharma Bina Manunggal Jaya<br />[[Bank Central Asia|PT Bank Central Asia Tbk]]<br />[[Blibli|PT Global Digital Niaga]]<br />[[Polytron|PT Hartono Istana Teknologi]]<br />[[Sumber Kopi Prima|PT Sumber Kopi Prima]]<br />[[Savoria|PT Savoria Kreasi Rasa]]<br />[[Global Dairi Alami|PT Global Dairi Alami]]<br />[[Sarana Menara Nusantara|PT Sarana Menara Nusantara]]<br />[[Global Digital Prima|PT Global Digital Prima]]<br>[[tiket.com|PT Global Tiket Network]]<br />PT Bukti Muria Jaya<br />[[Global Visi Media|PT Global Visi Media]]<br />[[Fajar Surya Swadaya|PT Fajar Surya Swadaya]]<br />[[Mola|PT Global Media Visual]]<br />[[Hartono Plantation Indonesia|PT Hartono Plantation Indonesia]]<br />[[ALTO|PT ALTO Network]]<br />[[Padma Hotels|PT Puri Padma Management]]<br />[[Resinda Park Mall|PT Bukti Muria Jaya Estate]]<br />PT Fajar Surya Perkasa<br />[[Grand Indonesia|PT Grand Indonesia]]<br />[[Supra Boga Lestari|PT Supra Boga Lestari Tbk]]<br />[[Prima Top Boga|PT Prima Top Boga]]<br />PT Jaya Transport Indonesia<br />PT Gonusa Prima Distribusi<br/>[[Como 1907]]
| industry = {{hlist|[[Industri tembakau|Tembakau]]|[[Konglomerat]]}}
| num_employees = 75.000
| website = {{url|www.djarum.com}}
}}
'''PT Djarum''' adalah sebuah [[perusahaan konglomerat]] yang merupakan perusahaan [[rokok]] terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]]. PT Djarum merupakan induk dari '''Djarum Group''' yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan. Di luar bisnis rokok kretek, Djarum Group juga memiliki unit bisnis lain seperti perbankan ([[Bank Central Asia|BCA]]), elektronika ([[Polytron]]), perkebunan ([[Hartono Plantation Indonesia|HPI AGRO]]), permusikan (lisensi dari [[88rising]]), akomodasi (Padma Hotels and Resorts), pusat perbelanjaan ([[Grand Indonesia]] dan [[Margo City]]), ritel ([[Supra Boga Lestari]]), lokapasar ([[Blibli]]), pariwisata ([[tiket.com]]), media komunikasi ([[Mola]]), makanan dan minuman (Savoria, Global Dairi Alami, dan Sumber Kopi Prima). Baru-baru ini, Djarum juga mengakusisi saham [[Como 1907]], Ranch Market dan 5 Days Croissant.
== Sejarah ==
=== Pembelian saham N.V. Murup dan PT Djarum ===
Pada tahun [[1951]], [[Oei Wie Gwan]], seorang pengusaha [[Tionghoa-Indonesia]], membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di [[Kudus]], [[Jawa Tengah]]. Perusahaan tersebut memiliki merek ''Djarum Gramofon''. Dia menyingkat merek tersebut menjadi ''Djarum''.
Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun [[1963]], diikuti oleh kematian [[Oei Wie Gwan]]. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.<ref>[http://www.djarum.co.id/index.php/en/world_of_djarum/page/6 Dunia Djarum]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun [[1970]], diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.<ref>Kretek, Hanusz, Mark. 2003. Equinox Publishing, Singapura. Halaman 136</ref>
Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan ''Research and Development Center'' untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Korea]], [[Jepang]], [[Belanda]], dan [[Amerika Serikat]]. Produk yang sukses di pasar internasional adalah [[Djarum Super]] yang dipasarkan pada tahun [[1981]], dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun [[1983]] di Amerika Serikat.<ref>{{Cite web|url=http://www.djarum.com/brands/international-brands/djarum-special/|title=Djarum Website: Djarum Special|website=www.djarum.com|access-date=2016-08-01}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia menurut [[Forbes]].<ref>http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/</ref>
==Produk==
{{further|Daftar produk rokok dari Djarum}}
{{Quote box
|width = 20%
|quote = Maksudnya, pasar rokok, kan, ya, seperti itu saja. Tetap tumbuh, tapi cukai selalu naik, sementara aturannya sangat ketat.
|author = Victor R. Hartono, COO Djarum
|source = wawancara dengan ''Kompas.com''<ref name="bisnisgrupdjarum" />
|quoted = 1
}}
Setelah [[Krisis finansial Asia 1997|krisis finansial Asia]] tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli [[Bank Central Asia]] (BCA) dari [[BPPN]].<ref>[http://www.reuters.com/article/2010/12/20/indonesia-djarum-bca-idUSL3E6NK18K20101220 "Grup Djarum di Indonesia membeli BCA saham senilai $ 382 juta"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150121053237/http://www.reuters.com/article/2010/12/20/indonesia-djarum-bca-idUSL3E6NK18K20101220 |date=2015-01-21 }} - sumber: [[Reuters]], 20 Desember 2010</ref> BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari [[Grup Salim]]. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum.
Pada tahun [[2004]] Djarum Group mengakuisisi kontrak [[Build-Operate-Transfer|BOT]] selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi [[Hotel Indonesia]] di Jakarta di bawah proyek superblok [[Grand Indonesia]].<ref>Budi dan Bambang Hartono diversifikasi kegiatan perusahaan di luar industri rokok.</ref>
Di luar bisnis rokok, keluarga Hartono juga memiliki bisnis lain. Pertama, perkebunan dan [[hutan tanaman industri]] di bawah PT Hartono Plantation Indonesia. Perusahaan ini membuka lahan seluas 30.000 hektare kebun [[kelapa sawit]] di [[Kalimantan Barat]], yang ke depannya akan bertambah menjadi 50.000 hektare. Hutan tanaman industri kayu berada di [[Kalimantan Timur]] seluas 20.000 hektare. Kedua, [[perdagangan elektronik]] dengan ''brand'' [[Blibli.com]] dan agen perjalanan, [[Tiket.com]]. Ketiga, perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi dengan mengusung ''brand'' [[Polytron]]. Perusahaan ini memproduksi alat elektronik konsumen seperti televisi, kulkas, AC, dan telepon seluler.<ref name="bisnisgrupdjarum">{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2015/04/10/113200826/Ini.Bisnis.Sampingan.Grup.Djarum.di.Luar.Rokok|title=Ini Bisnis Sampingan Grup Djarum di Luar Rokok|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-15|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga}}</ref>
==== Olahraga ====
[[PB Djarum]] didirikan pada tahun [[1974]] oleh CEO perusahaan Budi Hartono. Pemainnya seperti [[Liem Swie King]] dan [[Alan Budikusuma]] telah memenangkan berbagai kejuaraan untuk Indonesia.<ref>{{Cite web|title=PB DJARUM -SEJARAH|url=https://pbdjarum.org/klub/sejarah|website=pbdjarum.org|access-date=2021-05-20}}</ref><ref>{{Cite news|title=Lowongan Kerja PT Djarum Cari Banyak Karyawan Mulai D3 Hingga S1 Semua Jurusan, Cek Info Resmi|url=https://makassar.tribunnews.com/2018/11/22/lowongan-kerja-pt-djarum-cari-banyak-karyawan-mulai-d3-hingga-s1-semua-jurusan-cek-info-resmi|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2021-05-20|last=AM|first=Mansur}}</ref>
[[Michael Hartono]] turut serta menjadi atlet ''[[bridge]]'' pada [[Pesta Olahraga Asia 2018]], sebagai peserta tertua di ajang olahraga tersebut dalam usia 78 tahun.<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.tribunnews.com/2018/09/03/bambang-hartono-atlet-peraih-perak-di-balik-konglomerasi-djarum-dan-bca|title=Bambang Hartono, Atlet Peraih Perunggu di Balik Konglomerasi Djarum dan BCA|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-15|last=Indonesia|first=Serambi}}</ref>
Djarum juga memiliki klub sepak bola Italia [[Como 1907]].
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
*
* [https://www.blackxperience.com/ Situs BlackXperience]
{{Djarum Group}}
{{Rokok}}
[[Kategori:Djarum| ]]
[[Kategori:Perusahaan rokok Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan publik]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1951]]
[[Kategori:
[[Kategori:Merek Indonesia]]
{{perusahaan-indo-stub}}
|