Shorinji Kempo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.52.52.80 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot
 
(53 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
| name = <center>Shorinji Kempo (少林寺拳法)</center>
| aka =
| focus = [[Strike (attack)|Striking]]Campuran
| hardness = Kontak penuh
| country = {{flagicon|JPN}} [[JapanJepang]]
| creator = [[Doshin So]]
| parenthood = [[Kung Fu Shaolin]]
| famous_pract = [[Sonny Chiba]]
| olympic = tidakTidak
| website =
}}
'''Shorinji Kempo''' (少林寺拳法) adalah salah satu dari [[Seni bela diri|seni bela diri]] yang berasal dari [[Jepang]]. Di [[Indonesia]] biasa disebut dengan [[Kempo]] saja. Shorinji Kempo diciptakan oleh Doshin So<ref>{{cite web|url=http://www.blackbeltmag.com/daily/traditional-martial-arts-training/kung-fu/shorinji-kempo-shaolin-kung-fu%E2%80%99s-kicking-cousin|title=Shorinji Kempo: Shaolin Kung Fu’s Kicking Cousin|author=Blue Johnson|publisher=blackbeltmag.com|accessdate=3 July 2012|archive-date=2012-06-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20120604072521/http://www.blackbeltmag.com/daily/traditional-martial-arts-training/kung-fu/shorinji-kempo-shaolin-kung-fu%e2%80%99s-kicking-cousin/|dead-url=yes}}</ref> (宗 道臣) pada tahun [[1947]] sebagai sistem pelatihan dan pengembangan diri (行: gyo atau disiplin dalam bahasa jepang).<ref>{{cite web|url=http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-01.html|title=The fundamental approach and goals in creating Shorinji Kempo Creation|publisher=shorinjikempo.or.jp|accessdate=3 July 2012|archive-date=2012-02-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20120220072557/http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-01.html|dead-url=yes}}</ref> Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho = hutankecil, rin = bambuhutan, ji = kuil, ken = aturankepalan dantangan/tinju, kempopo bermakna= "jalan hidup"metoda.<ref>{{cite web|url=http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-02.html|title=Principle of Shorinji Kempo|publisher=shorinjikempo.or.jp|accessdate=3 July 2012|archive-date=2012-02-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20120220072814/http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-02.html|dead-url=yes}}</ref> Kata Shorinji merujuk pada kuil Shaolin di Tiongkok (yang bernama dengan huruf Kanji yang sama 少林寺 namun dilafalkan sebagai Shaolinsi dalam bahasa Tionghoa). Shorinji Kempo secara umum dipandang sebagai versi modifikasi dari seni bela diri Shaolinsi Kung Fu.
 
'''Shorinji Kempo''' (少林寺拳法) adalah salah satu dari [[Seni bela diri|seni bela diri]] yang berasal dari [[Jepang]]. Di [[Indonesia]] biasa disebut dengan Kempo saja. Shorinji Kempo diciptakan oleh Doshin So<ref>{{cite web|url=http://www.blackbeltmag.com/daily/traditional-martial-arts-training/kung-fu/shorinji-kempo-shaolin-kung-fu%E2%80%99s-kicking-cousin|title=Shorinji Kempo: Shaolin Kung Fu’s Kicking Cousin|author=Blue Johnson|publisher=blackbeltmag.com|accessdate=3 July 2012}}</ref> (宗 道臣) pada tahun [[1947]] sebagai sistem pelatihan dan pengembangan diri (行: gyo atau disiplin dalam bahasa jepang).<ref>{{cite web|url=http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-01.html|title=The fundamental approach and goals in creating Shorinji Kempo Creation|publisher=shorinjikempo.or.jp|accessdate=3 July 2012}}</ref> Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho = hutan, rin = bambu, ji = kuil, ken = aturan dan kempo bermakna "jalan hidup"<ref>{{cite web|url=http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/wh-shorinji/p-02.html|title=Principle of Shorinji Kempo|publisher=shorinjikempo.or.jp|accessdate=3 July 2012}}</ref>.
 
Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(心身一如: ''shinshin ichinyo'') dan "melatih tubuh dan jiwa" (拳禅一如: ''kenzen ichinyo''). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(護身錬鍛: ''goshin rentan''), "pelatihan mental" (精神修養: ''seishin shuyo'') dan "meningkatkan kesehatan"(健康増進: ''kenko zoshin'').
 
== Sejarah Shorinji Kempo dan Budhisme1947 ==
<!--[[Berkas:Do sinsho.jpg|thumbjmpl|rightka|175px|Doshin So<br>Pencipta Shorinji Kempo]]-->
dalam pendekatan secara historis keberadaan beladiri Kungfu sudah ada diluar Shaolin semenjak Shaolin berdiri. keberadaan kuil Shaolin sendiri juga bukan hanya karena adanya aspek perkembangan religiusitas di China. Yang harus diingat disini adalah bahwa Pendiri Kuil Shaolin bukanlah Bodhidharma atau Dhama-Taishi, pendiri kuil Shaolin adalah dua orang biksu dari India yang sudah datang beberapa tahun sebelum Dharma Taishi yaitu "Batuo" pada masa kerajaan Wei (AD 386-534)
Sekilas orang berkesimpulan bahwa bela diri Kempo berasal dari daratan [[China]]. Anggapan ini tidaklah semuanya benar. Kira-kira tahun 550 SM, pendeta Buddha yang ke-28, [[Dharma Taishi]], pindah dari tempat tinggalnya di Baramon, India ke daratan China. Beliau menetap di sebuah kuil yang berada di Bukit Siong San. Kuil itu diberi nama ''Siau Liem Sie'' atau dikenali dengan nama ''Shaolin'' yang terletak di [[Provinsi]] Kwa Nam.<ref name="sejarah kempo">{{cite web|url=http://www.perkemi-kotabogor.or.id/tentang-shorinji-kempo/sejarah-shorinji-kempo.html|title=Sejarah Shorinji Kempo|publisher=perkemi-kotabogor.or.id|accessdate=3 July 2012}}</ref>.
 
salah satu biksu Shaolin yang memiliki latar belakang sebagai anggota milter adalah Biksu Huike yang merupakan salah satu murid pertama Bodhidarma ketika beliau datang ke China untuk menyebarkan ajaran Buddha.
Dalam perjalanan dan pengembaraannya selama menyebarkan ajaran agama Budha, Dharma Taishi sering mendapatkan tantangan, ancaman dan hinaan, bahkan nyaris hampir merenggut jiwanya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut timbulah anggapan dalam dirinya bahwa seorang calon bhiksu sebaiknya juga melatih ketahanan jasmaninya, disamping membersihkan rohaninya untuk mencapai [[nirwana]] setelah bersemedi. Dalam ajaran agama Budha, dikatakan bahwa hidup itu berasal dari "kosong" atau "tiada". Namun oleh Dharma Taishi dilengkapinya, bahwa tidak ada gunanya menjadi "kosong" atau "tiada" atau "suci" jika tidak bisa membela sesama manusia yang ditimpa kemalangan.
 
Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, ''tenjiku nara no kaku'', atau ''ekkin gyo'') adalah [[:en:Bodhidharma|Bodhidharma]] (leluhur [[:en:Zen|Zen]]) ke Tiongkok 1500 tahun yang lalu setelah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang benar dan mengakhiri perjalanannya di [[Vihara_Shaolin|Kuil Shaolin Songshan]] yang kini dikenal sebagai Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan beragam seni bela diri yang tersebar ke seluruh daratan Tiongkok..
Sebelumnya selama di India, Dharma Taishi pernah belajar Indo-Kempo (bela diri India), karena banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pengembaraannya di Cina maka ia mempelajari pula berbagai aliran silat China Kuno. Selama bertapa 9 tahun ia bertekad menyusun ilmu bela diri yang akan dimasukkan sebagai syarat dan mata pelajaran bagi calon pendeta Budha. Sejak itu ilmu beladiri yang ditemukannya telah menjadi bagian pendidikan keagamaan yang bersumber pada [[Zen]] [[Agama Buddha|Budhisme]]. Dharma tetap beranggapan bahwa semua pengikutnya haruslah berfisik kuat guna melanjutkan usaha menyebarluaskan ajaran agama Budha yang cukup berat itu.
 
namun oleh karena keberadaan politik antara kerajaan China dengan Shaolin yang terjalin cukup lama maka para biksu Shaolin di era setelah kepergian Bodhidarma kembali ke India banyak yang terlibat dalam kemiliteran . hal ini dikarenakan wilayah Shaolin yang berada di pegunungan Shong-Shan adalah wilayah strategis yang penting dalam memeprtahankan wilayah dari kelompok militan Mongol .
Dalam cerita klasik Cina, sering dijumpai nama [[Tat Mo Cowsu]], nama ini tidak lain yang dimaksud adalah Dharma Taishi sendiri, yang menciptakan seni beladiri Shorinji Kempo atau Siauw Liem Sie Kung Fu.<ref name="sejarah kempo"/><ref>[http://www.wattpad.com/689627-bu-kek-kang-sinkang?p=7 ]</ref>
 
dari kondisi strategis yang terjadi di wilayah China hingga aspek sosiologis masyarakat China yang kala itu memandang Buddhism adalah agama penting yang mengembangkan jiwa dan rohani maka keberadaan kuil Shaolin selain sebagai benteng alami juga berperan sebagai arkais budaya masyarakat. pada aspek arkais budaya masyarakat inilah beladiri KungFu tidak hanya dinilai sebagai alat perang oleh karena mengajarkan kesenian bertarung namun juga sebagai kekayaan intelektual yang dapat menjadi bukti sejarah.
== Perang Boxer ==
Pada tahun [[1900]]-[[1901]], di Cina meletus perlawanan rakyat menentang masuknya kolonialisme barat. Pemberontakan di awal abad ke 20 itu akhirnya menjadi gerakan nasional yang disokong Ratu Tze Sji, yang juga ingin membersihkan tanah airnya dari penjajahan Barat.
 
Kolonalisme Barat akhirnya dapat mematahkan perlawanan rakyat Cina dengan menggunakan peralatan perang mutakhir. Sementara rakyat Cina kebanyakan hanya melawan dengan mengandalkan tangan dan kaki saja. Perang yang menelan jutaan korban itu terkenal dengan sebutan '''Perang Boxer'''<ref>{{cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2008/08/23/01341066/dimulai.dari.perang.boxer.berakhir.sampai.ke.bulan|title=Dimulai dari Perang Boxer Berakhir sampai ke Bulan|author=Rene L Pattiradjawane|publisher=kompas.com|accessdate=4 Juli 2012}}</ref>. Penjajah mengejar dan membunuh para pengikut Dharma Taishi kemudian melarang organisasinya dan membakar kuil-kuil shaolin.
 
Pada tahun 1928, Kaiso melakukan perjalanan ke Tiongkok dengan tujuan menyelamatkan keterpurukan keluarganya dengan bekerja sebagai pegawai junior di perusahaan pengelola Kereta Api milik Jepang didaerah Manchuria, hal ini dimungkinkan oleh karena kakek dari So Doshin yang bernama So Shigeto merupakan salah satu pegawai senior di perusahaan tersebut,dari jejaring sosial yang dibangun So Shigeto inilah So Doshin mampu mengenal berbagai kelompok dan individu yang terlibat dalam urusan politik China yang juga memiliki latar belakang sebagai praktisi beladiri KungFu dan ia mempelajari teknik-teknik esoterik dari berbagai guru yang ia temui sehubungan dengan ”pekerjaannya yang tidak biasa”.
Bhiksu-bhiksu yang sempat meloloskan diri ke arah timur dan selatan, lalu mengajarkan aliran Shorinji Kempo kepada pedagang-pedagang dari Okinawa, Taiwan dan Muangthai (sekarang: [[Thailand]]). Karena tidak teroganisasinya kesatuan, maka penyebaran Shorinji Kempo mulai membentuk seni bela diri baru.
 
== Kempo setelah [[Perang Dunia KeduaII]] ==
Mereka yang melarikan diri ke Muangthai dengan hanya menguasai teknik Goho<ref name="goho">{{cite web|url=http://www.shorinji.co.uk/kempo/goho.html|title=Shorinji Kempo Goho techniques|publisher=shorinji.co.uk|accessdate=3 July 2012}}</ref> (memukul, menendang dan menangkis) mempengaruhi perkembangan bela diri yang ada di negeri tersebut, termasuk [[Muay Thai|Thai Boxing]]. Ajaran Shorinji Kempo, terutama teknik Goho, juga mempengaruhi seni bela diri yang ada di [[Okinawa]], [[Jepang]]. Maka di Okinawa timbullah seni bela diri yang dinamakan ''Okinawate'' yang kemudian dkenal dengan nama [[Karate]].
Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut Tiongkok, Kaiso menyaksikan realita politik internasional yang keras dimana kepentingan-kepentingan negara dan ras mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar. Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari pengembangan rasa kasih sayang, keberanian dan rasa keadilan dalam diri sebanyak mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk kebangkitan tanah airnya.
 
Kembali dari Tiongkok, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum. Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, seperti gembala yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknik teknik yang telah ia pelajari selama berada di Tiongkok, dengan menerapkan sentuhan kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasihat mengenai pandangan hidupnya dan mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik bela diri Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara materi dan spiritual.
Mereka yang melarikan diri ke pulau-pulau Jepang lainnya dan hanya menguasai teknik Juho <ref name="juho">{{cite web|url=http://www.shorinji.co.uk/kempo/juho.html|title=Shorinji Kempo-Juho techniques|publisher=shorinji.co.uk|accessdate=3 July 2012}}</ref> (lipatan, kuncian dan bantingan) juga mempengaruhi munculnya seni bela diri yang ada di daerah-daerah tersebut antara lain [[Jujutsu]], [[Aikido]] dan [[Judo]].
 
Pada bulan Oktober 1947, di kampung halamannya di Tadotsu,[[Prefektur Kagawa|Daerah Kagawa]], Kaiso mengatur dan menyusun teknik-teknik yang ia pelajari selama berada di Tiongkok, yang ditambah dengan sentuhan kreatifnya sendiri, dan dengan menamakan sistem tersebut '''Shorinji Kempo''' . Tahun berikutnya, Kaiso secara bersamaan membentuk ''Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai ''dan ''Komanji Kyodan'', dan pada bulan Desember 1951, a membentuk ''Kongo Zen Sohonzan Shorinji''. Pada tahun 1956, Kaiso membentuk ''Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko ''(Akademi Budo Shorinji Jepang), dan pada tahun 1957, ''Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei ''(Federasi Shorinji Kempo Jepang). Kemudian, pada tahun 1963, ia membentuk organisasi ''Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei ''(Yayasan Federasi Shorinji Kempo Jepang), yang secara khusus menerapkan usaha untuk pelatihan bagi orang-orang muda.
== Kempo setelah Perang Dunia Kedua ==
Shorinji Kempo mulai dikembangkan di [[Jepang]] setelah usainya [[Perang Dunia Kedua]]. Berawal dari seorang pemuda Jepang yang bernama '''Doshin So'''. Pada tahun [[1928]] Doshin dikirim ke Cina dalam pasukan ekspedisi tentara Jepang ke [[Manchuria]]. Karena ia tidak sepaham dengan cara-cara penjajahan Jepang, kemudian melarikan diri dari pasukannya dan mengembara di daratan [[Tiongkok]].
 
Pada tahun 1980, Kaiso setelah menghabiskan 33 tahun sejak menciptakan Shorinji Kempo mengajak sejumlah besar anak-anak muda untuk menguatkan tubuh dan pikiran melalui pendekatan ''ken zen ichinyo ''dalam latihan. Namun, pada tangga 12 Mei 1980, Kaiso meninggal dunia karena serangan jantung.
Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan pendeta Budha dan akhirnya ia dibawa ke Kuil Siaw Liem Sie, yang sudah diperbaiki oleh penerus-penerus Dharma Taishi. Di kuil ini Doshin So mempelajari ilmu Shorinji Kempo langsung dibawah asuhan mahaguru (sihang) ke-20 yaitu '''Wen Tay Sun''. Karena kesetiaannya dan penguasaannya yang sempurna terhadap Shorinji Kempo, maka Doshin So dipercaya menjadi mahaguru ke-21 dan ia memperoleh ijin untuk meninggalkan kuil Shorinji untuk meneruskan ajarannya di daratan Jepang.
 
Kini, berkat Shike Doshin So II, Yuuki So yang mengemban misi Kaiso, Shorinji Kempo tetap berkembang.
Tahun [[1945]], Doshin So kembali ke Jepang dan membuka Dojo (tempat latihan) tersendiri. Ia memilih kota Tadotsu, yang terletak di [[Provinsi]] [[Prefektur Kagawa|Kagawa]] di [[Pulau]] [[Shikoku]]. Saat ini dikenal sebagai pusat Shorinji Kempo dunia.
 
== Didirikannya Shorinji Kempo ==
Doshin So menggembleng murid-muridnya dengan disiplin yang keras seperti yang dialaminya sendiri. Namun di balik penggemlengan fisik dan mental itu, Guru Besar Shorinji Kempo ini tetap menempatkan seni beladiri ini sebagai pengayom hati dan jiwa dengan penuh rasa damai dan welas asih bagi para pengikutnya. Sebab itulah lambang organisasi Shorinji Kempo menggunakan simbol agama Budha, yaitu [[:en:Swastika|Manji]], semacam tanda [[swastika]] yang berputar ke kiri, yang berarti "kasih sayang dan kekuatan" yang sesuai dengan doktrin Shorinji Kempo.
 
Kaiso memperhatikan bahwa dalam semua ilmu bela diri yang telah dipelajarinya, ada tiga unsur gerakan mendasar — gerakan berputar, lurus dan melambung — dan
Dalam tindakan sehari-hari sering diartikan sebagai berikut :
berdasarkan penggabungan unsur-unsur inii ada 10 metode; metode halus (ju ho): yakni menunduk, melempar, memutar, menekan, mencekik dan membungkuk; serta
"Dimana ada kekuatan harus ada kebijaksanaan dan kebijaksanaan harus disertai kebijaksanaan"
metode keras (go ho) memukul, menyerang, menendang dan memotong. Kemudian ia menganalisis dan menyusun gerakan ini dengan prinsip fisik dan fisiologi. Kaiso
bermaksud membuat metoda untuk melatih tubuh dan pikiran secara bersamaan sebagai inti bela diri. Latihan fisik, pendidikan jasmani, dan selanjutnya membantu
menyempurnakan karakter seseorang. Oleh karenanya, ia menggunakan peraturan latihan yang mudah yang dilukiskan pada dinding byaku-eden di do shin dan
menyusunnya kembali ke dalam bentuk yang sesuai dengan masanya. Kemudian ditambah pengalaman bertempur yang berharga yang diperolehnya selama masa
perang, memasukkan elemen ciptaannya sendiri, dan terbentuklah Shorinji Kempo.
 
== Nama Shorinji Kempo ==
 
Nama Shorinji Kempo timbul dari kenyataan bahwa suhu Kaiso, Tai Zong Wen, biarawan Kuil Shaolin, menyalurkan warisan Giwamon ken(義和門拳) kepada Kaiso di Kuil Shaolin.
Kaiso ingin melanjutkan nama Shorinji dan kaitan-kaitannya dengan suhu penemu Zen- Boddhidharma serta menghormati pembentukan kembali latihan teknik bela diri sebagai
gyo. Sejak zaman dahulu di Tiongkok dan Jepang, seni bela diri yang mekar di Kuil Shaolin Songshan di Provinsi [[Hainan]] Tiongkok telah dikenal sebagai seni bela diri Shaolin (shorin
bujutsu), di antara gaya-gaya tanpa senjata ini dikenal sebagai Pukulan Shaolin (shorin ken) atau Seni Pukulan Shaolin (shorin Kenjutsu).
Sebaliknya, '''”Shorinji Kempo” merupakan versi bela diri baru sejak pasca perang Jepang.''' Ia dibentuk oleh Kaiso berdasarkan teknik-teknik yang ia pelajari pada masa
mudanya, kemudian disusun kembali sesuai dengan masa sekarang dan dikembangkan dengan unsur-unsur ciptaannya sendiri.
 
== Falsafah Kempo ==
konsep dasar dari Shorinji Kempo adalah ''Kongo-Zen''
Karena seni bela diri kempo waktu itu menjadi bagian dari latihan bagi para calon [[Bhiksu|bhiksu]], dengan sendirinya ilmu itu harus mempunyai dasar falsafah yang kuat. Dengan dilandasi agama [[Budha]], yaitu tidak boleh membunuh dan menyakiti, maka semua ''kenshi'' (pemain Kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal ini menjadi doktrin Kempo, bahwa "perangilah dirimu sendiri sebelum memerangi orang lain". Berdasarkan doktrin ini mempengaruhi pula susunan beladiri ini, sehingga gerakan teknik selalu dimulai dengan mengelak/menangkis serangan dahulu, baru kemudian membalas. Selanjutnya disesuaikan menurut kebutuhan yakni menurut keadaan serangan lawan.
 
{{Quote box3|Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan. Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman.|2=Doktrin Shorinji Kempo}}
dalam penjabarannya mengenai Shorinji Kempo, Kaisho menjelaskan jika keberadaan beladiri Shorinji Kempo tidak bisa lepas dari pemikiran dasar yang disebut sebagai Kongo-Zen . bahkan lebih jauh dalam buku '''''What is Shorinji Kempo''''' secara khusus beliau menjelaskan jika "'''<u>''Shorinji Kempo adalah ekspresi dari Kongo-Zen ".''</u>''' penjelasan singkat ini menunujukan jika keberadaan beladiri Shorinji Kempo menuntut praktisinya untuk mau mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai pemikiran Kongo-Zen didalam praktelk latihan atau penerapan beladiri Shorinji Kempo
 
 
Karena seni bela diri kempoKungFu waktu itu menjadi bagian dari latihan bagi para calon [[Bhiksu|bhiksubiksu]], dengan sendirinya ilmu itu harus mempunyai dasar falsafah yang kuat. Dengan dilandasi agama [[Budha]], yaitu tidak boleh membunuh dan menyakiti, maka semua ''kenshi'' (pemain Kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal ini menjadi doktrin Kempo, bahwa "perangilah dirimu sendiri sebelum memerangi orang lain". Berdasarkan doktrin ini mempengaruhi pula susunan beladiri ini, sehingga gerakan teknik selalu dimulai dengan mengelak/menangkis serangan dahulu, baru kemudian membalas. Selanjutnya disesuaikan menurut kebutuhan yakni menurut keadaan serangan lawan.
{{Quote box3|Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan. Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman.|2=Doktrin Shorinji Kempo}}
Dharma selalu mengajarkan bahwa disamping dilarang menyerang juga tidak selalu setiap serangan dibalas dengan kekerasan. Sehingga dalam ilmu kempo itu lahirlah apa yang berbentuk mengelak saja. Cukup menekukkan bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci dan apabila terpaksa barulah dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan.
 
Bentuk yang pertama dikenal sebagai '''Juho'''<ref name="juho">{{cite web|url = http://www.shorinji.co.uk/kempo/juho.html|title = Shorinji Kempo-Juho techniques|publisher = shorinji.co.uk|accessdate = 3 July 2012}}</ref> dan yang berikutnya sebagai '''Goho'''.<ref name="goho"/>{{cite web|url = http://www.shorinji.co.uk/kempo/goho.html|title = Shorinji Kempo Goho techniques|publisher = shorinji.co.uk|accessdate = 3 July 2012}}</ref> Setiap kenshi diharuskan menguasai teknik Goho (keras) dan Juho (lunak), artinya tidak dibenarkan apabila hanya mementingkan pukulan dan tendangan saja dengan melupakan bantingan dan kuncian.
 
== Lambang Shorinji Kempo ==
Baris 79 ⟶ 95:
 
== Sejarah Shorinji Kempo di Indonesia ==
[[Berkas:Perkemi.jpg|thumbjmpl|rightka|125px|Logo Perkemi 2005- Sekarang]]
Sejak akhir tahun [[1959]], pemerintah Jepang menerima mahasiwa dan pemuda [[Indonesia]] untuk belajar dan latihan sebagai salah satu bentuk pembayaran pampasan [[perang]]. Sejak itu secara bergelombang dari tahun ke tahun sampai tahun [[1965]], ratusan mahasiswa dan pemuda Indonesia mendapat kesempatan belajar di Jepang. Tidak sedikit di antara mereka itu memanfaatkan waktu senggang dan liburannya untuk belajar serta memperdalam seni beladiri seperti Karate, Judo, Ju Jit Su dan juga Kempo.
 
Baris 86 ⟶ 102:
Pada tahun [[1964]], dalam suatu acara kesenian yang dipertunjukkan mahasiswa Indonesia untuk menyambut tamu-tamu dari tanah airnya, seorang pemuda yang bernama Utin Syahraz mendemonstrasikan Shorinji Kempo. Apa yang didemonstrasikannya itu menarik minat pemuda dan mahasiswa Indonesia lainnya, diantaranya Indra Kartasasmita dan Ginanjar Kartasasmita serta beberapa orang lainnya. Mereka lalu datang ke pusat Shorinji Kempo di kota Tadotsu untuk menimba langsung seni bela diri itu.
 
Untuk meneruskan warisan seni bela diri itu di Indonesia, ketiga pemuda tersebut yaitu Utin Sahras (almarhum), Indra Kartasasmita dan Ginanjar Kartasasmita, akhirnya membentuk suatu organisasi olah ragaolahraga Shorinji Kempo, yang bernama [[PERKEMI]] ([[Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia|Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia]]) pada tanggal 2 Februari 1966.
 
Di Indonesia, Perkemi berada dibawah naungan KONI Pusat. Perkemi juga menjadi anggota penuh dari Organiasasi Federasi Shorinji Kempo se-Dunia atau WSKO ''(World Shorinji Kempo Organization)'', yang berpusat di kuil Shorinji Kempo di kota Tadotsu, Jepang.
Baris 94 ⟶ 110:
Pada tahun 1970 diselenggarakan Kejuaraan Nasional Kempo yang pertama di Jakarta, dan pada tahun 1971 diadakan Kejuaraan Kempo antar Perguruan Tinggi yang pertama. Kempo mulai dipertandingkan sejak PON IX tahun 1977 di Jakarta.
 
Mulai 2014 nama Perkemi diubah, dari Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia, menjadi Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia.
== Rujukan ==
 
== Referensi ==
{{reflist|}}
 
== Pranala luar ==
* {{ja}} {{Official|http://www.shorinjikempo.or.jp}}
* {{id}} [http://perkemi.or.idorg Situs web resmi Perkemi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190225063557/http://perkemi.or.id/ |date=2019-02-25 }} Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia
* {{en}} [http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/index.html Situs web resmi WSKO] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060207113015/http://www.shorinjikempo.or.jp/wsko/index.html |date=2006-02-07 }} World Shorinji Kempo Organization
* {{de}} [http://www.shorinjikempo.ch/ Situs web resmi Shorinji Kempo Swiss]
* {{fi}} [http://www.shorinjikempo.fi/ Situs web resmi Shorinji Kempo Finlandia]
* {{sv}} [http://www.shorinji-kempo.org/ Situs web resmi Shorinji Kempo Swedia]
* {{it}} [http://www.shorinjikempo.it/ Situs web resmi Shorinji Kempo Italia]
* {{fr}} [http://www.shorinjikempo.fr/ Situs web resmi Shorinji Kempo Prancis]
* {{de}} [http://www.shorinjikempo.de/ Situs web resmi Shorinji Kempo Jerman]
* {{es}} [http://www.shorinjikempo.es/ Situs web resmi Shorinji Kempo Spanyol]
* {{pt}} [http://www.fpsk.pt/ Situs web resmi Shorinji Kempo Portugal]
* {{en}} [http://www.ukskf.org/ Situs web resmi Shorinji Kempo Inggris Raya]
* {{en}} [http://www.shorinji.co.uk/ Situs web klub Shorinji Kempo South Coast]
 
{{Seni_bela_diri}}
{{olahraga-stub}}
[[Kategori:Cabang olahraga]]
 
[[Kategori:Cabang olahraga]]
[[Kategori:Seni bela diri Jepang]]