Razali Ismail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Indonesia-Malaysia menjadi Tokoh Malaysia keturunan Indonesia
 
(21 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Razali Ismail
| image = Tan Sri Razali Ismail (cropped).jpg
| alt imagesize =
|alt caption =
|caption = Razali pada tahun 2015
| birth_name =
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date and age|1939|4|14}}
| birth_place = {{negara|Malaysia}} [[Alor Setar]], [[Kedah]], [[Malaysia]]
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
| death_place =
| nationality = {{negara|Malaysia}} Malaysia
| other_names =
| alma_mater = [[Universitas Malaya]]
| occupation = [[Politisi]]
| known_for = [[Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa|Presiden Majelis Umum [[PBB]]<br>Ketua [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Dewan Keamanan PBB]]
| religion = [[Islam]]
| spouse =
| children =
| parents =
}}
'''Tan Sri Razali Ismail''' ({{lahirmati|[[Alor Setar]], [[Kedah]], [[Malaysia]]|14|4|1939}}) adalah seorang diplomat [[Malaysia]]. Ia pernah menjabat sebagai Ketua [[Dewan Keamanan [[Perserikatan Bangsa -Bangsa]] (DK [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]]), serta [[Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (MU PBB) dari tahun 1996 sampai 1997.<ref> [http://www.un.org/ga/55/president/bio51.htm ''Razali Ismail (Malaysia); Elected President of The Fifty-First Session of The General Assembly''] UN.Org. Diakses 30 Agustus 2013.</ref>
 
== Riwayat ==
==== Kehidupan ====
Razali Ismail lahir di Alor Setar, Kedah, Malaysia pada 14 April 1939. Dalam pernikahannya, ia telah dikaruniai tiga orang anak. Seperti [[Yusof Ishak]] dan [[Aziz Ishak]], Razali juga merupakan keturunan dari [[Datuk Jannaton]], seorang bangsawan [[Pagaruyung]] yang membuka (meneroka) pemukiman awal masyarakat [[Minangkabau perantauan|perantau Minang]] di [[Pulau Pinang]], [[Semenanjung Malaya]] pada abad ke-17.<ref>[http://www.thestar.com.my/story.aspx?file=%2f2008%2f12%2f31%2fnorth%2f2903662 ''400 attend family reunion''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140116082000/http://www.thestar.com.my/story.aspx/?file=%2f2008%2f12%2f31%2fnorth%2f2903662 |date=2014-01-16 }} Star Publications (M) Bhd, 31 Desember 2008. Diakses 30 Agustus 2013.</ref>
 
==== Pendidikan ====
Razali Ismail meraih gelar Bachelor of Arts dalam sastra dan humaniora dari [[Universitas Malaya]] dan Doktor Kehormatan ([[Honoris Causa]]) dari [[Universitas Kebangsaan Malaysia]].
 
==== Karier ====
Razali Ismail pertama kali bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia pada tahun 1962, lalu kemudian menjabat sebagai Asisten Komisaris Tinggi Malaysia di [[Madras]], [[India]], dari tahun 1963-1964. Kemudian kariernya berlanjut dengan menjadi Sekretaris Kedua Kedutaan Besar Malaysia di [[Paris]], [[PerancisPrancis]], pada tahun 1966-1968, selanjutnya menjadi Counsellor di Komisi Tinggi Malaysia di [[London]], [[Inggris]], dari tahun 1970 sampai tahun 1972 dan Chargé d'affaires di [[Vientiane]], [[Laos]], sejak tahun 1974 sampai 1976. Ia kemudian dipercaya sebagai Duta Besar Malaysia di [[Polandia]] dari tahun 1978-1982 dan di India antara tahun 1982-1985. Setelah itu ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Menteri Luar Negeri sejak tahun 1985
 
Setelah masa jabatannya sebagai Deputi Sekretaris Jenderal Menteri Luar Negeri Malaysia, ia menjadi semakin terlibat dengan PBB. Pada tahun 1989 dan 1990 ia memimpin delegasi Malaysia untuk PBB. Pada saat yang sama, dia adalah ketua Dewan Keamanan PBB. Dari tahun 1996 sampai 1997, ia pun dipercaya menjabat sebagai Presiden Majelis Umum PBB.
 
Hingga tahun 2005, ia ditugaskan sebagai utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB ke [[Myanmar]] dan memainkan peran penting dalam membebaskan [[Aung San Suu Kyi]] dari tahanan rumah pada bulan Mei 2002. Namun, imparsialitas sebagai Utusan Khusus PBB dipertanyakan oleh para pejabat [[Amerika Serikat]] di kabel kedutaan yang dirilis melalui [[Wikileaks]], yang menyatakan adanya hubungan bisnis dengan rezim militer Myanmar. Namun kemudian, junta militer Myanmar berulang kali membantahnya. Kejadian tersebut berakibat pada keputusannya untuk berhenti sebagai utusan khusus pada bulan Desember 2005.<ref> [http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4592842.stm ''United Nations' Burma envoy quits''] BBC News, 8 Januari 2006. Diakses 30 Agustus 2013.</ref><ref>[http://www.wikileaks.ch/cable/2003/06/03RANGOON653.html ''Viewing cable 03RANGOON653, RAZALI VISIT TO RANGOON''] Wikileaks.ch, 4 Juni 2003. Diakses 30 Agustus 2013.</ref>
 
DiluarDi luar dunia diplomasi, Razali juga aktif sebagai Adjunct Professor of International Studies di [[Michigan State University]] dari tahun 1993-1995. Ia juga adalah anggota dari Dewan Penasehat Internasional Trust, Malaysia, aktif di Institut Lingkungan dan Pembangunan, [[Universitas Nasional Malaysia]], dan anggota Dewan Penasihat dari Wetlands International [[Asia-Pasifik]], Malaysia.
 
==== Penghargaan ====
 
==== Penghargaan ====
* Dato' Setia Diraja Kedah (1985)
* Panglima Setia Mahkota (1991)
* Penghargaan Lingkungan Langkawi dari Pemerintah (1992)
 
== RujukanReferensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.mykedah2.com/e_20hall_fame/e201a_3.htm ''Tan Sri Razali Ismail''] Perbadanan Perpustakaan Awam Kedah. Diakses 30 Agustus 2013.
 
* {{en}} [http://www.mykedah2.com/e_20hall_fame/e201a_3.htm ''Tan Sri Razali Ismail''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303213533/http://www.mykedah2.com/e_20hall_fame/e201a_3.htm |date=2016-03-03 }} Perbadanan Perpustakaan Awam Kedah. Diakses 30 Agustus 2013.
{{biografi-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh Malaysia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau Malaysia]]
[[Kategori:Tokoh Malaysia keturunan Indonesia]]