Kota Tua Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rochelimit (bicara | kontrib)
Tempat yang sudah dihancurkan: tidak pemprov indonesia saja
Cun Cun (bicara | kontrib)
posisi galeri tidak di paling atas
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(52 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Stadhuis Batavia, JakartaFatahillah.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|Bekas {{Audio|Nl-Stadhuis.ogg|''Stadhuis''}} (Balai Kota) [[Batavia]], kantor Gubernur Jenderal [[Perusahaan Dagang Hindia Belanda Timur|VOC]]. Bangunan ini sekarang menjadi [[Museum Sejarah Jakarta]].]]
 
'''Kota Tua Jakarta''', juga dikenal dengan sebutan '''Batavia Lama''' (''Oud Batavia''), adalah sebuah wilayah kecil di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi [[Jakarta Utara]] dan [[Jakarta Barat]] ([[Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat|Pinangsia]], [[Taman Sari, Taman Sari, Jakarta Barat|Taman Sari]] dan [[Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat|Roa Malaka]]).
 
Baris 5 ⟶ 6:
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kaart van het Kasteel en de stad Batavia in het jaar 1667 TMnr 10021086.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Peta Batavia dengan bentengnya (''Kasteel'') dipada tahun 1667]]
[[Berkas:Batavia, C. de Jonghe (1740).jpg|thumbjmpl|leftkiri|Peta Batavia tahun 1740. Wilayah Batavia di dalam dinding kota serta paritnya dan Pelabuhan [[Sunda Kelapa]] di kiri (utara) peta membentuk Kota Tua Jakarta.]]
Tahun 1526, [[Fatahillah]], dikirim oleh [[Kesultanan Demak]], menyerang pelabuhan [[Sunda Kelapa]] di kerajaan Hindu [[Kerajaan Sunda|Pajajaran]], kemudian dinamai [[Jayakarta]]. Kota ini hanya seluas 15 hektarhektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Tahun 1619, [[Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda|VOC]] menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun kemudian, VOC membangun kota baru bernama [[Batavia]] untuk menghormati ''Batavieren'', leluhur bangsa Belanda. Kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan Fatahillah.
 
Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku "[[Betawi]]", terdiri dari etnis [[suku kreol|kreol]] yang merupakan keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.
 
Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal .<ref name="ReferenceA">Kota Tua Jakarta booklet, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta </ref>. Kota Batavia selesai dibangun tahun 1650. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC di [[Hindia Timur]]. Kanal-kanal diisi karena munculnya wabah tropis di dalam dinding kota karena sanitasi buruk. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah epidemi tahun 1835 dan 1870 mendorong banyak orang keluar dari kota sempit itu menuju wilayah Weltevreden (sekarang daerah di sekitar Lapangan Merdeka). Batavia kemudian menjadi pusat administratif [[Hindia Timur Belanda]]. Tahun 1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi [[Jakarta]] dan masih berperan sebagai ibu kota [[Indonesia]] sampai sekarang.
 
Tahun 1972, [[Daftar Gubernur Jakarta|Gubernur]] Jakarta, [[Ali Sadikin]], mengeluarkan dekritdekret yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
 
Meski dekritdekret Gubernur dikeluarkan, Kota Tua tetap terabaikan. Banyak warga yang menyambut hangat dekritdekret ini, tetapi tidak banyak yang dilakukan untuk melindungi warisan era kolonial Belanda.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/06/metro/2484883.htm 75% of Old Town Crumbling -- No Incentive from the Government], ''Kompas'', March 6, 2006</ref>
 
== Tempat yang sudah dihancurkan ==
[[Berkas:Tugu Jam Kota Tua Jakarta.jpg|thumb|[[Tugu Jam Kota Tua Jakarta]]]]
Dalam pengembangan daerah [[Jakarta]], beberapa bangunan atau tempat yang berada di daerah kota Tua Jakarta dihancurkan dengan alasan tertentu. Beberapa tempat tersebut adalah:
* [[Benteng Batavia]] dihancurkan antara 1890–1910, beberapa material digunakan untuk pembangunan Istana Daendels (sekarang Departemen Keuangan Nasional)
* [[Gerbang Amsterdam]] (lokasinya berada dipertigaan Jalan CengkehCengkih, Jalan Tongkol dan Jalan Nelayan Timur. Dihancurkan untuk memperlebar akses jalan) dihancurkan pada tahun 1950an untuk penglebaranpelebaran jalan.
* Jalur [[Trem Batavia]] (Jalur ini pernah ada di kota [[Batavia]], tetapi sekarang sudah ditimbun dengan aspal. Karena Presiden [[Soekarno]] menganggap [[Trem Batavia]] yang membuat macet)
 
Beberapa bangunan berada dalam kondisi mengenaskan kebanyakan akibat kepemilikan bangunan yang tidak jelas.
 
== Tempat menarik dan bersejarah ==
[[Berkas:Museum Wayang.jpg|thumbjmpl|[[Museum Wayang]] di [[Jakarta]]]]
[[Berkas:Jembatan kota intan JKT.jpg|thumbjmpl|[[Jembatan Tarik Kota Intan]]]]
[[Berkas:Jakarta Kota Station.jpg|thumb|[[Stasiun Jakarta Kota]]]]
[[Berkas:Jakartapostoffice.jpg|thumb|Kantor Pos di Kota Tua]]
[[File:Dasaad musin.JPG|thumb|Gedung Dasaad Musin di tahun 2010]]
Sebagai permukiman penting, pusat kota, dan pusat perdagangan di Asia sejak abad ke-16, ''Oud Batavia'' merupakan rumah bagi beberapa situs dan bangunan bersejarah di Jakarta:<ref name="ReferenceA"/>
* [[Gedung Arsip Nasional]]
* Gedung Chandranaya
Baris 52 ⟶ 48:
* Lapangan Fatahillah
* Replika Sumur Batavia
* [[Museum Wayang]]
* Kali Besar (Grootegracht)
* Hotel Former
* [[Nieuws van de Dag]]
* [[Gedung Dasaad Musin]]
* [[Jembatan Tarik Kota Intan]]
* [[Galangan VOC]]
* [[Menara Syahbandar]]
Baris 65 ⟶ 61:
* [[Masjid Luar Batang]]
 
Saat ini, banyak bangunan dan arsitektur bersejarah yang memburuk kondisinya<ref>[http://www.int.iol.co.za/index.php?set_id=14&art_id=qw1141708685720T614 Jakarta's Old Town sees hope for revival]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''IOL''</ref> seperti: [[Museum Sejarah Jakarta]] (bekas Balai Kota Batavia, kantor dan kediaman Gubernur Jenderal [[Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda|VOC]]), [[Museum Bahari]], [[Sunda Kelapa|Pelabuhan Sunda Kelapa]], dan Hotel[[Museum OmniBank BataviaIndonesia]].
 
Tetapi, masih ada usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0606/10/metro/2723307.htm Old Town Revitalization Becomes a Priority for Provincial Gov't of DKI Jakarta], ''Kompas'', June 10, 2006</ref> yang telah bekerjasama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.
 
Tetapi, masih ada usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0606/10/metro/2723307.htm Old Town Revitalization Becomes a Priority for Provincial Gov't of DKI Jakarta], ''Kompas'', June 10, 2006</ref> yang telah bekerjasamabekerja sama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.
==Galeri ==
<gallery>
Berkas:Kota-tua-jakarta waktu malam.jpg|alt=Wisata kota tua di ibu kota jakarta waktu malam|wisata kota tua di ibu kota jakarta waktu malam
Berkas:Kota tua wisata di ibu kota jakarta.jpg|alt=Fasilitas di kota tua yg menjadi kota wisata di jakarta|Fasilitas di kota tua yg menjadi kota wisata di jakarta
Berkas:Wisatawan yg ada di kota tua jakarta.jpg|alt=Pengunjung di kota tua dalam menikmati wisata di jakarta|pengunjung di kota tua dalam menikmati wisata di jakarta
Berkas:Indahnya wisata kota tua di jakarta.png|alt=Indahnya kota tua sebagai wisata sejarah di jakarta sebagai ibu kota|Indahnya kota tua sebagai wisata sejarah di jakarta sebagai ibu kota
Berkas:Mengenang kota tua jakarta jadi tempat wisata sejarah di ibu kota jakarta.jpg|alt=Mengenang kota tua di jakarta.Sebagai tempat wisata sejarah di jakarta|Mengenang kota tua di jakarta.Sebagai tempat wisata sejarah di jakarta
</gallery>
== Angkutan umum yang terhubung ==
{{Pemutakhiran|part=angkutan umum yang kini tersedia|date=Juli 2022}}
* [[KRL Jabotabek]] di [[Stasiun Jakarta Kota]]
* [[KAI Commuter]] Lin {{rint|jakarta|red}} {{rint|jakarta|pink}} di [[Stasiun Jakarta Kota]]
* [[Mikrolet]] M08 ke Tanah Abang
* BRT [[Transjakarta]] Koridor {{rint|jakarta|tjk1}} {{rint|jakarta|tjk4m}} {{rint|jakarta|tjk5k}} {{rint|jakarta|tjk9B}} {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Kota (Transjakarta)|halte Stasiun Kota]])
* [[Mikrolet]] M12 ke Senen
* [[Transjakarta]] Koridor {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Kali Besar Barat (Transjakarta)|halte Kali Besar Barat]])
* [[Mikrolet]] M15 ke Tanjung Priok
* [[Transjakarta]] Koridor {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Museum Fatahillah (Transjakarta)|halte Museum Fatahillah]])
* [[Mikrolet]] M15A ke Tanjung Priok
* [[Mikrotrans]] JAK.10 ke [[Stasiun Tanah Abang]] (via Mangga Dua Raya - Veteran - Suryopranoto - Abdul Muis)
* [[Mikrolet]] M25 ke Grogol
* [[Mikrotrans]] JAK.13 ke [[Stasiun Tanah Abang]] (via K.H. Moh. Mansyur - Cideng Timur)
* [[Mikrolet]] M39 ke Pademangan
* [[Mikrotrans]] JAK.33 ke [[Terminal Pulo Gadung]] (via Mangga Dua Raya - Gunung Sahari - Letjen Suprapto - Perintis Kemerdekaan)
* [[Mikrolet]] M41 ke Grogol
 
* [[Mikrolet]] M43 ke Grogol
* [[Mikrolet]] M53 ke Pulo Gadung
* [[Angkot|KWK]] B02 ke Warung Gantung
* [[Angkot|KWK]] B06 ke Kamal
* [[Angkot|KWK]] U10 Pademangan-Muara Angke
* Kopami P02 Senen-Muara Karang
* [[Kopaja]] B86 ke Lebak Bulus
* [[Metromini]] B84 ke Kalideres
* [[Metromini]] B29 ke Sunter
* [[Metromini]] B30 ke Muara Angke
* [[PPD]] P02 patas ke Cililitan (via Harmoni - Ps. Baru - Senen - Kramat - Salemba - Matraman - Kp. Melayu - UKI)
* [[Mayasari Bakti]] AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Kemayoran - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Barat)
* [[Mayasari Bakti]] AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Kemayoran - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Timur)
* [[Mayasari Bakti]] AC33 patas ke Poris Plawad (via Roxy - Grogol - Tol Kb. Jeruk - Tol Karawaci - Cikokol)
* [[Transjakarta|APTB]] 04 ke Ciputat (via Koridor 1 - Blok M - Panglima Polim - Radio Dalam - Margaguna - Pondok Indah - Lebak Bulus)
 
{{s-rail-start|noclear=yes}}
{{s-rail|title=Transjakarta}}
{{s-line|system=Transjakarta|line=1|previous=Glodok}}
{{s-line|system=Transjakarta|line=12|previous=Pangeran Jayakarta|next=Kali Besar Barat|next=Pangeran Jayakarta}}
{{end}}
 
Baris 108 ⟶ 97:
{{Batavia}}
{{coord missing|Indonesia}}
{{Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:TempatKota bersejarah diTua Jakarta| ]]
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Utara]]
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Barat]]
[[Kategori:Sejarah Jakarta]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jakarta]]