Surah Al-Anfal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan oleh 111.94.104.15 (pembicaraan). (TW)
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(38 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Sura
| name = Al-Anfāl
| name = al-Anfal {{br}}<big>الأنفال </big>
| image = Al-Anfal.png
| arti = ''Harta Rampasan Perang''
| caption = Ayah 1 s.d. Ayah 3
| arti = ''Harta Rampasan Perang''
| nama_lain =
| klasifikasi = [[Madaniyah]]
| surah_ke = 8
| nomor_juz = [[Juz 9]] (ayat 1-40) {{br}} [[Juz 10]] (ayat 41-75)9—10
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku = 10 ruku
| jumlah_ayat = 75 ayat
| jumlah_kata = 1.631 kata
| jumlah_huruf = 5.294 huruf
| ayat_sajdah =
|name-ar=الأنفال|hizb=15—19|prev_sura=[[Al-A'raf]]|next_sura=[[At-Taubah]]}}
| Harf-e-Mukatta'at =
'''Surah Al-Anfal''' ({{lang-ar|سورة الأنفال|translit=sūrah al-anfāl|lit=harta rampasan perang}}) adalah [[surah]] ke-8 pada [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah [[Madaniyah]].
}}'''Surah Al-Anfal''' ([[bahasa Arab]]:'''الأنفال''', ''al-Anfāl'', "Harta Rampasan Perang") adalah [[surah]] ke-8 pada [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah [[Madaniyah]]. Surah ini dinamakan ''Al-Anfal'' yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al-Anfal terdapat pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan [[perang Badar]] yang terjadi pada tahun 2 [[hijrah|H]]. Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah Perkembangan [[Islam]]. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum [[musyrik]] yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian [[Allah]] menurunkan ayat pertama dari surah ini.
 
Nama Al-Anfal muncul pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan [[perang Badar]] yang terjadi pada tahun 2 [[hijrah|H]].<ref>Translation and commentary by [[Javed Ahmad Ghamidi]]</ref>
== Pokok-pokok isi ==
 
# Keimanan: [[Allah]] selalu menyertai orang-orang yang beriman dan melindungi mereka; menentukan hukum-hukum agama itu hanyalah hak Allah; jaminan Allah terhadap kemenangan umat yang beriman; 'inayat Allah terhadap orang-orang yang bertawakkal; hanyalah Allah yang dapat mempersatukan hati orang yang beriman; tindakan-tindakan dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan umat manusia; adanya [[malaikat]] yang menolong barisan kaum [[muslimin]] dalam perang Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang mukmin dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin; [[syirik]] adalah dosa berat.
Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah perkembangan [[Islam]]. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum [[musyrik]] yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian [[Allah]] menurunkan ayat pertama dari surah ini.<ref name="Muhammad Nasrulloh; Al-Qur'an history">{{cite book|last1=Nasrulloh|first1=Muhammad|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=Wi1CEAAAQBAJ|title=PERISTIWA DIBALIK TURUNNYA AL-QURAN: Fakta Sejarah Pengantar Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran|publisher=Aghitsna Publiser|isbn=9786236865101|pages=92–93|language=Indonesian, Arabic|trans-title=EVENTS BEHIND THE DECENT OF THE QURAN: Historical Facts Introduction|chapter=46: Doa Rasulullah SAW ketika perang Badar|type=Religion / Islam / History|format=ebook|quote=Hadith from [[Sahih Muslim]] no.1763; [[Sahih al-Bukhari]] no.2915; [[Musnad Ahmad ibn Hanbal]] no.1161; [[al-Tabarani]] vol 10 p.18110270; compiled in the book of Ibn Hajar al-Asqalani vol.7 p.289|access-date=2 February 2022}}</ref>
# Hukum-hukum: Aturan pembagian harta rampasan perang; kebolehan memakan harta rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan; hukum mengenai tawanan perang pada permulaan Islam; kewajiban taat kepada pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan perdamaian; kewajiban mempersiapkan diri dengan segala alat perlengkapan perang; ketahanan mental, sabar dan tawakkal serta mengingat Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam Islam; larangan khianat kepada Allah dan Rasul serta amanat; larangan mengkhianati perjanjian.
 
# Kisah-kisah: Keengganan beberapa orang Islam ikut perang Badar, suasana kaum muslimin di waktu perang Badar, sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung; keadaan Nabi [[Muhammad]] SAW sebelum [[hijrah]] serta permusuhan kaum musyrikin terhadap beliau; orang [[yahudi]] membatalkan perjanjian damai dengan Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang kafir musyrikin dan [[Ahli Kitab]] serta keburukan orang-orang [[munafik]].
== Isi ==
# Dan lain lain: Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat orang yang beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.
 
* '''Kisah [[Pertempuran Badar|perang Badar]]'''
** Cara pembagian ''ghanimah'' terserah kepada Allah dan Rasul-Nya (1)
** Sifat-sifat orang mukmin (2–4)
** Keengganan sebagian sahabat untuk pergi ke medan tempur dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin (5–14)
** Larangan melarikan diri dari medan tempur (15–19)
** Larangan menyalahi perintah Allah (20–23)
** Kewajiban menaati perintah Allah dan Rasul-Nya (24–26)
** Larangan berkhianat dan faedah bertakwa (27–29)
** Permusuhan kaum musyrikin terhadap Nabi dan kewajiban menentang mereka sampai terpeliharanya agama Allah (30–40)
** Cara pembagian ''ghanimah'' (41)
** Rahmat Allah kepada kaum muslimin dalam peperangan Badar (42–44)
** Kewajiban teguh hati, bersatu dalam peperangan, dan larangan berlaku sombong dan riya' (45–47)
** Pengkhianatan Setan terhadap janjinya kepada pengikut-pengikutnya (48–51)
** Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan mereka sendiri (52–57)
** [[Syirik]] adalah dosa paling besar dan sikap menghadapi kaum musyrikin dalam peperangan (58–60)
** Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad (61–75)
 
== Ayat-ayat penting ==
 
=== Ayat 12 ===
{{blockquote|(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.|{{qref|8|12|}}}}
 
Ayat-ayat tersebut merupakan kelanjutan dari ayat 9, yang diwahyukan untuk memberikan kemenangan umat Islam setara dengan keimanan mereka untuk taat kepada Muhammad saat pertempuran berlangsung.<ref name="Tafsirweb Religious affair ministry">{{cite web|author1=Omar Al-Muqbil|author1-link=Omar Al-Muqbil|author2=professor Shalih bin Abdullah bin Humaid from Riyadh Tafsir center|title=Surat Al-Anfal Ayat 12|url=https://tafsirweb.com/2878-surat-al-anfal-ayat-12.html|website=Tafsirweb|publisher=[[Islamic University of Madinah]]; [[Ministry of Religious Affairs (Indonesia)]]; [[Ministry of Islamic Affairs, Dawah and Guidance]]|language=Indonesian, Arabic|access-date=30 January 2022|author3=Imad Zuhair Hafidz from Markaz Ta'dhim Qur'an Medina}}</ref>
 
=== 72–75 Harta warisan dari syuhada yang gugur ===
Menurut [[Jalaluddin as-Suyuthi|as-Suyuthi]], akhir dari perang Uhud memiliki banyak pengaruh bagi para [[sahabat Nabi]] karena sebagian dari mereka dapat mewarisi kekayaan dari syuhada yang gugur, karena ikatan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar.<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi">{{cite book|last1=as-Suyuthi|first1=Jalal ad-Din|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=8RJku3YafpMC|title=Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran|publisher=Gema Insani|isbn=9789790770751|editor1-last=Satria|editor1-first=Ivan|pages=273–274|language=en, id, ms|translator=Team of Abdul Hayy|author1-link=Al-Suyuti|access-date=23 December 2021}}</ref> Hal ini juga disorot dalam sebuah [[hadis]] tentang peristiwa semacam itu ketika [[Ka'ab bin Malik|Ka'b bin Malik]], seorang prajurit Anshar yang gugur dalam pertempuran dan sebelumnya menjalin persaudaraan dengan [[Zubair bin Awwam]].<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi" /> Kemudian kepada Muhammad diwahyukan ayat 75, yang membatalkan hak waris "persaudaraan" yang dibuat-buat, dan melarang Zubair untuk mewarisi harta Ka'b, karena yang benar-benar berhak mewarisi hartanya adalah keturunan-keturunannya.<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi" />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{wikisource|Al-Qur'an/Al-Anfal|Surah Al-Anfal}}
* Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia
 
== Pranala Luarluar ==
{{wikisource|Al-Qur'an/Al-Anfal|Surah Al-Anfal}}
* [http://www.alquranmp3.bullgallery.com/2012/07/al-anfal.html Surah Al-Anfal MP3]
 
{{Sura|8|[[Surah Al-A’raf]]|[[Surah At-Taubah]]}}
{{Qur'an}}
{{Authority control}}
{{Qur'an-stub}}
 
[[Kategori:Madaniyah|Anfal]]
[[Kategori:Surah|Anfal]]
[[Kategori:Perang Badar]]