Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lie Han Ing (bicara | kontrib)
Xperiencereal (bicara | kontrib)
k Menambahkan rujukan ke halaman Wikipedia STT SAAT
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tanpa referensi|date=Oktober 2018}}
{{rapikan}}
{{kelayakan}}
 
{{Infobox Universitas
|nama = Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung
|nama_asli =
|name=|image =
|image_name =
|image_size =
Baris 26:
|vice-president =
|provost =
|principal = Pdt.Casthelia Andreas HimawanKartika, D.Th.
|dean =
|director =
Baris 38:
|profess =
|other =
|city=|alumni =
|kampus =
|alamat = Jl. Kedoya Raya 18
Baris 57:
|situs = http://sttaa.ac.id
|catatan =
|twitter = @sttamanatagung|facebook = STT Amanat Agung|instagram = @sttamanatagung}}
}}
 
'''Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung''' adalah sebuah sekolah teologi [[teologi]] [[Kristen]] yang berlokasi di daerah [[Jakarta Barat]]. Perguruan tinggi ini didirikan secara resmi pada tahun 1996 oleh Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (GKJMB; sekarang "Sinode Gereja Kristus Yesus").
 
== Sejarah ==
Berdirinya Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dimulai dengan beban dan visi dari Tuhan yang digumuli oleh para rohaniwan dan majelis Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (GKJMB), yang sekarang menjadi Sinode Gereja Kristus Yesus, dari sejak tahun 1992. Beban dan visi ini didasarkan pada perkataan Tuhan Yesus yang tercatat di Matius 9:37, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Pergumulan mendirikan suatu STT untuk memenuhi pekerjaan penuaian di ladang Tuhan, khususnya di Indonesia, akhirnya diwujudkan dalam bentuk kesepakatan untuk mendirikannya pada rapat majelis GKJMB tanggal 25 Oktober 1993.<ref name=sejarah>{{Cite web |url=http://sttaa.ac.id/sejarah |title=Sejarah STT Amanat Agung |access-date=2013-10-30 |archive-date=2013-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131102182422/http://sttaa.ac.id/sejarah |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tanggal 14 Desember 1995 Majelis GKJMB menetapkan nama-nama pengurus Yayasan untuk merintis pendirian STT, namun nama Yayasan dan STT masih belum ditetapkan. Para pengurus yayasan inilah yang mulai memikirkan nama STT, izin pendirian, lokasi kampus, dan hal-hal lainnya. Pada tanggal 13 Juni 1996 nama "Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung" (STTAA) disahkan dalam rapat Majelis GKJMB. Akta pendirian Yayasan Amanat Agung secara resmi dibuat pada tanggal 9 September 1996.<ref name=sejarah/>
 
Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dimulai dengan menawarkan program gelar Sarjana Teologi (S.Th.), Magister Divinitas (M.Div.), dan Master of Art (M.A.) jurusan Misi. Mulai Februari 1997 STTAA membuka perkuliahan bagi para mahasiswa program M.A. jurusan Misi yang dilaksanakan pada malam hari.
Pada tanggal 28 Agustus 1997 STTAA diresmikan dalam suatu kebaktian peresmian di GKJMB Rayon III Greenville. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Dr. [[Peter Wongso]].
Peresmian STTAA ditandai dengan pemukulan gong oleh Drs. Jan Kawatu selaku Dirjen Bimas Kristen Protestan.
Dalam kebaktian tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasasti peresmian oleh Drs. Jan Kawatu, Pdt. William H. Hosanna, D.Min. (Gembala Sidang GKJMB dan Ketua STTAA pertama), Suhendro Hadiwidjojo (Ketua Majelis Pusat GKJMB), dan Hendrawan Haryono (Ketua Yayasan Amanat Agung).<ref name=sejarah/>
 
=== Lokasi Kampus dan Asrama ===
Dikarenakan belum memiliki kampus yang permanen, maka Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menggunakan gedung kampus sementara seluas 1000 m2 yang terletak di Greenville C3 No. 1, Jakarta Barat. Gedung ini adalah bekas kantor ''real estate Greenville''.
 
Asrama bagi para mahasiswa disediakan di beberapa lokasi yang letaknya tidak berjauhan dengan kampus Greenville. Meskipun dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas, perkuliahan di Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dapat dimulai dan dilaksanakan. Jumlah mahasiswa pada tahun pertama (1997-1998) adalah 7 mahasiswa program S.Th., 12 mahasiswa program M.Div. dan 45 mahasiswa program M.A.
 
Dengan makin bertambahnya mahasiswa dan meningkatkan kebutuhan dalam sarana prasarana, maka Yayasan Amanat Agung Indonesia memikirkan untuk merenovasi bangunan yang ada selama ini dengan bangunan yang lebih proposional untuk mewadahi kebutuhan dalam kegiatan belajar. Namun rencana tersebut tidak serta-merta dapat dilaksanakan karena ada berbagai kendala yang ditemui. Akhirnya keinginan untuk memiliki tempat yang lebih memadai terpenuhi karena ada sebidang tanah seluas sekitar 5.000 m2 di daerah Kedoya (yang tidak jauh dari lokasi semula di Greenville). Kini di lokasi yang baru, Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung memiliki gedung untuk kantor administrasi, dosen, kelas, perpustakaan, kapel, dan juga untuk asrama mahasiswa putra, putri, mahasiswa berkeluarga dan juga dosen.
 
=== Kepemimpinan STT Amanat Agung ===
Ketua pertama Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung adalah Pdt. William Hosanna, D.Min. Ketika itu, dia juga menjabat sebagai Gembala Sidang GKJMB. Sehubungan dengan kepindahan Pdt. William Hosanna ke USA, maka Pdt. Freddy Lay, D.Miss. diangkat sebagai Pejabat Sementara Ketua STTAA dari sejak 9 Mei 1998. Dalam masa kepemimpinan Pdt. Freddy Lay, proses pengurusan izin operasional dan akreditasi Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung ditindaklanjuti secara lebih intensif. Pada tanggal 16 April 1999 Pdt. Poltak Siahaan, S.Th. sebagai Dirjen Bimas Kristen Protestan melakukan visitasi ke Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dalam rangka proses izin operasional dan akreditasi. Pada tanggal 23 September 1999 Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung mendapatkan izin operasional program S-1 jurusan Teologi/Kependetaan dari Dirjen Bimas Kristen Protestan. Di kemudian hari Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung juga mendapatkan Status Terdaftar untuk program S-1 jurusan teologi/kependetaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2001. Dengan diberikannya Status Terdaftar ini maka Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dapat mengikuti ujian Negara yang dilaksanakan oleh Departemen Agama.
 
Jabatan Pejabat Sementara Ketua beralih dari Pdt. Freddy Lay, D.Miss. ke Pdt. Lotnatigor Sihombing, M.Th. mulai dari Februari 2000. Di bawah kepemimpinan Pdt. Lotnatigor Sihombing, dilaksanakan Wisuda Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung pertama pada tanggal 16 September 2000 bersamaan dengan perayaan Dies Natalis ke-3. Jumlah mahasiswa yang diwisuda pertama adalah 5 orang dari program M.Div. dan 4 orang dari program M.A.
 
Pada tanggal 29 Januari 2001 dilaksanakan pelantikan Ev. Yohanes Adrie Hartopo sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung yang baru. Di bawah kepemimpinan beliau, Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung yang masih muda terus melakukan berbagai usaha pembenahan dan pengembangan. Dalam usaha untuk dapat lebih bertumbuh menjadi sekolah teologi yang sehat dan berkualitas baik, maka Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung bersyukur untuk kesempatan belajar dan mendapatkan bimbingan dari sekolah teologi yang lebih berpengalaman dan lebih mapan, yakni dari [[Sekolah Tinggi Teologi SAAT|Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT)]] di Malang. Pada tanggal 17 Mei 2002, bertempat di SAAT Malang, ditandatangani ''Memorandum of Understanding'' (MOU) antara Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dan SAAT. Pihak SAAT bersedia membantu secara penuh pengelolaan manajemen Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung. Hadir menandatangani MOU ini adalah Pdt. Dr. Peter Wongso (Ketua Yayasan SAAT), Pdt. Dr. Daniel Lucas Lukito (Rektor SAAT), Bapak Yongky Purnomo (Ketua Majelis GKJMB), Bapak Joe Hidayat (Ketua Yayasan Amanat Agung), dan Ev. Yohanes Adrie Hartopo (Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung). Selain kunjungan rutin yang dilakukan oleh beberapa dosen SAAT ke Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung untuk membicarakan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung, salah satu bentuk perwujudan MOU ini adalah penempatan Pdt. Buby Ticoalu, D.Min. untuk membantu di Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dari Januari 2004 sampai Desember 2004. MOU yang direncanakan untuk berlangsung 10 tahun akhirnya diakhiri setelah 5 tahun berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak bahwa Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung telah siap untuk berjalan sendiri dan MOU diakhiri Agustus 2007.
 
Setelah Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung selama 2 (dua) periode, maka jabatan Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dialihkan kepada Pdt. Andreas Himawan, D.Th. Tahun 2009 Pdt. Andreas Himawan, D.Th. menjabat periode pertama sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung. Tahun 2013, beliau dipercaya untuk menjabat periode kedua. Selama masa kepemimpinannya, Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung terus melakukan pembenahan diri baik dari sisi manajemen maupun kualitas pendidikan. Untuk memperluas jaringan hubungan dan komunikasi dengan institusi pendidikan teologi di luar negeri, STT Amanat Agung menjadi anggota PERSETIA, ATESEA maupun ATA. Pembenahan sistem organisasi dan kualitas pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung telah diakui oleh akreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi) dan ATA (Asian Theological Association).
 
Tahun 2018, GI. Casthelia Kartika, D.Th. diangkat sebagai Ketua menggantikan Pdt. Andreas Himawan yang telah menjabat selama dua periode berturut-turut.
 
=== Yayasan Amanat Agung Indonesia ===
Sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, maka kepengurusan dalam Yayasan Amanat Agung dalam perjalanannya juga telah mengalami pergantian dan perubahan. Semula Yayasan yang menangani kegiatan pendidikan teologi Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung didaftarkan dengan nama "Yayasan Amanat Agung". Dalam perjalanannya nama yayasan diganti untuk lebih menunjukkan identitasnya sehingga kini bernama "Yayasan Amanat Agung Indonesia".
 
Susunan Pengurus Yayasan Amanat Agung Indonesia Periode 2019-2021
 
Ketua: David Simbar, M.B.A., M.Min
 
Wakil Ketua: Rudy Tjandra
 
Sekretaris: Eddy Yaputra
 
Bendahara: Lie Ngian Keng
'''Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung''' adalah [[sekolah tinggi]] [[teologi]] [[kristen]] yang berada di daerah [[Jakarta Barat]].
 
Wakil Bendahara: Tan Herry Tanzil
==Sejarah==
Berdirinya Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dimulai dengan beban dan visi dari Tuhan yang digumuli oleh para rohaniwan dan majelis Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (GKJMB), yang sekarang menjadi Sinode Gereja Kristus Yesus, dari sejak tahun 1992. Beban dan visi ini didasarkan pada perkataan Tuhan Yesus yang tercatat di Matius 9:37, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Pergumulan mendirikan suatu STT untuk memenuhi pekerjaan penuaian di ladang Tuhan, khususnya di Indonesia, akhirnya diwujudkan dalam bentuk kesepakatan untuk mendirikannya pada rapat majelis GKJMB tanggal 25 Oktober 1993.
Kabid I Pengembangan Pendidikan: Gunawan Yap
 
Anggota Bidang Pengembangan Pendidikan: Edward Njoman
Pada tanggal 14 Desember 1995 Majelis GKJMB menetapkan nama-nama pengurus Yayasan untuk merintis pendirian STT, namun nama Yayasan dan STT masih belum ditetapkan. Para pengurus yayasan inilah yang mulai memikirkan nama STT, izin pendirian, lokasi kampus, dan hal-hal lainnya. Pada tanggal 13 Juni 1996 nama STT "Amanat Agung" (STTAA) disahkan dalam rapat Majelis GKJMB. Akta pendirian Yayasan Amanat Agung secara resmi dibuat pada tanggal 9 September 1996.
Kabid II Humas: Ohendry Husin
 
Anggota Bidang Humas: Utojo Sutjiutama
STTAA dimulai dengan menawarkan program gelar Sarjana Teologi (S.Th.), Magister Divinitas (M.Div.), dan Master of Art (M.A.) jurusan Misi. Mulai Februari 1997 STTAA membuka perkuliahan bagi para mahasiswa program M.A. jurusan Misi yang dilaksanakan pada malam hari.
Pada tanggal 28 Agustus 1997 STTAA diresmikan dalam suatu kebaktian peresmian di GKJMB Rayon III Green Ville. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Dr. [[Peter Wongso]].
Kabid III Sarpras: Priyana Nuryadi
Peresmian STTAA ditandai dengan pemukulan gong oleh Drs. Jan Kawatu selaku Dirjen Bimas Kristen Protestan.
Dalam kebaktian tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasasti peresmian oleh Drs. Jan Kawatu, Pdt. William H. Hosanna, D.Min. (Gembala Sidang GKJMB dan Ketua STTAA pertama), Suhendro Hadiwidjojo (Ketua Majelis Pusat GKJMB), dan Hendrawan Haryono (Ketua Yayasan Amanat Agung).
 
Anggota Bidang Sarpras: Suharman Subianto
===Lokasi Kampus dan Asrama===
Dikarenakan belum memiliki kampus yang permanen, maka STTAA menggunakan gedung kampus sementara seluas 1000 m2 yang terletak di Green Ville C-3 No. 1, Jakarta Barat. Gedung ini adalah bekas kantor ''real estate Green Ville''.
 
Anggota Bidang Sarpras: Rizal Matulatan
Asrama bagi para mahasiswa disediakan di beberapa lokasi yang letaknya tidak berjauhan dengan kampus Green Ville. Meskipun dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas, perkuliahan di STTAA dapat dimulai dan dilaksanakan. Jumlah mahasiswa pada tahun pertama (1997-1998) adalah 7 mahasiswa program S.Th., 12 mahasiswa program M.Div. dan 45 mahasiswa program M.A.
 
== Program Studi ==
Dengan makin bertambahnya mahasiswa dan meningkatkan kebutuhan dalam sarana prasarana, maka Yayasan Amanat Agung Indonesia memikirkan untuk merenovasi bangunan yang ada selama ini dengan bangunan yang lebih proposional untuk mewadahi kebutuhan dalam kegiatan belajar. Namun rencana tersebut tidak serta-merta dapat dilaksanakan karena ada berbagai kendala yang ditemui. Akhirnya keinginan untuk memiliki tempat yang lebih memadai terpenuhi karena ada sebidang tanah seluas sekitar 5.000 m2 di daerah Kedoya (yang tidak jauh dari lokasi semula di Green Ville). Kini di lokasi yang baru, STT Amanat Agung memiliki gedung untuk kantor administrasi, dosen, kelas, perpustakaan, kapel, dan juga untuk asrama mahasiswa putra, putri, mahasiswa berkeluarga dan juga dosen.
Saat ini, Sekolah Tingggi Amanat Agung menawarkan 4 program studi:
 
1. Sarjana Teologi (S.Th.) bagi lulusan SMA atau sederajat, dengan konsentrasi Teologi/kependetaan, konsentrasi Pendidikan Kristen (PK), dan konsentrasi Ibadah.
===Kepemimpinan STT Amanat Agung===
Ketua STT Amanat Agung pertama adalah Pdt. William Hosanna, D.Min. Beliau juga pada saat itu sekaligus sebagai Gembala Sidang GKJMB. Sehubungan dengan kepindahan Pdt. William Hosanna ke USA, maka Pdt. Freddy Lay, D.Miss. diangkat sebagai Pejabat Sementara Ketua STTAA dari sejak 9 Mei 1998. Dalam masa kepemimpinan Pdt. Freddy Lay, proses pengurusan izin operasional dan akreditasi STTAA ditindak-lanjuti dengan lebih intensif. Pada tanggal 16 April 1999 Pdt. Poltak Siahaan, S.Th. sebagai Dirjen Bimas Kristen Protestan melakukan visitasi ke STTAA dalam rangka proses izin operasional dan akreditasi. Pada tanggal 23 September 1999 STTAA mendapatkan izin operasional program S-1 jurusan Teologi/Kependetaan dari Dirjen Bimas Kristen Protestan. Di kemudian hari STTAA juga mendapatkan Status Terdaftar untuk program S-1 jurusan teologi/kependetaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2001. Dengan diberikannya Status Terdaftar ini maka STTAA dapat mengikuti ujian Negara yang dilaksanakan oleh Departemen Agama.
 
2. Magister Divinitas (M.Div) bagi mahasiswa lulusan S-1 umum, dengan konsentrasi Penggembalaan, konsentrasi Pendidikan Kristen (PK), dan konsentrasi Ibadah.
Jabatan Pejabat Sementara Ketua beralih dari Pdt. Freddy Lay, D.Miss. ke Pdt. Lotnatigor Sihombing, M.Th. mulai dari Februari 2000. Di bawah kepemimpinan Pdt. Lotnatigor Sihombing, dilaksanakan Wisuda STTAA pertama pada tanggal 16 September 2000 bersamaan dengan perayaan Dies Natalis ke-3. Jumlah mahasiswa yang diwisuda pertama adalah 5 orang dari program M.Div. dan 4 orang dari program M.A.
 
3. Magister Ministri (M.Min.) dengan konsentrasi Pastoral dan ''Youth Ministry'', bagi pemegang gelar S.Th. atau M.Div. yang telah melayani minimal 2 tahun, dan
Pada tanggal 29 Januari 2001 dilaksanakan pelantikan Ev. Yohanes Adrie Hartopo sebagai Ketua STTAA yang baru. Di bawah kepemimpinan beliau, terus dilakukan berbagai usaha pembenahan dan pengembangan STTAA yang masih berusia muda ini. Dalam usaha untuk dapat lebih bertumbuh menjadi suatu sekolah teologi yang sehat dan berkualitas baik, maka STTAA bersyukur untuk kesempatan belajar dan mendapatkan bimbingan dari sekolah teologi yang lebih berpengalaman dan lebih mapan, yakni dari Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) di Malang. Pada tanggal 17 Mei 2002, bertempat di SAAT Malang, ditandatangani Memorandum of Understanding (MOU) antara STTAA dan SAAT. Pihak SAAT akan membantu secara penuh pengelolaan manajemen STTAA. Yang hadir menandatangani MOU ini adalah Pdt. Dr. Peter Wongso (Ketua Yayasan SAAT), Pdt. Dr. Daniel Lucas Lukito (Rektor SAAT), Yongky Purnomo (Ketua Majelis GKJMB), Joe Hidayat (Ketua Yayasan Amanat Agung), dan Ev. Yohanes Adrie Hartopo (Ketua STTAA). Selain kunjungan rutin yang dilakukan oleh beberapa dosen SAAT ke STTAA untuk membicarakan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan STTAA, salah satu bentuk perwujudan MOU ini adalah dengan ditempatkannya Pdt. Buby Ticoalu, D.Min. untuk membantu di STTAA dari Januari sampai Desember 2004.
 
4. Magister Teologi (M.Th.) dengan konsentrasi Studi Biblika, Teologi Sistematika, Teologi Pastoral, dan ''Youth Ministry,'' bagi pemegang gelar S.Th., M.Div., atau M.Min. yang telah melayani minimal 2 tahun.
Setelah Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. selama 2 (dua) periode menjabat sebagai Ketua STT Amanat Agung, maka jabatan Ketua STT Amanat Agung dialihkan kepada Pdt. Andreas Himawan, D.Th. Tahun 2009 Pdt. Andreas Himawan mulai menjabat sebagai Ketua STT Amanat Agung. Dalam masa kepemimpinan beliau STT Amanat Agung terus melakukan pembenahan diri baik dari sisi manajemen maupun kualitas pendidikan. Pembenahan sistim organisasi dan proses Akreditasi di bawah BAN (Badan Akreditasi Nasional) dilakukan. Untuk memperluas jaringan hubungan dan komunikasi dengan institusi pendidikan teologi di luar negeri, STT Amanat Agung menjadi anggota baik dalam ATESEA maupun ATA. Saat ini persiapan untuk akreditasi ATA juga tengah dikerjakan.
 
== Reference ==
===Yayasan Amanat Agung Indonesia===
{{reflist}}
Sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, maka kepengurusan dalam Yayasan Amanat Agung dalam perjalanannya juga telah mengalami pergantian dan perubahan. Semula Yayasan yang menangani kegiatan pendidikan teologi STT Amanat Agung didaftarkan dengan nama "Yayasan Amanat Agung". Dalam perjalanannya nama yayasan diganti untuk lebih menunjukkan identitasnya sehingga kini bernama "Yayasan Amanat Agung Indonesia".
Berikut tercatat nama-nama mereka yang telah turut berperan-serta dalam kepengurusan Yayasan:
''nama-nama akan disusulkan kemudian''
 
== Pranala luar ==
===Program Studi===
* [http://sttaa.ac.id Situs Resmi STT Amanat Agung]
Pada awal mula STT Amanat Agung didirikan, program studi yang ditawarkan adalah program Sarjana Teologi (S.Th.) bagi lulusan SMA atau sederajad, Magister Divinitas (M.Div) bagi mahasiswa lulusan S-1 umum, dan Master of Art (M.A.) bidang Misi. Dalam perjalanannya, program M.A. kemudian ditiadakan.
* [https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/MDIxMjIxQzMtMEJBNC00OUI2LUEwNzUtQTVBQTZGMEJFOTNF Akreditasi PDDikti]
Sejak 2007 untuk program Sarjana dan Magister Divinitas dikembangkan menjadi konsentrasi Teologi/kependetaan dan konsentrasi Pendidikan Agama Kristen (PAK). Pada tahun 2012 Program Sarjana dan Magister Divinitas dikembangkan menjadi tiga konsentrasi dengan menambahkan satu konsentrasi baru yaitu konsentrasi Musik Gereja. Dalam perkembangannya, pada tahun 2013 konsentrasi Musik Gereja diubah menjadi konsentrasi Musik dan Liturgi. Pengubahan ini dilakukan karena melihat kebutuhan yang ada di tengah gereja adalah bukan hanya seorang yang piawai dalam memainkan alat musik atau menyanyi, tetapi lebih kepada seorang yang berwawasan teologi yang kuat dan mampun menjadi pemimpin dalam penanganan liturgi.
Tahun 2008 program pascasarjana dimulai dengan membuka program studi Magister Teologi (M.Th.) Pastoral. Mulai tahun 2012 program MTh dikembangkan menjadi 3(tiga) konsentrasi yaitu: Konsentrasi Teologi Pastoral, konsentrasi Teologi Sistematika, dan konsentrasi Teologi Biblika.
 
{{Portal|Kristen}} [https://koran.tempo.co/read/nasional/63767/globalcom-tolak-serahkan-tersangka-korupsi-telkom David Simbar dan Kasus Korupsi Telkom]
==Pranara luar==
* [http://sttaa.ac.id Situs Resmi]
 
{{DEFAULTSORT:Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung}}
[[Kategori:Sekolah teologi]]
[[Kategori:Perguruan tinggi di Jakarta]]
{{Portal|Kristen}}
[[Kategori:Sekolah teologi di Indonesia]]