Tari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yan29ti (bicara | kontrib)
 
(35 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tari Banjar''' adalah [[tari|seni]] [[tari]] yang dikembangkan oleh [[suku Banjar]], Kalimantan Selatan, baik berupa [[tari klasik]] (baksa, diiringi [[Gamelan Banjar]]) maupun [[tari tradisional]] (diringidiiringi [[Musik Panting]]).
 
 
== Jenis-jenis Tari Banjar ==
===Bagandut===
 
Jenis tari tradisional berpasangan yang dipada masa lampau merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayubTayub di [[Jawa]] dan ronggengRonggeng di [[SumateraSumatra]]. Gandut artinya tledek/penari primadona (Jawa).
 
Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkawinan, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya.
 
Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan manteramantra-manteramantra tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalahdulunya bekasadalah seorang penari Gandut yang terkenal.
 
Pada masa kejayaannya, arena tari Gandut sering pula menjadi arena persaingan adu gengsi parapenonton lelaki yang ikut menari. Persaingan ini bisa dilihat melalui cara parapenonton lelaki tersebut mempertontonkan keahlian menari dan besarnya jumlah uang yang diserahkan kepada para Gandut.
 
Tari Gandut sebagai hiburan terus berkembang di wilayah pertanian di seluruh Kerajaan Banjar, dengan pusatnya di daerah Pandahan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin.
 
Tari Gandut sejakPada tahun 1960-an tari Gandut sudah tidak berkembang lagi. FaktorKesadaran agamamasyarakat Islammenjalankan syariat agama merupakan penyebabmenurunkan utamadaya hilangnya jenistarik kesenian ini ditambah lagi dengandiiringi gempuran jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut kadang masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi sebagai tarian aslinya, melainkan hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional Banjar.
 
=== Baksa Dadap ===
Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam [[Hikayat Banjar]]. Tarian ini masih dipertunjukkan di keraton Banjar menurut laporan orang-orang Belanda yang mengunjungi keraton Banjar terakhir. Dalam mempersembahkan tarian ini para penari memegang busur dan anak panah yang dipanggil '''dadap'''.<ref> juga disebut jebeng, sejenis perisai bujur kecil melindungi lengan</ref>. Mereka melompat dengan senjata ini, sambil mengankatmengangkat sebelah kaki, bergerak dengan amat cepat, seolah-olah mereka terpaksa mempertahankan diri dari serangan yang datang dari semua sudut ah nda urus ko bohong :).<ref name="Tijdschrift 1838">{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=T2kTAAAAQAAJ&dq=baksa%20dadap&pg=PA14#v=onepage&q=baksa%20dadap&f=false |pages=14 |title=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië| author=Nederlandsch-Indië |volume= 1-2 |publisher=Lands-drukk.|year= 1838}}</ref> <ref name="Halewijn" >Borneo, Eenige Reizen in de Bhinenlanden van dit Elland, door eehen Ambtenaar van het Gouvernement, in het jaar 1824, M. Halewijn, Tijdsechrift voor Neeland’s Indie, le jaargang, jilid 2 (1838), hlm 12-15</ref> ah
 
=== Baksa Hupak ===
Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam [[Hikayat Banjar]].
 
=== [http://www.youtube.com/watch?v=pv_lzAqv2AE Baksa Kambang]Kembang ===
[[Berkas:Baksa Kembang welcome dance, Aria Barito Hotel, Banjarmasin 2018-07-27 06.jpg|jmpl|Seorang penari ''baksa kembang'']]
Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke [[Kalimantan Selatan]], penarinya adalah wanita. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita.
Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke [[Kalimantan Selatan]], dan sering dibawakan oleh para putri bangsawan di lingkungan keraton Banjar untuk menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang memetik bunga kemudian dirangkai menjadi rampaian kembang bogam yang mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Meskipun sebenarnya tari ini merupakan tari tunggal, namun dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita dalam jumlah ganjil.
 
Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat Banjar dan dibawakan oleh galuh-galuh/remaja putri Banjar. Setelah tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, tarian ini selalu ditampilkan untuk menyambut tamu pejabat-pejabat negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional. Tari ini juga dipertunjukkan pada perayaan pengantin Banjar atau hajatan sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu.
Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu.
 
Tarian ini memakai persembahan berupa sepasang kembang Bogam; yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogam ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan istri, setelah tarian ini selesai ditarikan.
Tari Baksa Kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri keraton. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar. Tarian ini dipertunjukkan untuk menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran . Setelah tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk menyambut tamu pejabat-pejabat negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional. Disamping itu pula tarian Baksa Kembang dipertunjukkan pada perayaan pengantin Banjar atau hajatan misalnya tuan rumah mengadakan selamatan. Tarian ini memakai hand propertis sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama [[halilipan]]. Tari Baksa Kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini diiringi seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan mempunya gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembanag dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.
 
Penari Baksa Kembang memakai mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan [[halilipan]], yaitu seuntai anyaman dari daun kelapa muda.
 
Tarian ini diiringi seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi, ini terjadi karena setiap generasi mempunyai gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang.
 
Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiatif mengumpulkan pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah ''workshop'' Tari Baksa Kembang dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Selatan. Walaupun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.
 
=== Baksa Kantar ===
Baris 51 ⟶ 58:
 
=== Baleha ===
Merupakan jenis tari berpasangan.
 
=== Batarasulan ===
Merupakan jenis tari berpasangan.
 
=== Bogam ===
Baris 60 ⟶ 67:
 
=== Dara Manginang ===
Tarian ini menggambarkan anakpara dararemaja putri yang sedangsiap memasuki masa dewasa yang diwajibkan kawa menginang.
 
=== Garah Rahwana ===
Baris 66 ⟶ 73:
 
=== Hantak Sisit ===
Merupakan jenis tari berpasangan.
 
=== Hanoman ===
Baris 75 ⟶ 82:
 
=== Japin Bujang Marindu ===
Merupakan jenis tari berpasangan yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu. Tari mengambarkanmenggambarkan kerinduan seorang kekasih setelah lama pergi merantau kemudian kembali ke kampung halaman.
 
=== Japin Dua Saudara ===
Baris 90 ⟶ 97:
 
=== Japin Rantauan ===
Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam.
 
=== Japin Sisit ===
Baris 102 ⟶ 109:
 
=== Maayam Tikar ===
Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten [[Tapin]] yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukotaibu kota Kabupaten Tapin.
* [http://www.youtube.com/watch?v=9mWM67MoOss&feature=related Tari Maanyam Tikar]
 
=== Ning Tak Ning Gung ===
Baris 109 ⟶ 116:
 
=== Paris Tangkawang ===
Merupakan jenis tari berpasangan yaitu yang ditarikan oleh dua orang.
 
=== Radap Rahayu ===
Merupakan[[Tari Radap Rahayu]] merupakan tari semi klasik Banjar yang sering dalam menyambut tamu agung dan ditarikan dalam upacara perkawinan, para penarinya adalah wanita.
 
Tari ini menceritakan tentang kapal prabayaksa yang kandas karena naga milik Putri Junjung Buih ididi muara Lokbaitan . Tari ini mengambarkanmenggambarkan upacara puja Bantan (tapung tawar). Tujuan tari ini adalah sebagai ucapan rasa bersyukur dan doa agar kapal tidak tenggelam .
 
=== Rudat ===
Baris 123 ⟶ 130:
 
=== Tantayungan ===
Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan. Sehingga tarian ini terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri diiringi dengan musik karawitan melalui instrumentinstrumen babun, gong, sarunai, dan kurung-kurung. Paduan karawitan ini sangat harmoni dengan kelompok tari yang diperankan.
 
Seni Tantayungan, awalnya kerap ditampilkan di sebuah desa, yakni Desa [[Ayuang, Barabai, Hulu Sungai Tengah|Ayuang]], [[Barabai]]. Lalu dikembangkan di Kampung Mu’ui, Desa [[Pengambau Hulu, Haruyan, Hulu Sungai Tengah|Pangambau Hulu]], Kecamatan [[Haruyan, Hulu Sungai Tengah|Haruyan]] oleh salah satu damang bernama Amat. Seni khas ini kemudian dikalimdiklaim oleh pelaku seni HST, Sarbaini, di Desa Barikin sebagai seni khas [[Hulu Sungai Tengah]].<ref>[http://www.hulusungaitengahkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=662:tantayungan-seni-khas-hst-yang-perlu-dilestarikan-&catid=18:pariwisata&Itemid=68 Pemkab Hulu Sungai Tengah - Tantayungan, Seni Khas HST yang Perlu Dilestarikan, 30 Oktober 2009]. Diakses 28 Juli 2010</ref>
 
Sayang sampai saat ini keberadaan tari Tantayungan telah hilang tergerus jamanzaman.
 
=== Tanggui ===
Baris 133 ⟶ 140:
 
=== Tameng Cakrawati ===
Tari yang menggambarkan seorang isteriistri (Cakrawati) yang melanjutkan perjuangan suaminya melawan penjajah Belanda.
* [http://www.youtube.com/watch?v=JP-GJgheNSQ&feature=related Tari Tameng Cakrawati ( Kreasi Baru ), Kalimantan Selatan ]
 
=== Tirik Kuala ===
Baris 146 ⟶ 153:
 
=== Topeng Wayang ===
Merupakan jenis tari berpasangan.
 
=== Topeng ===
[[Berkas:Topeng_Banjar.jpg|thumbjmpl|300px|Topeng yang dipakai pada tarian topeng etnis Banjar.]]
 
Merupakan jenis tari klasik yang berasal dari [[Tapin]] yang biasanya dibawakan oleh tiga orang yang masing-masing memainkan sebuah karakter yaitu Gunung Sari, Patih dan Tumenggung dengan diiringi [[gamelan]] [[Suku Banjar|Banjar]]. Sebelum melakukan tarian topeng dilakukan suatu ritual dengan menyediakan sesajian terlebih dahulu yaitu sebiji telur ayam kampung, ketan, dan kopi pahit, yang diletakkan di dekat area pertunjukkan, maksudnya agar saat menari, roh dari topeng ini tidak mengganggu si penari. Tarian ini umumnya dilakukan oleh penari pria, kadang-kadang oleh penari wanita.
Baris 164 ⟶ 171:
{{reflist}}
 
{{Tarian di wilayah pulau Kalimantan|state=autocollapse}}
{{indo-tari-stub}}
 
[[Kategori:Tari di Indonesia|Banjar]]
[[Kategori:Budaya Banjar]]
 
 
{{indo-tari-stub}}