Spiral keheningan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Spiral keheningan''' adalah sebuah teori [[media]] yang lebih memberikan perhatian pada pandangan [[mayoritas]] dan menekan pandangan [[minoritas]]
Spiral keheningan dibangun dengan empat unsur pokok
# Media Massa
# Komunikasi
# Pernyataan individu tentang suatu hal
# Persepsi orang lain/kecenderungan pendapat tentang suatu persoalan yang dilontarkan.
==
Elisabeth Noelle-Neumann sebagai penemu dari teori ini, menjelaskan tiga asumsi sebagai dasar dari teori ini. Ketiga asumsi tersebut berbicara mengenai bagaimana keheningan tersebut terbentuk di kelompok minoritas ketika mereka sedang berada di antara kelompok mayoritas.
'''Suatu “pendapat”''' adalah pernyataan dari [[sikap]], dan dapat berubah-ubah dalam hal [[intensitas]] dan stabilitasnya <ref name = "morissan"/>. Menurut noelle-neuman menyatakan bahwa opini adalah derajat persetujuan atau derajat kesepakatan dari suatu masyarakat tertentu. Dalam proses spiral keheningan, opini adalah sama sebagai sesuatu yang dipandang dapat diterima. Dengan memerhatikan hal tersebut, maka noelle-neumann mendefinisikan opini publik sebagai suatu sikap atau perilaku yang dikemukakan seseorang di depan publik jika ia tidak ingin dirinya terisolasi; dalam wilayah perubahan, opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang tanpa bahaya isolasi terhadap dirinya <ref name ="elisabeth">{{cite book |title = Introducing Communication Theory: Analysis and Application |editor1-first = Richard |editor1-last = West |editor2-first = Lynn |editor2-last = Turner |chapter = Spiral of Silence |last = Noelle-Neumann |first = Elisabeth |publisher = McGraw-Hill Education |year = 2009 |ISBN = 9780073385075}}</ref>. Dengan begitu opini publik mengacu pada suatu persamaan bersama dari suatu [[populasi]] atas suatu masalah tertentu. Penerimaan atau pendapat masyarakat sebagai akibat kuatnya kecenderungan orang-orang sekitarnya <ref name="firsan"/>. Banyak orang yang tidak mengemukakan pandangannya dan memilih diam daripada membicarakan atau membahas pandangannya tersebut. Noelle-neumann menyebut situasi tersebut sebagai spiral keheningan yang terjadi ketika orang mengemukakan opininya karena merasa pandangannya mewakili pandangan yang populer, sedangkan mereka yang merasa opininya tidak mewakili pandangan populer cenderung memilih untuk diam. Proses ini terjadi dalam pola atau bentuk menyerupai sedemikian rupa sehingga satu pendapat akan berakhir dengan publisitas dan popularitas tinggi, sedangkan pendapat lainnya akan berakhir dengan publisitas dan popularitas rendah <ref name ="morissan"/>.▼
Berikut tiga asumsi Teori Spiral Keheningan:<ref name="elisabeth" />
# Masyarakat mayoritas mengancam individu yang menyimpang dengan adanya isolasi, dengan demikian kelompok minoritas akan diliputi rasa takut terhadap isolasi orang-orang yang berkuasa.
# Rasa takut akan isolasi membuat individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini.
# Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian akan opini publik.
== Pendapat Masyarakat ==
▲'''Suatu “pendapat”''' adalah pernyataan dari [[sikap]], dan dapat berubah-ubah dalam hal [[intensitas]] dan stabilitasnya
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita menyatakan pandangan atau pendapat kita dalam berbagai cara, kita berbicara dalam suatu komunitas di internet, mungkin seseorang menuliskan pesan tertentu (yang sesuai dengan pandangannya). Menurut teori ini, orang cenderung beranggapan memiliki pendapat yang serupa dari pesan-pesan yang dikemukakan dalam suatu komunitas, sebaliknya orang akan menghindari, cenderung berdiam diri, dengan tidak berkomentar terhadap [[pesan]] unik yang disampaikan.
== Peran Media ==
'''Media berfungsi''' menyebarluaskan opini publik yang menghasilkan pendapat atau pandangan yang dominan.<ref name="morissan"/>
'''Media massa memiliki tiga sifat''' atau karakteristik yang berperan membentuk opini publik yaitu ubikuitas, kumulatif, dan konsonan.
=== Ubikuitas ===
Mengacu pada fakta. Media merupakan sumber informasi yang luas karena terdapat dimana saja, dengan kata lain, ubikuitas dapat didefinisikan sebagai [[kepercayaan]]. Kepercayaan bahwa [[media]] terdapat dimana-mana. Itu sebabnya media menjadi instrumen yang sangat penting, diandalkan dan selalu tersedia ketika orang membutuhkan informasi. Untuk itu media berusaha mendapat simpati dari publik terhadap pandangan atau pendapat yang disampaikan.
=== Kumulatif ===
Baris 27 ⟶ 35:
Konsonan dihasilkan berdasarkan kecenderungan media untuk menegaskan atau melakukan konfirmasi terhadap pemikiran dan pendapat mereka sendiri dan menjadikan pemikiran dan pendapat itu seolah-olah berasal dari masyarakat.
'''Peran media''' memberikan kontribusi terhadap munculnya spiral keheningan karena [[media]] memiliki kemampuan untuk menentukan dan menyebarluaskan pendangan-pandangan yang dinilai lebih dapat diterima publik secara umum
'''Kaitannya dengan opini publik'''
# Media mampu menjangkau lebih banyak orang dan wilayah [[geografis]] yang lebih luas. Misalnya media [[teknologi]] [[internet]].
# Format dan isi media selalu berhubungan dengan publik. Posisi media sering menjadi ruang publik. Misalnya [[blogger]] di dunia maya
# Media sebagai juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna terhadap suatu peristiwa yang menjadi opini publik. Media bisa menjadi jaringan interaktif yang menghubungkan [[komunikator]] dengan khalayak beserta feebacknya. Misalnya isu dialog interaktif lewat sebuah [[komunitas]], [[chatting]], dan soal [[terorisme]].
== Realita
'''Pandangan media''' dalam menyikapi kasus tertentu adakalanya bertentangan dengan pendapat individu-individu dalam masyarakat. Pandangan media yang mewakili [[jurnalis]] adalah kalanya berbeda dengan pandangan masyarakat umum
=== Eksperimen “tes kereta api” ===
'''Mempelajari''' apakah orang akan menyuarakan pendapat mereka atau tidak membutuhkan suatu [[metodologi]] yang jelas, dapat diuji, representative, dan dapat diaplikasikan. Untuk membuktikan hal ini, Noelle-Neumann mengonseptualisasikan uji kereta api. Uji kereta api (train test) adalah [[penilaian]] mengenai sejauh mana orang akan mengemukakan opini mereka. Menurut Teori Spiral Keheningan, orang dari dua sisi yang berbeda mengenai suatu isu akan bervariasi dalam kesediaan mereka untuk mengungkapkan pandangan mereka ke publik
# Pendukung dari [[opini]] yang dominan lebih bersedia untuk menyuarakan opini dibandingkan mereka yang memiliki opini minoritas.
# Orang dari kota-kota besar yang adalah [[pria]] berusia antara 45 dan 49 lebih bersedia untuk mnyuarakan pendapat.
# Terdapat berbagai cara untuk menyuarakan pendapat, misalnya menempelkan [[poster]], menempelkan stiker pada [[mobil]], dan mendistribusikan selebaran.
# Orang akan lebih menyuarakan pendapat jika pendapat ini sesuai dengan keyakinan mereka dan juga sesuai dengan tren terkini dan semangat dari kelompok usianya.
# Orang akan menyuarakan pendapat jika itu sejajar dengan pandangan masyarakat.
# Orang cenderung berbagi pendapat dengan mereka yang sepakat dibandingkan dengan mereka yang tidak sepakat.
# Orang mendapatkan kekuatan akan keyakinan melalui berbagai [[sumber]], termasuk [[keluarga]], [[teman]] dan kenalan.
# Orang mungkin akan terlibat dalam ayunan menit terakhir (last-minute swing), atau melompat ke sisi opini yang populer pada saat-saat terakhir [[percakapan]].
== Peran
'''Terkadang minoritas''' yang diam mulai bangkit
== Kritik
'''Charles Salmon''' dan rekan ([[1985]]) menyatakan bahwa <ref name="west">{{cite book
==
{{reflist|2}}
=== Bibilografi ===
{{refbegin|colwidth=60em}}
* Alstyne, M. V., & Brynjolfsson, E. (1996). Electronic communities: Global village or cyberbalkans? Paper presented at the
* Anderson, J.A. (1996). ''Communication theory:
* Bradley, N., & Poppen, W. (2003).
* Bowker, A., Bukowski, W., Zargarpour, S., & Hoza, B. (1998). A structural and
*
* Coleman, S., & Gøtze, J. (2001). Bowling together: Online public engagement in policy deliberation.
* Cummings, J., Sproull, L., & Kiesler, S. B. (2002). Beyond hearing: Where real-world and online support meet. Group Dynamics: Theory, Research and Practice, 6(1), 78-88.
* Dahlberg, L. (2001). The Internet and democratic discourse. Information, Communication & Society, 4(4), 615-633.
* Gastil, J. (2000). Is face-to-face citizen deliberation a luxury or a necessity? Political Communication, 14(4), 357-361.
* Gimmler, A. (2001).
* Gonzenbach, W.J.; King, C.; Jablonski, P. (1999). Homosexuals and the military: an analysis of the spiral of silence. ''Howard Journal of Communication, 4'', 281-296.
* Gonzenbach, W.J.; Stevenson, R.L. (1994). Children with AIDS attending public school: an analysis of the spiral of silence.
* Gottman, J., Gonso, J., & Rasmussen, B. (1975).
* Hayes, A. F., Glynn, C. J., & Shanahan, J. (2005a). Willingness to self-censor: A construct and measurement tool for public opinion research.
* Hayes, A. F., Glynn, C. J., & Shanahan, J. (2005b). Validating the willingness to self-censor scale: Individual differences in the effect of the climate of opinion on opinion expression, 17, 443-455.
* Hiltz, S. R., Johnson, K., & Turoff, M. (1986). Experiments in group decision making: Communication process and outcome in face-to-face versus computerized conferences. Human Communication Research, 13, 225-252.
* Kiesler, S., Siegel, J., & McQuire, T. W. (1984).
* Kraut, R. E., Patterson, M., Lundmark, V., Kiesler, S., Mukhopadhyay, T., & Scherlis, W. (1998). Internet paradox: A social technology that reduces social involvement and psychological well-being? American Psychologies, 53(9), 1017-1032.
* McDevitt, M., Kiousis, S., & Wahl-Jorgensen, K. (2003). Spiral of moderation: Opinion expression in computer-mediated discussion. International Journal of Public Opinion Research, 15(4), 454-470.
Baris 87 ⟶ 94:
* Moody, E. J. (2001). Internet use and its relationship to loneliness. CyberPsychology & Behavior, 4(3), 393-401.
* Morris, M., & Ogan, C. (2002). The internet as mass medium. In D. McQauil (Ed.), McQuail's Reader in Mass Communication Theory. London: Sage
* Moy, P.; Domke, D.; Stamm, K. (2001). The spiral of silence and public opinion on
* Noelle-Neumann, E. (1993). The Spiral of Silence: Public Opinion - Our Social Skin.
* Noelle-Neumann, E. (1974). The spiral of silence: a theory of public opinion. ''Journal of Communication, 24'', 43-51
* O'Connor, R. D. (1969). Modification of social withdrawal through symbolic modeling. ''Journal of Applied Behavior Analysis, 2'', 15-22.
Baris 94 ⟶ 101:
* O'Hara, K. (2002). The Internet: A tool for democratic pluralism? ''Science as Culture, 11''(2), 287-298.
* O'Sullivan, P. B. (1995). Computer networks and political participation: Santa Monica's teledemocracy project. Journal of Applied Communication Research, 23, 93-107.
* Page, B. I. (1996). Who deliberates? Mass Media in Modern Democracy. Chicago:
* Rheingold, H. (1993). The virtual community. Homesteading on the electronic frontier: Reading
* Rice, R. E., & Williams, F. (1984). Theories old and new: The study of new media. In R. E. Rice (Ed.), The new media: Communication, research, and technology (pp. 55–80). Beverly Hills, CA: Sage.
* Sassenberg, K. (2002). Common bond and common identity groups on the Internet: Attachment and normative behaviors in on-topic and off-topic chats. ''Group Dynamics, 6''(1), 27-37.
*
* Schmierback, M.; Boyle, M.P.; McLeod, D.M. (2005). Civic attachment in the aftermath of September 11. ''Mass Communication and Society, 4'', 323-346.
* Shanahan, J.;
* Short, J., Williams, E., & Christie, B. (1976). The social psychology of telecommunications. New York:
* Sleek, S. (1998). Isolation increases with Internet use. [[American Psychological Association]] Monitor, 29(1), 1.
* Sproull, L., & Kiesler, S. (1992). Connections: New ways of working in the networked organization. Cambridge, MA:
* Stromer-Galley, J. (2002). New voices in the political sphere: A comparative analysis of interpersonal and online political talk. Javnost/The Public, 9(2), 23-42.
* Wallace, P. (1999). The psychology of the Internet. Cambridge, MA:
* Wanta, W., & Dimitrova, D. (2000). Chatrooms and the spiral of silence: An examination of online discussions during the final 1996
* Warren, M. E. (2001). What should we expect from more democracy? Radically democratic responses to politics. Political Theory, 24(2), 241-270.
* Williams, E. (1977). Experimental comparison of face-to-face and mediated communication: A review. Psychological Bulletin, 84, 963-976.
|