Ronin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
|||
(40 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
[[
{{nihongo|'''Ronin'''|浪人|rōnin}} atau '''rōshi''' adalah sebutan untuk [[samurai]] yang kehilangan atau terpisah dari tuannya
Dalam budaya populer, ronin didramatisasi sebagai [[samurai]] tak bertuan, hidup tak terikat pada tuan atau daimyo dan mengabdikan hidup dengan mengembara mencari jalan samurai yang sejati.
Di zaman Jepang kuno, ronin berarti orang yang terdaftar (memiliki ''[[koseki]]'') sebagai penduduk di suatu tempat,
== Zaman Kamakura dan zaman Muromachi ==
[[
Di [[zaman Muromachi]] dan [[zaman Kamakura]], samurai yang kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal menjadi pengembara. Pada waktu itu, ronin sering menjadi sebab timbulnya kerusuhan skala kecil di berbagai daerah. Walaupun para [[daimyo]] banyak membutuhkan prajurit untuk berperang, ronin hampir tidak berkesempatan mendapat majikan yang baru. Situasi keamanan yang buruk menyebabkan ronin membentuk komplotan yang saling berebut wilayah dan pengaruh, beroperasi sebagai gerombolan pencoleng hingga menimbulkan huru-hara.
== Zaman Sengoku ==
Di [[zaman Sengoku]], [[daimyo|sengoku daimyo]] yang tersebar di seluruh Jepang memerlukan prajurit dalam jumlah yang sangat besar, sehingga ronin mempunyai kesempatan besar untuk mendapat majikan baru. Tidak seperti
== Zaman Toyotomi dan zaman Osaka ==
Baris 20 ⟶ 21:
== Zaman Edo ==
Di [[zaman Edo]], penghapusan sebagian besar daimyo mengakibatkan jumlah samurai yang menjadi ronin makin bertambah banyak. Di akhir pemerintahan [[Tokugawa Iemitsu]], jumlah ronin melonjak menjadi sekitar 500.000 orang karena peran samurai tidak lagi dibutuhkan
Pemerintah Bakufu melarang pengangkatan anak sebagai putra pewaris darurat (''matsugoyōshi''), akibatnya garis keturunan daimyo banyak yang terputus karena daimyo keburu meninggal tanpa memiliki putra pewaris. Keluarga daimyo yang tidak mempunyai putra pewaris terpaksa bubar dan samurai yang kehilangan tuannya berakhir sebagai ronin. Setelah pecahnya Pemberontakan Keian, pemerintah Bakufu berusaha memperbaiki kebijakan terhadap ronin. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan baru, seperti melonggarkan larangan mengangkat putra pewaris darurat, mengurangi jumlah daimyo yang dirampas wilayah kekuasaannya, dan meninjau kembali pembatasan wilayah permukiman ronin. Peluang ronin mencari majikan baru juga dibuka kembali. Walaupun sudah ada kebijakan baru, jumlah samurai yang menjadi ronin tidak juga bisa berkurang. Ronin-ronin baru terus bermunculan akibat perampasan wilayah kekuasaan para daimyo yang terus berlanjut.
== Situasi kehidupan ronin ==
Di zaman Edo, ronin yang sudah kehilangan jati diri sebagai samurai masih diakui pemerintah sebagai "samurai" dan masih diizinkan memakai nama keluarga samurai dan membawa [[katana]] di pinggang. Sehari-harinya, ronin hidup berdampingan dengan rakyat banyak di bawah pengawasan pemerintah kota (''machi bugyō''). Sebagian besar ronin hidup miskin di rumah-rumah sewa,
== Akhir zaman Edo ==
Di akhir zaman Edo, para ronin mulai berperan aktif di bidang politik. Samurai dari kelas yang disebut ''gōshi'' (samurai distrik) banyak yang atas permintaan sendiri meninggalkan
Setelah [[Restorasi Meiji]], identitas ronin ikut dihapus sesuai dengan prinsip ''
== Ronin dalam cerita fiksi ==
Dalam cerita fiksi, ronin sering digambarkan sebagai [[yojimbo]] atau serdadu bayaran. Film [[Kurosawa Akira]] yang berjudul ''[[The Seven Samurai]]''
Ronin tampil dalam [[permainan video]] ''[[Age of Empires III]]'', [[anime]] berjudul ''[[Tsukikage Ran]]'', [[Samurai Champloo]], [[Rurouni Kenshin]], dan [[Final Fantasy X]].
Baris 42 ⟶ 43:
Di zaman sekarang, istilah ronin digunakan di Jepang untuk lulusan [[sekolah menengah umum]] yang gagal lulus tes masuk perguruan tinggi atau sekolah lain yang lebih tinggi. Lulusan SMU yang tidak lagi terdaftar di sekolah manapun diumpamakan sebagai ronin yang tidak lagi memiliki majikan tempat mengabdi.
[[Kategori:
[[Kategori:
|