Kota Binjai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Btw~idwiki (bicara | kontrib)
k fi:
perubahan dasar hukum
 
(366 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|kota di [[Sumatera Utara]]|tumbuhan|Binjai}}
'''Binjai''' adalah salah satu [[kota]] (dahulu [[daerah tingkat II]] berstatus [[kotamadya]]) dalam wilayah provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatra Utara, [[Medan]]. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota [[Langkat|Kabupaten Langkat]] yang kemudian dipindahkan ke [[Stabat]]. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta [[Deli Serdang|Kabupaten Deli Serdang]] di sebelah timur dan selatan.
{{Kegunaan lain|Binjai (disambiguasi)}}
{| class="toccolours" style="float:right; width:310px; margin-left: 1em; margin-bottom: 1ex;"
{{Dati2
|+ style="font-size: large; margin: inherit;"|Kota Binjai
| settlement_type = Kota
|-
| nama = Kota Binjai
|colspan="2" style="text-align:center; border-bottom:3px solid gray;"|[[Gambar:logobinjai.jpg|110px|Lambang Kota Binjai]]
| translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|-
 
|colspan="2" style="text-align:center; border-bottom:3px solid gray;"|[[Gambar:Lokasi Binjai.jpg|300px|Lokasi Kota Binjai di pulau Sumatra]]
 
|-
•[[Surat Batak|Tulisen Karo]]
|'''[[Daftar Provinsi Indonesia|Provinsi]]'''||[[Sumatra Utara]]
| translit_lang1_info = كوتا بنجاي
|-
 
|'''Hari jadi'''||[[17 Juni]] (berdiri [[1872]])
 
|-
ᯆᯩᯉ᯳ᯐᯩᯤ
|'''[[Wilayah|Luas wilayah]]'''||90 [[km²]]
| foto = Welcome gate to city of Binjai (Binjai-Deli Serdang).jpg
|-
| caption = Gapura Selamat Datang di Kota Binjai
|'''[[Penduduk]]'''||220.000
| julukan = Kota Rambutan
|-
| provinsi = [[Sumatera Utara]]
| - '''Kepadatan''' ||2.400 jiwa/km²
| kecamatan = 5
|-
| kelurahan = 37
|'''[[Kecamatan]]'''||5
| lambang = logobinjai.jpg
|-
| peta = Lokasi Sumatera Utara Kota Binjai.svg
| - '''Kelurahan''' ||37
|dasar hukum = UU No. 13 Tahun 2024<ref name="UU dasar hukum">{{cite web| date = 2024-07-02 | url = https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177244/Salinan_UU_Nomor_13_Tahun_2024.pdf | title = Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kota Binjai di Provinsi Sumatera Utara | publisher = Lembaran Negara Republik Indonesia | access-date = 2024-07-15 | archive-date = 2024-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20240715060359/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177244/Salinan_UU_Nomor_13_Tahun_2024.pdf }}</ref>
|-
|tanggal = [[24 November]] [[1956]]<ref name="UU dasar hukum"/>
|'''[[Walikota]]'''||H.M. Ali Umri, SH, CN
| nama_walikota = [[Amir Hamzah (wali kota)|Amir Hamzah]]
|-
| nama_wakil_walikota = [[Rizky Yunanda Sitepu]]
|'''[[Kode telepon]]'''||[[Daftar kode telepon di Indonesia|061]]
| nama sekretaris daerah = Irwansyah Nasution
|-
| luas = 90,23
| align=center colspan=2 |
| luasref = <ref name="BINJAI"/>
----
| penduduk = 305977
<small>Situs web resmi: [http://www.binjai.go.id www.binjai.go.id]
| penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|}
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 November 2023|format=Visual}}</ref>
Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan [[Medan]], Binjai dan [[Deli Serdang]]. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya [[Lintas Sumatera]] yang menghubungkan antara Medan dan [[Banda Aceh]]. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari [[Aceh|provinsi Aceh]].
| kepadatan = auto
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|83,47% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 10,29% [[Kekristenan]]
** 9,16% [[Protestan]]
** 1,13% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|5,94% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,29% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="BINJAI"/><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://binjaikota.bps.go.id/statictable/2018/12/26/329/persentase-penduduk-menurut-kecamatan-dan-agama-yang-dianut-di-kota-binjai-2017.html|title=Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Binjai 2017|website=www.binjaikota.bps.go.id|accessdate=3 November 2020|archive-date=2021-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717160717/https://binjaikota.bps.go.id/statictable/2018/12/26/329/persentase-penduduk-menurut-kecamatan-dan-agama-yang-dianut-di-kota-binjai-2017.html|dead-url=no}}</ref>}}
| bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[bahasa Melayu|Melayu]], [[bahasa Karo|Karo]], [[bahasa Batak|Batak]], [[bahasa Hokkien|Hokkien]], [[bahasa Tamil|Tamil]], [[bahasa Jawa|Jawa]]
| IPM = {{increase}} 78,11 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://sumut.bps.go.id/indicator/26/750/1/indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.sumut.bps.go.id|accessdate=30 Desember 2023}}</ref>
| kodearea = 061
| nomor_polisi = BK
| zona waktu = WIB
| dau = Rp 595.614.977.000,- ([[2020]])
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=28 Oktober 2021|format=pdf}}</ref>
| semboyan = Binjai Kota Rambutan
| web = {{url|http://www.binjaikota.go.id}}
}}
 
'''Binjai''' ([[abjad Jawi]]: بنجاي, [[Surat Batak|Tulisen karo:]]ᯆᯩᯉ᯳ᯐᯩᯤ) adalah salah satu [[kota]] di Provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Binjai terletak sekitar 22&nbsp;km di sebelah barat [[ibu kota]] Provinsi [[Sumatera Utara]], yaitu Kota [[Kota Medan|Medan]]. Sebelum berstatus kota, Binjai adalah ibu kota Kabupaten [[Kabupaten Langkat|Langkat]] yang kemudian dipindahkan ke [[Stabat, Langkat|Stabat]]. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] di sebelah timur dan selatan. Jumlah penduduk Kota Binjai sebanyak 279.302 jiwa pada tahun [[2021]], dengan kepadatan 3.095 jiwa/km², dan pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 305.977 jiwa.<ref name="BINJAI">{{cite web|url=https://binjaikota.bps.go.id/publication/2021/02/26/a2da3e5f93a10df3ca852c8b/kota-binjai-dalam-angka-2021.html|title=Kota Binjai Dalam Angka 2021|website=www.binjaikota.bps.go.id|accessdate=28 Oktober 2021|format=pdf|pages=9, 87, 198-199|archive-date=2021-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211028073044/https://binjaikota.bps.go.id/publication/2021/02/26/a2da3e5f93a10df3ca852c8b/kota-binjai-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref><ref name="DUKCAPIL"/>
 
Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan [[Medan]], Binjai dan [[Deli Serdang]]. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] yang menghubungkan antara Medan dan [[Banda Aceh]]. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari [[Aceh|provinsi Aceh]].<ref>{{Cite web |url=http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt543784e5421c4/node/lt511c7ca43835e/perpu-no-2-tahun-2014-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintahan-daerah |title=Hukum Online, diakses 19 Februari 2015 |access-date=2015-02-19 |archive-date=2015-01-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150123010744/http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt543784e5421c4/node/lt511c7ca43835e/perpu-no-2-tahun-2014-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintahan-daerah |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.rumahpemilu.org/in/read/105/Rancangan-Undang-undang-tentang-Pemerintahan-Daerah |title=Rumah Pemilu, diakses 19 Februari 2015 |access-date=2015-02-19 |archive-date=2015-02-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150219134424/http://www.rumahpemilu.org/in/read/105/Rancangan-Undang-undang-tentang-Pemerintahan-Daerah |dead-url=yes }}</ref>
 
Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena [[rambutan]] Binjai memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti [[Blitar]], [[Jawa Timur]] menjadi komoditikomoditas unggulan daerah tersebut.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kampong Bindjai met rechts huis een Chinees dobbelhuis. TMnr 60001806.jpg|jmpl|250px|ki|Pemandangan jalan di Binjai (1885-1895)]]
Pada masa silam kota Binjai disebut sebagai sebuah kota yang terletak di antara [[Sungai Mencirim]] di sebelah timur dan [[Sungai Bingai]] di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu [[Kesultanan Deli]] dan [[Kerajaan Langkat]]. Berdasarkan penuturan para leluhur, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon [[Binjai]] (''Mangifera caesia'') yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke [[Sungai Wampu]], sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.<ref name=pemko>{{Cite web |url=http://www.binjaikota.go.id/profil-12.html |title=Situs resmi pemerintah Kota Binjai - Sejarah singkat Kota Binjai |access-date=2017-08-21 |archive-date=2017-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170821084753/http://www.binjaikota.go.id/profil-12.html |dead-url=no }}</ref>
 
Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari [[Stabat]], [[Tanjung Pura]] dan juga dari [[Selat Malaka]]. Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. [[Binjai]] adalah sejenis pohon yang buahnya dapat dimakan. Pohon tersebut juga dikenal dengan nama [[Mangifera|embacang]]. Kata Binjai berasal dari [[bahasa Melayu]].
Masih sangat sedikit sekali terungkapkan mengenai asal usul kota Binjai di masa silam, yang disebut sebagai sebuah kota yang terletak diantara [[Sungai Mencirim]] di sebelah timur dan [[Sungai Bingai]] di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu [[Kesultanan Deli]] dan [[Kerajaan Langkat]].
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee te Bindjai TMnr 60046943.jpg|jmpl|250px|Masjid di Binjai (1890-1894)]]
Berdasarkan penuturan orang-orang tua yang yang kini sudah tiada yang diperkirakan mengetahui sejarah asal usul kota Binjai, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, bahwa kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang [[pohon Binjai]] yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke [[Sungai Wampu]], sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.
Dalam versi lain yang merujuk dari beberapa referensi, asal-muasal kata "Binjai" merupakan kata baku dari istilah "Binjéi" yang merupakan makna dari kata "ben" dan "i-jéi" yang dalam bahasa Karo artinya "bermalam di sini". Pengertian ini dipercaya oleh sebagian masyarakat asli kota Binjai, khususnya suku Karo. Hal ini berdasarkan fakta sejarah bahwa pada masa dahulu kala, kota Binjai merupakan perkampungan yang berada di jalur yang digunakan oleh pemikul garam ({{lang-btx|''perlanja sira''}}), yaitu pedagang yang membawa barang dagangan dari dataran tinggi Karo dan menukarnya dengan pedagang garam di daerah pesisir Langkat.
 
Perjalanan yang ditempuh ''perlanja sira'' ini hanya dengan berjalan kaki menembus hutan belantara menyusuri jalur tepi sungai dari dataran tinggi Karo ke pesisir Langkat dan tidak dapat ditempuh dalam waktu satu atau dua hari, sehingga selalu bermalam di tempat yang sama, begitu juga sebaliknya, kembali dari dataran rendah Karo yaitu pesisir Langkat, Para ''perlanja sira'' ini kembali bermalam di tempat yang sama pula, selanjutnya seiring waktu menjadi sebuah perkampungan yang mereka namai dengan "Kuta Benjéi".
Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari [[Stabat]], [[Tanjung Pura]] dan juga dari [[Selat Malaka]].
 
=== Masa Pendudukan Belanda ===
Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. Konon pohon Binjai ini adalah sebangsa pohon embacang dan istilahnya berasal dari [[bahasa Karo]].
Pada tahun 1823, Gubernur Inggris yang berkedudukan di Pulau Penang mengutus John Anderson ke pesisir Sumatra timur dan dalam catatannya disebutkan sebuah kampung yang bernama ''"Ba Bingai"''.<ref>Menurut buku ''Mission to The Eastcoast of Sumatra''-Edinbung, 1826.</ref> Sejak tahun 1822, Binjai telah dijadikan bandar/pelabuhan dimana hasil pertanian lada yang diekspor adalah berasal dari perkebunan lada di sekitar ketapangai (pungai) atau Kelurahan Kebun Lada/Damai.<ref name=pemko/>
 
Selanjutnya pada tahun 1864, Daerah Deli telah dicoba ditanami tembakau oleh pioner Belanda bernama J. Nienkyis yang mendorong didirikannya Deli Maatschappij pada tahun 1866. Orang Belanda berusaha menguasai Tanah Deli menggunakan politik pecah belah melalui pengangkatan datuk-datuk. Usaha ini ditentang oleh Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat, sementara Datuk Sunggal tidak menyetujui pemberian konsensi tanah kepada perusahaan Rotterdenmy oleh Sultan Deli karena tanpa persetujuan. Di bawah kepemimpinan Datuk Sunggal bersama rakyatnya di Timbang Langkat (Binjai) dibuat benteng pertahanan untuk menghadapi Belanda.
== Geografi ==
 
Belanda merasa terhina atas tindakan ini dan memerintahkan kapten Koops untuk menumpas para datuk yang menentang Belanda. Pada '''17 Mei 1872''' terjadilah pertempuran yang sengit antara Datuk/masyarakat dengan Belanda. Peristiwa perlawanan inilah yang menjadi tonggak sejarah dan ditetapkan sebagai '''hari jadi Kota Binjai'''. Perjuangan para datuk/rakyat terus berkobar dan pada akhirnya pada 24 Oktober 1872 Datuk Kocik, Datuk Jalil dan Suling Barat dapat ditangkap Belanda dan kemudian pada tahun 1873 dibuang ke Cilacap.<ref name=pemko/> Pada tahun 1917 oleh Pemerintah Belanda dikeluarkan Instelling Ordonantie No.12 dimana Binjai dijadikan ''Gemeente'' dengan luas 267 Ha.<ref name=pemko/>
Letak geografis Binjai 03°03'40" - 03°40'02" LU dan 98°27'03" - 98°39'32" BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut. Sebenarnya, Binjai hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung dari perbatasan di antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Jalan Raya Medan Binjai yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di dalam wilayah Kota Medan, Km 10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang dan mulai Km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai.
 
=== Masa Pendudukan Jepang ===
Ada 2 [[sungai]] yang membelah Kota Binjai yaitu [[Sungai Bingai]] dan [[Mencirim]] yang menyuplai kebutuhan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Sari Binjai untuk kemudian disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang masih layak dikonsumsi.
Pada tahun 1942-1945 Binjai dibawah Pemerintahan Jepang dengan kepala pemerintahan Kagujawa (dengan sebutan ''Guserbu'') dan tahun 1944/1945 pemerintahan kota dipimpin oleh ketua Dewan Eksekutif J. Runnanbi dengan anggota Dr. RM Djulham, Natangsa Sembiring dan Tan Hong Poh.<ref name=pemko/>
 
=== Masa Kemerdekaan Indonesia ===
== Pemerintahan ==
Pada tahun 1945, (saat revolusi) sebagai kepala pemerintahan Binjai adalah RM. Ibnu. Pada 29 Oktober 1945, T. Amir Hamzah diangkat menjadi residen Langkat oleh komite nasional. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1947 Binjai berada di bawah Asisten Residen J. Bunger dan RM. Ibnu sebagai Wakil Wali Kota Binjai. Pada tahun 1948 -1950 pemerintahan Kota Binjai dipegang oleh ASC More. Tahun 1950-1956 Binjai menjadi kota Administratif kabupaten Langkat dan sebagai wali kota adalah OK Salamuddin kemudian T. Ubaidullah Tahun 1953-1956. Berdasarkan Undang-Undang Daruat No.9 Tahun 1956 Kota Binjai menjadi otonom dengan wali kota pertama SS Parumuhan.<ref name=pemko/>
 
Dalam perkembangannya Kota Binjai sebagai salah satu daerah tingkat II di propinsi Sumatera Utara telah membenahi dirinya dengan melakukan pemekaran wilayahnya. Semenjak ditetapkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1986 wilayah kota Binjai telah diperluas menjadi 90,23&nbsp;km<sup>2</sup> dengan 5 wilayah kecamatan yang terdiri dari 11 desa dan 11 kelurahan. Setelah diadakan pemecahan desa dan kelurahan pada tahun 1993 maka jumlah desa menjadi 17 dan kelurahan 20. Perubahan ini berdasarkan Keputusan Gubenur Sumatera Utara No.140-1395 /SK/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang Pembentukan 6 Desa Persiapan dan Kelurahan Persiapan di Kota Binjai. Berdasarkan SK Gubenur Sumatera Utara No.146-2624/SK/1996 tanggal 7 Agustus 1996, 17 desa menjadi kelurahan.<ref name=pemko/>
Kota Binjai terbagi atas 5 [[kecamatan]] yang kemudian dibagi lagi menjadi 37 [[kelurahan]] dan desa. Sedianya Binjai hanyalah sebuah kecamatan di dalam lingkup Kabupaten Langkat. Lima kecamatan tersebut masing-masing adalah:
 
== Geografi ==
*[[Binjai Kota]]
Letak geografis Binjai '''03°03'40"–03°40'02" LU''' dan '''98°27'03"–98°39'32" BT'''. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut. Sebenarnya, Binjai hanya berjarak 8&nbsp;km dari Medan bila dihitung dari perbatasan di antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang. Jalan Raya Medan Binjai yang panjangnya 22&nbsp;km, 9&nbsp;km pertama berada di dalam wilayah Kota Medan, Km 10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang dan mulai Km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai.
*[[Binjai Utara]]
*[[Binjai Selatan]]
*[[Binjai Barat]]
*[[Binjai Timur]]
 
Ada 2 [[sungai]] yang membelah Kota Binjai yaitu [[Sungai Bingai]] dan [[Mencirim]] yang menyuplai kebutuhan sumber air bersih bagi PDAM Tirta Sari Binjai untuk kemudian disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang masih layak dikonsumsi.
Kecamatan Binjai Kota, Binjai Timur dan Binjai Selatan baru dibentuk pada tahun 1981.
 
=== Batas Wilayah ===
Walikota Binjai yang sekarang adalah H.M. Ali Umri, SH, CN, melanjutkan jabatan setelah terpilih pada pemilihan [[kepala daerah langsung]] tanggal 27 Juni 2005 untuk masa jabatan 2005-2010. Walikota berkantor di Balai Kota yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 6, Binjai.
{{batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Langkat]] dan [[Kabupaten Deli Serdang]]
|selatan = [[Kabupaten Langkat]] dan [[Kabupaten Deli Serdang]]
|barat = [[Kabupaten Langkat]]
|timur = [[Kabupaten Deli Serdang]]
}}
 
== DemografiIklim ==
Kota Binjai memiliki [[iklim hutan hujan tropis]] (Af) dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
{{Weather box
|width = auto
| location = Binjai
| metric first = Yes
| single line = Yes
| Jan high C = 30.7
| Feb high C = 31.5
| Mar high C = 32.1
| Apr high C = 32.3
| May high C = 32.5
| Jun high C = 32.6
| Jul high C = 32.3
| Aug high C = 32.1
| Sep high C = 31.4
| Oct high C = 31.1
| Nov high C = 30.6
| Dec high C = 30.4
 
| Jan mean C = 26.0
Kota Binjai merupakan kota multi etnis, dihuni oleh [[suku Jawa]], suku [[Batak Karo]], suku [[Tionghoa]] dan suku [[Melayu]]. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada saat ini adalah 220.000 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.444 jiwa/km persegi. Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat.
| Feb mean C = 26.4
| Mar mean C = 26.9
| Apr mean C = 27.2
| May mean C = 27.4
| Jun mean C = 27.3
| Jul mean C = 27.0
| Aug mean C = 26.9
| Sep mean C = 26.7
| Oct mean C = 26.7
| Nov mean C = 26.2
| Dec mean C = 26.0
| year mean C =
| Jan low C = 21.4
| Feb low C = 21.4
| Mar low C = 21.7
| Apr low C = 22.2
| May low C = 22.4
| Jun low C = 22.0
| Jul low C = 21.7
| Aug low C = 21.8
| Sep low C = 22.1
| Oct low C = 22.3
| Nov low C = 21.9
| Dec low C = 21.7
|rain colour=green
|Jan rain mm=135
|Feb rain mm=107
|Mar rain mm=122
|Apr rain mm=168
|May rain mm=207
|Jun rain mm=151
|Jul rain mm=168
|Aug rain mm=193
|Sep rain mm=255
|Oct rain mm=295
|Nov rain mm=274
|Dec rain mm=221
|source 1 = Climate-Data.org<ref>{{cite web
|url = https://en.climate-data.org/location/51009/
|title = Climate: Binjai
|publisher=Climate-Data.org
|access-date = 6 November 2020}}</ref>
}}
 
== Pemerintahan ==
[[Image:DSCN2869.JPG|thumb|right|300px|Perayaan Imlek di Vihara Setia Buddha, Binjai]]
=== Daftar Wali Kota ===
Agama di Binjai terutama:
{{utama|Daftar Wali Kota Binjai}}
* [[Islam]] - dipeluk mayoritas suku Jawa dan Melayu, mesjid terbesar berlokasi di Jalan Kapten Machmud Ismail.
{{:Daftar Wali Kota Binjai}}
* [[Kristen]] - dipeluk sebagian besar suku batak Karo.
* [[Buddha]] - dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat.
* [[Hindu]] - ada 1 [[pura]] di Binjai berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India.
 
=== Dewan Perwakilan ===
== Perekonomian ==
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai}}
 
=== Kecamatan ===
Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi [[pertanian]]. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil [[minyak bumi]] dan [[gas]] ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan [[Tandam Hilir]], Kecamatan Binjai Utara.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Binjai}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Binjai}}
Kota Binjai terbagi atas 5 [[kecamatan]] yang kemudian dibagi lagi menjadi 37 [[kelurahan]] dan desa. Sedianya Binjai hanyalah sebuah kecamatan di dalam lingkup Kabupaten Langkat. Lima kecamatan tersebut masing-masing adalah:
* [[Binjai Kota]]
* [[Binjai Utara]]
* [[Binjai Selatan]]
* [[Binjai Barat]]
* [[Binjai Timur]]
 
Kecamatan Binjai Kota, Binjai Timur dan Binjai Selatan baru dibentuk pada tahun 1981. Kota Binjai sebelumnya merupakan tempat bermarkas [[Kepolisian Resort]] Langkat yang mengurusi urusan kepolisian Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Pada tahun 2001, Polres Langkat kemudian dipindahkan bermarkas di [[Stabat]], ibu kota Kabupaten Langkat. Sedangkan untuk Kota Binjai dibentuk Kepolisian Resort Kota Binjai (Polresta Binjai). Tepat di depan kantor wali kota, terdapat ''Lapangan Merdeka'' dan ''Pendopo Umar Baki'' di Jalan Veteran. Lapangan Merdeka merupakan alun-alun warga Kota Binjai sedangkan Pendopo Umar Baki adalah gedung serba guna untuk melangsungkan banyak acara resmi maupun tidak resmi.
Data tahun [[1999]] menunjukkan bahwa 29% dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23% dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita propinsi Sumatra Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta.
 
== Demografi ==
Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun. Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi komoditi unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplit.
[[Berkas:DSCN2869.JPG|jmpl|ka|300px|Perayaan Imlek di Vihara Setia Buddha, Binjai]]
Kota Binjai merupakan kota multi etnis, yang dihuni oleh suku [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Batak|Batak]], termasuk [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Karo|Karo]], [[Suku Mandailing|Mandailing]], [[Suku Angkola|Angkola]], kemudian [[Suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dan suku lainnya. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada April 2016 adalah 267.901 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.961,86 iwa/km². Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat.
 
=== Agama ===
Pusat perbelanjaan tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli dari Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya:
Agama di Binjai terutama:
* [[Islam]]–dipeluk mayoritas suku Melayu, Jawa, Batak Mandailing dan sebagian suku Karo dan Toba.
* [[Kristen]]–dipeluk sebagian besar suku Karo, Batak Toba, Nias, dan sebagian Tionghoa.
* [[Buddha]]–dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat.
* [[Hindu]]–ada 1 [[pura]] di Binjai berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India dan beberapa dari suku Bali.
 
== Ekonomi ==
* Pasar Tavip - merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai, lokasi di Binjai Kota.
Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi [[pertanian]]. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkih Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil [[minyak bumi]] dan [[gas]] ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan [[Tandam Hilir]], Kecamatan Binjai Utara.
* Pasar Kebun Lada - berlokasi di Binjai Utara
* Pasar Brahrang - berlokasi di Binjai Barat
* Pasar Rambung - berlokasi di Binjai Selatan
 
Data tahun [[1999]] menunjukkan bahwa 29% dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23% dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita provinsi Sumatera Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta.
Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti:
 
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68 persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 5,32 persen. Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa–jasa
* Pusat perbelanjaan Suzuya
* Mini Market Tahiti
* Toserba Ramayana
* Maju Bersama
 
Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun.<ref>Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tentang potensi Binjai http://www.pempropsu.go.id/ongkam.php?me=potensi_binjai {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081227101847/http://www.pempropsu.go.id/ongkam.php?me=potensi_binjai |date=2008-12-27 }}</ref> Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi komoditas unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplet.
Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko (ruko) sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani (d/h Jalan Bangkatan) yang menjadi pusat makanan di malam hari.
 
=== Pusat Perbelanjaan ===
==Pendidikan==
Pusat perbelanjaan tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli dari Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya:
* [[Pusat Pasar Tavip]]–merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai, lokasi di Binjai Kota.
* [[Pasar Kebun Lada]]–berlokasi di Binjai Utara
* [[Pasar Brahrang]]–berlokasi di Binjai Barat
* [[Pasar Rambung]]–berlokasi di Binjai Selatan
* [[Pasar Trengganu]]–berlokasi di Binjai Timur
 
Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti:
Sampai saat ini, jumlah sekolah umum yang terdaftar di Pemerintah Dati II Binjai adalah 154 [[SD]], 37 [[SMP]], 9 [[MT]], 31 [[SMU]] dan 10 MA, keseluruhan berjumlah 241 buah. Jumlah penduduk usia sekolah wajib (di bawah 19 tahun) adalah 78.000 jiwa. Dari total jumlah 241 buah sekolah ini, 85 sekolah di antaranya terletak di Binjai Utara.
* [[Binjai Supermall]]
* [[Pusat perbelanjaan Suzuya]]
* [[Mini Market Tahiti]]
* [[Mall Ramayana]]
 
Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko (ruko) sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani (d/h Jalan Bangkatan) yang menjadi pusat makanan di malam hari.
==Transportasi==
 
== Pendidikan ==
Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudako. Untuk transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan dan Kwala di Kabupaten Langkat.
Sampai saat ini, jumlah sekolah umum yang terdaftar di Pemerintah Dati II Binjai adalah 154 [[SD]], 37 [[SMP]], 9 [[MT]], 31 [[SMU]] dan 10 [[MA]], keseluruhan berjumlah 241 buah. Jumlah penduduk usia sekolah wajib (di bawah 19 tahun) adalah 78.000 jiwa. Dari total jumlah 241 buah sekolah ini, 85 sekolah di antaranya terletak di Binjai Utara. Salah satu sekolah yang terkenal adalah Sekolah Swasta Methodist Binjai yang masuk dalam 40 sekolah unggulan menurut majalah GATRA dengan judul "40+ Sekolah Unggulan" untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
 
== Transportasi ==
Letak Binjai juga tidak jauh dari [[bandara]] terdekat yaitu [[Bandara Polonia]], Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga akan dihubungkan dengan jalan tol Binjai-Medan dan Medan-Belawan bila proyek jalan tol Binjai-Medan selesai beberapa tahun lagi.
Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga yang unik dan mobil angkutan umum yang disebut sudako. Untuk transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan [[Stasiun Medan|Medan]] dan [[Stasiun Kuala Bingai|Kwala]] di Kabupaten Langkat.
<gallery>
BB 302 70 04.jpg|[[Kereta api Sri Lelawangsa]] Menuju [[Stasiun Medan|Medan]]
Stasiun Binjai 2021.jpeg|[[Stasiun Binjai]]
</gallery>
Sampai dengan tahun 2007, prasarana jalan di Kota Binjai terdiri dari:<ref>Situs Pemko Binjai http://www.binjai.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=78&Itemid=89 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110721123137/http://www.binjai.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=78&Itemid=89 |date=2011-07-21 }}</ref>
* Jalan [[aspal]] 298 kilometer
* Jalan [[kerikil]] 31 kilometer
* Jalan [[tanah]] 91 kilometer
Letak Binjai sekitar 2 jam perjalanan darat ke [[Bandara Kualanamu]], Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga telah dihubungkan dengan [[jalan tol Medan-Binjai]] dan jalan tol Belmera.
 
Pada akhir tahun 2015, sistem [[Bus Rapid Transit]] [[Trans Mebidang]] telah beroperasi di [[Kota Medan]], Kota Binjai, dan [[Kabupaten Deli Serdang]].
==Lain-lain==
<gallery>
Bus Trans Mebidang.jpg|Bus [[Trans Mebidang]]
</gallery>
{| class="wikitable"
!Jenis angkutan umum
!Koridor/trayek
!Tujuan
|-
|[[Trans Mebidang]]
|1
|Terminal Kota Binjai- [[Pusat Pasar]] ([[Kota Medan|Medan]])
|-
|}
 
== Pariwisata ==
[[Image:tugu.jpg|thumb|right|300px|Tugu Perjuangan '45 di Binjai]]
Kota Binjai berkembang dengan pesat dan terus berbenah menjadi kota tujuan wisata. Sejumlah objek wisata alam atau sejarah di kota ini, antara lain; Arum Jeram Sungai Binge; [[Masjid Agung Binjai]]; [[Pantai Sei Bingei]]; [[Tugu Perjuangan 1945 (Binjai)|Tugu Perjuangan 1945]]; dan [[Vihara Setia Buddha]].
Salah satu ikon Kotamadya Binjai adalah Tugu Perjuangan 1945 yang menjadi perlambang pintu gerbang Kota Binjai menyambut kedatangan pengunjung dari luar kota. Binjai juga adalah salah satu tempat transit bagi wisatawan yang ingin menuju ke kawasan wisata [[Bukit Lawang]] di kawasan [[Taman Nasional]] [[Gunung Leuser]] di [[Kabupaten Langkat]] yang berjarak 68 km di barat laut Binjai.
 
== Telekomunikasi ==
Binjai pernah beberapa kali menjadi objek perhatian nasional karena beberapa peristiwa di antaranya peristiwa bentrokan anggota [[TNI]] dengan [[Polri|Polisi]] yang mengakibatkan korban jiwa baik dari kedua belah pihak maupun dari sipil pada akhir tahun 2002.
Kota Binjai dengan [[kode pos]] 20700, saat ini mempunyai satu [[kantor pos]] induk di Jalan Jenderal Sudirman dengan dua kantor pos pembantu.
 
===Rumah sakit===
Ada 4 rumah sakit besar kecil yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk Binjai yaitu:
 
== Kesehatan ==
=== Rumah Sakit ===
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Binjai}}
Ada 7 rumah sakit besar kecil yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk Binjai yaitu:
* RS Korem 023 Binjai
* RS Umum Binjai (Dr. Djoelham)
* RS Bangkatan
* RS PTP IX
* RS Bidadari
* RS Umum Latersia
* RS Umum Artha Medica
 
== Lain-lain ==
=== Ikon kota ===
[[Berkas:tugu.jpg|jmpl|ka|300px|Tugu Perjuangan '45 di Binjai]]
Salah satu ikon Kota Binjai adalah '''Tugu Perjuangan 1945''' yang menjadi perlambang pintu gerbang Kota Binjai menyambut kedatangan pengunjung dari luar kota.Tidak banyak yang mengetahui, bahwa peranan Muhammadiyah di awal-awal kemerdekaan tahun 1945 sangat-sangat dominan. Pengibaran sang saka Merah Putih pada tanggal 06 September 1945 bertepatan dengan 1 syawal 1365 H (Hari Jumat)dilaksanakan oleh Pengurus dan Anggota Muhammadiyah serta masyarakat umum lainnya segera setelah menerima telegram bahwa Republik Indonesia sudah MERDEKA.Pengakuan Pemko dalam hal ini dapat dilihat dengan adanya tatengger di jalan Perintis Kemerdekaan. Selain itu, sebelumnya Binjai juga mempunyai ikon lain yaitu tugu air peninggalan zaman Belanda di Jalan Jenderal Sudirman yang sebelumnya digunakan untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah di dalam kota. Namun peninggalan bersejarah ini beberapa tahun lalu telah digantikan dengan jejeran rumah toko.
 
=== Pintu gerbang ke Langkat ===
==Data kota==
Binjai juga adalah salah satu tempat transit bagi wisatawan yang ingin menuju ke kawasan wisata [[Bukit Lawang]] di kawasan [[Taman Nasional Gunung Leuser]] di [[Kabupaten Langkat]] yang berjarak 68&nbsp;km di barat laut Binjai. Bukit Lawang juga merupakan daerah konservasi mawas Sumatra (orang utan merah).
 
=== Bentrokan TNI dan Polisi ===
*[[Wilayah]]: 90 km&sup2;
Binjai pernah beberapa kali menjadi objek perhatian nasional karena beberapa peristiwa di antaranya peristiwa bentrokan anggota [[TNI]] dengan [[Polri]] yang mengakibatkan korban jiwa baik dari kedua belah pihak maupun dari sipil pada akhir tahun 2002. 2 unit yang bersengketa yaitu unit [[Batalyon Infanteri 100/Raider|Yonif Linud 100/Prajurit Setia]] (Linud 100/PS) dari Kodam I/Bukit Barisan dan unit elite [[Brigade Mobil]] (Brimob) dari Polda Sumatera Utara.
*[[Penduduk]]: 220.000 jiwa
*Rumah Tangga : 43.000 rumah tangga
*[[Provinsi]]: Sumatra Utara
*Tenaga kerja: 160.000 jiwa
*Subdivisi: 5 kecamatan dan 37 [[kelurahan]]/[[desa]]
*Komoditi Unggulan: Rambutan dan Bengkuang
 
== Tokoh-tokoh dari Binjai ==
* [[Amir Hamzah]], sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru, [[Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]]
*[[Malem Sambat Kaban|MS Kaban]], [[Menteri Kehutanan]] dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]]
* [[Rizaldi Siagian]], Musisi[[musikus]]
* [[Pontas Purba]], [[konduktor]] & musikus
* [[Mulai Sebayang]], Mantan Wali Kota Binjai
* [[Abadi Barus]], Mantan [[Wali Kota Binjai]]
* [[Ali Umri]], Mantan Wali Kota Binjai
* Ir. H. Djaili Azwar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Komisaris Utama Bank Sumut
* [[M.S. Kaban]], Mantan [[Menteri Kehutanan RI]]; Ketua Umum [[Partai Bulan Bintang]]
* [[Latief Sitepu]], aktor dan pesinetron senior
* [[Indra Jegel]], pelawak tunggal dan aktor
*
 
== Kota persahabatan ==
==Lihat juga==
* {{flagicon|INA}} [[Kota Blitar|Blitar]] (2016)
*[[Daftar Daerah Tingkat II]]
* {{flagicon|Singapore}} [[Singapura]] (2016)
 
==Pranala luarLihat pula ==
* [[Daftar Daerah Tingkat II]]
*[http://www.binjai.go.id Pemerintah Kota Binjai]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
[[Kategori:Sumatra_Utara]]
* [http://www.binjai.go.id Situs resmi Pemerintah Kota Binjai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130308092401/http://www.binjai.go.id/ |date=2013-03-08 }}
[[kategori:Daerah Tingkat II]]
{{Binjai}}{{Mebidangro}}{{Sumut}}
 
[[enKategori:Kota Binjai| ]]
[[fiKategori:Kota di Sumatera Utara|Binjai]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Binjai]]