Nambi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Antoniusendi (bicara | kontrib)
Rujukan Singhasari, Hutan Tarik, dan Sungai Brantas
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(49 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Prime Minister
'''Mpu Nambi''' (lahir: ? - wafat: [[Lumajang|Lamajang]], [[1316]]) adalah pemegang jabatan ''[[patih|rakryan patih]]'' pertama dalam sejarah [[Kerajaan Majapahit]]. Ia ikut berjuang mendirikan kerajaan tersebut namun kemudian gugur sebagai korban fitnah pada pemerintahan raja kedua.
| name = Nambi
| nationality = {{flagicon|Indonesia|naval|size=23px}} [[Majapahit]]
| image =
| caption =
| monarch =
| battles = [[Invasi Mongol ke Jawa]] <br/> Perang Lumajang
| allegiance = [[Singhasari]] <br/> {{flagicon|Indonesia|naval
|size=23px}} [[Majapahit]]
| rank =
| term_start =
| term_end =
| predecessor =
| successor =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date = [[1316]]
| death_place = [[Lumajang|Lamajang]]
| spouse =
| blank1 =
| data1 =
| office1 = Raja Lamajang Tigang Juru
| order1 = ke-2
| office2 = Patih{{!}}Patih Majapahit
| order2 = ke-1
| termstart1 = [[1300]]
| termend1 = [[1316]]
| monarch2 = [[Raden Wijaya]]<br/>[[Jayanegara]]
| successor2 = Wahana
| termstart2 = 1295
| termend2 = 1300
| predecessor1 = [[Aria Wiraraja|Arya Wiraraja]]
}}
'''Mpu Nambi''' (lahir: ? - wafat: [[Lumajang|Lamajang]], [[1316]]) adalah pemegang jabatan ''[[patih|rakryan patih]]'' pertama dalam sejarah [[Kerajaan Majapahit]]. Ia ikut berjuang mendirikan kerajaan tersebut namun kemudian gugur sebagai korban fitnah pada pemerintahan raja kedua. Majapahit, [[Jayanegara]].
 
Pararaton dan ''Kidung HarsaPanji WijayaWijayakrama'' menceritakan bahwa Nambi adalah putra [[Arya Wiraraja]]. Di lain pihak ''Kidung Harsa Wijaya'' dan ''Kidung Sorandaka'' menceritakan bahwa Nambi adalah putra Pranaraja. Terjadi perdebatan panjang dimanadi mana Slamet Muljana menyatakan bahwa Nambi adalah putra Pranaraja sedang Ronggolawe adalah putra Arya Wiraraja. Namun dalam analisaanalisis terbarunya <nowiki>Mansur Hidayat</nowiki> mengemukakan pendapatnya bahwa NambidanNambi Ronggolawedan [[Ranggalawe]] dimungkinkan adalah putra Arya Wiraraja.
 
== Peran Awal ==
''[[Pararaton]]'' dan ''Kidung Panji Wijayakrama'' menyebut Nambi sebagai salah satu abdi [[Raden Wijaya]] yang ikut mengungsi ke tempat [[Arya Wiraraja]] di [[Sumenep|Songeneb]] (nama lama [[Sumenep]]) ketika [[Kerajaan Singasari]] runtuh diserang pasukan [[Jayakatwang]] tahun [[1292]]. Sedangkan menurut ''Kidung Harsawijaya'', Nambi adalah putra Arya Wiraraja yang baru kenal dengan Raden Wijaya di Songeneb.
 
Pararaton mengatakan bahwa Nambi adalah seorang putra Arya Wiraraja yang telah menjadi sahabat Raden Wijaya sejak menjadi salah salatusatu panglima di [[Kerajaan Singasari|Singhasari]]. ''Kidung Harsawijaya'' mengisahkan pula, Nambi kemudian dikirim ayahnya untuk membantu Raden Wijaya membuka [[Tarik, Sidoarjo|Hutan TerikTarik]] (di perbatasan antara kabupaten Sidoarjo dengan kabupaten Mojokerto) menjadi sebuah desa pemukiman bernama [[Majapahit]] yaitu tepatnya di Kota Mojokerto Tepi sungai [[Sungai Brantas|Brantas]]. Kisah ini berlawanan dengan ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan ''Kidung Ranggalawe'' yang menyebut nama putra yang dikirim Arya Wiraraja adalah [[Ranggalawe]], bukan Nambi.
 
''Pararaton'' selanjutnya mengisahkan, pada saat Raden Wijaya menyerang [[Kadiri]] pada tahun [[1293]], Nambi ikut berjasa membunuh seorang pengikut Jayakatwang yang bernama Kebo Rubuh. Dalam berbagai medan perjuangan, Nambi diceritakan orang yang mempunaimempunyai kecerdikan administrasi dan intelektual sehingga dipada masa Majapahit berdiri ia dipercaya menjadi seorang Maha Patih pertama kerajaan ini.
 
== Jabatan yangdi DisandangMajapahit ==
''[[Pararaton]]'' mengisahkan setelah kekalahan [[Jayakatwang]] tahun [[1293]], [[Raden Wijaya]] mendirikan [[Kerajaan Majapahit]] dan mengangkat diri menjadi [[raja]]. Jabatan [[patih]] atau semacam [[perdana menteri]] diserahkan kepada Nambi. Berita ini diperkuat oleh prasasti Sukamerta tahun [[1296]] yang memuat daftar nama para pejabat Majapahit, antara lain '''Rakryan Patih Mpu TambiNambi'''.
 
Menurut ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan ''Kidung Ranggalawe'', pengangkatan Nambi inilah yang memicu terjadinya pemberontakan [[Ranggalawe]] di [[Tuban]] tahun [[1295]]. Ranggalawe merasa tidak puas atas keputusan tersebut karena Nambi dianggap kurang berjasa dalam peperangan. Atas izin Raden Wijaya, Nambi berangkat memimpin pasukan Majapahit menyerang Tuban. Dalam perang itu, Ranggalawe mati di tangan [[Kebo Anabrang]].
 
Menurut <nowiki>''Mansur Hidayat''</nowiki>, penulis sejarah , Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru ini, Nambi adalah salah seoarangseorang putra Arya Wiraraja yang tetap ikut berperan di dalam internpendirian kerajaan Majapahit. Pengangkatannya sebagai Maha Patih tidak disetujui oleh saudaranya sendiri yaitu Ranggalawe yang menginginkan Lembu Sora yang merupakan paman dari pihak ibu menjadi Patih karena dinilai punya keberanian. Akibat perang dengan Ranggalawe ini, Ranggalawe yang merupakan seoarangseorang putra kesayangan Arya Wiraraja, gugur , sehingga menjadikan aahnyaayahnya bersedih dan sangat marah. Arya Wiraraja kemudian membangun ibu kota berbenteng yang kemudian dikenal dengan nama Arnon atau Kuto Renon ang dalam bahasa Jawa kuno adalah "Kuto artinya kota berbenteng" dan "Renon atau Renu artinya marah". Jadi Kutorenon sendiri berarti sebuah ibu kota berbenteng angyang dibangun karena marah. Akibat kejadian ini Nambi pun tidak diterima oleh Arya Wiraraja sampai masa sakitnya dipada tahun 1314 Masehi.
 
Di dalam pemerintahan Majapahit sendiri, Mpu Nambi adalah salah seorang pendukung setia Wangsa Rajasa, sehingga ketika Prabu Jayanagara naik tahta dan menyingkirkanmenggantikan Tribuwana Tunggadewi,menggantikan ayahnya Raden wijaya. Mpu NambilahNambi lah yang berada di garda depan untuk menentangnya. Hal inilah yang membuat hubungan kedua petinggi Majapahit itu menjadi renggang dan kemudian dimanfaatkan oleh seorang tokoh bernama Mahapati.
 
== Perang Lumajang dan Kematian Nambi ==
== Mati Karena Fitnah ==
Kematian Nambi terjadi pada tahun [[1316]]. Kisahnya disinggung dalam ''[[Nagarakretagama]]'' dan ''[[Pararaton]]'', serta diuraikan panjang lebar dalam ''Kidung Sorandaka''.ja
 
Dikisahkan pada masa pemerintahan [[Jayanagara]] ([[1309]]-[[1328]]) putra [[Raden Wijaya]], Nambi masih menjabat sebagai [[patih]]. Saat itu ada tokoh licik bernama [[Mahapati]] yang mengincar jabatannya. Ia selalu berusaha menciptakan ketegangan di antara Jayanagara dan Nambi.
 
Suatu hari terdengar berita bahwa ayah Nambi sakit keras. Nambi pun mengambil cuti untuk pulang ke [[Lumajang|Lamajang]] (nama lama [[Lumajang]]). Sesampai di sana, ayahnya telah meninggal. Mahapati datang melayat menyampaikan ucapan duka citadukacita dari raja. Ia juga menyarankan agar Nambi memperpanjang cutinya. Nambi setuju. Mahapati lalu kembali ke ibu kota untuk menyampaikan permohonan izinnya.
 
Akan tetapi dihadapan raja, Mahapati menyampaikan berita bohong bahwa Nambi menolak untuk kembali ke ibu kota karena sedang mempersiapkan pemberontakan. Jayanagara termakan hasutan tersebut. Ia pun mengirim pasukan dipimpin Mahapati untuk menumpas Nambi.
 
Nambi tidak menduga datangnya serangan mendadak. Ia pun membangun benteng pertahanan di [[Gending]] dan [[Pejarakan]]. Namun keduanya dapat dihancurkan oleh pasukan [[Majapahit]]. Akhirnya Nambi sekeluarga pun tewas pula dalam peperangan itu. Babad Pararaton menceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun saka "Naganahut-wulan" (Naga mengigit bulan) dan dalam Babad Negara Kertagama disebutkan tahun "Muktigunapaksarupa" yang keduanya menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi.
 
''Pararaton'' mengisahkan Nambi mati dalam benteng pertahanannya di desa Rabut Buhayabang, karena dikeroyok oleh [[Jabung Tarewes]], [[Lembu Peteng]], dan [[Ikal-Ikalan Bang]]. Sedangkan menurut ''Nagarakretagama'' yang memimpin penumpasan Nambi bukan Mahapati, melainkan langsung oleh Jayanagara sendiri. Jatuhnya Lamajang ini kemudian membuat kota-kota pelabuhannya seperti Sadeng dan Patukangan melakukan perlawanan yang kemudian dikenal sebagai "Pasadeng" atau [[perang sadeng dan ketha]] pada tahun 1331 masehi.
 
Tentang meninggalnya Mpu Nambi sendiri, ada 2 pendapat yang sama kuatnya, dimanadi mana pertama Nambi meninggal di daerah bernama Randu Agung karena ada sebuah situs bernama [[Candi Randu Agung]] di Lumajang, yang dipercaya maysarakatmasyarakat sebagai tempat perabuan Nambi. Kedua adalah di ibu kota Arnon sendiri dimanadi mana [[perang Lamajang]] angyang terakhir berlangsung di ibu kota dan Mpu Nambi bertahan habis-habisan sampai titik darah penghabisan. Dalam penelitian J. Mageman diberitakan bahwa di Situs Biting terdapat komplek percandian raja-raja Lamajang.
 
== Nama Ayah ==
Baris 39 ⟶ 73:
Pendapat tersebut tidak sesuai dengan naskah prasasti Kudadu tahun [[1294]] yang menyebut Arya Wiraraja dan Pranaraja sebagai dua orang tokoh yang berbeda. Keduanya sama-sama menjabat sebagai ''pasangguhan'', di mana masing-masing bergelar ''Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka'' dan ''Rakryan Mantri Pranaraja Mpu Sina''.
 
Selain itu, ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan ''Kidung Ranggalawe'' menyebut Arya Wiraraja adalah ayah dari [[Ranggalawe]] (alias Arya Adikara), yaitu saingan politik Nambi. Versi ini diperkuat oleh prasasti Kudadu (1294) yang menyebut adanya nama Arya Adikara dan Arya Wiraraja dalam daftar pejabat [[Majapahit]], namuntetapi keduanya tidak ditemukan lagi dalam prasasti Sukamerta (1296), sedangkan nama Pranaraja Mpu Sina masih dijumpai.
 
Alasan yang bisa diajukan ialah, setelah kematian Ranggalawe tahun 1295, Arya Wiraraja merasa sakit hati dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ''pasangguhan''. Ia kemudian mendapatkan daerah [[Lumajang|Lamajang]] sesuai janji [[Raden Wijaya]] pada masa perjuangan. Adapun Pranaraja Mpu Sina diperkirakan juga berasal dari Lamajang. Sesudah pensiun, ia kembali ke daerah itu sampai akhir hayatnya pada tahun [[1316]].ang di daerah tempat kekuasaan Arya Wiraraja yang merupakan ayahnya.
 
Menurut [[Mansur Hidayat]], seoarangseorang penulis buku Arya wirarajaWiraraja dan Lamajang Tigang Juru, NamnbiNambi dan Ronggolawe adalah sama-sama anak Arya Wiraraja karena sumber-sumber yang diceritakan sama-sama kuat. Contoh, bahwa Nambi adalah putra Arya WirarakjWiraraja karena ketika Arya Wiraraja sakit Nambi menjenguknya dan mengambil cuti dan kemudian juga berperang mempertahankan kerajaan ayahnya Lamajang Tigang KuruJuru.
 
== Referensi ==