Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(209 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api
'''Jalan Kereta Api Muaro-Pekanbaru''' adalah jalur kereta api nonaktif antara [[Muaro]] dan [[Pekanbaru]] sepanjang 220 kilometer yang dibangun pada masa [[Perang Dunia I]] oleh [[Jepang|Tentara Pendudukan Jepang]].
| box_width=
| image=Locomotive Remains on the Pekanbaru Death Railway.jpg
| name=Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru
| caption=Lokomotif tipe C ([[Lokomotif C54|C54]]''xx'') atau SCS 200 yang teronggok di bekas jalur kereta api Muaro–Pekanbaru, tepatnya di Jl. Lokomotif Jepang, Desa Lipat Kain.|type=Jalur lintas utama
| system=Jalur kereta api rel berat|status=Tidak beroperasi
| start=Muaro Kalaban
| end=Pekanbaru
| open= * 1 Maret 1924 (Segmen Muaro Kalaban–Muaro)
* 15 Agustus 1945 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| close= * 1945 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
* 2003? (Segmen Muaro Kalaban–Muaro)
| yearcommenced= * 1920 (Segmen Muaro Kalaban–Muaro)
* 24 Mei 1944 (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| buildby=[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] (Segmen Muaro Kalaban–Muaro)<br>[[Rikuyu Sokyoku]] (Segmen Muaro–Pekanbaru)
| owner= *[[PT Kereta Api Indonesia]] (''de jure'', hanya Muaro Kalaban–Muaro)
* Beberapa segmen jalur terdaftar dalam aset [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sebagai bagian dari reaktivasi jalur
| operator=[[Divisi Regional II Sumatera Barat|Wilayah Aset Divre II Sumatera Barat]]
| gauge={{RailGauge|1067 mm}}
| depot=
| minradius=
| el=
| tracklength=246 km
| speed=
| reopen=
| map={{MKB–MRO–PKU}}
}}
'''Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru''' adalah jalur kereta api nonaktif antara [[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]] sampai dengan [[Pekanbaru]] sepanjang 246 kilometer yang dibangun oleh dua pihak dan masa yang berbeda, [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] pada masa [[Hindia-Belanda]] dan Rikuyu Sōkyoku pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|Pendudukan Jepang]] dengan menggunakan tenaga ''[[Romusa|rōmusha]]'' maupun tahanan [[Perang Dunia II|perang (''Prisoner of War'')]].
 
Sebagian dari jalur tersebut (hanya segmen Muaro Kalaban–Muaro), dioperasikan oleh [[Divisi Regional II Sumatera Barat|Wilayah Aset Divre II Sumatera Barat]]. Untuk segmen kelanjutannya masih dalam proses ''penggodokan'' untuk dibangun lagi sebagai bagian dari megaproyek jalur kereta api Trans-Sumatra.
Jalan kereta api dari [[Muaro]] ke [[Pekanbaru]] di provinsi [[Riau]] dibangun pekerja paksa antara bulan September [[1943]] dan Agustus [[1945]]. Jalur ini dikerjakan oleh [[romusha]] dan Tawanan perang Belanda. Menurut laporan [[Palang Merah Internasional]], sekitar 80.000 dari 102.300 orang romusha yang didatangkan dari [[Jawa]] meninggal dan sekitar 700 orang [[tawanan perang]] [[Eropa]] meninggal.
 
== LatarSegmen belakangMuaro Kalaban–Muaro ==
Rencana pembangunan jalur KA antara Muaro dan Pekanbaru sudah dimulai sejak awal abad 20, namun karena berbagai hal Pemerintah pusat di [[Belanda]] belum tertarik untuk menindaklanjuti rencana ini.
 
Setelah sukses membangun [[jalur kereta api Padangpanjang–Sawahlunto]], [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS)]] melakukan perencanaan pembangunan jalur kereta api dari [[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]] menuju [[Tembilahan, Indragiri Hilir|Tembilahan (Riau)]]. Dalam perencanaan pembangunan jalur kereta Muaro Kalaban–Tembilahan nantinya di jalur tersebut terdapat cabang menuju [[Stasiun Lahat|Muaro – Lahat]], [[Muara Lembu, Singingi, Kuantan Singingi|Muara Lembu (Kuantan Singingi)]], dan [[Air Molek I, Pasir Penyu, Indragiri Hulu|Air Molek]].<ref>{{Cite book|title=Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1925|isbn=|location=|pages=50}}</ref>
Pada tahun 1920, [[Staatsspoorwegen]] melanjutkan kembali penjajakan yang telah dilakukan sebelumnya. SS menugaskan Ir. W.J.M. Nivel untuk mengkaji dan meneliti kemungkinan dibangunnya jalur kereta api ke pantai timur [[Sumatera]]. Beliau menuliskan laporan penelitian dan pedoman teknis pembangunan jalur ini dalam dokumen [[Staatsspoorwegen]] no.19 tahun 1927.
Dalam pelaksanaan pembangunannya, dibangunlah segmen [[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]] – [[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]] (6,2&nbsp;km) dan dilanjutkan dengan pembangunan segmen [[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]]–[[Stasiun Muaro|Muaro]] (19,9&nbsp;km) yang diresmikan pada 1 Maret 1924.<ref>{{cite book|title=Bijlagen van der Verslag van de handelingen der Staten-Generaal|year=1925-1928|publisher=Staatsdrukkerij- en Uitgeverijbedrijf|location=Den Haag}}</ref> Akan tetapi sebagai akibat terjadinya [[Depresi Besar]] pada tahun 1933 pembangunan jalur kereta api Muaro Kalaban–Tembilahan dihentikan dan hanya selesai sampai dengan [[Stasiun Muaro|Muaro]], proyek jalur ini pun tak pernah berjalan hingga terjadinya peralihan kekuasaan antara [[Hindia-Belanda]] dengan [[Jepang]].
 
== Segmen Muaro–Pekanbaru ==
Akhirnya rencana pembangunan jalur KA ini dutunda setelah mempertimbangkan bahwa eksploitasi jalur KA ke arah [[Pekanbaru]] yang sebagian besar hanya mengandalkan [[Batubara]] maka menurut perhitungan, biaya pembangunan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari eksploitasi. Selain itu, medan yang dilalui cukup berat dan banyaknya sarang nyamuk [[malaria]] yang dapat membuat biaya pembangunan membengkak.
Jalan kereta api dari [[Muaro]] ke [[Pekanbaru]] di provinsi [[Riau]] dibangun pekerja paksa antara bulan September [[1943]] sampai dengan 15 Agustus [[1945]]. Jalur ini dikerjakan oleh ''[[romusha|rōmusha]]'' dan tawanan perang. Menurut laporan [[Palang Merah Internasional]], sekitar 80.000 dari 102.300 orang ''[[romusha|rōmusha]]'' yang didatangkan dari [[Jawa]] meninggal dan sekitar 700 orang [[tawanan perang]] [[Eropa]] meninggal.
 
=== Latar belakang ===
Namun pada saat masa pendudukan [[Jepang]], jalur Muaro-Pakanbaru menjadi prioritas utama karena kebutuhan energi [[batubara]] untuk [[Perang Dunia I|perang]]yang amat mendesak. Lebih dari itu, [[Jepang]] memiliki sumber daya manusia yang banyak dan murah, yaitu [[romusha]] dan [[tawanan perang]].
Rencana pembangunan jalur kereta api antara Muaro dan Pekanbaru sudah dimulai sejak awal abad ke-20, tetapi karena berbagai hal pemerintah pusat di [[Belanda]] belum tertarik untuk menindaklanjuti rencana ini. Pada tahun 1920, [[Staatsspoorwegen]] melanjutkan kembali penjajakan yang telah dilakukan sebelumnya, SS menugaskan Ir. W.H. de Grave dan Ir. W.J.M. Nivel untuk mengkaji serta meneliti kemungkinan dibangunnya rute terbaik jalur kereta api ke pantai timur [[Sumatra]]. Dia menuliskan laporan penelitian dan pedoman teknis pembangunan jalur ini dalam dokumen [[Staatsspoorwegen]] No. 19 tahun 1927.<ref name="FF">{{cite web |url=https://www.pekanbarudeathrailway.com/muaro-to-pekanbaru?lang=id |title=Jalur Kereta Api Maut Pekanbaru |last=Farrel |first=Jamie |date= |website=www.pekanbarudeathrailway.com |publisher= |access-date=6 Oktober 2019|quote=}}</ref>
 
Akhirnya rencana pembangunan jalur kereta api ini ditunda setelah mempertimbangkan bahwa eksploitasi jalur kereta api ke arah [[Pekanbaru]] yang sebagian besar hanya mengandalkan [[batu bara]] maka menurut perhitungan, biaya pembangunan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari eksploitasi. Selain itu, medan yang dilalui cukup berat dan banyaknya sarang nyamuk [[malaria]] yang dapat membuat biaya pembangunan membengkak.
==Konstruksi==
Pada bulan [[Maret]] [[1943]], rombongan [[romusha]] pertama tiba di [[Pekanbaru]]. Mereka bertugas membangun emplasemen di Pakanbaru untuk mempermudah pembangunan jalur KA menuju pedalaman.
 
Namun pada saat masa pendudukan [[Jepang]], jalur Muaro – Pakanbaru menjadi prioritas utama karena kebutuhan energi [[batu bara]] untuk [[Perang Dunia I|perang]] yang amat mendesak. Lebih dari itu, [[Jepang]] memiliki sumber daya manusia yang banyak dan murah, yaitu ''[[romusha|rōmusha]]'' dan [[tawanan perang]].
Material [[rel]] dan bantalannya diambil dari [[Deli Spoorweg Maatschappij]] di [[Sumatera Utara]]. Namun ada juga pekerja yang melihat adanya materian dari [[Malang Stoomtram Maatschappij]].
 
=== Konstruksi ===
Jepang juga mengambil kendaraan rel dan pegawai dari DSM. Ada 3 lokomotif DSM yang diambil. Dua diantaranya adalah lokomotif 1B1 buatan [[Hanomag]].
Pada bulan April 1943, rombongan ''[[romusha|rōmusha]]'' dari [[Pulau Jawa]] tiba di [[Pekanbaru]]. Mereka bertugas membangun emplasemen di Pekanbaru untuk mempermudah pembangunan jalur kereta api menuju pedalaman.<ref>{{Cite web|title=Sumatra Railroad {{!}} Create Your Own Contests at ShortStack.com|url=https://sumatra-railroad.shortstack.com/0RXcMp|website=sumatra-railroad.shortstack.com|language=en|access-date=}}</ref>
 
Jepang memimpin pembangunan rel kereta sejauh 220&nbsp;km dari Pekanbaru sampai [[Selat Malaka]] menggunakan ''[[romusha|rōmusha]]'' dan [[tahanan perang]]. Pembangunan ini dilakukan selama 15 bulan yang melalui pegunungan, rawa-rawa, dan sungai-sungai yang berarus deras.<ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1|page=146|publisher=CV Angkasa|first1=Tim Telaga Bakti|last1=Nusantara|first2=Asosiasi Pakar|last2=Perkeretaapian|edition=Cet. 1|location=Bandung|year=1997}}</ref>
Pembangunan jalan rel dibangun secara asal-asalan karena masing-masing Tentara Jepang dan romusha tidak mengerti bagaimana cara membangun jalan rel yang baik. Bantalan rel dibuat dari kayu apa saja yang ada di hutan, sehingga bantalan-bantalan tersebut pecah saat rel ditancapkan pada kayu tersebut.
 
Sebanyak 6.500 tahanan perang Belanda (kebanyakan [[orang Indo|Indo-Eropa]]) dan Britania Raya ditambah lebih dari 100.000 ''[[romusha|rōmusha]]'' Indonesia (kebanyakan suku Jawa) dikerahkan oleh militer Jepang. Saat proyek ini rampung bulan Agustus 1945, hampir sepertiga tahanan perang Eropa dan lebih dari separuh kuli Indonesia telah meninggal dunia.<ref name="FF" />
 
Rel kereta ini bertujuan sebagai media pengangkutan batu bara dan tentara dari Pekanbaru ke rel kereta api lain di Muaro di barat pulau Sumatra. Pembangunan rel selesai pada 15 Agustus 1945. Rel ini hanya sekali digunakan untuk membawa tahanan perang keluar dari wilayah tersebut, lalu dibiarkan tertutup hutan.<ref name="FF" /><ref name="bbc">[http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/1492191.stm Memorial to Sumatra railway dead] 15 August 2001 BBC News</ref>
 
Material [[rel]] dan bantalannya diambil dari [[Deli Spoorweg Maatschappij]] di [[Sumatera Utara]]. Namun ada juga pekerja yang melihat adanya material dari [[Malang Stoomtram Maatschappij]].
 
Jepang juga mengambil kendaraan rel dan pegawai dari DSM. Ada 3 lokomotif DSM yang diambil. Dua di antaranya adalah lokomotif 1B1 buatan [[Hanomag]].
 
Pembangunan jalan rel dibangun secara asal-asalan karena masing-masing tentara Jepang dan ''[[romusha|rōmusha]]'' tidak mengerti bagaimana cara membangun jalan rel yang baik. Bantalan rel dibuat dari kayu apa saja yang ada di hutan, sehingga bantalan-bantalan tersebut pecah saat rel ditancapkan pada kayu tersebut.
 
Apabila jalan rel melintasi [[rawa]], rawa tersebut hanya diuruk ala kadarnya tanpa dipadatkan, sehingga tanah ini sangat rawan ambles apabila dilewati [[Kereta Api]].
Baris 25 ⟶ 65:
Jembatan rel yang dibangun pun dibuat seadanya sehingga konstruksi jembatan amat rapuh dan bisa saja ambruk sewaktu-waktu.
 
Di daerah [[Logas, Logas Tanah Darat, Kuantan Singingi|Logas]], menurut parahasil insinyurpenelitian SSIr. W.H. de Grave seharusnya dibangun Terowonganterowongan menembus Bukit Barisan. Tetapi tentara Jepang tidak mengindahkan pendapat para Insinyur [[Staatsspoorwegen|SS]] dan sebaliknya membuat jalur memutar di samping jurang dan membuat Taludtalud yang konstruksinya amat buruk. Beberapa saat sebelum [[Jepang]] menyerah Keretakereta yang ditumpangi para romusharomusa anjlok di tempat ini dan jatuh ke jurang.<ref name="FF"/>
 
Tercatat pasca selesainya segmen Muaro–Pekanbaru dibangun, pernah setidaknya ada beberapa kali perjalanan kereta api yakni:
== Daftar Stasiun / KAMP ==
# Antara tanggal 24 dan 30 Agustus 1945, para tahanan perang di sepanjang jalur ini dievakuasi dengan sebuah kereta menuju Pekanbaru yang selanjutnya diangkut menuju [[Singapura]] guna menjalankan perawatan medis. Setelah Jepang menyerah, seorang tentara Jepang bernama Lance Kopral Ito mengemudikan sebuah kereta yang mengangkut tahanan perang warga Belanda dari [[Stasiun Muaro|Muaro]] menuju [[Pekanbaru]] akan tetapi karena kualitas jalur yang buruk, kereta ini pun anjlok. Proses evaluasi tahanan perang ini selesai pada 5 November 1945.<ref name="FF" />
* [[Kamp Muaro]]
# Memasuki awal tahun 1946, seorang insinyur Jepang yang ikut dalam pembangunan jalur ini menggunakan sebuah kereta dari [[Stasiun Muaro|Muaro]] menuju [[Pekanbaru]] yang selanjutnya menunggu sebuah transportasi menuju ke Jepang, kereta tersebut hanya mengangkut dirinya sendiri beserta peralatan pembangunan jalur kereta api. Pada 8 April 1946, sebuah kapal berlabuh di Sungai Siak dan membawa pergi sang insinyur.<ref name="FF" />
* [[Kamp Kuantan 1|Kamp Kuantan ]]2
* [[Kamp Kuantan 2|Kamp Kuantan ]]1
* [[Kamp Lubukambacang]]
* [[Kamp Logas]]
* [[Kamp Kotabaru]]
* [[Kamp Lipatkain]]
* [[Kamp Sungaipagar]]
* [[Kamp Lubuksakat]]
* [[Kamp Taratakbuluh]]
* [[Kamp Kubang]]
* [[Kamp Tengkirang]]
* [[Kamp Pekanbaru]]
 
Setelah bulan April 1946 segmen Muaro – Pekanbaru tidak pernah sama sekali digunakan kembali dan meninggalkan jalur rel yang terbengkalai beserta beberapa lokomotif uap yang tertinggal di sepanjang jalur.
 
=== Lihat PulaKesaksian ===
[[Berkas:Sterk vermagerde man, vermoedelijk een krijgsgevangene uit kamp Pakan Baroe bij Pakanbaroe, KITLV 114471.tiff|jmpl|309x309px|Salah satu ''[[Romusha|rōmusha]]'' atau tahanan perang yang berada di Kamp Pekanbaru.]]
George Duffy, satu dari 15 tentara Amerika Serikat sekaligus penyintas {{MS|American Leader}} yang tenggelam, menceritakan kehidupan dan kematian tahanan perang di [[Memory Archive]]; [[malaria]], [[disentri]], [[pelagra]], dan [[malagizi]]/[[beri-beri]] adalah penyakit utama yang diakibatkan oleh kerja berlebihan dan perlakuan tak layak. Katanya, "harapan hidup rata-rata 700 [[tahanan perang]] yang tewas dalam proyek ini adalah 37 tahun 3 bulan."<ref>{{cite web|url=http://www.memoryarchive.org/en/The_Death_Railway,_April_1945,_by_George_Duffy|title=The Death Railway, April 1945|author=Duffy, George|date=5 January 2006|work=[[MemoryArchive]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080618213017/http://www.memoryarchive.org/en/The_Death_Railway,_April_1945,_by_George_Duffy|archivedate=18 June 2008|deadurl=yes|accessdate=2 January 2015}}</ref>
 
=== Warisan ===
 
[[Berkas:The Sumatra Railway Memorial - geograph.org.uk - 1568298.jpg|jmpl|250px|Tugu Rel Kereta Api Sumatra di [[National Memorial Arboretum]] di [[Alrewas]], Inggris]]
 
Rel kereta ini tidak pernah dimanfaatkan sepenuhnya dan masih terbengkalai.<ref>{{cite book|title=The Sumatra Railroad: Final Destination Pakan Baroe 1943-45|last=Hovinga|first=Henk|publisher=[[KITLV Press]]|year=2010|isbn=9789067183284|location=Leiden}}</ref> Di tempat lain, Jepang memerintahkan pembangunan [[rel kereta api Burma]] dan [[rel kereta api Tanah Genting Kra]] (dari [[Chumphon]] ke [[Kra Buri]]).
 
[[Tugu Rel Kereta Api Sumatra]] (''Sumatra Railway Memorial'') dibuka pada [[Hari Kemenangan Atas Jepang]] tahun 2001 di [[National Memorial Arboretum]] di [[Alrewas]], dekat [[Lichfield]], [[Staffordshire]], Inggris. Tugu ini memperingati kurang lebih 5.000 tahanan perang dan 30.000 pekerja lokal yang dipaksa membangun proyek rel kereta api Sumatra sejauh 140 mil. Tugu ini terletak dekat Far East Prisoners of War Memorial Building.<ref name="bbc" /> Pembukaan tugu tersebut dihadiri oleh mantan tahanan perang, duta besar Jepang untuk Britania Raya ([[Sadayuki Hayashi]]), dan meliputi peletakan batu perdamaian dan penanaman pohon sebagai simbol perdamaian.<ref name="bbc" />
 
Hingga kini masih dapat dijumpai beberapa peninggalan yang membuktikan bahwasanya jalur ini pernah ada di antaranya:
# Dua batang rel milik [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij|BOS]] dan [[Staatsspoorwegen|JSS]] yang melintang di atas Sungai Sago, Jalan Juanda, [[Kota Pekanbaru]].
#Potongan ketel lokomotif uap (kemungkinan B21) di Jalan Tanjung Karang No. 55, RT 02 RW 01, Kelurahan Pesisir, [[Lima Puluh, Pekanbaru|Kecamatan Lima Puluh]], [[Kota Pekanbaru]], yang tepatnya berada di belakang halaman rumah warga.<ref>https://www.youtube.com/watch?v=O9QM07QyLZw&pp=sAQA</ref>
#Dua belas batang rel setinggi 1 meter milik [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|SSS]] di depan Kantor Telkom, Jalan Hang Tuah, [[Kota Pekanbaru]].
#Makam Pahlawan kerja yang merupakan kompleks makam ''[[Romusa|rōmusha]]'' pembangunan jalur kereta api Pekanbaru – Muaro. Di dalam kompleks tersebut, terdapat sebuah lokomotif uap tipe [[Lokomotif C33|C33]] 22. Lokasinya berada di Jalan Kaharuddin Nasution, [[Bukit Raya, Pekanbaru|Kecamatan Bukit Raya]], [[Kota Pekanbaru]].
#Bekas jalur yang kini menjadi jalan raya di Pekanbaru, yaitu Jalan Lokomotif, Jalan Letjend. S. Parman (Jalan Beringin), Jalan Pinang, Jalan Kereta Api, Jalan Pahlawan Kerja.
#Satu buah lokomotif uap tipe [[Lokomotif C54|C54]] milik [[Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij|SCS]] 200 di Jalan Lokomotif Jepang, [[Lipat Kain, Kampar Kiri, Kampar|Desa Lipat Kain]], [[Kampar Kiri, Kampar|Kecamatan Kampar Kiri]], [[Kabupaten Kampar]], yang komponennya sebagian besar telah hilang.
# Batang rel milik [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] yang dijadikan pagar dan bantalan rel yang dijadikan jembatan di Pasar Lama Koto Baru, [[Koto Baru, Singingi Hilir, Kuantan Singingi|Desa Koto Baru]], [[Singingi Hilir, Kuantan Singingi|Kecamatan Singingi Hilir]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]].
#Satu buah lokomotif tipe [[Lokomotif C33|C33]] yang relatif utuh berada di [[Silokek, Sijunjung, Sijunjung|Nagari Silokek]], [[Sijunjung, Sijunjung|Kecamatan Sijunjung]], [[Kabupaten Sijunjung]], dan menjadi benda cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah daerah setempat.
#Serta beberapa peninggalan lainnya berupa potongan rel maupun bantalannya.
 
== Jalur terhubung ==
=== Lintas aktif ===
Tidak terhubung dengan lintas aktif manapun
 
=== Lintas nonaktif ===
[[Jalur kereta api Padangpanjang–Sawahlunto|Padangpanjang–Sawahlunto]]
 
== Layanan kereta api ==
Tidak ada layanan kereta api yang dijalankan di jalur ini.
 
== Daftar stasiun / kamp ==
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|lintas=[[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]]–[[Stasiun Muaro|Muaro]]–'''Pekanbaru'''|operator=[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]]|segmen=Muaro Kalaban–Padang Sibusuk|dibuka=1 Maret 1924|ditutup=?|panjang=6,2 km|daop=V2}}
{{DaftarStasiun|nomor=7302|nama=[[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]]|kelas=III|singkatan=MKB|alamat=Jalan Lintas Sumatra 184, [[Muaro Kalaban, Silungkang, Sawahlunto]]|ketinggian=+223 m|status=Aktif beroperasi|gambar=Stasiun Murao Kalaban.jpg|letak=km 151+442 lintas ''[[Stasiun Teluk Bayur|Teluk Bayur]]''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–''[[Stasiun Padangpanjang|Padangpanjang]]''–''[[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]]''–''[[Stasiun Muaro|Muaro]]''}}
|-
! colspan=4|BH -<br/>Terowongan Kupitan !! colspan=4|panjang: 600 m<br/>Dibangun pada tahun 1922
|-
{{DaftarStasiun|nomor=7406|nama=Padang Sibusuk|status=Tidak beroperasi|singkatan=PSK|letak=km 157+605|kelas=III|gambar=Stasiun Padang Sibusuk 1.jpg|ketinggian=+199 m|alamat=[[Padang Sibusuk, Kupitan, Sijunjung]]}}
{{DaftarStasiun-lintas||segmen=[[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]]–[[Stasiun Muaro|Muaro]]|dibuka=?|ditutup=?|panjang=19,9 km}}
{{DaftarStasiun|nomor=7405|nama=Pamuatan|status=Tidak beroperasi|singkatan=PMU|letak=km 160+100|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=7404|nama=Tanjung Ampalu|status=Tidak beroperasi|singkatan=TJA|letak=km 164+677|kelas=III|gambar=Stasiun Tanjung Ampalu 2.jpg|alamat=[[Muaro Bodi, IV Nagari, Sijunjung]]|ketinggian=+167 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=7403|nama=Palaluar|status=Tidak beroperasi|singkatan=PAL|letak=km 168+960|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=7402|nama=Padang Lawas|status=Tidak beroperasi|singkatan=PDW|letak=km 171+091|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=7401|nama=Muaro|status=Tidak beroperasi|singkatan=MRO|letak=km 177+428 lintas ''[[Stasiun Teluk Bayur|Teluk Bayur]]''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–''[[Stasiun Padangpanjang|Padangpanjang]]''–''[[Stasiun Muaro Kalaban|Muaro Kalaban]]''–''[[Stasiun Muaro|Muaro]]''<br/>Kamp 13: km 220|kelas=III|alamat=[[Muaro, Sijunjung, Sijunjung]]|ketinggian=+153 m|gambar=Stasiun Muaro 3.jpg}}
{{DaftarStasiun-lintas||segmen=[[Stasiun Muaro|Muaro]]–'''Pekanbaru'''|dibuka=15 Agustus 1945|ditutup=September 1945|panjang=220 km|operator=Rikuyu Sokyoku}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 12|nama=Silokek|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 200|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 11|nama=Padang Tarok|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 176|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 10|nama=Lubuk Ambacang|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 160|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 9|nama=Logas|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 142|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 14A|nama=Petai|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km ?<br> km 0+000 cabang menuju Kamp 14 (Tambang Batu Bara)|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 8|nama=Koto Baru|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 111|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 7|nama=Lipat Kain|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 75|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 6|nama=Sungai Pagar|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 36|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|kelas=Halte|nama=Lubuk Sakat|nomor=Kamp 5|singkatan=-|status=Tidak beroperasi|letak=km 23}}{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 4|nama=Teratak Buluh|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 19|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 3|nama=Kampung Petas|status=Tidak beroperasi|kelas=Halte|singkatan=-|letak=km 19}}{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 3A|nama=Kubang|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 15|kelas=Halte}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 2A|nama=Simpang Tiga|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 10|kelas=Halte|alamat=Puskesmas Simpang Tiga, Jl. Kaharuddin Nasution, [[Kota Pekanbaru]]}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 2|nama=Tangkerang|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 5|kelas=Halte|alamat=Jl. Jend. Sudirman, seberang Gudang Bulog Jadirejo, [[Kota Pekanbaru]]}}
{{DaftarStasiun|nomor=Kamp 1|nama=Pekanbaru|status=Tidak beroperasi|singkatan=-|letak=km 0 lintas ''Pekanbaru''–''[[Stasiun Muaro|Muaro]]''|kelas=Halte|alamat=Pasar Lima Puluh, Jl. Sultan Syarif Kasim II, [[Kota Pekanbaru]]}}
{{DaftarStasiun-end}}
 
== Galeri ==
<div style="text-align: center;">
<gallery>
Lokomotif Uap Silukah.jpg|Lokomotif C yang ditemukan warga di Silukah, Durian Gadang, Muaro Sijunjung yang telah dinyatakan sebagai benda cagar budaya oleh pemerintah.
Ex-POW's walking the Railway (Argus Collection).png|Tahanan Perang berjalan di rel kereta api Muaro-Pekanbaru
POW's building the railway (Ben Snijders) Courtesy of Henk Hovinga.jpeg|Proses pembangunan jalur KA Muaro-Pekanbaru oleh tahanan perang.
Muaro-Pekanbaru Death-Railway.jpeg|Para tahanan perang berjalan di atas railbed Jalur KA Muaro-Pekanbaru.
Hovinga Pakanbaroe Map 1.jpg|Peta jalur kereta api Muaro-Pekanbaru.
</gallery>
</div>
 
== Lihat pula ==
* [[Jalur kereta api di Indonesia]]
* [[Jalur kereta api aktif di Indonesia]]
* [[Jalur kereta api nonaktif di Indonesia]]
 
== Pranala luar ==
* [http://www.japansekrijgsgevangenkampen.nl/Sumatra-spoorweg.htm http://www.japansekrijgsgevangenkampen.nl]
* [http://pakanbaroe.webs.com/ http://pakanbaroe.webs.com/]
* [http://tjahjonorailway.blogspot.fr/2008/08/forgotten-death-railway.html "Jalan Kereta Api Maut yang Terlupakan", in ''Railways of Indonesia'']
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
* Majalah Kereta Api edisi 87, Oktober 2013.
 
* Op Dood Spoor. Hovinga, Henk. 2013.
== Daftar pustaka ==
* {{Cite journal|title=Drama Jalur Maut Pakanbaroe Spoorweg|journal=[[Majalah KA]]|number=87|year=2013}}
* {{Cite book|title=Op dood spoor: het drama van Pakanbaroe Spoorweg 1943–1945|first=Henk|last=Hovinga|year=2013|publisher=Uitgeverij van Wijnen}}
*{{Cite book|last=Abdullah|first=Syafei|date=2002|title=Tragedi Pembangunan Rel Kereta Api Muarasijunjung - Pekanbaru 1943-1945|location=Pekanbaru|publisher=UNRI Press|isbn=979-8692-89-6|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
{{col|2}}
* {{nl}} [http://www.japansekrijgsgevangenkampen.nl/Sumatra-spoorweg.htm Pakan-Baroe-spoorweg]
* {{en}} [http://www.usmm.org/duffylifedeath.html Life and Death on the Death Railway]
* {{en}} [https://www.indonesianhistory.info/map/pekanrly.html Pekanbaru railway 1943-45 by Robert Cribb] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170901072347/https://www.indonesianhistory.info/map/pekanrly.html |date=2017-09-01 }}
* {{en}} [http://pakanbaroe.webs.com/ Pakan Baroe Death Railway]
* {{en}} [http://www.pekanbarudeathrailway.com Pekanbaru Death Railway]
* {{En}} [https://sumatra-railroad.shortstack.com/0RXcMp Sumatra Railroad]
* {{jp}} [https://sumaterarailway.wordpress.com/ スマトラ横断鉄道研究会]
* {{Id}} [https://keretapipekanbaru.blogspot.com/ Kereta Api Pekanbaru]{{endDiv}}
 
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia|Muaro-Pekanbaru]]
[[Kategori:Perang Dunia II]]
[[Kategori:JalurDivisi keretaRegional apiII diSumatera IndonesiaBarat]]
{{kereta-stub}}