Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Xperiencereal (bicara | kontrib)
k Menambahkan rujukan ke halaman Wikipedia STT SAAT
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tanpa referensi|date=Oktober 2018}}
{{kelayakan}}
{{Infobox Universitas
|nama = Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung
|nama_asli =
|name=|image =
|image_name =
|image_size =
Baris 24 ⟶ 26:
|vice-president =
|provost =
|principal = Pdt.Casthelia Andreas HimawanKartika, D.Th.
|dean =
|director =
Baris 36 ⟶ 38:
|profess =
|other =
|city=|alumni =
|kampus =
|alamat = Jl. Kedoya Raya 18
Baris 55 ⟶ 57:
|situs = http://sttaa.ac.id
|catatan =
|twitter = @sttamanatagung|facebook = STT Amanat Agung|instagram = @sttamanatagung}}
}}
 
'''Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung''' adalah sebuah [[sekolah tinggi]]teologi [[teologi]] [[Kristen]] yang berlokasi di daerah [[Jakarta Barat]]. Perguruan tinggi ini didirikan secara resmi pada tahun 1996 oleh Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (GKJMB; sekarang "Sinode Gereja Kristus Yesus").
 
== Sejarah ==
Berdirinya Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dimulai dengan beban dan visi dari Tuhan yang digumuli oleh para rohaniwan dan majelis Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (GKJMB), yang sekarang menjadi Sinode Gereja Kristus Yesus, dari sejak tahun 1992. Beban dan visi ini didasarkan pada perkataan Tuhan Yesus yang tercatat di Matius 9:37, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Pergumulan mendirikan suatu STT untuk memenuhi pekerjaan penuaian di ladang Tuhan, khususnya di Indonesia, akhirnya diwujudkan dalam bentuk kesepakatan untuk mendirikannya pada rapat majelis GKJMB tanggal 25 Oktober 1993.<ref name=sejarah>[{{Cite web |url=http://sttaa.ac.id/sejarah |title=Sejarah STT Amanat Agung] |access-date=2013-10-30 |archive-date=2013-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131102182422/http://sttaa.ac.id/sejarah |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tanggal 14 Desember 1995 Majelis GKJMB menetapkan nama-nama pengurus Yayasan untuk merintis pendirian STT, namun nama Yayasan dan STT masih belum ditetapkan. Para pengurus yayasan inilah yang mulai memikirkan nama STT, izin pendirian, lokasi kampus, dan hal-hal lainnya. Pada tanggal 13 Juni 1996 nama STT "Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung" (STTAA) disahkan dalam rapat Majelis GKJMB. Akta pendirian Yayasan Amanat Agung secara resmi dibuat pada tanggal 9 September 1996.<ref name=sejarah/>
 
STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dimulai dengan menawarkan program gelar Sarjana Teologi (S.Th.), Magister Divinitas (M.Div.), dan Master of Art (M.A.) jurusan Misi. Mulai Februari 1997 STTAA membuka perkuliahan bagi para mahasiswa program M.A. jurusan Misi yang dilaksanakan pada malam hari.
Pada tanggal 28 Agustus 1997 STTAA diresmikan dalam suatu kebaktian peresmian di GKJMB Rayon III Green VilleGreenville. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Dr. [[Peter Wongso]].
Peresmian STTAA ditandai dengan pemukulan gong oleh Drs. Jan Kawatu selaku Dirjen Bimas Kristen Protestan.
Dalam kebaktian tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasasti peresmian oleh Drs. Jan Kawatu, Pdt. William H. Hosanna, D.Min. (Gembala Sidang GKJMB dan Ketua STTAA pertama), Suhendro Hadiwidjojo (Ketua Majelis Pusat GKJMB), dan Hendrawan Haryono (Ketua Yayasan Amanat Agung).<ref name=sejarah/>
 
=== Lokasi Kampus dan Asrama ===
Dikarenakan belum memiliki kampus yang permanen, maka STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menggunakan gedung kampus sementara seluas 1000 m2 yang terletak di GreenGreenville Ville C-3C3 No. 1, Jakarta Barat. Gedung ini adalah bekas kantor ''real estate Green VilleGreenville''.
 
Asrama bagi para mahasiswa disediakan di beberapa lokasi yang letaknya tidak berjauhan dengan kampus Green VilleGreenville. Meskipun dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas, perkuliahan di STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dapat dimulai dan dilaksanakan. Jumlah mahasiswa pada tahun pertama (1997-1998) adalah 7 mahasiswa program S.Th., 12 mahasiswa program M.Div. dan 45 mahasiswa program M.A.
 
Dengan makin bertambahnya mahasiswa dan meningkatkan kebutuhan dalam sarana prasarana, maka Yayasan Amanat Agung Indonesia memikirkan untuk merenovasi bangunan yang ada selama ini dengan bangunan yang lebih proposional untuk mewadahi kebutuhan dalam kegiatan belajar. Namun rencana tersebut tidak serta-merta dapat dilaksanakan karena ada berbagai kendala yang ditemui. Akhirnya keinginan untuk memiliki tempat yang lebih memadai terpenuhi karena ada sebidang tanah seluas sekitar 5.000 m2 di daerah Kedoya (yang tidak jauh dari lokasi semula di Green VilleGreenville). Kini di lokasi yang baru, STTSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung memiliki gedung untuk kantor administrasi, dosen, kelas, perpustakaan, kapel, dan juga untuk asrama mahasiswa putra, putri, mahasiswa berkeluarga dan juga dosen.
 
=== Kepemimpinan STT Amanat Agung ===
Ketua STTpertama Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung pertama adalah Pdt. William Hosanna, D.Min. BeliauKetika jugaitu, padadia saat itujuga sekaligusmenjabat sebagai Gembala Sidang GKJMB. Sehubungan dengan kepindahan Pdt. William Hosanna ke USA, maka Pdt. Freddy Lay, D.Miss. diangkat sebagai Pejabat Sementara Ketua STTAA dari sejak 9 Mei 1998. Dalam masa kepemimpinan Pdt. Freddy Lay, proses pengurusan izin operasional dan akreditasi STTAASekolah ditindak-lanjutiTinggi denganTeologi Amanat Agung ditindaklanjuti secara lebih intensif. Pada tanggal 16 April 1999 Pdt. Poltak Siahaan, S.Th. sebagai Dirjen Bimas Kristen Protestan melakukan visitasi ke STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dalam rangka proses izin operasional dan akreditasi. Pada tanggal 23 September 1999 STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung mendapatkan izin operasional program S-1 jurusan Teologi/Kependetaan dari Dirjen Bimas Kristen Protestan. Di kemudian hari STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung juga mendapatkan Status Terdaftar untuk program S-1 jurusan teologi/kependetaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2001. Dengan diberikannya Status Terdaftar ini maka STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dapat mengikuti ujian Negara yang dilaksanakan oleh Departemen Agama.
 
Jabatan Pejabat Sementara Ketua beralih dari Pdt. Freddy Lay, D.Miss. ke Pdt. Lotnatigor Sihombing, M.Th. mulai dari Februari 2000. Di bawah kepemimpinan Pdt. Lotnatigor Sihombing, dilaksanakan Wisuda STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung pertama pada tanggal 16 September 2000 bersamaan dengan perayaan Dies Natalis ke-3. Jumlah mahasiswa yang diwisuda pertama adalah 5 orang dari program M.Div. dan 4 orang dari program M.A.
 
Pada tanggal 29 Januari 2001 dilaksanakan pelantikan Ev. Yohanes Adrie Hartopo sebagai Ketua STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung yang baru. Di bawah kepemimpinan beliau, terusSekolah dilakukanTinggi berbagaiTeologi usahaAmanat pembenahanAgung danyang pengembanganmasih STTAAmuda yangterus masihmelakukan berusiaberbagai mudausaha inipembenahan dan pengembangan. Dalam usaha untuk dapat lebih bertumbuh menjadi suatu sekolah teologi yang sehat dan berkualitas baik, maka STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung bersyukur untuk kesempatan belajar dan mendapatkan bimbingan dari sekolah teologi yang lebih berpengalaman dan lebih mapan, yakni dari [[Sekolah Tinggi Teologi SAAT|Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT)]] di Malang. Pada tanggal 17 Mei 2002, bertempat di SAAT Malang, ditandatangani ''Memorandum of Understanding'' (MOU) antara STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dan SAAT. Pihak SAAT akanbersedia membantu secara penuh pengelolaan manajemen STTAA.Sekolah YangTinggi Teologi Amanat Agung. hadirHadir menandatangani MOU ini adalah Pdt. Dr. Peter Wongso (Ketua Yayasan SAAT), Pdt. Dr. Daniel Lucas Lukito (Rektor SAAT), Bapak Yongky Purnomo (Ketua Majelis GKJMB), Bapak Joe Hidayat (Ketua Yayasan Amanat Agung), dan Ev. Yohanes Adrie Hartopo (Ketua STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung). Selain kunjungan rutin yang dilakukan oleh beberapa dosen SAAT ke STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung untuk membicarakan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung, salah satu bentuk perwujudan MOU ini adalah dengan ditempatkannyapenempatan Pdt. Buby Ticoalu, D.Min. untuk membantu di STTAASekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dari Januari 2004 sampai Desember 2004. MOU yang direncanakan untuk berlangsung 10 tahun akhirnya diakhiri setelah 5 tahun berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak bahwa Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung telah siap untuk berjalan sendiri dan MOU diakhiri Agustus 2007.
 
Setelah Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. selama 2 (dua) periode menjabat sebagai Ketua STTSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung selama 2 (dua) periode, maka jabatan Ketua STTSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dialihkan kepada Pdt. Andreas Himawan, D.Th. Tahun 2009 Pdt. Andreas Himawan, D.Th. mulai menjabat periode pertama sebagai Ketua STTSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung. DalamTahun 2013, beliau dipercaya untuk menjabat periode kedua. Selama masa kepemimpinankepemimpinannya, beliauSekolah STTTinggi Teologi Amanat Agung terus melakukan pembenahan diri baik dari sisi manajemen maupun kualitas pendidikan. Pembenahan sistim organisasi dan proses Akreditasi di bawah BAN (Badan Akreditasi Nasional) dilakukan. Untuk memperluas jaringan hubungan dan komunikasi dengan institusi pendidikan teologi di luar negeri, STT Amanat Agung menjadi anggota baik dalamPERSETIA, ATESEA maupun ATA. SaatPembenahan inisistem persiapanorganisasi untukdan kualitas pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung telah diakui oleh akreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi) dan ATA juga(Asian tengahTheological dikerjakanAssociation).
 
Tahun 2018, GI. Casthelia Kartika, D.Th. diangkat sebagai Ketua menggantikan Pdt. Andreas Himawan yang telah menjabat selama dua periode berturut-turut.
===Yayasan Amanat Agung Indonesia===
 
Sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, maka kepengurusan dalam Yayasan Amanat Agung dalam perjalanannya juga telah mengalami pergantian dan perubahan. Semula Yayasan yang menangani kegiatan pendidikan teologi STT Amanat Agung didaftarkan dengan nama "Yayasan Amanat Agung". Dalam perjalanannya nama yayasan diganti untuk lebih menunjukkan identitasnya sehingga kini bernama "Yayasan Amanat Agung Indonesia".
=== Yayasan Amanat Agung Indonesia ===
Sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, maka kepengurusan dalam Yayasan Amanat Agung dalam perjalanannya juga telah mengalami pergantian dan perubahan. Semula Yayasan yang menangani kegiatan pendidikan teologi STTSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung didaftarkan dengan nama "Yayasan Amanat Agung". Dalam perjalanannya nama yayasan diganti untuk lebih menunjukkan identitasnya sehingga kini bernama "Yayasan Amanat Agung Indonesia".
 
Susunan Pengurus Yayasan Amanat Agung Indonesia Periode 2019-2021
 
Ketua: David Simbar, M.B.A., M.Min
 
Wakil Ketua: Rudy Tjandra
 
Sekretaris: Eddy Yaputra
 
Bendahara: Lie Ngian Keng
 
Wakil Bendahara: Tan Herry Tanzil
Kabid I Pengembangan Pendidikan: Gunawan Yap
 
Anggota Bidang Pengembangan Pendidikan: Edward Njoman
Kabid II Humas: Ohendry Husin
 
Anggota Bidang Humas: Utojo Sutjiutama
Kabid III Sarpras: Priyana Nuryadi
 
Anggota Bidang Sarpras: Suharman Subianto
 
Anggota Bidang Sarpras: Rizal Matulatan
 
== Program Studi ==
Saat ini, Sekolah Tingggi Amanat Agung menawarkan 4 program studi:
Pada awal mula STT Amanat Agung didirikan, program studi yang ditawarkan adalah program Sarjana Teologi (S.Th.) bagi lulusan SMA atau sederajad, Magister Divinitas (M.Div) bagi mahasiswa lulusan S-1 umum, dan Master of Art (M.A.) bidang Misi. Dalam perjalanannya, program M.A. kemudian ditiadakan.
Sejak 2007 untuk program Sarjana dan Magister Divinitas dikembangkan menjadi konsentrasi Teologi/kependetaan dan konsentrasi Pendidikan Agama Kristen (PAK). Pada tahun 2012 Program Sarjana dan Magister Divinitas dikembangkan menjadi tiga konsentrasi dengan menambahkan satu konsentrasi baru yaitu konsentrasi Musik Gereja. Dalam perkembangannya, pada tahun 2013 konsentrasi Musik Gereja diubah menjadi konsentrasi Musik dan Liturgi. Pengubahan ini dilakukan karena melihat kebutuhan yang ada di tengah gereja adalah bukan hanya seorang yang piawai dalam memainkan alat musik atau menyanyi, tetapi lebih kepada seorang yang berwawasan teologi yang kuat dan mampun menjadi pemimpin dalam penanganan liturgi.
Tahun 2008 program pascasarjana dimulai dengan membuka program studi Magister Teologi (M.Th.) Pastoral. Mulai tahun 2012 program MTh dikembangkan menjadi 3(tiga) konsentrasi yaitu: Konsentrasi Teologi Pastoral, konsentrasi Teologi Sistematika, dan konsentrasi Teologi Biblika.
 
1. Sarjana Teologi (S.Th.) bagi lulusan SMA atau sederajat, dengan konsentrasi Teologi/kependetaan, konsentrasi Pendidikan Kristen (PK), dan konsentrasi Ibadah.
== Lihat pula ==
* [[Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar]]
 
2. Magister Divinitas (M.Div) bagi mahasiswa lulusan S-1 umum, dengan konsentrasi Penggembalaan, konsentrasi Pendidikan Kristen (PK), dan konsentrasi Ibadah.
== Referensi ==
 
3. Magister Ministri (M.Min.) dengan konsentrasi Pastoral dan ''Youth Ministry'', bagi pemegang gelar S.Th. atau M.Div. yang telah melayani minimal 2 tahun, dan
 
4. Magister Teologi (M.Th.) dengan konsentrasi Studi Biblika, Teologi Sistematika, Teologi Pastoral, dan ''Youth Ministry,'' bagi pemegang gelar S.Th., M.Div., atau M.Min. yang telah melayani minimal 2 tahun.
 
== Reference ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://sttaa.ac.id Situs Resmi STT Amanat Agung]
* [https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/MDIxMjIxQzMtMEJBNC00OUI2LUEwNzUtQTVBQTZGMEJFOTNF Akreditasi PDDikti]
 
{{Portal|Kristen}} [https://koran.tempo.co/read/nasional/63767/globalcom-tolak-serahkan-tersangka-korupsi-telkom David Simbar dan Kasus Korupsi Telkom]
{{DEFAULTSORT:Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung}}
{{Kristen-Perti-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung}}
[[Kategori:Perguruan tinggi di Jakarta]]
[[Kategori:Sekolah teologi di Indonesia]]
{{Portal|Kristen}}