Kabupaten Gianyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TottyBot (bicara | kontrib)
k robot Adding: jv:Kabupaten Gianyar
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(209 revisi perantara oleh 100 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Kabupaten Gianyar''' ({{Lang-ban|[[aksara Bali]]: {{script/Bali|ᬕ᭄ᬬᬜᬃ}}|gyañaŕ}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Bali]], [[Indonesia]]. Ibu kota Gianyar berada di kecamatan [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]]. Gianyar berbatasan dengan [[Kota Denpasar]] di Barat Daya, [[Kabupaten Badung]] di Barat, [[Kabupaten Bangli]] di Utara dan [[Kabupaten Klungkung]] di Timur. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk Gianyar sebanyak 507.746 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=22 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref name="GIANYAR">{{cite web|url=https://gianyarkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/3bef31ae43d7de07cda8a483/kabupaten-gianyar-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Gianyar Dalam Angka 2023|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|page=45|access-date=14 Juli 2023|format=pdf}}</ref> Kabupaten ini merupakan pusat [[Budaya Bali|budaya ukiran]] di Bali.{{coor title dm|8|28|S|115|17|E|region:ID-BA_type:adm2nd|display=title}}
{{dati2|nama=Kabupaten Gianyar
{{Dati2
|propinsi=[[Bali]]
|settlement_type = Kabupaten
|ibukota=Gianyar
|translit_lang1_type = [[Aksara Bali]]<br> <br> • [[Bahasa Bali|Alfabet Bali]]
|luas=-
|translit_lang1_info = {{script/Bali|'''ᬕ᭄ᬬᬜᬃ'''}}<br>{{nobold|'''gyañaŕ'''}}
|penduduk=-
|nama = Kabupaten Gianyar<br>{{nobold|Kabupetén gyañaŕ}}
|kepadatan=-
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|kecamatan=-
|perrow = 1/2
|kelurahan=-
|image1=Perpustakaan Daerah Gianyar (26607745465).jpg
|kodearea=-
|caption1=<center> Perpustakaan Daerah Gianyar
|dau=Rp. -
|image2=Beautiful rice terraces in Tagallalang.jpg
|lambang= [[Gambar:Lambang Gianyar.png|80px]]
|caption2=<center> [[Terasering|Terasering di Tegallalang]]
|peta= [[Gambar:Locator Kabupaten Gianyar.png|290px]]
|image3=Monkey Forest Ubud, Indonesia - panoramio (2).jpg
|koordinat=-
|caption3=<center> [[Mandala Wisata Wenara Wana|''Monkey Forest'' Ubud]]
|dasar hukum=-
}}
|tanggal=-
|lambang = Lambang Gianyar.png
|motto=-
|julukan = "Gumi Seni"
|kepala daerah=[[Bupati]]
|peta = Location Gianyar Regency.png
|nama kepala daerah=-
|koordinat = 8°18'48"-8°38'58" LS dan 115°22'23" BT
|web=-
|motto = Dhaŕma rakṣaṭa rakṣita <br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Barang siapa berbuat kebaikan (Dharma), maka ia akan dilindungi oleh Dharma itu sendiri}}
|semboyan =
|propinsi = [[Bali]]
|ibukota = [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]]
|kecamatan = 7<ref name="GIANYAR"/>
|kelurahan = 6<ref name="GIANYAR"/>
|desa = 64<ref name="GIANYAR"/>
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958
|tanggal = 14 Agustus 1958
|hari jadi = 19 April 1771
|kepala daerah = [[Pejabat Bupati]]
|nama kepala daerah = [[I Dewa Tagel Wirasa]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = lowong
|sekretaris daerah = I Dewa Gede Alit Mudiarta
|ketua DPRD = Wayan Tagel Winarta
|luas = 368,00
|penduduk = 507746
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,57% [[Hindu]] |2,31% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,87% [[Kekristenan]]
** 0,59% [[Protestan]]
** 0,28% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,23% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Bali|Bali]]
|IPM = {{increase}} 79,69 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://bali.bps.go.id/indicator/26/401/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-bali-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia menurut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bali.bps.go.id|accessdate=6 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = +62 361
|kodepos =
|nomor_polisi = DK
|apbd = Rp 1.926.241.277.262,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|pad = Rp 695.786.110.666,-
|dau = Rp 716.521.199.000,00- ([[2019]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
|zona waktu = GMT+8
|web = {{url|gianyarkab.go.id}}
}}
 
== Sejarah Kabupaten Gianyar ==
'''Kabupaten Gianyar''' adalah sebuah [[kabupaten]] di provinsi [[Bali]], [[Indonesia]]. Daerah ini merupakan pusat budaya ukiran di [[Bali]]. Gianyar berbatasan dengan [[Kota Denpasar]] di barat daya, [[Kabupaten Badung]] di barat, [[Kabupaten Bangli]] di timur dan [[Kabupaten Klungkung]] di tenggara.
Sejarah Kabupaten Gianyar ditetapkan dengan [[Peraturan Daerah (Indonesia)|Peraturan Daerah]] Kabupaten Gianyar Nomor 9 tahun 2004 tanggal [[2 April]] 2004 tentang Hari jadi Kabupaten Gianyar.
 
Sejarah 2,5 abad lebih, tepatnya 252 tahun yang lalu, [[19 April]] 1771, ketika Gianyar dipilih menjadi nama sebuah keraton, Puri Agung yaitu Istana Raja (Anak Agung) oleh Ida Dewa Manggis Sakti maka sebuah kerajaan yang berdaulat dan otonom telah lahir serta ikut pentas dalam percaturan kekuasaan kerajaan-kerajaan di Bali. Sesungguhnya berfungsinya sebuah keraton, yaitu Puri Agung Gianyar yang telah ditentukan oleh syarat sekala niskala yang jatuh pada tanggal 19 April 1771 adalah tonggak sejarah yang telah dibangun oleh raja (Ida Anak Agung) Gianyar I, Ida Dewata Manggis Sakti memberikan syarat kepada kita bahwa proses menjadi dan ada itu bisa ditarik ke belakang (masa sebelumnya) atau ditarik ke depan (masa sesudahnya).
Pada tahun [[2003]], kabupaten ini mempunyai luas sebesar 368 km&sup2; dan penduduk sekitar 416.728 jiwa dengan kepadatan 1.132 jiwa/km. Ibu kotanya adalah [[Gianyar]].
 
=== Masa kerajaan ===
==Kecamatan==
Berdasarkan bukti arkeologis di wilayah Gianyar, diperkirakan bahwa munculnya pemukiman manusia di Gianyar terjadi sudah sejak 2.000 tahun yang lalu dengan ditemukannya situs perkakas (artefak) berupa batu, logam perunggu berupa nekara (Bulan Pejeng), relief-relief yang menggambarkan kehidupan candi-candi atau goa-goa di tebing-tebing sungai (tukad) Pakerisan.
Ada 7 [[kecamatan]] di Gianyar:
*[[Blahbatuh]]
*[[Gianyar]]
*[[Payangan]]
*[[Tegallalang]]
*[[Tampak Siring]]
*[[Sukawati]]
*[[Ubud]]
 
Setelah bukti-bukti tertulis ditemukan berupa prasasti di atas batu atau logam terindetifikasi situs pusat-pusat kerajaan dari dinasti Warmadewa di Keraton Singamandawa, Bedahulu. Setelah ekspedisi Gajah Mada (Majapahit) dapat menguasai Pulau Bali maka di bekas pusat markas laskarnya didirikan sebuah Keraton Samprangan sebagai pusat pemerintahan kerajaan yang dipegang oleh Lima Raja Bali, yaitu:
==Pranala luar==
*{{id}} [http://www.gianyar.go.id/ Situs resmi]
*{{id}} [http://www.bali.go.id/City/index.asp?idList=368&nCat=Gianyar&nCha=Kabupaten/Kota Profil Kabupaten di situs Pemprov Bali]
 
# Raja Adipati Ida Dalem Krena Kepakisan (1350-1380), sebagai cikal bakal dari dinasti Kresna Kepakisan, kemudian Keraton Samprangan mampu bertahan selama lebih kurang tiga abad.
# Ida Dalem Ketut Ngulesir (1380-1460)
# Ida Dalem Waturenggong (1460-1550)
# Ida Dalem Sagening (1580-1625)
# Ida Dalem Dimade (1625-1651).
 
Dua Raja Bali yang terakhir yaitu Ida Dalem Segening dan Ida Dalem Dimade telah menurunkan cikal bakal penguasa di daerah-daerah. Ida Dewa Manggis Kuning (1600-an) penguasa di Desa Beng adalah cikal bakal Dinasti Manggis yang muncul setelah generasi II membangun Kerajaan Payangan (1735-1843). Salah seorang putra raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe yang bernama Ida Dewa Agung Anom muncul sebagai cikal bakal dinasti raja-raja di Sukawati (1711-1771) termasuk Peliatan dan Ubud. Pada periode yang sama, yaitu periode Gelgel muncul pula penguasa-penguasa daerah lainnya, yaitu I Gusti Ngurah Jelantik menguasai Blahbatuh dan kemudian I Gusti Agung Maruti menguasai daerah Keramas yang keduanya adalah keturunan Arya Kepakisan.
 
=== Masa kolonialisme ===
Dinamika pergumulan antara elit tradisional dari generasi ke generasi telah berproses pada momentum tertentu, salah seorang di antaranya sebagai pembangunan kota keraton atau kota kerajaan pusat pemerintahan kerajaan yang disebut Gianyar. Pembangunan Kota kerajaan yang berdaulat dan memiliki otonomi penuh adalah Ida dewa Manggis Sakti, generasi IV dari Ida Dewa Manggis Kuning.{{cn}}
 
Sejak berdirinya Puri Agung Gianyar 19 April 1771 sekaligus ibu kota Pusat Pemerintah Kerajaan Gianyar adalah tonggak sejarah. Sejak itu dan selama periode sesudahnya Kerajaan Gianyar yang berdaulat, ikut mengisi lembaran sejarah kerajaan-kerajaan di Bali yang terdiri atas sembilan kerajaan di Klungkung, Karangasem, Buleleng, Mengwi, Bangli, Payangan, Badung, Tabanan dan Gianyar. Namun sampai akhir abat ke-19, setelah runtuhnya Payangan dan Mengwi di satu pihak dan munculnya Jembrana dilain pihak maka Negara): Klungkung, Karangasem, Bangli dan Gianyar (ENI, 1917).
 
=== Masa awal kemerdekaan ===
Ketika Belanda telah menguasai seluruh Pulau Bali, ke-8 bekas kerajaan tetap diakui keberadaannya oleh Pemerintah ''[[Kegubernuran|Guberneurmen]]'' namun sebagai bagian wilayah Hindia Belanda yang dikepalai oleh seorang raja (''Selfbestuurder'') di daerah [[swapraja]]nya masing-masing. Selama masa revolusi, ketika daerah Bali termasuk dalam wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (NIT) otonomi daerah kerjaan (Swapraja) ke dalam sebuah lembaga yang disebut Oka, Raja Gianyar diangkat sebagai Ketua Dewan Raja-raja menggantikan tahun 1947.{{cn}}
 
Selain itu pada periode NIT dua tokoh lainnya yaitu Tjokorde Gde Raka Sukawati (Puri Kantor Ubud) menjadi Presiden NIT dan Ida A.A. Gde Agung (Puri Agung Gianyar) menjadi Perdana Menteri NIT, Ketika [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) kembali ke Negara Kesatuan (NKRI) pada tanggal [[17 Agustus]] 1950, maka daerah-daerah diseluruh Indonesia dengan dikeluarkan Undang-undang N0. I tahun 1957, yang pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang No. 69 tahun 1958 yang mengubah [[Daerah otonom|daerah Swatantra]] Tingkat II (Daswati II). Nama Daswati II berlaku secara seragam untuk seluruh Indonesia sampai tahun 1960. Setelah itu diganti dengan nama [[Daerah tingkat II|Daerah Tingkat II]] (Dati II).
 
Namun Bupati Kepala Derah Tingkat II untuk pertama kalinya dimilai pada tahun 1960. Bupati pertama di DATI II Gianyar adalah Tjokorda Ngurah (1960-1963). Bupati berikutnya adalah Drh. Tjokorda Anom Pudak (1963-1964) dan Bupati I Made Sayoga, BA (1964-1965). Ketika dilaksanakannya Undang-Undang No. 18 tahun 1965, maka DATI II diubah dengan nama Kabupaten DATI II. Kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 tahun 1974 yang menggantikan nama Kabupaten. Kepala daerahnya tetap disebut Bupati.
 
=== Masa Pemerintahan Kabupaten Gianyar ===
Dari sisi otonomi jelas tampak bahwa proses perkembangan yang terjadi di Kota Gianyar. Otonomi dan berdaulat penuh melekat pada Pemerintah kerjaan sejak 19 April 1771 kemudian berproses sampai otonomi Daerah di Tingkat II Kabupaten yang diberlakukan sampai sekarang.{{cn}}
 
Berbagai gaya kepemimpinan dan seni memerintah dalam sistem otonomi telah terparti di atas lembaran Sejarah Kota Gianyar. Proses dinamika otonomi cukup lama sejak 19 April 1771 sampai 19 April 2023 saat ini, sejak kota keraton dibangun menjadi pusat pemerintahan kerajaan yang otonomi sampai sebuah kota kabupaten, nama Gianyar diabadikan. Sampai saat ini telah berusia 252 tahun, para pemimpin wilayah kotanya, dari raja (kerajaan) sampai Bupati (Kabupaten), memiliki ciri dan gaya serta seni memerintah sendiri-sendiri di bumi seniman. Seniman yang senantiasa membumi di Gianyar dan bahkan mendunia.
 
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Gianyar}}
 
Bupati Gianyar adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Gianyar. Bupati Gianyar bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Bali]]. Saat ini, [[bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Gianyar ialah [[I Made Agus Mahayastra]], didampingi wakil bupati [[Anak Agung Gde Mayun]]. Mahayastra dan Mayun, maju dalam [[Pemilihan umum Bupati Gianyar 2018]], dan menang, kemudian dilantik pada 20 September 2018, hingga masa jabatan tahun [[2023]].<ref name="BUPATI">{{Cite news|url=https://www.balipost.com/news/2018/09/20/56122/Made-Mahayastra-Dilantik-Jadi-Bupati...html|title=Made Mahayastra Dilantik Jadi Bupati|date=20 September 2018|newspaper=www.balipost.com|language=id-ID|access-date=24 September 2022|archive-date=2022-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220924101033/https://www.balipost.com/news/2018/09/20/56122/Made-Mahayastra-Dilantik-Jadi-Bupati...html|dead-url=no}}</ref> Selanjutnya, pada 20 September 2023, [[I Dewa Tagel Wirasa]] dilantik menjadi penjabat bupati Gianyar.<ref>{{cite web|url=https://www.nusabali.com/berita/150633/tagel-wirasa-jadi-pj-bupati-gianyar|website=Nusa Bali|title=Tagel Wirasa Jadi Pj Bupati Gianyar}}</ref>
 
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
! style="background: lavender;"|No.
! style="background: lavender;"|Potret
! style="background: lavender;"|Bupati
! style="background: lavender;"|Mulai jabatan
! style="background: lavender;"|Akhir jabatan
! style="background: lavender;"|Wakil Bupati
! style="background: lavender;"|Keterangan
|-
| *
| [[Berkas:I Dewa Tagel Wirasa.jpg|100px]]
| [[I Dewa Tagel Wirasa]]
| 20 September 2023
| Petahana
| ''Lowong''
| [[Penjabat]]
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gianyar}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gianyar}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Gianyar}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Gianyar}}
 
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Bali – The Sacred Monkey Forest Sanctuary (2688756636).jpg|jmpl|ka|250px|Upacara keagamaan umat [[Hindu]] di Monkey Forest Ubud, Gianyar]]
[[Berkas:Gede Putu Agus Sunantara Melasti Gianyar Bali.jpg|jmpl|ka|250px|Upacara [[Melasti]] Gianyar]]
 
Sebagian besar suku penduduk yang ada di Gianyar adalah suku [[Suku Bali|Bali]]. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010]], sebanyak 95,27% dari 496.777 jiwa penduduk kabupaten Gianyar adalah suku [[Suku Bali|Bali]].<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://bali.bps.go.id/publication/2015/01/15/80f63868173e8f82811af56a/peta-sebaran-penduduk-menurut-suku-bangsa-provinsi-bali-hasil-sensus-penduduk-2000-dan-2010.html|title=Peta Sebaran Penduduk Menurut Suku Bangsa Provinsi Bali|date=15 Januari 2015|website=bali.bps.go.id|accessdate=24 September 2022|pages=9, 11|format=pdf|archive-date=2022-06-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220630003203/https://bali.bps.go.id/publication/2015/01/15/80f63868173e8f82811af56a/peta-sebaran-penduduk-menurut-suku-bangsa-provinsi-bali-hasil-sensus-penduduk-2000-dan-2010.html|dead-url=no}}</ref> Kemudian suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 3,26%, dan beberapa lainnya seperti suku [[Suku Sasak|Sasak]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Madura|Madura]], dan suku lainnya.<ref name="SUKU"/>
Berikut adalah banyaknya penduduk kabupaten Gianyar berdasarkan suku bangsa pada tahun [[2010]]:<ref name="SUKU"/>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah<br> ([[2010]])
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Suku Bali|Bali]]
! style="text-align: right;" | 447.547
! style="text-align: right;" | 95,27%
|-
| 2
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 15.324
| style="text-align: right;" | 3,26%
|-
| 3
| [[Suku Sasak|Sasak]]
| style="text-align: right;" | 1.512
| style="text-align: right;" | 0,32%
|-
| 4
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 801
| style="text-align: right;" | 0,17%
|-
| 5
| [[Suku Bali Aga|Bali Aga]]
| style="text-align: right;" | 696
| style="text-align: right;" | 0,15%
|-
| 6
| [[Suku Madura|Madura]]
| style="text-align: right;" | 500
| style="text-align: right;" | 0,11%
|-
| 7
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 416
| style="text-align: right;" | 0,09%
|-
| 8
| [[Suku Flores|Flores]]
| style="text-align: right;" | 146
| style="text-align: right;" | 0,02%
|-
| 9
| [[Suku Bugis|Bugis]]
| style="text-align: right;" | 93
| style="text-align: right;" | 0,02%
|-
| 10
| [[Suku Melayu|Melayu]]
| style="text-align: right;" | 86
| style="text-align: right;" | 0,02%
|-
| 11
| Suku lainnya
| style="text-align: right;" | 2.656
| style="text-align: right;" | 0,57%
|-
!
! Kabupaten Gianyar
! style="text-align: right;" | 469.777
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Stadion Dipta - panoramio.jpg|jmpl|ka|250x250px|[[Stadion Kapten I Wayan Dipta]].]]
[[Berkas:Pura Tirta Empul 2017-08-18 (31).jpg|jmpl|ka|250px|[[Pura Tirta Empul]].]]
 
Berikut adalah beberapa objek wisata yang terdapat di Kabupaten Gianyar:
 
{{col|3}}
* [[Air terjun Tegenungan]]
* [[Taman burung bali|Bali Bird Park]]
* [[Taman Safari Indonesia 3|Bali Safari & Marine Park]]
* [[Taman Nusa]]–Indonesian Cultural Heritage Center
* [[Batuan, Sukawati, Gianyar|Desa Batuan]]
* [[Batubulan, Sukawati, Gianyar|Desa Batubulan]]
* [[Celuk, Sukawati, Gianyar|Desa Celuk]]
* [[Mas, Ubud, Gianyar|Desa Mas]]
* [[Goa Gajah]]
* Pura Gunung Kawi
* [[Mandala Wisata Wenara Wana|Monkey Forest Ubud]]
* [[Pasar Sukawati]]
* [[Tampaksiring, Gianyar|Tampaksiring]]
* [[Ubud]]
* Pasar seni guwang
* Pasar seni desa pekraman sukawati
* Pantai Ketewel
* Pantai Purnama
* Pantai Lebih
* Pantai Masceti
* Pantai Saba
* Pantai Keramas
* Bali Zoo
* Bali Bird Park
* Pura Payogan Agung
* Museum Purbakala
* Beji Guwang, Ketewel
* [[Stadion Kapten I Wayan Dipta]]
* Taman Kota Gianyar
* Pura Samuan Tiga
* Terasering ceking
* [[Pura Tirta Empul]]
* Pura Sebatu
* [[Istana Tampaksiring]]
* [[Pasar Sukawati]]
* [[Candi Tebing Kerobokan]]
{{EndDiv}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.gianyarkab.go.id/ Situs resmi]
* {{id}} [http://www.bali.go.id/City/index.asp?idList=368&nCat=Gianyar&nCha=Kabupaten/Kota Profil Kabupaten di situs Pemprov Bali] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061216055057/http://www.bali.go.id/City/index.asp?idList=368&nCat=Gianyar&nCha=Kabupaten%2FKota |date=2006-12-16 }}
* {{id}} [http://www.tempat-wisatabali.org/2014/07/daftar-tiket-masuk-objek-wisata-di-Gianyar-Bali.html Daftar Objek Wisata di Gianyar Bali]
* {{id}} [http://www.tempat-wisatabali.org/ Tempat Wisata di Bali]
{{Kabupaten Gianyar}}
{{Bali}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Gianyar| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Bali|Gianyar]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Gianyar]]
[[Kategori:Kabupaten Gianyar| ]]
 
[[en:Gianyar Regency]]
[[ja:ギャニャール県]]
[[jv:Kabupaten Gianyar]]