Hassasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(32 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pemastian}}
{{Refimprove}}
{{Ismailiyah}}
[[Berkas:Assassins2-alamut.jpg|
'''Hassasin''', [[bahasa Arab]] الحشاشين, transliterasi "Al-
== Etimologi ==
Sekte ini menyebut dirinya ''[[al-Da'wa al-Jadīda]]'', dari [[bahasa Arab]] yang artinya ''panggilan baru'', kebalikan dari [[slogan]] kelompok [[Fatimiyah]] ''panggilan lama''.
Nama Hasyasyin oleh beberapa orang diartikan sebagai ''pengikut Hassan'' (pemimpin kelompok persia ini yang bernama [[Hassan-i Sabbah|Hassan-i Sabah
Meskipun demikian, etimologi yang paling diterima mengenai kata ''assasin'' adalah dari kata ''Hassan (Hassan-i Sabbah) dan pengikutnya'', dan begitu adanya selama berabad-abad. Keriuhan di sekitar versi Hasish dimulai oleh seorang [[Orientalisme|orientalis]] bangsa
Banyak [[cendekiawan]] berargumen, dan dengan sangat meyakinkan, bahwa julukan 'pemakan hashish' atau 'pengambil hashish' diberikan oleh lawan dari kelompok Ismaili dan tidak pernah digunakan dalam kisah-kisah atau sumber-sumber [[muslim]]. Karenanya istilah ini diartikan secara negatif sebagai 'musuh' atau 'orang-orang yang tidak terhormat'. Pengertian istilah ini berlaku hingga zaman modern sebagaimana kata Hasyashin di [[Mesir]] pada tahun 1930-an yang berarti 'berisik atau rusuh'. Sangatlah tak mungkin Hassan-i Sabbah yang taat terlibat dalam pengambilan narkotik, tidak disebutkan adanya narkotik hashish terkait para pembunuh [[Persia (disambiguasi)|Persia]] ini, khususnya di perpustakaan Alamut (''the secret archives''),<ref>Edward Burman, ''The Assassins - Holy Killers of Islam'', Ed. Crucible, Wellingborough, 1987)</ref> dan menyebut mereka ''hash-ishiyun'', "penyedot hashish". Beberapa orientalis mengira ini adalah asal dari kata ''assassin'', yang dalam banyak bahasa [[Eropa]] artinya lebih mengerikan, tetapi kenyataannya berbeda. Menurut teks yang kami dapat dari Alamut, Hassan-i Sabbah biasa menyebut pengikutnya '''Asasiyun''', yang berarti orang-orang yang taat pada '''asas''', artinya 'dasar' dari keyakinan. Inilah kata, yang disalah artikan oleh para pengelana asing, yang kelihatannya mirip dengan kata "Hashish".<ref>Amin Maalouf, ''Samarkand'', Interlink Publishing Group, New York, 1998</ref>
== Sejarah ==
Meskipun menjadi minoritas di dalam minoritas, sekte [[Ismailiyah]], di bawah pimpinan para imamnya, telah berhasil membangun gerakan rahasia bawah tanah yang berkelanjutan terhadap [[kekhalifahan Abbasiyah]]. Mereka bermaksud merealisasikan gagasan-gagasan revolusioner mereka dengan cara membangun negara [[
Pada tahun 1904, ketika [[Khalifah Fatimiah VIII]] dan imam kelompok Ismailiyah Maad al-Mustansir Billah sakit di [[Kairo]], Wazirnya yang berpengaruh, Al-Afdal, mengambil alih kekuasaan negara dan menunjuk anak bungsu khalifah, Al- Musta'i (ipar sang wazir) sebagai [[khalifah]], dalam sebuah kudeta di [[istana]]. Nizar, sang pewaris kekuasaan yang sebenarnya, pergi ke
Hassan-i Sabbah sebelumnya dikenal sebagai sebagai penyeru utama, ''[[Da'i]]'', di mesin propanganda rahasia kalangan Fatimiah di dalam kekhalihafan Abbasiyah. Dia lalu memimpin kelompok perlawanan Nizari, dan berhasil mendapatkan dukungan dari mayoritas shiah
Tidak puas hanya bertahan, sebaliknya teguh untuk membangun suatu negara impian yang baru, Kaum Nizariyya merancang suatu strategi untuk mengendalikan benteng-benteng yang secara strategis penting dengan diam-diam mengislamkan para penduduk di dalam wilayah dan di sekitar benteng-benteng strategis Ismailiyah. Mereka membangun suatu bentuk baru 'negara di dalam negara' yang mencakup beberapa 'pulau' pemukiman yang dikelilingi tembok di wilayah, sekarang ini, Iran, Irak, Syria dan Libanon. Awal yang resmi dari ''Federation of the Assasins'' adalah tahun 1090 ketika Hassan-i Sabbah mendirikan basis pertamanya di Daylam, di dalam [[benteng Alamut]] (''sangkar elang'' dalam bahasa Persia) di selatan laut Kaspia. Alamut tetap menjadi
== Taktik: pembunuhan, intimidasi dan intrik ==
Baris 26 ⟶ 28:
Karena tidak mampu membentuk satuan tentara konvensional, kaum Nizariyya membentuk ''peperangan asimetris'' yang mengubah tindakan pembunuhan politis menjadi suatu sistem untuk bertahan hidup dan pertahanan terhadap musuh-musuhnya. Mereka melatih pasukan komando tersamar yang sangat terlatih (ahli dalam bahasa, ilmu pengetahuan, perdagangan dan lain-lain, yang dikenal sebagai ''Fedayeen'', yang secara diam-diam akan menginfiltrasi posisi musuh dan selalu menyamar. Jika warga Nizari menghadapi ancaman pembunuhan atau benteng mereka akan diserang, Fedayeen diaktifkan untuk menghadapi serangan tersebut.
Fedayeen menggunakan ketrampilan mereka yang termasyhur untuk tujuan-tujuan [[politik]] tanpa harus membunuh; misalnya seorang korban, biasanya berpangkat tinggi, di suatu pagi akan mendapati belati Fedayeen di atas bantalnya di saat bangun pagi. Ini petunjuk yang jelas bagi orang tersebut bahwa dia tidak lagi aman dimanapun, bahwa lingkaran dalam para pelayannya telah diinfiltrasi oleh kelompok pembunuh tersebut, dan bahwa tindakan apapun yang menyebabkannya berkonflik dengan kaum Hashshashin harus dihentikan, jika ia ingin hidup.
Di Persia mereka menggunakan taktiknya secara langsung terhadap kaum ''Turki seljuk'' yang membunuhi kaum Nizari. Saat membunuh tokoh tertentu, mereka sangat hati-hati, melakukannya tanpa jatuhnya korban yang tidak perlu dan hilangnya nyawa orang yang tak bersalah, meski mereka juga sengaja membentuk reputasinya yang mengerikan dengan membantai korbannya di depan umum. Umumnya, mereka mendekati dengan memakai samaran, atau telah menjadi agen tersamar di suatu [[kelompok]]. Mereka lebih menyukai [[belati]] atau pisau kecil yang tersembunyi, mereka menolak menggunakan racun, panah atau alat lain yang bisa memungkinkan penyerangnya lolos dan hidup.
Di Levant diyakini bahwa ''Saladdin'', yang kesal akibat beberapa serangan hashshashin yang hampir berhasil atas dirinya, mengepung basis mereka di Syria, ''Masyaf'', saat pengambilalihan kembali ''Outremer'' pada tahun 1176. Lalu ia mengakhiri pengepungan tersebut setelah perjanjian, dan setelahnya berusaha menjaga hubungan baik dengan sekte tersebut. Dari sekte itu sendiri tersiar kabar bahwa assassin ''Rashid-ad Dinan'' menyelinap ke dalam tenda Saladdin, di tengah-tengah kampnya, meninggalkan sepotong kue yang telah diberi racun dan selembar surat bertuliskan "anda berada dalam genggaman kami" yang ditaruh di perut Saladdin saat dia tidur, dan kemudian menyelinap keluar lagi tanpa suatu halangan. Kisah lainnya menceritakan tentang surat yang dikirim kepada paman Saladdin yang penyayang berisi ancaman mati bagi seluruh garis keturunan kerajaan, mungkin bukan
Kaum Hashshashin juga termasuk kelompok pertama yang menggunakan sinyal pantulan cermin di siang hari untuk berkomunikasi dengan basis terdekat, khususnya sekitar alamut. Di malam hari mereka menggunakan sinyal api.
Kaum Hasshashin
Korban-korban yang terkenal diantaranya Wazir Abbasiyah yang terkenal ''Nizam al-Mulk'' (1092), Wazir Fatimiah ''al-Afdal Shahanshah'' (1122)(bertanggung jawab memenjarakan kaum Nizari), ''Ibn al-Khashshab'' dari Aleppo (1125), ''al-Bursuqi'' dari Mosul (1126), ''Raymond II'' dari Tripoli (1152), ''Conrad de Montferrat'' (1192), dan ''pangeran Edward'' (kemudian menjadi ''Edward I'' dari Inggris) terluka oleh pisau beracun Hashshashin pada tahun 1271.
Baris 40 ⟶ 42:
[[Perpustakaan Alamut]] telah dihancurkan, bersama dengan basis kekuatan Persia mereka, mengakibatkan hilangnya sebagian besar catatan mereka. Kebanyakan kisah mereka berasal dari cerita orang arab dan cerita dari Marco Polo. Mayoritas muslim sekarang memusuhi kaum Nizari, mereka disebut dengan istilah ''Batini''. Istilah ini biasa digunakan untuk ejekan bagi mereka, khusunya kaum Ismailiyah, yang memahami makna tingkat esoterik dalam [[al-Qur'an]]. Pengucilan keagaman yang terus menerus ini yang akhirnya membuat mereka sampai membuat bersekutu dengan orang-orang kristen melawan kaum muslim di sejumlah kejadian bila itu sesuai dengan kepentingan mereka.
Kebanyakan kisah saat ini mengenai Assassin berasal dari Marco Polo, yang menyatakan telah mengunjungi Alamut pada tahun 1273 dalam pengembaraannya ke timur (kunjungan yang secara luas dianggap fiktif karena basis pertahanan tersebut telah dihancurkan oleh tentara [[Mongol]] pada tahun 1256). Polo menulis bahwa calon assassin diharuskan mengikuti ritual dimana mereka diberi narkotika untuk merasakan 'sekarat', dan kemudian dibangunkan di dalam taman penuh dengan anggur dan makanan mewah yang disajikan para gadis yang jelita. Si calon kemudian diyakinkan bahwa ia berada di surga dan sang pemimpin, Hassan-i Sabbah merupakan perwujudan dari
Penggunaan bahan beracun tidak ada disebut di dalam sumber-sumber Ismailiyah, tidak juga di musuh-musuh mereka, Sunni dan Syiah, meski keduanya menderita akibat pembunuhan-pembunuhan oleh kaum Hashshashin. Misalnya ''Farhad Daftary'' dalam ''The Assassins Legends: Miths of the Isma'ili'' mengatakan: "di saat yang sama, di dalam budaya perang salib dari masa sebelum dan awal eropa modern, kaum Nizari di Persia dan Syria digambarkan sebagai tentara muslim bayaran yang membunuh korbannya selagi 'melayang' karena opium atau Hashish. Jika perancangan propaganda tentang pembunuh yang 'teler' ini tidak sesuai dengan realitas kompleks tentang disiplin dan pelatihan yang dibutuhkan untuk malukan tindakan jelas yang selalu bersifat politis, maka angapan umum tentang kaum Nizari sebagai komunitas pembunuh juga menafikan budaya mereka yang kaya dan beragam".
Baris 49 ⟶ 51:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.spiritualislibrae.com/the-secret-doctrines-of-assassins/ Secret Doctrines of Assassins] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170502163904/http://www.spiritualislibrae.com/the-secret-doctrines-of-assassins |date=2017-05-02 }} The Assassins as an Initiatic School
* {{en}} [[Wikia:crusades:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Topik Fathimiyah}}
{{sejarah-stub}}
Baris 59 ⟶ 62:
[[Kategori:Perkumpulan rahasia]]
[[Kategori:Abbasiyah]]
|