Lokomotif CC201: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 114.122.213.244 (bicara): Belum ada info resmi dari BYYK (Twingkel🚨)
Tag: Pembatalan
 
(602 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|sections=|
{{no footnotes}}
{{rapikan}}
{{Refimprove}}}}
{{Infobox Lokomotif
<!--MOHON UNTUK TIDAK MENGGANTI GAMBAR UTAMA tanpa diskusi terlebih dahulu di halaman pembicaraan. Penggantian gambar tanpa melalui halaman pembicaraan dapat berakibat pada pemblokiran akun dari penyuntingan halaman ini-->
|image=ID diesel loco CC 201-05 060327 4217 kta.jpg
|image = Lokomotif CC 201 83 22 Depo Induk Purwokerto..jpg
|image_width=350px
|image_width = 4160px
|caption=CC201 05 menarik KA Badrasurya di [[Stasiun Kutoarjo]]
|caption=Lokomotif CC 201 83 22 sedang melakukan gerak langsir di [[Stasiun Jatinegara]]
|powertype=[[Diesel elektrik]]
|builder=[[GeneralGE ElectricTransportation]], [[Amerika Serikat]]
|serialnumber=CC201
|builddate=1977-1992
|buildmodel=GE U18C
|totalproduction=93
|totalproduction=92 unit
|primemover=[[GE 7FDL-8]]
|whytetype=0-6-6-0
|transmission=[[Diesel-electric transmission|Diesel Elektrik]]
|enginetype=[[Mesin 4 Tak|Diesel 4 Tak]]
|fueltype=Solar HSD
|cylindercount=[[V8 engine|8]]
|length=14.134 mm
|width=2.642 mm
|weight=78 ton
|gauge=1.067 mm
|buildmodel=[[GE U18C]]
|poweroutput=1825-1950 HP
|tractionmotors=6 buah
|topspeed=120 km/jam
|aarwheels=C-C
|uicclass=Co'Co'
|gauge= {{RailGauge|1067mm|lk=on}}
|safety=Locotrack,WABCO AA-2 Air Horn,Vigilance Control Panel
|length={{convert|14134|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|distancebetweencouplers={{convert|15214|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|width={{convert|2642|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|height={{convert|3636|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|wheelbase={{convert|3304|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|distancebetweenpivots={{convert|7680|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|wheeldiameter={{convert|914|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|couplerheight={{convert|770|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|weight={{convert|78|t|lk=on}}
|weightonready={{convert|84|t|lk=on}}
|adhesionweight={{convert|84|t|lk=on}}
|primemover=GE 7FDL-8
|hatnote=Bagian dari seri GE Universal Locomotive Series
|enginetype=4 langkah, ''Turbocharger''
|poweroutput={{convert|1454|kW|lk=on|abbr=on}}
|powertogenerator={{convert|1361|kW|lk=on|abbr=on}}
|tractionmotors=6 unit<br/>'''Tipe''': GE 761, DC-DC
|gearratio=*90:21
*93:18 (Sumatera Selatan)
|generator=GT 581
|topspeed={{convert|120|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}
|contminspeed={{convert|24|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}
|minimumcurve={{convert|56,7|m|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|tractiveeffort={{convert|17640|kgf|lk=on|abbr=on}}
|fueltype=''High-Speed Diesel''
|fuelcap={{convert|3028|l|lk=on|abbr=on}}
|lubecap={{convert|984|l|lk=on|abbr=on}}
|coolantcap={{convert|684|l|lk=on|abbr=on}}
|locobrakes=[[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]], [[Pengereman dinamis]], [[Rem parkir]]
|compressor=[[Gardner Denver]] WBO
|safety=Locotrack, Vigilance Control Panel<br/>'''Jenis klakson''': WABCO AA-2 Air Horn, Nathan Airchime KS-1L dan Leslie Tyfon (CC 201 8335)
|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]
|locale=Seluruh Daop dan Divre Kereta Api Indonesia
|locale=[[Pulau Jawa]]-[[Sumatera Selatan]]
|disposition=[[129 4unit Rusakberoperasi,130 Beroperasi8 rusak/afkir , 7 unit CC201 menjadi [[CC204]]
|nickname=''Kotak'' (kabin standar)<br/>''Baung''/''Streamliner/Miring'' (kabin modifikasi)<br/>''Vintage'' (untuk menyebut lokomotif dengan corak pewarnaan lawas)<br>''Cendol Dawet'' (khusus lokomotif corak PJKA)<br>''RnB'' (khusus lokomotif corak Perumka)
}}
|firstrundate=
'''Lokomotif CC201''' adalah [[lokomotif]] buatan [[General Electric]] jenis [[GE U18C|U18C]]. Dibanding lokomotif tipe sebelumnya yaitu [[CC200]], maka tipe CC201 mempunyai konstruksi yang lebih ramping dengan berat 84 ton dan daya mesin 1950 [[Daya kuda|HP]]. Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar atau 6 gandar penggerak dengan 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.
* {{Start date and age|1977}} (CC 201 01R - 28)
* {{Start date and age|1978}} (CC 201 29 - 38)
* {{Start date and age|1983}} (CC 201 39 - 72)
* {{Start date and age|1989}} (CC 201 73R - 90R)
* {{Start date and age|1992}} (CC 201 91 - 110)
* {{Start date and age|1993}} (CC 201 111R - 120R)
* {{Start date and age|1998}} (CC 201 121R - 125R)
* {{Start date and age|1999}} (CC 201 126R - 128R)
* {{Start date and age|2000}} (CC 201 129R - 137R)
* {{Start date and age|2004}} (CC 201 138R - 144R)
|rebuilder=[[Balai Yasa Yogyakarta]] dan [[Balai Yasa Lahat]], untuk lokomotif modifikasi [[BB203]]
|rebuilddate=1989-2004
|numberrebuilt=52 unit dari [[BB203]]}}'''Lokomotif CC201''' adalah [[lokomotif]] [[diesel elektrik]] milik [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] yang diproduksi oleh [[General Electric Transportation]] dengan model GE U18C. Lokomotif CC201 mempunyai massa {{convert|84|t|lk=on}}. Desain lokomotif ini lebih ramping serta mampu menghasilkan daya sebesar {{convert|1454|kW|lk=on|abbr=on}}. Lokomotif ini memiliki susunan gandar Co'Co', yakni dua [[bogie]] yang masing-masing memiliki tiga [[As roda|gandar]] berpenggerak. Pada lintasan datar maupun pegunungan, kecepatan Lokomotif CC201 dapat mencapai {{convert|120|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}.<ref>{{Cite book|last=Haroen|first=Yanuarsyah|date=2017|title=Sistem Transportasi Elektrik|location=Bandung|publisher=ITB Press|isbn=978-602-7861-65-7|pages=15|url-status=live}}</ref>
 
Sepanjang waktu, lokomotif ini telah berpengalaman menarik berbagai jenis kereta, mulai dari kereta eksekutif, bisnis, ekonomi, campuran, sampai kereta barang/kargo. Namun saat ini, lokomotif ini lebih banyak dioperasikan untuk KA kelas bisnis, campuran, ekonomi, dan lokal, termasuk berdinas langsiran menggantikan [[lokomotif D300]], [[Lokomotif D301|D301]], atau [[Lokomotif BB300|BB300]] dan digunakan untuk latihan calon masinis. Lokomotif ini merupakan lokomotif GE Transportation yang paling sukses di Indonesia, mengingat ketersediaan suku cadang yang cukup. Peran lokomotif diesel hidraulis di Sumatra dan Jawa pun mulai tergantikan oleh lokomotif ini.
== Penggunaan di Indonesia ==
Lokomotif CC201 terdiri dari empat generasi, yaitu:
 
== Sejarah ==
* CC201 Generasi I
Lokomotif CC201 terdiri dari empat generasi, yaitu generasi pertama, generasi kedua, generasi ketiga, dan lokomotif yang merupakan hasil ''rehab'' dari [[Lokomotif BB203]].
* CC201 Generasi II
* CC201 Generasi III
* CC201 Rehab (Eks [[BB203]])
 
=== CC201 Generasi Ipertama ===
[[Berkas:ID diesel loco CC 201-05 060327 4217 kta.jpg|kiri|200px|jmpl|Lokomotif CC 201 77 04 dengan corak [[Kereta Api Indonesia|Perumka]] di [[Stasiun Kutoarjo]] bersama [[kereta api Pasundan|kereta api Badrasurya]]]]
Lokomotif CC201 generasi pertama ini didatangkan ke [[Indonesia]] pada tahun [[1977]] sebanyak 28 unit dan pada tahun [[1978]] sebanyak 10 unit. Awal mula kedatangan lokomotif ini diwarnai dengan peristiwa kecelakaan pada saat lokomotif ini sedang dalam perjalanan dari pabriknya, [[GE Transportation|GE]] di Amerika Serikat menuju ke Indonesia menggunakan [[kapal|kapal laut]]. Dalam perjalanannya, kapal yang membawa loko tersebut dihantam badai sehingga menyebabkan muatan-muatan yang ada di dalamnya jatuh menimpa tiga dari delapan lokomotif CC201 tersebut.{{Butuh rujukan}} Hal ini membuat bagian depan dari ketiga lokomotif itu mengalami kerusakan. Sesampainya di Indonesia, lokomotif yang selamat dari musibah itu dapat segera dioperasikan, sedangkan beberapa unit lokomotif yang mengalami kerusakan tidak demikian. Ketiga lokomotif tersebut harus menjalani perbaikan terlebih dahulu selama kurang lebih sebulan.
 
Ciri-ciri lokomotif CC201 generasi pertama memiliki jaring radiator berukuran besar serta tuas pembuka alat perangkai (''coupler'') yang terletak di bawah sistem ''coupler''-nya. Selain itu, pada mulanya semua lokomotif generasi ini tidak mempunyai lampu kabut di atas [[Penghalau rintangan (lokomotif)|penghalau rintangan]]. Namun, sejak lokomotif ini mengalami Pemeliharaan Akhir (PA) pada tahun [[2010]]–[[2011]], semua unit lokomotif CC201 generasi pertama telah dipasangi lampu kabut, serta sebagian lokomotif sudah memasang tuas ''coupler'' di atas sistem ''coupler''-nya seperti halnya generasi kedua dan ketiga.
Lokomotif CC201 Generasi I ini didatangkan ke Indonesia pada tahun [[1977]]-[[1978]] sebanyak 38 unit. Awal mula kedatangan lokomotif ini diwarnai dengan peristiwa kecelakaan pada saat lokomotif ini sedang dalam perjalanan dari pabriknya, GE di Amerika Serikat menuju ke Indonesia menggunakan kapal laut. Dalam perjalanannya, kapal yang membawa loko tersebut dihantam badai sehingga menyebabkan jangkar kapal dan muatan-muatan lain yang ada di dalamnya jatuh menimpa tiga dari delapan lokomotif CC201 tersebut. Hal ini membuat bagian depan dari ketiga lokomotif itu ringsek. Sesampainya di Indonesia, lokomotif yang selamat dari musibah itu dapat langsung dioperasikan. Namun untuk loko yang ringsek tidak demikian. Ketiga lokomotif tersebut harus menjalani perbaikan terlebih dahulu selama kurang lebih sebulan.
 
Sebanyak tujuh unit lokomotif CC201 generasi pertama telah dialih bentuk menjadi [[Lokomotif CC204]] pada tahun [[2003]] dan [[2005]], yaitu CC 201 03, CC 201 11, CC 201 16, CC 201 37, CC 201 32, CC 201 06, dan CC 201 12 yang masing-masing berubah menjadi CC 204 03 01, CC 204 03 02, CC 204 03 03, CC 204 03 04, CC 204 03 05, CC 204 03 06, dan CC 204 03 07.
Ciri-ciri CC201 Generasi I ini yaitu pada bagian jaring [[radiator]]nya berukuran besar. Selain itu, pada mulanya semua lokomotif generasi ini tidak mempunyai lampu kabut di atas ''cowhanger'' seperti [[CC203]]/[[CC204]]. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit telah dipasangi lampu kabut.
 
=== Generasi kedua ===
Tujuh unit CC201 generasi I telah dimodifikasi menjadi [[CC204]] pada tahun 2003 dan 2005, yaitu CC201 03 (CC204 01), CC201 11 (CC204 02), CC201 37 (CC204 03), CC201 16 (CC204 04), CC201 32 (CC204 05), CC201 06 (CC204 06), dan CC201 12 (CC204 07).
[[Berkas:ID diesel loco CC 201-47 050711 9284 krgdl.jpg|jmpl|kiri|Lokomotif CC 201 83 09 ketika "berwajah [[Donal Bebek]]", 2005]]
[[Berkas:PTKACC201 (201 065 A).jpg|jmpl|kiri|CC 201 83 27 masih menggunakan logo PJKA tahun 1988 dengan corak krem-hijau]]
Lokomotif CC201 generasi kedua didatangkan sebanyak 34 unit pada rentang tahun [[1983]]–[[1984]]. Lokomotif ini memiliki ciri-ciri yang sama seperti lokomotif generasi pertama, tetapi memiliki jaring radiator yang berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Sama seperti lokomotif generasi sebelumnya, lokomotif ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut, tetapi kini telah dipasangi lampu kabut setelah mengalami Pemeliharaan Akhir pada tahun [[2010]]–[[2011]], kecuali CC 201 83 10 (CC 201 48). Dahulu di antara lokomotif generasi II ini, terdapat lokomotif yang cukup unik, salah satunya CC 201 83 18 (CC 201 56) milik [[depo lokomotif|Depo Induk]] [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Purwokerto (PWT)|Purwokerto]] yang pada bagian depannya memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan lokomotif CC201 lainnya. Kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depannya memanjang ke bawah. Bagian dalamnya juga unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin [[masinis]] pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari lokomotif CC 201 83 18 yaitu lokomotif ini pernah menabrak ''stoomwalls'' sehingga mengakibatkan kerusakan parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula.{{Butuh rujukan}} Untuk memperbaikinya, [[Balai Yasa Yogyakarta|Balai Yasa Pengok]] menyiasatinya dengan cara melepas satu meja layanan, memendekkan [[kotak pasir]], dan memenjangkan 2 [[kaca]] kebawah. Karena bentuknya yang aneh ini, para [[Penggila kereta api|penggemar kereta api]] sering menyebutnya “Loko [[Donal Bebek]]”. Sebelumnya, CC 201 83 09 (CC 201 47) milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Cirebon (CN)|Depo Cirebon]] (dulu [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Yogyakarta (YK)|Depo Yogyakarta]]), CC 201 89 04 (CC 201 76R) milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Medan (MDN)|Depo Medan]] (dulu [[depo lokomotif#Depo Lokomotif Jatinegara (JNG)|Depo Jatinegara]]), CC 201 77 14 (CC 201 19) milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Sidotopo (SDT)|Depo Sidotopo]] & CC 201 06 (sekarang [[Lokomotif CC204|CC 204 03 06]]) milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Yogyakarta (YK)|Depo Yogyakarta]] juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC 201 83 18, tetapi bentuk keempat lokomotif tersebut saat ini sudah kembali seperti semula setelah menjalani Pemeliharaan Akhir di [[Balai yasa|Balai Yasa Pengok]], [[Yogyakarta]].
 
==== CC 201 45 (CC 201 83 07) yang misterius ====
=== CC201 Generasi II ===
{{Hiperbolis}}[[Berkas:ID diesel loco CC 201-45 050730 9428 yk.jpg|jmpl|CC 201 83 07 menarik gerbong ketel melewati [[Stasiun Yogyakarta]], Juli 2005|kiri]][[Berkas:CC 201 45 Argo Dwipangga @ Cikini.jpg|jmpl|CC 201 83 07 menarik [[Kereta api Argo Dwipangga]] melewati [[Stasiun Cikini]], 6 Januari 2013|kiri]]
[[Berkas:ID diesel loco CC 201-47 050711 9284 krgdl.jpg|thumb|CC201 47 ketika berwajah [[Donal Bebek]] (2005)]]
Ada juga kelas CC201 generasi kedua yang diyakini [[misteri]]us. CC 201 45 (CC 201 83 07) adalah lokomotif milik Depo Lokomotif Madiun (MN) (Sebelumnya Depo Induk Yogyakarta (YK)) yang terkenal akan daya mistis dan salah satu lokomotif paling keramat di Indonesia sehingga ia dijuluki "Si Bader".
CC201 Generasi II didatangkan tahun [[1983]]-[[1984]] berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah. Ciri-cirinya sama seperti CC201 Generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk [[persegi]] dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit telah dipasangi lampu kabut.
 
Lokomotif CC 201 83 07 terkenal karena sering terjadi peristiwa aneh dengan lokomotif tersebut. Sejak didatangkan, CC 201 83 07 sudah sering dicap sebagai salah satu lokomotif CC201 yang bermasalah. Walaupun hasil tes menunjukkan tidak ada masalah pada CC 201 83 07, tetapi sering terjadi kecelakaan atau kerusakan saat dioperasikan tanpa penjelasan yang jelas. CC 201 83 07 semula ditugaskan untuk menarik rangkaian ke arah timur. Pernah suatu ketika saat lokomotif itu berdinas menarik [[Kereta api Bima|KA Bima]] dan KA tersebut mengalami tabrakan.<!-- mohon informasi tanggal dan detail PLH yang dimaksud --> Setelah diperbaiki, lokomotif ini berdinas KA Bima dan mengalami tabrakan lagi. Ia harus masuk kembali ke [[Balai yasa|Balai Yasa Pengok]], [[Yogyakarta]], dan setelah selesai perbaikan, jabatannya diturunkan untuk menarik rangkaian kelas bisnis saja yaitu [[Kereta api Jayabaya Selatan|Jayabaya]]. Tetapi CC 201 83 07 sekali lagi mengalami tabrakan. Frekuensi tabrakan sesama kereta atau dengan kendaraan bermotor yang dialami CC 201 83 07 cukup sering, di samping kejadian aneh yang dialami para teknisi yang memperbaiki lokomotif ini pasca tabrakan.
Dahulu di antara loko-loko Generasi II ini ada lokomotif yang cukup unik, salah satunya CC201 56 milik Dipo Induk [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Purwokerto (PWT)|PWT]]. Keunikannya yaitu: pada bagian depannya (''shorthood'') memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC201 lainnya. Kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depannya memanjang ke bawah. Bagian dalamnya juga unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin masinis pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari loko ini karena dahulu CC201 56 pernah menabrak ''stoomwalls'' sehingga mengakibatkan loko ini ringsek parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula. Untuk memperbaikinya, [[Balai Yasa Yogyakarta|Balai Yasa Pengok]] menyiasatinya dengan cara membuang satu meja layanan dari loko tersebut sehingga otomatis kaca depan harus diturunkan dan kotak pasir pun dipendekkan. Karena bentuknya yang aneh ini, para Railfans sering menyebutnya “''Loko Donal Bebek (Ducky Locomotive)''”. Sebelumnya CC201 47 milik [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Yogyakarta (YK)|dipo YK]] juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC201 56, namun sekarang bentuk kedua lokomotif tersebut sudah kembali normal seperti layaknya CC201 lainnya setelah menjalani PA (pemeliharaan akhir) di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta.
[[Berkas:C1baderPSM.jpg|jmpl|CC 201 83 07 dengan KLB kirim sarana [[Kereta api Siliwangi|KA Siliwangi]] melintas di [[Stasiun Pasar Minggu]], 29 September 2022. Terlihat corong klaksonnya dilapisi emas]]
Sesuai prosedur, setelah diperbaiki di Balai Yasa Pengok, CC 201 83 07 diuji secara statis untuk diperiksa kelengkapannya. Setelah semuanya dinyatakan beres, lokomotif diuji secara dinamis di jalur tes di depan kompleks Balai Yasa Pengok. Saat dipacu dengan kecepatan tinggi, mendadak rem gagal berfungsi, sehingga lokomotif melaju terus dan menghantam dinding beton pembatas jalur tes. Sekali lagi CC 201 83 07 mengalami kerusakan dan harus diperbaiki.
 
Merasa kebingungan dengan CC 201 83 07, teknisi Balai Yasa yaitu Panut dan Suroso merasa perlu untuk memanggil tenaga ahli [[General Electric|GE]] langsung dari [[Amerika Serikat|Amerika]]. Saat sedang memeriksa CC 201 83 07, tenaga ahli GE itu bercerita bahwa saat proses pembuatan loko yang satu ini memang sudah bermasalah karena banyak terjadi [[kecelakaan kerja]]. Akhirnya para teknisi memutuskan, selain diperbaiki secara fisik, CC 201 83 07 juga diperbaiki secara spiritual. Sesuai adat orang [[Jawa]], para teknisi Balai Yasa Pengok sepakat meruwat (ritual membuang sial) lokomotif ini. Caranya dengan mengadakan selamatan dan memasang sepasang tapal kuda bekas di kedua ujung bemper CC 201 83 07. Kemudian memberikan beberapa gram emas dan menyepuh bagian samping bawah lokomotif dengan lapisan krom sehingga terlihat mengkilat.
CC201 48 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif YK kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Sumatera Selatan, untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.
 
Anehnya setelah ritual ini, CC 201 83 07 tidak pernah mengalami kecelakaan lagi. Ruwatan yang dilakukan oleh teknisi Balai Yasa berhasil menghilangkan nasib sial lokomotif ini. Sekarang CC 201 83 07 ditempatkan di Depo Lokomotif Madiun, dan dengan mudah dikenali lewat ciri khasnya sebagai lokomotif dengan sisi yang dilapisi besi mengkilat, dan di bagian depan di bawah hidungnya, terdapat kotak dengan lubang di dalamnya yang bernama ''Multiple Unit Box Port'' yang berguna untuk sambungan kabel traksi, tetapi sudah dilepas.<ref>Majalah KA Edisi Maret 2007.</ref> Selain itu, plat nomor di bempernya kini dilepas.
=== CC201 Generasi III ===
 
=== Generasi ketiga ===
[[File:CC 201 100 di Stasiun Padalarang.JPG|thumb|CC 201 100 dengan model kaca agak bulat, seperti lokomotif CC 201 generasi ketiga lainnya (selain CC 201 95, 97, 99, dan 102).]]
[[Berkas:CC 201 100 di Stasiun Padalarang.JPG|jmpl|kiri|CC 201 92 10, salah satu lokomotif CC201 generasi III (berbentuk kaca bulat, jaring radiator kecil, dan sudah memiliki lampu kabut di atas bemper)]]
[[Berkas:PTKACC201 (201 007 A).jpg|jmpl|kiri|CC 201 92 17 milik Depo Induk Jatinegara di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta pada tahun 2002]]
Lokomotif generasi ketiga didatangkan pada tahun [[1992]] sebanyak 20 unit dan pada awalnya hanya terdapat di [[Jawa]], dengan nomor CC 201 92 01 sampai CC 201 92 20. Lokomotif CC 201 92 08 yang sebelumnya milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Bandung (BD)|Depo Lokomotif BD]] telah dimutasi ke [[Stasiun Kertapati|Kertapati]] (KPT), [[Kota Palembang|Palembang]] untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang di sana, dan kini sudah afkir karena mengalami kecelakaan hebat pada saat menarik [[Kereta api batu bara Kertapati|KA Barapati]] di Prabumulih pada [[22 Maret]] [[2012]] yang membuat lokomotif itu terguling dan terbakar. Sedangkan CC 201 92 11 (JR) dan CC 201 92 12 (CPN) yang sebelumnya berada di Jawa dan sempat dimutasi ke Sumatra pada tahun 2009-2010, sudah kembali lagi ke Jawa pada Oktober 2012.
 
Ciri-ciri CC201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas bemper seperti halnya lokomotif [[Lokomotif CC203|CC203]]/[[Lokomotif CC204|CC204]]. Selain itu, bentuk sudut-sudut kaca lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen [[mesin]], performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC201 lainnya. Namun, sejak menjalani pemeliharaan akhir ataupun mengalami [[kecelakaan kereta api]], beberapa lokomotif CC201 generasi ketiga ini kaca depannya sudah berbentuk kotak, dimulai dari CC 201 92 12 dan kemudian lokomotif CC201 generasi ketiga lainnya yang menjalani pemeliharaan akhir (PA) pun mulai diubah jendela depannya menjadi kotak.
Didatangkan pada tahun [[1991]]-[[1992]] sebanyak 20 buah bernomor seri 91 sampai 110. Untuk CC201 91 sampai 110 terdapat di Jawa. CC201 98 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif BD kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Palembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana, dan kini sudah afkir karena mengalami kecelakaan hebat. Sedangkan CC201 101 dan CC201 102 yang sebelumnya berada di Jawa dan sempat dimutasi ke Sumatera, sudah kembali lagi ke tanah Jawa.
 
Ada salah satu kelas lokomotif CC201 generasi ketiga, yakni lokomotif CC 201 92 01 yang dikenal sering mengalami perpindahan mutasi. CC 201 92 01 kini dalam kepemilikan [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Jember (JR)|Depo Lokomotif Jember]] dan merupakan lokomotif CC201 pertama yang dimiliki oleh [[Daerah Operasi IX Jember]]. Sejarahnya, lokomotif ini hanya tiga kali mengalami perpindahan kepemilikan. Kali pertama datang langsung menjadi milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Bandung (BD)|Depo Bandung (BD)]], lalu dikirim ke [[Stasiun Sidotopo|Depo Sidotopo (SDT)]], dan terakhir dipindah ke [[Stasiun Jember|Jember]].<ref>[https://web.archive.org/web/20200822221051/http://semboyan35.com/showthread.php?tid=5447 Semboyan 35: CC201 91].</ref>
Ciri-ciri CC201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas ''cowhanger'' seperti halnya lokomotif CC203/CC204. Selain itu, bentuk kaca depan lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen mesin, performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC201 lainnya.
 
Lokomotif CC 201 92 06 yang sebelumnya milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Bandung (BD)|Depo Lokomotif Bandung]] kini telah dimutasi ke [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Medan (MDN)|Medan (MDN)]], [[Sumatera Utara]], untuk memenuhi kebutuhan angkutan [[kereta api penumpang|penumpang]] dan [[kereta api barang|barang]] di sana.
=== CC201 Rehab (Eks BB203) ===
 
Lokomotif CC 201 92 04 saat itu pernah dijadikan lokomotif dinas beserta rangkaian kereta yang berlokasi syuting di wilayah Daerah Operasi II Bandung untuk pengambilan iklan [[Gudang Garam]] Merah tahun 1994.
Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif [[BB203|BB 203]] yang dimulai sejak tahun [[1989]]-[[2004]].
 
=== Lokomotif hasil perbaikan ===
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’Co’, setiap ''bogie''-nya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiap ''bogie''-nya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap ''bogie''-nya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam [[motor traksi]], lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
[[Berkas:ID diesel loco CC 201-74R 050215 043 mn.jpg|jmpl|180px|Lokomotif CC 201 89 02 (CC 201 74R) di [[Stasiun Madiun]]]]
[[Berkas:Sri Tanjung.JPG|jmpl|CC 201 83 53 (CC 201 134R) yang berdinas menarik [[kereta api Sri Tanjung]] bersiap diberangkatkan dari [[Stasiun Pasuruan]]]]
[[Berkas:Stasiun Blambanganpagar 08-2015.jpg|jmpl|kiri|Lokomotif CC 201 04 02 (CC 201 139R) dengan skema warna merah-biru Perumka dan logo KAI 2011-2020 singgah di [[Stasiun Blambangan Pagar]]]]
Lokomotif jenis ini bukanlah CC201 asli, melainkan hasil [[rehabilitasi]] dan perbaikan dari [[Lokomotif BB203]] yang dimulai sejak tahun [[1989]] dan diprakarsai oleh Balai Yasa Lahat untuk pertama kalinya.
 
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah [[Klasifikasi UIC|susunan gandarnya]]. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’Co’, yakni setiap ''[[bogie]]''-nya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiap ''bogie''-nya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap ''bogie''-nya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam [[motor traksi]], lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi dan hanya berdaya 1.150 kW 1.542 hp lebih rendah daripada CC 201 asli ({{convert|1454|kW|lk=on|abbr=on}}).
Di [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Semarang Poncol (SMC)|Dipo Induk SMC]], semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatera. Di [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Kertapati (KPT)|Dipo Induk KPT]] dan [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Tanjung Karang (TNK)|TNK]], semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC201 48 dan CC201 98 yang merupakan CC201 asli pindahan dari [[Jawa]].
 
Dahulu, di [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Semarang Poncol (SMC)|Depo Induk SMC]], semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatra. Di [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Kertapati (KPT)|Depo Induk KPT]] dan [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Tanjung Karang (TNK)|TNK]], semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC 201 83 10 dan CC 201 92 08 (''afkir'') yang merupakan CC201 asli pindahan dari [[Jawa]].
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 Generasi II. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203.
 
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 generasi I untuk lokomotif hasil konversi dari lokomotif BB 203 01-11, generasi IIA untuk lokomotif hasil konversi dari lokomotif BB 203 12-41 dan generasi IIB untuk lokomotif hasil konversi dari lokomotif BB 203 42-59. Yang membedakannya, yaitu pada nomor seri lamanya ditambahkan kode “''R''” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, ''CC 201 77R'', kode “''R''” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203. Akan tetapi sejak berlaku penomoran baru, kode "R" di belakang nomor lokomotif hanya digunakan pada lokomotif tertentu saja, seperti 89 13R, 93 01R, 93 02R dan lain-lain.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan ''overhaul'' dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.
 
Pengecualian untuk CC201 berkode “''R''” pada seri di bawah 72 atau 91-110. CC 201 di bawah 72 yang memakai kode “''R''” (misal: CC 201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “''R''” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah melakukan ''overhaul'' dan telah diperbaiki segala [[komponen]]<nowiki/>nya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.
=== CC201 dengan kabin modifikasi ===
Umumnya Lokomotif CC201 di Jawa memiliki bentuk yang sama dengan BB203, namun tidak untuk di Sumatera Selatan ([[Divisi Regional III|Divre III]]). Beberapa lokomotif CC201 di sana memiliki bentuk yang sangat mirip dengan [[CC203]] di Jawa. Lokomotif-lokomotif tersebut dimodifikasi karena telah mengalami PLH sehingga kabin aslinya [[CC201]] ringsek berat dan alasan lain yg ikut menyertai modifikasi ini adalah PT.KAI Divre III Sumsel tidak mempunyai unit [[CC203|CC203]],maka Balai Yasa Lahat ([[Divisi Regional Kereta Api Indonesia]]) mengubah cabin dari aslinya secara bertahap dari [[1994]]-[[2001]].Modifikasi hidung miring yang terilhami dari [[CC 203|CC203]], juga bertujuan mengurangi hambatan angin untuk meningkatkan kecepatan. Namun tujuan peningkatan ini terasa percuma karena kecepatan kereta api Babaranjang (Batubara rangkaian panjang) saat ini dibatasi maksimalnya 80 km/jam. Modifikasi ini pun dirasakan sedikit menyulitkan masinis. Karena kabin yang sempit dan kaca depan terlalu tinggi, masinis terpaksa mendongak atau mengganjal tempat duduknya ketika sedang menjalankan lokomotif. Lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Tanjung Karang seluruhnya dipergunakan untuk dinasan menarik KRD Ruwa Jurai bila mesinnya bermasalah <ref name="Dipo lokomotif"/>. Sedangkan lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Kertapati seluruhnya dioperasikan untuk kereta penumpang, diantaranya [[Kereta api Limex Sriwijaya]], [[Kereta api Rajabasa]], [[Kereta api Sindang Marga]], dan [[Kereta api Serelo]] [http://ptkai.blogspot.com/2012/11/lokomotif-cc-203.html‎] . Lokomotif CC201 yang memiliki eksterior seperti CC203, yaitu CC201 86R, CC201 111R, CC201 120R, CC 201 129R, CC201 130R, CC201 137R. Dua unit CC201 dengan kabin modifikasi yg sebelumnya milik [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Tanjung Karang (TNK)|TNK]] (CC201 129R dan '''CC201 130R''') telah dimutasi ke pulau Jawa dan menjadi milik [[Dipo lokomotif#Dipo Lokomotif Sidotopo (SDT)|Dipo Induk Sidotopo]], [[Surabaya]]. (Keterangan: Lokomotif yg dicetak tebal sudah berganti New Livery).
 
=== PopulasiModifikasi dan Alokasikabin ===
[[Berkas:PTKACC201 (201 086 A).jpg|jmpl|kiri|CC 201 89 13 (CC 201 86R) ]]
Di Indonesia, saat ini ada 133 lokomotif CC201 yang masih beroperasi dari 144 pada awalnya. Terdiri dari:
[[Berkas:CC 201 120R Cab Interior.jpg|jmpl|Kabin CC201 hidung miring, 2020]]
Semua lokomotif CC201 dan BB203 baik di Jawa maupun Sumatra memiliki bentuk yg sama, tetapi tidak untuk di Sumatera Selatan ([[Divisi Regional III Palembang|Divre III]]). Beberapa lokomotif CC201 di sana memiliki bentuk yang sangat mirip dengan [[Lokomotif CC203|CC203]] di Jawa.
 
Modifikasi ini dikarenakan Divre III Palembang tidak mempunyai unit CC203 sehingga Balai Yasa Lahat mengubah kabin dari bentuk aslinya secara bertahap dari [[1994]]-[[2001]]. Modifikasi hidung miring yang terilhami dari CC203, juga bertujuan mengurangi hambatan angin untuk meningkatkan kecepatan. Namun tujuan peningkatan ini terasa percuma karena kecepatan kereta api penumpang hanya dibatasi {{convert|90|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}, sedangkan kereta api barang hanya dibatasi maksimal {{convert|70|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}.
92 lokomotif CC201 asli
* 28 lokomotif kedatangan tahun 1977
* 10 lokomotif kedatangan tahun 1978
* 34 lokomotif kedatangan tahun 1983
* 20 lokomotif kedatangan tahun 1992
 
[[Berkas:CC2018348 KLB Balas.jpg|jmpl|Lokomotif CC 201 83 48 menarik gerbong angkutan batu balas|kiri]]
52 lokomotif CC201 modifikasi BB203
Modifikasi ini pun dirasakan sedikit menyulitkan masinis. Karena kabin yang sempit dan kaca depan terlalu tinggi, masinis terpaksa mendongak atau mengganjal tempat duduknya ketika sedang menjalankan lokomotif. CC201 hidung miring di depo lokomotif Tanjung Karang saat ini hanya dioperasikan untuk menarik [[Kereta api Kuala Stabas|KA Kuala Stabas]] dan dinas langsir di [[Stasiun Rejosari]]. Sedangkan lokomotif CC201 hidung miring di Depo Lokomotif Kertapati saat ini hanya berdinas sebagai lokomotif langsir saja.
* 18 lokomotif modifikasi tahun 1989
* 2 lokomotif modifikasi tahun 1993
* 2 lokomotif modifikasi tahun 1999
* 7 lokomotif modifikasi tahun 2004
Sisanya belum diketahui pasti tahun modifikasinya, namun pada plat nomornya tertulis "CC 201 83 xx".
 
Ada enam unit CC201 yang memiliki eksterior seperti CC203, yaitu CC 201 89 13R (86R), 93 01R (111R), 83 42R (120R), 83 48 (129R), 83 49 (130R), dan 83 56R (137R). Dua unit CC 201 dengan kabin modifikasi yang sebelumnya milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Tanjung Karang (TNK)|TNK]] (CC 201 83 48 dan 83 49) telah dimutasi ke pulau Jawa dan menjadi milik [[Depo lokomotif#Depo Lokomotif Sidotopo (SDT)|Depo Induk Sidotopo]], [[Surabaya]]. Dibandingkan CC201 hidung miring lainnya, CC201 83 48 dan 83 49 yang telah memakai logo dan corak PT KAI terbaru lebih mirip dengan CC203, bahkan hampir sulit membedakannya kecuali dari bunyi klaksonnya.
Lokomotif CC201 hampir terdapat di semua dipo induk, dipo-dipo itu antara lain sebagai berikut.
 
[[Berkas:Majapahit Livery RnB Perumka.jpg|jmpl|Sisi muka dari lokomotif CC 201 83 48 yang sudah mendapatkan skema warna ''Livery RnB Perumka'' menarik [[Kereta api Majapahit]] 215 rute Malang-Pasar Senen.]]
{| class=prettytable
Namun dari semua lokomotif CC201 hidung miring yang ada, yang bentuk kabinnya paling mirip dengan CC203 adalah CC 201 83 42 dan 83 48, karena bentuk kabinnya lebih rapi dan posisi penyeka kacanya (''wiper'') persis dengan CC 203 meskipun CC 201 83 48 lebih sulit dibedakan karena menggunakan corak putih seperti lokomotif CC203 yang ada di Jawa.
|+ Alokasi Lokomotif CC201
|-
! Dipo Induk !! Lokomotif
|-
| Jatinegara || CC201 38 (no. baru: CC201 78 06), CC201 39 (no. baru: CC201 83 01), CC201 70 (no. baru: CC201 83 32), CC201 73R (no. baru: CC201 89 01), CC201 74R (no. baru: CC201 89 02), CC201 75R (no. baru: CC201 89 03), CC201 77R (no. baru: CC201 89 05), CC201 78R (no. baru: CC201 89 06), CC201 79R (no. baru: CC201 89 07), CC201 80 (no. baru: CC201 89 08), CC201 81R (no. baru: CC201 89 09), CC201 102 (no. baru: CC201 92 12), CC201 103 (no. baru: CC201 92 13), CC201 104 (no. baru: CC201 92 14), CC201 105 (no. baru: CC201 92 15), CC201 106 (no. baru: CC201 92 16), CC201 107 (no. baru: CC201 92 17), CC201 108 (no. baru: CC201 92 18), CC201 109 (no. baru: CC201 92 19), CC201 110 (no. baru: CC201 92 20), & CC201 127R (no. baru: CC201 83 47R)
|-
| Bandung ||CC201 68 (no. baru: CC201 83 30), CC201 93 (no. baru: CC201 92 03), CC201 94 (no. baru: CC201 92 04), CC201 95 (no. baru: CC201 92 05), CC201 96 (no. baru: CC201 92 06), CC201 97 (no. baru: CC201 92 07), CC201 99 (no. baru: CC201 92 09), & CC201 100 (no. baru: CC201 92 10)
|-
| Cirebon || CC201 25 (no. baru: CC201 77 20), CC201 26R (no. baru: CC201 77 21), CC201 27 (no. baru: CC201 77 22), CC201 28 (no. baru: CC201 77 23), & CC201 29 (no. baru: CC201 78 01), CC201 144 (no. baru: CC201 04 07)
|-
| Semarang Poncol || CC201 138R (no. baru: CC201 04 01), CC201 140R (no. baru: CC201 04 03), CC201 141R (no. baru: CC201 04 04), CC201 142 (no. baru: CC201 04 05), CC201 143R (no. baru: CC201 04 06),
|-
| Purwokerto || CC201 49 (no. baru: CC201 83 11), CC201 51 (no. baru: CC201 83 13), CC201 52 (no. baru: CC201 83 14), CC201 53 (no. baru: CC201 83 15), CC201 54 (no. baru: CC201 83 16), CC201 55 (no. baru: CC201 83 17), CC201 56 (no. baru: CC201 83 18), CC201 57 (no. baru: CC201 83 19), CC201 58 (no. baru: CC201 83 20), CC201 59 (no. baru: CC201 83 21), CC201 60 (no. baru: CC201 83 22), CC201 61 (no. baru: CC201 83 23), CC201 62 (no. baru: CC201 83 24), CC201 63 (no. baru: CC201 83 25), CC201 64 (no. baru: CC201 83 26), CC201 65 (no. baru: CC201 83 27), & CC201 66 (no. baru: CC201 83 28)
|-
| Yogyakarta || CC201 30 (no. baru: CC201 78 02), CC201 31 (no. baru: CC201 78 03), CC201 34 (no. baru: CC201 78 04), CC201 36 (no. baru: CC201 78 05), CC201 40 (no. baru: CC201 83 02), CC201 41 (no. baru: CC201 83 03), CC201 42 (no. baru: CC201 83 04), CC201 43 (no. baru: CC201 83 05), CC201 44 (no. baru: CC201 83 06), [[Lokomotif CC20145|CC201 45 (no. baru: CC201 83 07)]], CC201 46 (no. baru: CC201 83 08), CC201 47 (no. baru: CC201 83 09), CC201 67 (no. baru: CC201 83 29), CC201 126R (no. baru: CC201 99 01), & CC201 128R (no. baru: CC201 99 02)
|-
| Sidotopo (Surabaya) || CC201 01R (no. baru: CC201 77 01R), CC201 02 (nomor baru: CC201 77 02), CC201 04 (no. baru: CC201 77 03), CC201 05 (no. baru: CC201 77 04), CC201 07 (no. baru: CC201 77 05), CC201 08 (no. baru: CC201 77 06), CC201 09 (no. baru: CC201 77 07), CC201 10 (no. baru: CC201 77 08), CC201 13 (no. baru: CC201 77 09), CC201 14R (no. baru: CC201 77 10), CC201 15 (no. baru: CC201 77 11), CC201 17 (no. baru: CC201 77 12), CC201 18R (no. baru: CC201 77 13), CC201 19 (no. baru: CC201 77 14), CC201 20 (no. baru: CC201 77 15), CC201 21 (no. baru: CC201 77 16), CC201 22 (no. baru: CC201 77 17), CC201 23 (no. baru: CC201 77 18), CC201 24 (no. baru: CC201 77 19), CC201 69 (no. baru: CC201 83 31), CC201 71 (no. baru: CC201 83 33), CC201 72 (no. baru: CC201 83 34), CC201 92 (no. baru: CC201 92 02), CC201 101 (no. baru: CC201 92 11), CC201 129R (no. baru: CC201 83 48), CC201 130R (no. baru: CC201 83 49), CC201 134R (no. baru: CC201 83 53), & CC201 135R (no. baru: CC201 83 54)
|-
| Jember || [[CC201 91]] (no. baru: CC201 92 01), CC201 139R (no. baru: CC201 04 02)
|-
| Kertapati, Palembang || CC201 48 (no. baru: CC201 83 10), CC201 84R (no. baru: CC201 89 12), CC201 86R (no. baru: CC201 89 13), CC201 87R (no. baru: CC201 89 14R), CC201 88R (no. baru: CC201 89 15), CC201 89R (no. baru: CC201 89 16), CC201 90R (no. baru: CC201 89 17R), CC201 111R (no. baru: CC201 93 01R), CC201 112R (no. baru CC201 93 02R), CC201 113R (no. baru: CC 201 83 35), CC201 114R (no. baru: CC201 83 36), CC201 115R (no. baru: CC201 83 37), CC201 116R (no. baru: CC201 83 38), CC201 117R (no. baru: CC201 83 39), CC201 118R (no. baru: CC201 83 40), CC201 119R (no. baru: CC201 83 41), CC201 122R (no. baru: CC201 83 43), CC201 123R (no. baru: CC201 83 44), CC201 124R (no. baru: CC201 83 45), CC201 125R (no. baru: CC201 83 46), CC201 131R (no. baru: CC201 83 50), & CC201 133R (no. baru: CC201 83 52)
|-
| Tanjungkarang, Lampung || CC201 120R (no. baru: CC201 83 42R), CC201 132R (no. baru: CC201 83 51), CC 201 136R (no. baru: CC 201 83 55), & CC201 137R (no. baru: CC201 83 56)
|-
| Medan || CC201 50 (no. baru: CC201 83 12), CC201 76R (no. baru: CC201 89 04), & CC201 82 (no. baru: CC201 89 10)
|}
 
Mulai November 2023, satu unit lokomotif CC201 yaitu CC 201 83 48 milik depo lokomotif Sidotopo kembali menggunakan skema warna merah dan biru (sebutan '''''RnB'''''; [[Bahasa Inggris]]: '''Red and Blue''') dengan sabuk berwarna putih, dengan logo PT KAI versi 2020 di bagian samping diatas warna biru dan di bagian samping diatas kabin lokomotif, dengan nomor lokomotif ditengah, kepemilikan depo dibawah setelah garis putih ini.
'''Keterangan:'''
* Semua lokomotif CC201 kecuali yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, dan 2 unit di pulau Jawa (CC201 102 dan CC201 129R) sudah menggunakan penomoran terbaru dan livery terbaru [[PT Kereta Api Indonesia (Persero)|PT KA]]. Untuk lokomotif yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, dan 2 unit CC201 seperti yang disebutkan di atas masih menggunakan livery merah-biru Perumka. CC201 101 yang pada awalnya menggunakan livery merah-biru Perumka saat ini sedang dalam proses Perawatan Akhir di Balai Yasa Pengok, dan setelah ''roll out'' dari Balai Yasa lokomotif tersebut akan menggunakan livery terbaru PT KA.
* Semua nomor baru lokomotif berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.
 
Antara Mei 2018 - Juli 2023, tersisa 5 lokomotif CC201 berkabin hidung miring yang masih beroperasi dikarenakan CC 201 83 49 sudah afkir saat menarik [[Kereta api Sancaka|KA 86 Sancaka Sore]] akibat menabrak truk di km 215+800 petak jalan [[Stasiun Kedungbanteng|Kedungbanteng]] - [[Stasiun Walikukun|Walikukun]] pada [[6 April]] [[2018]].
== Profil Lokomotif CC201 ==
 
Sejak bulan Juli 2023, hanya 4 lokomotif CC 201 berkabin hidung miring yang masih dapat beroperasi. Ini dikarenakan CC 201 83 42 (depo induk Tanjungkarang) mengalami kerusakan berat usai menabrak truk tebu saat menarik KA S7 Kuala Stabas di Blambangan Pagar pada [[18 Juli]] [[2023]]. Sampai hari ini, CC 201 83 42 masih mangkrak di Balai Yasa Lahat.
* Dimensi
# Lebar sepur (track gauge): 1.067 mm
# Panjang body: 14.134 mm
# Jarak antara alat perangkai: 15.214 mm
# Lebar badan (body): 2.642 mm
# Tinggi maksimum: 3.636 mm
# Jarak gandar: 3.304 mm
# Jarak antar pivot: 7.680 mm
# Diameter roda penggerak: 914 mm
# Diameter roda idle: -
# Tinggi alat perangkai: 770 mm
 
== Operasional ==
* Berat
# Berat kosong: 78 ton
# Berat siap: 84 ton
# Berat adhesi: 84 ton
 
=== Kinerja ===
* Motor Diesel
Pada masa-masa awal operasionalnya, lokomotif CC201 tidak dapat menjelajahi semua lintas utama yang dimiliki oleh PJKA. Hal ini dikarenakan jalur-jalur kereta api yang hendak dijelajahi CC201 harus ditingkatkan terlebih dahulu agar dapat dilalui. Pada tahun 1977, tercatat lintas barat (Jakarta–Bandung), lintas tengah (Jakarta–Purwokerto–Surabaya), serta lintas selatan Jawa (Bandung–Yogyakarta–Surabaya) sudah ditingkatkan. Lintas utara Jawa (Jakarta–Semarang–Surabaya) sedang dalam proses peningkatan kapasitas lintas.<ref>{{Cite newspaper|date=6 Juni 1977|title=Peta Operasi Lok CC 201|url=https://www.facebook.com/ayokeperpusnas/photos/a.380549651985428/3326357740737923/|work=Merdeka|access-date=2023-05-18}}</ref>
# Tipe: GE-7FDL8 (GE FDL Series 8 Cylinders)
# Jenis: 4 langkah, ''turbocharger''
# Daya Mesin: 1.950 HP
# Daya ke generator/converter: 1825 HP
 
Setelah beban gandar lintas utara Jawa ditingkatkan menjadi 15 ton dan di Sumatra menjadi 18 ton, maka [[lokomotif BB203]] berangsur-angsur diubah menjadi CC201 dengan menambah satu motor traksi di bagian tengah masing-masing bogie, serta disetel sehingga daya mesinnya mencapai 1.950 hp.{{Sfn|Hartono A.S.|2012|p=111}}
* Motor Traksi/Converter
# Jumlah motor traksi: 6
# Tipe motor: GE 761, arus searah (DC-DC)
# Gear ratio: 90:21
# Tipe generator: GT 581
 
=== Tampilan ===
* Kinerja
[[Berkas:CC 201 69 PJKA Vintage SH.jpg|jmpl|Sisi muka dari lokomotif CC 201 83 31 yang sudah mendapatkan skema warna ''vintage livery'']]
# Kecepatan maksimum: 120 km/jam
Sebagai lokomotif operasional, CC201 sangat adaptif dengan bermacam-macam pola pengecatan (''livery'') mengikuti [[Citra perusahaan|identitas visual perusahaan]]. Tercatat, CC201 sudah dicat dengan empat skema warna. Perubahan pola pengecatan umumnya dilakukan jika telah rampung menjalani ''overhaul'' di [[balai yasa]]. Pola pengecatan yang sedang atau pernah digunakan CC201 adalah:{{Sfn|Hartono A.S.|2012|p=19-22}}
# Gaya tarik maksimum (adhesi): 17.640 kgf
# Kecepatan minimum kontinu: 24 km/jam
# Jari-jari lengkung terkecil: 56,7 m
 
* Pola pengecatan DKA-PJKA (krem-hijau)
* Kapasitas
* Pola pengecatan Perumka (oranye kemerahan-biru). Dilestarikan di [[Sumatera Selatan]] dan [[Lampung]].<ref>{{Cite web|title=Mengenal Livery Lokomotif Kereta Api dari Masa ke Masa, Ternyata Sudah 4 Kali Berganti|url=https://video.tribunnews.com/view/412435/mengenal-livery-lokomotif-kereta-api-dari-masa-ke-masa-ternyata-sudah-4-kali-berganti|website=Tribun Video|language=id-ID|access-date=2023-11-23|archive-date=2023-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20231123090528/https://video.tribunnews.com/view/412435/mengenal-livery-lokomotif-kereta-api-dari-masa-ke-masa-ternyata-sudah-4-kali-berganti|dead-url=no}}</ref>
# Bahan bakar: 3.028 liter
* Pola pengecatan eksperimental putih polos dengan empat garis miring dan logo "huruf Z", yang dijuluki "[[albinisme]]"; ditujukan khusus untuk CC 201 96 (<small>penomoran baru:</small> CC 201 92 06) pada 1999 hingga 2002.
# Minyak pelumas: 984 liter
* Pola pengecatan Perumka dan PT KA (putih logo "huruf Z" sabuk biru)
# Air pendingin: 684 liter
* Pola pengecatan PT KAI (putih dengan supergrafis ''Next Step'' dengan logo KAI 2011–2020 dan logo teks KAI 2020–sekarang)
 
Pada Februari 2021, pola pengecatan DKA-PJKA, yang kemudian dijuluki sebagai ''vintage livery'', kemudian digunakan lagi untuk CC201, pada lokomotif CC201 83 31. Skema warna ini diproposalkan oleh dua komunitas pecinta kereta api, Semboyan Satoe dan Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) kepada [[Balai Yasa Yogyakarta]] untuk menghadirkan kembali skema warna tersebut untuk CC201.<ref>{{Cite web|last=Hadyan|first=Rezha|date=2021-02-24|title=Wah, Ada Lokomotif KAI Pakai Livery Vintage, Begini Penampakannya|url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20210224/361/1360219/wah-ada-lokomotif-kai-pakai-livery-vintage-begini-penampakannya|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2023-11-23|archive-date=2023-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20231123085819/https://lifestyle.bisnis.com/read/20210224/361/1360219/wah-ada-lokomotif-kai-pakai-livery-vintage-begini-penampakannya|dead-url=no}}</ref> Selanjutnya, CC201 83 34, 92 01, dan 77 17, juga mendapat ''vintage livery,'' tetapi untuk CC201 83 34, pengecatan lokomotif tersebut dilakukan di [[Stasiun Semarang Poncol|Depo Lokomotif Semarang Poncol]].<ref>{{Cite news|last=Ichsan|first=M.N.|date=2023-11-14|title=Nostalgia Era PJKA, Mengenal Lokomotif Livery Vintage Hasil Kolaborasi KAI dengan Komunitas|url=https://radarsemarang.jawapos.com/traveling/723284391/nostalgia-era-pjka-mengenal-lokomotif-livery-vintage-hasil-kolaborasi-kai-dengan-komunitas|work=Radar Semarang|access-date=2023-11-23}}</ref>
* Lain-lain
# Sistem rem: Udara tekan, dinamik, parkir
# Tipe kompresor: Gardner Denver WBO
 
Pada tanggal 13 November 2024, lokomotif CC 201 92 06 yang menghuni Divisi Regional I Sumatera Utara, yang sebelumnya menggunakan pola pengecatan bawaan KAI, kembali mengenakan pola pengecatan "albinisme", tetapi dengan logo KAI 2020. Pola pengecatan ini diproposalkan oleh IRPS; komunitas pecinta kereta api di Divre I, Divre I Railfans; serta Balai Yasa Pulu Brayan.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2024-11-13|title=KAI Sumut mengoperasikan lokomotif Vintage Livery Albino|url=https://www.antaranews.com/berita/4463269/kai-sumut-mengoperasikan-lokomotif-vintage-livery-albino|website=Antara News|language=id|access-date=2024-11-13|archive-date=2024-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20241114015017/https://www.antaranews.com/berita/4463269/kai-sumut-mengoperasikan-lokomotif-vintage-livery-albino|dead-url=no}}</ref>
== Unit yang sudah tak beroperasi ==
 
# Dua buah lokomotif CC201, yaitu CC201 33 yang menarik rangkaian KA Senja IV jurusan [[Jakarta]]-[[Yogyakarta]] yang berangkat dari [[Purwokerto]] dan CC201 35 yang menarik rangkaian KA Maja jurusan [[Madiun]]-[[Jakarta]] yang berangkat dari [[Kroya]] bertabrakan di daerah Gunung Payung, dekat jembatan Sungai Serayu pada tanggal 21 Januari 1981. Pasca tabrakan, komponen mesin dan sasis dari kedua lokomotif tersebut digunakan untuk menggantikan komponen CC201 yang masih beroperasi karena kerusakannya teramat parah dan dinyatakan sudah tidak layak beroperasi lagi.
Pada tahun 2013–2014, sempat diberlakukan kebijakan yang mengharuskan semua lokomotif operasional dipasangi terali besi (kawat ram) pada kaca [[kabin masinis]]<nowiki/>nya untuk mencegah masinis terluka akibat pelemparan batu. Akan tetapi, kaca tersebut mulai ditiadakan secara masif mulai 2016 seiring penggantian bahan kaca kabin masinis dari kaca biasa menjadi [[polikarbonat]].<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2014-07-13|title=Masyarakat RI Kurang Rasa Memiliki Fasilitas Kereta Api|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/2077026/masyarakat-ri-kurang-rasa-memiliki-fasilitas-kereta-api|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-11-23|archive-date=2023-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20231123093531/https://www.liputan6.com/bisnis/read/2077026/masyarakat-ri-kurang-rasa-memiliki-fasilitas-kereta-api|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=Widyastuti|first=Rr Ariyani Yakti|date=2016-06-05|title=Antisipasi Lemparan Batu, PT Kereta Api Ganti Kaca Lokomotif|url=https://nasional.tempo.co/read/777000/antisipasi-lemparan-batu-pt-kereta-api-ganti-kaca-lokomotif|website=Tempo|language=en|access-date=2023-11-23|archive-date=2023-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20231123095041/https://nasional.tempo.co/read/777000/antisipasi-lemparan-batu-pt-kereta-api-ganti-kaca-lokomotif|dead-url=no}}</ref>
# CC201 121R yang menarik KA Fajar Utama Express Lampung mengalami PLH tabrakan dengan beberapa gerbong rangkaian KA barang Babaranjang yang tertinggal di petak Kertapati-Tanjung Karang, Lampung, pada bulan Maret 2005.
 
# CC 201 83R (CC 201 89 11) yang menarik KA Babaranjang dari Kertapati tujuan Sukacinta langsung bertabrakan dengan CC 202 16 (CC 202 90 01) pada bulan Februari 2012. Dari PLH tersebut CC 202 16 terbakar dan CC 201 83R ringsek, akibatnya CC 201 83R tersebut tidak beroperasi.
== Insiden ==
* Dua buah lokomotif CC 201, yaitu CC 201 33 yang menarik rangkaian [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Yogya|KA Senja IV]] jurusan [[Jakarta]]-[[Yogyakarta]] yang berangkat dari [[Stasiun Purwokerto]] dan CC 201 35 yang menarik rangkaian [[KA Matarmaja|KA Tatarmaja]] jurusan [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Jakarta]] yang berangkat dari [[Stasiun Kroya|Kroya]] bertabrakan di daerah Gunung Payung, dekat jembatan Sungai Serayu pada tanggal [[21 Januari]] [[1981]]. Pasca tabrakan kedua lokomotif tersebut dirucat pada tahun 1986 karena sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki.<ref>{{Cite web|title=Tragedi Rawalo / Kebasen|url=http://rodasayap.weebly.com/2/post/2018/11/tragedi-rawalo-kebasen.html|website=Roda Sayap|language=en|access-date=2021-02-28}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* CC 201 85R juga merupakan lokomotif yang sudah afkir. Pada [[2 Januari]] [[1998]], lokomotif CC 201 85R berdinas bersama CC 201 86R menarik [[Kereta api batu bara rangkaian panjang|KA Babaranjang]] BBR 20 dari [[Stasiun Tanjungkarang|Tanjungkarang]]. Sekitar pukul 23.20 WIB, KA BBR 20 menabrak [[Kereta api batu bara rangkaian panjang|KA Babaranjang]] BBR 7 dari arah [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim]] di [[Stasiun Sulusuban]]. 1 orang tewas dan 8 lainnya terluka. Penyebab terjadinya kecelakaan ini masih simpang siur serta masih diperdebatkan. CC 201 86R selamat, sedangkan CC 201 85R tidak selamat dan afkir.<ref>{{Cite news|title=KA Batubara Tabrakan di Lampung|url=https://cdn.discordapp.com/attachments/1155042336884129833/1258227581132603493/IMG-20240703-WA0185.jpg?ex=6691d340&is=669081c0&hm=764310b7c186d2c7e56cd6fc988bd532bc51cbf4f7e3e9c000895c5329d99293&|work=Kompas|access-date=2024-12-07|archive-date=2024-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20240712111535/https://cdn.discordapp.com/attachments/1155042336884129833/1258227581132603493/IMG-20240703-WA0185.jpg?ex=6691d340&is=669081c0&hm=764310b7c186d2c7e56cd6fc988bd532bc51cbf4f7e3e9c000895c5329d99293&|dead-url=yes}}</ref>
* CC 201 121R yang menarik [[Kereta api Sriwijaya|KA S5 Fajar Utama Lampung]] mengalami PLH menabrak 16 dari 37 gerbong KKBW dari [[Kereta api batu bara rangkaian panjang|kereta api Babaranjang]] BBR 1 yang tertinggal di petak Rejosari - Labuan Ratu, Lampung, pada [[19 Mei]] [[2005]].<ref>{{Cite news|title=PT KA: Tabrakan Terjadi Karena Gerbong KA Babaranjang Lepas|url=https://news.detik.com/berita/d-365446/pt-ka-tabrakan-terjadi-karena-gerbong-ka-babaranjang-lepas|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-02-28|archive-date=2022-08-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220815045533/https://news.detik.com/berita/d-365446/pt-ka-tabrakan-terjadi-karena-gerbong-ka-babaranjang-lepas|dead-url=no}}</ref> Insiden ini mengakibatkan 4 orang tewas dan CC 201 121R hancur total. Saat ini CC 201 121R tinggal menyisakan sasisnya di PKLG Balai Yasa Lahat.
* Pada tanggal 23 Januari 2009, terjadi tabrakan [[kereta api Rajawali]] yang ditarik lokomotif CC 201 92 09 (CC 201 99) dengan [[Kereta api peti kemas di Indonesia|kereta api peti kemas Antaboga]] yang ditarik lokomotif CC 201 89 08 (CC 201 80) di stasiun [[Stasiun Kapas|Kapas]], tepatnya di jalur 1. Masinis KA Antaboga tewas akibat kecelakaan tersebut. Kecelakaan terjadi diduga karena keteledoran masinis dan [[asisten masinis]] KA Rajawali, yaitu melanggar sinyal masuk ketika aspek (isyarat) sinyal masih menandakan bahaya. Petugas PPKA tidak memindahkan [[wesel]] ke jalur 2 yang masih kosong. Tabrakan tidak mampu dihindari lagi. Dari kejadian ini, tercatat bahwa masinis kereta api peti kemas Antaboga dan asistennya tewas terjepit dalam kondisi [[lokomotif]] yang ringsek.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-01-23|title=KA Rajawali Tabrak KA Antaboga, 3 Tewas|url=https://nasional.kompas.com/read/2009/01/23/1824061/~Regional~Jawa|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-22|archive-date=2023-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20231122005502/https://nasional.kompas.com/read/2009/01/23/1824061/~Regional~Jawa|dead-url=no}}</ref>
* CC 201 89 11 yang menarik [[Kereta api batu bara swasta Sumatera Selatan|KA Baracinta]] SCT 2 dari [[Stasiun Suka Cinta|Sukacinta]] tujuan [[Stasiun Kertapati|Kertapati Palembang]] bertabrakan dengan CC 202 90 01 yang menarik KA Babaranjang BBR 36-1 pada tanggal [[19 Februari]] [[2012]]. Dari PLH tersebut CC 202 90 01 terbakar dan CC 201 89 11 hancur, akibatnya CC 201 89 11 tidak dapat beroperasi lagi. Masinis dan [[asisten masinis]] kedua kereta tewas terjepit lokomotif yang hancur, sedangkan teknisi kedua kereta terluka.
* CC 201 92 08 yang telah dimutasi ke [[Sumatera Selatan]], mengalami kecelakaan saat menarik [[Kereta api batu bara Kertapati|KA Barapati]] di Prabumulih pada [[22 Maret]] [[2012]] akibat pemuaian rel. Lokomotif tersebut terguling, terbakar dan tidak dapat dioperasikan lagi akibat kerusakan yang berat.
* CC 201 83 49 mengalami [[Kecelakaan kereta api Sancaka 2018|kecelakaan saat menarik]] [[Kereta api Sancaka|kereta api Sancaka Sore]] dari Yogyakarta menuju Surabaya. Kecelakaan tersebut terjadi akibat ada truk trailer mogok ditengah rel lalu tersambar kereta api Sancaka. Lokomotif ini kini sudah diafkirkan dan dilepas seluruh komponennya di Balai Yasa Yogyakarta.<ref>{{Cite news|title=Tabrak Truk di Ngawi, Akankah Lokomotif Baru Kereta Sancaka Seharga Rp 50 M Pensiun?|url=https://jatim.tribunnews.com/2018/04/07/tabrak-truk-di-ngawi-akankah-lokomotif-baru-kereta-sancaka-seharga-rp-50-m-pensiun|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2021-02-28|first=Manik Priyo|last=Prabowo|archive-date=2022-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220614084359/https://jatim.tribunnews.com/2018/04/07/tabrak-truk-di-ngawi-akankah-lokomotif-baru-kereta-sancaka-seharga-rp-50-m-pensiun|dead-url=no}}</ref>
* CC 201 83 04 yang bertugas menarik [[Kereta api Kahuripan|KA Kahuripan (Kiaracondong-Blitar)]] menabrak truk bermuatan pupuk, tepatnya di km 363+6/7 (200 m sebelah timur [[Stasiun Kawunganten]]) pada 13 September 2022 pukul 00:50 WIB. Menurut kronologi yang dituturkan Kasi Humas Polres Cilacap, truk tersebut akan mengirim pupuk ke Klaten. Namun nahas, sang pengemudi tidak menyadari bahwa kereta api akan melintas, sehingga truk pun tertabrak kereta api. Tidak ada korban jiwa, tetapi truk mengalami kerusakan dan korban hanya mengalami luka ringan di kepala dan lalu lintas jalur selatan Pulau Jawa di koridor Bandung–Yogyakarta terhambat.<ref>{{Cite news|last=Romadhon|first=Vandi|title=Truk Muatan Pupuk Tertabrak KA Kahuripan di Cilacap|url=https://www.detik.com/jateng/berita/d-6288299/truk-muatan-pupuk-tertabrak-ka-kahuripan-di-cilacap|work=[[Detik.com|Detik]]|location=[[Purwokerto]]|publisher=[[Trans Media]]|language=id-ID|access-date=2022-09-15|date=2022-09-13|archive-date=2022-09-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220922011543/https://www.detik.com/jateng/berita/d-6288299/truk-muatan-pupuk-tertabrak-ka-kahuripan-di-cilacap|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|last=Purwoko|first=A.|title=Truk Tabrak KA Kahuripan di Cilacap, Truk Tersangkut di Kolong dan Lokomotif Tak Bisa Bergerak|url=https://yogyakarta.pikiran-rakyat.com/news/pr-2785497119/truk-tabrak-ka-kahuripan-di-cilacap-truk-tersangkut-di-kolong-dan-lokomotif-tak-bisa-bergerak|work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]]|language=id|access-date=2022-09-15|date=2022-09-13|archive-date=2022-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220924021938/https://yogyakarta.pikiran-rakyat.com/news/pr-2785497119/truk-tabrak-ka-kahuripan-di-cilacap-truk-tersangkut-di-kolong-dan-lokomotif-tak-bisa-bergerak|dead-url=no}}</ref>
* Pada 18 Juli 2023 pukul 15:10 WIB, [[Kereta api Kuala Stabas|KA Kuala Stabas]] menabrak truk Fuso berisi tebu di perlintasan tanpa palang pintu di Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara. Kecelakaan ini menyebabkan lokomotif CC 201 83 42 mengalami anjlok dan kerusakan sehingga menyebabkan perjalanan kereta api sempat terganggu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.<ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-6830534/ka-dan-truk-dievakuasi-perlintasan-kereta-di-lampung-kembali-normal |title=Salinan arsip |access-date=2023-07-19 |archive-date=2023-07-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230720181805/https://news.detik.com/berita/d-6830534/ka-dan-truk-dievakuasi-perlintasan-kereta-di-lampung-kembali-normal |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.kupastuntas.co/2023/07/18/terjadi-tabrakan-ka-kuala-stabas-dengan-truk-di-lampura-pt-kai-akan-tuntut-sopir-truk |title=Salinan arsip |access-date=2023-07-19 |archive-date=2023-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230719074649/https://www.kupastuntas.co/2023/07/18/terjadi-tabrakan-ka-kuala-stabas-dengan-truk-di-lampura-pt-kai-akan-tuntut-sopir-truk |dead-url=no }}</ref>
* Pada [[18 Juli]] [[2023]], Selasa pukul 19:32 WIB. CC 201 77 11 sedang berdinas menarik [[Kereta api Brantas|KA 112 Brantas]] dengan tujuan akhir {{sta|Blitar}} [[Kecelakaan kereta api Brantas 2023|menabrak truk trailer]] di perlintasan sebidang Jalan Madukoro Raya petak jalan [[Stasiun Jerakah|Jerakah]]-[[Stasiun Semarang Poncol|Semarang Poncol]], [[Krobokan, Semarang Barat, Semarang|Kelurahan Krobokan]], [[Semarang Barat, Semarang|Kecamatan Semarang Barat]], [[Kota Semarang]], [[Jawa Tengah]]. Akibatnya truk trailer tersebut terbakar dan terseret sejauh 50 meter hingga tersangkut di Jembatan Banjir Kanal Barat Kokrosono. Hal ini menyebabkan lalu lintas jalur utara Pulau Jawa terutama di koridor Cirebon–Semarang terhambat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi satu penumpang mengalami patah tulang karena nekat melompat keluar saat kejadian.<ref>{{Cite news|title=KA Brantas Tabrak Truk Trailer di Semarang, Api Berkobar|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230718200549-20-975069/ka-brantas-tabrak-truk-trailer-di-semarang-api-berkobar|work=[[CNN Indonesia]]|location=[[Semarang]]|publisher=[[Trans Media]]|language=id-ID|access-date=2023-07-18|archive-date=2023-08-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230802143410/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230718200549-20-975069/ka-brantas-tabrak-truk-trailer-di-semarang-api-berkobar|dead-url=no}}</ref>
* Pada tanggal 5 Januari 2024 pukul 06:03 WIB, terjadi adu banteng yakni [[Tabrakan kereta api Cicalengka 2024|tabrakan]] antara [[Commuter Line Bandung Raya]] dan [[Kereta api Turangga|KA Turangga]] di petak km 181+700 antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, tepatnya menjelang sinyal masuk Stasiun Cicalengka. Insiden ini melibatkan dua lokomotif. Lokomotif CC 201 77 17 ringsek sehingga diafkirkan/rucat di [[Balai Yasa Yogyakarta]] sedangkan lokomotif [[Lokomotif CC206|CC 206]] 13 97 rusak dibagian ''underframe'' dan kemungkinan masih bisa diselamatkan. Insiden ini telah memakan korban jiwa pegawai kereta sebanyak 4 orang dan 37 orang lainnya mengalami luka-luka.<ref>{{Cite news|last=M. Fajar Fadhillah|date=2024-01-05|title=Kecelakaan Kereta 'Adu Banteng' KA Turangga dan KA Bandung Raya|url=https://www.kompas.tv/video/474506/breaking-news-kecelakaan-kereta-adu-banteng-ka-turangga-dan-ka-bandung-raya|work=[[Kompas TV]]|access-date=2024-05-31|archive-date=2024-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20240105013320/https://www.kompas.tv/video/474506/breaking-news-kecelakaan-kereta-adu-banteng-ka-turangga-dan-ka-bandung-raya|dead-url=no}}</ref>
 
== Galeri ==
<!--Jangan memenuhi galeri ini dengan foto hunting Anda. Silakan upload di Wikimedia Commons.-->
{{commonscat|Indonesian CC201 class|Lokomotif CC201}}
<gallery>
FileBerkas:ID diesel loco CC 201-4548 050730050508 9428Lgwa yk8682 gb.jpg|[[Lokomotif CC20145|CC 201-45 (CC201 83 07)10 menarik [[KA Logawa]] di [[Stasiun TuguGombong]], sebelum dimutasi ke Sumatra pada 2008.
FileBerkas:ID diesel loco CC 201-47 050711 92849283 krgdl.jpg|CC''Long 201-47hood'' (CC 201 83 09) di [[Stasiun Karanggandul]], tampak ada gerbong derek untuk evakuasi anjlokan di Stasiun Karanggandul
FileBerkas:IDCC20167 diesel loco CC 201Anta-103Boga 050313TGW 074 mn02.jpg|CC 201-103 (CC20183 92 13) yang akan29 menarik rangkaian KA Brantas dikereta [[Stasiunapi Madiun]]Antaboga
Berkas:CC2018354 113 SMC.jpg|CC 201 83 54 di [[Stasiun Tanjung Priuk|Stasiun Tanjung Priok]]
Berkas:S5 LLG side 2.jpg|CC 201 89 15 menarik [[kereta api Serelo]] tiba di [[Stasiun Lubuklinggau]]
Berkas:CC201 123R.JPG|CC 201 83 44 menarik kereta api angkutan BBM [[Pertamina]] di wilayah [[Daerah operasi dan divisi regional Kereta Api Indonesia|Divre 1 Medan]]
Berkas:CC201 83 10 PD.jpg|CC 201 83 10 saat masih menggunakan corak garis biru khas Depo Lokomotif Padang, sehabis dinas [[Kereta api Semen Padang|KA Klinker Karangputih]] di [[Stasiun Bukit Putus]]
Berkas:KualaStabasBaung.jpeg|Lokomotif CC 201 83 42 dengan logo KAI baru versi 2020 dan logo 75 Tahun KAI, menarik [[Kereta api Kuala Stabas|KA Kuala Stabas]] di [[Stasiun Labuanratu|Stasiun Labuan Ratu]]
Berkas:CC 201 83 09 288 17 08 2021.jpg|CC 201 83 09 SDT dengan logo KAI versi 2020, salah satu lokomotif yang pernah berwajah Donald Duck, sedang menarik [[Kereta api Sri Tanjung|KA 288 Sri Tanjung]] persiapan melintas langsung JPL 79 Sembung dan [[Stasiun Sembung (Jombang)|Stasiun Sembung]]
Berkas:8341S12.JPG|CC 201 83 41 KPT dengan [[Kereta api Rajabasa|KA Rajabasa]] di petak jalan Tanjung Karang - Labuan Ratu, [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]
Berkas:StabasBranti.jpeg|CC 201 83 56 TNK dengan [[Kereta api Kuala Stabas|KA Kuala Stabas]] melintas langsung [[Stasiun Branti]]
Berkas:C1stabaskobong.JPG|CC 201 83 51 dengan [[Kereta api Kuala Stabas|KA Kuala Stabas]] di [[Stasiun Labuanratu|Stasiun Labuan Ratu]]
Berkas:Prepare For Duty (cropped).jpg|Lokomotif CC 201 92 03 BD (Kiri) dan [[CC 206]] 13 41 SDT di [[Stasiun Padalarang]].
Berkas:7050ADWN.jpg|CC 201 92 14 CPN dengan [[Kereta api Airlangga|KA Airlangga]] melintas [[Stasiun Dawuan]]
Berkas:GBMS Vintage.jpg|CC 201 83 34 SMC Livery Vintage PJKA tahun 1953-1991 menarik [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan]] di sekitar Walet, [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]]
Berkas:KA Singasari dengan Lokomotif Vintage.jpg|CC 201 92 01 JR Livery Vintage PJKA tahun 1953-1991 menarik [[Kereta api Singasari]] di [[Stasiun Pasar Senen]]
Berkas:CC 201 77 09 443 01 01 2021.jpg|CC 201 77 09 [[Stasiun Sidotopo|SDT]] dengan logo KAI versi 2020 sedang menarik [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Kereta api Dhoho]] berangkat dari [[Stasiun Jombang]].
Berkas:CC 201 83 21 PWT menarik Kereta api Tawang Jaya Premium.jpg|CC 201 83 21 PWT menarik [[Kereta api Tawang Jaya|Kereta api Tawang Jaya Premium]]
Berkas:CC 201 92 06 MDN Albino.jpg|CC 201 92 06 [[Stasiun Medan|MDN]] dengan livery eksperimental putih polos dengan empat garis miring atau dijuluki sebagai livery albino, sedang menarik rangkaian [[Kereta api Sribilah]] untuk persiapan berangkat, di stasiun Medan.
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[BB203]]
* [[Lokomotif CC20145|CC201 45]], lokomotif seri CC 201 paling misterius di [[Indonesia]]
* [[DipoLokomotif lokomotifCC203|CC203]]
* [[Diesel elektrikCC204]]
* [[BB203|BB 203]]
* [[CC204|CC 204]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
=== PranalaDaftar luarpustaka ===
* Fauzan, Sudjono Arif dkk. ''Buku Misteri Lokomotif CC201.'' Depok: PT Ilalang Sakti Komunikasi.
* {{id}} [http://www.gm-marka.web.id/index.php?topic=2806.0 Alokasi Lokomotif PT. KAI di Indonesia Saat Ini]
* {{cite book|author=Hartono A.S.|year=2012|title=Lokomotif & Kereta Rel Diesel di Indonesia|location=Depok|publisher=Ilalang Sakti Komunikasi|pp=147-149|isbn=9789791841702|ref=harv}}
* {{id}} [http://purwojaya.wordpress.com/2011/04/29/lokomotif-cc-201/ Profil Lokomotif CC201]
* ''Majalah KA'' Edisi Maret 2007
* {{id}} [http://ptkai.blogspot.com/2012/11/lokomotif-cc-203.html‎]
 
{{Daftar lokomotif Indonesia}}
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
{{DaftarKeretaApi}}
{{commonscat|PT Kereta Api}}
{{lokomotif-stub}}
 
[[Kategori:Lokomotif diesel elektrik di Indonesia|CC201]]
[[Kategori:Lokomotif GE Transportation|C]]
[[Kategori:Lokomotif sepur 3 kaki 6 inci]]