Rara Jonggrang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(65 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|Roro Jonggrang|sinetron yang ditayangkan di [[antv]]|Roro Jonggrang (sinetron)}}
*
[[Berkas:Durga LoroMahisasuramardini Jonggrang copyPrambanan.jpg|thumbjmpl|250 px377x377px|Arca [[Durga|Durga Mahisashuramardini]] dalam ruang utara candi Siwa [[Prambanan]] yang dipercaya sebagai perwujudan Putri Rara Jonggrang.]]
'''Rara Jonggrang''' ({{lang-jv|ꦫꦫꦗꦺꦴꦁꦒꦿꦁ|Rara Jonggrang}}; ejaan alternatif: '''LoroRoro Jonggrang'''; '''Lara Jonggrang''') adalah sebuah [[legenda]] atau [[cerita rakyat]] populer yang berasal dari [[JawaDaerah TengahIstimewa Yogyakarta]] dan juga berkembang di [[YogyakartaJawa Tengah]] di, [[Indonesia]]. Cerita ini mengisahkan [[cinta]] seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan di[[kutuk]]nya sang putri akibat [[tipu|tipu muslihat]] yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan asallegenda mula yang ajaib dariterbentuknya [[Candi Sewu]], [[Candi Prambanan|Candi]] [[Prambanan]], [[Situs Ratu Baka|Keraton Ratu Baka]], dan [[arca]] [[Dewi]] [[Durga]] yang ditemukan di dalam candi[[Candi Prambanan]]. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".
[[Berkas:Prambanan Shiva Temple.jpg|thumb|Candi [[Prambanan]] yang juga disebut Candi Loro Jonggrang.]]
 
'''Rara Jonggrang''' (ejaan alternatif: '''Loro Jonggrang'''; '''Lara Jonggrang''') adalah sebuah [[legenda]] atau [[cerita rakyat]] populer yang berasal dari [[Jawa Tengah]] dan [[Yogyakarta]] di [[Indonesia]]. Cerita ini mengisahkan [[cinta]] seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan di[[kutuk]]nya sang putri akibat [[tipu|tipu muslihat]] yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari [[Candi Sewu]], [[Candi Prambanan|Candi]] [[Prambanan]], [[Situs Ratu Baka|Keraton Ratu Baka]], dan [[arca]] [[Dewi]] [[Durga]] yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".
 
== Kisah ==
KononCerita diini Jawa Tengah terdapatmengisahkan dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya., Prabu Damar Maya memiliki putra bernamaberputra Raden Bandung BondowosoBandawasa (Bandawasa)ejaan yangalternatif: gagah perkasa dan sakti"Bondowoso"). Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raja ''[[danawa]]'' ([[raksasa]]) pemakan manusia bernama Prabu Baka. Prabu Baka, dibantu oleh seorang Patihpatih bernama Patih [[dwarapala|Gupala yang juga adalah raksasa]]. Meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Rara Jonggrang. Untuk memperluas kerajaan, Prabu Baka menyerukan perang kepada kerajaan Pengging. Demi mengakhiri perang, Prabu Damar Maya mengirimkan putranya untuk menghadapi Prabu Baka. Berkat kesaktiannya, Bandung Bandawasa berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Berita kematian Prabu Baka segera dilaporkan oleh Patih Gupala kepada Rara Jongrang.
 
Setelah gugurnya Prabu Baka, Bandung Bandawasa menyerbu masuk ke dalam keraton Baka. Di sana, ia terpikat oleh kecantikan Rara Jongrang dan melamar sang putri, tetapi ditolak karena sang putri tidak mau menikahi pembunuh ayahnya. Karena terus dibujuk, akhirnya sang putri bersedia dipersunting dengan dua syarat: pertama adalah pembuatan sumur yang dinamakan [[sumur Jalatunda]]; syarat kedua adalah pembangunan seribu candi hanya dalam waktu satu malam. Bandung Bandawasa menyanggupi kedua syarat tersebut.
Untuk memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, Prabu Baka bersama Patih Gupala melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat untuk membiayai perang. Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta tentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibatnya rakyat Pengging menderita kelaparan, kehilangan harta benda, dan banyak yang tewas. Demi mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka.
 
SangBandung pangeranBandawasa berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda denganberkat kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran denganagar membujuknya untukbersedia turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelang Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur,Kemudian sang putri memerintahkan Patih Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapiNamun Bandung BondowosoBandawasa berhasil keluar denganberkat mendobrak timbunan batu itu karena saktikesaktiannya. BondowosoBandawasa sempat marah, akibattapi tipusegera dayatenang sangkarena putri,kecantikan akandan tetapibujuk rayu sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran karena kecantikan dan rayuannya.
Pangeran Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupala hingga kembali ke kerajaan Baka. Ketika Patih Gupala tiba di Keraton Baka, ia segera melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Rara Jongrang. Mendengar kabar duka ini sang putri bersedih dan meratapi kematian ayahandanya. Setelah kerajaan Baka jatuh ke tangan balatentara Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk ke dalam Keraton (istana) Baka. Ketika pertama kali melihat Putri Rara Jonggrang, seketika Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan sang putri. Ia jatuh cinta dan melamar Rara Jonggrang. Akan tetapi sang putri menolak lamaran itu, karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa agar sang putri bersedia dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh Bandung Bondowoso, tetapi sebelumnya ia mengajukan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah ia meminta dibuatkan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya. Meskipun syarat-syarat itu teramat berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya.
 
Untuk mewujudkan syarat kedua, Bandung Bandawasa memanggil makhluk halus ([[jin]], [[setan]], dan [[dedemit]]). Dengan bantuan mereka, ia berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa candi ke-1000 hampir selesai, ia berusaha menggagalkan usaha Bandawasa. Ia membangunkan perempuan-perempuan di kerajaannya untuk menumbuk padi dengan [[antan]], serta membakar gundukan jerami di timur. Suara antan mengesankan bahwa aktivitas subuh telah dimulai, sementara cahaya dari timur memberi kesan bahwa sebentar lagi matahari akan terbit, sehingga para makhluk halus bersembunyi kembali ke perut Bumi. Akibatnya, hanya 999 candi yang berhasil dibangun sehingga usaha Bandung Bandawasa gagal. Setelah mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bandawasa murka dan mengutuk Rara Jonggrang. Sang putri berubah menjadi [[arca]] terindah untuk menggenapi [[candi Sewu|candi terakhir]].
Sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda dengan kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran dengan membujuknya untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelang Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapi Bandung Bondowoso berhasil keluar dengan mendobrak timbunan batu itu karena sakti. Bondowoso sempat marah akibat tipu daya sang putri, akan tetapi sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran karena kecantikan dan rayuannya.
 
Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi. Dengan bantuan makhluk halus ini sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia kemudian memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Akibatnya hanya 999 candi yang berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Jonggrang. Ketika mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir. Menurut kisah ini, [[situs Keraton Ratu Baka]] di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak rampungselesai kini dikenal sebagai [[Candi Sewu]], dan arca [[Durga]] di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang ramping".
 
== Penafsiran ==
[[Berkas:Roro Jonggrang, 300rp (1998).jpg|thumb|300px|Penggambaran legenda Rara Jonggrang dalam perangko Republik Indonesia 1998.]]
Legenda ini adalah [[dongeng]] atau cerita rakyat yang menjelaskan asal mula yang ajaib dari situs-situs bersejarah di Jawa, yaitu [[Situs Ratu Baka|Keraton Ratu Baka]], [[Candi Sewu]], dan arca Durga di ruang utara candi utama [[Prambanan]]. Meskipun candi-candi ini berasal dari abad ke-9, akan tetapi diduga dongeng ini disusun pada zaman yang kemudian yaitu zaman [[Kesultanan Mataram]].
 
Tafsiran lainnya menyebutkan bahwa legenda ini mungkin merupakan ingatan kolektif samar-samar masyarakat setempat mengenai peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di kawasan ini. Yaitu peristiwa perebutan kekuasaan antara wangsa [[Sailendra]] dan wangsa [[Sanjaya]] untuk berkuasa di Jawa Tengah. Prabu Baka mungkin dimaksudkan sebagai Raja [[Samaratungga]] dari wangsa Sailendra, [[Rakai Pikatan]] sebagai Bandung BondowosoBandawasa, dan [[Pramodhawardhani]], putri Samaratungga sekaligus istri Rakai Pikatan, sebagai Rara Jonggrang. Peristiwa bersejarah sebenarnya adalah pertempuran antara [[Balaputradewa]] melawan Pramodawardhani yang dibantu suaminya Rakai Pikatan yang akhirnya dimenangi Rakai Pikatan dan mengakhiri dominasi wangsa Sailendra di Jawa Tengah.
 
== Budaya populer==
{{main|Roro Jonggrang (sinetron)}}
Sejak tanggal [[2 Mei]] [[2016]] hingga sekarang, kisah Rara Jonggrang kemudian diangkat menjadi [[Roro Jonggrang (sinetron)|sebuah sinetron]] yang ditayangkan di [[antv]].
 
==Galeri==
<gallery widths="240" heights="200">
Keraton Ratu Boko 4.jpg|Keraton Ratu Boko.
File:Prambanan_Complex_1.jpg|Kompleks Candi Prambanan.
Candi Sewu viewed from the south, 23 November 2013.jpg|Candi Sewu, di sebelah utara Prambanan.
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Candi Prambanan]]
* [http://enformasi.com/2008/05/loro-jonggrang.html Kisah Rara Jonggrang]
 
== Pranala luar ==
* [http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore.php?ac=151&l=rara-jonggrang Cerita Rakyat Nusantara]
* [http://soul-of-java.blogspot.com Soul of Java, Loro Jonggrang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120328133637/http://soul-of-java.blogspot.com/ |date=2012-03-28 }}
* [https://www.youtube.com/watch?v=s1pItte9fwg Dokumenter mengenai Candi Sewu, menyinggung kisah Roro Jonggrang]
* [http://news.liputan6.com/read/2087123/lelucon-roro-jonggrang-membuat-perahu-ramaikan-linimasa Lelucon Roro Jonggrang Membuat Perahu Ramaikan Linimasa]
* [https://bandungfoto.com/roro-jonggrang-tema-photoshoot-bandung-dusun-bambu/ Foto Tema Roro Jongrang]
 
{{Dongeng}}
{{Indonesia|navbar = plain|prefix = :Kategori:Cerita rakyat dari|title = Daftar cerita rakyat di Indonesia menurut provinsi (kategori)|image = }}
 
[[Kategori:Cerita rakyat dari Jawa Tengah]]