Zulkifli Lubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(49 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove}}{{Bedakan|Ahmad Zulkifli Lubis}}
{{Nama Mandailing|[[Suku Mandailing|Mandailing]]|[[Lubis]]}}
{{Infobox Officeholder
|name = {{PAGENAME}}
|image = Kolonel Zulkifli Lubis.png
|office = ''Pejabat''<br>[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]<br/><small>Pejabat</small>
|order =
|term_start = [[8 Mei]] [[1955]]
|term_end = [[26 Juni]] [[1955]]
|president = [[Soekarno]]
|predecessor = [[Bambang Sugeng]]
|successor = [[Bambang Utoyo]]
|office1 = Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat
|order1 = ke-1
|term_start1 = 1 Desember 1953
|term_end1 = 8 Mei 1955
|president1 =
|predecessor1 = ''jabatan dibentuk''
|successor1 = Letjen TNI [[Gatot Soebroto]]
|office2 = Daftar Kepala Badan Intelijen Negara{{!}}Kepala Badan Rahasia Negara
|order2 = ke-1
|term_start2 = 1945
|term_end2 = 1958
|president2 = [[Soekarno]]
|predecessor2 = ''Tidak Ada''
|successor2 = Pirngadi
|birth_date = {{birth date|1923|12|26}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Banda Aceh]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1993|6|23|1923|12|26}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|profession = [[Tentara]]
|religion = [[Islam]]
|relations = {{unbulleted list|Aden Lubis (bapak)|Siti Rewan Nasution (ibu)}}
|signature =
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1961)}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|rank = [[Berkas:Kolonel_pdh_ad.png|25px]] [[Kolonel]]
|unit = [[Infanteri]]
|serviceyears = 1943—1961
}}
[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]]. [[Purnawirawan|(Purn)]]. '''Zulkifli Lubis''' ({{lahirmati|[[Banda Aceh]]|26|12|1923|[[Jakarta]]|23|06|1993}}) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi Pejabat [[KASADKepala Staf TNI Angkatan Darat]] periode [[8 Mei]] [[1955]] - [[26 Juni]] [[1955]].<ref name="Buku Peter"/> Selain itu ia juga dikenal sebagai pendiri dan juga mejabat sebagai Ketua Badan Intelijen pertama di Indonesia.
 
Zulkifli adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Aden Lubis gelar Sutan DarialamSrialam dan ibunya bernama Siti Rewan Nasution. Kedua orangtuanya adalah guru di sekolah guru ''Normaalschool''.
 
== Masa kecil ==
Zulkifli Lubis memperoleh kesempatan menikmati pendidikan [[Belanda]] pada ''Hollandsch Inlansche School''. Setelah menyelesaikan HIS, kemudian Kifli melanjutkan ke ''Meer Uitgebreid Lager Onderwijs'' di kota yang sama. DiPada masa itu Zulkifli Lubis mulai kelihatan sering membaca koran Deli Blaad, yang diperoleh dari temannya yang berjualan. Melalui Deli Blaad, Zulkifli mulai mengenal pidato-pidato [[Sukarno]], [[Hatta]], [[Muhammad Husni Thamrin]] dan perdebatan di [[Volksraad]]. Koran yang dimiliki pemilik perkebunan di Sumatera Timur itu mempunyai peranan membangkitkan semangat kebangsaan pelajar semacam Zulkifli Lubis. Di [[MULO]], Zulkifli dan kawan-kawannya tergabung dalam kelompok Patriot. Mereka bisa dibilang sebagai oposisi diam-diam karena sebagai contoh, jika ada upacara mereka tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, ''Wilhelmus'', malahan mengajak peserta upacara lainnya agar ikut diam.
 
== Masa remaja ==
Selepas tamat dari MULO, Zulkifli melanjutkan ke [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|''Algemeene Middlebare School B'' di Yogyakarta]]. Hal yang menyenangkan Zulkifli selama bersekolah di [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|AMS B]] adalah kesempatan dirinya diminta maju ke depan kelas untuk mencoba mengajar. Misalnya mata pelajaran ilmu tata negara dan sejarah. Di AMS B, Zulkifli bersama teman-temannya sering mengadakan diskusi kebangsaan, termasuk teman-teman dari [[Parindra]].
 
== Masa pendudukan Jepang ==
Baris 36 ⟶ 58:
 
== Komandan Intelijen Pertama ==
Pertengahan tahun [[1944]], ZulikfliZulkifli Lubis diajak oleh Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) ke [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Disana ia berkenalan dengan Mayor Ogi, yang wajahnya mirip dengan orang Barat dan pandai berbahasa PerancisPrancis. Perwira intelejenintelijen Jepang yang tinggal satu kamar dengan Zulkifli Lubis itu sering bercerita mengenai pengalamannya melakukan kegiatan intelijen di [[Vietnam]]. Zulkifli Lubis beruntung karena ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang berada di kota Singa itu memperoleh kesempatan untuk mempelajari dunia intelijen dalam praktik dengan bimbingan dari Rokugawa. Zulkifli dan Rokugawa senantiasa melapor kepada komandan Jepang untuk wilayah Asia Tenggara di Singapura. Di Singapura inilah ''Fujiwara Kikan'', sebuah badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara yang tersohor beroperasi. Ketika kemudian Zulkifli Lubis berada di Kuala Lumpur. Ia memperoleh kesempatan mengenai dunia intelijen lebih mendalam. Rokugawa mengajari Zulkifli mengenai bagaimana caranya mengetahui jumlah penduduk dalam satu kota atau mengetahui apakah rakyat itu anti atau pro Jepang.
 
Setelah belajar intelijen di luar negeri, Zulkifli kembali ke tanah air. Ia melibatkan diri dalam rencana Jepang untuk membentuk kelompok-kelompok intelijen di berbagai tempat di Jawa sebagai pasukan gerilya untuk menghadapi pasukan Sekutu jika kelak mendarat. Setelah Jepang menyerah, Sekutu pun mendarat dan tidak mendapat perlawanan yang berarti sebagaimana mestinya dari kelompok intelijen yang diorganisir oleh Zulkifli Lubis.
Baris 42 ⟶ 64:
Setelah proklamasi kemerdekaan, Zulkifli Lubis dipercayakan sebagai pimpinan pusat Badan Keamanan Rakyat yang diketuai oleh Kaprawi dan dibantu oleh Sutalaksana (Ketua I), [[Latief Hendraningrat]] (Ketua II), Arifin Abdurrachman dan Machmud. Disinilah ia mulai mempersiapkan pembentukan badan intelijen yang diberi nama Badan Istimewa. Zulkifli Lubis, Sunarjo, Juwahir dan GPH Djatikusumo membidani lahirnya badan itu. Sekitar 40 orang bekas ''Giyugun'' dari seluruh Jawa bergabung dalam badan itu.
 
Zulkifli Lubis juga membentuk Penyelidikan Militer Chusus (PMC) pada akhir tahun 1945, Sutopo Yuwono termasuk di dalamnya. PMC bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soekarno. Badan ini mengirim eksepedisi ke Sumatra, Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara. Penyelundupan senjata dari Singapura pun dilakukan. Kegiatan ini dilakukan PMC di Sumatra dan Kuala Enoch atau Kuala Tungkal. Penyelundupan itu juga dilakukan untuk membantu operasi di [[Kalimantan]] di bawah pimpinan Muljono dan [[Tjilik Riwut]].
 
Pada bulan [[April]] [[1946]], cabang PMC di Purwakarta mendapat reaksi yang sengit dari pihak tentara, karena dianggap melakukan serangkaian penangkapan dan penyitaan yang semena-mena. Keberatan itu muncul pula di berbagai daerah lain dan menyebabkan PMC dibubarkan oleh Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal [[3 Mei]] [[1946]]. Kemudian beberapa bulan berikutnya, Zulkifli dan Sutjipto (pemimpin Penyelidik Umum Militer) terlibat dalam [[Peristiwa 3 Juli 1946]], yaitu percobaan perebutan kekuasaan yang dimotori oleh Mayor Jenderal Sudarsono, Kepala Divisi III Yogyakarta. Sutjipto tertangkap, akan tetapi sebaliknya Zulkifli Lubis berhasil lolos.
 
Akibat kecerdikan Zulkifli Lubis, ia bisa menghapus jejak setelah melakukan aksi dan mendapat pemberian grasi Presiden Sukarno atas keterlibatannya dalam Peristiwa 3 Juli 1946. Zulkifli Lubis kemudian mendapat kepercayaan membentuk Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani) dan menjadi ketuanya. Untuk merekut anggota Brani dan, Zulkifli menggunakan sebagian besar pelajar, bekas Seinen Dojo maupun Yugeki diantaranyadi antaranya Bambang Supeno, Kusno Wiwoho, Dirgo, Sakri, Suparto dan [[Tjokropranolo]].
 
== Wakasad dan Kasad ==
Setelah [[peristiwa 17 Oktober]] [[1952]] yang melibatkan konflik internal dalam Angkatan Darat, Zulkifli diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) oleh Menteri Pertahanan Indonesia [[Iwa Kusumasumantri]] pada bulan [[Desember]] [[1953]], mendampingi [[Bambang Sugeng]].<ref name="Buku Peter">{{cite book|last=Kasenda |first=Peter |authorlink= |coauthors= |title=Komandan Intelijen Pertama Indonesia, Zulkifli Lubis, Kolonel Misterius Di Balik Pergolakan TNI AD |year=2012 |publisher=Kompas Media Nusantara |location=Jakarta |id=ISBN 978-979-709-646-5}}</ref> Setelah Bambang Sugeng mengundurkan diri pada pertengahan [[1955]] ia diangkat menjadi Pejabat [[KASAD]].<ref>{{cite book|last= |first= |authorlink= |coauthors= |title=Bambang Utoyo, Jiwa Ragaku untuk Negeri Tercinta, KASAD ke-4 |pages=111 |year=2010 |publisher=Dinas Sejarah Angkatan Darat |location=Bandung |id=ISBN 978-602-95551-1-0}}</ref> Karena banyaknya suara yang menentang dia karena dianggap ''lebih intelijen dibanding militer'' dan pro-Barat, maka posisinya digantikan oleh [[Bambang Utoyo]]. <!--Beliau-->
 
==Meninggal Dunia==
Zulkifli Lubis, meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 23 Juni 1993 dalam usia 69 tahun dan dimakamkan di Pusaka Makam Pahlawan (TMP) Dreded, Kota Bogor, Jawa Barat.
 
== Referensi ==
Baris 56 ⟶ 81:
{{Kotak_mulai}}
{{s-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=''Pejabat''<br>[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (Plt.)|pendahulu=[[Bambang Sugeng]]|pengganti=[[Bambang Utoyo]]|tahun=[[8 Mei]] [[1955]] - [[26 Juni]] [[1955]]}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Wakasad]]|tahun= 1 Desember 1953 - 8 Mei 1955}}
{{S-aft|after=Letjen TNI [[Gatot Soebroto]]}}
{{s-gov}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Badan Intelijen Negara|Kepala Badan Rahasia Negara]]|years=1945–1959}}
{{s-after|after=Pirngadi}}
{{Kotak_selesai}}
 
{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}}
{{DEFAULTSORT:Lubis, Zulkfili}}
 
{{DEFAULTSORT:Lubis, Zulkfili}}
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:MargaTokoh LubisTNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:KSAD]]
[[Kategori:Tokoh intelijen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Batak|L]]
[[Kategori:KSADTokoh Mandailing]]
[[Kategori:Marga Lubis|Zuklifli]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda Aceh]]