Alkalosis respiratorik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Perbaikan penulisan dan kesalahan ketik
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=April 2012}}
{{rapikan}}
{{Infobox disease|
{{nocat|date=Februari 2011}}
Name = Respiratory alkalosis |
'''Alkalosis respiratorik''' adalah suatu keadaan saat [[darah]] menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Image = Davenport Fig 11.jpg |
Caption = [[Davenport diagram]] |
DiseasesDB = 406 |
ICD10 = {{ICD10|E|87|3|e|70}} |
ICD9 = {{ICD9|276.3}} |
ICDO = |
OMIM = |
MedlinePlus = 000111 |
eMedicineSubj = med |
eMedicineTopic = 2009 |
MeshID = D000472 |
}}
 
'''Alkalosis respiratorik''' adalah suatu keadaan saat [[darah]] menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan dalam sehingga menyebabkan kadar karbondioksida[[karbon dioksida]] dalam darah menjadi rendah. (atau disebut juga [[Alkalosis]]).
 
== Latar Belakang ==
 
Pernapasan yang cepat dan dalam atau disebut juga hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknyapengeluaran jumlah karbondioksidakarbon dioksida yang dikeluarkanterlalu banyak dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Selain hiperventilasi, beberapa kondisi seperti nyeri, [[sirosis]] hati, kadar oksigen darah yang rendah, [[demam]], dan overdosis [[aspirin]] juga dapat menyebabkan alkalosis respiratorik.
 
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
 
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
 
* rasa nyeri
* sirosis hati
* kadar oksigen darah yang rendah
* demam
* overdosis aspirin.
 
== Gejala ==
 
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatalkesemutan disekitardi sekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
 
== Diagnosis ==
Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
 
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksidakarbon dioksida dalam darah arteri. Tingkat keasaman (pH) darah juga sering meningkat pada saat terjadi alkalosis respiratorik.
== Diagnosa ==
 
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri.
pH darah juga sering meningkat.
 
== Pengobatan ==
 
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernapasan. Pengobatan kondisi ini dapat berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernapasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernapasan bisa meredakan penyakit ini.
 
Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
 
Menghembuskan napas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksidakarbon dioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksidakarbon dioksida yang dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan napasnya selama mungkin, kemudian menarik napas dangkal dan menahan kembali napasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar karbon dioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan napasnya selama mungkin, kemudian menarik napas dangkal dan menahan kembali napasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
 
{{Authority control}}
Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
 
[[Kategori:Darurat medis]]
by siti fatonah