Investasi ekuitas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh Emri Em (pembicaraan) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(49 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{terjemah|Inggris}}
'''Investasi ekuitas''' umumnya berhubungan dengan pembelian dan
{{Peserta pasar keuangan}}
== Penyertaan Langsung dan Dana terkumpul ==
Penyertaan secara langsung dapat dilakukan oleh investor dengan beberapa cara:
Saham yang disimpan oleh individu privat pada umumnya disimpan melalui [[dana reksa]] atau bentuk lain dari bentuk usaha khusus untuk investasi dana terkumpul, banyak yang mempunyai harga terpampang di surat kabar keuangan atau majalah majalah bisnis; reksa dana pada umumnya dikelola oleh perusahaan pengelola dana terkenal (contohnya: Fidelity or Vanguard). Dengan melakukan penyimpanan dana seperti itu investor individu memperoleh kesempatan untuk mendapatkan keahlian [[diversifikasi]] dana memdapatka keahlian manajer pengelola yang profesional dalam hal pengelolaan dana tersebut. Suatu alternatif umumnya dilakukan oleh investor dan institusi besar (seperti dana pensiun besar) adalah dengan menyimpan saham secara langsung; dalam lingkungan institusi banyak nasabah yang memiliki portofolio sendiri mempunyai apa yang disebut dana segregasi yang berlawanan arti dengan, atau sebagai tambahan, yang terkumpul, seperti alternatif dana reksa.▼
# Investasi modal ventura
====Kontroversi dalam penyimpanan dana langsung atau melalui bentuk usaha dana terkumpul ====▼
# Investasi penyertaan modal secara langsung pada perusahaan yang telah berdiri dan tidak tercatat di pasar modal. Biasanya dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan, [[ekspansi bisnis]] perusahaan atau dapat juga guna menyelamatkan oparasional perusahaan karena [[kesulitan likuiditas]].
Keuntungan terbesar dalam menginvestasi pada dana terkumpul adalah akses kepada keahlian investor yang profesional dan mendapatkan diversifikasi dari penyimpanan pada dana tersebut. Investor juga menerima jasa diasosiasikan dengan dana tersebut seperti, laporan tertulis berkala dan pembayaran dividen (yang mana sesuai). Hal yang cukup merugikan dari investasi pada dana terkumpul adalah pembayaran fee ke para manajer dari dana tersebut ( umumnya harus dibayar pada awal dan setiap tahunnya dan kadang pada saat keluar) dan diversifikasi dana yang mana bisa atau tidak bisa cocok dengan latar belakang kebutuhan para investor. ▼
# Investasi secara langsung pada perusahaan yang telah tercatat pada pasar modal. Pada umumnya jual beli saham dilakukan dengan menggunakan jasa [[pialang]] (di Indonesia dikenal dengan istilah [[perusahaan perantara perdagangan efek]]), sedangkan [[mekanisme perdagangan]] ditetapkan oleh [[otoritas pasar modal]] dan perusahaan perantara perdagangan efek yang bersangkutan.
Investasi tidak langsung pada umumnya dilakukan oleh perorangan dengan melalui penyimpanan [[reksadana]] atau bentuk lain yang khusus dari investasi dana terkumpul, sebagian besar dari mereka mencantumkan harga yang terpampang di surat kabar keuangan atau majalah majalah bisnis.
Menurut [[Undang-undang Pasar Modal]] nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
▲
▲===
▲Keuntungan terbesar dalam
Adalah memungkinkan untuk terjadinya diversifikasi berlebihan. Jika investor menyimpan beberapa dana, risiko dan struktur dari posisinya secara keseluruhan adalah suatu amalgam dari penyimpanannya dalam semua dana yang berbeda dan dapat pula dipertanyakan penyimpanan investor tersebut dengan dibandingkan dengan index atau risiko pasar secara perkiraan bisa berhasil.
Biaya atau fee yang dibayar ke organisasi pengelola dana profesional harus di monitor secara hati hati. Pada banyak kasus yang tidak baik (seperti: fee dan biaya lainnya yang mana fee lebih tidak terlihat dan tersembunyi dalam lingkungan kerja dari organisasi) lebih besar dibandingkan dengan pembayaran pendapatan dividen dan pengembalian keuntungan setelah pajak dimana investor berharap dalam suatu tahun rata rata.
== Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal ==
==Bacaan Berhubungan==▼
Di dalam upaya untuk mencoba mengidentifikasi saham yang bagus bagi suatu investasi, terdapat dua pemikiran: [[analisis teknikal]] dan [[analisis fundamental]]. Yang pertama dilakukan dengan mempelajari sejarah dari harga saham dan sejarah harga dari bursa saham secara keseluruhan; para analis teknis telah mengembangkan berbagai indikator, beberapa diantaranya sangat kompleks, yang diharapkan untuk memberikan informasi yang berguna dari segi volume dan harga. Analisis fundamental dilakukan dengan mempelajari semua informasi relevan yang berhubungan dengan saham tersebut dan kondisi pasarnya untuk mencoba melihat prospek bisnis pada masa yang akan datang dan perkembangan keuangan/finansial termasuk pergerakan dari harga saham itu sendiri. Informasi fundamental yang dipelajari termasuk laporan keuangan, dan setiap akunnya, data industri (seperti tren penjualan dan pemesanan) serta melihat kondisi umum perekonomian dan keuangan (seperti tren dari tingkat suku bunga).
== Bagaimana Harga Saham Ditentukan ==
Harga suatu saham ditentukan oleh para pelaku pasar berdasarkan pada [[permintaan]] dan [[penawaran]] dari saham yang bersangkutan di pasar modal, dimana relasi antara harga dan penawaran adalah bersifat negatif (penawaran meningkat harga turun), sedangkan relasi antara harga dan permintaan bersifat positif (permintaan meningkat harga naik).
Hal lain yang memengaruhi penawaran dan permintaan suatu saham diantaranya adalah ekspektasi atau harapan dimasa datang terhadap perusahaan tersebut dan isu isu yang berkaitan dengan performa perusahaan yang bersangkutan sehingga menimbulkan [[spekulasi]] yang bersifat sementara (di dalam pasar modal Indonesia saham yang sperti ini dikenal dengan istilah [[saham gorengan]]).
Salah satu teori mengenai harga saham di dalam siklus investasi profesional yang berkelanjutan adalah [[Hipotesis Pasar yang Efisien (EFM)]], walaupun teori ini telah didiskreditkan oleh berbagai kalangan secara luas, baik di kalangan akademik dan para profesional pasar modal. Secara ringkas, teori ini menunjukkan bahwa harga saham suatu ekuitas adalah harga yang efisien dan akan cenderung mengikuti pergerakan secara acak yang ditentukan oleh munculnya berita berita (yang secara acak) dari waktu ke waktu. Oleh karena itu investor ekuitas yang profesional cenderung menghabiskan waktu mereka tenggelam dalam arus informasi yang bersifat fundamental guna memperoleh keuntungan lebih dari pesaing pesaing mereka (terutama investor profesional lainnya) dengan secara lebih cerdas menafsirkan aliran informasi (berita) yang muncul tersebut.
Teori EFM tampaknya tidak memberikan gambaran yang lengkap dari proses penentuan harga ekuitas, misalnya karena pasar saham yang lebih stabil daripada sebuah teori yang mengasumsikan bahwa harga adalah hasil dari diskonto [[arus kas]] pada masa datang yang diharapkan akan terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah disadari bahwa pasar saham tidak efisien secara sempurna, terutama mungkin di pasar negara negara berkembang atau pasar lain di mana tingkat aktivitas yang profesional (ketersediaan informasi yang baik) masih kurang.
Teori lain penentuan harga saham berasal dari bidang [[Prilaku Finansial]] (Keuangan). Di dalam prilaku finansial, diyakini bahwa orang kadang kala membuat keputusan yang tidak rasional, terutama terkait dengan [[pembelian]] dan [[penjualan]] saham yang didasarkan pada suatu ketakutan dan persepsi yang salah terhadap suatu kejadian. Perdagangan saham yang tidak rasional sering kali dapat menciptakan harga saham yang menyimpang dari harga rasional, yang berdasarkan pada penilaian harga fundamental. Sebagai contoh, selama masa [[penggelembungan teknologi]] yang terjadi pada akhir tahun 90-an dan selanjutnya meledak kembali pada tahun 2000-2002, saham perusahaan teknologi sering kali ditawar jauh melampaui nilai fundamental rasionalnya yang disebabkan oleh apa yang dikenal secara umum sebagai teori [[“kebodohan yang lebih besar”]]. Teori Kebodohan yang Lebih Besar menyatakan bahwa karena metode pradominan untuk merealisasikan keuntungan saham yang diperoleh dari penjualan kepada investor lain, seseorang harus memilih saham yang mereka yakini bahwa orang lain akan menilai saham tersebut pada tingkat yang lebih tinggi pada masa yang akan datang.
▲== Bacaan Berhubungan ==
* [[Pengelolaan Dana Institusi]]
* [[Valuasi Saham]]
== Referensi ==
*
*
*
*
==Pranala Luar==▼
* [http://news.ft.com/markets/equities Financial Times Equities News]
* [http://equities.org.uk/ Equities Org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050729021235/http://equities.org.uk/ |date=2005-07-29 }}
* [http://www.forbes.com/equities/ Forbes Equity Headlines]
* [http://www.financemarkets.co.uk/category/equities/ Finance Markets Equities News]
* [http://www.bapepam.go.id Bapepam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150702212213/http://www.bapepam.go.id/ |date=2015-07-02 }}
* [http://www.jsx.co.id Bursa Efek Jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071129221932/http://www.jsx.co.id/ |date=2007-11-29 }}
* [https://www.fasatrade.com/ Tips Investasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201001201735/https://www.fasatrade.com/ |date=2020-10-01 }}
[[Kategori:Ekonomi]]
|