Djakarta 1966: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
(23 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Film
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
*[[Amoroso Katamsi]]
*[[Umar Kayam]]
*[[A. Nugraha]]
*[[Cok Simbara]]
*[[Ikranagara]]
*[[Jajang C. Noer]]
*[[Piet Pagau]]
*[[Rachmat Kartolo]]
*[[Pujiono Surya Triono]]
*[[Ratna Riantiarno]]
*[[Tizar Purbaya]]
}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''''Djakarta 1966''''' adalah [[film]] [[dokumenter drama]] tahun [[
Film ini menceritakan kronologi lahirnya [[Surat Perintah Sebelas Maret]] tahun 1966 berdasarkan versi pemerintahan [[Orde Baru]]. Dalam keadaan negara yang genting pasca peristiwa [[Gerakan 30 September]], Presiden [[Soekarno]] memberikan wewenang kepada Letjen [[Soeharto]] berupa Supersemar. Kopi [[film 35 mm]] film ini dapat diakses dari Koleksi [[Sinematek Indonesia]].
== Sinopsis ==
Film ini secara kronologis membeberkan proses lahirnya [[Surat Perintah Sebelas Maret]] (Supersemar) pada tahun 1966. Setelah peristiwa [[G30S]] yang disalahkan kepada [[PKI]] tahun sebelumnya, Presiden Soekarno (Umar Kayam) tidak segera melakukan penyelesaian politik yang memuaskan. Hari-hari itu [[Jakarta]] dipenuhi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam [[KAMI]] dan [[KAPPI]]. Mereka mencetuskan [[Tritura]]: pembubaran PKI, perombakan kabinet dan penurunan harga. Sewaktu keadaan makin genting, Presiden Soekarno ([[Umar Kayam]]) akhirnya memberi wewenang berupa Supersemar pada Letjen Soeharto ([[Amoroso Katamsi]]) untuk memulihkan keamanan negara lewat tindakan apapun yang "dianggap perlu". Berdasar kewenangan itu Soeharto memerintahkan pembubaran PKI.
Mahasiswa yang kemudian ikut dalam pertemuan dengan Soekarno (yang didampingi oleh [[Roeslan Abdulgani]], [[Frans Seda]], dan [[Syarief Thayeb]]) antara lain <ref>{{Cite web|last=Sudrajat|first=Sudrajat|date=2019-08-08|title=Kisah Cosmas Batubara Dimarahi Bung Karno dan Nasi Goreng Buatan Mega|url=https://news.detik.com/berita/d-4657135/kisah-cosmas-batubara-dimarahi-bung-karno-dan-nasi-goreng-buatan-mega|website=Detik.com|access-date=2024-04-15}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sudrajat|title=Abdul Gafur ke Bung Karno: Saya Pantas Memperoleh Putri Presiden|url=https://news.detik.com/berita/d-4378889/abdul-gafur-ke-bung-karno-saya-pantas-memperoleh-putri-presiden|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-04-14}}</ref>:
* [[Cosmas Batubara]]
* [[Sofjan Wanandi|Liem Bian Koen (Sofjan Wanandi)]]
* [[Aberson Marle Sihaloho]]
* YMV Suwarto
* [[David Napitupulu]]
* [[Abdul Gafur (politikus)|Abdul Gafur]]
* [[Firdaus Wadjdi]]
* [[Mohammad Zamroni]]
* Johnny Sunarya
* Tommy Wangke
== Pemeran ==
* [[Amoroso Katamsi]] sebagai [[Soeharto|Letjen Soeharto]]
* [[Umar Kayam]] sebagai [[Soekarno|Presiden Soekarno
* Rudy Sukma sebagai [[AH Nasution]]
* [[Cok Simbara]]
== Penghargaan ==
{| class="wikitable" style="font-size: 95%;"
|-
Baris 93 ⟶ 109:
== Pranala luar ==
* [http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/movie.php?uid=3c3751cccce3&title=Djakarta%201966
{{Arifin C. Noer}}
{{Film-indo-stub}}▼
[[Kategori:Film Indonesia tahun
[[Kategori:Film
[[Kategori:
▲{{Film-indo-stub}}
|