Badan Keamanan Rakyat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|name=Badan Keamanan Rakyat
|native_name=
|image=Een schoolbord met tekst in het Indonesisch (koptitels Maui Peringati en TRI, Bestanddeelnr 10554.jpg
|caption=Bekas kantor Badan Keamanan Rakyat di Padang
|founded=22 Agustus 1945
|current_form=
|disbanded=5 Oktober 1945<br>(diubah menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat]])
|headquarters= [[Jakarta]]
|commander=
|commander_title= Ketua
}}
'''Badan Keamanan Rakyat''' (atau biasa disingkat '''BKR''') adalah suatu badan yang dibentuk
Pembentukan BKR merupakan perubahan dari hasil sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 yang sebelumnya merencanakan pembentukan tentara kebangsaan. Perubahan tersebut akhirnya diputuskan pada tanggal 22 Agustus 1945 untuk tidak membentuk tentara kebangsaan. Keputusan ini dilandasi oleh berbagai pertimbangan politik.
Para pemimpin pada waktu itu memilih untuk lebih menempuh cara diplomasi untuk memperoleh pengakuan terhadap kemerdakaan yang baru saja diproklamasikan. Tentara pendudukan [[Jepang]] yang masih bersenjata lengkap dengan mental yang sedang jatuh karena kalah perang, menjadi salah satu pertimbangan juga, untuk menghindari bentrokan
Anggota BKR saat itu adalah para pemuda Indonesia yang sebelumnya telah mendapat pendidikan [[militer]] sebagai tentara [[Heiho]], [[Pembela Tanah Air]] (PETA), [[KNIL]] dan lain sebagainya. BKR tingkat pusat yang bermarkas di Jakarta dipimpin oleh Moefreni Moekmin.{{sfn|Rahardjo|1995|p=158}} Melalui Maklumat Pemerintah tanggal [[5 Oktober]] [[1945]], BKR diubah menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) dan setelah mengalami beberapa kali perubahan nama akhirnya menjadi [[Tentara Nasional Indonesia]].
== Latar belakang ==
Pada tanggal 19 Agustus 1945 dalam
Pada tanggal 20 Agustus 1945 didirikan Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) dan pada tanggal 22 Agustus 1945 dibentuk Badan Keamanaan Rakyat (BKR) yang merupakan bagian dari BPKKP yang semula bernama Badan Pembantu Prajurit dan kemudian menjadi Badan Pembantu Pembelaan (BPP). BPP sudah ada dalam zaman Jepang dan bertugas memelihara kesejahteraan anggota-anggota tentara [[Pembela Tanah Air]] (PETA) dan [[Heiho]].{{sfn|Sejarah TNI jilid I|2000|p=1}}
== Pembentukan ==
[[Presiden Soekarno]] pada tanggal 23 Agustus 1945 mengumumkan dibentuknya BKR. Presiden berpidato dengan mengajak para sukarelawan pemuda, bekas PETA, ''[[Heiho]]'', dan ''[[Kaigun]]'' untuk berkumpul pada tanggal 24 Agustus 1945 di daerahnya masing-masing.
Di [[Jakarta]], para pemuda dan bekas PETA berhasil merumuskan struktur BKR sesuai dengan struktur teritorial
Sementara itu pembentukan BKR di luar Jakarta dipelopori oleh Arudji Kartawinata ([[Jawa Barat]]), Drg Mustopo ([[Jawa Timur]]), dan Soedirman ([[Jawa Tengah]]). Disamping BKR unsur darat, juga dibentuk BKR Laut yang dipelopori oleh bekas murid dan guru dari Sekolah Pelayaran Tinggi dan para pelaut dari Jawatan Pelayaran yang terdiri dari [[Mas Pardi]], Adam, [[Raden Eddy Martadinata|RE Martadinata]] dan R Suryadi.{{sfn|Rahardjo|1995|p=157}} Khusus di [[Jawa Barat]], Hidayat dan
Karena keterbatasan sarana komunikasi saat itu, tidak semua daerah di Indonesia mengetahui pembentukan BKR. Di
Para pemuda yang tidak setuju pembentukan BKR, membentuk badan-badan perjuangan sendiri. Di Bandung terdapat Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (P3I), di Surabaya terdapat Angkatan Muda Indonesia (AMI), di Padang terdapat Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) dan di [[Kalimantan Selatan]] terdapat Barisan Pemuda Republik Indonesia (BPRI).{{sfn|Sejarah TNI jilid I|2000|p=2}}
=== Pembentukan BKR darat ===
Pada tanggal 29 Agustus 1945 [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP) terbentuk dan disahkan oleh pemerintah. Kemudian KNIP mengesahkan berdirinya BKR Pusat yang ada di Jakarta. BKR Jakarta dipimpin oleh Moefreni Moekmin dibantu oleh Priyatna, [[Soeroto Koento]], [[Daan
Di [[Karesidenan]] [[Priangan]] BKR dibentuk pada tanggal 28 Agustus 1945 dan dipimpin oleh [[Arudji Kartawinata]] (bekas Daidan
Pembentukan BKR juga terjadi di daerah lain di Indonesia. Di [[Jawa Tengah]], BKR [[Purwokerto]] dipimpin oleh [[Soedirman]], sementara di [[Surakarta]] BKR dipimpin oleh [[Djatikusumo|GPH Djatikusumo]]. Di [[Surabaya]] pada tanggal 24 Agustus 1945, diadakan rapat untuk membentuk BKR yang dihadiri oleh dr.Moestopo, Jonosewojo, Soengkono, dan [[Bung Tomo]]. Hasil rapat memutuskan untuk memanggil para bekas anggota PETA, ''Heiho'' dan para pemuda lainnya untuk masuk menjadi anggota BKR pada tanggal 10 September 1945.
=== Pembentukan BKR laut ===
Pengumuman pembentukan BKR juga disambut antusias oleh para pemuda yang bertugas di bidang kelautan, bekas ''Kaigun Heiho'', karyawan ''Jawa Unko Kaisha'' dan para siswa dan guru dari Sekolah Pelayaran Tinggi. Mereka mengambil insiatif untuk menjaga ketertiban dan keamanan di setiap [[pelabuhan]].
Dengan dipelopori oleh [[Mas Pardi]], para pemuda tersebut mengadakan pertemuan-pertemuan. Hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut pada tanggal 10 September 1945 terbentuk BKR Laut Pusat yang dipimpin oleh Mas Pardi dan kemudian disahkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat.{{sfn|Sejarah TNI jilid I|2000|p=9}}
Setelah mendapat pengesahan lalu dibentuk pasukan-pasukan BKR Laut yang memulai aksi-aksi mengambil alih gedung ''Jawa Unko Kaisha'' dan gedung-
=== Pembentukan BKR
Pembentukan BKR
== Referensi ==
;Catatan kaki
{{reflist
;Daftar pustaka
{{refbegin
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/58/Badan-Keamanan-Rakyat-BKR Badan Keamanan Rakyat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140102194339/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/58/Badan-Keamanan-Rakyat-BKR |date=2014-01-02 }} pada situs web resmi [[Provinsi]] [[DKI Jakarta]]
{{Sejarah Tentara Nasional Indonesia}}
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah militer Indonesia]]
[[Kategori:Militer Indonesia]]
|