Romawi Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maus-78 (bicara | kontrib)
:She-wolf_suckles_Romulus_and_Remus.jpg
Membalikkan revisi 25285241 oleh PubblicUsername (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(823 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox country
|native_name = ''Roma''
|conventional_long_name = Romawi Kuno
|common_name = Romawi Kuno
|capital = [[Roma]], <small>dan beberapa kota lain menjelang keruntuhannya, teristimewa [[Konstantinopel|Konstantinopolis]] dan [[Ravenna]].</small>
|common_languages= [[bahasa Latin|Latin]]
|era = [[Sejarah kuno]]
|government_type = [[Kerajaan Romawi|Kerajaan]] (753–509 SM)<br />[[Republik Romawi|Republik]] (509–27 SM)<br />[[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran]] (27 SM–476 M)
|year_start = 753 SM
|year_end = 476 M
|event_start = [[Berdirinya Roma|Berdirinya kota Roma]]
|event1= [[Penggulingan monarki Romawi|Penggulingan]] [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinus Si Tinggi Hati]]
|date_event1= 509 SM
|event2= [[Octavianus]] dimasyhurkan sebagai [[Augustus]]
|date_event2= 27 SM
|event_end = [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]]
|image_coat= Spqrstone.jpg
|symbol_type=''[[wikt:senatus|'''S'''enātus]] [[wikt:populus|'''P'''opulus]][[wikt:-que|'''q'''ue]] [[wikt:romanus|'''R'''ōmānus]]''<br><small>[[SPQR|(Majelis tinggi senat Rakyat Romawi)]]</small>
|image_map= Roman Republic Empire map.gif
|image_map_caption=Wilayah peradaban bangsa Romawi:
{{Legend|#a64|[[Republik Romawi]]}}
{{Legend|#a6a|[[Kekaisaran Romawi]]}}
{{Legend|#48a|[[Kekaisaran Romawi Barat]]}}
{{Legend|#bc4|[[Kekaisaran Romawi Timur]]}}
}}
{{Politik Romawi Kuno}}
Di bidang historiografi modern, '''Romawi Kuno''' adalah sebutan bagi [[peradaban]] bangsa Romawi mulai dari berdirinya kota [[Roma]] pada abad ke-8 [[Masehi|Pramasehi]] sampai dengan runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]] pada abad ke-5 [[Anno Domini|Masehi]], yakni rentang waktu yang mencakup zaman [[Kerajaan Romawi]] (753–509 SM), zaman [[Republik Romawi]] (509–27 SM), dan zaman [[Kekaisaran Romawi]] sampai dengan tumbangnya Romawi Barat (27 SM– 476 M).<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/place/ancient-Rome|title=ancient Rome {{!}} Facts, Maps, & History|work=Encyclopedia Britannica|access-date=2017-09-05|language=en}}</ref> Cikal bakal peradaban ini adalah perkampungan [[suku Italik|orang Itali]] yang didirikan di tepi [[Sungai Tiber]] di [[semenanjung Italia|Jazirah Italia]] pada tahun 753 SM. Lambat laun perkampungan ini berkembang menjadi negara kota Roma, dan kemudian hari menguasai daerah-daerah tetangganya melalui perjanjian dan kekuatan militer. Negara kota Roma pada akhirnya menguasai Jazirah Italia, menyerap kebudayaan Yunani di kawasan selatan Italia (daerah [[Yunani Besar]]) maupun kebudayaan [[bangsa Etruria|Etruski]], dan menjadi negara adidaya di kawasan Laut Tengah maupun di sebagian Benua Eropa. Negara kota Roma tumbuh menjadi salah satu [[daftar imperium terbesar|kemaharajaan terbesar]] di [[sejarah kuno|dunia pada Abad Kuno]], dengan populasi seramai kira-kira 50 sampai 90 juta jiwa (sekitar 20% dari keseluruhan populasi dunia pada zamannya),<ref>Ada beragam perkiraan jumlah populasi Kekaisaran Romawi.
'''Romawi Kuno''' adalah sebuah [[peradaban]] yang tumbuh dari [[negara-kota]] [[Roma]] didirikan di [[Semenanjung Italia]] di sekitar [[abad ke-9 SM]]. Selama keberadaanya selama 12 abad, kebudayaan Romawi berubah dari sebuah [[monarki]] ke sebuah [[republik]] [[oligarki]] sampai ke [[kekaisaran]] yang luas. Dia datang untuk mendominasi [[Eropa Barat]] dan wilayah sekitar di sekitar [[Laut Tengah]] melalui [[Invasi|penaklukan]] dan [[asimilasi budaya|asimilasi]]. Namun beberapa faktor menyebabkan kemerosotannya. Sebelah barat kekaisaran, termasuk [[Hispania]], [[Gaul]], dan Italia, akhirnya pecah menjadi kerajaan merdeka pada [[abad ke-5]]; kekaisaran timur, diatur dari [[Konstantinopel]], disebut sebagai [[Kekaisaran Romawi Timur]] setelah tahun 476, tanggal tradisional "kejatuhan Romawi" dan kelanjutannya [[Zaman Pertengahan]].
* Scheidel (2006, hlm. 2) memperkirakan ada 60 juta jiwa.
[[She-wolf suckles Romulus and Remus.jpg|jmpl]]
* Goldsmith (1984, hlm. 263) memperkirakan ada 55 juta jiwa.
Peradaban Romawi seringkali dikelompokan sebagai "klasik antik" bersama dengan [[Yunani kuno]], sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno menyumbangkan banyak kepada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam [[dunia Barat]], dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini.
* Beloch (1886, hlm. 507) memperkirakan ada 54 juta jiwa.
* Maddison (2006, hlmn. 51, 120) memperkirakan ada 48 juta jiwa.
* [http://www.unrv.com/empire/roman-population.php Populasi Kekaisaran Romawi dalam situs web unrv.com] memperkirakan ada 65 juta jiwa (memuat pula angka-angka perkiraan lain antara 55 dan 120 juta jiwa).
* {{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=xvcAhdF-VlgC&pg=PA3|title=Marcus Aurelius: Warrior, Philosopher, Emperor|last=McLynn|first=Frank|date=2011|publisher=Random House|isbn=9781446449332|location=|page=3|language=en|quote=Angka perkiraan populasi Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan Marcus Aurelius yang agaknya paling mendekati kebenaran adalah antara tujuh puluh dan delapan puluh juta jiwa.|via=}}
* McEvedy dan Jones (1978).
* Angka-angka pukul rata dari beragam sumber yang terdaftar dalam [https://www.census.gov/ipc/www/worldhis.html Perkiraan Populasi Dunia Sepanjang Sejarah] yang disusun oleh Biro Sensus Amerika Serikat{{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131013110506/http://www.census.gov/ipc/www/worldhis.html |date=13 October 2013 }}
* [[Michael Kremer|Kremer, Michael]] (1993). "Population Growth and Technological Change: One Million B.C. to 1990" dalam ''The Quarterly Journal of Economics'' 108(3): 681–716.
</ref> dan wilayah seluas 5 juta persegi pada tahun 117 M.<ref>* {{cite journal|journal=Social Science History |title=Size and Duration of Empires: Growth-Decline Curves, 600&nbsp;B.C. to 600&nbsp;A.D. |first=Rein |last=Taagepera |volume=3 |issue=3/4 |pages=115–138 |year=1979 |doi=10.2307/1170959|jstor=1170959|authorlink=Rein Taagepera}}
* {{cite journal|last2=Adams|first2=Jonathan M.|last3=Hall|first3=Thomas D|date=Desember 2006|title=East-West Orientation of Historical Empires|url=http://jwsr.pitt.edu/ojs/index.php/jwsr/article/view/369/381|journal=Journal of World-systems Research|volume=12|issue=2|page=222|issn=1076-156X|last1=Turchin|first1=Peter|accessdate=16 September 2016}}</ref>
 
Dari abad ke abad, negara binaan bangsa Romawi ini sedikit demi sedikit berkembang dari [[Kerajaan Romawi|negara monarki elektif]] menjadi [[republikanisme kuno|negara republik kuno]] yang [[demokrasi langsung|demokratis]], dan selanjutnya menjadi [[kekaisaran|negara kekaisaran]] [[kediktatoran militer|diktator militer]] [[monarki elektif|semielektif]] yang kian lama kian [[Autokrasi|autokratis]]. Melalui [[invasi|perang penaklukan]] serta [[Romanisasi (kebudayaan)|asimilasi]] [[asimilasi budaya|budaya]] dan [[peralihan bahasa|bahasa]], Kekaisaran Romawi mampu menguasai beragam suku bangsa dan wilayah yang sangat luas. Pada masa jayanya, Kekaisaran Romawi berdaulat atas [[Afrika Utara pada Abad Kuno|kawasan pesisir utara Afrika]], [[Mesir]], [[Eropa Selatan|kawasan selatan Eropa]], sebagian besar [[Eropa Barat|kawasan barat Eropa]], [[Balkan|Jazirah Balkan]], [[Krimea|Jazirah Krimea]], dan sebagian besar [[Timur Tengah|kawasan Timur Tengah]], termasuk [[Syam]], berikut sejumlah daerah di [[Mesopotamia]] dan [[Jazirah Arab]]. Romawi Kuno kerap disandingkan dengan [[Yunani Kuno]] dalam kelompok peradaban [[era Klasik|Abad Kuno]]. Budaya serta masyarakat kedua peradaban ini sangat mirip satu sama lain, sehingga disamaratakan dengan sebutan [[Dunia Yunani-Romawi]].
== Lihat pula ==
 
* [[Daftar suku Romawi]]
Peradaban Romawi Kuno punya andil besar dalam perkembangan bahasa, agama, tata kemasyarakatan, teknologi, hukum, politik, ketatanegaraan, tata cara berperang, kesenian, kesusastraan, arsitektur, dan ilmu teknik Zaman Modern. Roma memprofesionalisasi serta mengembangkan kekuatan militernya, dan menciptakan sistem pemerintahan ''[[res publica]]'', yang menginspirasi pembentukan negara-negara [[republik]] pada Zaman Modern<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=bGxiE6jvzOcC|title=A Critical Dictionary of the French Revolution|page=793|editor1-last=Furet|editor1-first=François|editor2-last=Ozouf|editor2-first=Mona|publisher=Harvard University Press|date=1989|isbn=978-0674177284}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Democratization_in_the_South.html?id=RMDnAAAAIAAJ|title=Democratization in the South: The Jagged Wave|page=11|last1=Luckham|first1=Robin|last2=White|first2=Gordon|publisher=Manchester University Press|date=1996|isbn=978-0719049422}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/American_Republicanism.html?id=zN7lgzjettgC|title=American Republicanism: Roman Ideology in the United States Constitution|page=90|last=Sellers|first=Mortimer N.|publisher=NYU Press|date=1994|isbn=978-0814780053}}</ref> semisal Amerika Serikat dan Prancis. Peradaban Romawi Kuno sudah mampu melakukan rekayasa yang mengagumkan di bidang [[teknologi Romawi|teknologi]] dan [[arsitektur Romawi Kuno|arsitektur]], misalnya membangun jaringan [[akuaduk]], jaringan [[jalan raya Romawi|jalan raya]], monumen-monumen, istana-istana, dan fasilitas-fasilitas umum berukuran raksasa.
 
[[Perang Punisia|Perang Punik]] melawan [[Kartago Kuno|Kartago]] adalah serangkaian perang yang mengantarkan Roma menjadi salah satu negara adidaya pada zamannya. Dalam perang beruntun ini, Roma berhasil merebut pulau-pulau yang strategis, yakni Korsika, Sardinia, dan Sisilia, berhasil merebut Hispania (Spanyol dan Portugal sekarang ini), serta berhasil [[Pertempuran Kartago (ca. 149 SM)|meluluhlantakkan kota Kartago]] pada tahun 146 SM. Segala keberhasilan ini membuat Roma menjadi negara terunggul di seantero kawasan sekeliling Laut Tengah. Pada penghujung [[Republik Romawi|zaman republik]] (27 SM), Roma telah berhasil menundukkan negeri-negeri di sekeliling Laut Tengah bahkan lebih jauh lagi. Wilayah kekuasaannya membentang dari Samudra Atlantik sampai ke [[Arabia Petraea|Jazirah Arab]], dan dari muara [[Sungai Rhein]] sampai ke Afrika Utara. [[Kekaisaran Romawi]] bermula seiring tamatnya riwayat Republik Romawi dan berakhirnya masa kediktatoran militer [[Augustus]]. [[Perang Romawi-Persia|Perang selama 721 tahun antara Roma dan Persia]] bermula pada tahun 92 SM dengan meletusnya [[Perang Romawi-Partia]], dan merupakan konflik terlama sepanjang sejarah umat manusia, yang berdampak besar terhadap masa depan kedua negara.
 
Pada masa pemerintahan [[Trajanus|Traianus]], luas wilayah Kekaisaran Romawi mencapai puncaknya, membentang dari [[Cekungan Mediterania|kawasan sekeliling Laut Tengah]] sampai ke pantai [[Laut Utara]] di sebelah utara, dan pantai [[Laut Tengah]] serta pantai [[Laut Kaspia]] di sebelah timur. Adab dan adat warisan zaman republik mulai memudar pada zaman kekaisaran, manakala perang saudara menjadi peristiwa lumrah yang mengawali kemunculan kaisar baru.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/The_Greatness_and_Decline_of_Rome.html?id=_TsTAAAAYAAJ|title=The Greatness and Decline of Rome, Jilid 2|page=215|last=Ferrero|first=Guglielmo|translator1-last=Zimmern|translator1-first=Sir Alfred Eckhard|translator2-last=Chaytor|translator2-first=Henry John|publisher=G.P. Putnam's Sons|date=1909}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Shakespeare_and_Republicanism.html?id=Ssm3UQYmsYIC|title=Shakespeare and Republicanism|page=68|last=Hadfield|first=Andrew Hadfield|publisher=Cambridge University Press|date=2005|isbn=978-0521816076}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/The_Philosophy_of_Law.html?id=symGBDPyd5YC|title=The Philosophy of Law: An Encyclopedia, Jilid 1|page=741|last=Gray|first=Christopher B|publisher=Taylor & Francis|date=1999|isbn=978-0815313441}}</ref> Negara-negara pecahan Kekaisaran Romawi, semisal [[Kekaisaran Tadmur]], sempat menyekat wilayah kekaisaran semasa [[Krisis Abad Ketiga]].
 
Akibat digerogoti kekacauan di dalam negeri dan [[Masa Migrasi|serangan suku-suku bangsa asing yang hijrah ke wilayahnya]], [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|bagian barat Kekaisaran Romawi akhirnya terpecah belah]] menjadi [[kerajaan-kerajaan orang barbar|kerajaan-kerajaan merdeka]] bentukan suku-suku Barbar pada abad ke-5. Para sejarawan menjadikan peristiwa keterpecahbelahan ini sebagai tonggak [[sejarah semesta]] yang memisahkan kurun waktu kuno dari kurun waktu "[[Zaman Kegelapan (historiografi)|kegelapan]]" pra-Abad Pertengahan di Eropa. Bagian timur Kekaisaran Romawi bertahan menyintasi abad ke-5, dan tetap menonjol sebagai salah satu negara adidaya di pentas dunia sepanjang "Abad Kegelapan" dan [[Abad Pertengahan]], sampai akhirnya [[Kejatuhan Konstantinopel|tumbang]] pada tahun 1453. Kendati rakyat Kekaisaran Romawi tidak membeda-bedakan bagian barat dari bagian timur, para sejarawan Zaman Modern lazimnya menggunakan istilah "[[Kekaisaran Romawi Timur]]" sebagai sebutan bagi Kekaisaran Romawi yang tersisa pada Abad Pertengahan, guna membedakannya dari Kekaisaran Romawi yang seutuhnya pada Abad Kuno.<ref>{{Cite news|url=http://www.ancient.eu/Byzantine_Empire/|title=Byzantine Empire|work=Ancient History Encyclopedia|access-date=2017-09-05}}</ref>
 
== Mitos asal usul ==
{{utama|Berdirinya Roma}}
Menurut [[mitos asal usul]]nya, [[Berdirinya Roma|kota Roma didirikan]] pada tanggal 21 April 753 SM, di tepi [[Sungai Tiber]], kawasan tengah Jazirah Italia, oleh si kembar [[Romulus dan Remus]], cucu-cucu [[Numitor]], raja orang Latini [[Alba Longa]], keturunan pahlawan besar [[Troya]], [[Aineias|Aeneas]] ({{lang-el|Αἰνείας, Aineías}}).<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/3 3]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> [[Rhea Silvia]], anak perempuan Raja Numitor, adalah ibu kandung si kembar.<ref>{{cite web|last1=Cavazzi|first1=F.|title=The Founding of Rome|url=http://www.roman-empire.net/founding/found-index.html|website=Illustrated History of the Roman Empire|accessdate=8 Maret 2007}}</ref><ref name=livy8 >{{cite book|last1=Livius|first1=Titus |translator-last1=Luce|translator-first1=T.J.|title=The Rise of Rome, Buku 1–5|url=https://archive.org/details/riseofromebookso00livy|date=1998|publisher=Oxford World's Classics|location=Oxford|isbn=978-0-19-282296-3|pages=[https://archive.org/details/riseofromebookso00livy/page/8 8]–11}}</ref> Konon Rhea Silvia berbadan dua setelah digagahi [[Mars (mitologi)|Mars]], [[dewa perang]] bangsa Romawi, sehingga si kembar Romulus dan Remus pun dianggap sebagai [[setengah dewa|manusia-manusia setengah dewa]].
 
[[Berkas:Capitoline she-wolf Musei Capitolini MC1181.jpg|jmpl|kiri|Menurut legenda, [[berdirinya Roma|kota Roma didirikan]] pada tahun 753 SM oleh [[Romulus dan Remus]], dua bersaudara kembar yang dibesarkan oleh seekor serigala betina]]
Raja Numitor dimakzulkan saudara kandungnya, [[Amulius]]. Karena khawatir suatu ketika nanti Romulus dan Remus akan merebut kembali singgasana, Amulius menyuruh orang menenggelamkan kedua bayi kembar itu.<ref name=livy8 /> Seekor [[serigala betina (mitologi Romawi)|serigala betina]] (atau seorang istri gembala menurut sejumlah riwayat lain) menyelamatkan dan membesarkan mereka. Sesudah beranjak dewasa, si kembar merebut dan menyerahkan kembali singgasana Alba Longa kepada Numitor.<ref name=livy8 /><ref name="Caesarandchrist" >{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=|isbn=978-1567310238|pages=12–14|title-link=The Story of Civilization}}</ref>
 
Si kembar selanjutnya mendirikan kota mereka sendiri. Malangnya Remus tewas dibunuh Romulus dalam pertengkaran mengenai letak [[Kerajaan Romawi|kerajaan]] yang akan mereka dirikan. Menurut beberapa sumber, keduanya mempertengkarkan soal siapa yang akan menjadi raja, atau siapa yang namanya akan dijadikan nama kota.<ref>Roggen, Hesse, Haastrup, Omnibus I, H. Aschehoug & Co 1996</ref> Nama Romuluslah yang akhirnya menjadi nama kota binaan si kembar.<ref name=livy8 /> Untuk memperbanyak jumlah warganya, Roma menawarkan suaka bagi kaum papa, orang-orang buangan, dan orang-orang yang keberadaannya tidak diharapkan. Kebijakan ini menimbulkan masalah, karena jumlah warga laki-laki terus meningkat, sementara warga perempuan menjadi langka. Romulus sampai harus melawat kota demi kota dan suku demi suku di sekitar Roma, dalam rangka mencarikan istri bagi sekian banyak warga Roma yang masih membujang. Akan tetapi Roma sudah telanjur dipenuhi orang-orang yang tidak disukai sehingga usaha Romulus menemui jalan buntu. Menurut legenda, orang Latini akhirnya menggunakan tipu muslihat demi mendapatkan istri. Mereka mengundang [[Sabine|orang Sabini]] menghadiri suatu perayaan meriah, lalu [[Pemerkosaan Wanita Sabine|melarikan anak-anak gadis mereka]], sehingga orang Latini dan orang Sabini akhirnya berbaur.<ref>[http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm Myths and Legends- Rome, the Wolf, and Mars] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070529053414/http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm |date=2007-05-29 }}. Diakses 8 Maret 2007.</ref>
 
Menurut legenda lain yang dicatat oleh sejarawan Yunani, [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios asal Halikarnasos]], konon sesudah kota Troya diluluhlantakkan orang-orang Yunani dalam [[Perang Troya]], Aeneas memimpin serombongan pengungsi Troya berlayar mencari tempat untuk mendirikan kota Troya yang baru. Setelah mengarungi laut yang bergelora, mereka akhirnya mendarat di tepi [[Sungai Tiber]]. Tak seberapa lama menjejaki daratan, para penumpang lelaki sudah ingin kembali berlayar, bertolak belakang dengan keinginan para penumpang perempuan. Roma, salah seorang penumpang perempuan, mengajak perempuan-perempuan lain bersama-sama membakar kapal guna membatalkan pelayaran. Para penumpang lelaki mula-mula memarahi Roma, tetapi akhirnya sadar bahwa tempat persinggahan mereka sesungguhnya layak dijadikan tempat bermukim yang baru. Permukiman yang mereka dirikan di tepi Sungai Tiber diberi nama Roma, sama seperti nama biang kerok pembakaran kapal mereka.<ref>Mellor, Ronald and McGee Marni, ''The Ancient Roman World'' hlm. 15 (Dikutip 15 Maret 2009)</ref>
 
Pujangga Romawi, [[Publius Vergilius Maro|Vergilius]], meriwayatkan kembali legenda ini dalam syair wiracarita gubahannya, ''[[Aeneis]]''. Dikisahkan bahwa [[Aeneas]], si pangeran Troya, telah ditakdirkan dewata menjadi pendiri Troya baru. Para penumpang perempuan juga dikisahkan menolak untuk kembali berlayar, tetapi tidak berlanjut dengan pembangunan permukiman di tepi Sungai Tiber. Sesudah berlabuh di Italia, Aeneas, yang hendak memperistri [[Lavinia]], harus berperang melawan [[Turnus]], yang sudah lebih dahulu mengincar Lavinia. Menurut syair wiracarita ini, [[raja-raja Alba Longa]] termasuk nasab Aeneas, dan dengan demikian Romulus, pendiri kota Roma, terhitung sebagai keturunannya.
 
<timeline>
ImageSize = width:800 height:85
PlotArea = width:720 height:55 left:65 bottom:20
AlignBars = justify
Colors =
id:time value:rgb(0.7,0.7,1) #
id:period value:rgb(1,0.7,0.5) #
id:age value:rgb(0.95,0.85,0.5) #
id:era value:rgb(1,0.85,0.5) #
id:eon value:rgb(1,0.85,0.7) #
id:filler value:gray(0.8) # background bar
id:black value:black
 
Period = from:-753 till:1455
TimeAxis = orientation:horizontal
ScaleMajor = unit:year increment:100 start:-753
ScaleMinor = unit:year increment:10 start:-753
 
PlotData =
align:center textcolor:black fontsize:8 mark:(line,black) width:11 shift:(0,-5)
bar:Negara color:era
from:-753 till:-508 text:[[Kerajaan Romawi|Kerajaan]]
from:-508 till:-27 text:[[Republik Romawi|Republik]]
from:-27 till:1453 text:[[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran]]
bar:bangsa color:era
from:285 till:1453 text:[[Kekaisaran Romawi Timur|Timur]]
bar:Romawi color:era
from:285 till:476 text:[[Kekaisaran Romawi Barat|Barat]]
bar:&emsp; color:era
from:-753 till:476 text:[[Romawi Kuno]]
</timeline>
 
== Zaman kerajaan ==
{{Utama|Kerajaan Romawi}}
[[Berkas:Danseurs et musiciens, tombe des léopards.jpg|jmpl|ka|Penari dan musisi, [[Seni rupa Etruski|lukisan]] [[Etruskan|Etruski]] pada dinding [[Makam Macan Tutul]] di Tarquinia, Italia]]
 
Kota Roma tumbuh dari permukiman-permukiman di sekitar dangkalan [[Sungai Tiber]], salah satu titik persimpangan lalu lintas dan perniagaan.<ref name="Caesarandchrist" /> Berdasarkan bukti-bukti [[arkeologi]], desa Roma mungkin didirikan pada abad ke-8 SM, kendati mungkin pula sudah didirikan seawal-awalnya pada abad ke-10 SM, oleh [[Latini|orang Latini]], di puncak [[Bukit Palatium]].<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|page=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/19 19]}}</ref><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/129 129]|edition=3}}</ref>
 
[[Etruskan|Orang Etruski]], yang sudah lebih dahulu mendiami daerah [[Etruria]] di sebelah utara, agaknya telah menancapkan cengkeraman politik mereka di kawasan itu pada penghujung abad ke-7 SM, dan menjadi semacam golongan elit kaum ningrat beserta kepala monarki. Kekuasaan orang Etruski agaknya meredup pada penghujung abad ke-6 SM. Pada waktu inilah orang Latini dan orang Sabini menegakkan kembali kedaulatan mereka dengan mendirikan sebuah negara republik dengan lebih banyak batasan bagi pemimpin dalam menjalankan kekuasaan.<ref>''Ancient Rome and the Roman Empire'' oleh Michael Kerrigan. [[Dorling Kindersley]], London: 2001. {{ISBN|0-7894-8153-7}}. hlm. 12.</ref>
 
Menurut keyakinan turun-temurun bangsa Romawi dan berdasarkan bukti-bukti arkeologi, lingkungan di ujung tenggara [[Forum Romawi|''Forum Romanum'']] adalah pusat pemerintahan dan keagamaan bangsa Romawi yang mula-mula. [[Numa Pompilius]], [[Raja Roma]] yang kedua, pengganti [[Romulus dan Remus|Romulus]], mengawali kegiatan pembangunan kota dengan mendirikan ''[[regia]]'' (keraton), dan asrama [[perawan Vesta]] di tempat itu.
 
== Zaman republik ==
{{Utama|Republik Romawi}}
[[Berkas:Capitoline Brutus Musei Capitolini MC1183.jpg|jmpl|lurus|[[Brutus Capitolinus|Patung dada]] [[Lucius Iunius Brutus]] di [[Museum Capitolini]], [[patung perunggu]] [[seni pahat Romawi|Romawi]], abad ke-4 sampai penghujung abad ke-3 SM]]
Menurut keyakinan turun-temurun dan keterangan pujangga-pujangga terkemudian semisal [[Titus Livius|Livius]], negara [[Republik Romawi]] lahir sekitar tahun 509 SM,<ref>Langley, Andrew dan Souza, de Philip, "The Roman Times", Candle Wick Press, Massachusetts</ref> manakala Raja Roma ke-7, [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinus Si Tinggi Hati]], [[Penggulingan monarki Romawi|digulingkan]] oleh [[Lucius Iunius Brutus]], dan sistem monarki diganti dengan sistem pemerintahan baru yang diselenggarakan oleh para ''[[magistratus]]'', pejabat negara yang dipilih tiap-tiap tahun untuk mengepalai berbagai bidang ketatanegaraan.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|pages=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/43 43]–44}}</ref> [[Tata negara Republik Romawi|Undang-undang dasar negara Republik Romawi]] mengatur tentang [[pemisahan kekuasaan|pengawasan dan perimbangan kekuasaan]]. Para ''magistratus'' yang paling utama adalah dua orang ''[[Konsul Romawi|consul]]'', yang bersama-sama menjalankan kewenangan eksekutif semisal ''[[imperium]]'', yakni kewenangan memerintah bala tentara.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|pages=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/41 41]–42|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Para ''consul'' harus bekerja sama dengan ''[[senat Romawi|senatus]]''. Mula-mula ''senatus'' adalah dewan penasihat yang beranggotakan orang-orang dari kalangan ningrat, yakni kaum ''[[Patrician|patricius]]'', tetapi kewenangan maupun jumlah anggotanya lama-kelamaan semakin besar.<ref>{{cite web |url=http://www.wsu.edu/~dee/ROME/REPUBLIC.HTM |title=Rome: The Roman Republic |archive-url=https://web.archive.org/web/20110514025151/http://www.wsu.edu/~dee/ROME/REPUBLIC.HTM |archive-date=14 Mei 2011 |first=Richard |last=Hooker |publisher=Washington State University |date=6 Juni 1999 |access-date=24 Maret 2007}}</ref>
 
Para ''magistratus'' lain adalah ''[[tribunus]]'', ''[[kuestor|quaestor]]'', ''[[aedilis]]'', ''[[pretor|praetor]]'', dan ''[[sensor (Romawi Kuno)|censor]]''.<ref name="Lacus">[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/SMIGRA*/Magistratus.html Magistratus] oleh George Long, M.A. pada hlmn. 723–724 ''A Dictionary of Greek and Roman Antiquities'' karya William Smith, D.C.L., LL.D. Diterbitkan oleh John Murray, London, 1875. Situs web, 8 Desember 2006. Diakses 24 Maret 2007.</ref> Mula-mula hanya kaum ''patricius'' yang dibenarkan menjadi ''magistratus'', tetapi di kemudian hari kaum ''[[plebs]]'' (rakyat jelata) juga diberi kesempatan yang sama.<ref>{{cite book|last1=Livius|first1=Titus |translator-last1=Luce|translator-first1=T.J.|title=The Rise of Rome, Buku 1–5|url=https://archive.org/details/riseofromebookso00livy|date=1998|publisher=Oxford World's Classics|location=Oxford|isbn=978-0-19-282296-3|chapter=Buku II}}</ref> Sidang-sidang pemungutan suara di negara Republik Romawi adalah ''[[comitia centuriata]]'' (sidang seratus warga), yang melakukan pemungutan suara untuk mengambil keputusan terkait pemakluman perang, kesepakatan damai, dan pemilihan orang-orang yang akan menduduki jabatan-jabatan terpenting, serta ''[[comitia tributa]]'' (sidang warga suku), yang melakukan pemungutan suara untuk memilih orang-orang yang akan menduduki jabatan-jabatan yang tidak begitu penting.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/39 39]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
[[Berkas:Italy 400bC id.svg|upright=1.35|jmpl|[[Semenanjung Italia]] (berdasarkan perbatasan) pada tahun 400 SM]]
Pada abad ke-4 SM, Roma diserang [[orang Galia]], yang kala itu telah memperluas wilayah kekuasaannya ke Jazirah Italia melintasi [[Lembah Po]] dan menerobos masuk ke Etruria. Pada tanggal 16 Juli 390 SM, bala tentara Galia di bawah pimpinan [[Brennus (abad ke-4 SM)|Brennus]], salah seorang kepala suku mereka, [[Pertempuran Allia|menggempur orang Romawi]] di tepi Sungai Allia, hanya sepuluh mil ke utara dari kota Roma. Orang Romawi dapat dikalahkan, dan orang Galia pun langsung bergerak menuju Roma. Sebagian besar warga Roma telah mengungsi, tetapi ada sejumlah warga yang masih bertahan di Bukit Capitolium, dan bertekad melawan musuh sampai titik darah penghabisan. Orang Galia menjarah dan membumihanguskan kota Roma, lalu mengepung Bukit Capitolium. Aksi pengepungan berlangsung selama tujuh bulan sampai orang Galia bersedia berdamai dengan imbalan {{convert|1000|lb}} emas.<ref>secara harfiah, "libra" Romawi, cikal bakal dari satuan berat pon.</ref> Menurut legenda yang baru muncul di kemudian hari, konon petugas Romawi yang mengawasi kegiatan penimbangan emas mendapati orang Galia menggunakan dacin yang sudah diakali. Orang Romawi pun naik pitam, segera menghunus senjata, dan berhasil mengalahkan orang Galia. Semangat juang orang Romawi dipuji panglima mereka, [[Marcus Furius Camillus]], dengan kalimat "Roma membeli kemerdekaannya dengan besi, bukan dengan emas."<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Camillus*.html] Plutarch, ''Parallel Lives'', ''Life of Camillus'', XXIX, 2.</ref>
 
Suku-suku bangsa lain di Jazirah Italia, termasuk [[Etruskan|orang Etruski]], [[Ekspansi bangsa Romawi di Italia|satu demi satu ditundukkan oleh orang Romawi]].<ref name="haywood">{{cite book|last1=Haywood|first1=Richard|title=The Ancient World|url=https://archive.org/details/ancientworld0000unse|date=1971|publisher=David McKay Company, Inc.|location=United States|pages=[https://archive.org/details/ancientworld0000unse/page/350 350]–358}}</ref> Ancaman terakhir terhadap [[hegemoni]] Romawi di Jazirah Italia muncul tatkala [[Taranto|Tarentum]], salah satu koloni [[Yunani Kuno|orang Yunani]] yang cukup besar, mendatangkan [[Pyrrhos dari Epiros|Piros asal Epiros]] ({{lang-la|Pyrrhus Epirotes}}; {{lang-el|Πύρρος της Ηπείρου, Piros tis Ipeirou}}) pada tahun 281 SM untuk melawan orang Romawi, tetapi berakhir dengan kegagalan.<ref name=haywood /><ref>[http://www.livius.org/ps-pz/pyrrhus/pyrrhus02.html Pyrrhus of Epirus (2)] dan [http://www.livius.org/ps-pz/pyrrhus/pyrrhus03.html Pyrrhus of Epirus (3)] oleh Jona Lendering. Livius.org. Diakses 21 Maret 2007.</ref> Orang Romawi mengekalkan keberhasilan aksi-aksi penaklukan mereka dengan mendirikan [[Koloni pada zaman kuno|koloni-koloni Romawi]] di tempat-tempat strategis, sehingga terbentuk suatu rentang kendali yang kukuh mencengkeram daerah-daerah taklukan mereka di Jazirah Italia.<ref name=haywood/>
 
=== Perang Punik ===
{{Utama|Perang Punik}}
{{lihat pula|Penaklukan Jazirah Iberia oleh bangsa Romawi}}
[[File:Domain changes during the Punic Wars.gif|300px|jmpl|upright=2|Pergeseran wilayah kekuasaan Romawi dan Kartago selama Perang Punik
{{legend|#ffcb90|Wilayah Kartago}}
{{legend|#b4d5b1|Wilayah Romawi}}]]
[[Berkas:RUSSELL(1854) p182 Siege of Numantia.jpg|jmpl|300px|Salah satu aksi pengepungan bangsa Romawi yang paling masyhur adalah aksi pengepungan [[Numantia]], kubu pertahanan [[suku Keltiberia|orang Keltiberia]] di tengah kawasan utara wilayah Spanyol sekarang ini, oleh [[Scipio Aemilianus]] pada tahun 133 SM<ref>{{cite book |last1=Bennett |first1=Matthew |last2=Dawson |first2=Doyne |last3=Field |first3=Ron |last4=Hawthornwaite |first4=Philip |last5=Loades |first5=Mike |title=The History of Warfare: The Ultimate Visual Guide to the History of Warfare from the Ancient World to the American Civil War |url=https://archive.org/details/historyofwarfare0000timn |date=2016 |page=[https://archive.org/details/historyofwarfare0000timn/page/61 61]}}</ref>]]
[[Berkas:Escipión africano.JPG|jmpl|upright=0.9|[[seni potret Romawi|Patung dada]] [[Scipio Africanus|Scipio Africanus Tua]] di [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]] (Nomor Inventaris 5634), <br>diperkirakan berasal dari pertengahan abad pertama SM<ref>AncientRome.ru. "[http://ancientrome.ru/art/artworken/index.htm?id=52 Basis data seni rupa Zaman Kuno]." Diakses 25 Agustus 2016.</ref> <br>Ditemukan dalam penggalian di [[Villa dei Papiri|Vila Papirus]], situs arkeologi [[Herculaneum]], oleh [[Karl Jakob Weber]], 1750–65<ref>AncientRome.ru. "[http://ancientrome.ru/art/artworken/img.htm?id=4625#sel=3:1,4:5 Publius Cornelius Scipio Africanus]." Diakses 25 Agustus 2016.</ref>]]
Pada abad ke-3 SM, Roma mendapat lawan baru yang tangguh, yakni [[Kartago Kuno|Kartago]], [[negara kota]] [[bangsa Fenisia]] yang kaya lagi makmur dan berhasrat menguasai seluruh kawasan sekitar Laut Tengah. Roma dan Kartago pernah bersekutu pada zaman Piros dari Epiros, musuh bersama mereka, tetapi hegemoni Roma di daratan Italia dan [[talasokrasi|kejayaan bahari]] Kartago melambungkan masing-masing kota menjadi dua kekuatan utama di sebelah barat kawasan Laut Tengah, dan benturan kepentingan kedua kota atas kawasan Laut Tengah tak ayal berujung sengketa.
 
[[Perang Punisia Pertama|Perang Punik I]] meletus pada tahun 264 SM, manakala kota [[Messina|Messana]] meminta bantuan Kartago untuk menuntaskan pertikaian dengan [[Hiero II dari Sirakusa|Hieron asal Sirakusa]] ({{lang-la|Hiero Syracusanus}}; {{lang-el|Ἱέρων των Συρακουσών, Hieron ton Sirakouson}}). Setelah orang Kartago turun tangan, Messana meminta Roma mengusir mereka. Roma melibatkan diri dalam perang ini karena [[Sirakusa, Sisilia|Sirakusa]] dan Messana terlampau dekat dengan kota-kota Yunani di kawasan selatan Italia yang baru saja takluk, dan Kartago kini mampu menyerang masuk ke dalam wilayah kekuasaan Romawi. Selain itu, Roma juga juga berharap dapat memasukkan [[Sisilia]] ke dalam wilayah kekuasaannya.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/11*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', XI, XLIII.</ref>
 
Orang Romawi memang sudah biasa bertempur di darat, tetapi kali ini mereka juga harus mampu bertempur di laut jika ingin mengalahkan seteru barunya. Kartago adalah sebuah negara bahari, sementara negara [[Republik Romawi]] tidak memiliki cukup kapal maupun pengalaman tempur di laut, sehingga mustahil dapat memenangkan perang tanpa lebih dahulu bersusah payah dalam waktu yang lama. Kendati demikian, Roma berhasil mengalahkan dan memaksa Kartago untuk berdamai sesudah 20 tahun lebih saling memerangi. Salah satu penyebab meletusnya [[Perang Punisia Kedua|Perang Punik II]]<ref>New historical atlas and general history By Robert Henlopen Labberton. hlm. 35.</ref> adalah syarat membayar pampasan perang yang terpaksa disetujui Kartago demi tercapainya kesepakatan damai seusai Perang Punik I.<ref>{{cite book|author=Hugh Chisholm|title=The Encyclopædia Britannica: A Dictionary of Arts, Sciences, Literature and General Information|url=https://books.google.com/books?id=imzQwjVwxXYC&pg=PA652|accessdate=31 May 2012|year=1911|publisher=Encyclopædia Britannica Company|pages=652–}}</ref>
 
Perang Punik II termasyhur karena kehebatan panglima-panglima perangnya, yakni [[Hannibal|Hannibal Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤇𐤍𐤁𐤏𐤋 𐤁𐤓𐤒, ''Hanibaʿal Baraq'') dan [[Hasdrubal|Hasdrubal Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤏𐤆𐤓‬‬𐤁‬𐤏𐤋 𐤁𐤓𐤒, ''ʿAzrubaʿal Baraq'') di kubu Kartago, serta [[Marcus Claudius Marcellus]], [[Quintus Fabius Maximus Verrucosus]], dan [[Scipio Africanus|Publius Cornelius Scipio]] di kubu Roma. Semasa berlangsungnya Perang Punik II, Roma juga terlibat dalam [[Perang Makedonia Pertama|Perang Makedonia I]]. Perang Punik II bermula dengan invasi nekat atas Hispania oleh Hannibal Barca, Senapati Kartago yang pernah memimpin aksi-aksi militer Kartago di Sisilia pada Perang Punik I. Hannibal, putra [[Hamilcar Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤇𐤌𐤋𐤒𐤓𐤕 𐤁𐤓𐤒, ''Hamilqart Baraq''), bergerak cepat melintasi [[Hispania]] menuju [[Alpen|Pegunungan Alpen]] Italia, sehingga menggentarkan sekutu-sekutu Roma di Italia. Cara terbaik menggagalkan usaha Hannibal untuk membuat orang-orang Italia mengkhianati Roma adalah memperlambat laju pergerakan bala tentara Kartago dengan serangan-serangan [[gerilya]] guna memangkas kekuatan tempur mereka sedikit demi sedikit. Muslihat ini diusulkan oleh Quintus Fabius Maximus sehingga akhirnya terkenal dengan sebutan [[Muslihat Fabius]], dan Quintus Fabius Maximus sendiri kelak dijuluki '' Cunctator'' (Si Penghambat). Akibat muslihat ini, Hannibal tidak dapat menggerakkan cukup banyak kota di Italia untuk melawan Roma maupun untuk menambah kekuatan tempurnya yang sudah menyusut akibat aksi-aksi gerilya Romawi, sehingga jumlah prajurit dan alat tempurnya tidak cukup memadai untuk dikerahkan mengepung Roma.
 
Kendati demikian, Hanibal tetap saja merajalela di Italia sampai 16 tahun lamanya. Setelah Hannibal diperkirakan sudah kehabisan perbekalan, orang Romawi pun mengeluarkan jagoan mereka, Publius Cornelius Scipio. Senapati Romawi ini berhasil mengalahkan adik Hannibal, Hasdrubal Barca, di daerah yang kini menjadi wilayah negara Spanyol, dengan maksud merongrong daerah sekitaran ibu kota musuh yang tidak dijaga sehingga Hannibal terpaksa harus pulang untuk mempertahankan kota Kartago. Perang Punik II berakhir dengan kemenangan mutlak Romawi dalam [[Pertempuran Zama]] pada bulan Oktober 202 SM di Afrika, yang membuat Publius Cornelius Scipio mendapatkan [[agnomen]] ''Africanus''. Sekalipun banyak berkorban, Roma juga mendapatkan banyak keuntungan, yakni kedaulatan atas Hispania berkat aksi penaklukan Publius Cornelius Scipio, dan kedaulatan atas Sirakusa, daerah kekuasaan terakhir bangsa Yunani di Pulau Sisilia, berkat aksi penaklukan Marcus Claudius Marcellus.
 
Setengah abad lebih sesudah peristiwa-peristiwa ini, Kartago sudah benar-benar terpuruk, dan Roma sudah tidak lagi memusingkan seteru Afrikanya itu. Perhatian Republik Romawi kala itu sepenuhnya diarahkan pada kerajaan-kerajaan [[periode Hellenistik|Helenistik]] di Yunani dan [[Perang Keltiberia|pemberontakan-pemberontakan di Hispania]]. Kendati demikian, sesudah melunasi pampasan perang, Kartago merasa tidak perlu lagi tunduk dan patuh pada Roma, berlawanan dengan pandangan [[senat Romawi|''senatus'']]. Ketika diinvasi [[Numidia]] pada tahun 151 SM, Kartago meminta Roma turun tangan. Duta-duta pun diutus ke Kartago, antara lain [[Marcus Porcius Cato]]. Setelah menginsyafi bahwa Kartago masih berpeluang bangkit dari keterpurukan dan kembali berjaya, Marcus Porcius Cato senantiasa mengakhiri setiap pidatonya, apa pun isinya, dengan kalimat "''[[Ceterum censeo Carthaginem esse delendam]]''" (akhir kata, menurut hemat saya, Kartago harus dibinasakan).
 
[[Perang Punisia Ketiga|Perang Punik III]] meletus pada tahun 149 SM, ketika Roma memaklumkan perang melawan Kartago, yang telah lancang memerangi Numidia tanpa persetujuan Roma. Dengan mengerahkan seluruh warganya, Kartago mampu menangkis serangan pertama Roma. Kendati demikian, Kartago tidak cukup tangguh untuk membendung serangan [[Scipio Aemilianus]], yang meluluhlantakkan seantero kota beserta tembok-temboknya, memperbudak dan menjual habis seluruh warganya, serta menegakkan kedaulatan Romawi di bekas wilayah Kartago, yang menjadi cikal bakal dari [[Afrika (provinsi Romawi)|Provinsi Afrika]] jajahan Romawi. Dengan demikian, zaman Perang Punik pun berakhir. Semua perang ini membuat Roma mendapatkan daerah-daerah jajahan seberang laut yang pertama (Sisilia, Hispania, dan Afrika), melambungkan Roma menjadi salah satu negara kekaisaran utama, dan menjadi awal dari berakhirnya demokrasi.
<ref name=haywood2 >{{cite book|last1=Haywood|first1=Richard|title=The Ancient World|url=https://archive.org/details/ancientworld0000unse|date=1971|publisher=David McKay Company, Inc.|location=United States|pages=[https://archive.org/details/ancientworld0000unse/page/376 376]–393}}</ref><ref>[http://www.wsu.edu/~dee/ROME/PUNICWAR.HTM Rome: The Punic Wars] by Richard Hooker. Washington State University. 6 Juni 1999. Diakses 22 Maret 2007.</ref>
 
== Berakhirnya zaman republik ==
Seusai mengalahkan [[Makedonia]] dan [[Kekaisaran Seleukia|Kekaisaran Wangsa Seleukos]] pada abad ke-2 SM, orang Romawi menjadi bangsa yang paling unggul di [[Laut Tengah]].<ref>{{Cite book|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/e/roman/texts/secondary/burlat/home.html|title=History of the Later Roman Empire|last=Bury|first=John Bagnell|publisher=MacMillan and Co.|year=1889|isbn=|location=London, New York|pages=|author-link=J. B. Bury}}</ref><ref>[http://www.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM Rome: The Conquest of the Hellenistic Empires] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110501115720/http://www.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |date=1 May 2011 }} oleh Richard Hooker. Washington State University. 6 Juni 1999. Diakses 22 Maret 2007.</ref> Penaklukan kerajaan-kerajaan Helenistik ini kian mendekatkan budaya Romawi dengan budaya Yunani, sehingga membuat para petinggi Romawi meninggalkan peri kehidupan khas orang desa, lalu mulai bergaya hidup mewah dan berperilaku layaknya warga kota besar. Dari sudut pandang militer, Roma kala itu adalah sebuah kekaisaran yang padu, dan tidak punya musuh besar.
 
[[Berkas:Marius Carthage.jpg|jmpl|lurus|[[Gaius Marius]], salah seorang senapati sekaligus politikus Romawi yang secara dramatis menata ulang [[Sejarah militer Romai Kuno|militer Romawi]]]]
Dominasi asing menimbulkan pertikaian di dalam negeri. Para senator menggelembungkan pundi-pundi pribadi dengan mengisap kekayaan [[Provinsi Romawi|provinsi-provinsi jajahan]]. Para prajurit, yang kebanyakan adalah petani-petani kecil, harus menjalani masa bakti yang lebih lama di luar negeri sehingga ladang-ladang mereka terbengkalai. Meningkatnya ketergantungan terhadap tenaga [[Perbudakan pada Abad Kuno|budak belian]] dan pertambahan jumlah ''[[latifundium]]'' mempersempit peluang kerja bagi tenaga kerja upahan.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|pages=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/136 136]–137|edition=3}}</ref><ref>[http://web.ics.purdue.edu/~rauhn/fall_of_republic.htm Fall of the Roman Republic, 133–27 BC]. [[Universitas Purdue]]. Diakses 24 Maret 2007.</ref>
 
Pendapatan negara dari jarah, [[merkantilisme]] di provinsi-provinsi baru, dan [[ijon|sistem ijon]] menciptakan peluang-peluang ekonomi baru bagi para hartawan, sehingga muncullah suatu golongan baru dalam masyarakat, yakni kalangan [[saudagar]] yang disebut ''[[Eques]]'' (kesatria).<ref name="Liviuseques">[http://www.livius.org/ei-er/eques/eques.html Eques (Knight)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140807190312/http://www.livius.org/ei-er/eques/eques.html |date=2014-08-07 }} oleh Jona Lendering. Livius.org. Diakses 24 Maret 2007.</ref> ''[[Lex Claudia]]'' (Undang-Undang Claudius) melarang anggota-anggota ''senatus'' untuk berkiprah di bidang perniagaan, sehingga kendati kaum ''Eques'' secara teori boleh menjadi anggota ''senatus'', kiprah mereka di bidang politik sangat dibatasi.<ref name="Liviuseques" /><ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/38 38]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> ''Senatus'' tak henti-hentinya berbantah-bantahan, berulang kali menghalangi usaha-usaha [[reformasi agraria]] yang penting, dan menolak memberi peluang yang lebih besar bagi kaum ''Eques'' untuk urun rembuk dalam urusan pemerintahan.
 
Gerombolan-gerombolan warga kota pengangguran, yang dikendalikan oleh senator-senator yang saling bersaing, mengintimidasi para pemilih dengan kekerasan. Keadaan semacam ini mencapai puncaknya pada akhir abad ke-2 SM, manakala [[Gracchus bersaudara]], dua orang [[tribun]] adik-beradik, memperjuangkan pengesahan dan penerapan undang-undang reformasi pertahanan, yang mengatur tentang pembagi-bagian kembali tanah-tanah milik kaum ''Patricius'' kepada kaum ''Plebs''. Gracchus bersaudara tewas dibunuh orang, dan ''senatus'' meloloskan rancangan undang-undang baru yang mementahkan kembali semua jerih payah Gracchus bersaudara.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Twenty_six_Centuries_of_Agrarian_Reform.html?id=kmZHKOHgvFQC|title=Twenty-six Centuries of Agrarian Reform: A Comparative Analysis|page=34|last=Tuma|first=Elias H.|publisher=University of California Press|date=1965}}</ref> Peristiwa ini menimbulkan keretakan hubungan yang terus melebar di antara kaum ''Plebs'' (kubu ''[[populares]]'') dan kaum ''Eques'' (kubu ''[[optimates]]'').
 
=== Gaius Marius dan Lucius Cornelius Sulla ===
[[Gaius Marius]], seorang ''[[homo novus]]'', yang belum lama terjun ke bidang politik berkat sokongan [[Caecilius Metellus|keluarga Metellus]], tampil menjadi salah seorang tokoh pemimpin Republik Romawi, ketika terpilih menjadi ''consul'' untuk pertama kalinya pada tahun 107 SM, setelah mengemukakan bahwa mantan induk semangnya, [[Quintus Caecilius Metellus Numidicus]], tidak mampu mengalahkan dan meringkus [[Jugurtha|Iugurtha]], Raja Numidia. Sesudah terpilih, Gaius Marius pun mulai melaksanakan usaha-usaha reformasi di bidang militer. Ketika membentuk pasukan dalam rangka memerangi Iugurtha, ia merekrut para warga termiskin (suatu inovasi), dan banyak pula warga tak berlahan yang diterima menjadi prajurit. Kebijakan semacam ini memupuk kesetiaan bala tentara pada senapati. Seumur hidupnya, Gaius Marius terpilih menjadi ''consul'' sebanyak tujuh kali. Belum pernah ada orang sebelum Gaius Marius yang terpilih kembali menjadi ''consul'' sampai tujuh kali.
 
Ketika itulah Gaius Marius mulai bertikai dengan [[Lucius Cornelius Sulla]]. Gaius Marius, yang hendak menangkap Iugurtha, meminta [[Bocchus I|Bocchus]], menantu Iugurtha sendiri, untuk menyerahkan Iugurtha kepadanya. Ketika niat Gaius Marius tidak tercapai, Lucius Cornelius Sulla, yang kala itu adalah salah seorang [[Legatus|perwira bawahan]] Gaius Marius, nekat menerjang bahaya demi dapat bertatap muka secara langsung Bocchus dan berhasil membujuknya untuk untuk menyerahkan Iugurtha. Keberhasilan Lucius Cornelius Sulla sangat menggusarkan Gaius Marius karena sekian banyak seterunya terus-menerus memanas-manasi Lucius Cornelius Sulla untuk menentangnya. Kendati demikian, Gaius Marius tetap saja terpilih menjadi ''consul'' sampai lima kali berturut-turut dari tahun 104 sampai dengan tahun 100 SM, karena Roma masih membutuhkan kehadiran seorang pemimpin militer untuk menundukkan [[Cimbri|orang Kimbri]] dan [[Teuton|orang Teuton]], yang mengancam ketenteraman Roma.
 
[[Berkas:Sulla Glyptothek Munich 309.jpg|jmpl|lurus|[[Lucius Cornelius Sulla]]]]
Sesudah Gaius Marius pensiun, Roma untuk beberapa waktu lamanya dapat menikmati masa damai. Pada kurun waktu inilah para ''socius'' (sekutu) di Italia meminta pengakuan dan hak suara selaku rakyat Republik Romawi. Tokoh pembaharu, [[Marcus Livius Drusus (tribun)|Marcus Livius Drusus]], mendukung pengabulan permintaan mereka melalui undang-undang tetapi ia tewas dibunuh orang, dan para ''socius'' bangkit memberontak melawan Roma dalam [[Perang Sosial (91–88 SM)|Perang Sekutu]]. Ketika kedua ''consul'' gugur, Gaius Marius diangkat menjadi panglima perang bersama-sama dengan [[Lucius Iulius Caesar (konsul tahun 90 SM)|Lucius Iulius Caesar]] dan Lucius Cornelius Sulla.<ref name="WHdP-EBp760"/>
 
Seusai Perang Sekutu, Gaius Marius dan Lucius Cornelius Sulla menjadi tokoh-tokoh militer terkemuka di Roma, dan para pendukung mereka saling berseteru memperebutkan kekuasaan. Pada tahun 88 SM, Lucius Cornelius Sulla terpilih menjadi ''consul'' untuk pertama kalinya, dan tugas perdananya adalah mengalahkan [[Mitridates VI]] dari [[Pontus (daerah)|Pontus]], yang berniat menguasai bagian timur dari wilayah kekuasaan bangsa Romawi. Kendati demikian, para pendukung Gaius Marius berhasil memperjuangkan pengangkatannya menjadi senapati di luar kemauan Lucius Cornelius Sulla maupun [[senat Romawi|''senatus'']], sehingga mengobarkan amarah Lucius Cornelius Sulla. Demi mengukuhkan kekuasaannya sendiri, Lucius Cornelius Sulla mengambil suatu langkah yang mengejutkan sekaligus melanggar hukum, yakni [[Perang saudara pertama Sulla|memimpin perbarisan legiun-legiunnya menuju Roma]], membunuh semua orang yang menunjukkan keberpihakan pada Gaius Marius, menancapkan kepala korban-korbannya pada galah, lalu dipajang di [[Forum Romawi|''Forum Romanum'']]. Pada tahun berikutnya, yakni tahun 87 SM, Gaius Marius, yang tadinya lari menghindari aksi militer Lucius Cornelius Sulla, pulang ke Roma selagi Lucius Cornelius Sulla sibuk berperang di Yunani. Ia merebut kekuasaan bersama-sama dengan ''consul'' [[Lucius Cornelius Cinna]], membunuh ''consul'' yang satunya lagi, yakni [[Gnaeus Octavius (konsul 87 SM)|Gnaeus Octavius]], dan menjadi ''consul'' untuk ketujuh kalinya. Dengan maksud membangkitkan amarah Lucius Cornelius Sulla, Gaius Marius dan Lucius Cornelius Cinna membantai orang-orang yang mendukung Lucius Cornelius Sulla sebagai bentuk balas dendam atas pembantaian para pendukung Gaius Marius.<ref name="WHdP-EBp760">{{cite book|author=William Harrison De Puy|title=The Encyclopædia britannica: a dictionary of arts, sciences, and general literature; cetak ulang R.S. Peale, dilengkali peta-peta baru dan artikel-artikel asli Amerika|url=https://books.google.com/books?id=nGxJAAAAYAAJ&pg=PA760|accessdate=31 Mei 2012|year=1893|publisher=Werner Co.|pages=760–}}</ref><ref>{{cite book|author=Henry George Liddell|title=A history of Rome, to the establishment of the empire|url=https://books.google.com/books?id=8mQBAAAAQAAJ&pg=PA305|accessdate=31 Mei 2012|year=1855|pages=305–}}</ref>
 
Gaius Marius wafat pada tahun 86 BC, karena usia yang sudah lanjut maupun akibat kondisi kesehatan yang memburuk, hanya beberapa bulan sesudah merebut kekuasaan. Lucius Cornelius Cinna berkuasa mutlak sampai wafat pada tahun 84 SM. Sepulangnya dari medan perang di bagian timur wilayah kekuasaan Romawi, Lucius Cornelius Sulla dengan leluasa mengukuhkan kekuasaannya. Pada tahun 83 SM, untuk kedua kalinya [[Perang saudara kedua Sulla|ia memimpin perbarisan menuju Roma]] dan meneror seisi kota. Ribuan ''patricius'', ''eques'', dan senator dieksekusi mati. Lucius Cornelius Sulla juga menjadi [[Roman dictator|diktator]] sampai dua kali masa jabatan, dan menjadi sekali menjadi ''consul''. Masa pemerintahannya merupakan pangkal dari krisis dan kemerosotan Republik Romawi.<ref name="WHdP-EBp760"/>
 
=== Gaius Iulius Caesar dan Triumviratus I ===
[[Berkas:Landing of the Romans on the Coast of Kent.jpg|jmpl|Pendaratan bangsa Romawi di [[Kent]] pada tahun 55 SM. Kedatangan 100 kapal dan dua legiun tentara Romawi di bawah pimpinan Gaius Iulius Caesar disambut dengan perlawanan sengit dari warga pribumi, mungkin sekali di dekat [[Deal, Kent|Deal]]. Setelah kapal-kapalnya binasa diamuk badai dan bala tentara yang dipimpinnya berhasil merangsek masuk ke daerah pedalaman, Gaius Iulius Caesar menarik mundur pasukannya ke Galia melalui [[Selat Inggris]]. Telik sandi pun disebar dari Galia, dan pada tahun berikutnya, Iulius Caesar kembali [[Invasi Caesar ke Britania|menginvasi]] Inggris dengan lebih bersungguh-sungguh daripada sebelumnya.]]
 
Pada pertengahan abad pertama SM, perpolitikan Romawi Kuno dilanda kemelut. Gelangang politik di Roma menjadi ajang pertarungan dua kubu, yakni kubu ''[[Populares]]'' yang hendak mencari dukungan rakyat, dan kubu ''[[Optimates]]'' yang hendak mempertahankan hak istimewa kaum ningrat sebagai penyelenggara negara. Lucius Cornelius Sulla menyingkirkan semua tokoh pimpinan kubu ''Populares'', dan usaha perombakan undang-undang dasar yang dilakukannya menghilangkan semua kewenangan (misalnya kewenangan [[Tribunus plebis|''Tribunus Plebis'']], ''tribunus'' dari kaum ''Plebs'') yang mendukung kubu ''Populares''. Sementara itu, tekanan sosial dan ekonomi terus meningkat. Roma telah berubah menjadi sebuah metropolis yang dihuni kalangan ningrat kaya raya, para pemburu kekuasaan yang terlilit utang, dan sehimpunan besar kaum buruh yang sering kali terdiri atas petani-petani miskin. Kelompok-kelompok masyarakat kalangan buruh mendukung [[Lucius Sergius Catilina|rencana makar Senator Lucius Sergius Catilina]]. Rencana makar gagal terlaksana lantaran ''Consul'' [[Marcus Tullius Cicero]] buru-buru menangkap dan menghukum mati para pemimpin gerakan makar.
 
Di tengah segala ingar-bingar ini muncul [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]], tokoh dari kalangan ningrat yang tidak bergelimang harta. [[Iulia Caesaris (istri Gaius Marius)|Bibinya yang bernama Iulia]] adalah istri Gaius Marius,<ref name=Plutarch>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html Plutarch Parallel Lives], ''Life of Caesar'', I,2</ref> sementara ia sendiri menunjukkan keberpihakan pada kubu ''Populares''. Demi mendapatkan kekuasaan, Gaius Iulius Caesar mendamaikan dua tokoh terkuat di Roma yang saling berseteru, yakni [[Marcus Licinius Crassus]], yang sudah banyak berjasa memberi bantuan dana kepadanya saat baru merintis karier, dan [[Pompeius|Gnaeus Pompeius]], yang ia ambil jadi [[Iulia Caesaris (anak Yulius Kaisar)|menantu]]. Bersama kedua orang kuat Roma ini, ia membentuk sebuah persekutuan tidak resmi yang disebut [[Triumvirat pertama|Triumviratus]] (ketriwiraan). Rancangan ini memuaskan semua pihak. Marcus Licinius Crassus, hartawan terkaya di Roma, menjadi semakin kaya dan akhirnya berhasil menduduki jabatan senapati tinggi, Gnaeus Pompeius kian leluasa mempengaruhi ''senatus'', sementara Gaius Iulius Caesar sendiri mendapatkan jabatan ''consul'' dan jabatan senapati di [[Galia]].<ref>{{cite book|last1=Scullard|first1=Howard Hayes|title=From the Gracchi to Nero|url=https://archive.org/details/fromgracchitoner00scul|date=1982|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-02527-0|edition=5}} Bab VI–VIII.</ref> Selama masih seiya sekata, ketiga tokoh ini adalah penguasa-penguasa ''de facto'' Republik Romawi.
 
Pada tahun 54 SM, putri Gaius Iulius Caesar, istri Gnaeus Pompeius, wafat saat bersalin, sehingga terputuslah satu mata rantai pengikat persekutuan triwira. Pada tahun 53 SM, Marcus Licinius Crassus menginvasi [[Kekaisaran Partia|Partia]] dan gugur dalam [[Pertempuran Carrhae|Pertempuran Haran]]. Triumviratus pun tercerai berai dengan wafatnya Marcus Licinius Crassus, yang sebelumnya menjadi penengah antara Gaius Iulius Caesar dan Gnaeus Pompeius Magnus. Tanpa kehadirannya, kedua senapati ini pun mulai saling sikut berebut kekuasaan. Gaius Iulius Caesar [[Perang Galia|menaklukkan Galia]], menghimpun harta berlimpah, dihormati di Roma, dan dijunjung tinggi oleh legiun-legiun yang sudah kenyang asam garam pertempuran. Ia pun kian dipandang sebagai lawan berat oleh Gnaeus Pompeius, dan dibenci banyak tokoh kubu ''Optimates''. Karena yakin bahwa Gaius Iulius Caesar dapat dijegal dengan cara-cara yang sah, para kaki tangan Gnaeus Pompeius bersiasat memisahkan Gaius Iulius Caesar dari legiun-legiunnya sebagai langkah awal dari usaha menyeretnya ke hadapan mahkamah, memiskinkannya, dan menjatuhkan hukuman buang padanya.
 
Untuk melawan nasib buruk yang sudah menunggunya, Gaius Iulius Caesar memimpin pasukannya [[Perang Saudara Caesar|menyeberangi Sungai Rubico]] dan menginvasi Roma pada tahun 49 SM. Gnaeus Pompeius dan para kaki tangannya kabur meninggalkan Jazirah Italia, diburu Gaius Iulius Caesar. [[Pertempuran Farsalos]] adalah kemenangan yang gilang gemilang bagi Gaius Iulius Caesar. Dalam pertempuran ini dan dalam aksi-aksi militer lainnya, ia menyingkirkan seluruh tokoh pimpinan kubu ''Optimates'', yakni [[Metellus Scipio]], [[Cato Muda]], dan putra Gnaeus Pompeius yang juga bernama [[Gnaeus Pompeius (putra Pompeius Agung)|Gnaeus Pompeius]]. Gnaeus Pompeius senior tewas terbunuh di Mesir pada tahun 48 SM. Dengan demikian, tinggal Gaius Iulius Caesar seorang diri menjadi orang kuat Roma sekaligus sasaran kebencian banyak tokoh ningrat. Ia diserahi banyak jabatan dan dianugerahi banyak penghargaan. Hanya dalam lima tahun, ia sudah menduduki jabatan ''consul'' sebanyak empat kali, jabatan diktator biasa sebanyak dua kali, dan jabatan diktator istimewa sebanyak dua kali, yang pertama untuk masa jabatan sepuluh tahun, sedangkan yang kedua untuk seumur hidup. Ia tewas dibunuh [[Pembunuhan Julius Caesar|komplotan ''Liberator'']] pada hari [[Ides of March|''Idus Martiae'']] (hari Purnama bulan Maret) tahun 44 SM.<ref>[http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/caesar_julius.shtml Julius Caesar (100–44 BC)]. BBC. Diakses 21 Maret 2007.</ref>
 
=== Octavianus dan Triumviratus II ===
[[Berkas:Castro Battle of Actium.jpg|jmpl|upright=1.4|''[[Pertempuran Aktion]]'', karya [[Laureys a Castro]], dilukis pada tahun 1672, Museum Bahari Nasional, London]]
Terbunuhnya Gaius Iulius Caesar menimbulkan kekacauan politik dan sosial di Roma. Tanpa kepemimpinannya selaku diktator, pemerintahan Roma dijalankan oleh sahabat sekaligus rekan kerjanya, [[Markus Antonius|Marcus Antonius]]. Tak lama kemudian, [[Augustus|Octavius]], anak angkat Gaius Iulius Caesar berdasarkan surat wasiatnya, tiba di Roma. Octavianus (para sejarawan menyamakan Octavius dengan Octavianus berdasarkan [[Konvensi penamaan orang Romawi|tata nama orang Romawi]]) berusaha merapat pada kubu pro mendiang Caesar. Pada tahun 43 SM, bersama Marcus Antonius dan [[Marcus Aemilius Lepidus (triumvir)|Marcus Aemilius Lepidus]], sahabat karib mendiang,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html] Plutarkos, Riwayat Yulius Kaisar. Diakses 1 Oktober 2011</ref> ia membentuk persekutuan [[Triumviratus Kedua|Triumviratus II]] melalui undang-undang. Persekutuan ini direncanakan berlaku sampai lima tahun. Saat Triumviratus II terbentuk, 130–300 orang senator dieksekusi mati, dan harta kekayaan mereka disita, karena diputus bersalah telah mendukung komplotan ''[[Pembunuhan Julius Caesar|Liberator]]''.<ref>[http://www.roman-emperors.org/auggie.htm Augustus (31 BC – 14 AD)] oleh Garrett G. Fagan. ''De Imperatoribus Romanis''. 5 Juli 2004. Diakses 21 Maret 2007.</ref>
 
Pada tahun 42 SM, ''senatus'' [[kultus kekaisaran Romawi|memasyhurkan kedewataan]] Gaius Iulius Caesar dengan gelar ''[[Yulius Kaisar|Divus Iulius]]'' (Dewata Iulius), sehingga Octavianus selaku ahli warisnya pun disebut ''[[Divi filius|Divi Filius]]'' (Putra Dewata).<ref>[https://www.usask.ca/antiquities/coins/augustus.html Uang-Uang Logam Kaisar Agustus] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090525075317/http://www.usask.ca/antiquities/coins/augustus.html |date=25 May 2009 }}; sekeping uang logam dari tahun 38 SM bertuliskan kalimat "Divi Iuli filius" (putra Dewata Iulius), kepingan lain dari tahun 31 SM bertuliskan kalimat "Divi filius" ([http://www2.unine.ch/webdav/site/antic/shared/documents/latin/Memoires/mlreid.pdf ''Auguste vu par lui-même et par les autres'' oleh Juliette Reid] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090319090301/http://www2.unine.ch/webdav/site/antic/shared/documents/latin/Memoires/mlreid.pdf |date=19 March 2009 }}).</ref> Pada tahun yang sama Octavianus dan Marcus Antonius berhasil mengalahkan para pembunuh Gaius Iulius Caesar sekaligus pemimpin komplotan ''Liberator'', yakni [[Marcus Iunius Brutus]] dan [[Gaius Cassius Longinus]], dalam [[Pertempuran Filipi]]. Triumviratus II terkenal dengan [[proskripsi|''proscriptio'']], maklumat pelaknatan sebagai musuh negara, yang diterbitkannya bagi banyak senator dan tokoh-tokoh kaum ''eques''. Selepas pemberontakan adik Marcus Antonius, [[Lucius Antonius (adik Markus Antonius)|Lucius Antonius]], lebih dari 300 orang senator dan tokoh kaum ''eques'' yang terlibat dieksekusi mati pada hari [[Ides of March|''Idus Martiae'']], kendati Lucius Antonius sendiri tidak dieksekusi mati.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html#ref53] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XV.</ref> Triumviratus II mengeluarkan maklumat pelaknatan terhadap sejumlah tokoh penting, termasuk [[Marcus Tullius Cicero]], orang yang dibenci Marcus Antonius;<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Antony*.html] Plutarkos, ''Riwayat Tokoh-Tokoh Sezaman'', ''Riwayat Markus Antonius'', II, 1.</ref> [[Quintus Tullius Cicero]], adik Marcus Tullius Cicero; dan [[Lucius Iulius Caesar (konsul tahun 64 SM)|Lucius Iulius Caesar]], saudara sepupu sekaligus sahabat Gaius Iulius Caesar yang mendukungMarcus Tullius Cicero. Kendati demikian, Lucius Iulius Caesar akhirnya diberi pengampunan, mungkin atas permintaan kakaknya yang bernama Iulia, ibu dari Marcus Antonius.<ref>[http://www.ancientlibrary.com/smith-bio/0547.html Ancient Library] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110605231545/http://www.ancientlibrary.com/smith-bio/0547.html |date=5 June 2011 }}. Diakses 9 September 2011</ref>
 
Triumviratus II membagi-bagi wilayah kekuasaan Republik Romawi menjadi daerah-daerah kekuasaan ketiga anggotanya. Marcus Aemilius Lepidus mendapatkan [[Afrika (provinsi Romawi)|Provinsi Afrika]], Marcus Antonius mendapatkan provinsi-provinsi di sebelah timur, sementara Octavianus tetap tinggal di [[Italia (Kekaisaran Romawi)|Italia]] serta memerintah atas [[Hispania]] dan [[Galia]]. Masa ikatan persekutuan Triumvirat II berakhir pada tahun 38 BC tetapi diperbaharui untuk lima tahun lagi. Kendati demikian, sudah hubungan baik antara Octavianus dan Marcus Antonius sudah retak, dan Marcus Aemilius Lepidus dipaksa mengundurkan diri pada tahun 36 SM setelah mengkhianati Octavianus di [[pemberontakan Sisilia|Sisilia]]. Pada akhir masa ikatan persekutuan, Marcus Antonius tinggal di [[Kerajaan Ptolemaik|Mesir]], yang kala itu merupakan sebuah kerajaan merdeka lagi makmur di bawah pemerintahan kekasih Marcus Antonius, [[Kleopatra|Ratu Kleopatra VII]]. Hubungan asmara Marcus Antonius dan Ratu Kleopatra dipandang sebagai pengkhianatan terhadap negara, karena Kelopatra adalah kepala negara asing. Selain itu, Marcus Antonius dinilai kelewat berfoya-foya dan terlampau [[periode Hellenistik|keyunani-yunanian]] bagi seorang pejabat negara Republik Romawi.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Antony*.html#ref57] Plutarkos, ''Riwayat Tokoh-Tokoh Sezaman'', ''Riwayat Markus Antonius'', LXXI, 3–5.</ref> Setelah peristiwa [[Donasi Aleksandria|Penghibahan di Aleksandria]], yang membuat Ratu Kleopatra mendapatkan gelar "[[Raja diraja|Ratu Segala Raja]]", dan anak-anak Marcus Antonius dari Kleopatra mendapatkan gelar penguasa atas daerah-daerah di sebelah timur yang baru saja ditaklukkan, pecah [[Perang Akhir Republik Romawi|perang antara Octavianus dan Marcus Antonius]]. Octavianus menghancurkan kekuatan tempur Mesir dalam [[Pertempuran Aktion]] pada tahun 31 SM. Marcus Antonius dan Kleopatra mati bunuh diri. Mesir ditundukkan di bawah kedaulatan Romawi, dan suatu zaman baru pun bermula bagi bangsa Romawi.
 
== Zaman kekaisaran - pemerintahan para ''princeps'' ==
{{utama|Kekaisaran Romawi}}
Pada tahun 27 SM, saat berumur 36 tahun, Octavianus adalah satu-satunya pemimpin bangsa Romawi. Pada tahun yang sama, ia menamakan dirinya ''[[Augustus (gelar)|Augustus]]'' (Yang Mulia). Peristiwa ini lazim dijadikan para sejarawan sebagai tonggak sejarah berdirinya Kekaisaran Romawi, kendati Roma sudah menjadi semacam "kekaisaran" semenjak tahun 146 SM, ketika Kartago dihancurleburkan oleh [[Scipio Aemilianus]], dan Yunani ditaklukkan oleh [[Lucius Mummius]]. Secara resmi, pemerintahannya masih berbentuk republik, tetapi Augustus berkuasa mutlak.<ref>[http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/augustus.shtml Augustus (63 SM – 14 M)] dari [[BBC Online|bbc.co.uk]]. Diakses 12 Maret 2007.</ref><ref name="autogenerated14">Langley, Andrew dan Souza, de Philip: "The Roman Times" hlm.14, Candle Wick Press, 1996</ref> [[Reformasi konstitusi Agustus|Kebijakan Augustus untuk memperbaharui pemerintahan]] menghasilkan kurun waktu sejahtera sepanjang kira-kira dua abad yang disebut ''[[Pax Romana]]'' oleh orang-orang Romawi.
 
=== Wangsa Iulia-Claudia ===
[[Wangsa Iulia-Claudia]] ({{lang-la|Domus Iulio-Claudia}}) dibentuk oleh Augustus. Kaisar-kaisar dari wangsa ini adalah [[Augustus]], [[Tiberius]], [[Caligula]], [[Claudius]], dan [[Nero]]. Nama wangsa ini adalah gabungan dari ''[[gens Iulia]]'', nama keluarga Augustus, dan ''[[gens Claudia]]'', nama keluarga Tiberius. Di satu pihak, kaisar-kaisar wangsa inilah yang mula-mula meruntuhkan nilai-nilai luhur Republik Romawi, tetapi di lain pihak, merekalah jugalah yang mengangkat derajat Roma menjadi sebuah negara adidaya di pentas dunia.<ref>[http://www.metmuseum.org/toah/hd/jucl/hd_jucl.htm Wangsa Iulia-Claudia (27 SM – 68 M)]. oleh [[Metropolitan Museum of Art]], Bagian Seni Rupa Yunani dan Romawi. Oktober 2000. Diakses 18 Maret 2007.</ref> Dalam budaya populer, Caligula dan Nero memang lazim dikenang sebagai kaisar-kaisar yang bobrok, tetapi Augustus dan Claudius dikenang sebagai kaisar-kaisar yang berjaya di bidang politik dan kemiliteran. Wangsa ini melembagakan tradisi kekaisaran di Roma,<ref>{{cite book|author=James Orr|title=The International Standard Bible Encyclopaedia|url=https://books.google.com/books?id=Tn4PAAAAYAAJ&pg=PA2598|accessdate=31 May 2012|year=1915|publisher=Howard-Severance Company|pages=2598–}}</ref> dan menghalang-halangi segala macam usaha untuk memulihkan pemerintahan republik.<ref>{{cite book|author=Charles Phineas Sherman|title=Roman law in the modern world|url=https://books.google.com/books?id=F1iuAAAAMAAJ&pg=PA50|accessdate=31 Mei 2012|year=1917|publisher=The Boston book company|pages=50–}}</ref>
 
==== Augustus ====
[[Berkas:Statue-Augustus.jpg|jmpl|lurus|[[Augustus Prima Porta]], patung [[Augustus]], [[Kaisar Romawi]] yang pertama, buatan abad pertama tarikh Masehi]]
[[Augustus]] memonopoli seluruh kewenangan pemerintah republik dengan gelar resminya, ''[[princeps]]'' (ketua). Ia memegang kewenangan ''consul'' (kepala pemerintahan), ''[[princeps senatus]]'' (ketua majelis sesepuh), ''[[aedilis]]'' (pejabat urusan rumah ibadat dan hari besar keagamaan), [[sensor (Romawi Kuno)|''censor'']] (pejabat urusan cacah jiwa dan pemantauan akhlak masyarakat), dan ''[[tribunus]]'' (pemuka suku), termasuk [[Maklumat Sacrosanctus|hak kekeramatan]] ''tribunus''.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XXVII, 3.</ref> Monopoli kewenangan inilah yang menjadi asas kewenangan seorang kaisar. Augustus juga menggelari dirinya ''[[Imperator]] Gaius Iulius Caesar Divi Filius'', yang berarti "Sang Pemberi Titah, Gaius Iulius Caesar, Putra Dewata". Dengan gelar ini, Augustus tidak saja memamerkan hubungan kekerabatannya dengan mendiang Gaius Iulius Caesar yang telah dimasyhurkan sebagai dewata, tetapi juga menonjolkan suatu keterkaitan permanen dengan tradisi kejayaan Romawi melalui pemakaian istilah ''imperator''.
 
Augustus juga membatasi pengaruh [[senat Romawi|golongan ''senatus'']] di kancah politik dengan memberi ruang yang lebih besar bagi [[eques|kaum ''eques'']]. Para senator juga kehilangan hak untuk mengatur provinsi-provinsi tertentu, semisal Mesir, karena wali negerinya ditunjuk langsung oleh kaisar. Keputusannya membentuk [[garda Praetoria|laskar ''Praetoriani'']] dan memperbaharui tatanan kemiliteran menghasilkan sebuah [[angkatan bersenjata tetap|angkatan bersenjata berkekuatan tetap]] 28 legiun, sehingga segenap angkatan bersenjata Romawi dapat ia kendalikan seorang diri.<ref>Werner Eck, ''The Age of Augustus''</ref> Jika dibandingkan dengan zaman rezim Triumviratus II, masa pemerintahan Augustus selaku ''princeps'' sangat tenteram. Keadaan aman dan makmur, yang dijamin penguasaan Roma atas Mesir, sebuah provinsi agraris,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XVIII, 2.</ref> mendorong rakyat dan kaum ningrat Roma untuk mendukung Augustus memperbesar kewenangannya dalam urusan politik.<ref>{{cite book|author=Hugh Chisholm|title=Encyclopædia Britannica: A Dictionary of Arts, Sciences, Literature and General Information|url=https://books.google.com/books?id=vPktAAAAIAAJ&pg=PA912|accessdate=31 Mei 2012|year=1910|publisher=Encyclopædia Britannica Company|pages=912–}}</ref> Dalam kegiatan militer, Augustus tidak ikut serta dalam pertempuran-pertempuran. Para senapatilah yang bertanggung jawab memimpin bala tentara di medan tempur, sehingga muncul tokoh-tokoh perwira yang disegani masyarakat maupun legiun-legiun, misalnya [[Marcus Vipsanius Agrippa]], [[Nero Claudius Drusus]], dan [[Germanicus|Germanicus Iulius Caesar]]. Augustus berniat menjadikan seluruh dunia, yang sudah dikenal orang kala itu, sebagai bagian dari wilayah Kekaisaran Romawi, dan pada masa pemerintahannya, Roma menaklukkan [[Perang Kantabri|Cantabria]], [[Gallia Aquitania|Aquitania]], [[Raetia]], [[Dalmatia]], [[Ilirikum|Illyria]], dan [[Pannonia]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XXI, 1.</ref>
 
Pada masa pemerintahan Augustus, kesusastraan Romawi terus berkembang, sehingga zaman ini disebut pula [[bahasa Latin Klasik|Abad Keemasan kesusastraan Latin]]. Para penyair seperti [[Publius Vergilius Maro|Vergilius]], [[Quintus Horatius Flaccus|Horatius]], [[Ovidius]], dan [[Lucius Varius Rufus|Rufus]] menghasilkan karya-karya sastra yang bernas, dan bersahabat karib dengan Augustus. Bersama [[Gaius Cilnius Maecenas]] , Augustus mendorong penggubahan syair-syair kepahlawanan, semisal syair wiracarita ''[[Aeneis]]'' gubahan Vergilius, dan penyusunan karya-karya tulis sejarah, semisal ''[[Ab Urbe Condita Libri]]'' karya [[Titus Livius|Livius]]. Karya-karya tulis dari Abad Keemasan kesusastraan ini bertahan sepanjang zaman Kekaisaran Romawi, dan dihargai sebagai karya-karya klasik. Augustus juga meneruskan usaha peralihan ke penanggalan baru yang dirintis oleh mendiang [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]], dan salah satu bulan dalam penanggalan baru ini ia beri nama ''Augustus'' (bulan Agustus).<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XXI.</ref> Augustus menghantarkan Roma memasuki kurun waktu damai dan sejahtera, yang dikenal dengan sebutan ''[[Pax Romana|Pax Augusta]]'' atau ''Pax Romana''. Augustus wafat pada tahun 14 M, tetapi kejayaan kekaisaran tetap bertahan sepeninggalnya.
 
==== Tiberius sampai Nero ====
[[Berkas:Impero romano sotto Ottaviano Augusto 30aC - 6dC.jpg|jmpl|kiri|upright=1.35|Luas wilayah Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan Augustus. Warna kuning menunjukkan luas wilayah negara Republik Romawi pada tahun 31 SM, warna hijau menunjukkan daerah-daerah yang ditaklukkan satu demi satu pada masa pemerintahan Augustus, warna merah jambu menunjukkan [[negara pengekor|negara-negara gundal Romawi]]. Luas kawasan yang dikuasai bangsa Romawi dalam gambar ini senantiasa berubah-ubah, termasuk pada masa pemerintahan Augustus, khususnya di [[Germania]].]]
Wangsa Iulia-Claudia tetap menguasai tampuk pemerintahan Roma sepeninggal Augustus, dan terus berkuasa sampai dengan wafatnya Nero pada tahun 68 M.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/140 140]|edition=Third}}</ref> Semua anak emas Augustus yang ia gadang-gadangkan menjadi penggantinya sudah lebih dahulu wafat pada masa tua Augustus, yakni kemenakannya, [[Marcus Claudius Marcellus (wangsa Iulia-Claudia)|Marcellus]], yang wafat pada tahun 23 SM, perwira sahabatnya, [[Marcus Vipsanius Agrippa|Agrippa]], yang wafat pada tahun 12 SM, dan cucunya, [[Gaius Caesar]], yang wafat pada tahun 4 M. Atas bujukan istrinya, [[Livia Drusilla]], Augustus menetapkan anak tirinya, [[Tiberius]], anak Livia Dusilla dari suami terdahulu, menjadi ahli warisnya.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', LXIII.</ref>
 
''Senatus'' menyetujui keputusan Augustus, dan melimpahi Tiberius dengan gelar-gelar dan kehormatan-kehormatan yang pernah mereka berikan kepada Augustus, yakni gelar ''princeps'' dan ''[[pater patriae]]'' (Bapa Tanah Air), serta ''[[corona civica]]'' (mahkota warga berjasa). Kendati demikian, Tiberius bukanlah seorang pemerhati urusan politik. Sesudah bermufakat dengan ''senatus'', ia berlibur panjang ke [[Capri (kota)|pulau Capri]] pada tahun 26 M,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/57*.html#ref4] Cassius Dio, ''Roman History'', LVII, 12.</ref> dan membebankan urusan pemerintahan kota Roma ke pundak para ''[[praefectus praetorio|Praefectus Praetorio]]'' (hulubalang ''Praetoriani''), yakni [[Lucius Aelius Seianus|Seianus]] (sampai tahun 31 M) dan [[Naevius Sutorius Macro|Macro]] (dari tahun 31 sampai tahun 37 M). Tiberius dipandang sebagai seorang durjana pemurung, dan dicurigai sebagai dalang pembunuhan kerabatnya yang dicintai rakyat, Senapati [[Germanicus]] pada tahun 19 M,<ref name=tarver1902>{{cite book|author=John Charles Tarver|title=Tiberius, the tyrant|url=https://books.google.com/books?id=3MHPAAAAMAAJ&pg=PA342|accessdate=31 May 2012|year=1902|publisher=A. Constable|pages=342–428}}</ref> serta anak kandungnya sendiri, [[Drusus Iulius Caesar]] pada tahun 23 M.<ref name=tarver1902/>
 
Tiberius wafat (atau tewas dibunuh)<ref name=tarver1902/> pada tahun 37 M. Ahli waris laki-laki wangsa Iulia-Claudia kala itu adalah [[Claudius]] (kemenakan Tiberius), [[Tiberius Gemellus]] (cucu Tiberius), dan [[Caligula]] (anak dari kemenakan Tiberius). Karena Tiberius Gemellus masih kanak-kanak, Caligula pun terpilih menjadi kepala negara yang baru. Ia adalah penguasa yang dicintai rakyat selama paruh pertama masa pemerintahannya, tetapi berubah menjadi tiran yang kasar dan sinting saat menguasai pemerintahan.<ref>{{cite book|author1=Johann Jakob Herzog|author2=John Henry Augustus Bomberger|title=The Protestant Theological and Ecclesiastical Encyclopedia: Being a Condensed Translation of Herzog's Real Encyclopedia|url=https://books.google.com/books?id=VOkXAAAAYAAJ&pg=PA99|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|publisher=Lindsay & Blakiston|pages=99–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Chautauquan|url=https://books.google.com/books?id=g8fmAAAAMAAJ&pg=PA445|accessdate=31 Mei 2012|year=1881|publisher=M. Bailey|pages=445–}}</ref> Menurut sejarawan [[Suetonius]], Caligula melakukan [[hubungan sedarah]] dengan saudari-saudari kandungnya, membunuh sejumlah orang hanya untuk bersenang-senang, dan mengangkat [[Incitatus|seekor kuda]] menjadi ''consul''.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Caligula*.html#ref101] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Caligula'', LV, 3.</ref> Laskar Praetoriani membunuh Caligula empat tahun sesudah Tiberius wafat,<ref>{{cite book|author=Compendium|title=A compendium of universal history. Ancient and modern, by the author of 'Two thousand questions on the Old and New Testaments'.|url=https://books.google.com/books?id=d4ADAAAAQAAJ&pg=PA109|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|pages=109–}}</ref> dan dengan dukungan para senator, mereka mengelu-elukan paman Caligula, [[Claudius]], sebagai kaisar yang baru.<ref>{{cite book|author=Sir William Smith|title=Abaeus-Dysponteus|url=https://books.google.com/books?id=ok4pAAAAYAAJ&pg=PA776|accessdate=31 Mei 2012|year=1890|publisher=J. Murray|pages=776–}}</ref> Claudius bukanlah penguasa yang sewenang-wenang seperti Tiberius dan Caligula. Ia menaklukkan [[Lykia|Likia]] dan [[Trake]]. Tindakannya yang paling penting adalah merintis usaha [[Penaklukan Britania oleh Romawi|penaklukan Britania]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Claudius*.html#ref74] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Claudius'', XVII.</ref> Claudius tewas diracun istrinya, [[Agrippina Muda]] pada tahun 54 M.<ref>Claudius By Barbara Levick. hlm. 77.</ref> Ahli waris Claudius adalah anak tirinya, [[Nero]], putra Agrippina Muda dari suami terdahulu, karena anak kandung Claudius, [[Britannicus]], belum cukup umur saat ditinggal mati ayahnya.
 
Nero memerintahkan Senapati [[Gaius Suetonius Paulinus|Suetonius Paulinus]] untuk menginvasi daerah yang kini menjadi wilayah [[Wales]]. Invasi bangsa Romawi disambut bangsa pribumi dengan perlawanan gigih. [[Suku Briton|Orang Kelt]] yang mendiami daerah itu adalah suku bangsa yang mandiri, tangguh, berani mengusir pemungut cukai Romawi, dan nekat memerangi Suetonius Paulinus saat menerobos dari timur ke barat. Ia harus berjuang dalam waktu yang lama sebelum berhasil mencapai daerah pesisir barat laut, dan pada tahun 60 M, ia akhirnya berlayar menyeberangi [[Selat Menai]] menuju pulau keramat Mona (sekarang [[Anglesey]]), benteng terakhir kaum [[druid]].<ref>{{cite book |title=Brief History: Brief History of Great Britain |date=2009 |publisher=Infobase Publishing |page=34}}</ref><ref>{{cite book |title=The British Chronicles, Jilid 1 |date=2007 |publisher=Heritage Books |page=91}}</ref> Bala tentara Romawi [[Penaklukan Anglesey oleh bangsa Romawi|menyerbu Pulau Mona]], membantai kaum druid, penduduk lelaki, perempuan, maupun kanak-kanak,<ref>{{cite book |title=England Invaded |url=https://archive.org/details/englandinvaded0000foor |date=2014 |publisher=Amberley Publishing Limited |page=[https://archive.org/details/englandinvaded0000foor/page/27 27]}}</ref> menghancurkan tempat-tempat suci dan [[hutan larangan|hutan-hutan larangan]], serta membuang banyak tugu batu keramat ke laut. Manakala Paulinus dan bala tentaranya membantai kaum Druid di Mona, suku-suku yang berdiam di daerah yang sekarang disebut [[Anglia Timur]] bangkit memberontak di bawah pimpinan [[Boudica|Boadicca]], ratu [[Iceni|orang Ikeni]].<ref>{{cite book |title=In the Name of Rome: The Men Who Won the Roman Empire |date=2010 |publisher=Hachette UK |page=30}}</ref> Para pemberontak menjarah dan membumihanguskan [[Camulodunum]] ([[Colchester]]), [[Londinium]] ([[London]]), dan [[Verulamium]] ([[St Albans]]) sebelum akhirnya [[Pertempuran Watling Street|diberantas Paulinus]].<ref>{{cite web |title=Gaius Suetonius Paulinus |url=https://warfarehistorynetwork.com/daily/military-history/gaius-suetonius-paulinus/ |access-date=2019-06-16 |archive-date=2021-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210713102217/https://warfarehistorynetwork.com/2016/09/27/gaius-suetonius-paulinus/ |dead-url=yes }}</ref> Sama seperti [[Kleopatra]], Ratu Boadicca memilih bunuh diri daripada dipermalukan bangsa Romawi dengan cara diarak dalam pawai kemenangan di Roma.<ref>{{cite book |title=Making Europe: The Story of the West, Jilid I sampai dengan tahun 1790 |date=2013 |page=162}}</ref> Tanggung jawab Nero atas pemberontakan ini masih dapat diperdebatkan, tetapi tetap saja berdampak (positif maupun negatif) pada kewibawaan rezimnya.
 
Nero sudah umum dikenal sebagai penganiaya utama umat Kristen, dan dikenang karena peristiwa [[Kebakaran Besar Roma|kebakaran besar di kota Roma]], yang menurut desas-desus direkayasa sendiri oleh Nero.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html#note119] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Nero'', XVI.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Tacitus/Annals/15B*.html#38] Tacitus, ''Annales'', XXXVIII.</ref> Nero membunuh ibunya pada tahun 59 M, dan membunuh istrinya, [[Claudia Octavia]], pada tahun 62 M. Kaisar yang tidak pernah tetap pendiriannya ini membiarkan para penasihatnya menjalankan pemerintahan, sementara ia sibuk menuruti hawa nafsu, berfoya-foya, dan bertingkah gila-gilaan. Nero kawin sampai tiga kali, dan bermain serong dengan banyak laki-laki maupun perempuan, bahkan konon dengan ibu kandungnya. Aksi makar pada tahun 65 M di bawah pimpinan [[Gaius Calpurnius Piso|Calpurnius Piso]] tidak berhasil menjatuhkan Nero, tetapi pada tahun M, angkatan bersenjata Romawi di bawah pimpinan [[Gaius Julius Vindex|Julius Vindex]] di Galia dan [[Galba|Servius Sulpicius Galba]] di Hispania melakukan pemberontakan. Nero, yang ditinggalkan laskar Praetoriani dan dipidana mati oleh ''senatus'', akhirnya bunuh diri.<ref>[http://www.roman-emperors.org/nero.htm Nero (54–68 AD)] oleh Herbert W. Benario. De Imperatoribus Romanis. 10 November 2006. Diakses 18 Maret 2007.</ref>
 
=== Wangsa Flavia ===
[[Berkas:Vespasianus01 pushkin edit.png|jmpl|lurus|[[Vespasianus|Titus Flavius Vespasianus]], pendiri [[Dinasti Flavia|wangsa Flavia]]]]
Wangsa Flavia adalah wangsa kedua yang menguasai tampuk pemerintahan Roma.<ref name=suetonius>Suetonius</ref> Pada tahun 68 M, tahun kemangkatan Nero, belum ada peluang untuk menegakkan kembali pemerintahan [[Republik Romawi]], sehingga seorang kaisar baru harus dipilih untuk mengepalai pemerintahan. Sesudah hingar-bingar [[Tahun Empat Kaisar]] berlalu, [[Vespasianus|Titus Flavius Vespasianus]] mengambil alih tampuk pemerintahan dan membentuk wangsa penguasa yang baru. Pada zaman wangsa Flavia, Roma meneruskan usaha perluasan wilayahnya, dan keamanan negara dapat terus dipertahankan.<ref>{{cite book|last1=O'Connell|first1=Robert|title=Of Arms and Men: A History of War, Weapons, and Aggression|url=https://archive.org/details/ofarmsmenhisto00ocon|date=1989|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-505359-3|page=[https://archive.org/details/ofarmsmenhisto00ocon/page/81 81]}}</ref><ref>{{cite web|last1=Kreis|first1=Stephen|title=Augustus Caesar and the Pax Romana|url=http://www.historyguide.org/ancient/lecture12b.html|website=The History Guide|accessdate=21 Maret 2007}}</ref>
 
[[Sejarah kampanye militer Romawi|Aksi militer]] terpenting pada zaman wangsa Flavia, adalah aksi [[Pengepungan Yerusalem (70)|pengepungan dan penghancuran]] kota [[Yerusalem]] pada tahun 70 oleh [[Titus Flavius Vespasianus]]. Penghancuran kota Yerusalem merupakan puncak dari aksi militer Romawi di [[Yudea (Provinsi Romawi)|Yudea]] menyusul pemberontakan bangsa Yahudi pada tahun 66. Sesudah bangunan Bait Allah kedua dihancurleburkan, bala tentara Titus mengelu-elukannya sebagai ''[[imperator]]'' untuk menghargai keberhasilan memimpin aksi militer di Yudea. Yerusalem dijarah rayah, dan sebagian besar warganya terbunuh atau mengungsi. Menurut sejarawan [[Flavius Yosefus|Titus Flavius Iosephus]], ada 1.100.000 korban tewas akibat aksi pengepungan, sebagian besar di antaranya adalah orang Yahudi.<ref>Josephus, The Wars of the Jews VI.9.3</ref> 97.000 orang ditanggap dan dijadikan [[Slavery in ancient Rome|budak belian]], termasuk [[Simon bar Giora]] dan [[Yohanes dari Giskala|Yohanes asal Giskala]]. Banyak orang mengungsi ke daerah-daerah sekitar Laut Tengah. Titus kabarnya menolak anugerah mahkota kemenangan, dengan alasan "tidak ada hebat-hebatnya menghancurkan bangsa yang sudah ditinggal Tuhannya sendiri".
 
==== Vespasianus ====
Vespasianus berpangkat senapati pada masa pemerintahan [[Claudius]] dan [[Nero]]. Bersama putranya, [[Titus]], ia memimpin bala tentara Romawi dalam [[Perang Yahudi-Romawi Pertama|Perang Yahudi-Romawi I]]. Pada [[Tahun Empat Kaisar]] yang penuh huru-hara, yakni tahun 69 M, empat orang kaisar silih berganti menduduki singgasana, yakni [[Galba]], [[Otho]], [[Vitellius]], dan akhirnya Vespasianus, yang menghancurkan bala tentara Vitellius dan menjadi kaisar.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Vespasian*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Vespasian'', I.</ref> Ia membangun ulang berbagai bangunan yang tidak kunjung rampung dikerjakan, misalnya sebuah patung [[Apollo (mitologi)|dewa Apollo]] dan kuil ''[[Claudius|Divus Claudius]]'' (Dewata Claudius), yang dibangun atas prakarsa Nero. Bangunan-bangunan yang rusak dimakan api dalam peristiwa [[Kebakaran Besar Roma|kebakaran besar di kota Roma]] dibangun kembali, dan [[Bukit Capitolino|Bukit Capitolium]] direvitalisasi. Vespasianus juga memprakarsai pembangunan Gelanggang Pertunjukan Flavianus ({{lang-la|Amphitheatrum Flavium}}), yang lebih lazim dikenal dengan sebutan "[[Koloseum]]" (gedung arca raksasa).<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Vespasian*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Vespasian'', IX.</ref> Sejarawan [[Flavius Yosefus|Flavius Iosephus]] dan [[Plinius yang Tua|Plinius Tua]] berkarya pada masa pemerintahan Vespasianus. Vespasianus adalah penyandang dana Flavius Iosephus, dan Plinius Tua mendedikasikan karya tulisnya yang berjudul ''[[Naturalis Historia]]'' kepada Titus, putra Vespasianus. Vespasianus mengerahkan berlegiun-legiun prajurit Romawi untuk mempertahankan tapal batas wilayah timur di [[Kapadokia]], memperpanjang masa pendudukan Romawi di Britania (sekarang [[Inggris]], Wales, dan kawasan selatan [[Skotlandia]]) dan memperbaharuai sistem perpajakan. Ia mangkat pada tahun 79 M.
 
==== Titus dan Domitianus ====
Masa pemerintahan Titus tidak berlangsung lama. Ia menjadi kaisar dari tahun 79 M sampai tahun 81 M. Ia menuntaskan pembangunan ''Amphitheatrum Flavium'', yang didanai dengan hasil jarahan dari Perang Yahudi-Romawi I, dan menggelar berbagai pertunjukan ketangkasan selama seratus hari untuk merayakan kemenangan Romawi atas bangsa Yahudi. Pertunjukan-pertunjukan ini meliputi [[Gladiator|laga gladiator]], [[balap kereta perang|lomba balap]] [[kereta perang|kereta]], dan perang-perangan laut yang sensasional di dalam kolam buatan di Koloseum.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/66*.html#ref7] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVI.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Titus*.html#ref9] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Titus'', VII, 3.</ref> Titus wafat setelah menderita demam pada tahun 81 M, dan digantikan oleh adiknya, [[Domitianus]]. Domitianus memerintah secara [[totaliterisme|totaliter]],<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Domitian*.html#ref53] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Domitian'', X.</ref> menganggap dirinya [[Augustus]] yang baru, bahkan berusaha agar dirinya disembah-sembah laksana dewa. Domitianus memerintah selama 15 tahun, dan masa pemerintahannya ditandai oleh usaha-usahanya menyamakan diri dengan dewa-dewa. Ia mendirikan paling sedikit dua buah kuil tempat orang menyembah [[Jupiter (mitologi)|Iuppiter]], dewa tertinggi menurut [[agama di Romawi Kuno|kepercayaan bangsa Romawi]]. Ia juga senang disebut "''Dominus et Deus''" (tuan dan dewa).<ref>[http://www.roman-empire.net/emperors/domitian-index.html Titus Flavius Domitianus]. Diakses 29 Oktober 2011.</ref>
 
=== Wangsa Nerva–Antonina ===
[[Berkas:RomanEmpireTrajan117AD.png|jmpl|Luas wilayah [[Kekaisaran Romawi]] mencapai puncaknya pada tahun 117 M, semasa pemerintahan Kaisar [[Trajanus|Traianus]]]]
Zaman wangsa Nerva–Antonina berlangsung mulai tahun 96 M sampai tahun 192 M. Kaisar-kaisar yang memerintah dalam kurun waktu ini adalah Nerva, Traianus, Hadrianus, Antoninus Pius, Marcus Aurelius, Lucius Verus, dan Commodus. Pada kurun waktu inilah Kekaisaran Romawi mencapai puncak kegemilangan dalam hal luas wilayah dan tingkat kemakmurannya.<ref>[http://www.unrv.com/early-empire/five-good-emperors.php Five Good Emperors] dari UNRV History. Diakses 12 Maret 2007.</ref> Inilah kurun waktu ketenteraman bagi Roma. Kaisar dipilih karena keunggulan dan kecakapan yang dimilikinya, bukan lagi karena hubungan kekerabatannya dengan kaisar-kaisar terdahulu. Bala tentara Romawi tidak pernah mengalami kekalahan, dan tidak ada perang saudara selama kurun waktu ini. Setelah Domitianus tewas dibunuh, ''senatus'' segera menetapkan [[Nerva]] menjadi pemangku kemuliaan kekaisaran. Inilah kali pertama ''senatus'' memilih kaisar semenjak Octavianus dianugerahi gelar ''[[princeps]]'' dan ''[[Augustus (gelar)|Augustus]]''. Nerva berdarah ningrat, dan pernah menjadi penasihat [[Nero]] maupun kaisar-kaisar wangsa Flavia. Ia membatalkan banyak keputusan yang mengekang kebebasan dari masa pemerintah Domitianus,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 1.</ref> dan mempelopori zaman keemasan Roma yang terakhir.
 
==== Traianus ====
[[Berkas:La justice de Trajan.jpg|jmpl|''Keadilan Traianus'' karya [[Eugène Delacroix]]]]
Nerva mangkat pada tahun 98 M, dan digantikan oleh ahli warisnya, Senapati [[Trajanus|Traianus]]. Traianus berasal dari keluarga non-''patricius'' di [[Hispania Baetica|Hispania Betika]] (sekarang [[Andalusia]]), dan mulai menonjol saat menjalani masa baktinya dalam angkatan bersenjata pada masa pemerintahan Domitianus. Ia adalah kaisar yang kedua dari [[Dinasti Nerva-Antoninus|lima kaisar budiman]]. Kaisar budiman yang pertama adalah Nerva. Sorak-sorai warga Roma yang menyambut gembira penobatannya ia balas dengan pemerintahan yang baik dan tanpa pertumpahan darah seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Domitianus. Ia membebaskan banyak orang yang dipenjarakan dengan sewenang-wenang oleh Domitianus, dan mengembalikan harta kekayaan perseorangan yang pernah disita oleh Domitianus. Kebijakan ini sesungguhnya sudah dimulai oleh Nerva sebelum kemangkatannya.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 6.</ref>
 
[[Peperangan Dacia Trajanus|Traianus menaklukkan Dacia]] (kurang lebih wilayah [[Rumania]] dan [[Moldova]] sekarang ini), dan mengalahkan Raja [[Decebalus]], yang pernah [[Perang Dacia Domitianus|mengecundangi bala tentara Kaisar Domitianus]]. Pada [[Perang Dacia I]] (101–102), [[Dacia]] kalah dan menjadi negara gundal Romawi. Pada [[Perang Dacia II]] (105–106), Traianus menghancurkan seluruh kekuatan pertahanan Dacia, dan menjadikannya bagian dari wilayah Kekaisaran Romawi. Traianus juga menganeksasi negara gundalnya, [[Nabatea]], dan menjadikannya Provinsi [[Arabia Petraea|Arabia Petrea]] dalam wilayah Kekaisaran Romawi, yang meliputi kawasan selatan Negeri Syam dan kawasan barat laut Jazirah Arab.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 14.</ref> Ia mendirikan banyak bangunan yang masih tegak sampai sekarang, misalnya [[Forum Trayanus|''Forum Traiani'']] (alun-alun Traianus), [[Pasar Trayanus|''Mercatus Traiani'']] (pasar Trayanus), dan [[Tugu Trayanus|''Columna Traiani'']] (tugu Trayanus). Arsitek andalannya adalah [[Apolodoros dari Damaskus|Apollodorus Damascenus]] (Apollodorus asal Damsyik). Apollodoruslah yang merancang ''Forum Traiani'' dan ''Columna Traiani'', serta mereka ulang gedung [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] (kuil segala dewa-dewi). Gapura peringatan kemenangan Traianus di [[Ancona]] dan [[Benevento|Beneventum]] juga adalah hasil rancangannya. Semasa Perang Dacia II, Apollodorus merancang sebuah [[Jembatan Trayanus|jembatan besar]] melintasi [[Sungai Donau]] bagi Traianus.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 13.</ref>
 
[[Perang Partia Trayanus|Perang terakhir yang dilancarkan Traianus]] adalah perang melawan [[Kekaisaran Partia|Partia]]. Kekaisaran Romawi dan Partia berbagi kekuasaan atas Armenia, sehingga langkah Partia mengangkat seorang raja untuk menduduki singgasana [[Kerajaan Armenia]] membuat Kekaisaran Romawi tersinggung, dan mendorong Traianus memaklumkan perang. Mungkin sekali Traianus berniat menjadi Kaisar Romawi pertama yang berhasil menaklukkan Partia, dan mengulangi kejayaan [[Aleksander Agung]], sang penakluk Asia.<ref>{{cite book|author=Ferdinand Gregorovius|title=The Emperor Hadrian: A Picture of the Graeco-Roman World in His Time|url=https://books.google.com/books?id=D20G5zMpPfUC&pg=PA16|accessdate=31 May 2012|year=1898|publisher=Macmillan|pages=16–}}</ref> Pada tahun 113, ia memimpin bala tentara Romawi bergerak menuju Armenia guna menggulingkan raja negeri itu. Pa tahun 115, Traianus berbalik ke selatan menuju jantung peradaban Partia, merebut kota [[Nusaybin|Nisibis]] dan [[Batnæ]] di kawasan utara Mesopotamia, mendirikan Provinsi [[Mesopotamia (provinsi Romawi)|Mesopotamia]] pada tahun 116, dan mencetak uang-uang logam sebagai pernyataan kedaulatan bangsa Romawi atas Armenia dan Mesopotamia.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 17–30.</ref> Pada tahun yang sama, ia merebut [[Seleukia Tepi Tigris]] dan [[Ctesiphon|Ktesifon]] (dekat kota [[Bagdad]] sekarang ini), ibu kota Partia.<ref>{{cite book |title=Emperors of Rome: The Story of Imperial Rome from Julius Caesar to the Last Emperor |date=2014 |publisher=Hachette UK |page=64}}</ref> Sesudah memadamkan pemberontakan bangsa Partia dan [[Perang Kitos|pemberontakan bangsa Yahudi]], Trainanus terpaksa beristirahat karena kesehatannya terganggu. Pada tahun 117, sakitnya bertambah parah, dan ia akhirnya wafat akibat [[sembap]]. Ia menetapkan [[Hadrianus]] menjadi ahli warisnya. Di bawah kepemimpinan Traianus, luas wilayah kedaulatan Kekaisaran Romawi mencapai puncaknya, yakni 2.500.000 mil persegi (6.474.970 kilometer persegi).<ref name= Atlas>{{cite book|last1=Scarre|first1=Chris|title=The Penguin Historical Atlas of Ancient Rome|url=https://archive.org/details/penguinhistorica0000scar|date=1995|publisher=Penguin Books|isbn=978-0-14-051329-5}}</ref>
 
==== Hadrianus sampai Commodus ====
[[Berkas:Hadrians Wall map-id.svg|jmpl|300px|Peta lokasi [[Tembok Hadrianus]] di kawasan utara Inggris, dan [[Tembok Antoninus]] di Skotlandia]]
Banyak orang Romawi bermigrasi ke Hispania ([[Spanyol]] dan [[Portugal]] sekarang ini), turun-temurun menetap di negeri itu, dan adakalanya berkawin campur dengan [[orang Iberia]]. Kaisar [[Hadrianus]] berasal dari salah satu keluarga Romawi semacam ini.<ref>{{cite book |title=Encyclopedia of European Peoples |date=2006 |publisher=Infobase Publishing |page=406}}</ref> Hadrianus menarik mundur seluruh pasukan yang ditempatkan di Partia dan Mesopotamia ([[Irak]] sekarang ini), dan mengabaikan hasil aksi-aksi penaklukan Traianus begitu saja. Hadrianus mengerahkan bala tentara Romawi untuk memadamkan pemberontakan rakyat di [[Mauritania]] dan [[pemberontakan Bar Kokhba|pemberontakan Bar Kohba]] di Yudea. Pemberontakan Bar Kohba adalah pemberontakan terbesar bangsa Yahudi melawan Romawi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan tindak kekerasan yang merenggut korban jiwa ratusan ribu orang Yahudi. Hadrianus mengganti nama provinsi Yudea menjadi [[Syria Palaestina|''Provincia Syria Palaestina'']], meniru nama salah satu musuh bebuyutan Yudea.<ref>{{cite book |title=The Encyclopedia of Christianity, Jilid 4 |date=2005 |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing |isbn=9780802824165 |page=15}}</ref> Ia membangun benteng-benteng dan tembok-tembok pertahanan, misalnya [[Tembok Hadrianus]] yang memisahkan wilayah Britania jajahan Romawi dari wilayah [[orang barbar]] di Skotlandia sekarang ini. Hadrianus, terkenal sebagai seorang [[filhellenisme|pecinta kebudayaan Yunani]]. Ia mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan seni budaya, teristimewa seni budaya Yunani. Ia juga mengharamkan [[siksaan|tindak penyiksaan]] dan mengubah hukum-hukum menjadi lebih manusiawi. Hadrianus membangun banyak akuaduk, rumah pemandian, perpustakaan, dan gedung pertunjukan. Selain itu, ia melakukan perjalanan keliling ke hampir setiap provinsi dalam wilayah kekaisaran guna memeriksa keadaan militer dan prasarana.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Hadrian/1*.html] Historia Augusta, ''Life of Hadrian''.</ref> Sepeninggal Hadrianus pada tahun 138 M, penggantinya, Kaisar [[Antoninus Pius]], membangun kuil-kuil, gedung-gedung pertunjukan, dan gedung-gedung makam, mendukung kegiatan-kegiatan seni budaya dan ilmu pengetahuan, serta menganugerahkan tanda jasa maupun dana kepada guru-guru [[retorika]] dan filsafat. Antoninus Pius hanya melakukan sedikit perubahan tatkala menjadi kaisar, dan sedapat mungkin mempertahankan kebijakan-kebijakan Hadrianus. Antoninus Pius memperluas wilayah Britania jajahan Romawi dengan menginvasi daerah yang kini menjadi kawasan selatan Skotlandia, dan membangun [[Tembok Antoninus]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Antoninus_Pius*.html#ref34] ''Historia Augusta'', ''Life of Antoninus Pius'', V, 4.</ref> Ia juga melnajutkan kebijakan Hadrianus untuk mengubah hukum-hukum menjadi lebih manusiawi. Kaisar Antoninus Pius mangkat pada tahun 161 M.
 
[[Berkas:Pantheon aussen.jpg|jmpl|upright=1.15|[[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] di kota Roma, dibangun pada masa pemerintahan Kaisar [[Hadrianus]]. Kubah ''Pantheum'' masih untuh sampai sekarang, dan merupakan [[kubah]] [[beton]] tak bertulang yang terbesar di dunia]]
 
[[Marcus Aurelius]], yang termasyhur sebagai seorang filsuf, adalah yang terakhir dari [[Lima Kaisar Budiman]]. Ia adalah seorang filsuf stoa, dan wrote the ''[[Meditationes]]'' (renungan-renungan). Ia mengalahkan suku-suku Barbar dalam [[Perang Markomani]] maupun [[Kekaisaran Partia]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/72*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXVII.</ref> Rekannya sesama Kaisar Romawi, [[Lucius Verus]], mangkat pada tahun 169 M, mungkin sekali akibat terjangkit [[wabah Antoninus]], sejenis penyakit menular yang menewaskan hampir lima juta jiwa penduduk kekaisaran antara tahun 165 sampai tahun 180 M.<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/4381924.stm Past pandemics that ravaged Europe] oleh Verity Murphy. [[BBC News]]. 7 November 2005.</ref>
 
Sejak masa pemerintahan Nerva sampai dengan masa pemerintahan Marcus Aurelius, Kekaisaran Romawi mengenyam kebahagiaan dan kemuliaan pada taraf yang belum pernah tercapai sebelumnya. Kuatnya pengaruh hukum dan tata krama sedikit demi sedikit mengeratkan persatuan antarprovinsi. Seluruh warga negara turut menikmati dampak dari kesejahteraan negara. Citra undang-undang dasar sebagai penjamin kebebasan tetap dijaga dan dihormati. ''Senatus'' tampak memegang kedaulatan tertinggi, dan melimpahkan seluruh kewenangan eksekutif pemerintah kepada kaisar.{{clarify|date=June 2016}} Masa pemerintahan [[Lima Kaisar Budiman]] dipandang sebagai zaman keemasan Kekaisaran Romawi.<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|language=English|chapter=Chapter I|chapter-url=http://www.gutenberg.org/ebooks/731}}</ref>
 
[[Commodus]], putra Marcus Aurelius, naik takhta sepeninggal ayahnya. Ia tidak terhitung sebagai salah seorang "kaisar budiman", pertama-tama karena adanya ikatan kekerabatan langsung antara dirinya dan Marcus Aurelius, selain itu juga karena ia dinilai pasif dibanding kaisar-kaisar pendahulunya, yang acap kali turun langsung ke medan laga memimpin bala tentara. Commodus biasa bertarung dalam pertunjukan-pertunjukan laga gladiator, yang acapkali mempertontonkan kebengisan dan kebiadaban. Ia membunuh banyak warga negara, dan masa pemerintahannya menjadi awal dari [[dekadensi]] Kekaisaran Romawi, sebagaimana yang diungkapkan oleh sejarawan [[Cassius Dio]], "sejarah kita kini merosot, dari kerajaan emas menjadi kerajaan besi dan karat."<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/72*.html#36] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXII, 36, 4.</ref>
 
=== Wangsa Severana ===
Commodus mangkat dibunuh komplotan yang melibatkan [[Quintus Aemilius Laetus]] dan istrinya, Marcia, menjelang akhir tahun 192 M. Tahun berikutnya dikenal sebagai [[Tahun Lima Kaisar]]. [[Helvius Pertinax]], [[Didius Iulianus]], [[Pescennius Niger]], [[Clodius Albinus]], dan [[Septimius Severus]] berturut-turut naik takhta dalam tahun yang sama. Helvius Pertinax, salah seorang anggota ''senatus'' yang pernah menjadi tangan kanan Marcus Aurelius, adalah orang pilihan Quintus Aemilius Laetus. Ia memerintah dengan tegas dan adil, sampai-sampai membuat Quintus Aemilius Laetus iri hati dan merancang pembunuhan terhadap dirinya oleh laskar ''Praetoriani''. Laskar ''Praetoriani'' selanjutnya melelang jabatan kaisar dan menyerahkannya kepada si pemenang lelang, Didius Julianus, yang bersedia membayar mereka sebanyak 25.000 keping ''sestertius'' per kepala.<ref>{{cite book|last1=Cary|first1=Max|title=A History of Rome Down to the Reign of Constantine|date=1967|publisher=St. Martin's Press|location=New York|page=704|edition=2}}</ref> Warga Roma berulang kali memohon legiun-legiun penjaga tapal batas untuk datang menyelamatkan mereka. Legiun-legiun dari 3 provinsi perbatasan, yakni [[Britania Romawi|Britania]], [[Pannonia Superior|Panonia Hulu]], dan [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]], yang kala itu sedang kecewa karena tidak kebagian ''donativum'', menanggapi permohonan warga Roma dengan mengangkat senapati masing-masing menjadi kaisar baru. Lucius Septimius Severus Geta, senapati legiun Panonia Hulu, menyuap pasukan-pasukan penentang, menganugerahkan pengampunan kepada laskar ''Praetoriani'', dan naik takhta menjadi kaisar. Ia dan para penggantinya memerintah dengan sokongan legiun-legiun. Perubahan dalam pembuatan [[koin|uang logam]] dan belanja militer merupakan biang keladi dari masalah keuangan selama [[Krisis Abad Ketiga]].
 
==== Septimius Severus ====
[[Berkas:Septimusseverustondo.jpg|jmpl|upright=0.9|[[Tondo Severana]], ''[[circa|ca.]]'' 199 M, memuat potret Septimius Severus, Iulia Domna, Caracalla, dan Geta, yang wajahnya terhapus]]
Septimius Severus naik takhta sesudah menginvasi Roma dan menewaskan [[Didius Iulianus]]. Kedua saingannya, [[Pescennius Niger]] dan [[Clodius Albinus]], juga dimasyhurkan sebagai ''imperator'' oleh kubu pendukung masing-masing. Septimius Severus segera menundukkan Percennius Niger di [[Bizantium]], dan menjanjikan gelar ''caesar'' kepada Clodius Albinus (artinya menjanjikan jabatan kaisar-bersama).<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/75*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXV, 13.</ref> Kendati demikian, Septimius Severus mengkhianati Clodius Albinus dengan mendakwanya telah mendalangi usaha untuk membunuhnya. Septimius Severus memimpin bala tentara menuju Galia dan mengalahkan Clodius Albinus. Semua tindakan ini membuat [[Machiavelli]] mengibaratkan Septimius Severus sebagai "singa yang buas sekaligus rubah yang cerdik"<ref>[http://www.ibiblio.org/ml/libri/m/MachiavelliNB_IlPrincipe_s.pdf] Machiavelli, ''Il Principe'', XIX (dalam bahasa Italia).</ref>
 
Septimius Severus berusaha menghidupkan kembali pemerintahan totaliter. Dalam amanatnya di hadapan rakyat dan ''senatus'', ia memuji-muji ketegasan serta kebengisan Gaius Marius dan Sulla. Amanat ini tak ayal membuat para senator merasa was-was.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/76*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXVI, 7.</ref> Ketika [[Kekaisaran Partia|Partia]] menginvasi wilayah Romawi, Septimius Severus pun memaklumkan perang. Ia merebut kota [[Nusaybin|Nisibis]], [[Babilon|Babel]], dan [[Seleukia Tepi Tigris]]. Sesampainya di [[Ktesifon]], ibu kota Partia, ia memerintahkan bala tentara Romawi untuk menjarah habis kota itu. Bala tentara Romawi membantai dan menawan banyak warga Ktesifon. Kendati demikian, ia gagal merebut [[Hatra]], sebuah kota yang makmur milik bangsa Arab. Septimius Severus membunuh legatusnya sendiri, hanya karena si legatus disegani legiun-legiun, dan bala tentaranya menderita kelaparan. Seusai aksi militer celaka ini, ia pulang ke Roma.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/76*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXVI, 9–12.</ref> Septimius Severus juga berniat menundukkan seantero Britania. Untuk itu ia [[Roman invasion of Caledonia 208–210|memaklumkan perang]] melawan [[orang Kaledoni]]. Sesudah banyak jatuh korban di pihak Romawi akibat medan yang sulit dan serangan-serangan dadakan orang-orang Barbar, Septimius Severus akhirnya turun langsung ke medan laga. Kendati demikian, ia akhirnya jatuh sakit dan mangkat pada tahun 211 AD, tatkala berumur 65 tahun.
 
==== Caracalla sampai Alexander Severus ====
[[Berkas:Bust of Caracalla Antikensammlung Berlin.jpg|jmpl|lurus|Patung dada Kaisar [[Caracalla]] di [[Museum Pergamon]], Berlin]]
Sepeninggal Kaisar Severus, [[Caracalla]] dan [[Publius Septimius Geta|Geta]], putra-putra mendiang, dinobatkan menjadi kaisar. Cekcok antara Caracalla dan Geta membuat warga Roma terbelah menjadi dua kubu. Geta menghembuskan nafas terakhir dalam dekapan ibunya, tewas dibunuh orang suruhan Caracalla. Pembunuhan 20.000 orang pengikut Geta juga mungkin terjadi atas perintah Caracalla. Sama seperti mendiang ayahnya, Caracalla suka berperang. Ia meneruskan kebijakan Severus, dan disegani pasukan-pasukan bala tentara Romawi. Caracalla bersifat kejam, dan dibayang-bayangi rasa bersalah atas pembunuhan adiknya. Ia tega memerintahkan pembunuhan orang-orang dekatnya, semisal Cilo, gurunya, dan [[Papinianus]], salah seorang sahabat mendiang ayahnya.
 
Ketika tahu bahwa warga kota [[Aleksandria]] tidak suka padanya, serta mempergunjingkan sifat buruknya, Caracalla pun mengundang para warga terkemuka Aleksandria ke sebuah acara perjamuan. Seluruh tamu undangan akhirnya tewas dibantai prajurit-prajurit Caracalla. Dari kuil Serapis yang aman terlidung, Caracalla memerintahkan pembantaian warga Aleksandria tanpa pandang bulu.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/78*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXVIII, 22–23.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Caracalla*.html#ref35] ''Historia Augusta'', ''The Life of Caracalla'', VI.</ref> Pada tahun 212, ia mengeluarkan [[Constitutio Antoniniana|Maklumat Caracalla]], berisi penganugerahan kewarganegaraan Romawi kepada semua laki-laki merdeka yang berdiam di dalam wilayah kekaisaran, tetapi pada saat yang sama ia juga menaikkan tarif pajak warisan, yang hanya dipungut dari warga negara Romawi, sampai 10 persen. Ramalan seorang tukang tenung bahwa ''[[praefectus praetorio]]'', [[Macrinus]], dan putranya akan memerintah kekaisaran, dilaporkan secara tertulis kepada Caracalla, tetapi jatuh ke tangan Macrinus. Sadar bahwa ia harus bertindak jika tidak ingin mati konyol, Macrinus pun merancang pembunuhan Caracalla oleh salah seorang pengawalnya selagi berziarah ke kuil [[selene|dewi Luna]] di [[Harran|Haran]] pada tahun 217 M.
 
Macrinus, yang tidak cakap memerintah, naik takhta menjadi kaisar yang baru, tetapi bermastautin di Antiokhia, alih-alih di Roma. Masa pemerintahannya yang singkat berakhir pada tahun 218, manakala [[Elagabalus|Bassianus]], pendeta kuil dewa matahari di Emesa, konon anak haram Caracalla, dimasyhurkan sebagai kaisar oleh prajurit-prajurit bawahan Macrinus yang merasa kecewa dengannya. Dengan suap, Bassianus berhasil mendapatkan dukungan legiuner-legiuner, dan mengerahkan mereka untuk memerangi Macrinus dan laskar Praetoriani. Bassianus mengganti namanya menjadi Antoninus, tetapi lebih dikenal dalam sejarah dengan nama [[Elagabalus]], nama dewa sesembahannya, yang dilambangkan dengan sebongkah batu hitam besar. Elagabalus tidak cakap memerintah lagi gasang orangnya.<ref name=haywood2 /> Ia dikenal boros dan suka berfoya-foya, sehingga menggusarkan semua orang kecuali anak-anak emasnya. [[Cassius Dio]], [[Herodianus]], dan kitab [[Historia Augusta]], mengabadikan banyak keterangan mengenai sifat borosnya ini. Ia mengadopsi saudara sepupunya, [[Alexander Severus]], memberinya gelar ''caesar'', tetapi kemudian iri padanya, dan berusaha membunuhnya. Laskar Praetoriani, yang lebih memihak Alexander Severus, membunuh Elagabalus, menyeret penggalan-penggalan jenazahnya menyusuri jalan-jalan kota Roma sebelum akhirnya dibuang ke Sungai Tiber. Elagabalus digantikan oleh [[Alexander Severus]], saudara sepupunya. Alexander Severus memerangi banyak musuh, semisal [[Persia]] yang sudah pulih seperti sediakala, dan [[suku bangsa Jermanik|suku-suku Jermanik]] yang menginvasi Galia. Kekalahan-kekalahannya di medan perang menimbulkan rasa tidak puas di kalangan prajurit. Ia akhirnya tewas dibunuh para prajurit saat sedang memimpin perang melawan suku-suku Jermanik pada tahun 235 M.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Severus_Alexander/3*.html#ref239] ''Historia Augusta'', ''The Life of Alexander Severus'', LIX.</ref>
 
=== Krisis abad ke-3 ===
{{utama|Krisis Abad Ketiga}}
[[Berkas:Map of Ancient Rome 271 AD-id.svg|jmpl|ka|upright=1.6|Kekaisaran Romawi mengalami perpecahan, yang melahirkan [[Kekaisaran Tadmur]] dan [[Kekaisaran Galia]]]]
 
Malapetaka besar muncul sepeninggal [[Alexander Severus]]. Kekaisaran Romawi didera perang-perang saudara, [[invasi|invasi-invasi]] dari luar, kekacauan politik, [[Wabah Siprianus|wabah-wabah penyakit]], dan [[kemerosotan ekonomi|kelesuan perekonomian]].<ref name=haywood2 /><ref>{{cite web |url=http://history.boisestate.edu/westciv/empire/15.shtml |title=Crisis of the Third Century (235–285) |archive-url=https://web.archive.org/web/20070503114611/http://history.boisestate.edu/westciv/empire/15.shtml |archive-date=3 Mei 2007 |work=History of Western Civilization |first=E.L. |last=Skip Knox |publisher=Boise State University |access-date=20 Maret 2007}}</ref> Nilai-nilai warisan leluhur sudah ditinggalkan, dan [[Mithras|kepercayaan terhadap dewa Mitra]] maupun agama Kristen mulai menyebar luas di tengah masyarakat. Kaisar-kaisar pun bukan lagi orang-orang dari kalangan ningrat, melainkan putra-putra rakyat jelata dari pelosok-pelosok wilayah kekaisaran, yang tampil menonjol setelah berjuang meniti karier dalam angkatan bersenjata dan akhirnya meraih tampuk kekuasaan melalui perang saudara.
 
Dalam kurun waktu 49 tahun saja, sudah 26 kaisar silih berganti menduduki takhta kekaisaran. Keadaan ini menunjukkan betapa goyahnya perpolitikan Kekaisaran Romawi kala itu. [[Maximinus Thrax]] adalah orang pertama yang menjadi kaisar dalam kurun waktu ini. Ia hanya mampu berkuasa selama tiga tahun. Kaisar-kaisar lain hanya mampu bertahan selama beberapa bulan saja, misalnya [[Gordianus I]], [[Gordianus II]], [[Balbinus]], dan [[Hostilianus]]. Keselamatan rakyat dan tapal batas pun terabaikan, karena kaisar-kaisar lebih mementingkan urusan menjegal saingan dan mengukuhkan kekuasaannya sendiri. Perekonomian mengalami kelesuan selama kurun waktu ini. Pengeluaran besar untuk belanja militer pada zaman [[wangsa Severana]] mengakibatkan terjadinya devaluasi uang logam Romawi. [[Hiperinflasi|Inflasi tak terkendali]] juga terjadi pada kurun waktu ini. [[Wabah Siprianus]] merebak pada tahun 250, dan merenggut nyawa banyak orang.<ref name="Gibbon10">{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=http://www.gutenberg.org/files/731/731-h/731-h.htm#link102HCH0001|language=English|chapter-format=Versi daring|chapter=Bab X}}</ref> Pada tahun 260 M, Provinsi [[Syria Palaestina|Suriah Palestina]], Provinsi [[Asia Kecil]], dan Provinsi [[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir]] pecah dari Kekaisaran Romawi dan membentuk [[Kekaisaran Tadmur]], yang diperintah oleh Ratu [[Zenobia]] dan berpusat di kota [[Tadmur]]. Pada tahun yang sama, [[Postumus]] mendirikan [[Kekaisaran Galia]], yang meliputi wilayah Provinsi Britania dan Provinsi Galia.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Tyranni_XXX*.html] ''Historia Augusta'', ''The Lives of the Thirty Pretenders'', III et XXX.</ref> Kedua negara pecahan Kekaisaran Romawi ini terbentuk sesudah [[Valerianus (kaisar)|Kaisar Valerianus]] menjadi tawanan [[Kekaisaran Sasaniyah|wangsa Sasan]], yang berkuasa di [[Persia]] kala itu. Valerianus adalah pemimpin Romawi pertama yang ditawan musuh, sehingga menjadi aib besar bagi bangsa Romawi.<ref name="Gibbon10"/> Krisis mulai mereda pada masa pemerintahan Kaisar [[Claudius Gothicus]] (268–270), yang [[Pertempuran Naissus|berhasil mematahkan]] invasi [[Goth|orang Goth]], dan Kaisar [[Aurelianus]] (271–275), yang berhasil menaklukkan kembali Kekaisaran Galia maupun Kekaisaran Tadmur.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Aurelian/2*.html] ''Historia Augusta'', ''The Life of Aurelian'', XXXII.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Claudius*.html] ''Historia Augusta'', ''The Life of Claudius'', I.</ref> Krisis akhirnya dapat diatasi pada masa pemerintahan Kaisar [[Diocletianus]].
 
== Zaman kekaisaran – pemerintahan para ''dominus'' ==
{{utama|Kekaisaran Romawi}}
=== Diocletianus ===
[[Berkas:DiocletianusFollis-transparent.png|jmpl|Sekeping [[follis]] bergambar [[Diokletianus|Kaisar Diocletianus]]]]
Pada tahun 284 M, Diocletianus dimasyhurkan sebagai ''imperator'' oleh angkatan bersenjata kawasan timur. Diocletianus memulihkan kekaisaran dari krisis, melalui perubahan haluan politik dan ekonomi. Suatu bentuk pemerintahan yang baru pun dibentuk, yakni [[tetrarki|''tetrarchia'']] (catur rajya). Wilayah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi empat bagian, dua di kawasan barat dan dua di kawasan timur, masing-masing diperintah oleh seorang kaisar. Keempat serangkai yang pertama adalah Diocletianus (di timur), [[Maximianus]] (di barat), serta dua orang kaisar-muda, yakni [[Galerius]] (di timur) dan [[Constantius Chlorus|Flavius Constantius]] (di barat). Demi memperbaiki perekonomian negara, Diocletianus melakukan sejumlah pembaharuan perpajakan.<ref>[http://people.ucalgary.ca/~vandersp/Courses/texts/lactant/lactpers.html#VII] Lactantius, ''De Mortibus Persecutorum'', VII.</ref>
 
Diocletianus mengusir bangsa Persia yang merajalela di Suriah, dan menaklukkan sejumlah suku barbar bersama Maximianus. Diocletianus meniru banyak perilaku raja-raja Dunia Timur, misalnya mengenakan perhiasan dari mutiara serta berjubah dan berterompah kencana. Setiap orang yang menghadap kaisar pun diwajibkan bersujud menyembah seturut adat Dunia Timur, yang belum pernah dipraktikkan di Roma sebelumnya.<ref>Joannes Zonaras, ''Epitome: From Diocletian to the death of Galerius''</ref> Diocletianus tidak lagi berpura-pura bahwa negara masih berbentuk republik, sebagaimana yang dilakukan kaisar-kaisar pendahulunya semenjak [[Augustus]] berkuasa.<ref>[http://www.roman-emperors.org/dioclet.htm Diocletian (284–305 AD)] oleh Ralph W. Mathisen. De Imperatoribus Romanis. 17 Maret 1997. Diakses 20 Maret 2007.</ref> Antara tahun 290 dan tahun 330, setengah lusin kota ditetapkan menjadi ibu kota baru oleh kaisar-kaisar empat serangkai, baik secara resmi maupun tidak, yakni Antiokhia, Nikomedia, Tesalonika, Sirmium, Milan, dan Trier.<ref>{{cite book|last1=Ward-Perkins|first1=John Bryan|title=Roman Imperial Architecture|date=1994|publisher=Yale University Press|location=New Haven, CT|isbn=978-0-300-05292-3}}</ref> Diocletianus juga bertanggung jawab atas aksi aniaya besar-besaran terhadap umat Kristen pada masa pemerintahannya. Pada tahun 303, Diocletianus dan [[Galerius]] memulai aksi aniaya tersebut, memerintahkan penghancuran rumah-rumah ibadat dan kitab-kitab agama Kristen, serta mengharamkan peribadatan Kristen.<ref>[http://people.ucalgary.ca/~vandersp/Courses/texts/lactant/lactpers.html#X] Lactantius, ''De Mortibus Persecutorum'', X–XVI.</ref> Diocletianus turun takhta pada tahun 305 M bersama-sama dengan [[Maximianus]]. Dengan demikian, ia adalah Kaisar Romawi pertama yang melepaskan jabatannya. Masa pemerintahannya menyudahi era pemerintahan kaisar-kaisar pendahulunya, yakni [[Principatus|pemerintahan para ''princeps'']] (ketua), dan mengawali era pemerintahan yang baru, [[Dominatus|pemerintahan para ''dominus'']] (tuan besar).
[[Berkas:Trier Konstantinbasilika BW 2017-06-16 14-07-56.jpg|jmpl|upright=1.15|[[Aula Palatina]] (balairung) di [[Trier]], Jerman (bagian dari [[provinsi Romawi|Provinsi]] [[Gallia Belgica]] pada zaman Kekaisaran Romawi), sebuah [[basilika]] [[Gereja negara Kekaisaran Romawi|Kristen]] yang dibangun pada masa pemerintahan [[Konstantinus Agung|Kaisar Constantinus I]] (memerintah 306–337 M)]]
 
=== Constantinus dan agama Kristen ===
[[Konstantinus Agung|Constantinus]] naik takhta menjadi salah seorang dari empat serangkai pada tahun 306. Ia berulang kali memerangi ketiga rekannya. Pertama-tama [[Maxentius]] ia tundukkan pada tahun 312. Pada tahun 313, ia menerbitkan [[Edik Milan|Maklumat Milan]], yang menjamin kebebasan umat Kristen untuk mengamalkan ajaran agamanya.<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|language=English|chapter=Chapter XX}}</ref> Constantinus akhirnya memeluk agama Kristen, sehingga perbawa agama Kristen pun terdongkrak. Ia memulai usaha kristenisasi Kekaisaran Romawi dan Eropa, yang baru dituntaskan oleh Gereja Katolik pada [[Abad Pertengahan]]. Ia dikalahkan [[suku Franka|orang Franka]] dan [[Suku Alemanni|orang Alemani]] pada kurun waktu 306–308. Pada tahun 324, ia menundukkan [[Licinius]], salah seorang rekannya sesama kaisar, dan akhirnya menyatukan kembali kekuasan atas seantero wilayah Kekaisaran Romawi seperti pada masa sebelum Diocletianus berkuasa. Sebagai kenang-kenangan akan kejayaannya, dan demi kepentingan agama Kristen, Constantinus membangun kembali kota [[Bizantium]] dan mengganti namanya menjadi Nova Roma (Roma Baru), tetapi tak lama kemudian kota ini pun lazim dikenal dengan julukannya dalam bahasa Yunani, yakni [[Konstantinopel|Konstantinopolis]] (Kota Constantinus).<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=https://www.gutenberg.org/files/25717/25717-h/25717-h.htm#Blink182HCH0001|language=English|chapter-format=Online version|chapter=Chapter XVII}}</ref><ref>[http://www.roman-emperors.org/conniei.htm Constantine I (306–337 AD)] oleh Hans A. Pohlsander. De Imperatoribus Romanis. 8 Januari 2004. Diakses 20 Maret 2007.</ref>
 
Masa pemerintahan [[Flavius Claudius Julianus|Iulianus]], kaisar yang berusaha menghidupkan kembali [[agama di Romawi Kuno|agama asli Romawi]] dan [[agama Helenistik|Yunani]] akibat dipengaruhi penasihatnya, [[Mardonius (filsuf)|Mardonius]], hanyalah jeda singkat dalam kurun waktu pemerintahan kaisar-kaisar Kristen. Konstantinopolis menjadi ibu kota baru Kekaisaran Romawi. Roma memang sudah kehilangan arti pentingnya semenjak timbul Krisis Abad Ketiga. [[Mediolanum]] menjadi ibu kota wilayah barat dari tahun 286 sampai tahun 330, sebelum [[Honorius (kaisar)|Kaisar Honorius]] menetapkan [[Ravenna]] menjadi ibu kota yang baru pada abad ke-5.<ref>[http://www.roman-emperors.org/honorius.htm Honorius (395–423 AD)] oleh Ralph W. Mathisen. De Imperatoribus Romanis. 2 Juni 1999. Diakses 21 Maret 2007.</ref> Kebijakan Constantinus untuk melakukan tata ulang moneter dan pembaharuan tata usaha negara, yang mampu mempersatukan kembali seantero wilayah Kekaisaran Romawi di bawah pemerintahan satu orang kaisar, serta usahanya membangun kembali kota Bizantium telah menimbulkan perubahan besar pada kurun waktu pertengahan [[era klasik|Abad Kuno]].
 
== Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat ==
{{utama|Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat}}
Pada akhir abad ke-4 dan abad ke-5, wilayah barat Kekaisaran Romawi memasuki masa genting yang berakhir dengan [[keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]].<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/155 155]|edition=3}}</ref> Di bawah kepemimpinan kaisar-kaisar terakhir dari [[Dinasti Konstantinian|wangsa Constantiniana]] dan [[wangsa Valentiniana]], Roma kalah telak dalam pertempuran melawan [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Wangsa Sasan]] dan [[orang barbar|suku-suku barbar]] [[suku Jermanik|Germanika]]. [[Flavius Claudius Julianus|Kaisar Iulianus Si Murtad]] gugur dalam [[Pertempuran Samara]] melawan Persia pada tahun 363, sementara Kaisar [[Valens]] gugur dalam [[Pertempuran Adrianopel|Pertempuran Adrianopolis]] melawan [[Goth|orang Goth]] pada tahun 378. Sesudah menang perang, orang Goth tidak kunjung dapat dienyahkan maupun berbaur dengan masyarakat Kekaisaran Romawi.<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=https://www.gutenberg.org/files/25717/25717-h/25717-h.htm#Blink262HCH0001|language=English|chapter-format=Online version|chapter=Chapter XXVI}}</ref> Kaisar berikutnya, [[Theodosius I]] (379–395), kian memperkukuh agama Kristen, dan setelah ia mangkat, Kekaisaran Romawi dibagi menjadi [[Kekaisaran Romawi Timur]] dan [[Kekaisaran Romawi Barat]], masing-masing dipimpin oleh [[Arcadius]] dan [[Honorius (kaisar)|Honorius]], kedua putranya.
{{Multiple image
|total_width = 450
|image1 = Invasi bangsa barbar ke Romawi.svg
|image2 = Alaric_entering_Athens.jpg
|image3 = Sack_of_Rome_by_the_Visigoths_on_24_August_410_by_JN_Sylvestre_1890.jpg
|footer = [[Masa Migrasi|Invasi]] suku-suku Barbar ke wilayah Kekaisaran Romawi pada kurun waktu 100–500 M. [[Visigoth|Orang Visigoth]] memasuki [[Athena]]. ''Penjarahan Roma oleh Orang Barbar pada Tahun 410'' karya [[Joseph-Noël Sylvestre]].
}}
Keadaan menjadi kian genting pada tahun 408, sepeninggal [[Stilicho]], senapati yang berikhtiar mempersatukan kembali kekaisaran yang terbagi dua dan berjasa mengusir suku-suku bangsa barbar yang menginvasi wilayah kekaisaran pada tahun-tahun permulaan abad ke-5 M. Angkatan bersenjata lapangan yang profesional hancur berantakan. Pada tahun 410, zaman [[wangsa Theodosius|wangsa Theodosiana]], [[Penjarahan Roma (410)|orang Visigoth menyerbu dan menjarah rayah kota Roma]].<ref>Lapham, Lewis (1997). ''The End of the World.'' New York: Thomas Dunne Books. {{ISBN|0-312-25264-1}}. hlmn. 47–50.</ref> Pada abad ke-5, Kekaisaran Romawi Barat mengalami penyusutan wilayah kedaulatan. [[Vandal|Orang Vandal]] menaklukkan [[Kerajaan Vandal|Afrika Utara]], [[Visigoth|orang Visogoth]] menduduki kawasan selatan [[Galia]], [[Suebi|orang Suebi]] merebut [[Gallaecia|Hispania Galisia]], [[Britania Romawi|Britania]] ditelantarkan pemerintah pusat, dan Kekaisaran Romawi dirongrong invasi-invasi [[Attila]], pemimpin [[Hun|orang Hun]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/8*.html#ref16] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 8, §2.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/6*.html#ref82] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 6, §4.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/6*.html#3] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 6, §3.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/9*.html] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 9.</ref><ref>{{cite web |url=https://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/firsteuro/invas.html |title=The Germanic Invasions of Western Europe |archive-url=https://web.archive.org/web/20130812103150/http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/firsteuro/invas.html |archive-date= 12 Agustus 2013 |work=University of Calgary |date=Agustus 1996 |access-date=22 Maret 2007}}</ref><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/157 157]|edition=3}}</ref> Senapati [[Flavius Orestes|Orestes]] menolak memenuhi tuntutan-tuntutan suku-suku barbar "sekutu", yang kala itu merupakan bagian dari angkatan bersenjata kekaisaran, dan berusaha mengusir mereka dari Italia. Tindakan Orestes membuat [[Odoaker|Odoacer]], pemimpin suku-suku barbar sekutu, naik pitam. Odoacer mengalahkan sekaligus menewaskan Orestes, menginvasi [[Ravenna]], dan menggulingkan Kaisar [[Romulus Augustus]], putra Orestes. Peristiwa yang terjadi pada tahun 476 ini biasanya dianggap sebagai tonggak sejarah penanda batas antara [[era klasik|Abad Kuno]] dan [[Abad Pertengahan]].<ref>{{cite web|url=http://www.roman-emperors.org/auggiero.htm|title=Roman Emperors – DIR Romulus Augustulus|website=www.roman-emperors.org}}</ref><ref>[http://www.roman-emperors.org/auggiero.htm Romulus Augustulus (475–476 AD) – Two Views] oleh Ralph W. Mathisen dan Geoffrey S. Nathan. De Imperatoribus Romanis. 26 Agustus 1997. Diakses 22 Maret 2007.</ref> Mantan kaisar keturunan ningrat yang digulingkan Orestes, [[Julius Nepos|Iulius Nepos]], terus memerintah selaku kaisar di [[Dalmasia (provinsi Romawi)|Dalmatia]], bahkan sesudah penggulingan [[Romulus Augustus]], sampai mangkat pada tahun 480. Beberapa sejarawan berpandangan bahwa Iulius Neposlah Kaisar Romawi Barat yang terakhir, bukan Romulus Augustus.<ref>{{cite web|url=http://www.roman-emperors.org/nepos.htm|title=Roman Emperors – DIR Nepos|first=Ralph A.|last=Mathisen|date=8 Februari 1998|access-date=23 Agustus 2018}}</ref>
 
Setelah merdeka selama kurang lebih 1200 tahun, dan adidaya selama hampir 700 tahun, negara bangsa Romawi di belahan Dunia Barat akhirnya runtuh.<ref>{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=United States|isbn=978-1567310238|page=670|title-link=The Story of Civilization}}</ref> Semenjak saat itu pula muncul berbagai macam pendapat mengenai sebab-musabab runtuhnya Roma, antara lain akibat hilangnya bentuk pemerintahan republik, kemerosotan akhlak, tirani militer, perang antargolongan, perbudakan, kemandekan ekonomi, perubahan lingkungan, wabah penyakit, kemerosotan ras Romawi, serta pasang surut yang sudah menjadi suratan takdir semua peradaban. Ketika Kekaisaran Romawi Barat tumbang, banyak di antara [[Paganisme|kaum pemeluk agama asli]] mengambinghitamkan agama Kristen dan kemerosotan agama warisan leluhur bangsa Romawi sebagai biang keladinya; sejumlah pemikir rasionalis pada Zaman Modern menyalahkan perubahan dari agama kepahlawanan ke agama anti kekerasan yang menyusutkan jumlah prajurit sebagai biang keladinya; sementara tokoh-tokoh Kristen, semisal [[Agustinus dari Hippo|Agustinus dari Hipo]], berpendapat bahwa lantaran berkubang dalam dosa-dosa, maka bangsa Romawi sendiri yang patut disalahkan.<ref>Morris Bishop, The Middle Ages, 1996. hlm. 8</ref>
 
Kekaisaran Romawi Timur lain lagi nasibnya. Kekaisaran ini bertahan selama hampir 1000 tahun sesudah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, dan menjadi negara Kristen yang paling stabil sepanjang Abad Pertengahan. Pada abad ke-6, [[Yustinianus I|Kaisar Iustinianus]] berhasi merebut kembali Jazirah Italia [[Gothic War (535–554)|dari orang Ostrogoth]], Afrika Utara dari [[Vandalic War|orang Vandal]], dan kawasan selatan Hispania dari [[Spania#Conquest and foundation|orang Visigoth]]. Kendati demikian, baru beberapa tahun sepeninggal Iustinianus, wilayah kekuasaan Romawi Timur di Italia dipersempit oleh [[langobardi|orang Lombardi]] yang masuk dan bermukim di jazirah itu.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/347 347]|edition=3}}</ref> Lantaran sudah melemah, antara lain akibat [[wabah Yustinianus|wabah Iustinianus]], kedaulatan kekaisaran ini terancam oleh kemunculan agama Islam di timur. Para pemeluknya bergerak cepat [[Penaklukan Islam di Suriah|menaklukkan Syam]], [[Penaklukan Armenia oleh Arab|Armenia]], dan [[Penaklukan Mesir oleh Muslim|Mesir]] semasa berlangsungnya [[Peperangan Romawi Timur-Arab|perang-perang Arab-Romawi Timur]], dan tak lama kemudian sudah [[daftar pengepungan atas Konstantinopel|mengincar Konstantinopolis]].<ref name="Hooker'sByzantinepage">{{cite web |url=http://www.wsu.edu/~dee/MA/BYZ.HTM |title=The Byzantine Empire |archive-url=https://web.archive.org/web/19990224072609/http://www.wsu.edu/%7Edee/MA/BYZ.HTM |archive-date=24 Februari 1999 |first=Richard |last=Hooker |work=Washington State University |date=6 Juni 1999 |access-date=8 April 2007}}</ref><ref>
{{Cite book
| author = Bray, R.S.
| year = 2004
| title = Armies of Pestilence
| publisher = James Clarke & Co
| location = Cambridge
| page = 26
| isbn = 978-0-227-17240-7
| url = https://books.google.com/books?id=djPWGnvBm08C&pg=PA26}}</ref> Pada abad berikutnya, bangsa Arab juga berhasil [[Sejarah Islam di kawasan selatan Italia|menguasai kawasan selatan Italia dan pulau Sisilia]].<ref>
{{Cite book
| author = Kreutz, Barbara M.
| year = 1996
| title = Before the Normans: Southern Italy in the Ninth and Tenth Centuries
| publisher = University of Pennsylvania Press
| location = Philadelphia
| isbn = 978-0-8122-1587-8
| url = https://books.google.com/?id=qamIQbPLMqgC
}}</ref> Di sebelah barat wilayah Kekaisaran Romawi Timur, suku-suku Slav juga berhasil menerobos masuk sampai jauh ke Jazirah Balkan.
 
Meskipun demikian, Kekaisaran Romawi Timur mampu membendung gerak ekspansi Islam ke wilayahnya pada abad ke-8. Bahkan semenjak abad ke-9, Kekaisaran Romawi Timur sanggup pula merebut kembali daerah-daerah yang sudah ditaklukkan bala tentara Islam.<ref name="Hooker'sByzantinepage" /><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/349 349]|edition=Third}}</ref> Pada tahun 1000 M, Kekaisaran Romawi Timur sedang jaya-jayanya. [[Basileios II Boulgaroktonos|Kaisar Basilius II]] menaklukkan [[Kekaisaran Bulgaria|Bulgaria]] dan Armenia, kebudayaan dan perniagaan pun berkembang.<ref>[http://www.roman-emperors.org/basilii.htm Basil II (AD 976–1025)] oleh Catherine Holmes. De Imperatoribus Romanis. 1 April 2003. Diakses 22 Maret 2007.</ref> Namun laju ekspansi mendadak terhenti pada tahun 1071, setelah Romawi Timur terkecundang dalam [[Pertempuran Manzikert]]. Kekalahan ini menggiring Kekaisaran Romawi Timur memasuki kurun waktu kemerosotan. Setelah dua dasawarsa dirongrong kemelut di dalam negeri dan invasi [[bangsa Turk|orang Turk]], [[Alexius I Komnenus|Kaisar Alexius I]] akhirnya meminta pertolongan kerajaan-kerajaan Eropa Barat pada tahun 1095.<ref name="Hooker'sByzantinepage"/> Eropa Barat menanggapi permintaannya dengan memaklumkan [[Perang Salib]], yang justru berujung pada peristiwa [[Penjarahan Konstantinopel (1204)|Penjarahan Konstantinopolis]] oleh laskar-laskar [[Perang Salib Keempat|Perang Salib IV]]. Jatuhnya Konstantinopolis ke tangan laskar-laskar Perang Salib pada tahun 1204 mengakibatkan Kekaisaran Romawi Timur terpecah belah menjadi banyak negara kecil; yang paling kuat di antaranya adalah [[Kekaisaran Nicea|Kekaisaran Nicaea]].<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=https://www.gutenberg.org/files/25717/25717-h/25717-h.htm#Flink612HCH0001|language=bahasa Inggris|chapter-format=Versi daring|chapter=Chapter LXI}}</ref> Sesudah bala tentara kekaisaran berhasil merebut kembali Konstantinopolis, keadaan Kekaisaran Romawi Timur hanya sedikit lebih bagus dari sekadar sebuah negara Yunani yang terpojok di pesisir [[Laut Aegea|Laut Aigea]]. Kekaisaran Romawi Timur akhirnya runtuh sesudah [[Kejatuhan Konstantinopel|kota Konstantinopolis ditaklukkan]] oleh [[Mehmed II|Mehmed Sang Penakluk]] pada tanggal 29 Mei 1453.<ref>[http://www.theottomans.org/english/family/mehmet2.asp Mehmet II] oleh Korkut Ozgen. Theottomans.org. Diakses 3 April 2007.</ref>
 
== Kemasyarakatan ==
[[Berkas:Roman forum sketch up model.png|jmpl|upright=1.1|[[Forum Romawi|''Forum Romanum'']], pusat kegiatan politik, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan kota Roma pada zaman [[Republik Romawi|republik]] dan [[Kekaisaran Romawi|kekaisaran]]]]
Roma adalah kota terbesar di Kekaisaran Romawi, dengan populasi kira-kira 450.000 sampai hampir satu juta jiwa.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/149 149]|edition=3}}</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20110501052229/http://www.highbeam.com/doc/1G1-20586744.html ''Abstract of'' The population of ancient Rome.] oleh Glenn R. Storey. HighBeam Research. 1 Desember 1997. Diakses 22 April 2007.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/journals/CP/29/2/Population_of_Rome*.html#note6 The Population of Rome] oleh Whitney J. Oates. Pertama kali dimuat dalam ''Classical Philology''.
Jld. 29, No. 2 (April 1934), hlmn. 101–116. Diakses 22 April 2007.</ref> Ruang-ruang publik di kota Roma dibisingkan derap kuda dan gelingsir roda-roda [[kereta perang|kereta]] yang terbuat dari besi sampai-sampai [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]] pernah mengusulkan agar kereta dilarang berlalu-lalang pada siang hari. Perkiraan sejarah menunjukkan bahwa sekitar 20% dari populasi yang tunduk di bawah daulat Romawi Kuno (25–40%, tergantung tolok ukurnya, di Jazirah Italia)<ref>N.Morley, ''Metropolis and Hinterland'' (Cambridge, 1996) 174–183</ref> berdiam di kota-kota yang tak terbilang jumlahnya, dengan populasi 10.000 jiwa ke atas, dan di sejumlah [[permukiman militer]]; tingkat urbanisasi yang sangat tinggi menurut tolok ukur praindustri. Sebagian besar dari kota-kota ini memiliki [[Forum (Romawi)|''forum'']] (alun-alun), kuil-kuil, dan bangunan-bangunan lain seperti yang terdapat di kota Roma. Angka harapan hidup kira-kira 28 tahun.<ref>{{cite book|last1=Gawande|first1=Atul|title=Being Mortal|url=https://archive.org/details/beingmortalillne0000gawa|date=2014|publisher=Profile Books|location=London|isbn=9781846685828|page=[https://archive.org/details/beingmortalillne0000gawa/page/32 32]}}</ref>
 
=== Hukum ===
{{utama|Hukum Romawi}}
 
Cikal bakal asas-asas dan praktik-praktik hukum [[Garis-garis besar Romawi Kuno|Romawi Kuno]] adalah [[Undang-Undang Dua Belas Loh]] yang diundangkan pada tahun 449 SM, dan hukum-hukum bangsa Romawi yang dikodifikasikan atas titah [[Yustinianus I|Kaisar Iustinianus I]] sekitar tahun 530 M. ''[[Corpus Iuris Civilis]]'' (Khazanah Hukum Rakyat), hasil dari pengodifikasian hukum-hukum bangsa Romawi ini tetap diberlakukan pada zaman [[Kekaisaran Romawi Timur]], dan menjadi dasar dari pengodifikasian serupa di kawasan barat daratan Eropa. Hukum Romawi, dalam arti luas, terus diberlakukan di hampir seluruh pelosok Eropa sampai akhir abad ke-17.
 
Himpunan hukum bangsa Romawi Kuno, sebagaimana termaktub dalam kitab undang-undang hukum Kaisar Iustinianus dan kitab undang-undang hukum Kaisar Theodosius, terdiri atas tiga kelompok utama, yakni ''Ius Civile'', ''Ius Gentium'', dan ''Ius Naturale''. ''Ius Civile'' (adat rakyat) adalah serangkaian hukum yang wajib ditaati warga negara Romawi.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/46 46]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> [[pretor|''Praetor Urbanus'']] (penghulu warga kota) adalah pejabat negara yang berwenang mengadili perkara-perkara yang melibatkan warga negara. ''Ius Gentium'' (adat bangsa-bangsa) adalah serangkaian hukum yang berlaku bagi orang-orang asing dan urusan-urusannya dengan warga negara Romawi.<ref name="Duiker346"/> [[Pretor|''Praetor Peregrinus'']] (penghulu warga asing) adalah pejabat negara yang berwenang mengadili perkara-perkara yang melibatkan warga negara dan warga asing. ''Ius Naturale'' (adat kodrati) adalah serangkaian hukum yang dianggap berlaku bagi seluruh umat manusia.
 
=== Penggolongan masyarakat ===
{{utama|Kelas sosial pada zaman Romawi kuno|Status dalam sistem hukum Romawi}}
[[Berkas:Marco Porcio Caton Major.jpg|jmpl|upright=0.9|Patung dada [[Marcus Porcius Cato|Cato Tua]], abad pertama SM]]
[[Berkas:Arringatore 04.JPG|jmpl|upright=0.9|''[[Sang Orator]]'', ''ca.'' 100 SM, patung perunggu Etruski-Romawi yang menggambarkan sosok Aule Metele ({{lang-la|Aulus Metellus}}), seorang pria Etruski dalam sikap tubuh [[retorika|sedang beretorika]], berselubung [[toga]] Romawi dengan tatahan iskripsi dalam [[alfabet Etruski|aksara Etruski]]]]
Masyarakat Romawi Kuno bersifat [[hierarki sosial|hierarkis]]. [[Perbudakan pada Abad Kuno|Budak-budak belian]] ({{lang-la|servi}}) berada pada jenjang terbawah, [[orang bebas|orang-orang yang dimerdekakan]] ({{lang-la|liberti}}) berada pada jenjang menengah, sementara warga negara yang terlahir merdeka ({{lang-la|cives}}) menempati jenjang teratas. Warga negara yang terlahir merdeka pun masih terbagi lagi menjadi beberapa golongan. Penggolongan yang paling luas dan paling tua adalah penggolongan menjadi [[Patrician|kaum ''patricius'']], yakni golongan orang-orang yang termasuk nasab 100 orang [[Patriark|pitarah]], sesepuh masyarakat perdana kota Roma, dan [[plebs|kaum ''plebs'']], yakni golongan orang-orang yang tidak termasuk nasab mereka. Penggolongan semacam ini dianggap tidak terlalu penting lagi pada penghujung zaman republik, karena sejumlah keluarga kaum ''plebs'' sudah menjadi kaya raya dan berkiprah di gelanggang polik, sementara sejumlah keluarga ''patricius'' mengalami keterpurukan ekonomi. Siapa saja, ''patricius'' maupun ''plebs'', yang dapat membuktikan bahwa salah seorang leluhurnya pernah menduduki jabatan ''consul'', adalah [[bangsawan|orang mulia]] ({{lang-la|nobilis}}). Orang pertama dari sebuah keluarga yang berhasil menduduki jabatan ''consul'', semisal [[Gaius Marius]] dan [[Cicero]], disebut ''[[novus homo]]'' (orang baru), orang yang memuliakan keturunannya. Kendati demikian, status keturunan ''patricius'' masih tetap dihargai orang, dan masih banyak jabatan keagamaan yang hanya boleh diemban oleh kaum ''patricius''.
 
Penggolongan yang lambat laun dianggap lebih penting adalah penggolongan menurut kelayakan ikut serta bela negara. Golongan seseorang ditetapkan secara berkala oleh [[sensor (Romawi Kuno)|''censor'']], berdasarkan jumlah harta kekayaannya. Golongan terkaya adalah golongan ''senatus'' (sesepuh), yang menguasai gelanggang politik dan mengendalikan angkatan bersenjata. Setingkat di bawahnya adalah golongan ''[[eques]]'' (kesatria), yang mula-mula adalah golongan orang-orang yang mampu memiliki seekor kuda perang. Golongan ''eques'' merupakan golongan saudagar yang berkuasa. Di bawah ''eques'' masih ada beberapa golongan lagi menurut jenis perlengkapan perang yang mampu dimiliki anggotanya, dan jenjang terbawah ditempati oleh ''proletarius'' (penghasil keturunan), yakni warga negara tanpa properti yang hanya mampu menyumbangkan warga baru bagi negara. Sebelum tatanan militer Romawi dirombak oleh Gaius Marius, golongan ''proletarius'' dinilai tidak layak diikutsertakan dalam kegiatan bela negara, dan sering kali digambarkan sebagai kaum yang hanya lebih berharta dan lebih terpandang daripada mantan budak belian.
 
Hak suara seseorang pada zaman republik tergantung pada golongannya. Rakyat dibagi menjadi ''tribus'' (suku-suku) pemberi suara, tetapi suku-suku golongan kaya lebih sedikit anggotanya daripada suku-suku golongan miskin, dan seluruh ''proletarius'' dikelompokkan menjadi satu suku saja. Pemungutan suara diselenggarakan secara berjenjang, mulai dari golongan teratas sampai golongan terbawah, dan ditutup segera sesudah sebagian besar suku sudah memberi suara, sehingga golongan-golongan miskin acap kali tidak berkesempatan menggunakan hak suara mereka.
 
Kaum perempuan memiliki sejumlah hak asasi yang sama dengan kaum lelaki, tetapi tidak dianggap sebagai warga negara yang benar-benar setara dengan kaum lelaki, sehingga tidak diizinkan ikut serta dalam pemungutan suara maupun berkiprah di gelanggang politik. Kendati demikian pembatasan terhadap kaum perempuan sedikit demi sedikit diperlonggar (karena adanya [[emansipasi]]), sehingga kaum perempuan akhirnya bebas dari kewajiban untuk tunduk pada ''pater familias'', mendapat hak untuk memiliki tanah dan bangunan, bahkan mendapatkan lebih banyak hak yuridis dibanding suami-suami mereka, tetapi tetap saja tidak berhak ikut serta dalam pemungutan suara, dan tidak dibenarkan berkecimpung dalam dunia politik.<ref>Frank Frost Abbott, ''Society and Politics in Ancient Rome'', BiblioBazaar, LLC, 2009, hlm. 41</ref>
 
Kota-kota asing yang menjalin persekutuan dengan Roma sering kali dianugerahi ''[[Ius Latii]]'' (hak adat orang Latini), yakni status di antara warga negara Romawi yang seutuhnya dan warga asing (''peregrini''), sehingga mereka mendapatkan hak-hak warga negara berdasarkan [[hukum Romawi]] dan para petingginya berpeluang menjadi warga negara Romawi yang seutuhnya. Kendati cakupannya berbeda-beda, ada dua macam ''Ius Latii'' yang utama, yakni ''cum suffragio'' (dengan hak suara, yakni dibenarkan untuk ikut serta dalam ''[[tribus]]'' dan ''comitia tributa'') dan ''sine suffragio'' (tanpa hak suara, yakni tidak dibenarkan ikut campur dalam urusan politik Romawi). Sebagian besar negara kota sekutu Roma di Jazirah Italia diberi kewarganegaraan penuh seusai [[Perang Sosial (91–88 SM)|Perang Sekutu]] tahun 91–88 SM, dan [[kewarganegaraan Romawi]] penuh dianugerahkan kepada semua laki-laki yang terlahir merdeka di wilayah Kekaisaran Romawi oleh [[Caracalla|Kaisar Caracalla]] pada tahun 212 M.
 
=== Pendidikan ===
{{utama|Pendidikan di Romawi Kuno}}
 
Pada permulaan zaman Republik Romawi, belum ada sekolah-sekolah untuk umum, sehingga anak-anak lelaki diajari baca tulis oleh orang tua masing-masing, atau oleh seorang budak terpelajar yang disebut ''[[paedagogus]]'', dan lazimnya berkebangsaan Yunani.<ref name="Lecture 13">[http://www.historyguide.org/ancient/lecture13b.html Materi 13: A Brief Social History of the Roman Empire] oleh Steven Kreis. 11 Oktober 2006. Diakses 2 April 2007.</ref><ref name="adkins2">{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/211 211]}}</ref><ref name= werner31>{{cite book|last1=Werner|first1=Paul|title=Life in Rome in Ancient Times|date=1978|publisher=Editions Minerva S.A.|location=Geneva|page=31}}</ref> Tujuan utama pendidikan kala itu adalah melatih anak-anak muda agar menguasai ilmu bercocok tanam, ilmu perang, [[Kebudayaan Romawi kuno|adat istiadat bangsa Romawi]], dan urusan-urusan kepamongprajaan.<ref name="Lecture 13" /> Remaja-remaja lelaki banyak belajar tentang kehidupan bermasyarakat dengan cara menyertai ayah mereka menghadiri acara-acara keagamaan dan politik, termasuk menghadiri sidang-sidang ''senatus'' bagi putra-putra keluarga ningrat.<ref name="adkins2"/> Jika sudah berumur 16 tahun, putra-putra keluarga ningrat biasanya magang pada [[Politikus|tokoh-tokoh politik]] terkemuka, dan ikut berperang bersama angkatan bersenjata saat berumur 17 tahun. Aturan ini masih diterapkan oleh sejumlah keluarga ningrat pada zaman kekaisaran.<ref name="adkins2"/> Praktik-praktik pendidikan diubah suai seiring masuknya pengaruh Yunani sesudah kerajaan-kerajaan Helenistik ditaklukkan pada abad ke-3, kendati praktik-praktik pendidikan Romawi tetap saja berbeda jauh dari praktik-praktik pendidikan Yunani.<ref name="adkins2"/><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/143 143]|edition=3}}</ref> Jika orang tua mampu menanggung biayanya, anak-anak lelaki dan beberapa anak perempuan yang sudah berumur 7 tahun dimasukkan ke sekolah swasta di luar rumah yang disebut ''[[wikt:ludus|ludus]]''. Gurunya disebut ''litterator'' atau [[wikt:magister|''magister ludi'']], dan sering kali berkebangsaan Yunani. Di sekolah ini, murid-murid mendapatkan pelajaran dasar membaca, menulis, aritmetika, dan kadang-kadang bahasa Yunani, sampai mereka berumur 11 tahun.<ref name="adkins2"/><ref name=werner31/><ref name="TexEd">[https://web.archive.org/web/20071225125840/http://www.txclassics.org/exceteducation.htm Roman Education]. Latin ExCET Preparation. Texas Classical Association, oleh Ginny Lindzey, September 1998. Diakses 27 Maret 2007.</ref>
 
Murid-murid yang sudah berumur 12 tahun menempuh pendidikan di sekolah sekunder. Gurunya disebut ''grammaticus'', dan mengajarkan [[kesusastraan Yunani]] dan [[kesusastraan Latin|Romawi]].<ref name="adkins2"/><ref name="TexEd"/> Sesudah berumur 16 tahun, sebagian murid melanjutkan pendidikan di sekolah [[retorika]]. Gurunya disebut ''[[wikt:rhetor|rhetor]]'', dan lazimnya berkebangsaan Yunani.<ref name="adkins2"/><ref name="TexEd"/> Pendidikan pada tahap ini bertujuan mempersiapkan murid untuk berkarier di bidang hukum, sehingga mewajibkan mereka untuk menghafal undang-undang Roma.<ref name="adkins2"/> Murid-murid bersekolah setiap hari, kecuali pada hari besar keagamaan dan hari-hari pasar. Ada pula masa libur setiap musim panas.
 
=== Pemerintahan ===
{{utama|Undang-Undang Dasar Romawi|Sejarah Undang-Undang Dasar Romawi}}
Pada mulanya, Roma diperintah oleh [[kerajaan Romawi|raja-raja]], yang silih berganti dipilih dari suku-suku utama di kota Roma.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|pages=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/16 16]–42}}</ref> Hakikat kewenangan Raja Roma tidak diketahui secara pasti. Mungkin saja nyaris mutlak, dan mungkin pula setaraf kewenangan eksekutif [[SPQR|kemanunggalan sesepuh dan rakyat]]. Setidaknya dalam urusan militer, kewenangan memerintah (''[[Imperium]]'') raja mungkin sekali bersifat mutlak. Raja juga merupakan [[Agama di Romawi Kuno|panatagama negara]]. Di samping kewenangan raja, masih ada tiga lembaga tata usaha negara, yakni [[senat romawi|''senatus'']], ''[[comitia curiata]]'', dan [[Majelis-majelis Romawi|''comitia calata'']]. ''Senatus'' (majelis sesepuh) bertindak selaku dewan penasihat raja, ''comitia curiata'' (sidang majelis perkauman) berwenang mengajukan dan mengesahkan undang-undang yang dicetuskan raja, sementara ''comitia calata'' (sidang majelis pengimbauan) adalah sidang majelis para pendeta yang berwenang mengumpulkan rakyat untuk menyaksikan tindakan tertentu, mendengarkan pengumuman, dan menetapkan [[Festival|perayaan-perayaan]] serta hari-hari besar keagamaan untuk bulan berikutnya.
 
[[Berkas:Maccari-Cicero.jpg|jmpl|upright=1.15|Gambaran jalannya sidang [[senat Romawi|''senatus'']], [[Cicero]] mencecar [[Catiline|Catilina]], dari sebuah fresko abad ke-19]]
[[perjuangan kelas|Pertentangan antargolongan]] di negara [[Republik Romawi]] memunculkan suatu tatanan campuran antara demokrasi dan [[oligarki]]. Istilah "republik" berasal dari kata Latin ''res publica'', yang makna harfiahnya adalah "urusan kemasyarakatan". Menurut tradisi, [[Daftar undang-undang Romawi|rancangan undang-undang]] hanya boleh diloloskan melalui pemungutan suara dalam sidang rakyat (''[[comitia tributa]]'', sidang majelis warga suku). Calon-calon pejabat publik pun ditetapkan oleh rakyat. Kendati demikian, [[senat Romawi|''senatus'']] menjadi semacam lembaga oligarki, yang bertindak selaku dewan penasihat.
 
Pada zaman republik, ''senatus'' sungguh-sungguh memiliki kewenangan (''auctoritas''), tetapi tidak memiliki kuasa legislatif yang nyata. Pada dasarnya ''senatus'' hanyalah sebuah dewan penasihat. Kendati demikian, karena tiap-tiap senator adalah tokoh yang sangat berpengaruh, maka sukar sekali mengambil tindakan apa pun yang bertentangan dengan mufakat ''senatus''. Senator-senator baru dipilih dari antara tokoh-tokoh ''patricius'' yang paling cendekia oleh [[Sensor (Romawi Kuno)|jawatan cacah jiwa]] ({{lang-la|censura}}), yang juga berwenang memakzulkan seorang senator jika kedapatan "bobrok akhlaknya", misalnya menerima suap, atau memeluk istri orang di muka umum seperti pada zaman [[Marcus Porcius Cato|Cato Tua]]. Diktator [[Lucius Cornelius Sulla|Sulla]] pernah mengatur agar orang-orang yang terpilih menjadi ''[[Kuestor|quaestor]]'' (penyidik) serta merta juga menjadi anggota ''senatus'', tetapi praktik semacam ini tidak bertahan lama.
 
Republik Romawi tidak memiliki [[birokrasi]] yang bersifat tetap, dan mengumpulkan pajak dengan cara menjual hak memungut cukai kepada pemborong. Jawatan ''[[quaestor]]'', ''[[aedilis]]'', atau [[Prefek|''praefect'']] didanai oleh si penyandang jabatan. Agar tak seorang pun warga negara memiliki wewenang berlebih, para ''[[magistratus]]'' baru dipilih tiap-tiap tahun dan harus berbagi kewenangan kekuasaan dengan seorang rekan sejawatnya. Sebagai contoh, dalam keadaan normal, kewenangan tertinggi dipegang oleh dua orang ''consul''. Dalam keadaan darurat, dapat ditunjuk seorang [[diktator Romawi|''dictator'']] (pengarah) untuk memegang kewenangan tertinggi untuk sementara waktu. Sepanjang zaman republik, sistem tata usaha negara berulang kali diperbaiki agar selaras dengan keperluan-keperluan yang baru muncul. Pada akhirnya, sistem tata usaha negara Republik Romawi terbukti tidak efisien untuk digunakan mengatur wilayah kekuasaan Roma yang terus-menerus bertambah luas, dan menjadi salah satu faktor yang mendorong lahirnya [[Kekaisaran Romawi]].
 
Pada permulaan zaman kekaisaran, pemerintah tetap saja berlagak seakan-akan negara masih berbentuk republik. [[Kaisar Romawi]] hanya dicitrakan sebagai seorang ''[[princeps]]'', "warga negara nomor satu", sementara ''senatus'' mengambil alih kuasa legislatif dan seluruh kewenangan hukum yang sebelumnya dikuasai oleh sidang-sidang rakyat. Kendati demikian, pemerintahan para kaisar kian lama kian [[autokrasi|autokratis]], dan ''senatus'' akhirnya menjadi sekadar dewan penasihat yang diangkat oleh kaisar. Kekaisaran Romawi tidak mewarisi perangkat birokrasi dari zaman republik, karena Republik Romawi tidak memiliki struktur-struktur pemerintahan yang permanen selain ''senatus''. Kaisar mengangkat para pembantu dan penasihat, tetapi Kekaisaran Romawi tetap saja kekurangan banyak lembaga negara, misalnya lembaga penyusun [[anggaran|anggaran belanja]] negara yang terpusat. Beberapa sejarawan mengedepankan hal ini sebagai salah satu faktor penting yang menjadi biang keladi [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|kemerosotan Kekaisaran Romawi]].
 
=== Militer ===
{{utama|Sejarah militer Romawi Kuno|Militer Romawi Kuno|Sejarah struktural militer Romawi|Angkatan Darat Romawi|Angkatan Laut Romawi}}
[[Berkas:Roman soldier in lorica segmentata 1-cropped.jpg|jmpl|lurus|Replika modern dari zirah jenis ''[[lorica segmentata]]'', dikenakan serangkai dengan baju halkah sesudah abad pertama tarikh Masehi]]
[[Berkas:Römerturm, Auf dem Gaulskopf.jpg|jmpl|lurus|Rekonstruksi [[menara]] Romawi di [[Limes Germanicus|Limes]] – [[Taunus]], [[Jerman]]]]
 
Sebagaimana angkatan bersenjata [[negara kota|negara-negara kota]] pada zamannya yang terpengaruh peradaban Yunani, angkatan bersenjata Romawi terdahulu (''ca.'' tahun 500 SM) adalah barisan ''[[milisi|militia]]'' warga kota yang menerapkan siasat perang ala ''[[hoplites]]''. Jumlah personelnya tidak seberapa (populasi laki-laki merdeka yang layak bertempur kala itu berjumlah sekitar 9.000 jiwa) dan ditata menjadi lima golongan prajurit, sama seperti lima golongan ''[[Comitia Centuriata]]'' (sidang majelis seratus warga), lembaga politik warga Roma. Tiga pasukan beranggotakan para ''hoplites'' (prajurit berperlengkapan tombak dan perisai), dan dua pasukan beranggotakan para prajurit pejalan kaki bersenjata ringan. Angkatan bersenjata Romawi terdahulu terbatas siasat tempurnya, dan pada dasarnya disiagakan untuk bertahan.<ref name=keegan263>{{cite book|last1=Keegan|first1=John|title=A History of Warfare|date=1993|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=978-0-394-58801-8|pages=263–264}}</ref><ref name=potter>{{cite book|last1=Potter|first1=David|editor1-last=Flower|editor1-first=Harriet I.|title=The Cambridge Companion to the Roman Republic|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-00390-2|pages=67–70|chapter=The Roman Army and Navy}}</ref><ref>Pembahasan mengenai siasat-siasat tempur dan latar belakang sosial budaya hoplites, baca Victor Davis Hanson, ''The Western Way of War: Infantry Battle in Classical Greece'', Alfred A. Knopf (New York 1989) {{ISBN|0-394-57188-6}}.</ref>
 
Pada abad ke-3 SM, bangsa Romawi meninggalkan gelar pasukan hoplites dan beralih ke suatu tatanan yang lebih luwes, yakni satuan-satuan beranggotakan 120 (kadang-kadang 60) prajurit yang disebut ''[[manipulus]]'', yang mampu berolah gerak secara lebih mandiri di medan tempur. Tiga puluh satuan ''manipulus'' dalam tiga barisan berikut pasukan-pasukan bantu merupakan satu [[legiun Romawi|legiun]] ({{lang-la|legio}}), dengan jumlah keseluruhan antara 4.000 dan 5.000 prajurit.<ref name=keegan263 /><ref name= potter/>
 
Satu legiun Republik Romawi terdahulu terdiri atas lima macam pasukan dengan perlengkapan dan posisi yang berbeda dalam gelar pasukan, yakni tiga baris ''manipulus'' pejalan kaki bersenjata berat (barisan ''[[hastati]]'', barisan ''[[principes]]'', dan barisan ''[[triarii]])'', sepasukan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan (''[[velites]]''), dan sepasukan prajurit berkuda (''[[equites]]''). Seiring pertumbuhan negara, orientasi angkatan bersenjata pun bergeser dari pertahanan ke penyerangan, dan sikapnya pun menjadi jauh lebih garang terhadap negara-negara kota di sekitarnya.<ref name=keegan263 /><ref name= potter/>
 
Pada masa-masa awal berdirinya Republik Romawi, satu legiun berkekuatan penuh sewajarnya beranggotakan 4.000 sampai 5.000 prajurit, terdiri atas 3.600 sampai 4.800 prajurit pejalan kaki bersenjata berat, beberapa ratus prajurit pejalan kaki bersenjata ringan, dan beberapa ratus prajurit berkuda.<ref name=keegan263 /><ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC–AD 00|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|page=33}}</ref><ref>Jo-Ann Shelton (penyunting), ''As the Romans Did: A Sourcebook in Roman Social History'', Oxford University Press (New York 1998){{ISBN|0-19-508974-X}}, hlmn. 245–249.</ref> Legiun-legiun sering kali sangat kekurangan anggota, baik karena kegagalan perekrutan angota baru maupun karena kehilangan anggota lama yang mengalami kecelakaan, menjadi korban pertempuran, terserang penyakit, atau melakukan desersi. Semasa perang saudara, legiun-legiun Gnaeus Pompeius di wilayah timur berkekuatan penuh karena baru saja direkrut, sementara kekuatan tempur legiun-legiun Gaius Iulius Caesar kebanyakan jauh di bawah angka wajar selepas masa bakti di Galia. Keadaan yang sama juga berlaku pada pasukan-pasukan bantu masing-masing.<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Complete Roman Army|url=https://archive.org/details/completeromanarm0000gold|date=2003|publisher=Thames and Hudson, Ltd.|location=London|isbn=978-0-500-05124-5|pages=[https://archive.org/details/completeromanarm0000gold/page/22 22]–24, 37–38}}</ref><ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=Caesar: Life of a Colossus|url=https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505|date=2008|publisher=Yale University Press|location=|isbn=978-0300126891|pages=[https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505/page/n392 384], 410–411, 425–427}} Faktor penting lain yang dibahas oleh Goldsworthy adalah ketiadaan legiuner pelaksana tugas terpisah.</ref>
 
Sampai menjelang berakhirnya zaman Republik Romawi, legiuner lazimnya adalah petani Romawi pemilik tanah dari desa (seorang ''adsiduus'') yang menjalani masa bakti sebagai prajurit dalam aksi militer tertentu (sering kali setiap tahun),<ref>Antara tahun 343 SM dan 241 SM, Angkatan bersenjata Romawi bertempur setiap tahun, kecuali pada 5 tahun tanpa aksi militer.{{cite book|last1=Oakley|first1=Stephen P.|editor1-last=Flower|editor1-first=Harriet I.|title=The Cambridge Companion to the Roman Republic|url=https://archive.org/details/cambridgecompani00flow|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-00390-2|page=[https://archive.org/details/cambridgecompani00flow/page/n8 27]|chapter=The Early Republic}}</ref> menyiapkan sendiri perlengkapan tempur dan, khusus bagi para ''equites'', tunggangannya. Harris menduga bahwa sampai dengan tahun 200 SM, para petani biasa (yang bertahan hidup) dari desa mungkin ikut serta dalam enam atau tujuh pertempuran. Para mantan budak beserta para budak (di mana pun berada) dan warga kota tidak diikutsertakan, kecuali dalam keadaan darurat.<ref>P.A. Brunt, "Army and Land in the Roman Republic," in ''The Fall of the Roman Republic and Related Essays'', Oxford University Press (Oxford 1988) {{ISBN|0-19-814849-6}}, hlm. 253; William V. Harris, ''War and Imperialism in Republican Rome 327–70 BC'', Oxford University Press (Oxford 1979) {{ISBN|0-19-814866-6}}, hlm. 44.</ref>
 
Selepas tahun 200 SM, kondisi ekonomi di daerah pedesaan mengalami kemerosotan seiring meningkatnya kebutuhan akan tenaga manusia, sehingga tolok ukur jumlah harta kekayaan yang harus dimiliki seorang warga negara untuk dapat menjalani masa bakti militer pun lambat laun diturunkan. Mulai dari masa kepemimpinan [[Gaius Marius]] pada tahun 107 SM, rakyat yang tidak memiliki harta berupa tanah dan bangunan serta rakyat yang berdiam di kota-kota (''proletarii'') boleh diikutsertakan dan dipersenjatai, kendati sebagian besar legiuner tetap saja berasal dari daerah pedesaan. Masa bakti menjadi berkesinambungan dan diperpanjang sampai 20 tahun jika mendadak diperlukan, kendati masa bakti enam atau tujuh tahun masih tetap lazim.<ref name="keegan273">{{cite book|last1=Keegan|first1=John|title=A History of Warfare|date=1993|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=978-0-394-58801-8|pages=273–274}}</ref>
 
Semenjak abad ke-3 SM, para legiuner diberi ''stipendium'' (uang jasa). Jumlahnya masih diperdebatkan, tetapi kabarnya Gaius Iulius Caesar pernah "menggandakan" jumlah ''stipendium'' para legiunernya hingga mencapai 225 keping ''[[denarius]]'' setahun. Mereka juga berpeluang mendapatkan harta jarahan dan ''donativum'' (uang lelah), yakni jatah pembagian hasil jarahan dari pimpinan seusai menang bertempur. Semenjak zaman Gaius Marius, mereka juga kerap dianugerahi sebidang tanah selepas masa bakti.<ref name=keegan263 /><ref>Brunt, hlmn. 259–265; Potter, hlmn. 80–83.</ref> Prajurit berkuda dan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan tergabung dalam satu legiun, yakni ''legio auxilia'' (legiun bantu), dan sering kali direkrut dari masyarakat yang mendiami daerah-daerah tempat tugas legiun yang bersangkutan. Gaius Iulius Caesar pernah membentuk selegiun prajurit yang direkrut dari penduduk bukan warga negara Romawi yang bermukim di [[Gallia Narbonensis|Galia Transalpina]] untuk dikerahkan dalam aksi-aksi militer yang dipimpinnya di Galia. Angkatan ini diberi nama ''[[Legio V Alaudae|Legio Quinta Alaudae]]'' (Legiun ke-5, Branjangan).<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=Caesar: Life of a Colossus|url=https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505|date=2008|publisher=Yale University Press|location=|isbn=978-0300126891|page=[https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505/page/n399 391]}}</ref> Pada zaman Augustus, gagasan bahwa prajurit adalah rakyat yang ikut serta dalam usaha bela negara sudah ditinggalkan, dan angkatan bersenjata pun sudah sepenuhnya bersifat profesional. Para legiuner digaji 900 keping ''[[sestertius]]'' setahun, dan berpeluang menerima uang lepas sebesar 12.000 keping ''sestertius''.<ref>Karl Christ, ''The Romans'', University of California Press (Berkeley, 1984){{ISBN|0-520-04566-1}}, hlmn. 74–76.</ref>
 
Seusai [[Final War of the Roman Republic|perang saudara]], Augustus menata ulang pasukan-pasukan angkatan bersenjata Romawi. Sejumlah besar prajurit dibebastugaskan dan banyak legiun dibubarkan, sehingga hanya tersisa 28 legiun, yang ia sebar ke seluruh provinsi kekaisaran.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/249 249]–250}} Mackay mencermati bahwa jumlah legiun (bukan berarti jumlah legiuner juga) bertambah menjadi 30 pada tahun 125 M, dan menjadi 33 pada zaman [[wangsa Severana]] (200–235 M).</ref> Pada [[Principatus|zaman para ''princeps'']], tatanan taktis angkatan bersenjata sedikit demi sedikit terus berkembang. ''Legio auxilia'' tetap menjadi ''[[cohort|cohors]]'' (kesatuan taktis standar) mandiri, dan pasukan-pasukan legiuner sering kali menjalankan tugas sebagai sekelompok ''cohors'', alih-alih sebagai sekelompok legiun utuh. Kesatuan jenis baru yang serbaguna, ''cohors equitata'', memadukan prajurit-prajurit berkuda dan para legiuner dalam satu kesatuan. ''cohors equitata'' dapat ditempatkan di garnisun-garnisun atau pangkalan-pangkalan pertahanan tapal batas, dan dapat bergerak sendiri selaku kesatuan kecil yang berimbang maupun digabungkan dengan kesatuan-kesatuan sejenisnya menjadi satu kesatuan bertaraf legiun. Peningkatan fleksibilitas dalam pengaturan angkatan bersenjata ini turut memastikan keberhasilan pasukan-pasukan militer Romawi dalam jangka panjang.<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC – AD 200|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|pages=36–37}}</ref>
 
Kaisar [[Gallienus]] (253–268 M) memprakarsai usaha penataan ulang yang menghasilkan tatanan militer Romawi sebagaimana adanya pada penghujung zaman kekaisaran. Gallienus menarik sejumlah legiun dari tempat tugas tetap mereka di tapal batas wilayah kekaisaran, dan mengubah mereka menjadi kesatuan-kesatuan tempur berpindah-pindah (''[[comitatenses]]'') dan menyiagakan mereka pada jarak tertentu dari tapal batas sebagai pasukan cadangan stategis. Pasukan-pasukan pengawal perbatasan (''limitanei''), yang bertugas tetap di pangkalan-pangkalan pertahanan, tetap menjadi ujung tombak pertahanan negara. Kesatuan tempur dasar adalah resimen, yang disebut ''[[legiun romawi|legio]]'' atau ''[[auxilia]]'' untuk pasukan pejalan kaki, dan ''vexellationes'' untuk pasukan berkuda. Bukti-bukti menyiratkan bahwa satu resimen berkekuatan nominal 1.200 personel untuk pasukan pejalan kaki, dan 600 personel untuk pasukan berkuda, kendati ada banyak keterangan tertulis yang menunjukkan jumlah nyata yang lebih kecil (800 personel untuk pasukan pejalan kaki dan 400 personel untuk pasukan berkuda).<ref name="Hugh Elton 1996 hlmn. 89-96">{{cite book|last1=Elton|first1=Hugh|title=Warfare in Roman Europe AD 350–425|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815241-5|pages=89–96}}</ref>
 
Banyak resimen prajurit pejalan kaki dan prajurit berkuda yang dikerahkan berpasangan di bawah pimpinan seorang ''[[comes]]''. Selain pasukan-pasukan prajurit berkebangsaan Romawi, angkatan tempur juga terdiri atas resimen-resimen "orang barbar" yang direktur dari suku-suku barbar sekutu Romawi yang disebut ''[[foederati]]''. Pada tahun 400 M, resimen-resimen ''foederati'' sudah menjadi kesatuan-kesatuan permanen dalam angkatan bersenjata Kekaisaran Romawi. Resimen-resimen ''foederati'' digaji dan dipersenjatai kekaisaran, dipimpin oleh seorang ''tribunus'' berkebangsaan Romawi, dan difungsikan sebagaimana kesatuan-kesatuan prajurit Romawi lainnya. Selain resimen-resimen ''foederati'', Kekaisaran Romawi juga memanfaatkan laskar-laskar orang barbar untuk bertempur bersama-sama legiun-legiun Romawi sebagai "sekutu" tanpa perlu dijadikan bagian dari angkatan tempur. Di bawah arahan seorang senapati Romawi, laskar-laskar ini digerakkan oleh pemimpin-pemimpin mereka sendiri.<ref name="Hugh Elton 1996 hlmn. 89-96"/>
 
Kepemimpinan angkatan bersenjata berkembang sedikit demi sedikit dari zaman ke zaman. Pada zaman kerajaan, angkatan bersenjata terdiri atas prajurit-prajurit hoplites yang dipimpin langsung oleh Raja Roma. Pada permulaan dan pertengahan zaman republik, pasukan-pasukan angkatan bersenjata dipimpin oleh salah seorang dari sepasang [[konsul Romawi|''consul'']] yang terpilih untuk menjabat pada tahun berjalan. Menjelang berakhirnya zaman republik, sebagai bagian dari jenjang jabatan yang lumrah didaki para pejabat publik pilihan rakyat, yang disebut ''[[cursus honorum]]'' (tahapan kehormatan), seorang anggota ''senatus'' mula-mula memegang jabatan ''[[quaestor]]'' (sering kali ditugaskan selaku wakil panglima angkatan tempur), selanjutnya memegang jabatan ''[[praetor]]''.<ref name="bcorrey">{{cite book|last1=Brennan|first1=Correy T.|editor1-last=Flower|editor1-first=Harriet I.|title=The Cambridge Companion to the Roman Republic|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-00390-2|pages=66–68|chapter=Power and Process Under the Republican 'Constitution'}}</ref><ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC – AD 200|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|pages=121–125}}</ref> Bawahan Gaius Iulius Caesar yang paling berbakat, efektif, dan andal di Galia, [[Titus Labienus]], adalah orang yang direkomendasikan oleh [[Pompeius]].<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC – AD 200|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|page=124}}</ref>
 
[[Berkas:Altar Domitius Ahenobarbus Louvre n3bis.jpg|jmpl|ka|upright=1.25|[[Altar Domitius Ahenobarbus]], ''ca.'' 122 SM, dihiasi pahatan dua orang prajurit pejalan kaki Romawi bersenjata ''[[Scutum (perisai)|scutum]]'' panjang, dan seorang prajurit berkuda bersama tunggangannya. Semuanya tampak mengenakan [[baju halkah]].]]
Sehabis menjalani masa bakti selaku ''praetor'' atau ''consul'', seorang senator dapat diangkat ''senatus'' menjadi [[Promagistrat|''propraetor'']] atau [[Promagistrat|''proconsul'']] (berdasarkan jabatan paling tinggi yang ia pegang sebelumnya) dengan tugas mengepalai pemerintahan di salah satu provinsi jajahan. Perwira-perwira yang lebih rendah (sampai dengan tetapi tidak termasuk ''[[kenturion|centurio]]'') adalah orang-orang yang dipilih oleh senapati masing-masing dari antara para anak semang (''[[Patronasi di Romawi Kuno|clientelae]]'') si senapati, atau orang-orang yang direkomendasikan oleh sekutu-sekutu politik si senapati di kalangan ''senatus''.<ref name="bcorrey" />
 
Pada masa pemerintahan Augustus, yang berusaha menempatkan militer di bawah kepemimpinan tunggal yang permanen, kaisar adalah senapati sah dari tiap-tiap legiun, tetapi menjalankan kewenangannya selaku senapati legiun melalui seorang ''[[legatus]]'' (duta) yang ia pilih dari kalangan ''senatus''. Di provinsi yang dijaga satu legiun saja, si duta kaisar mengepalai legiun (''[[legatus legionis]]'') sekaligus mengepalai pemerintahan provinsi, sementara di provinsi yang dijaga lebih dari satu legiun, tiap-tiap legiun dikepalai oleh seorang duta kaisar, dan para duta kaisar dikepalai oleh wali negeri (juga seorang duta kaisar, tetapi lebih tinggi pangkatnya).<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/245 245]–252}}</ref>
 
Menjelang berakhirnya zaman kekaisaran (mungkin semenjak masa pemerintahan [[Diocletianus]]), tata kepemimpinan militer ala Augustus ditinggalkan. Kewenangan militer para wali negeri dicabut, dan kepemimpinan angkatan bersenjata di sekelompok provinsi dipercayakan kepada seorang senapati (''[[dux]]'') yang diangkat oleh kaisar. Para senapati bukan lagi orang-orang yang dipilih dari kalangan atas Romawi, melainkan orang-orang yang berjaya mendaki jejang kepangkatan dalam angkatan bersenjata berkat kecakapan masing-masing. Sejalan dengan pertambahan jumlahnya, pemimpin-pemimpin militer semacam ini pun berusaha (adakalanya berhasil) merebut jabatan kaisar yang telah mengangkat mereka. Menyusutnya sumber-sumber daya, meningkatnya kekacauan politik, serta maraknya perang saudara menggerogoti ketahanan bagian barat Kekaisaran Romawi, sehingga akhirnya dapat direbut oleh suku-suku barbar di sekitarnya.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/295 295]–296}}. Juga bab 23–24.</ref>
 
Informasi mengenai [[angkatan laut Romawi]] jauh lebih sedikit daripada informasi mengenai angkatan daratnya. Sebelum pertengahan abad ke-3 SM, pejabat-pejabat negara yang disebut ''duumviri navales'' memimpin armada 20 kapal dengan misi utama memberantas bajak laut. Armada-armada ini ditiadakan pada tahun 278 M, dan diganti dengan angkatan-angkatan laut sekutu. [[Perang Punisia|Perang Punik I]] memaksa Roma membentuk armada-armada raksasa. Roma akhirnya membentuk armada-armada yang dibutuhkannya dengan bantuan dan dana dari sekutu-sekutunya. Ketergantungan pada sekutu berlanjut sampai zaman republik berakhir. [[Kapal perang era Helenistik|''Quinqueremis'']] adalah jenis kapal-kapal perang yang dikerahkan kedua belah pihak selama berlangsungnya perang-perang Punik, dan tetap menjadi tulang punggung angkatan laut Romawi sampai akhirnya digantikan dengan kapal-kapal yang lebih ringan dan lebih lincah berolah gerak pada masa pemerintahan Augustus.<ref name="Potter hlmn. 76-78">Alinea ini didasarkan ata Potter, hlmn. 76–78.</ref>
 
Dibanding [[trireme|''triremis'']], ''quinqueremis'' dapat diawaki oleh tenaga-tenaga kawakan maupun yang belum berpengalaman (suatu keuntungan bagi sebuah negara dengan angkatan darat sebagai kekuatan tempur utama), dan kemampuan olah geraknya yang kurang lincah membuat bangsa Romawi menggunakan dan menyempurnakan [[Corvus (senjata)|siasat-siasat serbu kapal]] yang memanfaatkan tenaga sekitar 40 orang prajurit laut, alih-alih menggunakan [[Siasat tempur galai|hulu pembobol]]. Kapal-kapal berolah gerak mengikuti aba-aba dari ''[[navarkos|nauarchus]]'', perwira setingkat ''centurio'', yang lazimnya bukan warga negara Romawi. Potter menduga bahwa karena didominasi bangsa-bangsa non-Romawi, armada-armada tempur dianggap sebagai angkatan asing, sehingga dibiarkan susut pada masa-masa damai.<ref name="Potter hlmn. 76-78"/>
 
Informasi yang ada menyiratkan bahwa menjelang berakhirnya zaman kekaisaran (350 M), angkatan laut Romawi terdiri atas sejumlah armada kapal perang maupun kapal niaga pengangkut prajurit dan perbekalan tempur. Kapal-kapal perang adalah [[galai|galai-galai]] yang digerakkan tiga sampai empat baris pendayung. Pangkalan-pangkalan laut berlokasi di bandar-bandar seperti Ravenna, Arles, Aquilea, Misenum, serta muara Sungai Somme di kawasan barat, dan Aleksandria serta Rodos di kawasan timur. Armada-armada katai yang terdiri atas wahana-wahana sungai berukuran kecil (''classis'') merupakan bagian dari ''limitanei'' (pasukan penjaga perbatasan) kala itu, berpangkalan di bandar-bandar berbenteng di sepanjang tepian Sungai Rhein dan Sungai Donau. Kenyataan bahwa senapati-senapati terkemuka mengepalai angkatan darat maupun angkatan laut menyiratkan bahwa kala itu angkatan laut digunakan sebagai kekuatan penunjang angkatan darat, bukan sebagai angkatan tersendiri. Perincian struktur komando dan kekuatan armada pada kurun waktu ini tidak diketahui secara jelas, kendati dapat dipastikan bahwa masing-masing armada dipimpin oleh seorang ''praefectus'' (pemuka).<ref>{{cite book|last1=Elton|first1=Hugh|title=Warfare in Roman Europe AD 350–425|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815241-5|pages=99–101}}</ref>
 
=== Perekonomian ===
{{utama|Pertanian bangsa Romawi|Perniagaan bangsa Romawi|Keuangan bangsa Romawi|Mata uang Romawi}}
[[Berkas:Trajan's market.jpg|jmpl|kiri|upright=2|[[Pasar Trayanus|Pasar Traianus]], dibangun oleh [[Apolodoros dari Damaskus]]]]
 
Bangsa Romawi Kuno menguasai daratan yang sangat luas dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah-limpah. Dengan kelimpahan sumber daya alam dan manusia ini, perekonomian Roma tetap mengutamakan usaha [[Pertanian Romawi Kuno|pertanian]] dan perniagaan. [[Perdagangan bebas]] hasil-hasil pertanian mengubah bentang alam Jazirah Italia, dan pada abad pertama SM, kebun-kebun anggur dan [[zaitun]] yang luas telah menggeser lahan-lahan para petani kecil, yang kalah bersaing harga dengan gandum impor. [[Aneksasi]] atas [[Mesir]], Sisilia, dan [[Tunisia]] menciptakan aliran masuk pasokan gandum tanpa henti ke Roma. Sebaliknya, [[minyak zaitun]] dan [[anggur (minuman)|minuman anggur]] menjadi barang-barang impor utama yang mengalir keluar dari Jazirah Italia. Bangsa Romawi mempraktikkan [[rotasi tanaman|gilir tanam]] dua jenis tumbuhan, tetapi produktivitas pertanian tetap rendah, kira-kira 1 ton per hektar.
 
Kegiatan industri dan manufaktur lebih kecil lagi angkanya. Kegiatan paling besar di bidang ini adalah penambangan batu, yang digunakan sebagai bahan baku bangunan pada masa itu. Di bidang manufaktur, skala produksi relatif kecil, dan pada umumnya terdiri atas sanggar-sanggar produksi dan pabrik-pabrik kecil yang mempekerjakan sebanyak-banyaknya satu dua lusin karyawan. Kendati demikian, ada pula beberapa pabrik batu bata yang mempekerjakan ratusan karyawan.
 
Perekonomian Republik Romawi permulaan kurun waktu republik lebih banyak bertumpu pada usaha kecil dan tenaga kerja upahan. Namun perang dan penaklukan atas bangsa-bangsa lain mendatangkan [[Perbudakan pada Abad Kuno|budak-budak belian]] yang kian lama kian bertambah jumlahnya dan kian murah harganya, sehingga perekonomian Republik Romawi menjelang akhir kurun waktu republik sudah sangat bergantung pada [[perbudakan|tenaga budak belian]], baik yang terampil maupun yang tidak terampil. Diperkirakan 20% dari keseluruhan populasi Kekaisaran Romawi, dan 40% dari populasi kota Roma kala itu, adalah budak belian. Hanya di Kekaisaran Romawi sajalah orang dapat lebih berhemat jika mempekerjakan tenaga upahan alih-alih membeli budak belian, setelah aksi-aksi penaklukan dihentikan dan harga budak belian melambung tinggi.
 
Kendati bangsa Romawi Kuno menggunakan cara [[barter]], bahkan dalam urusan pengumpulan pajak, Roma sudah membuat dan memanfaatkan [[uang logam]]. Kepingan-kepingan uang [[kuningan (logam)|kuningan]], [[perunggu]], dan [[logam berharga|logam mulia]] beredar di dalam maupun di luar wilayah kekaisaran Romawi, bahkan ada kepingan uang Romawi yang ditemukan di [[India]]. Sebelum abad ke 3 SM, tembaga diperdagangan menurut bobotnya, dalam tumpukan-tumpukan tak bertanda di seluruh kawasan tengah Italia. Nilai nominal sekeping uang tembaga mula-mula setara dengan nilai tembaga seberat satu [[Pon (satuan)|pon Romawi]], tetapi bobotnya kurang dari satu pon. Dengan demikian, nilai kepingan uang logam Romawi sebagai alat tukar secara konsisten melebihi [[nilai intrinsik]]nya sebagai logam. Sesudah [[Nero]] mulai menurunkan mutu kepingan perak [[denarius]], nilai [[alat bayar sah|tukarnya yang sah]] diperkirakan sepertiga lebih besar daripada nilai intrinsiknya.
 
Kuda mahal harganya, sementara [[hewan pikul|satwa angkut]] jenis lain lebih lamban jalannya. Kegiatan jual beli diperlancar oleh [[jalan raya Romawi|jalan-jalan raya Romawi]] yang menghubungkan markas-markas tentara Romawi, tempat pasar-pasar Romawi berpusat.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=4aX-W6AVNv8C&pg=PA231 |title=The Cambridge History of Greek and Roman Warfare|page=231|editor1-last=Sabin|editor1-first=Philip|editor2-last=van Wees|editor2-first=Hans|editor3-last=Whitby|editor3-first=Michael|publisher=Cambridge University Press|date=2007|isbn=978-0521782746}}</ref> Jalan-jalan raya ini dirancang khusus untuk dilalui kendaraan beroda.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Roads_to_Rome.html?id=Fm5l000EmoAC |title=Roads to Rome|page=11|last=Heseltine|first=John|publisher=J. Paul Getty Museum|date=2005|isbn=978-0711225527}}</ref> Sebagai akibatnya, timbul kegiatan angkut [[komoditas]] antardaerah dalam wilayah kekuasaan bangsa Romawi, yang bertambah seiring meningkatnya kegiatan [[Roman commerce#Sea routes|niaga bahari Romawi]] pada abad ke-2 SM. Kala itu satu kapal niaga hanya perlu waktu kurang dari sebulan untuk menempuh jalur pelayaran dari [[Cádiz|Gades]] sampai ke [[Aleksandria]] via [[Ostia Antica|Ostia]], sama dengan panjang keseluruhan [[Laut Tengah]].<ref name=Atlas/> Ongkos angkut lewat laut kira-kira 60 kali lebih murah dibanding lewat darat, sehingga volume angkutan lewat laut juga jauh lebih besar.
 
Menurut sebagian ekonom, perekonomian Kekaisaran Romawi adalah [[ekonomi pasar|perekonomian pasar]], praktik kapitalisnya setaraf dengan Negeri Belanda pada abad ke-17 dan Inggis pada abad ke-18.<ref>{{cite web |url=http://eh.net/abstracts/archive/0370.php |last=Temin |first=Peter |title=A Market Economy in the Early Roman Empire |archive-url=https://web.archive.org/web/20100615223139/http://eh.net/abstracts/archive/0370.php |archive-date=June 15, 2010 |work=Abstract Archives |year=2001 |publisher=Economy History Services}}</ref>
 
=== Keluarga ===
[[Berkas:Galla Placidia (rechts) und ihre Kinder.jpg|jmpl|Potret [[kaca emas]] sebuah keluarga di [[Mesir Romawi|Provinsi Mesir, Kekaisaran Romawi]]. [[bahasa Yunani|Rangkaian huruf Yunani]] pada potret ini mungkin adalah nama seniman pembuatnya atau mungkin pula nama ''[[pater familias]]'' yang tidak tampak dalam potret.<ref>Baca {{cite web|title=Masterpieces. Desiderius' Cross|url=http://www.bresciamusei.com/nsantagiulia.asp?nm=14&t=Masterpieces%2E+Desiderius%27+Cross|website=Fondazione Brescia Musei|accessdate=2 Oktober 2016}}. Untuk penjabaran kajian ilmiah atas Medali Brescia, baca Daniel Thomas Howells (2015). "[http://www.britishmuseum.org/pdf/Late_Antique_Gold_Glass_online.pdf Katalog Kaca Emas Buatan Akhir Abad Kuno di British Museum (PDF).]" London: the British Museum (Arts and Humanities Research Council), hlm. 7. Diakses 2 Oktober 2016. [[Daftar potret kaca emas|Potret kaca emas]] (agaknya buatan seniman [[Sejarah Aleksandria|Yunani Aleksandria]], ditilik dari [[Dialek-dialek Yunani Kuno|penggunaan dialek Mesir pada kalimat dalam potret]]) diperkirakan berasal dari abad ke-3 M; Beckwith, John, Early Christian and Byzantine Art, Penguin History of Art (now Yale), Edisi ke-2. 1979, {{ISBN|0140560335}}, hlm. 25; Boardman, John (penyunting), The Oxford History of Classical Art, 1993, OUP, {{ISBN|0198143869}}, hlmn. 338–340; Grig, Lucy, "Portraits, Pontiffs and the Christianization of Fourth-Century Rome", ''Papers of the British School at Rome'', Jld. 72, (2004), hlmn. 203–230, {{JSTOR|40311081}}, hlm. 207; Jás Elsner (2007). "The Changing Nature of Roman Art and the Art Historical Problem of Style," in Eva R. Hoffman (penyunting), ''Late Antique and Medieval Art of the Medieval World'', 11–18. Oxford, Malden & Carlton: Blackwell Publishing. {{ISBN|978-1-4051-2071-5}}, hlm. 17, gambar 1.3 pada hlm. 18.</ref>]]
 
Satuan dasar masyarakat Romawi adalah rumah tangga ({{lang-la|familia}}) dan [[keluarga|keluarga besar]] ({{lang-la|gens}}).<ref name="Duiker346">{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/146 146]|edition=3}}</ref> Rumah tangga beranggotakan orang-orang yang tinggal seatap, yakni kepala rumah tangga, yang disebut ''[[pater familias]]'' (bapa rumah tangga), istrinya, anak-anaknya, dan sanak saudaranya. Rumah-rumah tangga kelas atas juga beranggotakan budak-budak belian dan para pelayan.<ref name="Duiker346"/> Kepala rumah tangga memiliki kewenangan mutlak, yang disebut ''patria potestas'' (kuasa keayahan), atas semua orang yang tinggal seatap dengannya. Ia berwenang menjodohkan, menceraikan, maupun menjual anak-anaknya sebagai budak belian. Ia juga berwenang mengklaim harta benda milik anggota rumah tangganya sebagai harta bendanya sendiri, bahkan berwenang menghukum maupun membunuh anggota rumah tangganya. Kewenangan yang terakhir ini agaknya tidak lagi dijalankan selepas abad pertama SM.<ref name="Cassonpageset1">{{cite book|last1=Casson|first1=Lionel|title=Everyday Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass|date=1998|publisher=The Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|isbn=978-0-8018-5992-2|pages=[https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass/page/10 10]–11}}</ref>
 
''Patria potestas'' juga menaungi putra-putra ''pater familias'' yang sudah dewasa, berikut rumah tangga mereka masing-masing. Seorang laki-laki tidak dianggap sebagai ''pater familias'', dan tidak pula benar-benar memiliki harta benda, selama ayahnya masih hidup.<ref name="Cassonpageset1"/><ref>[http://fathom.lib.uchicago.edu/1/777777121908/ Family Values in Ancient Rome] oleh Richard Saller. The University of Chicago Library Digital Collections: Fathom Archive. 2001. Diakses 14 April 2007.</ref> Pada permulaan sejarah Romawi Kuno, seorang perempuan yang sudah menikah dengan sendirinya tunduk di bawah ''manus'' (pengaturan) ''pater familias'' keluarga besar suaminya. Adat semacam ini sudah ditinggalkan menjelang berakhirnya zaman republik, karena seorang perempuan kala itu boleh memilih untuk tetap menjadi anggota keluarga ayahnya sendiri, alih-alih menjadi anggota keluarga besar suaminya.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/339 339]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Kendati demikian, semua anak yang ia lahirkan tetap terbilang sebagai anggota keluarga suaminya, karena bangsa Romawi merunut hubungan kekerabatan melalui alur silsilah laki-laki.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/340 340]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
 
[[Anak-anak Romawi Kuno]] kurang dicurahi kasih sayang. Anak-anak lelaki maupun perempuan diasuh oleh ibu atau salah seorang kerabat mereka yang sudah uzur. Anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya sering kali dijual sebagai budak belian.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=85Gdul_43DEC&pg=PP7&dq=children+of+ancient+rome&q=children%20of%20ancient%20rome|title=The Family in Ancient Rome: New Perspectives|last=Rawson|first=Beryl|date=1987|publisher=Cornell University Press|isbn=978-0801494604|location=|pages=2 prakata|language=en|quote=|via=}}</ref> Anak-anak boleh ikut bersantap bersama seluruh anggota keluarga di meja makan, tetapi tidak diperbolehkan ikut berbincang-bincang bersama orang-orang dewasa.<ref name="Cassonpageset1"/>
 
Anak-anak keluarga ningrat biasanya diajari bahasa Latin dan bahasa Yunani oleh seorang inang pengasuh berkebangsaan Yunani. Anak-anak lelaki diajari kepandaian berenang dan berkuda oleh ayah mereka, tetapi adakalanya si ayah cukup mengupah seorang budak untuk menggantikannya. Anak-anak lelaki Romawi Kuno mulai bersekolah pada umur tujuh tahun. Karena tidak ada gedung sekolah, kegiatan belajar mengajar dilakukan di atas sotoh rumah. Jika hari gelap, murid harus membawa serta pelita ke sekolah. Loh-loh berlapis malam digunakan sebagai media tulis karena papirus dan perkamen terlampau mahal. Anak-anak dapat pula belajar menulis di permukaan pasir. Bekal makanan yang mereka bawa ke sekolah adalah seketul roti.<ref>Lifepac History & Geography, Grade 6 Unit 3, hlm. 28.z</ref>
 
Rumah-rumah tangga yang berkerabat membentuk satu keluarga besar (''[[gens]]''). Selain merupakan kelompok kekerabatan yang dipersatukan oleh pertalian darah atau [[adopsi]], keluarga besar juga merupakan persekutuan politik dan ekonomi. Sejumlah keluarga terkemuka (''[[Gens|gens maior]]'', <small>jamak:</small> ''gentes maiores'') tampil mendominasi kancah politik, teristimewa pada [[Republik Romawi|zaman republik]].
 
Bagi masyarakat Romawi Kuno, terutama masyarakat kalangan atas, perkawinan sering kali dipandang sebagai persekutuan harta dan politik ketimbang persatuan sepasang kekasih. Seorang ayah biasanya mulai mencari-cari calon menantu saat anak gadisnya berumur antara dua belas dan empat belas tahun. Suami lazimnya lebih tua daripada istri, dan jika anak-anak gadis kalangan atas menikah pada usia yang sangat muda, maka ada bukti bahwa perempuan-perempuan di luar kalangan atas sering kali kawin umur akhir belasan tahun atau awal 20-an tahun.
 
== Kebudayaan ==
{{Utama|Kebudayaan Romawi Kuno}}
[[Berkas:Seven Hills of Rome (Indonesian).svg|jmpl|upright=1.15|[[Tujuh bukit Roma|Tujuh bukit di kota Roma]]]]
 
Kehidupan masyarakat Romawi Kuno berkisar di seputar kota Roma, yang luasnya mencakup [[tujuh bukit Roma|tujuh bukit]]. Ada banyak sekali [[monumen|bangunan raksasa]] di kota ini, antara lain [[Koloseum|''Amphitheatrum Flavium'']] (gelanggang pertunjukan Flavius), [[Forum Trayanus|''Forum Traiani'']] (alun-alun Traianus), dan [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] (kuil segala dewa-dewi). Ada pula [[Teater Romawi (bangunan)|gedung-gedung pementasan]], [[gimnasium (Yunani kuno)|gedung-gedung perguruan sekaligus pusat kebugaran]], pasar-pasar, gorong-gorong pembuangan, [[thermae|rumah-rumah pemandian]] lengkap dengan perpustakaan dan toko-toko, serta pancuran-pancuran air minum yang dialirkan beratus-ratus meter melalui [[Akuaduk|akuaduk-akuaduk]]. Jenis bangunan hunian di seluruh wilayah Romawi Kuno berkisar dari rumah-rumah tinggal sederhana sampai [[Vila Romawi|vila-vila di daerah pedesaan]].
 
Di ibu kota Roma, [[rumah|wisma-wisma kediaman]] [[Kekaisaran Romawi|kaisar]] berdiri megah di [[Bukit Palatium]]. [[Plebs|Kaum ''Plebs'']] dan [[Eques|kaum ''Eques'']] tinggal di pusat kota, berdesak-desakan dalam hunian-hunian susun atau ''[[Insula]]'', yang mirip sekali dengan [[ghetto|kampung-kampung kumuh]] pada Zaman Modern. Hunian-hunian yang sering kali dibangun oleh juragan-juragan tanah dari kalangan atas untuk disewakan ini kerap berpusat pada suatu ''[[collegium]]'' (perhimpunan) atau ''[[taberna]]'' (kedai). Para penghuninya dijatahi [[Cura Annonae|pasokan gandum cuma-cuma]], dihibur dengan [[Gladiator|pertunjukan-pertunjukan adu ketangkasan gladiator]], dan terikat dalam hubungan [[Patronasi di Romawi Kuno|anak semang - induk semang]] dengan orang-orang [[Patrician|''Patricius'']], yakni orang-orang yang mereka mintai bantuan dan yang kepentingannya mereka junjung.
 
=== Bahasa ===
{{utama|Bahasa Latin}}
 
[[Berkas:Fanciulla intenta alla lettura (IV stile), I sec, da pompei, MANN 8946.JPG|jmpl|Seorang gadis berambut [[pirang]] sedang membaca, fresko Romawi [[langgam Pompeii|langgam Pompeii IV]] (60–79 M), [[Pompeii]], Italia]]
 
[[Bahasa]] asli bangsa Romawi adalah [[bahasa Latin]], salah satu bahasa dalam [[bahasa Italik|rumpun bahasa Italik]]. [[Tata bahasa Latin]] sedikit sekali bergantung pada urut-urutan kata, dan justru mengandalkan sistem [[afiks|pengimbuhan]] [[kata dasar]] sebagai sarana penyampai maksud.<ref>[http://www.utexas.edu/cola/centers/lrc/eieol/latol-0-X.html Latin Online: Series Introduction] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150429221355/http://www.utexas.edu/cola/centers/lrc/eieol/latol-0-X.html |date=2015-04-29 }} oleh Winfred P. Lehmann dan Jonathan Slocum. Linguistics Research Center. The University of Texas at Austin. 15 Februari 2007. Diakses 1 April 2007.</ref> [[huruf latin|Aksaranya]] dikembangkan dari [[Alfabet Italik Kuno|aksara Etruski]], yang diturunkan dari [[alfabet Yunani|aksara Yunani]].<ref>{{cite web |url=http://www.du.edu/~etuttle/classics/latalph.htm |title=The Latin Alphabet |archive-url=https://web.archive.org/web/20070403040205/http://www.du.edu/~etuttle/classics/latalph.htm |archive-date=3 April 2007 |first=J.B. |last=Calvert |work=University of Denver |date=8 Agustus 1999 |access-date= 1 April 2007}}</ref> Sekalipun seluruh [[sastra Latin|karya sastra Latin]] yang sintas sampai sekarang adalah karya-karya susastra yang ditulis dalam [[bahasa Latin Klasik]], sebuah [[bahasa sastra|bahasa susastra]] yang sangat tertata lagi muluk berbunga-bunga dari abad pertama sebelum permulaan tarikh Masehi, [[bahasa lisan|bahasa tutur]] di Kekaisaran Romawi sesungguhnya adalah [[bahasa Latin Umum]], yang cukup berbeda dari bahasa Latin Klasik, baik dalam [[gramatika|tata bahasa]] maupun [[kosakata]], dan ujung-ujungnya juga dalam pelafalan.<ref>[https://web.archive.org/web/20070810033726/http://classics.lss.wisc.edu/courses/Classical_Latin_Supplement.pdf Classical Latin Supplement]. hlm. 2. Retrieved 2 April 2007.</ref> Para penutur bahasa Latin mampu memahami kedua ragam bahasa ini sampai dengan abad ke-7, manakala bahasa tutur sudah sangat jauh menyimpang dari bahasa susastra sampai-sampai 'bahasa Latin Klasik' alias 'bahasa Latin yang baik dan benar' harus dipelajari sebagai bahasa sekunder.<ref>József Herman, ''Vulgar Latin'', Terjemahan Bahasa Inggris 2000, hlmn. 109–114 {{ISBN|978-0271020013}}</ref>
 
Kendati [[bahasa Latin]] tetap menjadi bahasa sastra utama di Kekaisaran Romawi, posisinya sebagai bahasa tutur akhirnya tergeser oleh [[bahasa Yunani]], yang menjadi bahasa para petinggi terpelajar, karena sebagian besar karya sastra yang dipelajari oleh bangsa Romawi tertulis dalam bahasa Yunani. Di belahan timur Kekaisaran Romawi, yang kelak menjadi [[Kekaisaran Romawi Timur]], bahasa Latin tidak kunjung mampu menggeser bahasa Yunani, dan sesudah kemangkatan Kaisar Iustinianus, bahasa Yunani menjadi bahasa resmi pemerintahan Kekaisaran Romawi Timur.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/203 203]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Gerak ekspansi Kekaisaran Romawi telah menyebarluaskan bahasa Latin ke seluruh Eropa. Bahasa Latin Umum pun berkembang menjadi macam-macam [[dialek]] yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lain, dan lambat laun berubah menjadi bahasa-bahasa berlainan yang kini digolongkan ke dalam [[rumpun bahasa Roman|rumpun bahasa Romawi]].
 
=== Agama ===
{{utama|Agama di Romawi Kuno|Mitologi Romawi|Kuil Romawi}}
{{further|Konstantinus Agung dan Kekristenan|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
[[Berkas:Pompeii - Casa dei Vettii - Ixion.jpg|jmpl|Pemidanaan [[Ixion]]: [[Merkurius (mitologi)|Mercurius]] memegang [[Lambang Ular Kedokteran|''caduceus'']] di tengah-tengah, [[Juno|Iuno]] bertakhta di sebelah kanan, [[Iris]] berdiri di belakang Iuno, [[Nefele|Nubes]] duduk di dekat kaki Mercurius, [[Vulkanus|Vulcanus]] memutar roda hukuman di sebelah kiri, Ixion terikat pada roda hukuman; fresko peninggalan bangsa Romawi yang terlukis pada dinding timur ''[[triclinium]]'' di [[Rumah Vettii]], [[Pompeii]], [[Langgam Pompeii|langgam Pompeii IV]] (60–79 M).]]
[[Agama di Romawi Kuno|Agama asli bangsa Romawi]], setidaknya mengenai dewa-dewinya, bukanlah sekumpulan narasi tertulis, melainkan hal ihwal hubungan timbal balik antara dewa-dewi dan umat manusia.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|page=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/24 24]}}</ref> Berbeda dari [[mitologi Yunani|dewa-dewi Yunani]], dewa-dewi Romawi tidak dipersonifikasi, tetapi secara taksa diartikan sebagai roh-roh suci yang disebut ''[[Numen|numina]]''. Bangsa Romawi juga percaya bahwa tiap-tiap orang, tempat, atau benda memiliki penunggu niskala (''[[genius (mitologi)|genius]]'') masing-masing. Kehidupan beragama pada zaman republik diatur secara ketat oleh jawatan rohaniwan, yang beranggotakan orang-orang berpangkat senator. ''Collegium Pontificum'' (majelis begawan) menempati jenjang teratas dalam jawatan ini, dan ''[[Pontifex Maximus]]'' (begawan tertinggi), ketua ''Collegium Pontificum'', adalah pemimpin agama negara. Para ''[[flamen]]'' (pendeta) mengurusi hal-ihwal kebaktian kepada dewa-dewi, sementara para ''[[augur]]'' (penenung) dipercaya menilik untung malang orang dengan cara [[auspicium|menafsirkan gelagat]]. ''[[Rex Sacrorum]]'' (raja keramat) menjalankan segala tanggung jawab keagamaan dari raja-raja yang dimakzulkan. Pada zaman kekaisaran, kaisar didewakan,<ref>{{cite book|author=Edward Gibbon|title=The history of the decline and fall of the Roman Empire|url=https://books.google.com/books?id=HvIbFyM1s54C&pg=PA91|accessdate=31 Mei 2012|year=1787|publisher=dicetak untuk J.J. Tourneisen|pages=91–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Encyclopedia Americana: A Library of Universal Knowledge|url=https://books.google.com/books?id=a75PAAAAMAAJ&pg=PA644|accessdate=31 Mei 2012|year=1919|publisher=Encyclopedia Americana Corporation|pages=644–}}</ref> dan [[Kultus kekaisaran Romawi|penyembahan terhadap kaisar sebagai dewa]] diutamakan.
 
Seiring meningkatnya perhubungan dengan [[Yunani Kuno|bangsa Yunani]], [[Mitologi Romawi|dewa-dewi lama bangsa Romawi]] lambat laun disamakan dengan [[Daftar tokoh mitologi Yunani|dewa-dewi bangsa Yunani]].<ref name="willis">{{cite book|last1=Willis|first1=Roy|title=World Mythology: The Illustrated Guide|date=2000|publisher=Ken Fin Books|location=Victoria|isbn=978-1-86458-089-1|pages=166–168}}</ref> [[Jupiter (mitologi)|Iuppiter]] dianggap sama dengan [[Zeus]], [[Mars (mitologi)|Mars]] dianggap sama dengan [[Ares]], dan [[Neptunus (mitologi)|Neptunus]] dianggap sama dengan [[Poseidon]]. Dewa-dewi bangsa Romawi juga dihubung-hubungan dengan alat-alat kebesaran dan berbagai mitologi yang serupa dengan dewa-dewi bangsa Yunani. Pada zaman kekaisaran, bangsa Romawi menyerap mitologi bangsa-bangsa taklukan mereka, sampai-sampai kuil-kuil dewa-dewi asli Jazirah Italia tegak berdampingan dengan kuil-kuil dewa-dewi asing.<ref>willis</ref>
 
Semenjak zaman pemerintahan Kaisar [[Nero]] pada abad pertama tarikh Masehi, sikap resmi bangsa Romawi terhadap agama Kristen bersifat negatif, bahkan adakalanya orang terancam dihukum mati jika ketahuan memeluk agama Kristen. Pada masa pemerintahan Kaisar [[Diocletianus]], [[Penindasan terhadap orang Kristen|aniaya terhadap umat Kristen]] mencapai puncaknya. Kendati demikian, agama Kristen akhirnya menjadi agama yang didukung secara resmi oleh negara pada masa pemerintahan kaisar pengganti Diocletianus, [[Konstantinus Agung|Constantinus I]], dengan diterbitkannya [[Edik Milan|Maklumat Milan]] tahun 313, dan tak lama kemudian sudah menjadi agama mayoritas. Keberadaan semua agama selain Kristen di wilayah Kekaisaran Romawi diharamkan pada tahun 391 M oleh Kaisar [[Theodosius I]].<ref>[http://www.roman-emperors.org/theo1.htm Theodosius I (379–395 AD)] oleh David Woods. De Imperatoribus Romanis. 2 Februari 1999. Diakses 4 April 2007.</ref>
 
=== Tata susila dan budi pekerti ===
Sama seperti peradaban-peradaban kuno lainnya, peradaban Romawi Kuno juga memiliki konsep-konsep tata susila dan budi pekerti yang jauh berbeda dari anutan masyarakat Zaman Modern, kendati ada pula unsur-unsur yang sama. Peradaban-peradaban masa lampau seperti Romawi Kuno senantiasa dibayang-bayangi ancaman serangan suku-suku perampok, sehingga wajar jika peradaban-peradaban ini memiliki budaya kewiraan, dan sangat menghargai kecakapan bertempur.<ref name="HuffPo: Bread">{{cite news | title=Bread and Circuses in Rome and America | author=Astore, William | url=http://www.huffingtonpost.com/william-astore/bread-and-circuses-in-rom_b_3414248.html | accessdate=11 Agustus 2017}}</ref> Jika masyarakat Zaman Modern menganggap [[belas kasihan]] sebagai kebajikan, maka masyarakat Romawi Kuno justru menganggapnya sebagai kebejatan akhlak. Malah salah satu tujuan utama digelarnya pertunjukan laga gladiator adalah untuk membuat rakyat kebal terhadap kelemahan ini.<ref name="HuffPo: Bread"/><ref>{{cite book | title=Annual Editions: Western Civilization | volume=1 | edition=12 | publisher=McGraw-Hill/Dushkin | year=2002 | url=https://books.google.com/books?id=87_ImL1ryQ8C | page=68 | quote=... di mana belas kasihan dianggap sebagai suatu kebejatan akhlak ...}}</ref><ref>{{cite book | title=Look Back to Get Ahead: Life Lessons from History's Heroes | author=Jackson, Michael Anthony | publisher=Arcade Publishing | year=2004| url=https://books.google.com/books?id=ZkU9IuW1IuAC | page=174 | quote=Laga gladiator populer karena sesungguhnya bangsa Romawi yakin bahwa belas kasihan adalah suatu kebejatan dan kelemahan| isbn=9781559707275 }}</ref> Kendati demikian, bangsa Romawi Kuno sangat menghargai keberanian dan ketabahan (''virtus''), rasa tanggung jawab terhadap sesama, ugahari dan irit (''moderatio''), pengampunan dan tenggang rasa (''clementia''), sifat tegas (''severitas''), serta sifat berbakti (''pietas'').<ref>{{cite book | title=Daily Life in Ancient Rome: A Sourcebook | editor=Harvey, Brian K. | publisher=Hackett Publishing Company | year=2016 | url=https://books.google.com/books?id=agyhCwAAQBAJ | pages=21–28| isbn=9781585107964 }}</ref>
 
Bertolak belakang dari anggapan umum, masyarakat Romawi Kuno sesungguhnya memiliki norma-norma penertib berahi yang tegas dan berakar kuat, kendati seperti banyak masyarakat lain, kaum perempuanlah yang lebih banyak dibebani aturan. Kaum perempuan pada umumnya diharapkan untuk bersuami hanya sekali seumur hidup (''univira''), kendati norma ini tidak begitu dipatuhi oleh perempuan-perempuan kalangan atas, terutama pada zaman kekaisaran. Kaum perempuan diharapkan untuk tampil santun di muka umum, menghindari dandanan yang mencolok, setia berbakti kepada suami (''pudicitia''), dan diharapkan mengenakan kerudung demi menjaga sopan santun. Sanggama di luar ikatan perkawinan pada umumnya dipandang keji, baik bagi laki-laki maupun perempuan, bahkan diharamkan pada zaman kekaisaran.<ref>{{cite book | title=Sexual Morality in Ancient Rome | author=Langlands, Rebecca | year=2006 | publisher=Cambridge University Press| url=https://books.google.com/books?id=GBLnttutuOMC | pages=3–20| isbn=9780521859431 }}</ref> Kendati demikian, praktik pelacuran diperbolehkan dan diatur dengan undang-undang.<ref name=Dillon>{{cite book | author=Mathew Dillon and Lynda Garland| title=Ancient Rome: From the Early Republic to the Assassination of Julius Caesar | publisher = Taylor & Francis, 2005 | url = https://books.google.com/books?id=qMNL0jqhygoC&printsec=frontcover&dq=ISBN9780415224598 | isbn=9780415224598 |page= 382| year=2005 }}</ref>
 
=== Seni rupa, musik, dan sastra ===
{{utama|Seni rupa Romawi|Kesusastraan Latin|Seni musik Romawi Kuno|Seni pahat Romawi|Seni pertunjukan Romawi Kuno}}
[[Berkas:Boscoreale fresco woman kithara.jpg|ka|jmpl|Perempuan bermain [[kitara|kecapi]], dari [[Villa Boscoreale]], 40–30 SM]]
 
Langgam lukis Romawi menunjukkan pengaruh-pengaruh [[Yunani Kuno|Yunani]]. Karya-karya seni lukis Romawi yang sintas sampai sekarang lebih banyak berupa [[fresko|fresko-fresko]] penghias dinding dan lelangit [[villa|vila-vila]] di daerah pedesaan, kendati [[Kesusastraan Latin|kesusastraan Romawi]] menyebut-nyebut pula tentang lukisan-lukisan pada kayu, [[gading]], dan benda-benda lain.<ref name="adkins3">{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|pages=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/350 350]–352|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref><ref name=MetstuffonRpaint>[http://www.metmuseum.org/toah/hd/ropt/hd_ropt.htm Roman Painting] from Timeline of Art History. Department of Greek and Roman Art, The Metropolitan Museum of Art. 2004–10. Diakses 22 April 2007.</ref> Berdasarkan sejumlah peninggalan karya seni lukis Romawi yang ditemukan di [[Pompeii]], para [[Sejarah seni rupa|sejarawan seni rupa]] membagi sejarah seni lukis Romawi menjadi empat kurun waktu dengan langgamnya masing-masing. Langgam I digunakan sejak permulaan abad ke-2 SM sampai permulaan atau pertengahan abad pertama SM. Lukisan-lukisan langgam I kebanyakan berupa tiruan permukaan [[pualam]] dan [[dinding batu]], kendati adakalanya ditambahi gambar sosok-sosok mitologi.
 
Langgam II mulai digunakan sejak permulaan abad pertama pra-Masehi, dan merupakan usaha untuk menampilkan gambar bangunan serta pemandangan yang terkesan hidup dan bermatra tiga. Langgam III muncul pada masa pemerintahan [[Augustus]] (27 SM – 14 M). Langgam ini menolak [[Realisme (seni rupa)|realisme]] khas langgam kedua, dan lebih mengutamakan hiasan sederhana. Gambar-gambar bangunan, pemandangan, maupun nirmana mujarad dibuat dalam ukuran kecil dan ditempatkan di tengah-tengah latar belakang [[monokrom|ekawarna]]. Langgam IV bermula pada abad pertama tarikh Masehi. Langgam ini banyak menampilkan gambar-gambar peristiwa dalam mitologi, tetapi masih mempertahankan detail arsitektur dan corak-corak mujarad.
 
Seni pahat potret kala itu menampilkan rupa dan perawakan manusia berusia muda dan sikap-sikap tubuh klasik, dan kelak berkembang menjadi campuran antara realisme dan [[idealisme]]. Pada zaman [[wangsa Antonina]] dan zaman [[wangsa Severana]], patung-patung potret dengan helai rambut dan janggut yang dipahat dan digurdi sedemikian rupa sehingga tampak jelas mulai disukai orang. Seni [[Relief|pahat relief]] juga mengalami kemajuan, dan lazimnya menampilkan gambar-gambar kemenangan bangsa Romawi.
 
[[Kesusastraan Latin]] sejak semula sudah sangat dipengaruhi oleh karya-karya pujangga Yunani. Sejumlah karya tulis perdana yang masih lestari sampai sekarang adalah [[epos|syair-syair wiracarita]] yang berkisah tentang permulaan sejarah militer Roma. Seiring pertambahan luas wilayah Republik Romawi, para pujangga mulai menghasilkan syair-syair, risalah-risalah sejarah, [[komedi|sandiwara-sandiwara jenaka]], dan [[tragedi|sandiwara-sandiwara sedih]].
 
[[Seni musik Romawi Kuno|Seni musik Romawi]] banyak sekali mencontoh [[Seni musik Yunani Kuno|seni musik Yunani]], dan memainkan peranan penting dalam berbagai segi kehidupan masyarakat Romawi.<ref name=iClassics>{{cite book|author1=Donald Jay Grout|author2=Claude V. Palisca|title=A history of western music|url=https://books.google.com/books?id=ise5AAAAIAAJ|accessdate=31 Mei 2012|date=June 1988|publisher=Norton}}</ref> Di lingkungan [[Militer Romawi Kuno|militer]], alat-alat musik semisal ''[[wikt:tuba#Latin|tuba]]'' (terompet panjang) atau ''cornu'' (mirip [[French horn|korno Prancis]]) digunakan untuk membunyikan aba-aba, sementara ''bucina'' (mungkin semacam terompet atau [[korno]]) dan ''lituus'' (mungkin semacam terompet panjang berbentuk huruf J), digunakan dalam upacara-upacara kemiliteran.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/n89 89]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Musik ditampilkan sebagai selingan pertunjukan laga di [[amfiteater|''amphitheatrum'']] (gelanggang terbuka) dan dipentaskan di ''[[odeon (building)|odeum]]'' (sasana gita). Pertunjukan-pertunjukan musik di kedua tempat ini menggunakan ''cornu'' dan ''[[organ air|hydraulus]]'' (semacam [[organ (alat musik)|organ]] air).<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|pages=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/n349 349]–350|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
 
Sebagian besar upacara keagamaan melibatkan musik, yakni permainan ''tibiae'' (seruling kembar) dalam upacara-upacara kurban, permainan [[simbal|ceracap]] dan [[tamburin|rebana]] dalam upacara-upacara ''[[orgia]]'' (pemujaan beramai-ramai dalam keadaan setengah siuman), serta permainan [[kerincingan]] dan pelantunan [[himne|gita puja]] dalam berbagai macam upacara.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/n300 300]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Sejumlah sejarawan musik yakin bahwa musik digunakan dalam hampir semua upacara umum bangsa Romawi,<ref name=iClassics/> tetapi masih ragu-ragu perihal apakah para musisi Romawi punya andil penting dalam perkembangan [[teori musik|teori]] atau praktik bermusik.<ref name=iClassics/>
 
[[Grafiti]], [[rumah pelacuran|rumah-rumah bordil]], lukisan-lukisan, serta patung-patung yang ditemukan di [[Pompeii]] dan [[Herculaneum]] menyiratkan bahwa budaya bangsa Romawi sarat dengan urusan syahwat.<ref>{{cite book|last1=Grant|first1=Michael|title=Cities of Vesuvius: Pompeii and Herculaneum|url=https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran|date=2005|publisher=Phoenix Press|location=London|isbn=978-1-898800-45-3|pages=[https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran/page/130 130]–134}}</ref>
 
=== Boga ===
{{utama|Boga Romawi Kuno}}
 
Boga Romawi Kuno berubah seiring perjalanan sejarahnya yang begitu panjang. Budaya makan bangsa Romawi dipengaruhi oleh imbas kebudayaan Yunani, pergeseran politik dari kerajaan ke republik dan dari republik ke kekaisaran, serta ekspansi besar-besaran Kekaisaran Romawi yang membuka mata bangsa Romawi terhadap aneka budaya makan baru dan cara memasak baru dari daerah-daerah jajahan. Mula-mula jenis hidangan yang disantap masyarakat Romawi tidak banyak berbeda dari satu kalangan ke kalangan lain, tetapi keadaan ini berubah seiring pertumbuhan kekaisaran. Laki-laki maupun perempuan minum anggur saat bersantap. Kebiasaan ini masih lestari hingga sekarang.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=uaRl9ZUtBYkC&pg=PR8&dq=cuisine+of+ancient+rome&q=cuisine%20of%20ancient%20rome|title=Cuisine and Culture: A History of Food and People|last=Civitello|first=Linda|date=2011-03-29|publisher=John Wiley & Sons|isbn=9780470403716|language=en}}</ref>
 
=== Olah raga dan hiburan ===
[[Berkas:Choregos actors MAN Napoli Inv9986.jpg|jmpl|[[Koregos|''Choragus'']] bersama para pelakon pertunjukan, lukisan di [[Rumah Penyair Malang]], [[Pompeii]], Italia. [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]]]]
[[Berkas:Villa romana bikini girls.JPG|ka|jmpl|[[Mosaik]] "gadis-gadis ber[[bikini]]", gambar beberapa perempuan dalam kegiatan olah raga permainan, lukisan di [[Villa Romana del Casale]], ''[[provinsi Romawi|Provincia]] [[Sisilia (provinsi Romawi)|Sicilia]]'' ([[Sisilia]]), abad ke-4 M]]
Ada bermacam-macam kegiatan olahraga bagi kawula muda kota Roma, antara lain olahraga [[lompat]], [[gulat]], [[tinju]], dan [[balap]].<ref name=Cassononsports>{{cite book|last1=Casson|first1=Lionel|title=Everyday Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass|date=1998|publisher=The Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|isbn=978-0-8018-5992-2|pages=[https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass/page/98 98]–108}}</ref> Di daerah-daerah pedesaan, orang-orang kaya mengisi waktu senggang dengan kegiatan memancing dan berburu.<ref name=SPQRonline>{{cite web |url=http://library.thinkquest.org/26602/entertainment.htm#leisure |title=Daily Life: Entertainment |archive-url=https://web.archive.org/web/20070430025620/http://library.thinkquest.org/26602/entertainment.htm |archive-date=30 April 2007 |work=SPQR Online |year=1998 |access-date=22 April 2007}}</ref> Bangsa Romawi juga mengenal sejumlah olahraga permainan yang menggunakan bola, antara lain permainan yang mirip dengan olahraga [[bola tangan]] Zaman Modern.<ref name=Cassononsports/> Permainan-permainan yang menggunakan [[dadu]] dan [[permainan papan|papan]], serta ber[[judi]] merupakan kegiatan-kegiatan yang digemari orang sebagai pengisi waktu senggang.<ref name=Cassononsports/> Kaum perempuan tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan semacam ini. Bagi para hartawan, pesta-pesta perjamuan merupakan kesempatan untuk menghibur diri. Pesta-pesta semacam ini adakalanya diiringi musik, tari-tarian, dan pembacaan syair.<ref name=adkins3/> [[plebs|Rakyat jelata]] kadang-kadang menikmati pesta-pesta serupa yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan atau serikat-serikat mereka, tetapi bagi sebagian besar masyarakat Romawi Kuno, perjamuan hiburan biasanya berarti acara kumpul-kumpul di [[kedai minum|kedai-kedai minum]] yang diselenggarakan oleh atasan atau induk semang mereka.<ref name=adkins3/> Kanak-kanak Romawi Kuno menghibur diri dengan mainan-mainan serta dolanan-dolanan semisal [[lompat kangkang]] melewati punggung teman.<ref name=adkins3/><ref name=SPQRonline/>
 
Penyandang dana penyelenggaraan lomba-lomba untuk tontonan umum adalah tokoh-tokoh masyarakat yang ingin pamer kebaikan dengan harapan dapat menuai dukungan masyarakat. Pada zaman kekaisaran, penyandang dana lazimnya adalah kaisar. Sejumlah ajang dibangun khusus untuk dijadikan tempat penyelenggaraan lomba-lomba yang ditonton masyarakat umum. [[Koloseum]] dibangun pada zaman kekaisaran sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan, antara lain laga [[gladiator]]. Pertunjukan adu ketangkasan ini bermula sebagai bagian dari upacara pemakaman sekitar abad ke-4 SM, dan menjadi tontonan kegemaran khalayak ramai pada penghujung zaman republik sampai pada zaman kekaisaran. Para gladiator, yang diperlengkapi aneka bentuk senjata dan zirah, adakalanya bertarung sampai mati, tetapi sering kali hanya sampai dinyatakan menang, tergantung pada keputusan wasit, yang lazimnya menuruti keinginan penonton. Pertunjukan-pertunjukan satwa eksotis juga merupakan sebuah tontonan populer tersendiri, tetapi adakalanya satwa diadu dengan orang, baik petarung profesional yang diperlengkapi senjata maupun terpidana mati tanpa senjata. Sejumlah pertunjukan adu satwa dengan manusia didasarkan pada kisah-kisah dalam mitologi Romawi atau Yunani.
 
[[balap kereta perang|Lomba balap kereta]] digilai seluruh lapisan masyarakat. Di Roma, lomba-lomba ini lazimnya digelar di ''[[Circus Maximus]]'' (Gelanggang Akbar), yang memang khusus dibangun sebagai tempat menggelar lomba balap kereta dan pacuan kuda. Sebagai bangunan publik terbesar di kota Roma, ''Circus Maximus'' juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta-pesta rakyat dan pertunjukan-pertunjukan ketangkasan satwa.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/~grout/encyclopaedia_romana/circusmaximus/circusmaximus.html Circus Maximus]. Encyclopedia Romana. University of Chicago. Diakses 19 April 2007.</ref> ''Circus Maximus'' mampu menampung sekitar 150.000 penonton.<ref>John Humphrey, ''Roman circuses: arenas for chariot racing'', University of California Press, 1986, hlm. 216.</ref> Para pembalap bertanding secara beregu, dan tiap-tiap regu pembalap memakai warna tertentu sebagai ciri khasnya. Di tengah-tengah gelanggang, membujur alang pembatas (''spina'') yang melandasi tugu-tugu, kuil-kuil, patung-patung, dan alat hitung putaran balap. Jajaran tempat duduk terbaik berada tepat di pinggir jalur pacuan, dan menjadi jatah para senator. Jajaran tempat duduk di belakang para senator adalah jatah kaum ''[[eques]]'' (kesatria), sementara kaum ''[[plebs]]'' (rakyat jelata) dan warga asing menempati jajaran tempat duduk selebihnya di belakang kaum ''eques''. Penyandang dana penyelenggaraan lomba balap duduk di panggung tinggi bersama jajaran arca dewa-dewi, sehingga dapat dilihat semua orang. Penonton mempertaruhkan banyak uang dalam judi balap. Ada yang berdoa dan mempersembahkan sesaji kepada dewa-dewi demi kemenangan pembalap jagoannya, ada yang sengaja [[lauh kutukan|mengguna-gunai]] regu lawan agar kalah, dan ada pula penggila-penggila lomba balap yang bergabung membentuk kelompok-kelompok pendukung setia, biang keladi tawuran antarpenonton.
 
== Teknologi ==
{{utama|Teknologi Romawi}}
[[Berkas:Pont du Gard BLS.jpg|jmpl|upright=1.15|ka|[[Jembatan Gard|Pont du Gard]], [[situs warisan dunia]] di Prancis, adalah [[akuaduk Romawi]] yang dibangun sekitar tahun 19 SM.]]
Peradaban Romawi Kuno patut berbangga atas prestasi-prestasi mereka yang mengagumkan di bidang teknologi. Teknologi Romawi Kuno sudah mengalami banyak kemajuan, tetapi terlupakan pada [[Abad Pertengahan]], dan baru ditemukan kembali pada abad ke-19 dan abad ke-20. Salah satu contohnya adalah teknologi [[kaca isolasi]], yang baru ditemukan kembali pada era 1930-an. Banyak inovasi praktis bangsa Romawi yang diadopsi dari rancangan-rancangan terdahulu bangsa Yunani. Kemajuan teknologi bangsa Romawi sering kali terbagi-bagi menurut bidang usaha. [[usaha (profesi)|Para usahawan]] menyembunyikan rapat-rapat teknologi-teknologi mereka layaknya [[rahasia dagang]].<ref>Undang-undang Romawi Kuno mengharamkan pemberian suap kepada budak belian dengan maksud mendapatkan rahasia keahlian majikannya. {{cite book|last1=Zeidman|first1=Bob|title=The Software IP Detective's Handbook: : Measurement, Comparison, and Infringement Detection|date=2011|publisher=Prentice Hall|isbn=978-0137035335|page=103|edition=1}}</ref>
 
[[Ilmu teknik Romawi|Ilmu teknik sipil]] dan [[Ilmu teknik militer Romawi|teknik militer Romawi Kuno]] adalah warisan kedigdayaan teknologi bangsa Romawi, yang telah menghasilkan ratusan jalan raya, jembatan, [[akuaduk]], [[pemandian umum|rumah pemandian]], gedung pertunjukan, dan [[arena|gelanggang]] pada masa jayanya. Banyak bangunan raksasa, semisal [[Koloseum]], [[Jembatan Gard|Pont du Gard]], dan [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']], masih tegak sampai sekarang sebagai bukti nyata betapa majunya ilmu teknik dan kebudayaan bangsa Romawi.
 
Bangsa Romawi terkenal dengan [[arsitektur Romawi|arsitekturnya]], yang disekelompokkan dengan arsitektur Yunani Kuno menjadi "[[arsitektur klasik]]". Kendati arsitekrut banyak perbedaan dengan [[arsitektur Yunani Kuno]], arsitektur Romawi banyak sekali menyerap kaidah-kaidah baku Yunani dalam rancangan dan proporsi bangunan. Selain dua [[kaidah klasik|kaidah]] tiang bangunan, yakni [[kaidah gabungan]] dan [[kaidah Toskana]], serta kaidah pembuatan [[kubah]], yang diturunkan dari [[pelengkung]] [[Etruskan|Etruski]], inovasi bangsa Romawi dalam bidang arsitektur relatif sedikit sampai dengan berakhirnya zaman republik.
 
[[Berkas:RomaViaAppiaAntica03.JPG|jmpl|upright=1.15|ka|[[Jalan Appia|Jalan Apia]] (''Via Appia''), jalan raya penghubung kota Roma dengan daerah-daerah di kawasan selatan Jazirah [[Italia]], masih dapat dilalui sampai sekarang]]
Pada abad pertama pra-Masehi, bangsa Romawi mulai banyak memanfaatkan [[beton Romawi|beton]] dalam pengerjaan bangunan. Adonan perekat berbahan dasar [[pozolana]] yang direka cipta pada akhir abad ke-3 SM ini pun segera menggeser kedudukan [[pualam]] sebagai bahan bangunan utama bangsa Romawi, dan memungkinkan pengerjaan berbagai macam rancangan arsitektur yang terkesan berani.<ref>{{Cite journal|last=Nelson|first=Winter, Thomas|date=1979-01-01|title=Roman Concrete: The Ascent, Summit, and Decline of an Art|journal=Faculty Publications, Classics and Religious Studies Department|url=http://digitalcommons.unl.edu/classicsfacpub/1/}}</ref> Pada abad pertama pra-Masehi, [[Vitruvius]] menulis ''[[De Architectura]]'' (Perihal Wastuwidya), yang mungkin sekali merupakan karya tulis lengkap pertama mengenai arsitektur dalam sejarah. Menjelang akhir abad pertama pra-Masehi, bangsa Romawi juga mulai menerapkan teknik [[tiup kaca]], tak lama sesudah teknik ini diciptakan di [[Suriah]] sekitar tahun 50 SM. [[Mosaik|Mosaik-mosaik]] membanjiri Kekaisaran Romawi sesudah karya-karya seni mosaik Yunani Kuno ditemukan kembali semasa aksi militer [[Lucius Cornelius Sulla]] di Yunani.
 
Dengan landasan yang kukuh dan pengatusan yang baik,<ref>{{cite web|title=Roman road system|url=https://www.britannica.com/technology/Roman-road-system|website=Encyclopaedia Britannica|publisher=Encyclopaedia Britannica, Inc.|accessdate=19 Agustus 2017}}</ref> [[jalan raya Romawi|jalan-jalan raya Romawi]] dikenal tahan lama, bahkan banyak bagian dari jaringan jalan raya Romawi yang masih digunakan orang seribu tahun sesudah Roma tumbang. Pembangunan jaringan perhubungan darat yang luas, lancar, dan menjangkau seluruh wilayah kekaisaran secara dramatis meningkatkan ketahanan dan pengaruh Roma. Jaringan perhubungan darat ini mempercepat pergerakan [[legiun Romawi|legiun-legiun Romawi]] bilamana dikerahkan ke lokasi tertentu, bahkan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain pada musim apa pun dapat diperkirakan dengan jitu.<ref>{{cite book|last1=Keegan|first1=John|title=A History of Warfare|date=1993|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=978-0-394-58801-8|page=[https://archive.org/details/historyofwarfare00keeg/page/303 303]|url=https://archive.org/details/historyofwarfare00keeg/page/303}}</ref> Jaringan jalan-jalan raya juga memiliki andil penting dalam perekonomian, karena mengukuhkan peran Roma sebagai salah satu titik persimpangan jalur-jalur niaga, yang menjadi cikal bakal dari peribahasa "semua jalan menuju ke Roma". Pemerintah Romawi memantau dan merawat stasiun-stasiun perhentian yang disebut ''[[cursus publicus]]''. Stasiun-stasiun ini dibangun dengan jarak yang teratur dari stasiun ke stasiun di sepanjang jalan-jalan raya, dan dimanfaatkan sebagai tempat istirahat para kurir. Pemerintah Romawi juga menciptakan sistem ganti kuda di tiap stasiun sehingga kurir dapat menempuh jarak sampai dengan 80&nbsp;km (50 mil) dalam sehari.
 
Bangsa Romawi membangun banyak [[akuaduk]] untuk menyalurkan air bersih ke kota-kota serta lokasi-lokasi industri, dan sebagai prasarana penunjang [[Pertanian Romawi|usaha pertanian]] mereka. Pada abad ke-3 M, air bersih untuk kota Roma dipasok oleh [[Daftar akuaduk di kota Roma|11 akuaduk]], rata-rata panjangnya mencapai 450&nbsp;km (280 mil). Kebanyakan akuaduk dibina di bawah permukaan tanah. Hanya sebagian kecil yang berada di atas permukaan tanah, ditopang barisan tiang berpelengkung.<ref name="HDCLA Aqueduct">{{cite encyclopedia |editor-last=Peck |editor-first=Harry Thurston |editor-link=Harry Thurston Peck |title=Harper's Dictionary of Classical Literature and Antiquities |date=1963 |entry=Aquae Ductus |pages=104–106 |location=New York |publisher=Cooper Square Publishers |title-link=Harper's Dictionary of Classical Literature and Antiquities }}</ref><ref name=EB11Aqueduct>{{cite encyclopedia |editor-last=Chisholm |editor-first=Hugh |author-last1=Murray |author-first1=Alexander Stuart |authorlink1=Alexander Stuart Murray |author-last2=Mitchell |author-first2=John Malcolm |authorlink2= |title=Encyclopædia Britannica |entry=Aqueduct |url=https://archive.org/stream/encyclopaediabri02chisrich#page/240/mode/2up/search/aqueduct |date=1911 |edition=11 |volume=2 |pages=240–244 |access-date=31 Oktober 2017|publisher=New York : Encyclopaedia Britannica }}</ref> Adakalanya, jika kedalaman lembah yang harus dilewati akuaduk melebihi 500 m (1.640 kaki), konstruksi [[pipa pindah|pipa pindah terbalik]] digunakan untuk mengalirkan air melintasi lembah.{{ref|waterhistory}}
 
Urusan [[sanitasi]] juga sudah sangat maju. Bangsa Romawi terkenal dengan [[mandi|rumah-rumah pemandiannya]] (''[[therma]]''), yang dimanfaatkan sebagai tempat membersihkan diri maupun ajang pergaulan. Banyak rumah orang Romawi diperlengkapi dengan [[kloset siram|jamban guyur]], [[air keran|jaringan pipa leding]] dalam ruangan, dan jaringan [[selokan sanitasi|selokan]]. ''[[Cloaca Maxima]]'' adalah gorong-gorong utama pembuangan air genangan [[rawa-rawa]] dan limbah rumah tangga ke Sungai Tiber.
 
Beberapa sejarawan memperkirakan bahwa pipa-pipa timbal yang digunakan dalam jaringan selokan maupun saluran air bersih mengakibatkan [[keracunan timbal]], biang keladi penurunan [[angka kelahiran]] dan kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya, yang berbuntut pada [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|tumbangnya Roma]]. Kendati demikian, kandungan timbal dalam air mungkin sekali sangat sedikit karena aliran air dari akuaduk-akuaduk tidak dibendung. Air mengucur tanpa henti lewat pancuran-pancuran di tempat umum maupun rumah-rumah pribadi kemudian mengalir ke selokan. Hanya segelintir orang yang menggunakan keran air kala itu.<ref>''Roman Aqueducts and Water Supply'' oleh A.T. Hodge (1992)</ref> Penulis-penulis lain juga telah mengutarakan keberatan mereka atas teori ini, seraya menunjukkan bahwa pipa-pipa air Romawi dilapisi endapan tebal yang tentunya mencegah timbal mencemari air.<ref name=Grout2011>{{cite web|url=http://penelope.uchicago.edu/~grout/encyclopaedia_romana/wine/leadpoisoning.html |title=Lead Poisoning and Rome |first=James |last=Grout |publisher=University of Chicago |archiveurl=https://www.webcitation.org/60N6AQZTk?url=http://penelope.uchicago.edu/~grout/encyclopaedia_romana/wine/leadpoisoning.html |archivedate=22 July 2011 |accessdate=22 Juli 2011 |deadurl=no |df=dmy }}</ref>
 
== Warisan sejarah ==
{{utama|Warisan sejarah Kekaisaran Romawi|Klasika}}
{{external media | width = 210px | align = right
| headerimage= [[Berkas:ImageRomeArchofTitus02.jpg|210px|Gapura Titus]]
| video1 = [http://smarthistory.khanacademy.org/ancient-rome-an-introduction.html Romawi Kuno]<ref name="smarth">{{cite web | title =Ancient Rome | website = | publisher =Smarthistory at Khan Academy]| date = | url =http://smarthistory.khanacademy.org/ancient-rome-an-introduction.html | accessdate =16 April 2013 }}</ref> (13:47), [[Smarthistory]] di [[Khan Academy]] }}
Romawi Kuno adalah cikal bakal [[peradaban Barat|peradaban Dunia Barat]].<ref>{{cite book|author=Jacob Dorsey Forrest|title=The development of western civilization: a study in ethical, economic and political evolution|url=https://books.google.com/books?id=pnJDAAAAIAAJ|accessdate=31 Mei 2012|year=1906|publisher=The University of Chicago Press}}</ref><ref>{{cite book|author=William Cunningham|title=An Essay on Western Civilization in Its Economic Aspects: Mediaeval and modern times|url=https://books.google.com/books?id=C3kqAAAAYAAJ|accessdate=31 Mei 2012|year=1900|publisher=University Press}}</ref><ref>[[Andrew Fleming West]], ''Value of the classics''. 1917. hlm. 185</ref> [[Norma (sosiologi)|Adat istiadat]], [[Agama di Romawi Kuno|agama]], [[Hukum Romawi|hukum]], [[teknologi Romawi|teknologi]], [[arsitektur Romawi|arsitektur]], [[Politik Romawi Kuno|tata negara]], [[militer Romawi|militer]], [[kesusastraan Latin|kesusastraan]], [[bahasa Latin|bahasa]], [[huruf Latin|aksara]], tata pemerintahan, dan berbagai unsur peradaban Dunia Barat lainnya adalah warisan peninggalan bangsa Romawi. Penemuan kembali kebudayaan bangsa Romawi memberi gairah baru bagi peradaban Dunia Barat lewat andilnya yang besar dalam gerakan [[Renaisans]] dan [[Abad Pencerahan]].<ref>{{cite book|author=Kuno Fischer|title=History of modern philosophy|url=https://books.google.com/books?id=pnRYAAAAMAAJ&pg=PA85|accessdate=31 Mei 2012|year=1887|publisher=C. Scribner's Sons|pages=85–}}</ref><ref>{{cite book|author=Michael Burger|title=The Shaping of Western Civilization: From Antiquity To the Enlightenment|url=https://books.google.com/books?id=MQUs2QnC2F4C&pg=PA203|accessdate=31 Mei 2012|date=2008|publisher=University of Toronto Press|isbn=978-1-55111-432-3|pages=203–}}</ref>
 
== Historiografi ==
{{utama|Historiografi Romawi}}
Meskipun ada bermacam-macam karya tulis mengenai sejarah Romawi Kuno, banyak diantaranya yang sudah musnah, sehingga muncul celah-celah kosong dalam sejarah Romawi Kuno, yang ditambal dengan karya-karya tulis kurang andal semisal ''[[Historia Augusta]]'' dan buku-buku lain yang tidak jelas penulisnya. Kendati demikian, masih ada sejumlah karya tulis tepercaya mengenai sejarah Romawi Kuno yang lestari sampai sekarang.
 
=== Zaman Romawi ===
Para sejarawan perdana menggunakan karya-karya tulis mereka sebagai sarana untuk mengagung-agungkan kebudayaan dan adat istiadat bangsa Romawi. Pada penghujung zaman republik, beberapa sejarawan bahkan sengaja memutarbalikkan sejarah demi menyanjung induk semang mereka, khususnya semasa perseteruan [[Gaius Marius]] dan [[Lucius Cornelius Sulla]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Marius*.html] Plutarch, ''Parallel Lives'', ''Life of Marius'', XI, 5–7.</ref> [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]] sendiri menghasilkan karya-karya tulis sejarah guna memastikan seluruh aksi militer yang dipimpinnya di [[Galia]] dan semasa [[Perang Saudara Caesar|perang saudara]] tercatat selengkapnya-lengkapnya.
 
Di Kekaisaran Romawi, berkembang penulisan biografi tokoh-tokoh ternama dan kaisar-kaisar perdana, misalnya [[Dua Belas Kaisar|''De Vita Caesarum'']] karangan Suetonius, dan ''[[Bioi Paraleloi|Vitae Parallelae]]'' karangan Plutarkos. Pustaka penting lainnya dari zaman kekaisaran adalah karya-karya tulis Livius dan Tacitus.
* [[Polibios]] – ''[[Historiai|Historiae]]''
* [[Sallustius]] – ''[[Catiline|Bellum Catilinae]]'' dan ''[[Perang Jugurtha|Bellum Iugurthinum]]''
* [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]] – ''[[De Bello Gallico]]'' dan ''[[De Bello Civili]]''
* [[Titus Livius|Livius]] – ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab Urbe Condita]]''
* [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios asal Halikarnasos]] – ''Antiquitates Romanae''
* [[Plinius yang Tua|Plinius Tua]] – ''[[Naturalis Historia]]''
* [[Flavius Yosefus|Iosephus]] – ''[[Perang Yahudi|De Bello Iudaico]]''
* [[Suetonius]] – ''[[Dua Belas Kaisar|''De Vita Caesarum]]'', riwayat dua belas Kaisar Romawi
* [[Tacitus]] – ''[[Annales]]'' dan ''[[Historiae]]''
* [[Plutarkhos|Plutarkos]] – ''[[Bioi Paraleloi|Vitae Parallelae]]'', kumpulan biografi tokoh-tokoh ternama Romawi dan Yunani
* [[Cassius Dio]] – ''Historia Romana''
* [[Herodianus]] – ''Ab Excessu Divi Marci'', sejarah Kekaisaran Romawi mulai dari masa pemerintahan Marcus Aurelius
* [[Ammianus Marcellinus]] – ''Res Gestae'', rangkuman peristiwa-peristiwa penting dari tahun 96 sampai tahun 378
 
=== Zaman Modern ===
{{Sejarah Italia}}
Minat mengkaji, bahkan mengidealisasi, peradaban Romawi Kuno mengemuka pada masa [[Renaisans Italia]], bahkan berlanjut sampai sekarang. [[Charles de Secondat, baron de Montesquieu|Charles Montesquieu]] menulis ''Considérations sur les causes de la grandeur des Romains et de leur décadence (Pendalaman Sebab Musabab Kebesaran Bangsa Romawi dan Kemerosotannya)''. Karya tulis penting pertama mengenai Romawi Kuno adalah ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]'' karangan [[Edward Gibbon]], yang mengkaji peradaban bangsa Romawi mulai dari penghujung abad ke-2 sampai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 1453.<ref name="Gibbon2">{{cite book|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire, 12 jilid}}</ref> Sama seperti Charles Montesquieu, Edward Gibbon menyanjung-nyanjung kebajikan bangsa Romawi. [[Barthold Georg Niebuhr]], salah seorang pemrakarsa kajian sejarah Romawi Kuno, menulis ''Römische Geschichte (Sejarah Bangsa Romawi)'', yang merunut kurun waktu sejarah bangsa Romawi sampai dengan [[Perang Punisia pertama|Perang Punik I]]. Barthold Georg Niebuhr berusaha memperkirakan cara tradisi bangsa Romawi tumbuh dan berkembang. Menurutnya, bangsa Romawi, sama seperti bangsa-bangsa lain, memiliki suatu [[etos]] bersejarah yang diwariskan turun-temurun, teristimewa di kalangan ningrat.
 
Pada [[Napoleon I dari Prancis|Zaman Napoleon]], muncul sebuah karya tulis berjudul ''Histoire des Romains depuis les temps les plus reculés jusqu'à la mort de Théodose (Sejarah Bangsa Romawi Mulai Dari Masa-Masa Terdahulu Sampai Dengan Kemangkatan Theodosius)'' karangan [[Victor Duruy]]. Karya tulis ini menonjolkan [[Yulius Kaisar|Zaman Caesar]] yang digemari sidang pembaca kala itu. ''[[Römische Geschichte (Theodor Mommsen)|Römische Geschichte]] (Sejarah Bangsa Romawi)'', ''[[Konstitusi Romawi|Römisches Staatsrecht]] (Undang-Undang Romawi)'' , dan ''[[Corpus Inscriptionum Latinarum]] (Khasanah Prasasti Latin)'' adalah karya-karya tulis [[Theodor Mommsen]]<ref name="kirjasto">{{cite web|url=http://www.kirjasto.sci.fi/mommsen.htm |title=Theodor Mommsen |website=Books and Writers ''(kirjasto.sci.fi)'' |first=Petri |last=Liukkonen |publisher=[[Kuusankoski]] Public Library |location=Finland |archiveurl=https://web.archive.org/web/20140824083420/http://www.kirjasto.sci.fi/mommsen.htm |archivedate=24 August 2014 |dead-url=yes |df= }}</ref> yang merupakan tonggak-tonggak sejarah penting. Di kemudian hari, terbit pula karya tulis [[Guglielmo Ferrero]] yang berjudul ''Grandezza e decadenza di Roma (Kebesaran dan Kemerosotan Roma)''. Buku terbitan Rusia, ''Очерки по истории римского землевладения, преимущественно в эпоху Империи (Ocerki po istorii rimskogo zemlevladenia, preimusycestvenno v epoku Imperii, Garis-Garis Besar Sejarah Kepemilikan Tanah Bangsa Romawi, Khususnya Pada Zaman Kekaisaran)'', karangan Ivan Grevs, memuat informasi mengenai tata kelola usaha [[Titus Pomponius Atticus|Pomponius Atticus]], salah seorang pemilik tanah terluas pada akhir zaman republik.
* [[Edward Gibbon]] (1737–1794) – ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]''
* [[John Bagnall Bury]] (1861–1927) – ''History of the Later Roman Empire''
* [[Michael Grant (penulis)|Michael Grant]] (1914–2004) – ''The Roman World''<ref>Baca [https://www.amazon.com/dp/0452008492 kutipan dan pencarian teks]</ref>
* [[Barbara Levick]] (lahir 1932) – ''Claudius''<ref>{{cite book|title=Claudius|first=Barbara|last=Levick|date=1993|publisher=Yale University Press|isbn = 978-0300058314}}</ref>
* [[Barthold Georg Niebuhr]] (1776–1831)
* [[Michael Rostovtzeff]] (1870–1952)
* [[Howard Hayes Scullard]] (1903–1983) – ''The History of the Roman World''<ref>baca [https://www.questia.com/PM.qst?a=o&d=88132230 edisi daring]</ref>
* [[Ronald Syme]] (1903–1989) – ''The Roman Revolution''<ref>{{cite book|title=The Roman Revolution|first=Ronald|last=Syme|date=2002|publisher=Oxford University Press|isbn = 978-0192803207}}</ref>
* [[Adrian Goldsworthy]] (lahir 1969) – ''Caesar: The Life of a Colossus'' dan ''How Rome fell''<ref>{{cite web|url=http://www.adriangoldsworthy.com/ancienthistory.htm |title=Dr Adrian Goldsworthy, the historian and author |publisher=Adriangoldsworthy.com |date= |accessdate=12 Maret 2013}}</ref>
 
== Baca juga ==
* [[Arsitektur Romawi Kuno]]
* [[Daqin]], sebutan Tiongkok bagi Kekaisaran Romawi, baca [[Hubungan Romawi dengan Tiongkok|Hubungan Roma-Tiongkok]]
* [[Tata negara Republik Romawi|Ketatanegaraan Republik Romawi]]
* [[Kebudayaan Romawi kuno|Kebudayaan Romawi Kuno]]
* [[Perang saudara Romawi|Daftar perang saudara dan pemberontakan bangsa Romawi]]
 
== Rujukan dan keterangan ==
{{Reflist}}
 
== Sumber ==
* {{Cite book
|first = Lesley
|last = Adkins
|author2 = Roy Adkins
|year = 1998
|title = Handbook to Life in Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6
|publisher = Oxford University Press
|location = Oxford
|isbn = 978-0-19-512332-6
}}
* {{cite book
|last=Cary
|first=M.
|title=A History of Rome Down to the Reign of Constantine
|date=1967
|edition=2nd
|location=New York
|publisher=St. Martin's Press
|ref=harv
}}
* {{Cite book
|first = Lionel
|last = Casson
|year = 1998
|title = Everyday Life in Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass
|publisher = The Johns Hopkins University Press
|location = Baltimore
|isbn = 978-0-8018-5992-2
}}
* {{cite book
|first = Cassius
|last = Dio
|title = Dio's Rome, Volume V., Books 61–76 (AD 54–211)
|url = http://www.gutenberg.org/files/10890/10890-h/10890-h.htm
|accessdate =17 Desember 2006 |date = January 2004
}}
* {{Cite book
|first = William
|last = Duiker
|author2 = Jackson Spielvogel
|year = 2001
|title = World History
|edition = Third
|publisher = Wadsworth
|isbn = 978-0-534-57168-9
|url = https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik
}}
* {{Cite book
|first = Will
|last = Durant
|year = 1944
|title = The Story of Civilization, Volume III: Caesar and Christ
|publisher = Simon and Schuster, Inc.
}}
* {{Cite book
|first = Hugh
|last = Elton
|year = 1996
|title = Warfare in Roman Europe AD 350–425
|publisher = Oxford University Press
|location = Oxford
|isbn = 978-0-19-815241-5
}}
* {{Cite book
|first = Harriet I.
|last = Flower (editor)
|year = 2004
|title = The Cambridge Companion to the Roman Republic
|publisher = Cambridge University Press
|location = Cambridge
|isbn = 978-0-521-00390-2
|url = https://archive.org/details/cambridgecompani0000unse_s0h2
}}
* [[Edward Gibbon]], ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]''
* Goldsworthy, Adrian Keith (2008). ''Caesar: Life of a Colossus''. Yale University Press
* {{Cite book
|first = Adrian Keith
|last = Goldsworthy
|year = 1996
|title = The Roman Army at War 100 BC – AD 200
|publisher = Oxford University Press
|location = Oxford
|isbn = 978-0-19-815057-2
}}
* {{Cite book
|first = Adrian Keith
|last = Goldsworthy
|year = 2003
|title = The Complete Roman Army
|url = https://archive.org/details/completeromanarm0000gold
|publisher = Thames and Hudson, Ltd.
|location = London
|isbn = 978-0-500-05124-5
}}
* {{Cite book
|first = Michael
|last = Grant
|year = 2005
|title = Cities of Vesuvius: Pompeii and Herculaneum
|url = https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran
|publisher = Phoenix Press
|location = London
|isbn = 978-1-898800-45-3
}}
* {{Cite book
|first = Richard
|last = Haywood
|year = 1971
|title = The Ancient World
|url = https://archive.org/details/ancientworld0000unse
|publisher = David McKay Company, Inc.
}}
* {{Cite book
|first = John
|last = Keegan
|year = 1993
|title = A History of Warfare
|publisher = Alfred A. Knopf
|location = New York
|isbn = 978-0-394-58801-8
|url = https://archive.org/details/historyofwarfare00keeg
}}
* [[Livy]]. ''The Rise of Rome, Books 1–5,'' translated from [[Latin]] by T.J. Luce, 1998. Oxford World's Classics. Oxford: Oxford University Press. {{ISBN|0-19-282296-9}}.
* {{Cite book
|first = Christopher S.
|last = Mackay
|year = 2004
|title = Ancient Rome: A Military and Political History
|url = https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack
|publisher = Cambridge University Press
|location = Cambridge
|isbn = 978-0-521-80918-4
}}
* {{Cite book
|first = Philip
|last = Matyszak
|year = 2003
|title = Chronicle of the Roman Republic
|url = https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty
|publisher = Thames & Hudson, Ltd.
|location = London
|isbn = 978-0-500-05121-4
}}
* {{Cite book
|first = Robert
|last = O'Connell
|year = 1989
|title = Of Arms and Men: A History of War, Weapons, and Aggression
|url = https://archive.org/details/ofarmsmenhisto00ocon
|publisher = Oxford University Press
|location = Oxford
|isbn = 978-0-19-505359-3
}}
* {{Cite book
|first = Chris
|last = Scarre
|date=September 1995
|title = The Penguin Historical Atlas of Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/penguinhistorica0000scar
|publisher = Penguin Books
|isbn = 978-0-14-051329-5
}}
* {{Cite book
|first = H.H.
|last = Scullard
|authorlink = Howard Hayes Scullard
|year = 1982
|title = From the Gracchi to Nero
|others = (5th edition)
|publisher = Routledge
|isbn = 978-0-415-02527-0
|url = https://archive.org/details/fromgracchitoner00scul
}}
* {{Cite book
|first = John Bryan
|last = Ward-Perkins
|year = 1994
|title = Roman Imperial Architecture
|publisher = Yale University Press
|isbn = 978-0-300-05292-3
}}
* {{Cite book
|first = Paul
|last = Werner
|year = 1978
|title = Life in Rome in Ancient Times
|others = translated by David Macrae
|publisher = Editions Minerva S.A.
|location = Geneva
}}
* {{Cite book
|first = Roy
|last = Willis
|year = 2000
|title = World Mythology: The Illustrated Guide
|publisher = Ken Fin Books
|location = Collingwood, Victoria
|isbn = 978-1-86458-089-1
}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* Coarelli, Filippo. ''Rome and environs: An archaeological guide''. Berkeley: Univ. of California Press, 2007.
* Cornell, Tim J. ''The beginnings of Rome: Italy and Rome from the Bronze Age to the Punic Wars (c. 1000–264 BC)''. London: Routledge, 1995.
* Coulston, J. C, and Hazel Dodge, editors. ''Ancient Rome: The archaeology of the eternal city''. Oxford: Oxford University School of Archaeology, 2000.
* Forsythe, Gary. ''A critical history of early Rome''. Berkeley: University of California Press, 2005.
* Fox, Matthew. ''Roman historical myths: The regal period in Augustan literature''. Oxford: Oxford University Press, 1996.
* Gabba, Emilio. ''Dionysius and the history of Archaic Rome''. Berkeley: University of California Press, 1991.
* Holloway, R. Ross. ''The archaeology of early Rome and Latium''. London: Routledge, 1994.
* Keaveney, Arthur. ''Rome and the unification of Italy''. 2nd edition. Bristol: Bristol Phoenix, 2005.
* Kraus, Christina Shuttleworth, and A.J. Woodman. ''Latin historians''. Oxford: Oxford University Press, 1997.
* Mitchell, Richard E. ''Patricians and plebeians: The origin of the Roman state''. Ithaca: Cornell University Press, 1990.
* Potter, T.W. ''Roman Italy''. Berkeley: University of California Press, 1987.
* Raaflaub, Kurt A., editors. ''Social struggles in Archaic Rome: New perspectives on the conflict of the orders''. 2nd edition. Oxford: Blackwell, 2004.
* Rosenstein, Nathan S., and Robert Morstein-Marx, editors. ''A companion to the Roman Republic''. Oxford: Blackwell, 2006.
* Scheidel, Walter, Richard P Saller, and Ian Morris. ''The Cambridge Economic History of the Greco-Roman World''. Cambridge: Cambridge University Press, 2007.
* Smith, Christopher J. ''Early Rome and Latium: Economy and society c. 1000–500 BC''. Oxford: Oxford University Press, 1996.
* Stewart, Roberta. ''Public office in early Rome: Ritual procedure and political practice''. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1998.
* Woolf, Greg. ''Rome: An Empire's Story''. Oxford: Oxford University Press, 2012.
* Wyke, Maria. ''Projecting the Past: Ancient Rome, Cinema, and History''. New York: Routledge, 1997.
 
== Pranala luar ==
{{Commons category|Ancient Rome|Romawi Kuno}}
* {{en}} [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/home.html LacusCurtius]
* [https://web.archive.org/web/20080613173831/http://sd71.bc.ca/sd71/school/courtmid/Library/subject_resources/socials/ancient_rome.htm ''Ancient Rome''] sumber bacaan bagi siswa-siswi dari Perpustakaan Courtenay Middle School.
* {{en}} [http://web.upmf-grenoble.fr/Haiti/Cours/Ak The Roman Law Library] by Yves Lassard and Alexandr Koptev.
* [https://web.archive.org/web/20091204081729/http://ocw.nd.edu/classics/history-of-ancient-rome ''History of ancient Rome''] Bahan Kursus Terbuka dari [[Universitas Notre Dame]], berisi sumber-sumber bacaan gratis yang mencakup materi-materi kuliah, soal-soal diskusi, tugas-tugas, dan bahan-bahan ujian.
* {{en}} [http://www.livius.org/rome.html Livius.Org]
* [http://ancientrome.ru/art/artworken/result.htm?ds=-800&de=500&st=1 Galeri Seni Rupa Kuno: Romawi Kuno]
* {{en}} [http://www.forumromanum.org/life/johnston_intro.html The Private Life of the Romans]
* [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/home.html ''Lacus Curtius'']
* {{en}} [http://www.unrv.com Unrv.com]
* {{en}} [http://www.waterhistorylivius.org/histories/rome/.html Water and Wastewater Systems in Imperial RomeLivius.Org]
* [http://www.unrv.com/ ''United Nations of Roma Victrix (UNRV)''] situs web sejarah Romawi Kuno
* [http://www.waterhistory.org/histories/rome/ Jaringan saluran air bersih dan air buangan di Kekaisaran Romawi]
* [http://romandnaproject.org/ Proyek penelitian DNA Romawi]
 
{{Topik Romawi kuno}}
[[Kategori:Romawi Kuno| ]]
{{Kaisar Romawi}}
 
[[Kategori:Romawi Kuno| ]]
{{Link FA|eu}}
[[Kategori:Peradaban]]
{{Link FA|no}}
[[Kategori:Sejarah kuno]]
{{Link FA|tr}}
{{Link GA|fr}}
{{Link GA|is}}
{{Link GA|zh-classical}}
{{Link FA|el}}
{{Link FA|ko}}