Merpati Nusantara Airlines: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(126 revisi perantara oleh 60 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox airline
|airline = Merpati
|
|
|
|
|IATA = MZ
|ICAO = MNA
|callsign = MERPATI
|parent =
|founded = 6 September 1962
|ceased = 20 Februari 2023
|
|headquarters = [[Surabaya]], [[Indonesia]]
|key_people = Kapt. Asep Dicky Lukman - CEO
|hubs = [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]]<br>[[Bandar Udara Internasional Juanda]]
|focus_cities = [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]]
|frequent_flyer =
|alliance =
|subsidiaries =
|website = [http://www.merpati.co.id/ www.merpati.co.id]
|image=
|aoc=
|num_employees=
|commenced= 6 September 1962
}}
'''PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)''' adalah bekas [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang berbisnis di bidang [[penerbangan regional]].<ref name="CAPA">{{en}} [http://centreforaviation.com/profiles/airlines/merpati-nusantara-airlines-mz Center for Aviation: Merpati Nusantara Airlines]</ref> Perusahaan ini dinyatakan [[pailit]] pada tahun 2022<ref name="pailit">{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6120707/merpati-airlines-pailit-tinggalkan-utang-rp-109-triliun|title=Merpati Airlines Pailit, Tinggalkan Utang Rp 10,9 Triliun|publisher=Detikcom|first=Ignacio Geordi|last=Oswaldo|date=10 Juni 2022|language=id|access-date=11 Juni 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> dan akhirnya dibubarkan pada tahun 2023.<ref name="bubar"/>
== Sejarah ==
=== 1962 - 1966 ===
Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 6 September 1962 dengan nama "PN Merpati Nusantara" untuk menyediakan layanan penerbangan regional.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2407/PP0191962.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1962|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=8 Juni 2022}}</ref> Awalnya, Merpati hanya memiliki empat unit [[De Havilland Canada DHC-3 Otter]] dan dua unit [[Douglas DC-3]] yang dihibahkan oleh [[TNI AU]], serta modal uang sebesar Rp 10 juta. Pada tahun [[1963]], Merpati meluncurkan penerbangan dari [[Jakarta]] ke [[Semarang]], [[Tanjung Karang]], dan [[Balikpapan]]. Pada tahun [[1964]], Merpati mendapat hibah dari [[Garuda Indonesia]] berupa sejumlah pesawat terbang yang sebelumnya digunakan oleh maskapai [[de Kroonduif]] asal [[Belanda]], antara lain tiga unit [[Douglas DC-3]], dua unit [[DHC-3 "Otter"]], dan satu unit [[DHC-2 "Beaver"]]. Merpati lalu membuka penerbangan ke Irian Barat, [[Sumatera]], dan Nusa Tenggara. Merpati kemudian juga mulai mengoperasikan tiga unit [[Dornier Do-28]] dan enam unit [[Pilatus Porter PC-6]]. Pada tahun [[1966]], Merpati mulai mengoperasikan tiga unit Pilatus Porter, terutama untuk dioperasikan di Irian Barat. Bertepatan dengan penyerahan Irian Barat, [[PBB]] juga memberi tiga unit DHC-3 Otter kepada Merpati.
=== 1967 - 1978 ===
Pada tahun 1967, Merpati dirasa dapat melayani rute perintis secara mandiri, sehingga pemerintah daerah mengurangi subsidi yang diberikan. Pengurangan subsidi tersebut kemudian menimbulkan masalah keuangan, karena penerbangan komersial Merpati belum dapat menutup biaya operasional dari penerbangan perintis. Pemerintah lalu mengizinkan Merpati untuk membuka penerbangan jarak jauh, jarak menengah, dan jarak dekat, sehingga Merpati kemudian mulai mengoperasikan tujuh unit Douglas DC-3 untuk melayani bandara di [[Nusa Tenggara Timur]] yang ditinggalkan oleh Garuda. Pada tahun 1970, Merpati mulai melayani penerbangan jarak jauh dan menengah. Pada tahun 1971, pemerintah Indonesia mengubah status perusahaan ini menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2828/PP0701971.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 1971|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=8 Juni 2022}}</ref> Merpati lalu mulai mengoperasikan empat unit Vickers Viscount 828, tiga unit YS-11, dan dua unit HS-748, yang sebagian digunakan untuk melayani rute internasional, seperti [[Pontianak]]-[[Kuching]] dan [[Palembang]]-[[Singapura]]. Merpati juga menjalin kerja sama dengan PT Suryadirgantara untuk bersama-sama mengoperasikan pesawat terbang Dakota milik Merpati. Selain itu, Merpati juga menjalin [[perjanjian codeshare]] dengan sejumlah maskapai asing, seperti [[Japan Airlines|Japan Air Lines]], [[Qantas]], [[Thai Airways International]], [[Lufthansa]], [[Olympic Airlines|Olympic Airways]], [[Trans Australia Airlines]], dan [[China Airlines]]. Pada tahun [[1972]], Merpati mulai mengoperasikan dua unit Vickers Vanguard. Merpati lalu mulai terbang ke [[Kuala Lumpur]] dan [[Darwin]]. Merpati kemudian juga mendapat dua unit Twin Otter dari Pemerintah [[Kanada]]. Merpati kemudian mulai mengoperasikan pesawat terbang [[BAC 1-11|BAC-111]] dan [[Boeing 707]] untuk melayani penerbangan sewa internasional, antara lain dengan rute [[Denpasar]]-[[Manila]] dan [[Los Angeles]]-[[Denpasar]] hingga dihentikan pada tahun [[1979]].
=== 1978 - 1991 ===
Pada tahun 1978, pemerintah Indonesia menyerahkan semua saham perusahaan ini ke [[Garuda Indonesia]],<ref name="gia">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3085/PP0301978.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1978|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=8 Juni 2022}}</ref> dan nama perusahaan ini kemudian diubah menjadi "PT Merpati Nusantara Airlines". Merpati lalu bekerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan swasta untuk menyediakan layanan penerbangan perintis, seperti dengan PT SMAC untuk melayani Sumatera Utara dan Tengah mulai tahun [[1978]], dengan PT DAS untuk melayani Kalimantan mulai tahun 1979, dengan PT Deraya untuk melayani Kalimantan mulai tahun 1988, dengan PT Indoavia untuk melayani Maluku mulai tahun 1988, dan dengan PT Asahi Mantrust untuk melayani [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun [[1980]], Merpati mendapat tambahan 14 unit [[NC-212]] dari pemerintah. Merpati juga mulai mengoperasikan empat unit NC-212 bekas dan enam unit NC-212 baru. Selain itu, Merpati juga membangun hanggar pemeliharaan pesawat terbang di [[Makassar]] dan [[Manado]]. Pada tahun 1986, Merpati mendapat hibah dari [[Pelita Air Service]] berupa dua unit pesawat terbang [[Lockheed C-130 Hercules|Hercules]] L-100 (versi sipil dari C-130). Merpati lalu juga membuka rute [[Kupang]]-[[Darwin]] dengan menggunakan [[HS-748]], yang kemudian diganti dengan [[Fokker F-28|F-28]]. Pada tanggal [[25 Juni]] [[1986]], pada [[Indonesia Air Show]] (IAS) pertama yang digelar di bekas [[Bandara Kemayoran]], Merpati meneken kontrak pembelian 15 unit [[CN-235]] dari [[IPTN]]. Penyerahan CN-235 pertama lalu dilakukan pada tahun 1986 juga. Merpati kemudian mendapat sejumlah pesawat terbang yang sebelumnya dioperasikan oleh Garuda Indonesia, antara lain enam unit F-28 Mk.3000, 22 unit F-28 Mk. 4000, dan sembilan unit DC-9.
=== 1992 - 2006 ===
[[Berkas:Merpati Lockheed TriStar PER Wheatley.jpg|thumb|Pesawat terbang [[Lockheed L-1011 TriStar|Lockheed TriStar]] milik Merpati di [[Bandar Udara Perth]] (akhir 1990-an).]]
[[Berkas:Merpati Airbus A310-300 PER Wheatley.jpg|thumb|Pesawat terbang [[Airbus A310|Airbus A310-300]] milik Merpati di [[Bandar Udara Perth]] (akhir 1990-an).]]
Pada awal dekade 1990-an, Merpati mulai mengoperasikan sejumlah [[Fokker F100|Fokker-100]] dan [[Boeing 737|B737-200]], sehingga pada saat itu, Merpati mengoperasikan delapan tipe pesawat berbeda, yakni [[Fokker F100|Fokker-100]], [[Boeing 737|B737-200]], [[Fokker F-28|Fokker-28]], BAe ATP, [[Fokker F27|Fokker-27]], [[CN-235]], [[CASA C-212|NC- 212]], dan [[Twin Otter]]. Merpati lalu mulai mengalami kesulitan keuangan, karena banyaknya tipe pesawat yang dioperasikan. Merpati akhirnya menutup 34 rute perintis di [[Maluku]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan [[Sulawesi]], yang biasanya diterbangi dengan [[CASA C-212|NC-212]], serta enam rute perintis lain di [[Papua]], sehingga Merpati hanya melayani 28 rute perintis. Merpati kemudian mulai mengoperasikan [[A310]] dan [[Airbus A300|A300-600]] untuk digunakan pada rute ke Australia. Pesawat terbang BAe ATP milik Merpati lalu dinyatakan tidak laik terbang, sehingga tidak boleh diterbangkan, padahal tetap harus membayar sewa, sehingga kondisi keuangan Merpati makin buruk saat [[krisis finansial 1997]] mulai terjadi. Pada tahun 1997, semua saham perusahaan ini akhirnya diambil kembali oleh pemerintah Indonesia, sehingga perusahaan ini kembali menyandang status [[persero]].<ref name="persero2">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6434/PP0101997.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1997|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=8 Juni 2022}}</ref> Setelah melakukan sejumlah pembenahan, pada tahun 1999, diumumkan bahwa Merpati berhasil kembali mencatatkan laba operasi.
[[Berkas:Merpati Boeing 737-200 TTT-1.jpg|thumb|right|256px|Boeing 737-200 milik Merpati]]
=== 2007 - 2013 ===
Pada tahun 2007, Merpati memesan 14 unit pesawat terbang [[Xian MA60]] untuk melayani penerbangan perintis. Merpati lalu juga mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengoperasikan 11 unit pesawat terbang berkapasitas 30 kursi untuk melayani rute domestik, serta kemungkinan akan memesan pesawat terbang [[N-219]] buatan [[PT Dirgantara Indonesia|PTDI]] sekitar tahun 2011. Pada tanggal 2 Agustus 2009, sebuah Twin Otter milik Merpati [[Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 9760|jatuh]] di pegunungan di [[Papua]], sehinggga menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 13 orang dan 3 orang kru. Pada tanggal 7 Mei 2011, satu unit pesawat [[Xian MA60]] milik Merpati dengan kode registrasi [[Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968|PK-MZK]] juga jatuh di perairan Kaimana, sehingga menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 21 orang dan 6 orang kru. Kecelakaan tersebut pun membuat sejumlah pihak mempertanyakan keputusan Merpati untuk memesan Xian MA60, serta menduga adanya penggelembungan harga dan kolusi pada proses pemesanannya. Pada bulan Oktober 2011, [[Pertamina]] menghentikan pasokan avtur ke Merpati di Surabaya dan Makassar, karena adanya utang pembelian avtur senilai Rp 270 miliar, sehingga operasi Merpati di kedua bandara tersebut terhenti.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/10/16/02111459/Merpati.Tidak.Terbang Kompas: Merpati tidak terbang]</ref> Total utang Merpati ke Pertamina adalah sebesar Rp 550 miliar, yang terdiri dari utang pokok sebesar 270 miliar, dan sisanya berupa bunga dan denda.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/10/16/10294945/Pertamina.Total.Utang.Merpati.Rp.550.Miliar Pertamina: total utang Merpati Rp550 miliar]</ref> Namun, beberapa waktu kemudian, operasi Merpati di kedua bandara tersebut dapat berjalan normal kembali. Pada tahun 2012, Merpati menutup 20 rute yang merugi, meluncurkan situs web dan [[pusat panggilan]] baru, serta menjalin kerja sama pengangkutan kargo dengan [[Pos Indonesia]]. Pada bulan Agustus 2013, Menteri BUMN, [[Dahlan Iskan]], menunjuk [[Perusahaan Pengelola Aset]] untuk memperbaiki kondisi keuangan Merpati. Pertamina lalu menghentikan pasokan avtur ke pesawat terbang milik Merpati di beberapa kota, seperti Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta, sehingga Merpati hanya dapat beroperasi di kota di mana Merpati masih dapat memperoleh avtur, yakni di Surabaya, Makassar, dan Denpasar. Pada akhir tahun 2013, satu unit Boeing 737-300 dan satu unit Boeing 737-400 yang dioperasikan oleh Merpati sejak tahun 2012, ditarik oleh penyewanya, karena Merpati menunggak biaya sewa.
=== 2014 - 2023 ===
Pada tanggal 1 Februari 2014, Merpati resmi menangguhkan seluruh penerbangannya, karena adanya masalah keuangan yang bersumber dari berbagai utang.<ref name="PR">{{Cite web |url=http://www.pikiran-rakyat.com/node/268499 |title=Pikiran Rakyat Maskapai Merpati Berhenti Beroperasi Senin, 03/02/2014 |access-date=2014-12-18 |archive-date=2014-12-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141218103357/http://www.pikiran-rakyat.com/node/268499 |dead-url=yes }}</ref> Merpati pun diperkirakan membutuhkan Rp 7,2 triliun untuk dapat beroperasi kembali.<ref name="tribun">[http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/10/02/dahlan-menyesal-tak-mampu-selamatkan-merpati Tribunnews:Dahlan Menyesal Tak Mampu Selamatkan Merpati Kamis, 2 Oktober 2014 18:20 WIB]</ref> Menteri BUMN, Dahlan Iskan, juga menyatakan bahwa operasi Merpati harus dihentikan, agar kondisinya tidak makin buruk<ref name="CAPA"/> Walaupun terlilit utang, ''"On Time Performance"'' dari Merpati berhasil mengungguli Air Asia.<ref name="Solopos">[http://www.solopos.com/2014/02/17/merpati-berhenti-beroperasi-meski-dililit-utang-on-time-performance-merpati-ungguli-air-asia-490094 MERPATI BERHENTI BEROPERASI:Meski Dililit Utang, On Time Performance Merpati Ungguli Air Asia Senin, 17/2/2014]</ref>
Pada tanggal 18 September 2014, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyatakan bahwa pemulihan Merpati akan membutuhkan Rp 15 triliun, yakni untuk menutup pembayaran gaji, serta berbagai kerugian yang dan utang pada sekitar 2.000 pihak.<ref name="CAPA"/> Dahlan Iskan menyatakan bahwa rencana untuk menghidupkan kembali maskapai ini menemui jalan buntu, karena [[restrukturisasi]] aset dan rencana penjualan tidak lagi menguntungkan.<ref name="CAPA"/> Rencana penjualan fasilitas pemeliharaan milik Merpati dinilai berkisar pada harga Rp. 300 juta rupiah (USD 25.000).<ref name="CAPA"/> Namun, Ketua [[Komisi Pengawas Persaingan Usaha]] (KPPU), M. Nawir Messi menilai bahwa penutupan Merpati lebih kepada masalah politik, bukan karena harga.<ref name="okezone">[http://economy.okezone.com/read/2014/11/12/320/1064654/kppu-merpati-tutup-karena-masalah-politik Okezone Ekonomi: KPPU: Merpati Tutup karena Masalah Politik Rabu, 12 November 2014 - 19:14 wib |Raisa Adila - Okezone]</ref> Pada tanggal 2 Juni 2022, perusahaan ini dinyatakan [[pailit]] oleh Pengadilan Niaga Surabaya. Dengan demikian, kewajiban Merpati kepada pihak ketiga, seperti pesangon kepada eks karyawan, akan diselesaikan dengan penjualan seluruh aset melalui mekanisme lelang.<ref name="pailit"/> Pada 20 Februari 2023, perusahaan ini resmi dibubarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Pembubaran Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Merpati Nusantara Airline.<ref name="bubar">{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230223081008-4-416220/resmi-bubar-bye-bye-merpati-dan-kertas-leces|title=Resmi Bubar, Bye-Bye Merpati dan Kertas Leces|publisher=CNBC Indonesia|first=Emir|last=Yanwardhana|date=23 Februari 2023|language=id|access-date=17 Mei 2023}}</ref>
== Tujuan ==
Baris 127 ⟶ 56:
== Armada ==
{| class="wikitable" style="margin:0.5em auto"
|+ Armada Merpati Nusantara Airlines
|-
!rowspan="2"|Pesawat
!
!rowspan="2"|Pesanan
!colspan="3"|Kapasitas
!rowspan="2"|Rute
!rowspan="2"|Catatan
|-
!<abbr title="Business class">C</abbr>
!<abbr title="Economy class">Y</abbr>
|-
|[[Boeing 737|Boeing 737-300]]
|align=center|3
|align=center|—
|align=center|
|
|
|Domestik
|
|-
|[[Boeing 737 Classic|Boeing 737-400]]
|
|
|
|
|align=center|158
|Semua
|
|-
|[[Boeing 737 Classic|Boeing 737-
|
|align=center|—
|
|
|
|Semua
|
|-
|[[
|
|
|
|
|
|—
|
|-
|[[DHC-6|De Havilland Canada DHC-6 Twin Otter]]
|
|
|
|
|
|Domestik
|
|-
|[[Xian MA60]]
|
|
|
|
|
|Domestik
|
|-
!Total
!25
!
!
|}
#
== Mantan Armada ==
{{Div col|colwidth=30em}}
*
* [[Airbus A300]]<ref>{{cite web|url=http://www.airfleets.net/ficheapp/plane-a300-344.htm |title=Kuwait Airways 9K-AHI (Airbus A300 - MSN 344) (Ex PK-MAY ) | Airfleets aviation |publisher=Airfleets.net |date= |accessdate=2013-10-14}}</ref>
* [[Airbus A310]]<ref>{{cite web|url=http://www.airfleets.net/flottecie/Merpati-history-a310.htm |title=Merpati Fleet of A310 (History) | Airfleets aviation |publisher=Airfleets.net |date=1997-03-23 |accessdate=2013-10-14}}</ref>
* [[British Aerospace 146]]
*
*
*
* [[Boeing 727]]
*
*
* [[Boeing 737 Classic|Boeing 737-400]]
* [[DHC-6|de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter]]
* [[Douglas DC-9]]
*
*
*
* [[Hawker Siddley HS 748|HS 748 series 2A]]
* [[CASA/IPTN CN-235]]
* [[CASA C-212 Aviocar|Indonesian Aerospace 212-200]]
* [[Lockheed L-100 Hercules]]
* [[Lockheed l-1011 tristar]]
* [[Vickers Vanguard]]
* [[Vickers Viscount]]
{{div col end}}
== Insiden ==
* [[7 Januari]] [[2012]], pukul 15.45 WIB, Merpati Nusantara Airlines jenis MA-60 dengan nomor penerbangan MZ 536 terperosok di [[Bandar Udara H. Asan|Bandar Udara Haji Asan Sampit]], [[Kabupaten Kotawaringin Timur]], [[Kalimantan Tengah]]. Pesawat rute [[Surabaya]]-[[Sampit]] ini dipiloti oleh Kapten Saptono dan kopilot Fauldort. Pesawat ini membawa 46 penumpang dewasa, 10 anak-anak, enam bayi dan enam awak pesawat. Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang selamat.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2012/01/07/1916130/Pesawat.Merpati.Terperosok.di.SampitKompas: Pesawat Merpati Terperosok di Sampit]</ref>
* [[10 Juni]] [[2013]], Pesawat Merpati Airlines MA-60 tujuan [[Bajawa]]-[[Kupang]] mengalami kecelakaan di [[Bandara El Tari]] [[Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>[http://video.news.viva.co.id/read/26137-pesawat-merpati-kecelakaan-di-kupang Viva News: Video Pesawat Merpati Kecelakaan di Kupang]</ref><ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/readfoto/2013/06/10/110231/2268658/157/1/merpati-crash-landing-di-bandara-el-tari?nd771104fvt |title=Detik: FotoMerpati Crash Landing di Bandara El Tari |access-date=2013-06-11 |archive-date=2013-06-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130613064319/http://news.detik.com/readfoto/2013/06/10/110231/2268658/157/1/merpati-crash-landing-di-bandara-el-tari?nd771104fvt |dead-url=yes |work=[[Detik.com|detikcom]] }}</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2013/06/10/103345/2268619/10/merpati-crash-landing-di-bandara-el-tari-evakuasi-diperkirakan-4-jam?nd771104bcj Detik: Merpati Crash Landing di Bandara El Tari, Evakuasi Diperkirakan 4 Jam]</ref>
*Pada 7 Mei 2011, Xian MA60X milik Merpati Nusantara Airlines jatuh ke laut saat akan mendarat di Bandar Udara Utarom, Kaimana, Papua Barat. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 27 orang tewas.<ref>{{Cite web|date=2011-05-07|title=Merpati Jatuh ke Laut, 27 Orang Tewas|url=https://regional.kompas.com/read/2011/05/07/1415026/Merpati.Jatuh.ke.Laut.27.Orang.Tewas|website=Kompas|access-date=2023-12-27}}</ref>
== Galeri ==
<gallery widths="140" heights="140" style="border: 5px solid #CCCCFF; box-shadow: 0.1em 0.1em 0.5em rgba(0.0.0.0.75); -moz-box-shadow: 0.1em 0.1em 0.5em rgba(0.0.0.0.75); -webkit-box-shadow: 0.1em 0.1em 0.5em rgba(0.0.0.0.75); border-radius: 0.5em; -moz-border-radius: 0.5em; -webkit-border-radius: 0.5em;">
Berkas:PK-MZJ-MA60.JPG|Xi'an MA60
Berkas:CASA212Merpati.jpg|CASA C-212
Berkas:Merpati732.jpg|BOEING 737-200
Berkas:B737Merpati.jpg|BOEING 737
Berkas:MZATR72.jpg|ATR 72-212
Berkas:Merpati Fokker F-27-500RF Friendship TTT-2.jpg|FOKKER F27
Berkas:Merpati CN-235 TTT-1.jpg|CASA IPTN CN-235
Berkas:Merpati Fokker F-27-500RF Friendship TTT-1.jpg|FOKKER F27
Berkas:Merpati Fokker F100 TTT-1.jpg|FOKKER F100
Berkas:Merpati Nusantara Vickers 953 Vanguard Fitzgerald-1.jpg|Vickers Viscount
Berkas:Boeing 707-138B, Merpati Nusantara Airlines JP5920513.jpg|alt=Boeing 707|Boeing 707
Berkas:Merpati Nusantara Fokker F-27-500F Friendship Mutzair-1.jpg|Fokker 27
Berkas:Merpati Nusantara Fokker F-28-4000 Fellowship Pichugin.jpg
Berkas:Merpati Xian MA60 after take off from Ngurah Rai Airport (2).jpg|Livery Baru Merpati Xi'an MA60
Berkas:MZATR72.jpg|ATR 72-600
Berkas:Merpati Boeing 727-200 MRD-1.jpg|Boeing 727
</gallery>
== Slogan ==
* Jembatan Udara Nusantara
* Get The Feeling
* The Air Bridge of Indonesia
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
== Pranala luar ==
{{wikiportal|Indonesia}}
*
{{Merpati Nusantara Airlines}}
{{Grup Garuda Indonesia}}
{{Mantan BUMN Indonesia}}
{{Maskapai penerbangan Indonesia}}
[[Kategori:Merpati Nusantara Airlines| ]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia yang sudah tidak beroperasi]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 1962]]
|