Oevaang Oeray: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(47 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| name = {{PAGENAME}}
| image = Oevaang Oeray.jpg
| office
| order =
| term_start =
| term_end =
| predecessor =
| successor = [[
| appointed =
| office2
| order2 = Ke-1<ref name=Depdagri>[http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/61/name/kalimantan-barat/detail/6106/kapuas-hulu Sejarah Kapuas Hulu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110207064936/http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/61/name/kalimantan-barat/detail/6106/kapuas-hulu |date=2011-02-07 }} Depdagri. 30 Juli 2012.</ref>
| term_start2 = 1951
| term_end2 = 1955<ref name=Depdagri/>
| predecessor2 = ''Tidak ada; jabatan baru''
| successor2 = Anang Adrak
|birth_place = {{negara|Belanda}} Tanjung Kuda, Melapi I, [[Kabupaten Kapuas Hulu|Kapuas Hulu]]<ref>[http://www.equator-news.com/utama/box/jc-oevang-oeray-berjuang-melalui-politik JC Oevaang Oeray Berjuang Melalui Politik]. ''Harian Equator''. Diakses pada 14 Juli 2012</ref>▼
|
▲| birth_place
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]▼
| death_date = {{death date and age|1986|7|17|1922|8|18}}
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]▼
|religion = [[Katolik]]▼
|ethnicity = [[Dayak Taman|Taman]], subgrup [[Suku Kayan]]▼
| spouse = Bernadetha Boea
▲| religion = [[Katolik Roma]]
▲| ethnicity = [[Dayak Taman|Taman]], subgrup [[Suku Kayan]]
| party = [[Berkas: Persatuan dayak.svg|30px]] [[Partai Persatuan Dayak|PPD]] (1945–1960)<br>[[Partindo]] (1960–1965)<br>[[Berkas:IPKI.jpg|30px]] [[Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia|IPKI]] (1965–1968)
}}
'''Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray'''{{refn|group=Note|name=a|Umumnya, orang menulis nama Oevaang Oeray sebagai Oevang Oeray. Tapi, Oevaang Oeray merupakan penulisan yang paling tepat}} ({{lahirmati|[[Kedamin, Kapuas Hulu|Kedamin]], [[Kapuas Hulu]]|18|8|1922|[[Pontianak]]|17|7|1986}}) adalah [[Gubernur Kalimantan Barat]] yang menjabat pada periode 1960-1966 dan merupakan Gubernur Kalbar pertama dari kalangan [[Suku Dayak]].<ref>{{cite news
Oevaang Oeray juga merupakan salah satu pendiri [[Partai Persatuan Dayak]] yang pernah mengikuti Pemilu pertama di Indonesia tahun [[1955]] dan [[1958]].<ref>[http://www.equator-news.com/utama/box/memoar-jc-oevaang-oeray/1-bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak Bangkit Runtuhnya Partai Persatuan Dayak]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''Harian Equator''. Diakses pada 14 Juli 2012</ref><ref name=Lokal>{{cite book
Dia juga menekankan kedaulatan setiap [[agama]] yang dijamin oleh kebebasan beragama sebagai salah satu hak yang paling mendasar, dan menolak pula kontrol atas praktik keagamaan oleh [[negara]] dalam bentuk apapun.<ref>{{cite book
Meskipun demikian, Ia dianggap bertanggung jawab atas pembantaian orang Tionghoa di Kalimantan Barat pasca peristiwa [[Gerakan 30 September]].<ref>{{Cite web|title=Panasnya Pontianak, Panasnya Politik|url=https://www.andreasharsono.net/2008/07/panasnya-pontianak-panasnya-politik_05.html|language=en|access-date=2024-09-21}}</ref>
== Kehidupan awal ==▼
== Riwayat Hidup ==
▲=== Kehidupan awal ===
Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray lahir di [[Kedamin, Kapuas Hulu|Kedamin]], [[Kapuas Hulu]] pada tanggal {{birth date|1922|8|18}}. Ayah dan ibunya bernama Ledjo dan Hurei yang beragama Katolik.{{sfn|Usman|2013|p=43}}{{sfn|Usman|2013|p=39}} Kedua orangtuanya berasal dari suku [[Dayak]] yang bekerja sebagai penoreh [[karet]] dan [[petani]] ladang berpindah.<ref name=kalbariana/> Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Saudaranya yang lain adalah Ding Oeray, Mering Oeray dan Tepo Oeray.<ref name=kalbariana/>{{sfn|Usman|2013|p=39}}
=== Karier awal ===
==== Partai Persatuan Dayak ====
{{utama|Partai Persatuan Dayak}}
Pertama-tama sekali ia bekerja adalah menjadi seorang [[guru]]. Dan kemudian, pada tahun [[1941]] para guru sekolah Katolik se-[[Kalimantan Barat]] berkumpul di [[Sanggau]] mengadakan retret (rekoleksi) tahunan. Saat retret berlangsung, seorang murid seminari di Nyarumkop, Oevaang Oeray, menulis surat terbuka kepada para peserta rekoleksi.{{sfn|Usman|2013|p=44}} <ref name=PPDguru>Usman, Syafaruddin. [http://www.kalbariana.net/bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak-memoar-jc-oevaang-oeray-1 Bangkit Runtuhnya Partai Persatuan Dayak: Memoar JC Oevaang Oeray: Bagian 1] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180145/http://www.kalbariana.net/bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak-memoar-jc-oevaang-oeray-1 |date=2014-02-01 }} Equator-News. 20 November 2011. Diakses pada 28 Juli 2012. Diarsipkan dari [http://www.equator-news.com/utama/box/memoar-jc-oevaang-oeray/1-bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak yang asli]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Isinya mengajak para guru memikirkan perbaikan nasib masyarakat [[Dayak]] yang terus dalam kondisi memprihatinkan. Di antara pemikiran diajukan, antara lain agar perbaikan nasib orang Dayak dilakukan melalui perjuangan organisasi politik.{{sfn|Usman|2013|p=45}}<ref name=PPDguru/>
Gagasan yang dikemukakan Oevaang Oeray ini mampu memberikan inspirasi para peserta, pada penutupan rekoleksi yang dipimpin [[AF Korak]], [[JR Gielling Laut]], dan [[M
==== Keadaan seusai kemerdekaan ====
{{utama|Sejarah Kalimantan Barat (1945-1950)}}
Inilah embrio [[Partai Persatuan Dayak]], didahului pembentukan [[Dayak In Action]] (DIA) dengan ketuanya adalah [[
Sewaktu Sultan Hamid II membuat DIKB (Daerah Istimewa Kalimantan Barat), pejuang [[Kalimantan Barat|Kalbar]] yang sifatnya unitarianisme menganggap bahwasanya PPD dibuat untuk keuntungan [[NICA]] agar dapat menguasai Kalbar lagi. Kebetulan Oevaang Oeray dalam DIKB mendapat bagian dalam Dewan Pemerintahan Harian bersama keempat orang lainnya, yakni A.P. Korak (Dayak), Mohammad Saleh (Melayu), [[Lim Bak Meng]] (
Berkata Bohm:{{sfn|Aju & Isman|2013|p=71}}
Kemudian pada [[22 Juni]] [[1959]], Oeray dilantik menjadi Kepala Daerah Swatantra Tk. 1 oleh Sekretaris Jenderal Dalam Negeri dan Otonomi Daerah [[R.M. Soeparto]] menggantikan Mendagri.{{sfn|Usman|2013|p=55}}▼
{{cquote|"Dalam surat itu, Oevaang Oeray menekankan pentingnya pemeliharaan ketentraman dan ketertiban yang ia pandang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat. Ia memperingatkan agar waspada terhadap provokator-provokator dan penyebar isu-isu menyesatkan."}}
Isi surat itu kurang lebih seperti ini:{{sfn|Aju & Isman|2013|p=71}}
== Pemerintahan ==▼
{{cquote|"Saya berulang kali berkata, bila kalian takut dengan kata-kata bahwa apabila kita merdeka, maka kalian orang-orang Dayak akan dibunuh semua, Pejabat Dayak akan diberhentikan dan kalian serta kita semua orang Dayak akan menjadi budak manakala Tentara Nasional Indonesia dan Republik Indonesia datang ke sini, dan kalian dibunuh, ditangkap, atau diperlakukan semacam itu, maka kabar itu jangan dipercaya. Laporkan hal itu kepada Polisi atau Tentara Nasional Indonesia."}}
=== Awal pemerintahan ===▼
Pada sidang DPRD Tk I Kalbar, Oevang Oeray berhasil terpilih sebagai Gubernur KDH Tk.I [[Kalimantan Barat|Kalbar]] yang disahkan oleh Keppres No.465/1959, tanggal [[24 Desember]] [[1959]] untuk periode [[1 Januari]] [[1960]]-[[12 Juli]] [[1966]].<ref name=Akademi>{{cite web |url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |title=SEJARAH PERPOLITIKAN DAYAK DI BUMI KALIMANTAN BARAT |author= |date= |work= |publisher=Info Pontianak |accessdate=17 July 2012}}</ref> Pelantikannya berlangsung pada [[30 Januari]] [[1960]] oleh Mendagri, pada saat itu Mendagri digantikan oleh [[Roehadi Wihardja]].<ref name=Pontianakp./>▼
▲Kemudian pada [[22 Juni]] [[1959]], Oeray dilantik menjadi Kepala Daerah Swatantra Tk. 1 oleh Sekretaris Jenderal Dalam Negeri dan Otonomi Daerah [[R.M. Soeparto]] menggantikan Mendagri.{{sfn|Usman|2013|p=55}}
▲=== Pemerintahan ===
* [[Suku Melayu|Orang-orang Melayu]] menuduh Oevaang Oeray melakukan praktik pilih kasih dalam pengangkatan [[pegawai]].<ref name=Lokal/><ref name=Xa12>[http://xa.yimg.com/kq/groups/23269926/811276844/name/Politik+Identitas Jurnal Xa.yimg.com]</ref> Ini dikarenakan pada zaman penjajahan, [[Suku Dayak]] dianggap rendah dan dikucilkan oleh Kesultanan-Kesultanan Melayu. Sehingga, tindakannya ini dilatarbelakangi dengan niatannya untuk mengangkat derajat Suku Dayak.<ref name=Xa12/>▼
▲==== Awal pemerintahan ====
▲Pada sidang [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat|DPRD Tk I Kalbar]], Oevang Oeray berhasil terpilih sebagai Gubernur KDH Tk.I [[Kalimantan Barat|Kalbar]] yang disahkan oleh Keppres No.465/1959, tanggal [[24 Desember]] [[1959]] untuk periode [[1 Januari]] [[1960]]-[[12 Juli]] [[1966]].<ref name=Akademi>{{cite web |url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |title=SEJARAH PERPOLITIKAN DAYAK DI BUMI KALIMANTAN BARAT |author= |date= |work= |publisher=Info Pontianak |accessdate=17 July 2012 |archive-date=2012-09-02 |archive-url=https://www.webcitation.org/6AMr50dRx?url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |dead-url=yes }}</ref> Pelantikannya berlangsung pada [[30 Januari]] [[1960]] oleh Mendagri, pada saat itu Mendagri digantikan oleh [[Roehadi Wihardja]].<ref name=Pontianakp./>
▲
Di awal pemerintahannya ini, terjadi upaya menghilangkan dualisme di bidang pemerintahan. Salah satunya dengan penyerahan secara riil urusan Pemerintahan Umum Pusat kepada daerah pada [[1959]].<ref name=Pontianakpsost>Chairunnisya. [http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86695 Lima Tentara Pernah Menjabat Kepala Pemerintahan] Pontianak Post. 28 Januari 2011. Diakses pada 28 Juni 2012.</ref> Penyerahan dilakukan [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] ketika itu, yakni [[Ipik Gandamana]] sebagai wakil pemerintah pusat kepada gubernur. Pada saat bersamaan dinyatakan bahwa seluruh kawedanan di Kalbar dihapuskan.<ref name=Pontianakpsost/>▼
▲Di awal pemerintahannya ini, terjadi upaya menghilangkan dualisme di bidang pemerintahan. Salah satunya dengan penyerahan secara riil urusan Pemerintahan Umum Pusat kepada daerah pada [[1959]].<ref name=Pontianakpsost>Chairunnisya. [http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86695 Lima Tentara Pernah Menjabat Kepala Pemerintahan]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Pontianak Post. 28 Januari 2011. Diakses pada 28 Juni 2012.</ref> Penyerahan dilakukan [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] ketika itu, yakni [[Ipik Gandamana]] sebagai wakil pemerintah pusat kepada gubernur. Pada saat bersamaan dinyatakan bahwa seluruh kawedanan di Kalbar dihapuskan.<ref name=Pontianakpsost/>
Selain itu, [[Partai Dayak]] mengalami kemunduran. Yang mana, ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi partai politik daerah dan akibat adanya konflik di tubuh internal partai.<ref name=Xa12/> Pada tahun 1960-an, PD mengalami perpecahan dan menjadi dua faksi. Faksi pertama dikomandoi oleh Gubernur Oevaang Oeray yang didukung oleh [[Partindo]] (partai nasionalis sayap kiri). Faksi kedua dipimpin oleh [[FC Palaoensoeka|Palaoensoeka]] dan didukung mayoritas guru Katholik dan bergabung dengan [[Partai Katholik]].<ref name=Xa12/>▼
▲Selain itu, [[Partai Persatuan Dayak]] mengalami kemunduran. Yang mana, ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi partai politik daerah dan akibat adanya konflik di tubuh internal partai.<ref name=Xa12/> Pada tahun 1960-an, PD mengalami perpecahan dan menjadi dua
=== Keterlibatan dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia dan akhir pemerintahan ===▼
{{main|Konfrontasi Indonesia-Malaysia}}▼
Pada 1964, Jenderal [[Supardjo]], Panglima Komando Tempur IV Komando Mandala Siaga mengambil kontrol secara keseluruhan [[Kalimantan Barat]] sebagai komando angkatan tugas, tapi pada waktu Konfrontasi ini merupakan tahap akhir dan dia menjadi korban pergolakan politik pada [[Oktober]] [[1965]].<ref name=genesisKonfrontasi/> Kemudian pada [[September]] [[1965]], tibalah surat kawat dari istrinya yang memintanya untuk pulang ke [[Jakarta]]. Sesungguhnya, [[Syam Kamaruzaman]]-lah yang menyuruh istri Supardjo mengirim surat kepadanya.▼
▲==== Keterlibatan dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia dan akhir pemerintahan ====
▲{{main|Konfrontasi Indonesia-Malaysia}}
▲Pada 1964, Jenderal [[Supardjo]], Panglima Komando Tempur IV Komando Mandala Siaga mengambil kontrol secara keseluruhan [[Kalimantan Barat]] sebagai komando angkatan tugas,
Akibatnya, dia digantikan oleh [[A.J.Winoto]]. Dia ikut berpartisipasi dalam pemusnahan gerilyawan yang berada di sepanjang perbatasan [[Sarawak]].<ref name=genesisKonfrontasi/> Gubernur yang membantu Winoto saat [[Revolusi Brunei]] adalah Oeray.
Barulah, pada tahun [[1965]], perpolitikan Dayak di bawah Partindo mengalami kemunduran tahun 1965. Lalu atas inisiatif komando [[militer]] setempat, Partindo bergabung dengan IPKI ([[Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia]]), partai yang didominasi orang-orang Melayu. Adanya fusi itu membuat orang Melayu terancam, karena orang-orang [[Dayak]] mulai menguasai struktur.<ref name=Xa12/> Lalu tiba-tiba, pada tahun 1968 ada kebijakan bahwa orang-orang eks Partindo di IPKI harus dibubarkan. Tetapi permintaan itu ditolak oleh pengurus IPKI pusat. Sejak saat itu, hubungan antara Dayak dan Melayu menjadi retak.<ref name=Xa12/>
==== Difitnah dan turun dari jabatan ====
Oeray merupakan orang yang dekat dengan [[Soekarno]]/
[[Berkas:BasukiRachmat.jpg|
Pada tanggal [[12 Juli]] [[1966]] [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Mendagri]], [[Basuki Rachmat]] memberhentikan dengan hormat Oevaang Oeray selaku Gubernur Kepala Daerah Kalbar dan menunjuk Letkol Soemadi BcHK sebagai gubernur baru.<ref name=BorneoTribun>[http://www.borneotribune.com/box/pergantian-gubernur-jc-oevang-oeray-soemadi-kadarusno.html Pergantian Gubernur
Oeray diberhentikan lebih cepat 2 [[bulan]] 10 [[hari]] sebelum habis masa jabatannya, karena keputusan pemberhentian dengan hormat dari presiden baru turun [[22 September]] [[1966]], dengan Nomor 207 Tahun 1966.<ref name=kalbariana/>
Dasar hukum pemberhentian Oevaang Oeray ini adalah keputusan No.UP.12/2/43-912 tanggal 12 Juli 1966 memberhentikan dengan hormat J.C Oevang Oeray selaku Gubernur Kepala Daerah Kalbar dan menunjuk Letkol Soemadi BcHK sebagai gubernur baru.<ref name=BorneoTribun/> Guna mencari gubernur baru secara definitif, maka DPRD GR Kalbar dalam sidangnya pada tanggal [[18 Juli]] [[1966]] menetapkan dua orang calon gubernur, masing- masing Kol.CHK Soemadi BCHK serta [[F.C. Palaunsoeka|F.C Palaunsoeka]].<ref name=BorneoTribun/> Akhirnya Presiden RI mengangkat Kol CHK Soemadi BCHK sebagai Gubernur Kalbar Tingkat I melalui SK Presiden No 88 tanggal 1 Juli 1967.<ref name=BorneoTribun/>
Pemberhentian Gubernur Oevang Oeray berdasarkan SK Presiden RI No 207 tanggal 22 September. Dengan demikian pemberhentian berdasarkan SK Mendagri Basuki Rahmat tersebut didahului SK Presiden.<ref name=BorneoTribun/>
Pelantikan gubernur baru itu dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1967 pada Sidang Istimewa DPRD GR Kalbar dan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Depdagri, Mayjen TNI [[Soenandar Prijosoedarmo|Soenandar Prijosudarmo]].<ref name=BorneoTribun/>
== Meninggal ==
Baris 92 ⟶ 101:
Untuk menghormati tokoh ini, di [[Pontianak]] didirikan sebuah kolam renang umum dengan nama '''Kolam Renang Oevang Oeray'''.
Dan sebenarnya sudah lama [[Kalimantan Barat]] mencalonkan Oevaang Oeray dan [[Jeranding Abdurrahman]] sebagai [[pahlawan nasional]]. Tapi pemerintah sampai saat ini belum memberikan gelar tersebut pada mereka.<ref name=Kompas>Prabowo, Hermas Effendi. [http://nasional.kompas.com/read/2012/07/13/08272480/Oeray.dan.Djerandeng.Layak.Jadi.Pahlawan.Nasional. Oeray dan Djerandeng Layak Jadi Pahlawan Nasional] Kompas. Jum'at, 13 Juli 2012. Diakses pada 15 Juli 2012.</ref> Wakil Ketua MPR, [[Hajriyanto Y. Thohari|Hajriyanto Y Thohari]] juga ikut memberikan dukungan atas pencalonan dua tokoh ini menjadi pahlawan nasional.<ref name=Kompas/><ref>[http://www.jpnn.com/read/2012/07/12/133641/Usulkan-Tokoh-Kalbar-Dijadikan-Pahlawan-Nasional- Usulkan Tokoh Kalbar Dijadikan Pahlawan Nasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140108071623/http://www.jpnn.com/read/2012/07/12/133641/Usulkan-Tokoh-Kalbar-Dijadikan-Pahlawan-Nasional- |date=2014-01-08 }} JPNN. Kamis, 12 Juli 2012. Diakses pada 15 Juli 2012.</ref>
== Catatan ==
Baris 98 ⟶ 107:
== Lihat pula ==
* [[Lim Bak Meng]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Daftar pustaka ==
* {{cite book
|publisher=LPS-AIR }}
* {{cite book
}}
{{Start box}}
{{S-off}}
{{S-new|office}}
{{Succession box|title=[[Daftar Gubernur Kalimantan Barat|Gubernur Kalimantan Barat]]|before=[[Djenal Asikin Judadibrata]]|after=[[Soemardi]]|years=1960-1966}}▼
{{S-ttl|title=[[Bupati Kapuas Hulu]]|years=1951–1955}}
{{s-aft|after=Anang Adrak}}
|-
{{DEFAULTSORT:Oeray, Oevaang}}▼
▲{{Succession box|title=[[Daftar Gubernur Kalimantan Barat|Gubernur Kalimantan Barat]]|before=
▲{{End box}}{{Gubernur Kalimantan Barat}}{{DEFAULTSORT:Oeray, Oevaang}}
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Kapuas Hulu]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan Barat]]
[[Kategori:
[[Kategori:Bupati Sintang]]
[[Kategori:Soekarnois]]
|