Merigi, Kepahiang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
pemutakhiran data tentang kecamatan di kabupaten Kepahiang |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Memperbaharui informasi |
||
(33 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Kepahiang
|luas=24,18 km²{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=4}}
|penduduk=
|kelurahan=
|nama camat=Aji Abdullah<ref>{{cite web |last=Tomi |first=Bayu Azan |title=Pelatihan TPK di Aula Kantor Camat Merigi |url=https://simpangkotabingin.desa.id/index.php/artikel/2021/6/25/pelatihan-tpk-di-aula-kantor-camat-merigi |website=Situs Web Resmi Pemerintah Desa Simpang Kota Bingin |date=25 Juni 2021 |access-date=30 Maret 2022}}</ref>
|kepadatan=
|provinsi=Bengkulu
|foto=Bangunan kantor camat Merigi.jpg|keterangan=Kantor Camat Merigi}}
'''Merigi''' atau dalam [[bahasa Rejang]] dikenal sebagai '''''Migai''''' atau '''''Migêi''''',{{sfn|Siddik|1980|pp=105}} adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kepahiang]], [[Bengkulu]], [[Indonesia]].{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=4}}{{sfn|Pemerintah Kabupaten Kepahiang|2012|pp=10}}<ref>{{cite web |author=<!--Not stated--> |title=Kecamatan, Kelurahan, dan Desa |url=https://kepahiangkab.go.id/new/kecamatan-dan-kelurahan/ |website=Situs Web Resmi Kabupaten Kepahiang |access-date=28 Maret 2022}}</ref> Kecamatan ini mewarisi nama dan sebagian wilayah dari salah satu sub-[[petulai]] Rejang yang berada di wilayah Lembah Musi, yaitu [[Subpetulai Merigi]].{{sfn|Siddik|1980|pp=123}}
Merigi merupakan nama Melayu bagi salah satu pecahan ''petulai'' Rejang yang mendirikan desa-desa di luar Lebong.{{sfn|LeBar|1976|pp=191}} Istilah asli dalam bahasa Rejang adalah ''Migai'' (dalam dialek Lebong) atau ''Migêi'' (dalam dialek Musi dan Kebanagung), yang didapat dari ucapan [[Ki Geto]], anak dari [[Raja Mawang]] sang pemimpin petulai Tubei,<ref>{{cite news |author=<!--not stated--> |title=Mengupas Sejarah Rejang di Kabupaten Lebong |url=https://www.kupasbengkulu.com/mengupas-sejarah-rejang-di-kabupaten-lebong |work=Kupas Bengkulu |date= 4 Juli 2014 |access-date=29 Maret 2022}}</ref> saat memimpin rombongannya hijrah dari Lebong. Sebelum berpisah, Ki Geto berkata kepada [[Ki Karang Nio]] yang menggantikan Raja Mawang,{{sfn|Siddik|1980|pp=105}} ''"Uyo itê sa'ok, keme '''ami igai''' belek"''. Arti dari perkataan tersebut adalah "Sekarang kita bercerai, kami tidak akan (pernah) kembali".{{sfn|Siddik|1980|pp=51}} Istilah ''Migai'' didapat dari peleburan ''ami'' (tidak) dan ''igai'' (lagi), dan menunjukkan bahwa yang mengucapkannya berniat untuk tidak pernah mau pulang ke Lebong, tanah asalnya.{{sfn| Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah|1989|pp=89}}
==
Belanda memperkenalkan sistem [[marga]] setelah mereka menaklukkan [[Tanah Rejang|Dataran Tinggi]] Rejang Lebong pada 1860an. Sebelumnya, sistem tersebut hanya dipakai di wilayah kekuasaan [[Kesultanan Palembang]] di daerah [[Sumatera Selatan]] yang sekarang. [[Petulai Tubei]] adalah satu-satunya ''petulai'' Rejang yang terpecah. Dalam wilayah Lebong, Tubei terbagi menjadi [[Marga Suku VIII]] yang berpusat di Semelako dan [[Marga Suku IX]] yang berpusat di Muara Aman. Ada pun sub atau pecahannya yang keluar wilayah Lebong dan mendiami lembah [[sungai Musi|Musi]] memakai nama ''Migai'' atau ''Migêi''.
Teritori adat subpetulai Merigi (''Migai'') meliputi sebagian Kabupaten Kepahiang. Sebagian lain wilayah Kepahiang adalah teritori adat ''petulai'' Bermani, khususnya [[Marga Bermani Ilir]].{{sfn|Sarwono|2001|pp=80}}
Merigi sebagai entitas modern (kecamatan) diresmikan pada tahun 2005. Dasar pembentukannya adalah Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 11 Tahun 2005. Wilayahnya adalah sebagian kecil dari bekas wilayah Marga Merigi, yang sekarang terbagi ke dalam [[Kecamatan Ujan Mas]], [[Kecamatan Kabawetan|Kabawetan]], [[Kecamatan Kepahiang|Kepahiang]], serta [[Kecamatan Bermani Ilir|Bermani Ilir]] dan [[Kecamatan Seberang Musi|Seberang Musi]].
== Kondisi wilayah ==
=== Geografi ===
Berada pada ketinggian 500an mdpl, Merigi memiliki iklim tropis dengan suhu udara yang relatif sejuk.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=4}} Daerah ini adalah daerah pedalaman dan jauh dari pesisir.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=5}} Merigi dilalui oleh sungai Musi yang berhulu di Bukit Kelam, Rejang Lebong. Umumnya desa-desa di kecamatan ini berada pada daerah lembah.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=6}}
=== Batas-batas ===
Kecamatan ini memiliki batas-batas administratif sebagai berikut.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=3}}
* Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan [[Curup Selatan, Rejang Lebong|Curup Selatan]], Rejang Lebong
* Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan [[Selupu Rejang, Rejang Lebong|Selupu Rejang]], Rejang Lebong
* Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ujan Mas, Kepahiang
* Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan [[Bermani Ulu, Rejang Lebong|Bermani Ulu]], Rejang Lebong
== Administrasi ==
[[Berkas:Kantor camat Merigi.jpg|thumbnail|Papan nama kantor camat Merigi di Durian Depun.]]
[[Berkas:Bangunan kantor camat Merigi.jpg|thumbnail|Bangunan kantor camat Merigi di Durian Depun.]]
Kecamatan Merigi terdiri satu kelurahan dan tujuh desa, yaitu [[Durian Depun, Merigi, Kepahiang|Durian Depun]] atau sehari-hari dikenal pula sebagai Bakmoi, yang berstatus kelurahan;{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=13}} serta [[Batu Ampar, Merigi, Kepahiang|Batu Ampar]] alias Batam, [[Bukit Barisan, Merigi, Kepahiang|Bukit Barisan]], [[Lubuk Penyamun, Merigi, Kepahiang|Lubuk Penyamun]], [[Pulo Geto, Merigi, Kepahiang|Pulo Geto]], [[Pulo Geto Baru, Merigi, Kepahiang|Pulo Geto Baru]], [[Simpang Kota Bingin, Merigi, Kepahiang|Simpang Kota Bingin]], dan [[Taba Mulan, Merigi, Kepahiang|Taba Mulan]], semuanya berstatus sebagai desa.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=3, 13}} Semua desa dan kelurahan di Merigi statusnya definitif.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=12, 14}}
Setiap desa dipimpin oleh kepala desa (kades) yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat setiap lima tahun sekali. Selain itu terdapat pula sebuah lembaga legislatif yang dikenal sebagai BPD atau badan permusyawaratan desa. Khusus untuk kelurahan, peranan BPD dipegang oleh LPM atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=12}}
Ibu kota kecamatan berada di kelurahan Durian Depun.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=4}} Karena jarak antardesa relatif dekat serta wilayahnya yang relatif kecil, desa-desa di Merigi umumnya memiliki akses yang cukup mudah untuk ke kantor camat.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=12}} Lubuk Penyamun dan Batu Ampar adalah dua desa yang paling jauh dari kantor camat. Masing-masing berjarak tiga kilometer.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=7}} Sementara itu, kecamatan ini tergolong jauh dari ibu kota kabupaten. Desa terdekat dari Merigi ke ibu kota Kepahiang adalah Pulo Geto (18 km) dan Pulo Geto Baru (19 km).{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=8}}
== Demografi ==
Jumlah penduduk kecamatan ini pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2020|2020]] mencapai 11.942 jiwa,{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=19}} dengan rincian 6.112 jiwa penduduk alki-laki dan 5.830 jiwa penduduk perempuan serta angka rasio jenis kelamin 105.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=20}} Jumlah tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 1,98% dalam satu dekade. Pada tahun [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|2010]] penduduknya belum menyentuh angka 10.000 (9.792 jiwa).{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=22}}
Penduduk Merigi membentuk tak kurang dari 7,98% seluruh penduduk Kepahiang. Angka kepadatan penduduknya terbilang tinggi, 405 jiwa/km2 pada 2010 dan 494 jiwa/km2 pada 2020.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=21}}
Akses terhadap listrik di kecamatan ini terbilang sangat tinggi. Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, ada 3.025 kelurga yang melanggan listrik ke PLN berbanding 13 keluarga bukan pengguna listrik. Sebaran keluarga bukan pengguna listrik di Merigi yaitu enam keluarga di Batu Ampar, lima keluarga di Lubuk Penyamun, dan dua keluarga di Durian Depun.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=63}}
Sementara untuk bahan bakar memasak sehari-hari, LPG 3 kg serta kayu bakar (secara lokal dikenal sebagai ''putung'') adalah bahan bakar utama yang dipakai masyarakat.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=65}}
=== Kesehatan ===
[[RSUD Curup]] yang merupakan aset Pemerintah Rejang Lebong dan saat ini masih menjadi sengketa, terletak di Jalan Dua Jalur, Kelurahan Durian Depun. Kondisi ini menjadikan Rejang Lebong memiliki rumah sakit umum daerahnya di wilayah administrasi kabupaten lain. Akses masyarakat Merigi terhadap rumah sakit dan berbagai macam fasilitas kesehatan lainnya terbilang sangat mudah.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=41-42}} Selain rumah sakit, ada dua buah poliklinik, masing-masing di Durian Depun dan Pulo Geto,{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=39}} serta sebuah puskesmas rawat inap dan sebuah apotek, keduanya di Durian Depun.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=40}}
=== Pendidikan ===
Sekolah di Kecamatan Merigi jumlahnya sudah cukup banyak. Terdapat enam [[sekolah dasar|SD]], dua [[madrasah ibtidaiyah|MI]], satu [[sekolah menengah pertama|SMP]], dan satu [[sekolah menengah atas|SMA]]{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=27}} Tidak ada [[sekolah menengah kejuruan|SMK]] maupun [[perguruan tinggi]] di kecamatan ini. Akses ke semua jenjang fasilitas pendidikan (termasuk perguruan tinggi) berkisar antara mudah hingga sangat mudah. Tidak ada desa yang warganya sulit mengakses fasilitas pendidikan.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=35}}
Distribusi sekolah di Kecamatan Merigi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=28-34}}
{| class="wikitable"
|-
! colspan="2" width="50" |Fasilitas Pendidikan
! width=100 |Batu Ampar
! width=100 |Bukit Barisan
! width=100 |Durian Depun
! width=100 |Lubuk Penyamun
! width=100 |Pulo Geto
! width=100 |Pulo Geto Baru
! width=100 |Taba Mulan
|-
! rowspan=2| SD
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|1
| align=center|1
| align=center|1
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
! rowspan=2| MI
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
! rowspan=2| SMP
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
! rowspan=2| MTS
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
! rowspan=2| SMA
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
|-
! rowspan=2| MA
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
! rowspan=2| SMK
!<small>negeri</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
|-
!<small>swasta</small>
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|0
| align=center|1
| align=center|0
|-
! colspan="2" width="50" |Jumlah
| align=center|'''1'''
| align=center|'''1'''
| align=center|'''3'''
| align=center|'''1'''
| align=center|'''1'''
| align=center|'''1'''
| align=center|'''1'''
|}
== Kondisi sosial ==
Mayoritas penduduk Merigi dewasa ini beragama Islam, sama dengan pendahulu-pendahulu mereka yang telah memeluk Islam sebelum kedatangan Belanda pada abad ke-19.{{sfn|Sarwono|2001|pp=80}} Catatan tahun 2020 menunjuukan bahwa ada 11.076 jiwa pemeluk [[Islam]], 64 jiwa pemeluk [[Kristen Protestan]], tiga pemeluk [[Kristen Katolik]], dan dua pemeluk [[Hindu]].{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=45}} Sarana peribadatan di kecamatan ini meliputi 20 buah [[masjid]] dan 16 [[musala]] yang tersebar di semua desa/kelurahan.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=46}} Tidak ada gereja, pura, atau wihara di wilayah ini.
== Ekonomi ==
Perekonomian Merigi umumnya berbasis pertanian dan perkebunan, dengan komoditas utama berupa jagung, ubi jalar, kacang tanah, kopi arabika, kakao, kelapa, aren, vanili, kapuk, pinang, dan kayu manis.{{sfn|Mutmaidah|2018|pp=29}}
Pada tahun 2020, di Merigi terdapat 129 warung kelontong dan tiga pasar tanpa bangunan,{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=70}} yang dikenal pula dengan sebutan "pekan" atau "kalangan". Ketiga pasar masing-masing berada di Lubuk Penyamun, Durian Depun, dan Pulo Geto Baru.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=71}} Ada enam restoran dan atau rumah makan, empat di Durian Depun, satu di Lubuk Penyamun, dan satu di Pulo Geto Baru.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=72}}
Bank umum yang beroperasi di daerah ini adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) [[Bank Bengkulu]] di Durian Depun.<ref>{{cite web |title=Jaringan Kantor |url=https://www.bankbengkulu.co.id/office/topic/58 |website=Situs Web Resmi Bank Bengkulu |access-date= 29 Maret 2022}}</ref>
== Transportasi dan komunikasi ==
Transportasi utama daerah terkurung daratan ini adalah transportasi darat. Terdapat angkutan umum, tetapi belum memiliki trayek tetap.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=81}} Merigi dihubungkan dengan daerah-daerah lain di Kepahiang maupun Rejang Lebong melalui keberadaan jalan-jalan yang umumnya sudah diaspal dan dapat dilalui sepanjang tahun.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=82}}
Pada bidang komunikasi, ada dua menara BTS atau pemancar sinyal di daerah ini,{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=80}} satu di Taba Mulan dan satu di Pulo Geto Baru.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=83}} Status sinyal kuat di seluruh desa dan jumlah operator telekomunikasi berkisar antara tiga sampai empat operator per desa.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=83}} Tidak ada kantor pos di kecamatan ini. Namun, ada satu ekspedisi kargo swasta yang membuka cabang di Durian Depun.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=84}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar pustaka ==
=== Buku ===
* {{cite book
|author= BPS Kabupaten Kepahiang
|date= 24 September 2021
|title= Kecamatan Merigi dalam Angka 2021 |url=https://kepahiangkab.bps.go.id/publication/2021/09/24/30bc1e2bccd9fcf34b8987d2/kecamatan-merigi-dalam-angka-2021.html
|location= Kepahiang
|publisher= BPS Kabupaten Kepahiang
|page= xvi + 84
|ISSN=2620-3421
|ref= harv}}
* {{cite book
|last= LeBar
|first= Frank M.
|date= 1976
|title= Insular Southeast Asia: Sumatra. 2 v
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Insular_Southeast_Asia_Sumatra_2_v/3qeAAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=merigi+migai&dq=merigi+migai&printsec=frontcover
|location= New Haven
|publisher= Human Relations Area Files, [[Universitas Yale]]
|page= 191
|ISBN=
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah
|title= Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Bengkulu
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Adat_dan_upacara_perkawinan_daerah_Bengk/2U8GAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=merigi+migai&dq=merigi+migai&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah
|year= 1989
|page= 89
|ref= harv}}
* {{cite book
|last= Sarwono
|first= Sarwit
|date= 1980
|title= Kisah Kejadian Manusia dan Semesta dari Masyarakat Rejang di Propinsi Bengkulu: Analisis Struktur dan Fungsi
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Kisah_kejadian_manusia_dan_semesta_dari/ScMuAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=marga+merigi+rejang&dq=marga+merigi+rejang&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= Pusat Bahasa
|page= 80
|ISBN= 9789796851805
|ref= harv}}
* {{cite book
|last= Siddik
|first= Abdullah
|date= 1980
|title= Hukum Adat Rejang
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Hukum_adat_Rejang/sv9cAAAAIAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=merigi+migai&dq=merigi+migai&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= Balai Pustaka
|page= 51, 105, 123
|ISBN=
|ref= harv}}
=== Jurnal ===
* {{cite journal
|last= Mutmaidah
|first= Siti
|title= Potensi Tanaman Pangan dan Perkebunan untuk Pengembangan Wilayah Kabupaten Kepahiang
|trans-title= Identification of Food and Plantation Crops for Potential Regional Development in Kepahiang Regency
|url= https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JSEP/article/download/8163/6322/
|date= November 2018
|page= 29
|journal= Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP)
|publisher= Departemen Ekonomi, Fakultas Pertanian [[Universitas Jember]]
|volume= 11
|issue= 3
|ref= harv}}
=== Produk hukum ===
* {{cite act
| url = https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/129977/Perbup%20Lebong%202020-4%20Rincian%20ADD.pdf
| title = Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang No. 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepahiang Tahun 2012 - 2032
| legislature = Pemerintah Kabupaten Kepahiang
| date = 29 Desember 2012
| article = Pasal 2 ayat 2
| article-type =
| index =
| page = 10
| type =
}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Merigi, Kepahiang}}
{{Kabupaten Kepahiang}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Artikel Proyek Ensiklopedia Kecamatan]]
|