Kelahiran Lotus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: clean up, added orphan, underlinked tags |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=Januari 2023}}
Kelahiran Lotus adalah praktek meninggalkan tali pusat tidak dipotong setelah melahirkan sehingga bayi dibiarkan melekat pada [[plasenta]] sampai secara alami memisahkan di umbilikus, biasanya beberapa hari setelah lahir.<ref>{{cite book |author=Walsh, Denis Patrick |title=Evidence-based care for normal labour and birth: a guide for midwives |publisher=Routledge |location=New York |year=2007 |page=133 |isbn=0-415-41890-9 |oclc= |doi= |accessdate=}}</ref> Kelahiran Lotus sangatlah jarang di dunia barat.▼
{{Orphan|date=Januari 2023}}
▲'''Kelahiran Lotus''' adalah
Tidak ada bukti kelahiran lotus menguntungkan untuk bayi. Perwakilan dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) telah mengatakan "bila dibiarkan untuk jangka waktu setelah kelahiran, ada risiko infeksi pada plasenta yang akibatnya bisa menyebar ke bayi. Plasenta sangat rentan terhadap infeksi karena mengandung darah. Pada tahap pasca-melahirkan, plasenta tidak memiliki sirkulasi dan jaringan yang pada dasarnya mati," RCOG menganjurkan bahwa setiap bayi yang mengalami kelahiran lotus diawasi untuk infeksi.<ref>{{cite web|title=RCOG statement on umbilical non-severance or "lotus birth"|url=http://www.rcog.org.uk/what-we-do/campaigning-and-opinions/statement/rcog-statement-umbilical-non-severance-or-%E2%80%9Clotus-birth|publisher=Royal College of Obstetricians and Gynaecologists|accessdate=26 April 2013}}</ref>
==
{{reflist}}
|